• Tidak ada hasil yang ditemukan

BhnPembSPIFeb2015 rev upload

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BhnPembSPIFeb2015 rev upload"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TUPOKSI

Tugas (Pasal 516 ayat (1) Permenristek 03/M/Per/VI/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset dan Teknologi).

Melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Fungsi (Pasal 517)

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern

2. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri

4. Penyusunan pelaporan hasil pengawasan; dan

(3)

OUTPUT KINERJA ITJEN

OUTPUT 2015 2016 2017 2018 2019

Lap Hasil Audit Keuangan dan Kinerja 40 35 33 73 73 72 88 93 87 103 113 102 118 133 117

Lap Hasil Reviu Akuntabilitas Keuangan 7 6 13 71 22 80 86 37 95 101 52 110 116 67 125 Evaluasi Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan

11 6 7 25 11 15 35 21 25 45 31 35 55 41 45

Pemantauan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pengawasan Lainnya

8 14 6 14 23 14 24 38 24 34 53 34 44 68 44

(4)
(5)

Penguatan Lingkungan Pengendalian

a. Mendapatkan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (assurance

activities)

b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (anti corruption activities); dan

c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (consulting activities)

d. Mendorong pelaksanaan pelaporan gratifikasi e. Mendorong peningkatan peran SPI

Penguatan Pelaksanaan Pengawasan

a. Optimalisasi reviu sebagai upaya pencegahan

b. Optimalisasi penyelesaian hasil pemeriksaan eksternal

c. Evaluasi hasil reviu dan hasil pemeriksaan eksternal

Evaluasi Berkala

Evaluasi berkala pelaksanaan penguatan lingkungan pengendalian dan pelaksanaan pengawasan

(6)

KEBIJAKAN PENGENDALIAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN EVALUASI

KEBIJAKAN

audit review evaluasi pemantauan PDTT

(1) Pengawasan PMPRB

(6) Audit Ditjen Kelembagaan (12) Review Lap Keu (15) Evaluasi LAKIP (21) Peman-tauan TL LHP BPK (24) Peman-tauan TL PDTT BPK

(26) Lap Stra Nas Pemb Kor (STRANAS)

(2) Pelaksanaan whistle blower

(7) Audit Ditjen

SDM (13) Review RKA KL

(16) Evaluasi Kemajuan Pekerjaan

(22) Peman-tauan TL LHP Internal (25) Peman- tauan TL PDTT Itjen (27) Pelaksa-naan SPIP (3) Pengenda-lian gratifikasi

(8) Audit Ditjen Belmawa (14) Review Revisi Anggaran (17) Evaluasi pengendalian gratifiksi (23) Peman-tauan dan Evaluasi (28) Renstra Inspektorat Jenderal (4) Penyusun- an

draft PUU pengawasan

(9) Audit Ditjen Risbang (18) Evaluasi pelaksanaan PMPRB (29) Laporan pengawasan Ristek & Dikti

(5) Penguatan SPI

(10) Audit Ditjen Inovasi (19) Evaluasi pelaksanaan whistle blower (30) Laporan UKP4

(10) Audit Setjen (20) Evaluasi hsl pengwasan

(31) Laporan Pelaks SPI

(11) Audit PTN, LBM Eijkman, Puspiptek, ATP Palembang, PP Iptek

FOKUS ITJEN

(7)

HASIL PEMERIKSAAN BPK

(Ristek) Tahun Temuan (Nilai, Jml) (dlm juta) Rekomendasi (Nilai, Jml) Sesuai Rekomendasi (Nilai, Jml) Proses (Nilai, Jml) Blm TL Nilai Penyrhn Aset/Pnyetorn

ke Kas Neg

2008 169.948

9

166.716 9

166.716 9

- - 166.716

2009 121.729

7 - 7 - 7 - -

2010 956

11 116 14 116 13 - 1

- 116

2011 928

14 928 32 928 30 - 1 - 1 928

2012 5.427

21 5.100 41 5.100 40 - 1

- 282

2013 0,33

10 0,33 18 0,33 17 - 1

- 0.33

2014 21.974

19 13.630 89 6.446 64 7.184 25

- 3.093

2013/14 PDTT 1.475 11 1.475 29

- - 1.475

(29)

(8)

PEMANTAUAN SEMESTER I 2015

2008 2009

2010 2011

2012

2013

2014

PDTT

9

7 11

14 21

10 19

11 169.90

121.70

0.95

0.92 5.40

0.00 21.90

1.40

Monitoring Hasil Pemeriksaan

(9)

TEMUAN KEPATUHAN

(Ristek)

(1) Perjalanan Dinas

a. tidak melakukan perjalanan dinas

b. tidak menerima lumpsum sesuai standard biaya c. tandatangan tidak sesuai

d. pejabat penandatangan lembar SPPD tidak sesuai

e. pelaksana perjalanan dinas melakukan absensi di kantor f. tidak ada surat penugasan

g. salah penjumlahan sehingga terdapat lebih bayar h. pelaksana perjalanan dinas tidak jelas lembaganya (2) Pengadaan Barang

a. tidak diketahui berapa unit barang yg diadakan dan berapa harga per unit barang b. kelebihan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan yg dilaksanakan oleh EO

c. pengadaan tidak didukung bukti yg sah

d. pengadaan tidak didukung dokumen penawaran e. pengadaan tidak ada bukti penerimaan barang (3) Pembayaran Narasumber

a. tandatangan berbeda; di daftar hadir, form honor dan lembar pertanggung jawaban

b. narasumber tidak jelas instansinya

(10)

HASIL PEMERIKSAAN BPK

(Dikbud) Tahun Temuan (Nilai, Jml) (dlm juta) Rekomendasi (Nilai, Jml) Sesuai Rekomendasi (Nilai, Jml) Proses (Nilai, Jml) Blm TL Nilai Penyrhn Aset/Pnyetorn

ke Kas Neg

2008 389.097,97 $ 9.564,50 6 NA 20 NA 9 NA 11 NA 0 NA

2009 1.863.964,79 20 NA 45 NA 14 NA 31 NA 0 NA

2010 25.833,67 13 NA 33 NA 16 NA 17 NA 0 NA

2011 922.126,29 $ 32.764,68 25 NA 50 NA 19 NA 30 NA 1 NA

2012 3.199.229,63 37 NA 96 NA 27 NA 33 NA 36 NA

2013 152.140,53 29 NA 100 NA 17 NA 57 NA 28 NA

2014 NA NA NA NA NA NA

2015 NA NA NA NA NA NA

(11)

TEMUAN KEPATUHAN

(Dikbud)

(1) Penggunaan langsung PNBP

(2) Penerimaan PNBP Satker BLU tanpa pengesahan

(3) Melakukan kerjasama yng menguntungkan pihak ketiga

(4) Pengadaan barang bersifat pro forma

(5) Keterlambatan penyelesaian pekerjaan

(6) Hibah yang diterima di satker BLU belum dicatat

(7) Kelebihan pembayaran gaji, tunjangan fungsional, dan

tunjangan profesi dosen

(12)

DASAR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

(1) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara

(2) UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara

(3) UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara

(4) UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional

(5) PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

(6) PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah

(7) PP No. 6/2008 tentang Pedoman Evaluasi Laporan

Pertanggungjawaban Pemerintah

(8) PP No. 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(9) KMK No. 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem

(13)

13

“Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif,

transparan, dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.”

Pengelolaan mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan,

penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan

pertanggungjawaban.

(14)

14

SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Reviu Reviu

(15)

RKA/ LK Satker

APIP

dibantu SPI

Reviu RKA/LK

SETJEN

Penelitian RKA/LK

Unit Eselon I

Penyusun RKA/LK

RKA/ LK

Satker

RKA/ LK

Satker

Kemenkeu cq.

DJA: Penelitian

Stakeholders

Hasil Penelitian dan Reviu RKA/LK

RKA-K/L yang berkualitas

15

SPI

(16)

16

SASARAN MATERI

1. Keyakinan terbatas atas

akurasi informasi

membandingkan saldo akun LK K/L terhadap buku besar

membandingkan saldo akun LK K/L terhadap

laporan pendukung (misalnya saldo akun Aset Tetap terhadap Laporan Posisi BMN di Neraca)

2. Keyakinan terbatas atas

keandalan informasi

menilai proses rekonsiliasi internal antara data transaksi keuangan dengan data transaksi BMN

menilai proses rekonsiliasi eksternal antara data dari SAI dg data dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

menilai proses rekonsiliasi eksternal antara data dari SIMAK BMN dengan data dari KPKN

menilai proses inventarisasi BMN oleh unit akuntansi

3. Keyakinan terbatas atas

keabsahan informasi

menilai proses verifikasi dokumen sumber transaksi keuangan atau transaksi BMN

menilai proses otorisasi dokumen transaksi keuangan atau transaksi BMN

(17)

1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu,

evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang bertujuan untuk

mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset,

terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan

efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi s ecara dini terjadinya

penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(18)

1.

Penyusunan Program Pengawasan internal

2.

Pengawasan kebijakan dan program

3.

Pengawasan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan BMN

4.

Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil

pemeriksaan internal dan eksternal

5.

Pendampingan dan reviu Laporan Keuangan (LK)

6.

Pemberian saran dan rekomendasi

7.

Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan

(19)

19

Meningkatkan akuntabilitas

Membantu pencapaan kinerja dan target-target anggaran

(efisien, ekonomis, efektif)

Meningkatkan kehandalan Laporan Keuangan (LK)

Meningkatkan keyakinan kehandalan proses dan

prosedur kegiatan dan program

Meningkatkan kepatuhan peraturan

perundang-undangan

Mencegah penyimpangan

(20)

20

1. Perencanaan Reviu

 Memilih dan menentukan obyek reviu

 Penyusunan Program Kerja Reviu

 Pendalaman temuan beserta tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK;

 Koordinasi dengan penyusun LK;

 Penyusunan tim reviu, penyeleksian dan penentuan obyek reviu, pemahaman obyek reviu, dan pemilihan prosedur

2.

Pelaksanaan Reviu

 Penelaahan dokumen perencanaan keuangan

 Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi;

 Penelaahan atas penyajian LK K/L;

3.

Pelaporan Hasil Reviu

 Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR)

 Laporan Hasil Reviu (LHR)

 Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi APIP untuk membuat pernyataan telah direviu

(21)

Pasal 47

(1) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf g

digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa, dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka

pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan dan kepada partai politik.

(2) Bantuan keuangan yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada

pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan.

(3) Bantuan keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan.

(4) Pemberi bantuan bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalam APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerima bantuan.

Contoh Pedoman

(Permendagri No. 13 Tahun 2006b tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah)

(22)

1) Pedoman pengelolaan BOPTN

2) Pedoman pengelolaan dana penelitian

3) Pedoman penggunaan langsung PNBP

4) Pedoman pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga

5) Pedoman pembayaran gaji, tunjangan fungsional, dan

tunjangan profesi dosen

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang berbeda didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Samosir (2003) terhadap kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangannya adalah Return on Assets

Penggunaan data tanggal price date, sebagai atribut dalam penelitian saham berguna untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk melakukan short selling penjualan jangka pendek

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan perangkat dengan lab virtual PhET pada materi gelombang elektromagnetik di SMAN 1 Kutorejo yang

Bacon t erdapat beberapa aspek dari perusahaan yang perlu diket ahui ol eh para pemegang saham dan invest or pot ensial dalam mengambil keput usan unt uk invest asi mereka

Dari percobaan yang dilakukan untuk menguji nilai pemanganat dalam sampel air minum yang diberikan praktikan menggunakan teknik analisis dengan titrasi permanganometri,

Jika standar pengelolaan ini diterapkan sebagai standar penilaian kinerja yang baku, maka implikasinya pengelola taman nasional adalah sebagai berikut:

Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Garis Dan Sudut Pada Siswa Kelas VII-A Di SMPN 06 Tulungagung Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011”

komprehensif meliputi kapasitas organisasi, manajemen, koordinasi, komunikasi dan operasi. Berpikir kreatif merupakan struktur dasar dari kapasitas