Lampiran 1. Spesifikasi Bahan
Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian
No. Nama Bahan
Spesifikasi
Kegunaan
1.
Larva ikan nilem
hasil kejut panas
Berumur 30, 60, 90, dan
120 hari
Hewan uji
2.
Pakan
ikan
komersial
41% protein dan 6% lemak Pakan hewan uji
3.
Ovaprim
-
Hormon analog
4.
Bouin
Asam
Pikrat
Jenuh
Aguosa, formalin, Asam
Asetat Glasial
11. Parafin
SIGMA
Media penanaman
(
embedding)
12.
Carrazi’s
Haematoxylin
31
Lampiran 2. Spesifikasi Peralatan
Nama, tipe, kegunaan dan keberadaan alat
No. Nama Alat
Merek/Tipe
Kegunaan
Tempat
4.
Aerator
Recent
Suplai oksigen
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
5.
Timbangan
analitik
CHQ
Menimbang
kemikalia dan
ikan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
6.
Mikroskop
Olympus
Mengamati
preparat
larva ikan nilem
Laboratorium Struktur
-
Mengukur ikan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Lanjutan Lampiran 2.
No. Nama Alat
Merek/Tipe
Kegunaan
Tempat
15.
Hot plate-
Memanaskan
cairan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
16.
Eye piecegraticle
-
Menghitung luas
sel
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
17. Gunting
bedah
-
Memotong dan
membedah
sampel
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
33
Lampiran 3. Prosedur Pembuatan Sediaan Histologi
1.
Ikan yang telah diukur panjang dan beratnya dimatikan.
2.
Proses
embeddingmenggunakan metode paraffin dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
i.
Tahapan pertama yaitu ikan difiksasi dengan menggunakan larutan bouin
selama 2 x 24 jam.
ii.
Spesimen didehidrasi dengan menggunakan larutan alkohol bertingkat mulai
dari 70%, 80%, 90% dan 100% dua kali masing-masing selama 40 menit.
iii.
Spesimen didealkoholisasi menggunakan alkohol : xylol (3:1), alkohol:
xylol (1:1), alcohol : xylol (1:3), dan xylol murni dua kali masing-masing
selama 30 menit.
iv.
Spesimen diinfiltrasi menggunakan xylol : paraffin (3:1), xylol : paraffin
(1:1), xylol : paraffin (1:3) masing-masing 35 menit dan paraffin murni dua
kali masing selama 40 menit.
v.
Spesimen ditanam di dalam paraffin dengan cara paraffin cair dituangkan ke
dalam cetakan yang terbuat dari kertas karton yang berukuran 2 x 2 cm.
Spesimen kemudian diletakkan sesuai dengan orientasi pengirisan yang
diinginkan dan dibiarkan hingga paraffin memadat selama 24 jam.
3.
Setelah paraffin membeku direkatkan pada
holderdari kayu dan diberi kode
nomor spesimen.
4.
Pengirisan blok paraffin dilakukan dengan menggunakan
rotary microtomedengan ketebalan 5 µm.
5.
Pita yang didapatkan dari hasil pemotongan dicelupkan kedalam air hangat dan
kemudian dilekatkan ke objek glas yang telah dilapisi gelatin 1 %.
6.
Proses Pewarnaan jaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
i.
Deparafinisasi jaringan dengan cara mencelupkannya kedalam xylol murni
dua kali masing-masing selama 5 menit.
ii.
Rehidrasi jaringan dengan cara mencelupkannya kedalam larutan alkohol
100% dua kali, 90%, 80%, 70%, dan akuades masing-masing 30 celupan
sampai warnanya terlihat jernih.
iii.
Jaringan diwarnai dengan
Carrazi’s Haematoxylin
selama 10 menit
kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1 menit.
iv.
Jaringan diwarnai dengan eosin selama 2 menit kemudian dicuci dengan air
mengalir selama 1 menit dan dicelupkan kedalam akuades sebanyak 30
celupan.
v.
Jaringan didehidrasi dalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%,
90%, dan 100% dua kali masing-masing sebanyak 30 celupan.
vi.
Jaringan di
clearingdalam xylol murni 2x masing-masing 5 menit. Jaringan
ditetesi dengan entelan new sebanyak 1-2 tetes lalu tutup dengan
cover glass.
35
Lampiran 4. Prosedur Pembuatan Apus Darah
1.
Siapkan 2 gelas benda, kemudian dibersihkan dengan alkohol 70% dan
dikeringanginkan.
2.
Pengambilan sampel darah ikan diambil dengan cara memotong ekor ikan,
kemudian tetesan darah yang didapat diteteskan di atas salah satu ujung gelas
benda.
3.
Letakkan gelas benda yang lain pada tepi/sisi yang pendek di muka tetesan
darah hingga membentuk sudut sekitar 45°, kemudian tariklah sedikit
kebelakang hingga gelas benda kedua mencapai bagian tengah dari tetesan
darah agar timbul gerakan kapiler agar darah menyebar merata ke kiri dan
kanan gelas benda pertama.
4.
Doronglah gelas benda kedua kearah depan hingga diperoleh apusan yang rata,
kemudian apusan darah dikering anginkan.
5.
Apusan darah difiksasi dengan larutan metanol selama 5 menit, dikering
anginkan.
6.
Diwarnai dengan larutan Giemsa selama 10 menit, setelah tampak mengering.
Bilas pewarma dengan air mengalir dengan debit air kecil.
7.
Apusan yang telah terwarna dikering anginkan kemudian diamati di bawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran rendah kemudian dengan perbesaran
tinggi.
Lampiran 5. Hasil analisis ANOVA panjang eritrosit ikan nilem
(
Osteochilus hasseltiC.V.)
hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit.Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Panjang Sel
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 26.467a 3 8.822 16.777 .000
Intercept 10791.274 1 10791.274 2.052E4 .000
KejutPanas 26.467 3 8.822 16.777 .000
Error 35.758 68 .526
Total 10853.499 72
Corrected Total 62.225 71
Descriptive Statistics Dependent Variable:Panjang Sel
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol 11.1956 .68119 18
25 Menit 12.6450 .58036 18
27 Menit 12.6128 .79764 18
29 Menit 12.5167 .81630 18
37
Multiple Comparisons Panjang Sel
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -1.4494* .24172 .000 -2.0861 -.8128
27 Menit -1.4172* .24172 .000 -2.0538 -.7806
29 Menit -1.3211* .24172 .000 -1.9577 -.6845
25 Menit Kontrol 1.4494* .24172 .000 .8128 2.0861
27 Menit .0322 .24172 .999 -.6044 .6688
29 Menit .1283 .24172 .951 -.5083 .7650
27 Menit Kontrol 1.4172* .24172 .000 .7806 2.0538
25 Menit -.0322 .24172 .999 -.6688 .6044
29 Menit .0961 .24172 .979 -.5405 .7327
29 Menit Kontrol 1.3211* .24172 .000 .6845 1.9577
25 Menit -.1283 .24172 .951 -.7650 .5083
27 Menit -.0961 .24172 .979 -.7327 .5405
Lampiran 6. Hasil analisis ANOVA panjang inti eritrosit ikan nilem
(
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27,
dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Panjang Inti
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 8.884a 3 2.961 13.025 .000
Intercept 2087.549 1 2087.549 9.182E3 .000
KejutPanas 8.884 3 2.961 13.025 .000
Error 15.460 68 .227
Total 2111.894 72
Corrected Total 24.345 71
Descriptive Statistics Dependent Variable:Panjang Inti
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol 4.9767 .41746 18
25 Menit 5.9461 .50948 18
27 Menit 5.3133 .38117 18
29 Menit 5.3022 .57472 18
39
Multiple Comparisons Panjang Inti
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -.9694* .15894 .000 -1.3880 -.5508
27 Menit -.3367 .15894 .158 -.7553 .0819
29 Menit -.3256 .15894 .181 -.7442 .0930
25 Menit Kontrol .9694* .15894 .000 .5508 1.3880
27 Menit .6328* .15894 .001 .2142 1.0514
29 Menit .6439* .15894 .001 .2253 1.0625
27 Menit Kontrol .3367 .15894 .158 -.0819 .7553
25 Menit -.6328* .15894 .001 -1.0514 -.2142
29 Menit .0111 .15894 1.000 -.4075 .4297
29 Menit Kontrol .3256 .15894 .181 -.0930 .7442
25 Menit -.6439* .15894 .001 -1.0625 -.2253
27 Menit -.0111 .15894 1.000 -.4297 .4075
Lampiran 7. Hasil analisis ANOVA volume inti eritrosit ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29
setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Volume Ikan
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 148.113a 3 49.371 12.209 .000
Intercept 25517.664 1 25517.664 6.310E3 .000
KejutPanas 148.113 3 49.371 12.209 .000
Error 274.986 68 4.044
Total 25940.763 72
Corrected Total 423.099 71
Descriptive Statistics Dependent Variable:Volume Ikan
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol 16.8956 1.76029 18
25 Menit 20.9433 1.99248 18
27 Menit 18.7078 2.03376 18
29 Menit 18.7567 2.22953 18
41
Multiple Comparisons Volume Ikan
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -4.0478* .67032 .000 -5.8132 -2.2824
27 Menit -1.8122* .67032 .042 -3.5776 -.0468
29 Menit -1.8611* .67032 .035 -3.6265 -.0957
25 Menit Kontrol 4.0478* .67032 .000 2.2824 5.8132
27 Menit 2.2356* .67032 .007 .4701 4.0010
29 Menit 2.1867* .67032 .009 .4212 3.9521
27 Menit Kontrol 1.8122* .67032 .042 .0468 3.5776
25 Menit -2.2356* .67032 .007 -4.0010 -.4701
29 Menit -.0489 .67032 1.000 -1.8143 1.7165
29 Menit Kontrol 1.8611* .67032 .035 .0957 3.6265
25 Menit -2.1867* .67032 .009 -3.9521 -.4212
27 Menit .0489 .67032 1.000 -1.7165 1.8143
Lampiran 8. Hasil analisis ANOVA volume eritrosit ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29
setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Volume Sel
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 100373.404a 3 33457.801 10.448 .000
Intercept 7982969.074 1 7982969.074 2.493E3 .000
KejutPanas 100373.404 3 33457.801 10.448 .000
Error 217758.584 68 3202.332
Total 8301101.062 72
Corrected Total 318131.988 71
Descriptive Statistics Dependent Variable:Volume Sel
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol 2.8934E2 57.27948 18
25 Menit 3.6402E2 44.71617 18
27 Menit 3.0302E2 75.26873 18
29 Menit 3.7553E2 43.16795 18
43
Multiple Comparisons Volume Sel
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -74.6811* 18.86305 .001 -124.3611 -25.0012
27 Menit -13.6878 18.86305 .887 -63.3677 35.9922
29 Menit -86.1978* 18.86305 .000 -135.8777 -36.5178
25 Menit Kontrol 74.6811* 18.86305 .001 25.0012 124.3611
27 Menit 60.9933* 18.86305 .010 11.3134 110.6733
29 Menit -11.5167 18.86305 .928 -61.1966 38.1633
27 Menit Kontrol 13.6878 18.86305 .887 -35.9922 63.3677
25 Menit -60.9933* 18.86305 .010 -110.6733 -11.3134
29 Menit -72.5100* 18.86305 .002 -122.1899 -22.8301
29 Menit Kontrol 86.1978* 18.86305 .000 36.5178 135.8777
25 Menit 11.5167 18.86305 .928 -38.1633 61.1966
27 Menit 72.5100* 18.86305 .002 22.8301 122.1899
Lampiran 9. Hasil analisis ANOVA berat tubuh ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah
pencampuran milt dan oosit.
Descriptive Statistics Dependent Variable:Berat Tubuh
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol .3867 .37450 24
25 Menit .4246 .29345 24
27 Menit .3267 .33003 24
29 Menit .3488 .42332 24
Total .3717 .35492 96
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Berat Tubuh
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model .134a 3 .045 .347 .792
Intercept 13.261 1 13.261 103.102 .000
KejutPanas .134 3 .045 .347 .792
Error 11.833 92 .129
Total 25.228 96
45
Multiple Comparisons Berat Tubuh
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -.0379 .10353 .983 -.3088 .2330
27 Menit .0600 .10353 .938 -.2109 .3309
29 Menit .0379 .10353 .983 -.2330 .3088
25 Menit Kontrol .0379 .10353 .983 -.2330 .3088
27 Menit .0979 .10353 .780 -.1730 .3688
29 Menit .0758 .10353 .884 -.1951 .3467
27 Menit Kontrol -.0600 .10353 .938 -.3309 .2109
25 Menit -.0979 .10353 .780 -.3688 .1730
29 Menit -.0221 .10353 .997 -.2930 .2488
29 Menit Kontrol -.0379 .10353 .983 -.3088 .2330
25 Menit -.0758 .10353 .884 -.3467 .1951
27 Menit .0221 .10353 .997 -.2488 .2930
Lampiran 10. Hasil analisis ANOVA panjang tubuh ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah
pencampuran milt dan oosit.
Descriptive Statistics Dependent Variable:Panjang Ikan
Kejut
Panas Mean Std. Deviation N
Kontrol 2.7917 1.29209 24
25 Menit 3.0254 1.20460 24
27 Menit 2.6667 1.09054 24
29 Menit 2.5750 1.08277 24
Total 2.7647 1.16454 96
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Panjang Ikan
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 2.743a 3 .914 .667 .574
Intercept 733.776 1 733.776 535.385 .000
KejutPanas 2.743 3 .914 .667 .574
Error 126.091 92 1.371
Total 862.610 96
47
Multiple Comparisons Panjang Ikan
Tukey HSD
(I) Kejut Panas
(J) Kejut Panas
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol 25 Menit -.2337 .33795 .900 -1.1180 .6505
27 Menit .1250 .33795 .983 -.7593 1.0093
29 Menit .2167 .33795 .918 -.6676 1.1010
25 Menit Kontrol .2337 .33795 .900 -.6505 1.1180
27 Menit .3588 .33795 .714 -.5255 1.2430
29 Menit .4504 .33795 .545 -.4339 1.3347
27 Menit Kontrol -.1250 .33795 .983 -1.0093 .7593
25 Menit -.3588 .33795 .714 -1.2430 .5255
29 Menit .0917 .33795 .993 -.7926 .9760
29 Menit Kontrol -.2167 .33795 .918 -1.1010 .6676
25 Menit -.4504 .33795 .545 -1.3347 .4339
27 Menit -.0917 .33795 .993 -.9760 .7926
Lampiran 11. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang inti eritrosit dan volume
inti eritrosit ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Inti Volume Inti
Panjang Inti Pearson Correlation 1 .934**
Sig. (2-tailed) .000
N 72 72
Volume Inti Pearson Correlation .934** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 72 72
49
Lampiran 12. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang eritrosit dan volume
eritrosit ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Sel Volume Sel
Panjang Sel Pearson Correlation 1 .458**
Sig. (2-tailed) .000
N 72 72
Volume Sel Pearson Correlation .458** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 13. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang tubuh ikan dan panjang
eritrosit ikan nilem (
Osteochilus hasseltiC.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Tubuh Panjang sel
Panjang Tubuh Pearson Correlation 1 .124
Sig. (2-tailed) .299
N 72 72
Panjang sel Pearson Correlation .124 1
Sig. (2-tailed) .299