• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-43/BC/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-43/BC/2010"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP- 43 /BC/2010

TENTANG

PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA DIREKTUR TEKNIS KEPABEANAN, DIREKTUR AUDIT, , KEPALA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DAN

KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI UNTUK DAN ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI MEMBUAT DAN MENANDATANGANI SURAT

PENETAPAN KEMBALI TARIF DAN NILAI PABEAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dapat menetapkan kembali tarif dan nilai pabean untuk penghitungan bea masuk dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal pemberitahuan pabean;

b. bahwa untuk mendukung kelancaran dan mengoptimalkan pelaksanaan penetapan kembali tarif dan nilai pabean sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu melimpahkan kewenangan kepada Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Audit, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai untuk dan atas nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai membuat dan menandatangani Surat Penetapan Kembali Tarif dan Nilai Pabean; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pelimpahan Wewenang kepada Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Audit, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Untuk dan Atas Nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Membuat dan Menandatangani Surat Penetapan Kembali Tarif dan Nilai Pabean;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.01/2009;

(2)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA DIREKTUR TEKNIS KEPABEANAN, DIREKTUR AUDIT, , KEPALA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DAN KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI UNTUK DAN ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI MEMBUAT DAN MENANDATANGANI SURAT PENETAPAN KEMBALI TARIF DAN NILAI PABEAN.

PERTAMA : Memberikan pelimpahan wewenang kepada: a. Direktur Teknis Kepabeanan;

b. Direktur Audit;

c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC); d. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC).

untuk dan atas nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai membuat dan menandatangani Surat Penetapan Kembali Tarif dan Nilai Pabean berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006,

KEDUA Pelimpahan wewenang kepada Direktur Teknis Kepabeanan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA huruf a diberikan dalam hal terdapat permintaan penelitian ulang dari unit lain di Kantor Pusat DJBC.

KETIGA : Pelimpahan wewenang kepada Direktur Audit sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA huruf b diberikan dalam hal audit kepabeanan dilakukan oleh Direktorat Audit.

KEEMPAT : Pelimpahan wewenang kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA huruf c diberikan dalam hal penelitian ulang atau audit kepabeanan dilakukan oleh Kantor Wilayah DJBC.

KELIMA : Pelimpahan wewenang kepada Kepala KPU BC sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA huruf d diberikan dalam hal penelitian ulang atau audit kepabeanan dilakukan oleh KPU BC.

KEENAM : Menginstruksikan kepada Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Audit, Kepala Kantor Wilayah DJBC dan Kepala KPU BC untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dengan penuh tanggung jawab dan menyampaikan laporan pelaksanaannya secara periodik kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

KETUJUH : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. KEDELAPAN : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini berlaku sejak tanggal

ditetapkan.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

2. Para Direktur Di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

(3)

4. Kepala Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai; 5. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 6. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;

7. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai. Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Juni 2010 DIREKTUR JENDERAL,

ttd,-

THOMAS SUGIJATA NIP 19510621 197903 1 001

Salinan Sesuai Aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal

u.b.

Kepala Bagian Organisasi

dan Tata Laksana

Harry Mulya

Referensi

Dokumen terkait

sesuai jadwal lelang Pokja Pekerjaan Pengawasan Peningkatan Jalan Lingkungan Dinas.. Cipta Karya dan Tata

Berbeda dengan ses i sebelumnya, data D3 sesi 201601 ini diambilkan dari data dosen eligibel D1/ D2 pada PDDIKTI sesuai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

• Yang dimaksud dengan serangan ( attack ) adalah setiap usaha ( attempt ) atau percobaan yang dilakukan oleh kriptanalis untuk menemukan kunci atau menemukan plainteks dari

PPK Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Tahun Anggaran 2013 pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Pada gambar 3 menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun kunyit serta pelarut yang digunakan dalam ekstraksi sangat berpengaruh pada aktivitas penstabil

Jawab : Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pokja 03 Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian. Dokumen RKS BAB III.C. Penyampaian Dokumen Penawaran : 15.1.e. Dokumen Teknis

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1) Minat calon guru SD terhadap penggunaan alat peraga setelah mengikuti

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Aceh pada Februari 2016 mencapai 2,053 juta orang, berkurang sekitar 34 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari