MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DI MA ALKHAIRAAT
AMPIBABO
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh metode yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi atau hanya dilakukan metode ceramah secara menoton. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, serta tes evaluasi akhir. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh hasil persentase daya serap klasikal sebesar 65,29% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 73,52%, dengan nilai rata-rata 80. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil persentase daya serap kalsikal sebesar 80,58% dan persentase ketuntasan klasikal 97,05%, dengan nilai rata-rata 90.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi pada materi hakikat geografi dengan menggunakan metode tanya jawab di kelas X MA Alkhairaat Ampibabo, mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
ABSTRACT
Zulhijjah, 2013 Increasing the students’ learning outcomesin teaching geography through question and answer method at x grade students at MA Alkhairat Ampibabo. A Skripsi. Geography Education study program social science major Tadulako University. Supervisor and co supervisor Hasan and Nurvita.
Problem in this study is the low student learning outcomes. This is due to the method performed by the teacher or just do less varied monotonically lecture method. Therefore, it is necessary to do an action research. Research is conducted action research with the implementation of a class action (PTK), observation and reflection. Data collection techniques derived from the observation of the activities of teachers and students, as well as the final evaluation test. Results of the study showed at the first cycle in the results obtained by classical absorption percentage 65.29 % and a completeness of 73.52 % classical study, with an average value of 80. While in the second cycle results obtained by classical absorption percentage of 80.58 % and 97.05 % classical completeness percentage with an average value of 90. Thus it can be concluded that the learning outcomes of students in the subject matter of geography on the nature of geography by using a question and answer method at MA Alkhairat Ampibabo class X can improve student learning outcomes.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu usaha guru dalam meningkatkan belajar siswa yaitu dengan menerapkan
metode tanya jawab. Dimana tujuan tanya jawab ini adalah penyampaian pesan pengajaran
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau
sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Tanya jawab disini berupa metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya
dan siswa menjawab dari bahan materi yang diperolehnya. Dengan Tanya jawab diharapkan
siswa yang kesulitan mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan pada saat
Tanya jawab dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran geografi di
Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo yaitu Bapak Said S.Pd, diperoleh informasi bahwa
hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasanan hakikat
geograf, belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu dalam proses pembelajaran
siswa cenderung kurang aktif, dan kurang memiliki keberanian bertanya atau mengeluarkan
pendapatnya. Selain itu, siswa juga terlihat jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran
yang berlangsung.
Selain wawancara juga dilakukan observasi untuk mengetahui perkembangan siswa
dalam pembelajaran, selama ini diketahui guru hanya menggunakan metode pembelajaran
yang tidak memfasilitasi siswa untuk aktif dalam kelas, metode yang digunakan hanya
ceramah saja sehingga siswa kurang aktif karena guru yang berperan dalam pembelajaran,
akibatnya siswa cenderung lebih diam, duduk, dengar tanpa memahami apa yang dijelaskan
oleh gurunya. Dari hasil observasi tersebut maka peneliti mencoba mengevaluasi siswa
dengan cara memberikan tes yang berkaitan dengan materi IPS geografi yang sudah
diberikan sebelumnya dengan tujuan untuk melihat perkembangan yang terjadi pada siswa.
Hasil dari kegiatan tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dengan
pemberian tes hasil belajar terhadap siswa sebanyak 10 nomor pilihan ganda, dari jumlah
siswa 34 orang yang tuntas maka sebanyak 10 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 24
orang dengan hasil ketuntasan klasikal hanya mencapai 29,41% dengan ketuntasan secara
individu 20-70. Hasil inilah yang menjadi landasan dalam memperbaiki proses
pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan kondisi siswa
serta dapat menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam mengembangkan daya
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian
yaitu: Apakah dengan menerapkan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) adalah: untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di Madrasah Aliyah Alkhairaat
Ampibabo.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru, khususnya sebagai guru geografi agar
dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menerapkan metode tanya jawab, sebagai
alternatif dalam melakukan bimbingannya.
b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam hal memilih metode mengajar guna
meningkatkan sumber bagi siswa.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, dalam meningkatkan proses
belajar mengajar dalam menerapkan metode pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam penggunaan metode belajar dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Menurut
Acep Yoni (2010:165-166) ”penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekolompok guru
dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran dan belajar dari pengalaman mereka
sendiri,dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan
3.2 Disain atau Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan bersiklus, dalam setiap siklus dilaksanakan
sesuai rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan siklus mengacu pada model
Kemmis dan Tanggart (Arikunto, 2007:16) yang terdiri atas empat komponen yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi.
Keterangan:
O : Pra Tindakan
a : Siklus I
b : Siklus II
1 : Rencana siklus I
2 : Pelaksanaan siklus I
3 : Observasi siklus I
4 : Refleksi siklus I
5 : Rencana siklus II
6 : Pelaksanaan siklus II
7 : Observasi siklus II Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Tanggart
1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.3.1 Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di MA Alkhairaat Ampibabo di kelas X tahun pelajaran
2012/2013 pada mata pelajaran geografi . Adapun subyek dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 16
perempuan. Alasan memilih lokasi tersebut karena berdasarkan hasil observasi awal
ditemukan bahwa selama ini guru belum memiliki pengetahuan dalam menggunakan media
sebagai alat dalam pembelajaran, sehingga hasilnya belum maksimal apabila dibandingkan
dengan sekolah lain yang ada di sekitarnya.
3.3.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian yang dilaksanakan selama enam bulan yang sudah direncanakan
yang diawali dari observasi awal sampai dengan skripsi. Adapun waktu pelaksanaan
penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut ini
1.4 Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam bidang tertentu atau dapat juga
dikatakan bahwa hasil belajar adalah tinggi rendahnya hasil yang dicapai oleh siswa
secara individu setelah mengikuti suatu kegiatan proses belajar mengajar pada waktu
tertentu yang diperoleh dalam tes evaluasi awal yaitu pilihan ganda.
2 Metode Tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalambentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan
maupun tertulis.
1.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer artinya data
hasil tindakan di kelas pada saat pelaksanaan penelitian. Data sekunder diperoleh dari
data-data dan informasi yang diambil dari pihak sekolah, sebagai pelengkap data-data dalam
penelitian ini.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanaakan dengan menggunakan metode tanya jawab
dan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Kemudian siklus pertama, dilakukakan untuk
mengukur hasil belajar yang dicapai siswa,bila target hasil belajar yang dicapai tidak
memuaskan maka penelitian ini dilanjutkan lagi pada siklus dua. Adapun rancangan
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur penelitian yaitu:
a) Perencanaan
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat siklus.
Adapun tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dalam dua siklus,
dengan dengan menggunakan metode tanya jawab. Siklus pertama dua kali pertemuan dan
siklus dua, dua kali pertemuan.
Penggunaan metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau
siswa-siswi, dalam hal ini mengacu pada nilai semester dan berdasarkan informasi dari guru
tentang siswa-siswi yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah.
b) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengacu pada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.
Siklus I 1. Perencanan
a. Membuat rencana pembelajaran(RPP)
b. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru
c. Mendesain alat evaluasi berupa tes akhir tindakan
d. Media pembelajaran
1. Pelaksanan
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya
jawab.
b. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru.
c. Melaksanakan evaluasi hasil belajar geografi setelah dilakukan kegiatan
pembelajaran
2. Observasi
Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dengan lembar observasi aktivitas yang telah disiapkan selama
peaksanan tindakan siklus 1.
3. Refleksi
Hasil yang didapatkan pada observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru
serta evaluasi yang diberikan,dikumpulkan serta dianalisis pada tahap
ini,refleksimelihat sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai pada proses yang
Sudah dilaksanakan dengan melihat hasil pada evaluasi.
a. Membuat rencana pembelajaran (RPP)
b. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru
c. Mendesain alat evaluasi berupa tes akhir tindakan.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan metode tanyajawab.
2. Pelaksanan
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan metode tanyajawab.
b. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan
metode tanya jawab.
c. Melaksanakan evaluasi hasil belajar geografi setelah dilakukan kegiatan
pembelajaran.
3. Observasi
Seperti halnya pada tindakan siklus I,pada siklus II juga dilakukan observasi terhadap
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang mencakup
aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan siklus II.
4. Refleksi
Setelah pemberian tindakan siklus II berakhir, maka dilakukan refleksi berdasar tes
akhir tindakan dan observasi.Refleksi tindakan siklus II dilaksanakan untuk melihat
apakah ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Tindakan-tindakan
perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi: (1) pemberian tes akhir,
(2)wawancara, (3) observasi, dan (4) Dokumen foto. Secara rinci prosedur data dilakukan
melalui beberapa teknik, yaitu:
1. Pemberian tes
Tes ini diberikan pada saat akhir tindakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa memahami materi hakikat geografi yang sedang berlangsung, Adapun
jenis tes yaitu tes pilihan ganda.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan juga kepada siswa Madrasah Aliyah Alkhairaat Ampibabo
khususnya pada kelas X untuk memperoleh informasi secara langsung.Wawancara juga
dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang kurang bisa diamati pada saat observasi.
pada aspek atau hal yang akan diteliti,dalam hal adalah hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran geografi.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran geografi dengan
menggunakan metode tanya jawab. Pada penelitian ini pedoman observasi
dititikberatkan pada pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru selama siklus I dan
siklus II, observasi ini dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab baik yang ditujukan oleh siswa
maupun guru.
4. Dokumentasi Foto
Teknik dokumentasi foto dilakukan untuk merekam data visual tentang proses
kegiatan pembelajaran atau hasil pembelajaran.fotografi merupakan cara yang dapat
mempermudah menganalisis situasi ruang kelas dan merupakan data visual penelitian
yang dapat dilaporkan dan ditunjukkan kepada orang lain.
1.7 Instrumen Penelitian
1. Evaluasi, yaitu bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa yang dilaksanakan melalui
tes pilihan ganda.
2. Lembar observasi aktivitas siswa, yaitu penilaian terehadap segala aktivitas siswa yang
dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung.
3. Lembar observasi aktivitas guru, yaitu penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh
guru selama pembelajaran.
3.8 Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh secara kualitatif akan dianalisis melalui tiga tahap:
a. Reduksi Data
Mereduksi data yaitu proses merangkum, menyeleksi, memfokuskan dan
menyederhanakan data sejak awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan.
b. Menyajikan Data
Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi
yang dilakukan dari hasil reduksi,sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dari data yang telah disajikan tersebut,
c. Penarikan kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil
penafsiran dan evaluasi penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil
tersebut.Untuk analisis data proses siswa dalam belajar dilihat dari lembar observasi guru
dengan menggunakan analisis persentase skor. Untuk indikator sangat baik (4), baik (3),
cukup (2), kurang (1). Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dengan rumus sebagai
berikut:
Persentase Nilai Rata-rata (NR) = Jumlah skor total
Jumlah skor maksimal 100%
Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu :
NR > 90% : Sangat baik
70% < NR < 90% : Baik
50% <NR < 70% : Cukup
30% < NR < 50% : Kurang
10% < NR < 30% : Kurang baik
Analisis data untuk ketuntasan belajar siswa digunakan analisis kualitatif sebagai
berikut:
a. Daya Serap Individu
Analisis data untuk mengetahui daya serap individu menggunakan rumus sebagai
berikut:
DSI: x 100
Keterangan: X = Banyak skor yang diperoleh siswa
Y = Skor maksimal soal
DSI = Daya Serap Individu
b. Daya Serap Klasikal
Analisis data untuk mengetahui daya serap klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
DSK: x 100
Keterangan:∑ P = Jumlah skor keseluruhan
∑ I = Jumlah skor maksimal
DSK = Daya Serap Klasikal
Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi subyek
dalam penelitian ini digunakan rumus:
KBK: x 100
Keterangan:∑ N = Banyaknya siswa yang tuntas
∑ S = Banyaknya siswa seluruhnya
KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal
(Depdiknas, 2004)
III. HASIL PENELITIAN
3.1 Hasil Penelitian Siklus I
Hasil tes evaluasi siklus I dengan jumlah siswa yang hadir sebanyak 34 orang. Dari
hasil jawaban siswa tersebut diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 25 siswa
dan yang tidak tuntas sebanyak 9 orang dengan persentase daya serap klasikal Dari hasil
tersebut diperoleh untuk daya serap klasikal diperoleh 65,29% sedangkan ketuntasan belajar
klasikal 73,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus I dengan
menerapkan metode tanya jawab dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa menjadi
meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai aktif di dalam
kelas baik menyampaikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat
menghilangkan rasa tidak percaya diri.
Tabel 3.1.1
Hasil Analisis Tes Evaluasi Akhir Siklus I
No Aspek Perolehan asil yang dicapai
1 Nilai tertinggi 80
2 Nilai terendah 30
3 Jumlah siswa 34 siswa
4 Tuntas individu 25 siswa
5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 73,52% 6 Persentase Daya Serap Klasikal 65,29% Sumber : Hasil data lapangan MA Alkhairaat Ampibabo, 2013
3.2 Refleksi Tindakan Siklus I
Melihat hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I, maka diperoleh
kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk dilakukan refleksi terhadap
perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.. Adapun kekurangan selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung sebagai berikut:
b. Siswa tidak mencatat materi yang disampaikan guru, sehingga pada saat pemberian tes
siswa tidak dapat menjawab
c. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan kepada guru
d. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan karena takut salah
e. Guru belum mampu menyimpulkan materi pelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
f. Siswa belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru
g. Guru kurang menanamkan rasa percaya diri kepada siswa
h. Guru belum mampu memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa yang aktif di
dalam kelas.
Dengan kekurangan-kekurangan tersebut maka perlu dilakukan tindakan berupa
perbaikan pada siklus berikutnya antara lain:
a. Guru sebaiknya menjelaskan materi kepada siswa secara jelas dan rinci agar dapat
dipahami oleh siswa
b. Guru menyuruh siswa agar mencatat materi yang disampaikan
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk berani menyampaikan pertanyaan
terkait materi, sehingga guru mengetahui kekurangan yang dimilikinya.
d. Guru harus mampu menyimpulkan materi
e. Guru memberikan penilaian kepada siswa yang aktif di kelas
3.3 Hasil Penelitian Siklus II
Hasil tes evaluasi akhir siklus II yang telah dilakukan memperoleh nilai yang
maksimal karena dari jumlah 34 siswa yang hadir ada 33 siswa yang sudah mengalami
ketuntasan secara individu dalam belajar. Dari hasil tersebut diperoleh untuk daya serap
klasikal diperoleh 80,58% sedangkan ketuntasan belajar klasikal 97,05%. Hasil yang
diperoleh pada siklus II sudah meningkat dari siklus I, meskipun masih ada 1 siswa yang
belum tuntas karena siswa tersebut memiliki pemahaman yang masih kurang terhadap
materi meskipun sudah diberikan penjelasan berkali-kali, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa metode tanya jawab yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Tabel 3.3
Hasil Analisis Tes EvaluasiAkhir Siklus II
1 Skor tetinggi 90
2 Skor terendah 40
3 Jumlah siswa 34 siswa
4 Tuntas individu 33 siswa
5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 97,05% 6 Persentase Daya Serap Klasikal 80,58% Sumber : Hasil data lapangan MA Alkhairaat Ampibabo, 2013
3.4 Refleksi Tindakan
Berdasarkan data hasil observasi guru dan siswa serta tes hasil evaluasi analisis
tindakan siklus II, maka hasilnya sudah mencapai kriteria ketuntasan sehingga hasilnya
bahwa metode tanya jawab dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Adapun
keuntungan dalam pembelajaran dengan penerapan metode tanya jawab adalah sebagai
berikut :
1. Siswa memiliki keberanian dalam menyampaikan pertanyaan kepada guru
2. Semua siswa aktif dalam proses belajar mengajar maupun dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru.
3. Guru sudah mampu menanamkan rasa percaya diri kepada siswa
4. Guru memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa
5. Siswa dan guru mampu menyimpulkan materi diakhir pembelajaran
Adapun kekurangan dari metode tanya jawab adalah :
Dengan adanya penerapan metode tanya jawab siswa sering bertanya diluar dari
materi, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai.
IV. PEMBAHASAN
Melihat hasil yang telah diperoleh dalam penelitian yang telah dilakukan jelas terlihat
perubahan yang terjadi setelah digunakannya metode tanya jawab dalam pembelajaran
geografi. Dari hasil belajar siswa pada siklus I ketercapaian siswa sudah mencapai hasil
ketuntasan, namun masih ada beberapa siswa yang belum mengalami ketuntasan meskipun
sudah digunakan metode tanya jawab. Ketidaktuntasan disebabkan oleh beberapa kendala
yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, diantaranya a). Siswa merasa belum
memahami materi yang dijelaskan oleh guru, karena guru tidak menjelaskan secara jelas
materi sebab guru hanya menjelaskan secara ringkas selanjutnya siswa yang memahami
sendiri materi, b). Apabila guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, tidak
ditertawakan teman-teman, c). Guru belum mampu menyimpulkan materi yang diajarkan,
d). Guru belum mampu menggunakan waktu secara efektif dan efisien., sehingga
mengganggu jam pelajaran yang lain.
Padahal apabila melihat teori yang diambil tentang metode tanya jawab menurut
Usman (1993:123) menyatakan “Metode Tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya
baik secara lisan maupun tertulis. Sistem pertanyaan yang diajukan oleh guru dimaksudkan
untuk memotivasi aktivitas dan kreativitas siswa untuk menentukan sendiri informasi
pengetahuan baru sesuai dengan tujuan intruksional khusus (TIK) yang hendak dicapai”.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Pembelajaran geografi pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa
mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupan dalam kaitannya dengan keruangan
dan kewilayahaan, mengembangkan sikap positif rasional untuk menghadapi permasalahan
yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh lingkungan. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan
menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasan, (2). Pengetahuan dan pengarahan,(3). Sikap dan
cita-cita.
Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan pembelajaran di kelas, harapannya dapat menciptakan suasana aktif baik
oleh siswa maupun guru sehingga terjadi interaksi yang bisa mewujudkan keberhasilan
pembelajaran. Interaksi yang diharapkan adalah siswa lebih aktif bertanya, menjawab
pertanyaan, memberikan argumentasi, mampu bekerjasama dengan temannya.
Pembelajaran geografi yang dilaksanakan dengan menggunakan metode tanya jawab
pada siklus I belum terlaksana dengan baik, sehingga pada tes evaluasi yang dilakukan
dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang yang tuntas individu sebanyak 25 orang dengan
jumlah ketuntasan belajar klasikal (KBK) sebesar 73,52% dan daya serap klasikal (DSK)
sebesar 65,29%. Dari hasil inilah masih ada 9 orang siswa yang belum mengalami
ketuntasan, Meskipun hasil belajar yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan akan tetapi
belum mencapai hasil maksimal, sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus berikutnya
Melihat permasalahan yang ditemukan pada siklus I, maka tindakan guru dan peneliti
melakukan suatu tindakan untuk perubahan dan hasil belajar yang dicapai siswa, sehingga
tujuan yang dirancang dapat tercapai. Penyediaan fasilitas dan rancangan pembelajaran
dengan menggunakan metode tanya jawab merupakan sarana yang menentukan
pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya.
Pada siklus II ini aktivitas pembelajaran sama dengan pada siklus I, akan tetapi guru
lebih memperbaiki pembelajaran pada metode yang diambil yaitu tanya jawab, metode
tanya jawab yang digunakan guru di kelas X MA Alkhairaat Ampibabo sudah terlaksana
dengan baik dari siklus sebelumnya seperti a). Guru sudah mampu menguasai materi
dengan menggunakan metode tanya jawab, sehingga siswa memahami materi, b). Siswa
sudah memiliki keberanian untuk dah dijelaskan, c). Guru mampu menilai siswa yang
dianggap aktif dalam kelas. Aktivitas guru pada siklus ini lebih aktif menjelaskan materi
sesuai gambar yang dibagikan dan gambar tersebut diberikan keterangan yang bisa
dipahami oleh siswa. Selain aktivitas yang terjadi di kelas baik guru maupun siswa,
peningkatan belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil tes evaluasi siklus II, yaitu: diketahui
bahwa dari jumlah siswa 34 orang yang tuntas secara individu sebanyak 33 orang dan 1
orang belum mengalami ketuntasan karena siswa tersebut memiliki tingkat pemahaman
yang rendah meskipun sudah dijelaskan berulang-ulang kali, hasil perolehan daya serap
klasikal (DSK) yang diperoleh sebesar 80,58% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar
97,05%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa selama pembelajaran berlangsung guru
menjelaskan materi secara maksimal dengan menggunakan metode tanya jawab yang sudah
didesain secara maksimal, sehingga menyebabkan siswa termotivasi dan semangat untuk
belajar. Metode tanya jawab yang digunakan guru membantu siswa memahami materi dan
apabila penjelasan guru kurang jelas maka siswa menanyakan kepada guru dan guru
menjelasan materi tersebut.
Hasil yang diperoleh pada siklus II meningkat dari siklus sebelumnya, peran serta
guru lebih efektif jika dibandingkan pada siklus sebelumnya, hal ini disebabkan karena guru
menguasai materi dengan metode tanya jawab yang dirancang sebelumnya, akibatnya siswa
kelas X menjadi termotivasi dan semangat dalam belajar sehingga menyebabkan hasil
belajar lebih meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode tanya jawab, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
MA Akhairaat Ampibabo.
Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II, menunjukkan keberhasilan guru
siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Olehnya itu, seorang guru harus
memiliki tingkat kemampuan dan keterampilan yang mampu memberikan suasana aktif
dalam belajar dan mampu menarik minat siswa. Pembelajaran yang baik dapat
meningkatkan semangat siswa untuk terus belajar dan mengembangkan hasil pemikirannya.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode tanya jawab dalam pembelajaran dapat
memberikan informasi kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi belajar,
dengan tanya jawab pula dapat memberikan semangat dan motivasi siswa untuk aktif
bertanya dan menjawab hal-hal yang belum dipahami. Dengan tanya jawab pula guru
mampu memberikan suasana berbeda yang memberikan rangsangan buat siswa
mengembangkan daya fikir dan keaktifan sehingga siswa belajar dengan menggunakan
pikiran dan analisayang baik dari dirinya, serta mampu bekerjasama dengan
sesamatemannya.
Seorang guru yang profesional dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran
yang dianggap memberikan suasana berbeda dari biasanya, apalagi pembelajaran geogarfi
yang berkaitan langsung dengan masalah sosial yang membutuhkan tingkat pemahaman
yang tinggi untuk selalu mencari tahu apa yang terjadi dialam sekitar.
Hasil penelitian inilah yang menjadi dasar penilaian bagi guru untuk mengetahui
tingkat kecerdasan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan
metode tanya jawab dan hasilnya pun dapat meningkat dari sebelumnya. Selama ini
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode ceramah secara terus menerus
sehingga siswa belum mampu menyerap dan menguasai materi pembelajaran dan hasil
belajar siswa tidak pernah meningkat bahkan tingkat kelulusan siswa belum mencapai hasil
maksimal. Inilah yang menjadi kajian bagi guru dan peneliti untuk dapat merubah cara
pembelajaran yang bisa memberikan perubahan terkait cara belajar siswa.
Melalui metode tanya jawab pula guru berusaha merubah cara berfikir siswa menjadi
lebih terarah dan mampu menyelesaikan permasalahan apapun yang akan dihadapi
meskipun tanpa adanya bantuan dari guru. Dengan demikian, siswa menjadi lebih dewasa
dan mandiri dalam menyikapi segala masalah. Guru memberikan materi sesuai kenyataan
yang perbah terjadi dilingkungan nyata yang kemudian didesain sedemikian rupa dalam
rencana pembelajaran guna kelengkapan pembelajaran. Selain itu, guru dapat memberikan
penilaian kepada siswa yang benar-benar memahami dengan materi yang diberikan. Selain
itu guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui soal-soal terkait materi yang telah
Berdasarkan hasil belajar pada saat penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan metode belajar yang baik dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, oleh sebab itu perlu dikembangkan lagi metode-metode lain yang inofatif
dalam pembelajaran agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,
diharapkan guru lebih memahami kondisi siswa dalam belajar dan guru mampu melihat
segala kendala-kendala yang dihadapi siswa terkait penguasaan materi belajar. Dengan
penggunaan metode tanya jawab diharapkan siswa lebih mengembangkan daya fikir dan
analisis yang bisa merubah tingkah laku dan kreatifitas siswa dalam memahami segala
kesulitan belajar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sesuai hasil yang diperoleh pada saat penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS geografi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X MA Alkhairaat Ampibabo. Hal ini terbukti pada siklus I hasil
belajar siswa dari 34 orang yang sudah mengalami ketuntasan berjumlah 25 orang dengan
persentase ketuntasan belajar klasikal (KBK) sebesar 73,52% dan daya serap klasikal
(DSK) sebesar 65,29%. Selanjutnya pada hasil belajar pada siklus II ini diperoleh dari 34
siswa yang tuntas individu mencapai 33 orang dengan persentase tuntas belajar klasikal
97,05% dan daya serap klasikal sebesar 80,58%.
Dengan demikian hasil perolehan yang dicapai dengan menggunakan metode tanya
jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas X, sehingga metode tanya
jawab perlu digunakan pada pembelajaran IPS karena terbukti mampu memotivasi siswa
dalam belajar.
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan peneliti untuk kemajuan penelitian selanjutnya
adalah sebagai berikut :
1. Untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah perlu adanya peranan instansi
pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan sosialisasi mengenai penggunaan
metode dalam pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar yang
2. Bagi guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang bisa merangsang
siswa dalam belajar, terutama dalam penggunaan media pembelajaran, metode
dan strategi agar tercipta suasana yang aktif di kelas yang bisa melibatkan siswa.
3. Bagi pihak perguruan tinggi perlu adanya informasi dan pengetahuan bagi setiap
peneliti untuk memahami teknik penelitian
VI. DAFTAR RUJUKAN
Acep Yoni, dkk.2010.Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Familia.
Arikunto, Suharsini. 2007.Penelitian Tindakan KelasBumi Aksara
Depdiknas, 2009.Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat perbukuan.
Usman, Moh. Uzer. 1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: