• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 9 1 KIKD Teknik Pemintalan Serat Buatan COMPILED

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1 9 1 KIKD Teknik Pemintalan Serat Buatan COMPILED"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Sekolah Menengah Kejuruan
  • Mata Pelajaran: Teknik Pemintalan Serat Buatan
  • Topik: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3)
  • Tipe: keputusan
  • Tahun: 2017
  • Kota: Jakarta

I. Kompetensi Inti dan Dasar

Dokumen ini menetapkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) untuk pendidikan menengah kejuruan, khususnya dalam bidang Teknik Pemintalan Serat Buatan. Pentingnya dokumen ini terletak pada perannya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, KIKD ini berfungsi sebagai dasar bagi institusi pendidikan untuk merumuskan kebijakan dan kurikulum yang sesuai.

1.1. Tujuan KIKD

Tujuan dari KIKD adalah untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di SMK/MAK sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja. Dengan adanya KIKD, institusi pendidikan dapat melakukan penyesuaian kurikulum yang relevan dan memenuhi standar nasional pendidikan.

II. Struktur Kompetensi

Dokumen ini membagi kompetensi menjadi beberapa kategori, yaitu Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian. Pembagian ini memudahkan pengelolaan dan implementasi kurikulum di sekolah. Setiap kategori memiliki ruang lingkup dan kedalaman materi yang berbeda, yang memungkinkan pengembangan kompetensi yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2.1. Muatan Nasional

Muatan Nasional mencakup kompetensi inti yang harus dimiliki oleh semua peserta didik, tanpa terkecuali. Ini mencakup pengetahuan dasar yang penting untuk membangun fondasi yang kuat bagi peserta didik sebelum mereka mendalami bidang keahlian spesifik. Hal ini juga berfungsi untuk memastikan keseragaman dalam pendidikan di seluruh Indonesia.

2.2. Muatan Kewilayahan

Muatan Kewilayahan memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal. Ini penting untuk meningkatkan relevansi pendidikan di daerah tertentu dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pendidikan.

III. Penyesuaian Kurikulum

Dokumen ini menjelaskan prosedur penyesuaian kurikulum yang dapat dilakukan oleh SMK/MAK untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Penyesuaian ini harus dilakukan dengan memperhatikan ketentuan penyusunan kurikulum dan muatan lokal. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan dunia usaha dalam menciptakan lulusan yang siap pakai.

3.1. Proses Penyesuaian

Proses penyesuaian melibatkan penambahan kompetensi dasar dan materi pokok dalam satu mata pelajaran. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kompetensi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan tuntutan di dunia kerja. Proses ini juga harus dilakukan tanpa mengurangi ruang lingkup, kedalaman, dan bobot kompetensi dasar yang telah ada.

3.2. Kerjasama dengan Dunia Usaha

Kerjasama dengan dunia usaha sangat penting dalam proses penyesuaian kurikulum. Dengan melibatkan pihak industri, institusi pendidikan dapat memastikan bahwa kurikulum yang disusun tidak hanya relevan tetapi juga up-to-date dengan perkembangan terbaru di bidang industri. Ini akan meningkatkan peluang kerja bagi lulusan.

IV. Implikasi Regulasi

Dokumen ini juga merujuk pada berbagai regulasi yang mendasari penyusunan KIKD, termasuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa KIKD tidak hanya sebagai pedoman internal, tetapi juga sebagai bagian dari kerangka regulasi pendidikan nasional.

4.1. Kepatuhan terhadap Regulasi

Kepatuhan terhadap regulasi ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Ini juga menjadi dasar bagi institusi pendidikan dalam melakukan akreditasi dan evaluasi program pembelajaran yang mereka tawarkan.

Gambar

tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron
gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan
gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa

Referensi

Dokumen terkait

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,

kompetensi sikap sosial yaitu, “ Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,