• Tidak ada hasil yang ditemukan

102115 AKJ 2005 08 21 Sentra Kerajinan Keris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "102115 AKJ 2005 08 21 Sentra Kerajinan Keris"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ACC Redaktur Narator Editor

1

Bila kita mendengar yogyakarta/ pasti benak kita akan langsung terbayang dengan sebuah kota pendidikan/ kota

wisata / maupun kota budaya// sebagai kota budaya / tentunya kota yogyakarta kental sekali dengan budaya yang

adiluhung// Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa / melalui daya cipta /serta kreasi merupakan hal penting

yang mutlak dilakukan oleh generasi muda saat ini // Untuk mengenal lebih jauh salah satu jenis benda budaya tersebut /

tim apa kabar yogya / hari ini mengajak pemirsa untuk mengenal lebih jauh / sentra pembuatan keris di banyusumurup /

imogiri / bantul yogyakarta// Desa Banyusumurup terletak sekitar 2 kilometer dari makam imogiri / atau bila dihitung dari

kota Yogyakarta/ jauhnya sekitar 20 kilometer ke arah selatan // Bila kita dari tugu yogyakarta / maka kita dapat berjalan ke

kearah selatan melewati jantung kota / diperjalan pemirsa dapat merasakan suasana kota yogyakarta yang begitu khas /

dari padatnya lalulintas / hingga kemewahan bangunan hotel berbintang yang bertebaran di jantung kota // disudut kota

banyak pemirsa temui slogan slogan ajakan kepada masyarakat seperti “wujudkan yogya bersih dan hijau” yang terletak di

perempatan ini //

Setelah beberapa saat berjalan / tak terasa kita sudah sampai di bibir jalan imogiri / hal ini ditujukan dengan papan

petunjuk besar yang terletak di jalan lingkar selatan / atau yang lebih dikenal ring road selatan // setelah menemui papan ini

/ maka kita akan berbelok ke arah kiri menuju jalan imogiri // berjarak sekitar 500 meter / dapat kita temui lagi papan

selamat datang di kawasan wisata / salah satunya di imogiri // dijalan imogiri ini/ pemirsa dapat melihat menyatunya

perumahan warga dengan lahan persawahan// berbeda dengan kota yogyakarta tadi/ dijalan imogiri lalulintasnya agak

lumayan sepi / setiap ada simpangan / pasti nanti pemirsa akan terdapat papan petunjuk yang akan menuntun pemirsa

menuju desa imogiri // sampai nanti terlihat kantor kecamatan imogiri / kecamatan imogiri berada pada ketinggian 100

meter diatas permukaan laut // Kecamatan Imogiri /beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis

/dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya // Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Imogiri adalah 26ºC

dengan suhu terendah 23ºC. Bentangan wilayah di Kecamatan Imogiri 30% berupa daerah yang datar sampai berombak,

70% berombak sampai bernukit dan 0% berbukit sampai bergunung //kantor camat ini menandai bahwa sebentar lagi

perjalanan kita di desa banyusumurup// perjalanan dari imogiri sampai desa banyusumurup bayak kita jumpa masyrakat

yang ramah dan lingkuingannyapun kental dengan nuansa desa/ diujung jalan nampak bukit bukit yang mengelilingi kota

imogiri hingga kita mwenemui petunjuk jalan arah makam imogiri dan dlingo mangunan / maka untuk menuju kedesa

banyu sumurup kita berbelok arah pemirsa dapat melihat berbagia aktivitas para warga// berbeda dengan perjalanan

tadi/ situasi jalan menuju banyusumurup kali ini nampak sepi / sesekali pemirsa dapat melihat beberapa rumah penduduk

// yang lumayan jarang// layaknya daerah perbukitan lainnyaq/ jalan kearah banyusumurup juga berkelok kelok seperti

(2)

ACC Redaktur Narator Editor

2 cepat/ rasanay tak sabar lagi / melihat bagiaman sebenarnya desa banyu sumurup// setelah beberapa waktu berjalan/

kami dikejtkan dengan bangunan batu yang agak tinggi dipinggir jalan setelah kami mengamati denagn cermat

ternyata bangunan ini bukan pondasi rumah/ melainkan makam// dan uniknya / bangunan ini merupakan bibir dari

banyusumurup yang dari tadi kita carai// perbukitan namapak jelas dibibir desa ini // gapura kecil bertuliskan

banyusumurup menandakan kita sudah memasuki desa ini// namapak pemukiman warga desa yang agak jarang /

setelah beberapa ratus meter kita masuk / sampailah kita dirumah salah satu rumah pembuat keris yang sering disebut

empu / Satu-satunya perajin keris bertuah itu adalah Jiwo Dihardjo yqng kini berusia 68 tahun. Oleh almarhum Sri Sultan

HB IX, Mbah Jiwo kemudian diberi gelar Mpu Sarjono Supo, di tahun 1982, // didepan rumaha jawa kuno ini/ nampak

sebuah patung yang dibelaknganmya terdapat berbagai membeler yang terdapat ukiran khas jawa// kursi panjang

dengan ukuran sedang / nampak jelas di teras rumah empu yang bergelar empau sarjono supo ini/ relief naga

dipadukan dengan bunga bunga jelas terukir di kayu jati ini// sebenarnya bagaimana sesungguhnya seorang empu sopo

?//

==================================Ceu===========================================

rambut putih sudah nampak di rambut di kepalanya/ namun empu sarjono supo masih berkarya dalam empu sarjono supo adalah keurunan ke 5 dari Mpu Tomo.(ceriata tentang empu supo) ………

itu hanya empu sarjono supo / bila kita sejenak keluar dari rumah empu sarjono supo / kita akan melihat aktivitas

pembautan keris di masyrakat lainnya / bagaimana dengan masyarakat yang lainnya //

==============ceu =================

selain empu sarjono supo / di banyu sumurup sebagian besar masyrakatnya juga mempunyai mata pencaharian membuat keris // salah satunya adalah ……… // suasana damai dan asri akan kita rasakan bila kita melihat tugu ada

(3)

ACC Redaktur Narator Editor

3 Keris adalah salah satu pusaka atau senjata tradisional Indonesia yang fungsinya telah bergeser dari alat untuk membela

diri menjadi perhiasan kelengkapan busana atau koleksi karena bentuknya yang khas.

sebenarnya merupakan cerminan keadaan di wilayah ini. Aeng berarti air, Tongtong berarti jinjing. Artinya masyarakat desa

yang selalu menjinjing air dari luar desa, menggambarkan betapa sulitnya mencari sumber air di desa mereka yang terlihat

kering.

Karena itu usaha pertanian disini hanyalah pekerjaan sampingan. Tiang utama penyangga kehidupan masyarakat Desa

Aeng Tongtong, justru berasal dari industri rumahan membuat keris. Denting logam ditempa, suara raung besi di gerinda,

musik abadi yang membahana disetiap sudut Desa Aeng Tongtong.

Desa Aeng Tongtong dipercaya sebagai daerah asal muasal para empu keris pada jaman kejayaan kerajaan Sumenep,

awal abad ke-14. Bahkan ada yang mengaitkannya dengan nama Aria Wiraraja atau Banyak Wide, seorang adipati

Sumenep yang membantu Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit, pada awal abad ke-13.

Di desa ini sebagian besar penduduknya atau sekitar 75 persen dari 1400 keluarga, hidup dari hasil membuat keris dan

perlengkapannya. Bahkan desa ini mampu mengangkat nama Madura, sebagai daerah pembuat keris bernilai seni tinggi.

Konon, keahlian itu hasil warisan dari Empu Bukabu atau Panembahan Pangeran yang merupakan mahaguru bagi raja-raja

Sumenep.

Tak sepenuhnya keris `made in` Madura adalah buatan masyarakat Desa Aeng Tongtong. Kerangka keris dan pamornya,

yaitu bahan campuran pembuatan keris berupa besi meteor berasal dari angkasa, dikerjakan oleh para pande besi dari

desa tetangga, Lenteng Barat. Bahan bakunya berasal dari besi-besi tua bekas gembok, rantai, kapal atau besi baja.

Untuk membuat sebilah keris dengan ukuran standar, dibutuhkan setengah kilogram hingga satu kilogram besi. Uniknya,

saat menempa besi ini menjadi kerangka keris, para pande besi tak boleh bicara. Mereka berkomunikasi dengan

menggunakan isyarat khusus yang hanya dipahami antara pande besi dengan dua orang pembantunya yang disebut

panjak.

Keris yang telah mengandung pamor ini dijual dengan harga bervariasi tergantung pad pamor dan modelnya. Mulai dari 40

(4)

ACC Redaktur Narator Editor

4

Keris-keris setengah jadi ini, lalu digerinda, diampelas, dan diukir agar terlihat halus, kokoh dan memancarkan kekuatan

sekaligus keindahan. Ditangan para empu keris Desa Aeng Tongtong inilah, sebuah keris menjadi mempunyai kekuatan

atau kharisma yang bisa memberikan rasa nyaman dalam hidup, kedamaian, perlindungan, kekayaan atau kepercayaan

diri.

Untuk mendapatkan itu semua, ada cara dan syarat khusus yang harus dipenuhi seorang empu keris. Untuk memenuhi

pesanan keris yang bertuah, si empu keris biasanya melakukan ritual khusus atau lelaku puasa selama 3 sampai 7 hari.

Pengerjaannyapun harus memilih hari baik tertentu berdasarkan hari lahir sang pemesan keris.

Simbol-simbol ini jugalah yang menjadikan keris Aeng Tongtong, harganya melonjak. Sebilah keris harganya bisa mencapai

2,5 juta rupiah hingga 10 juta rupiah. Sedang keris-keris yang diekspor ke Malaysia, Brunei, Singapura atau ke daratan

Eropa seperti Belanda atau Jerman, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Sentuhan seni tangan-tangan terampil empu keris Desa Aeng Tong Tong, menjadi sebuah bukti bahwa karya agung

warisan leluhur, masih dihargai dan terus bertahan hingga kini.(Idh)

Kecamatan Imogiri berbatasan dengan : • Utara : Kecamatan Jetis dan Pleret; • Timur : Kecamatan Dlingo;

• Selatan : Kecamatan Pundong dan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul • Barat : Kecamatan Imogiri dan Pleret.

Kecamatan Imogiri berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatannya berada pada ketinggian 100 meter diatas permukaan

laut. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 8 Km. Kecamatan Imogiri

beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu

(5)

ACC Redaktur Narator Editor

5 Imogiri 30% berupa daerah yang datar sampai berombak, 70% berombak sampai bernukit dan 0% berbukit sampai

bergunung.

Pocung Wukirsari, Sentra kerajinan tatah sungging. • Giriloyo Wukirsari, Sentra kerajinan batik.

• Banyusumurup, Sentra kerajinan keris.

• Imogiri, sentra pembuatan makanan keripik tempe.

Pemakaman Raja-raja Mataram di Kecamatan Imogiri memang sudah menjadi trademark Kabupaten Bantul di dunia

pariwisata. Namun, selain ke makam kuno yang berlokasi di perbukitan itu, wisatawan masih dapat menikmati obyek wisata

budaya yang menyimpan sejarah panjang, lebih dari 300 tahun. Yakni dusun Banyusumurup, sekitar 2 kilometer dari

makam. Bila dihitung dari kota Yogyakarta, jauhnya 20 kilometer ke arah selatan.

Di dusun ini, ada sekitar 200 perajin yang trampil membuat keris. Namun, perajin sebanyak itu, hanya ada satu orang yang

mampu membuat keris pusaka, yakni keris yang dapat diisi mantera-mantera dengan fungsi untuk: keselamatan,

kederajatan, kewibawaan bahkan ada yang diisi anti santet. Pengisian itu sesuai permintaan calon pemiliknya. Sedang

perajin lainnya hanya membuat keris untuk kepentingan seni seperti menari, musik campursari, seragam pengantin atau

sekedar hiasan.

Satu-satunya perajin keris bertuah itu adalah Jiwo Dihardjo, kini berusia 68 tahun. Oleh almarhum Sri Sultan HB IX, Mbah

Jiwo kemudian diberi gelar Mpu Sarjono Supo, di tahun 1982, setelah menyelesaikan pembuatan kerangka keris bertabur

berlian pesanan HB IX.

Sejarah panjang dimulai ketika 300 tahun lalu, saat di Majapahit terjadi peperangan. Salah seorang ahli keris, Tomorejo

namanya, melarikan diri dari Pasuruan menuju Yogyakarta dan akhirnya menetap di Banyusumurup. Mpu Sarjono Supo

adalah keturunan ke 5 dari Mpu Tomo.

(6)

ACC Redaktur Narator Editor

6 perajin lain hanya Rp 25 ribu sampai Rp 250 ribu per bilah. Kenapa perajin lain tidak membuat keris bertuah? Di samping

butuh modal besar, syaratnya juga teramat berat. Di antaranya: harus jalan kaki 2 hari 2 malam terus menerus tanpa henti,

tidak tidur 2 hari 2 malam terus menerus, bertapa membisu 2 hari 2 malam terus menerus. Hasilnya? Luar biasa. Mpu

Sarjono berpesan, bila sedang mengisi mantera, tidak boleh di foto. Kalau melanggar? Kru salah satu stasiun televisi pusat

nekat mengambil gambar. Akibatnya seluruh kamera dan lampu meledak, kerugian ditaksir Rp 20 juta. Selamat datang di

Banyusumurup

Keris adalah sebilah senjata tajam dengan wujud yang sangat khas. Umumnya terbuat dari bahan logam seperti besi,

nekel, baja, emas, perak, dan kayu. Untuk bahan yang disebutkan belakangan umumnya difungsikan sebagai pegangan

atau danganan keris. Bentuk keris ada yang lurus dan ada juga yang berlekuk-lekuk. Walaupun keberadaannya dikenal

sejak lama, yaitu sejak zaman jayanya kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau, sampai sekarang di abad yang

super modern ini keris masih tetap hidup dan berkembang di masyarakat. Apa saja keunikan-keunikan keris? Benarkah ia

bukan semata barang indah, namun juga menyimpan tuah?

Ditinjau dari cara dan niat pembuatnya, keris dapat dipilah menjadi dua -- keris ageman dan keris tayuhan. Keris ageman

adalah keris yang memang sengaja dibuat untuk mengejar keindahan lahiriahnya saja, sementara keris tayuhan dibuat

lebih mementingkan tuah atau kekuatan gaibnya. Zaman dulu, keris tak hanya berfungsi sebagai senjata tajam, juga

berfungsi lain seperti sebagai pelengkap pakaian adat, benda upacara, tanda ikatan keluarga, atribut jabatan tertentu,

lambang kekuasaan, dan sebagai "wakil" atau "utusan" pribadi pemiliknya.

Keris bagi sebagian masyarakat memang diyakini memiliki kekuatan gaib. Seorang pejabat merasa sangat percaya diri saat

berhadapan dengan orang banyak jika keris kecil berbentuk Semar miliknya sudah dikantonginya. Menurut sang pejabat itu,

keris tersebut membuat dirinya jadi tenang, sabar, dan pandai berdebat. Soal yang satu ini, ia mengaku banyak koleganya

yang juga membawa ajimat selain keris, seperti batu permata, buntelan, dan lainnya.

Pada wilahan keris biasanya terpahat motif-motif tertentu seperti motif manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Motif

(7)

ACC Redaktur Narator Editor

7 mengambil objek binatang angsa, singa, naga, dan garuda. Sementara itu untuk motif tumbuhan diambil bentuk-bentuk

bunga dan daun.

Bagi pecinta keris pada umumnya, pamor keris merupakan keindahan yang menakjubkan. Pamor pada keris adalah

gambaran tententu yang terdapat pada keris berupa garis, lengkungan, lingkaran, noda, titik, atau belang-belang. Bentuk

atau motif tersebut terjadi karena ketidaksengajaan. Misalnya, pada saat proses pembuatan keris dengan memakai bahan

besi dari dua wilayah berbeda, saat terjadi percampuran di antaranya akan muncul nuansa yang berbeda pada bilahan

keris. Ada empat bahan pembuat pamor yang sering dipakai oleh para empu di antaranya adalah nikel, beberapa senyawa

besi yang berbeda, batu bintang atau batu meteor, dan pamor Luwu. Pamor yang terdapat pada bilahan keris

masing-masing memiliki nama.

Sebagai sebuah senjata, keris menyimpan banyak rahasia. Jumlah luk pada keris memiliki arti tertentu yang dapat dikaitkan

dengan cocok tidaknya seseorang menyimpan keris tersebut. Di samping itu, guratan-guratan garis pamor juga menjadi

daya tarik tersendiri bagi peminat keris. Keajaiban terkadang juga ditunjukkan oleh sebilah keris yang bisa berdiri tegak

pada bidang datar, baik ujung keris sebagai penumpunya atau pun sebaliknya. Kiranya keunikan-keunikan semacam inilah

yang menjadi salah satu penyebab mengaapa sampai sekarang keris masih diminati orang.

Dua arti dalam istilah empu, pertama dapat berarti sebutan kehormatan misalnya Empu Sedah atau Empu Panuluh. Arti

Referensi

Dokumen terkait

1 Dengan luas hutan indonesia sebesar 120 juta Hektar ternyata terdapat 59 juta Hektar telah ter_degradasi / oleh sebab itu diperlukan SDM dalam mengelola hutan/ dimana hutan

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai kinerja sentra industri kerajinan kayu di Kecamatan Kepanjenkidul yang diukur