e-Purchasing
melalui e-Catalogue
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
Pasal 110 Ayat (4)
“K/L/D/I wajib melakukan
e-Purchasing
terhadap Barang/Jasa yang sudah
dimuat dalam sistem katalog elektronik
sesuai dengan kebutuhan K/L/D/I”
Pertimbangan sebelum melaksanakan
pengadaan barang/jasa :
SKPD/Unit Kerja agar mencermati komponen barang/jasa
pada
e-Catalogue
; apabila barang/jasa yang dibutuhkan tercantum pada
e-Catalogue
, maka SKPD/Unit kerja wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa dimaksud; apabila barang/jasa yang dibutuhkan oleh SKPD/Unit Kerja
Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 3
Tahun 2015 angka 2 huruf h dan angka 3
Angka 2 huruf h :
Kewajiban K/L/D/I melakukan e-Purchasing dikecualikan dalam hal harga katalog elektronik pada komoditas online shop dan hasil negosiasi
harga barang/jasa melalui e-Purchasing untuk komoditas online shop
pada periode penjualan, jumlah, merek, tempat, spesifikasi teknis,dan persyaratan yang sama, lebih mahal dari harga barang/jasa yang diadakan selain melalui e-Purchasing.
Angka 3 :
Ketentuan pada angka 2 huruf c sampai dengan huruf h berlaku jika dalam satu komoditas dan/atau spesifikasi barang/jasa hanya
Lampiran Keputusan Deputi Bidang
Monitoring-Evaluasi dan Pengembalian
Sistem Informasi Nomor 7 Tahun 2015
huruf F angka 1
huruf b angka
2)
“Pihak penyedia barang wajib menanggapi pemesanan
Ketentuan tersebut diatas berlaku untuk komoditas online shop, dimana :
Jika penyedia barang tidak menanggapi pemesanan barang lebih dari 3 (tiga) hari,
maka pesanan dapat dibatalkan dan melakukan pesanan ke penyedia barang lainnya (dalam kondisi komoditas yang dibutuhkan disediakan oleh lebih dari satu penyedia barang), jika komoditas hanya disediakan oleh satu penyedia barang, maka pesanan dapat dibatalkan dan dapat membeli di luar dengan metode sesuai nilai pekerjaan.
PEMBATALAN untuk dilakukan secara tertulis, dapat melalui fasilitas pop up window
“keterangan tambahan/free text “ yang ada di e-Catalogue atau melalui email
helpdesk penyedia barang.
SKPD/Unit Kerja agar mengirimkan laporan ke LKPP dapat melalui email/surat yang
menyatakan bahwa penyedia barang yang bersangkutan tidak menanggapi
pemesanan barang dalam waktu lebih dari 3 (tiga) hari (dengan melampirkan riwayat paket) untuk diberikan peringatan/sanksi;
Jika sudah ada kesepakatan tetapi untuk selanjutnya sulit melakukan koordinasi
(sebelum ada perikatan/kontrak), maka SKPD/Unit Kerja melakukan konfirmasi via email ke helpdesk penyedia barang untuk meminta kesanggupan
melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan memberikan batas waktu memberikan tanggapan, sekaligus email ke LKPP perihal kondisi antara penyedia dengan
SKPD/unit Kerja dan tindak lanjutnya.
Jika melebihi batas waktu memberikan tanggapan, maka SKPD/Unit Kerja dapat
melakukan transaksi dengan penyedia barang lain yang tercantum dalam e-Catalogue, atau jika spesifikasi barang yg dibutuhkan hanya disediakan oleh satu penyedia barang, maka SKPD/Unit Kerja dapat melakukan pembelian di
luar dengan metode sesuai nilai pekerjaan.
...lanjutan
Penjelasan :
...lanjutan
Penjelasan :
Bagaimana untuk komoditas selain
online shop
:
SKPD/Unit Kerja dapat memberikan batasan waktu kepada
penyedia barang untuk menyetujui/menolak pesanan
melalui fasilitas
pop up
window “keterangan
Lampiran Keputusan Deputi Bidang
Monitoring-Evaluasi dan Pengembalian
Sistem Informasi Nomor 7 Tahun 2015
huruf F angka 1
huruf b angka
4) huruf b
“Pihak penyedia barang
wajib mengirimkan barang
kepada
pihak pembeli sesuai dengan ketentuan untuk area di luar
Jabodetabek dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
Jika sampai dengan batas waktu pengiriman tetapi barang belum
dikirim dan SKPD/Unit Kerja kesulitan dalam menghubungi penyedia barang, maka SKPD/Unit Kerja melakukan konfirmasi secara tertulis
melalui email helpdesk penyedia barang terkait dengan keterlambatan pengiriman barang dan dapat memberikan batas waktu respon atas
email tersebut, kemudian untuk selanjutnya dapat dilakukan pembatalan pemesanan (secara tertulis melalui email).
Untuk proses pembatalan, SKPD/Unit kerja mengirim surat dan/atau
melalui email ke LKPP untuk segera ditindaklanjuti, SKPD/Unit Kerja tidak dapat melakukan sendiri proses pembatalan pesanan di aplikasi dikarenakan sudah ada kesepakatan antara SKPD/Unit kerja dan
penyedia barang;
Setelah proses pembatalan, SKPD /Unit kerja dapat melakukan
transaksi dengan penyedia barang lain yg terdaftar di e-Catalogue, atau jika spesifikasi barang yg dibutuhkan hanya disediakan oleh satu
penyedia barang, maka SKPD/Unit Kerja dapat melakukan pembelian di luar dengan metode sesuai nilai pekerjaan;
Jika dalam proses e-Purchasing, diketemukan bahwa dokumen penyedia barang/jasa yang di e-Catalogue sudah kadaluarsa/habis masa
berlakunya, maka SKPD/Unit kerja segera meminta penyedia barang
untuk melakukan konfirmasi ke LKPP (selaku pihak yg melakukan proses pemilihan penyedia barang/jasa) terkait update dokumen penyedia.
Setelah proses pembatalan, SKPD /Unit kerja dapat melakukan
transaksi dengan penyedia barang lain yg terdaftar di
e-Catalogue, atau jika spesifikasi barang yg dibutuhkan hanya disediakan oleh satu penyedia barang, maka SKPD/Unit Kerja dapat melakukan pembelian di luar dengan metode sesuai nilai pekerjaan;
Jika dalam proses e-Purchasing, diketemukan bahwa dokumen
penyedia barang/jasa yang di e-Catalogue sudah
kadaluarsa/habis masa berlakunya, maka SKPD/Unit kerja segera meminta penyedia barang untuk melakukan konfirmasi ke LKPP (selaku pihak yg melakukan proses pemilihan penyedia
barang/jasa) terkait update dokumen penyedia.
Bahwa terkait dengan alur proses e-Purchasing dan petunjuk penggunaan aplikasi e-Purchasing lebih lanjut dapat diunduh melalui :
https://e-katalog.lkpp.go.id
Bahwa terkait dengan teknis pelaksanaan pengadaan
barang/jasa melalui e-Purchasing, selanjutnya Saudara dapat berkoordinasi dengan Bagian Bina Program Sekretariat
Daerah Kota Surabaya.