• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siaran Pers Final HUT BPJS Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Siaran Pers Final HUT BPJS Kesehatan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS No : 94/HumasPMK/VII/2017

MENKO PMK: BERIKAN PELAYANAN TERBAIK KEPADA SELURUH MASYARAKAT INDONESIA

Jakarta (17/07) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, hari ini hadir pada acara Sarasehan Nasional dan HUT BPJS Kesehatan ke-49 di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta. Layanan Jaminan Kesehatan Nasional yang diberikan BPJS Kesehatan kepada masyarakat, hingga Juni 2017 ini telah mampu menjangkau 178 juta jiwa atau sekitar 70 persen penduduk Indonesia. Menko PMK dalam sambutannya mengatakan, “BPJS Kesehatan merupakan wujud nyata pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945, yang mengamanatkan agar negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Sebagai Badan Hukum Publik, sesuai Undang-Undang, BPJS Kesehatan menyelenggarakan Sistem Jaminan Sosial Nasional berdasarkan prinsip kegotongroyongan.”

Saat ini, Pemerintah terus berupaya melaksanakan berbagai penguatan kebijakan dan penyempurnaan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan, antara lain: meningkatkan kualitas pelayanan, peningkatan kepesertaan mandiri yang potensial, membangun kesadaran peserta untuk disiplin membayar iuran, dan menjaga pengelolaan kapasitas fiskal BPJS Kesehatan yang berkelanjutan.

"Pemerintah mentargetkan cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage) pada tahun 2019. Komitmen Pemerintah tersebut diwujudkan dengan memberikan bantuan iuran kepada masyarakat tidak mampu yang jangkauannya hampir mencapai 40% masyarakat Indonesia terbawah. Saat ini jumlah PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah mencapai sedikitnya 92 juta penduduk", jelas Menko PMK Puan Maharani.

Menko PMK juga mengusulkan untuk membuat survey terkait dengan pelayanan BPJS Kesehatan selama 3,5 tahun ini sebagai bahan evaluasi, bagaimana Pancasila dan Revolusi Mental diimplementasikan, sehingga kita punya acuan bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan ke depannya. “Visinya harus gotong royong. Tanpa gotong royong, kita tidak dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Gotong royong ini juga harus melibatkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah’’, tegas Menko PMK.

“Sarasehan Nasional dalam rangka HUT BPJS Kesehatan dengan tema, “Gotong royong menuju masyarakat sehat dan produktif”, agar menjadi momentum untuk memperkuat peyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional di bidang kesehatan dengan prinsip gotong royong. Saya berharap, semua pihak dapat bergotongroyong, sehingga harapan kita yaitu memiliki masyarakat sehat dan Negara kita dipenuhi SDM yang sehat secara jasmani. Prinsip kegotongroyongan dalam pelaksanaan jaminan Sosial BPJS Kesehatan membutuhkan kesadaran bersama dari seluruh masyarakat. Hanya dengan gotong royong semua tertolong”, ujar Menko PMK mengakhiri sambutannya.

Hadir dalam acara ini Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi PancasilaYudi Latief,dan Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf.

*********************

(2)

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan roinfohumas@kemenkopmk.go.id

www.kemenkopmk.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka menghadapi Mutual Evaluation Tahun 2017, PPATK berupaya untuk mendukung rekomendasi FATF nomor 20 dan 34 serta Immediate Outcome 4 tersebut, dengan melakukan Riset

(2) Tanda pangkat harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, untuk Camat terbuat dari bahan dasar kain warna khaki dengan lambang Kementerian Dalam Negeri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jamur tiram yang ada di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

Pasal 27 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyatakan bahwa Rancangan Renja PD disusun dengan mengacu rancangan awal RKPD. Oleh sebab itu sebelum

Kemudian yang terakhir adalah munculnya regulasi diri metapersonal pada remaja penghafal Al Quran yang ditandai dengan adanya kehadiran Allah dalam proses penjagaan yang

Hal ini tentunya bertentangan dengan Pasal 9 ayat (1) huruf e UUJN yang menegaskan bahwa seorang Notaris diberhentikan sementara dari jabatannya apabila sedang menjalani

o amaun terkumpul minimum sebanyak RM10,000.00 untuk pelaburan atau insurans hayat; ATAU amaun lain yang ditentukan oleh Bank dari semasa ke semasa untuk disimpan dalam akaun