cek
fotonya
Bukan tidak mungkin penjahat siber membuat konten hoax dengan menyalahgunakan foto. Jika ditemukan hal macam ini, warga bisa melakukan download atau screenshot foto itu, kemudian melakukan pencarian
berbasis gambar dengan Google Images. Dari sana akan muncul sejumlah gambar serupa. Di
sini warga bisa melakukan penelusuran sumber serta cerita asli dari foto tersebut. Jika terbukti
telah terjadi manipulasi gambar dengan tujuan menyesatkan, lebih tidak usah
membagikan ulang konten hoax tersebut.
cek
sumber beritanya
Pastikan apakah medianya kredibel atau tidak. Segera tinggalkan berita hoax jika berasal dari media tak kredibel dan baca konten dari media
yang terpercaya.
Pada tahap ini, warga juga bisa mengecek tautan (link) berita tersebut. Pastikan link itu berasal dari media yang kredibel, karena terkadang penjahat siber membuat alamat domain yang mencatut sebuah nama media massa besar, hanya saja domainnya
tidak akurat.
Jika berasal dari sebuah media resmi, baik media cetak, online, atau televisi maka itu bisa kemungkinan besar adalah benar. Sebuah peristiwa besar tentu akan diberitakan oleh media-media resmi. Selain itu sebuah media resmi selalu melengkapi diri dengan
identitas redaksi yang bisa dilihat di situsnya. Anda perlu mengecek bagian ‘about’ atau ‘contact’. Jika situs
tersebut dapat dipercaya, mereka akan mencantumkan alamat redaksi atau
kelembagaan sekaligus cara menghubungi mereka.
Komunitas
Jika masih mengalami kebingungan mengenai suatuberita, silahkan bergabung dengan grup anti konten hoax yang banyak ada di media sosial.
Para relawan dalam grup-grup tersebut akan dengan senang
hati menjawab setiap pertanyaan masyarakat.
Laporkan
Ada beberapa layanan untuk mengadukan hoax, di antaranya lewat
situs www.data.turnbackhoax.id atau email aduankonten@mail.kominfo.go.id
Manfaatkan aplikasi Turn Back Hoax di browser Chrome untuk mencari sebuah
berita itu hoax atau benar berdasar fakta. Layanan ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk melapor berita yang menyesatkan.
Perhatikan
judul pada artikel
Pembuat berita hoax senang menggunakan bahasa yang bombastis dan provokatif. Jika judulnya seperti itu, segera cek kebenaran informasi yang disampaikan dengan membaca artikel
dari sumber lain. Di sini warga bisa memanfaatkan mesin pencari
Google untuk melakukan pengecekan.
Bagaimana Cara Mendeteksi
Berita '
Hoax
'?
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Komplek Kantor Bupati Sleman, Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman, DIY Kode Pos 55511 Telepon (0274) 868405 Faksimili (0274) 868945 Email: kominfo@slemankab.go.id Laman: www.slemankab.go.id
Apabila isi tidak
salah namun tidak
memberi manfaat maka
tidak perlu
di-share
Apabila isi benar
dan memberi
manfaat,
silakan
di-share
Apabila tidak jelas dan
tidak benar
jangan
di-share
lagi
XXX
KONTEN DIGITAL
YANG BISA TERJERAT
HUKUM
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang sudah direvisi berlaku efektif sejak 28 November 2016. Ini konten-konten yang bisa membuat orang terjerat hukum :
Melanggar kesusilaan
maksimal 6 tahun penjara
Penghinaan & pencemaran nama baik,
maksimal 4 tahun penjara
Pemerasan atau pengancaman,
maksimal 4 tahun penjara
Merugikan konsumen,
maksimal 6 tahun penjara
Perjudian,
maksimal 6 tahun penjara
SARA
Konten Permusuhan, isu SARA,maksimal 6 tahun penjaraHOAX
share?
Yes
No
Lawan
HOAX!!!
Kita semua bisa ikut berperan aktif dalam melawan hoax. Bersama-sama kita bisa melawan hoax dengan melakukan tabayyun, cek dan ricek berita/informasi yang diterima.
Jangan sembarangan menyebarkan sebuah pesan yang belum pasti
kebenarannya. Tidak hanya pembuat hoax, penyebar hoax juga dapat terancam pasal 28 ayat 1 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Di dalam pasal UU ITE ini disebutkan, setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan