Ass.. rangkaian informasi baik lokal/ nasional maupun internasional/ terangkai dalam Fokus Haji/ di kesempatan Selasa, 26 januari 2010// kali ini bersama saya __________/ dan berikut Fokus Hari Ini selengkapnya///
Prihatin Masalah Pendidikan, Djong Atmajaya Gelar Unjuk Rasa
Sahabat MQ/ pendidikan semestinyaberfungsi sebagai alat pembebasan// Namun pada kenyataannya/ kini pendidikan justru menjadi belenggu/ yang dimanfaatkan oleh sekelompok penguasa/ untuk memperalat kaum intelektual// Pemberlakuan presensi 75 persen/ sistem drop out dan sistem KKN yang tidak lagi berada di bawah rektor/ telah membuat mahasiswa tidak memiliki bargaining position// Untuk itulah/ belasan mahasiswa yang tergabung dalam Djong Atmajaya Yogyakarta/ siang tadi menggelar aksi unjuk rasa yang digelar di Kampus Universitas Atmajaya dan Sanata Dharma// Reporter MQ FM melaporkan/ dalam aksi ini mahasiswa juga menuntut pendidikan murah/ penciptaan kurikulum yang berbasis kerakyatan/ serta demokratisasi di kampus/// Tria Haidar
HTI Nilai pemerintahan SBY Budiono Gagal
Sahabat MQ/ SBY Budiono dianggap telah gagal dalam menjalankan pemerintahannya// Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan/ bahwa perlu adanya pergantian sistem yang selama ini dipakai pemerintah// SBY Budiono dianggap sebagai penganut sistem pemerintahan sekuler// Sehingga/ hal tersebut menyebabkan kehancuran Indonesia// Ketua DPD I Hizbut Tahrir Indonesia DIY -Muhammad Rasyid Supriyadi mengatakan/ pergantian sistem dan rezim/ sudah saatnya dilakukan// Sistem yang berlaku saat ini/ cenderung korup// Rasyid menambahkan seperti dilaporkan reporter MQ FM Izan El Hakim/ penguasaan-penguasaan Sumber Daya Alam Indonesia oleh pihak asing harus dihentikan dan segera diambil alih negara/ dan mengelolanya secara maksimal demi kepentingan Rakyat Indonesia/// Izan El hakim
Kolom Nilai Rapor SBY Masih Kosong
Hukuman Mati Lebih Tepat untuk Koruptor, Selasa, 26 Januari 2010 12:03 Sahabat MQ/ hukuman mati/ dinilai lebih tepat diberlakukan bagi koruptor daripada pembunuh// Pernytaan tersebut/ disampaikan Sosiolog Universitas Sumatera Utara -Badaruddin// Badarudin menjelaskan/ perbuatan koruptor jelas menghancurkan perekonomian negara dan uang rakyat/ bila dibandingkan dengan seorang terdakwa pembunuh/ yang hanya merugikan satu keluarga// Badaruddin menambahkan/ penerapan hukuman mati memang masih tetap diberlakukan di Indonesia/ dan belum dihapus// Namun/ penerapan hukuman mati juga harus dilihat kasusnya/ dan lebih tepat dilaksanakan terhadap gembong narkoba dari luar negeri atau teroris/ karena perbuatan tersebut/ sangat membahayakan dan berdampak terhadap negara// Badarudin menegaskan seperti dilansir Media indonesia Online/ penerapan hukuman mati terhadap pengedar narkoba atau teroris/ dapat membuat efek jera bagi pelaku lainnya sehingga tidak mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum/// MIOL
Pembangunan Kembali Haiti Butuh Waktu 10 Tahun, Selasa, 26 Januari 2010 | 12:31 WIB