• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DI MA ALKHAIRAAT AMPIBABO | Zulhijah | GeoTadulako 3251 10077 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DI MA ALKHAIRAAT AMPIBABO | Zulhijah | GeoTadulako 3251 10077 1 PB"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DI MA ALKHAIRAAT

AMPIBABO

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh metode yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi atau hanya dilakukan metode ceramah secara menoton. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, serta tes evaluasi akhir. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh hasil persentase daya serap klasikal sebesar 65,29% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 73,52%, dengan nilai rata-rata 80. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil persentase daya serap kalsikal sebesar 80,58% dan persentase ketuntasan klasikal 97,05%, dengan nilai rata-rata 90.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi pada materi hakikat geografi dengan menggunakan metode tanya jawab di kelas X MA Alkhairaat Ampibabo, mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

(2)

ABSTRACT

Zulhijjah, 2013 Increasing the students’ learning outcomesin teaching geography through question and answer method at x grade students at MA Alkhairat Ampibabo. A Skripsi. Geography Education study program social science major Tadulako University. Supervisor and co supervisor Hasan and Nurvita.

Problem in this study is the low student learning outcomes. This is due to the method performed by the teacher or just do less varied monotonically lecture method. Therefore, it is necessary to do an action research. Research is conducted action research with the implementation of a class action (PTK), observation and reflection. Data collection techniques derived from the observation of the activities of teachers and students, as well as the final evaluation test. Results of the study showed at the first cycle in the results obtained by classical absorption percentage 65.29 % and a completeness of 73.52 % classical study, with an average value of 80. While in the second cycle results obtained by classical absorption percentage of 80.58 % and 97.05 % classical completeness percentage with an average value of 90. Thus it can be concluded that the learning outcomes of students in the subject matter of geography on the nature of geography by using a question and answer method at MA Alkhairat Ampibabo class X can improve student learning outcomes.

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu usaha guru dalam meningkatkan belajar siswa yaitu dengan menerapkan

metode tanya jawab. Dimana tujuan tanya jawab ini adalah penyampaian pesan pengajaran

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau

sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Tanya jawab disini berupa metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya

dan siswa menjawab dari bahan materi yang diperolehnya. Dengan Tanya jawab diharapkan

siswa yang kesulitan mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan pada saat

Tanya jawab dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran geografi di

Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo yaitu Bapak Said S.Pd, diperoleh informasi bahwa

hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasanan hakikat

geograf, belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu dalam proses pembelajaran

siswa cenderung kurang aktif, dan kurang memiliki keberanian bertanya atau mengeluarkan

pendapatnya. Selain itu, siswa juga terlihat jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran

yang berlangsung.

Selain wawancara juga dilakukan observasi untuk mengetahui perkembangan siswa

dalam pembelajaran, selama ini diketahui guru hanya menggunakan metode pembelajaran

yang tidak memfasilitasi siswa untuk aktif dalam kelas, metode yang digunakan hanya

ceramah saja sehingga siswa kurang aktif karena guru yang berperan dalam pembelajaran,

akibatnya siswa cenderung lebih diam, duduk, dengar tanpa memahami apa yang dijelaskan

oleh gurunya. Dari hasil observasi tersebut maka peneliti mencoba mengevaluasi siswa

dengan cara memberikan tes yang berkaitan dengan materi IPS geografi yang sudah

diberikan sebelumnya dengan tujuan untuk melihat perkembangan yang terjadi pada siswa.

Hasil dari kegiatan tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dengan

pemberian tes hasil belajar terhadap siswa sebanyak 10 nomor pilihan ganda, dari jumlah

siswa 34 orang yang tuntas maka sebanyak 10 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 24

orang dengan hasil ketuntasan klasikal hanya mencapai 29,41% dengan ketuntasan secara

individu 20-70. Hasil inilah yang menjadi landasan dalam memperbaiki proses

pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan kondisi siswa

serta dapat menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam mengembangkan daya

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian

yaitu: Apakah dengan menerapkan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) adalah: untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di Madrasah Aliyah Alkhairaat

Ampibabo.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru, khususnya sebagai guru geografi agar

dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menerapkan metode tanya jawab, sebagai

alternatif dalam melakukan bimbingannya.

b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam hal memilih metode mengajar guna

meningkatkan sumber bagi siswa.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, dalam meningkatkan proses

belajar mengajar dalam menerapkan metode pembelajaran.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dalam penggunaan metode belajar dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

II. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Menurut

Acep Yoni (2010:165-166) ”penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekolompok guru

dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran dan belajar dari pengalaman mereka

sendiri,dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan

(5)

3.2 Disain atau Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan bersiklus, dalam setiap siklus dilaksanakan

sesuai rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan siklus mengacu pada model

Kemmis dan Tanggart (Arikunto, 2007:16) yang terdiri atas empat komponen yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi.

Keterangan:

O : Pra Tindakan

a : Siklus I

b : Siklus II

1 : Rencana siklus I

2 : Pelaksanaan siklus I

3 : Observasi siklus I

4 : Refleksi siklus I

5 : Rencana siklus II

6 : Pelaksanaan siklus II

7 : Observasi siklus II Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Tanggart

1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.3.1 Lokasi penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di MA Alkhairaat Ampibabo di kelas X tahun pelajaran

2012/2013 pada mata pelajaran geografi . Adapun subyek dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 16

perempuan. Alasan memilih lokasi tersebut karena berdasarkan hasil observasi awal

ditemukan bahwa selama ini guru belum memiliki pengetahuan dalam menggunakan media

sebagai alat dalam pembelajaran, sehingga hasilnya belum maksimal apabila dibandingkan

dengan sekolah lain yang ada di sekitarnya.

(6)

3.3.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian yang dilaksanakan selama enam bulan yang sudah direncanakan

yang diawali dari observasi awal sampai dengan skripsi. Adapun waktu pelaksanaan

penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut ini

1.4 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam bidang tertentu atau dapat juga

dikatakan bahwa hasil belajar adalah tinggi rendahnya hasil yang dicapai oleh siswa

secara individu setelah mengikuti suatu kegiatan proses belajar mengajar pada waktu

tertentu yang diperoleh dalam tes evaluasi awal yaitu pilihan ganda.

2 Metode Tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalambentuk

pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan

maupun tertulis.

1.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer artinya data

hasil tindakan di kelas pada saat pelaksanaan penelitian. Data sekunder diperoleh dari

data-data dan informasi yang diambil dari pihak sekolah, sebagai pelengkap data-data dalam

penelitian ini.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanaakan dengan menggunakan metode tanya jawab

dan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Kemudian siklus pertama, dilakukakan untuk

mengukur hasil belajar yang dicapai siswa,bila target hasil belajar yang dicapai tidak

memuaskan maka penelitian ini dilanjutkan lagi pada siklus dua. Adapun rancangan

penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur penelitian yaitu:

a) Perencanaan

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat siklus.

Adapun tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dalam dua siklus,

dengan dengan menggunakan metode tanya jawab. Siklus pertama dua kali pertemuan dan

siklus dua, dua kali pertemuan.

Penggunaan metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau

(7)

siswa-siswi, dalam hal ini mengacu pada nilai semester dan berdasarkan informasi dari guru

tentang siswa-siswi yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah.

b) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.

 Siklus I 1. Perencanan

a. Membuat rencana pembelajaran(RPP)

b. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru

c. Mendesain alat evaluasi berupa tes akhir tindakan

d. Media pembelajaran

1. Pelaksanan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya

jawab.

b. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru.

c. Melaksanakan evaluasi hasil belajar geografi setelah dilakukan kegiatan

pembelajaran

2. Observasi

Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar

mengajar dengan lembar observasi aktivitas yang telah disiapkan selama

peaksanan tindakan siklus 1.

3. Refleksi

Hasil yang didapatkan pada observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru

serta evaluasi yang diberikan,dikumpulkan serta dianalisis pada tahap

ini,refleksimelihat sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai pada proses yang

Sudah dilaksanakan dengan melihat hasil pada evaluasi.

(8)

a. Membuat rencana pembelajaran (RPP)

b. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru

c. Mendesain alat evaluasi berupa tes akhir tindakan.

d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan metode tanyajawab.

2. Pelaksanan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan metode tanyajawab.

b. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan

metode tanya jawab.

c. Melaksanakan evaluasi hasil belajar geografi setelah dilakukan kegiatan

pembelajaran.

3. Observasi

Seperti halnya pada tindakan siklus I,pada siklus II juga dilakukan observasi terhadap

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang mencakup

aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan siklus II.

4. Refleksi

Setelah pemberian tindakan siklus II berakhir, maka dilakukan refleksi berdasar tes

akhir tindakan dan observasi.Refleksi tindakan siklus II dilaksanakan untuk melihat

apakah ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Tindakan-tindakan

perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi: (1) pemberian tes akhir,

(2)wawancara, (3) observasi, dan (4) Dokumen foto. Secara rinci prosedur data dilakukan

melalui beberapa teknik, yaitu:

1. Pemberian tes

Tes ini diberikan pada saat akhir tindakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa memahami materi hakikat geografi yang sedang berlangsung, Adapun

jenis tes yaitu tes pilihan ganda.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan juga kepada siswa Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo

khususnya pada kelas X untuk memperoleh informasi secara langsung.Wawancara juga

dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang kurang bisa diamati pada saat observasi.

(9)

pada aspek atau hal yang akan diteliti,dalam hal adalah hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran geografi.

3. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran geografi dengan

menggunakan metode tanya jawab. Pada penelitian ini pedoman observasi

dititikberatkan pada pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru selama siklus I dan

siklus II, observasi ini dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan proses belajar

mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab baik yang ditujukan oleh siswa

maupun guru.

4. Dokumentasi Foto

Teknik dokumentasi foto dilakukan untuk merekam data visual tentang proses

kegiatan pembelajaran atau hasil pembelajaran.fotografi merupakan cara yang dapat

mempermudah menganalisis situasi ruang kelas dan merupakan data visual penelitian

yang dapat dilaporkan dan ditunjukkan kepada orang lain.

1.7 Instrumen Penelitian

1. Evaluasi, yaitu bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa yang dilaksanakan melalui

tes pilihan ganda.

2. Lembar observasi aktivitas siswa, yaitu penilaian terehadap segala aktivitas siswa yang

dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung.

3. Lembar observasi aktivitas guru, yaitu penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh

guru selama pembelajaran.

3.8 Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh secara kualitatif akan dianalisis melalui tiga tahap:

a. Reduksi Data

Mereduksi data yaitu proses merangkum, menyeleksi, memfokuskan dan

menyederhanakan data sejak awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan.

b. Menyajikan Data

Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi

yang dilakukan dari hasil reduksi,sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dari data yang telah disajikan tersebut,

(10)

c. Penarikan kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil

penafsiran dan evaluasi penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil

tersebut.Untuk analisis data proses siswa dalam belajar dilihat dari lembar observasi guru

dengan menggunakan analisis persentase skor. Untuk indikator sangat baik (4), baik (3),

cukup (2), kurang (1). Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dengan rumus sebagai

berikut:

Persentase Nilai Rata-rata (NR) = Jumlah skor total

Jumlah skor maksimal 100%

Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu :

NR > 90% : Sangat baik

70% < NR < 90% : Baik

50% <NR < 70% : Cukup

30% < NR < 50% : Kurang

10% < NR < 30% : Kurang baik

Analisis data untuk ketuntasan belajar siswa digunakan analisis kualitatif sebagai

berikut:

a. Daya Serap Individu

Analisis data untuk mengetahui daya serap individu menggunakan rumus sebagai

berikut:

DSI: x 100

Keterangan: X = Banyak skor yang diperoleh siswa

Y = Skor maksimal soal

DSI = Daya Serap Individu

b. Daya Serap Klasikal

Analisis data untuk mengetahui daya serap klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:

DSK: x 100

Keterangan:∑ P = Jumlah skor keseluruhan

∑ I = Jumlah skor maksimal

DSK = Daya Serap Klasikal

(11)

Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi subyek

dalam penelitian ini digunakan rumus:

KBK: x 100

Keterangan:∑ N = Banyaknya siswa yang tuntas

∑ S = Banyaknya siswa seluruhnya

KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal

(Depdiknas, 2004)

III. HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil Penelitian Siklus I

Hasil tes evaluasi siklus I dengan jumlah siswa yang hadir sebanyak 34 orang. Dari

hasil jawaban siswa tersebut diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 25 siswa

dan yang tidak tuntas sebanyak 9 orang dengan persentase daya serap klasikal Dari hasil

tersebut diperoleh untuk daya serap klasikal diperoleh 65,29% sedangkan ketuntasan belajar

klasikal 73,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus I dengan

menerapkan metode tanya jawab dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa menjadi

meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai aktif di dalam

kelas baik menyampaikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat

menghilangkan rasa tidak percaya diri.

Tabel 3.1.1

Hasil Analisis Tes Evaluasi Akhir Siklus I

No Aspek Perolehan asil yang dicapai

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai terendah 30

3 Jumlah siswa 34 siswa

4 Tuntas individu 25 siswa

5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 73,52% 6 Persentase Daya Serap Klasikal 65,29% Sumber : Hasil data lapangan MA Alkhairaat Ampibabo, 2013

3.2 Refleksi Tindakan Siklus I

Melihat hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I, maka diperoleh

kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk dilakukan refleksi terhadap

perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.. Adapun kekurangan selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung sebagai berikut:

(12)

b. Siswa tidak mencatat materi yang disampaikan guru, sehingga pada saat pemberian tes

siswa tidak dapat menjawab

c. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan kepada guru

d. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan karena takut salah

e. Guru belum mampu menyimpulkan materi pelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

f. Siswa belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru

g. Guru kurang menanamkan rasa percaya diri kepada siswa

h. Guru belum mampu memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa yang aktif di

dalam kelas.

Dengan kekurangan-kekurangan tersebut maka perlu dilakukan tindakan berupa

perbaikan pada siklus berikutnya antara lain:

a. Guru sebaiknya menjelaskan materi kepada siswa secara jelas dan rinci agar dapat

dipahami oleh siswa

b. Guru menyuruh siswa agar mencatat materi yang disampaikan

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk berani menyampaikan pertanyaan

terkait materi, sehingga guru mengetahui kekurangan yang dimilikinya.

d. Guru harus mampu menyimpulkan materi

e. Guru memberikan penilaian kepada siswa yang aktif di kelas

3.3 Hasil Penelitian Siklus II

Hasil tes evaluasi akhir siklus II yang telah dilakukan memperoleh nilai yang

maksimal karena dari jumlah 34 siswa yang hadir ada 33 siswa yang sudah mengalami

ketuntasan secara individu dalam belajar. Dari hasil tersebut diperoleh untuk daya serap

klasikal diperoleh 80,58% sedangkan ketuntasan belajar klasikal 97,05%. Hasil yang

diperoleh pada siklus II sudah meningkat dari siklus I, meskipun masih ada 1 siswa yang

belum tuntas karena siswa tersebut memiliki pemahaman yang masih kurang terhadap

materi meskipun sudah diberikan penjelasan berkali-kali, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa metode tanya jawab yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Tabel 3.3

Hasil Analisis Tes EvaluasiAkhir Siklus II

(13)

1 Skor tetinggi 90

2 Skor terendah 40

3 Jumlah siswa 34 siswa

4 Tuntas individu 33 siswa

5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 97,05% 6 Persentase Daya Serap Klasikal 80,58% Sumber : Hasil data lapangan MA Alkhairaat Ampibabo, 2013

3.4 Refleksi Tindakan

Berdasarkan data hasil observasi guru dan siswa serta tes hasil evaluasi analisis

tindakan siklus II, maka hasilnya sudah mencapai kriteria ketuntasan sehingga hasilnya

bahwa metode tanya jawab dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Adapun

keuntungan dalam pembelajaran dengan penerapan metode tanya jawab adalah sebagai

berikut :

1. Siswa memiliki keberanian dalam menyampaikan pertanyaan kepada guru

2. Semua siswa aktif dalam proses belajar mengajar maupun dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru.

3. Guru sudah mampu menanamkan rasa percaya diri kepada siswa

4. Guru memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa

5. Siswa dan guru mampu menyimpulkan materi diakhir pembelajaran

Adapun kekurangan dari metode tanya jawab adalah :

Dengan adanya penerapan metode tanya jawab siswa sering bertanya diluar dari

materi, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai.

IV. PEMBAHASAN

Melihat hasil yang telah diperoleh dalam penelitian yang telah dilakukan jelas terlihat

perubahan yang terjadi setelah digunakannya metode tanya jawab dalam pembelajaran

geografi. Dari hasil belajar siswa pada siklus I ketercapaian siswa sudah mencapai hasil

ketuntasan, namun masih ada beberapa siswa yang belum mengalami ketuntasan meskipun

sudah digunakan metode tanya jawab. Ketidaktuntasan disebabkan oleh beberapa kendala

yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, diantaranya a). Siswa merasa belum

memahami materi yang dijelaskan oleh guru, karena guru tidak menjelaskan secara jelas

materi sebab guru hanya menjelaskan secara ringkas selanjutnya siswa yang memahami

sendiri materi, b). Apabila guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, tidak

(14)

ditertawakan teman-teman, c). Guru belum mampu menyimpulkan materi yang diajarkan,

d). Guru belum mampu menggunakan waktu secara efektif dan efisien., sehingga

mengganggu jam pelajaran yang lain.

Padahal apabila melihat teori yang diambil tentang metode tanya jawab menurut

Usman (1993:123) menyatakan “Metode Tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan

pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya

baik secara lisan maupun tertulis. Sistem pertanyaan yang diajukan oleh guru dimaksudkan

untuk memotivasi aktivitas dan kreativitas siswa untuk menentukan sendiri informasi

pengetahuan baru sesuai dengan tujuan intruksional khusus (TIK) yang hendak dicapai”.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer

dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pembelajaran geografi pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa

mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupan dalam kaitannya dengan keruangan

dan kewilayahaan, mengembangkan sikap positif rasional untuk menghadapi permasalahan

yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh lingkungan. Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan

menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar

mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasan, (2). Pengetahuan dan pengarahan,(3). Sikap dan

cita-cita.

Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan oleh guru dalam

menyampaikan pembelajaran di kelas, harapannya dapat menciptakan suasana aktif baik

oleh siswa maupun guru sehingga terjadi interaksi yang bisa mewujudkan keberhasilan

pembelajaran. Interaksi yang diharapkan adalah siswa lebih aktif bertanya, menjawab

pertanyaan, memberikan argumentasi, mampu bekerjasama dengan temannya.

Pembelajaran geografi yang dilaksanakan dengan menggunakan metode tanya jawab

pada siklus I belum terlaksana dengan baik, sehingga pada tes evaluasi yang dilakukan

dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang yang tuntas individu sebanyak 25 orang dengan

jumlah ketuntasan belajar klasikal (KBK) sebesar 73,52% dan daya serap klasikal (DSK)

sebesar 65,29%. Dari hasil inilah masih ada 9 orang siswa yang belum mengalami

ketuntasan, Meskipun hasil belajar yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan akan tetapi

belum mencapai hasil maksimal, sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus berikutnya

(15)

Melihat permasalahan yang ditemukan pada siklus I, maka tindakan guru dan peneliti

melakukan suatu tindakan untuk perubahan dan hasil belajar yang dicapai siswa, sehingga

tujuan yang dirancang dapat tercapai. Penyediaan fasilitas dan rancangan pembelajaran

dengan menggunakan metode tanya jawab merupakan sarana yang menentukan

pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya.

Pada siklus II ini aktivitas pembelajaran sama dengan pada siklus I, akan tetapi guru

lebih memperbaiki pembelajaran pada metode yang diambil yaitu tanya jawab, metode

tanya jawab yang digunakan guru di kelas X MA Alkhairaat Ampibabo sudah terlaksana

dengan baik dari siklus sebelumnya seperti a). Guru sudah mampu menguasai materi

dengan menggunakan metode tanya jawab, sehingga siswa memahami materi, b). Siswa

sudah memiliki keberanian untuk dah dijelaskan, c). Guru mampu menilai siswa yang

dianggap aktif dalam kelas. Aktivitas guru pada siklus ini lebih aktif menjelaskan materi

sesuai gambar yang dibagikan dan gambar tersebut diberikan keterangan yang bisa

dipahami oleh siswa. Selain aktivitas yang terjadi di kelas baik guru maupun siswa,

peningkatan belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil tes evaluasi siklus II, yaitu: diketahui

bahwa dari jumlah siswa 34 orang yang tuntas secara individu sebanyak 33 orang dan 1

orang belum mengalami ketuntasan karena siswa tersebut memiliki tingkat pemahaman

yang rendah meskipun sudah dijelaskan berulang-ulang kali, hasil perolehan daya serap

klasikal (DSK) yang diperoleh sebesar 80,58% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar

97,05%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa selama pembelajaran berlangsung guru

menjelaskan materi secara maksimal dengan menggunakan metode tanya jawab yang sudah

didesain secara maksimal, sehingga menyebabkan siswa termotivasi dan semangat untuk

belajar. Metode tanya jawab yang digunakan guru membantu siswa memahami materi dan

apabila penjelasan guru kurang jelas maka siswa menanyakan kepada guru dan guru

menjelasan materi tersebut.

Hasil yang diperoleh pada siklus II meningkat dari siklus sebelumnya, peran serta

guru lebih efektif jika dibandingkan pada siklus sebelumnya, hal ini disebabkan karena guru

menguasai materi dengan metode tanya jawab yang dirancang sebelumnya, akibatnya siswa

kelas X menjadi termotivasi dan semangat dalam belajar sehingga menyebabkan hasil

belajar lebih meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan metode tanya jawab, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

MA Akhairaat Ampibabo.

Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II, menunjukkan keberhasilan guru

(16)

siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Olehnya itu, seorang guru harus

memiliki tingkat kemampuan dan keterampilan yang mampu memberikan suasana aktif

dalam belajar dan mampu menarik minat siswa. Pembelajaran yang baik dapat

meningkatkan semangat siswa untuk terus belajar dan mengembangkan hasil pemikirannya.

Hasil penelitian dengan menggunakan metode tanya jawab dalam pembelajaran dapat

memberikan informasi kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi belajar,

dengan tanya jawab pula dapat memberikan semangat dan motivasi siswa untuk aktif

bertanya dan menjawab hal-hal yang belum dipahami. Dengan tanya jawab pula guru

mampu memberikan suasana berbeda yang memberikan rangsangan buat siswa

mengembangkan daya fikir dan keaktifan sehingga siswa belajar dengan menggunakan

pikiran dan analisayang baik dari dirinya, serta mampu bekerjasama dengan

sesamatemannya.

Seorang guru yang profesional dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran

yang dianggap memberikan suasana berbeda dari biasanya, apalagi pembelajaran geogarfi

yang berkaitan langsung dengan masalah sosial yang membutuhkan tingkat pemahaman

yang tinggi untuk selalu mencari tahu apa yang terjadi dialam sekitar.

Hasil penelitian inilah yang menjadi dasar penilaian bagi guru untuk mengetahui

tingkat kecerdasan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan

metode tanya jawab dan hasilnya pun dapat meningkat dari sebelumnya. Selama ini

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode ceramah secara terus menerus

sehingga siswa belum mampu menyerap dan menguasai materi pembelajaran dan hasil

belajar siswa tidak pernah meningkat bahkan tingkat kelulusan siswa belum mencapai hasil

maksimal. Inilah yang menjadi kajian bagi guru dan peneliti untuk dapat merubah cara

pembelajaran yang bisa memberikan perubahan terkait cara belajar siswa.

Melalui metode tanya jawab pula guru berusaha merubah cara berfikir siswa menjadi

lebih terarah dan mampu menyelesaikan permasalahan apapun yang akan dihadapi

meskipun tanpa adanya bantuan dari guru. Dengan demikian, siswa menjadi lebih dewasa

dan mandiri dalam menyikapi segala masalah. Guru memberikan materi sesuai kenyataan

yang perbah terjadi dilingkungan nyata yang kemudian didesain sedemikian rupa dalam

rencana pembelajaran guna kelengkapan pembelajaran. Selain itu, guru dapat memberikan

penilaian kepada siswa yang benar-benar memahami dengan materi yang diberikan. Selain

itu guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui soal-soal terkait materi yang telah

(17)

Berdasarkan hasil belajar pada saat penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan

penggunaan metode belajar yang baik dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, oleh sebab itu perlu dikembangkan lagi metode-metode lain yang inofatif

dalam pembelajaran agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,

diharapkan guru lebih memahami kondisi siswa dalam belajar dan guru mampu melihat

segala kendala-kendala yang dihadapi siswa terkait penguasaan materi belajar. Dengan

penggunaan metode tanya jawab diharapkan siswa lebih mengembangkan daya fikir dan

analisis yang bisa merubah tingkah laku dan kreatifitas siswa dalam memahami segala

kesulitan belajar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai hasil yang diperoleh pada saat penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS geografi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas X MA Alkhairaat Ampibabo. Hal ini terbukti pada siklus I hasil

belajar siswa dari 34 orang yang sudah mengalami ketuntasan berjumlah 25 orang dengan

persentase ketuntasan belajar klasikal (KBK) sebesar 73,52% dan daya serap klasikal

(DSK) sebesar 65,29%. Selanjutnya pada hasil belajar pada siklus II ini diperoleh dari 34

siswa yang tuntas individu mencapai 33 orang dengan persentase tuntas belajar klasikal

97,05% dan daya serap klasikal sebesar 80,58%.

Dengan demikian hasil perolehan yang dicapai dengan menggunakan metode tanya

jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas X, sehingga metode tanya

jawab perlu digunakan pada pembelajaran IPS karena terbukti mampu memotivasi siswa

dalam belajar.

5.2 Saran

Adapun saran yang disampaikan peneliti untuk kemajuan penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut :

1. Untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah perlu adanya peranan instansi

pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan sosialisasi mengenai penggunaan

metode dalam pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar yang

(18)

2. Bagi guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang bisa merangsang

siswa dalam belajar, terutama dalam penggunaan media pembelajaran, metode

dan strategi agar tercipta suasana yang aktif di kelas yang bisa melibatkan siswa.

3. Bagi pihak perguruan tinggi perlu adanya informasi dan pengetahuan bagi setiap

peneliti untuk memahami teknik penelitian

VI. DAFTAR RUJUKAN

Acep Yoni, dkk.2010.Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Familia.

Arikunto, Suharsini. 2007.Penelitian Tindakan KelasBumi Aksara

Depdiknas, 2009.Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah Kelas X.

Jakarta: Pusat perbukuan.

Usman, Moh. Uzer. 1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:

Gambar

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Tanggart5557  : Observasi siklus II
Tabel 3.1.1

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Adapun sumber data penelitian ini

Modification of Collaborative Online Learning For Scientific Writing Skills Enhancement.. Conference Paper ·

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penentuan harga pokok produk pada PT. Jamu Jago khususnya pada produk jamu pegal linu tahun 2009,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dan palatabilitas ransum berbasis rumput kumpai ( Hymenachne acutigluma ) yang dikombinasi daun ubi kayu

Dengan memperhatikan kondisi topografi lokasi penelitian, maka pada lokasi dengan ketinggian lebih tinggi potensial dikembangkan tanaman perkebunan seperti kopi,

Dalam konteks implementasi, kearifan lokal sunda ini diterapkan dengan baik di beberapa daerah yang didominasi masyarakat sunda (JawaBarat-Banten) Melalui proses

From all explanation above, the writer concludes that Grammar Translation Method in this paper is an English teaching method which is used by the teacher by doing grammatical

Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) untuk mengetahui kinerja aset yang dimiliki bank syariah dalam memperoleh laba, variabel rasio. kecukupan modal diukur