• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2000

TENTANG

KEADAAN DARURAT SIPIL DI PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

a.

bahwa kerusuhan-kerusuhan yang berlarut-larut di Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara telah membahayakan terselenggaranya penegakan hukum dan ketertiban yang tidak dapat diatasi secara biasa;

b.

bahwa dalam upaya terselenggaranya hukum dan ketertiban di Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utar a perlu mengumumkan Pernyataan Keadaan Darurat Sipil sesuap dengan Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya

sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 52 Prp Tahun 1960;

Mengingat :

1.

Pasal 4 ayat (1), Pasal 10, dan Pasal 12 Undang-Undang Dasar 1945;

2.

Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1908) sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 52 Prp Tahun 1960;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG KEADAAN DARURAT SIPIL DI PROPINSI MALUKU DAN PPROPINSI MALUKU UTARA.

Pasal 1

Dengan Keputusan Presiden ini seluruh wilayah Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara dinyatakan dalam keadaan darurat sipil.

(2)

Penguasaan tertinggi keadaan darurat sipil untuk wilayah Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara dilakukan oleh Presiden, yang dalam menjalankan kekuasannya dibantu oleh :

1.

Menteri Dalam Negeri;

2.

Menteri Luar Negeri;

3.

Menteri Pertahanan;

4.

Menteri Hukum dan Perundang-undangan;

5.

Menteri Negara Otonomi Daerah;

6.

Panglima Tentara Nasional Indonesia;

7.

Jaksa Agung;

8.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia;

9.

Kepala Staf Angkatan Darat;

10.

Kepala Staf Angkatan Laut;

11.

Kepala Staf Angkatan Udara.

Pasal 3

Penguasaan keadaan darurat sipil di wilayah-wilayah Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara, sesuai dengan daerahnya masing-masing dilakukan oleh Guebrnur Maluku atau Gubernur Maluku Utara, dengan dibantu oleh :

1.

Panglima Daerah Militer Patimura;

2.

Kepala Kepolisian Daerah Maluku;

3.

Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku.

Pasal 4

Terhadap Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berlaku ketentuan-ketentuan keadaan darurat sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 52 Prp Tahun 1960.

Pasal 5

Keputusan Presiden ini mulai berlaku jam 00.00 WIT tanggal 27 Juni 2000 dan berlaku sampai dicabutnya pernyataan ini setelah keadaan di Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara normal kembali. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2000

(3)

ABDURRAHMAN WAHID Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 26 Juni 2000 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd

DJOHAN EFFENDI

Referensi

Dokumen terkait

(2) Sejak mulai tanggal pemberian tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menerima tunjangan Panitera berdasarkan

Pelaksanaan penjualan saham baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dengan memperhatikan

Inggris dan Bahasa Perancis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang. berlaku adalah naskah aslinya dalam

bahwa Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010 sebagaimana.. dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6) Undang-Undang Nomor

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah aslinya. dalam

Provinsi Sulawesi Utara adalah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Maluku Utara, daerah hukum Pengadilan Tinggi Ambon sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pembentukan

Kota Administratif Lhokseumawe dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 181,06 Km2, yang merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang