• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Dengan Kecepatan Berjalan Pada Lanjut Usia di Posyandu Dahlia Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Dengan Kecepatan Berjalan Pada Lanjut Usia di Posyandu Dahlia Boyolali."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lansia yang merupakan kepanjangan dari lanjut usia. Menjadi tua dengan

segenap keterbatasaannya pasti akan dialami oleh semua manusia jika ia memiliki

umur yang panjang. Sementara itu proses penuaan merupakan proses alami yang

terjadi pada lansia. Penuaan terjadi pada berbagai jaringan, organ dan sistem

tubuh. Diantaranya sistem muskuloskeletal, sistem saraf, sistem kardiovaskular,

sistem respirasi, sistem indra dan sistem integumen. Pada sistem muskuloskeletal,

penuaan dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang bervariasi. Lansia banyak

mengalami problem muskuloskeletal berupa penurunan fleksibilitas otot,

penurunan kekuatan otot, stabilitas postural yang buruk, perubahan pola jalan, dan

adanya nyeri musculoskeletal. Otot–otot ekstremitas bawah sebagian besar terdiri

dari otot–otot besar yang berfungsi untuk melakukan gerakan ambulasi seperti

berjalan, sehingga penurunan kekuatan otot ekstremitas bawah dapat berpengaruh

terhadap aktivitas berjalan (Pudjiastuti dan Budi, 2005).

Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau kelompok otot untuk melawan

tahanan selama sekali dengan usaha maksimal (Kisner dan Colby, 2007). Dalam

hal ini tentunya pada lansia mengalami penurunan kekuatan otot, di karenakan

terjadinya faktor degenerasi. Salah satu penyebab penurunan kekuatan otot pada

lansia adalah degenerasi, perubahan struktur otot, dan ukuran serabut otot.

(2)

2

Kelompok otot pada anggota gerak bawah yang penting dalam fungsi

mobilitas adalah kelompok otot quadrisep femoris, iliopsoas, dan plantar fleksor

Kelompok otot quadrisep dan iliopsoas mempunyai peran utama saat kaki pada

bagian awal kontak dengan tanah. Otot quadriseps femoris merupakan otot besar

yang membentuk kontur paha bagian depan. Otot quadriseps femoris terdiri dari

empat otot yaitu: Otot rectus femoris, Otot vastus lateralis, Otot vastus medialis,

Otot vastus intermedius. Fungsi utama otot quadriseps femoris adalah sebagai

penggerak ekstensi sendi lutut. Selain sebagai penggerak ekstensi sendi lutut otot

quadrisepss femoris juga berperan penting pada saat proses berjalan (Hassinen et

al., 2005).

Menurut Manty et al. (2011) menyatakan bahwa kekuatan otot yang cukup

merupakan syarat penting untuk berjalan, dan menurunnya kekuatan otot

dianggap sebagai komponen penting terhadap adanya gangguan mobilitas,

keterbatasan fungsional, kelemahan. Fungsi otot yang berkurang juga dapat

berkontribusi terhadap kelincahan saat melakukan tugas mobilitas terkait, seperti

berjalan. Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa penurunan kekuatan sejumlah

otot berhubungan dengan keterbatasan fungsional seperti kecepatan berjalan.

Kecepatan berjalan pada lansia adalah seberapa cepat dan mampu lansia

dalam melakukan ambulasi dari satu tempat ke tempat lain dengan proses

berpindah tempat menggunakan kaki, atau berjalan.

Ringsberg et al. (2005) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa ada

hubungan antara kekuatan otot tungkai dan pelaksanaan berjalan pada lansia

(3)

3

tahun yang menjadi subyek penelitiannya, dilakukan random sampling. Bedanya

penelitian sebelumnya dengan peneliti sekarang.

Berdasarkan dari pemikiran dan latar belakang permasalahan yang ada,

peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara kekuatan otot quadrisepss

femoris dengan kecepatan berjalan di posyandu Dahlia. Dengan landasan

penelitian berdasarkan jurnal penelitian yang sudah ada.

B. Rumusan Masalah

“Adakah hubungan antara kekuatan otot quadrisepsfemoris dengan kecepatan

jalan pada lanjut usia di Posyandu Dahlia Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan antara kekuatan otot quadriseps femoris

dengan kecepatan jalan pada lanjut usia di Posyandu Dahlia Surakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui kekuatan otot quadrisepsfemoris pada lansia di Posyandu

Dahlia Surakarta.

b. Mengetahui kecepatan jalan pada lansia di Posyandu Dahlia

Surakarta.

c. Mengetahui hubungan antara kekuatan otot quadriseps femoris

(4)

4

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi dan referensi khususnya dibidang kesehatan

mengenai Hubungan antara kekuatan otot quadriseps femoris dengan

kecepatan jalan pada lanjut usia di posyandu Dahlia Surakarta

2. Mafaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan tentang

Hubungan antara kekuatan otot quadriseps femoris dengan kecepatan

jalan pada lanjut usia di posyandu Dahlia Surakarta.

b. Bagi instansi Pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan pendidikan

lebih lanjut dan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti

lainnya.

c. Bagi Instansi kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi

petugas kesehatan dalam memberikan konseling khususnya tentang

Hubungan antara kekuatan otot quadriseps femoris dengan kecepatan

jalan pada lanjut usia di posyandu Dahlia Surakarta.

d. Bagi lansia

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan bagi para lansia

agar tetap menjaga kesehatannya dan mau melakukan aktifitas secara

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen dalam Peningkatan Kualitas Pengelolaan Taman Pendidikan Al Qur’an di PUSDIKLAT TPA Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Propinsi Jawa Tengah"..

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa modul kearsipan X semester 2 untuk SMK berbasis kurikulum 2013 sudah dapat membuat siswa berperan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015.. Skripsi,

Second, the note-taking pairs makes the students’ writing skill improve in hortatory exposition text at the 11th year of SMA N 1 Gemolong in 2009/2010 academic year.

Two rectangles are given in the figure below so that two sides of the smaller rectangle are contained in two sides of the larger rectangle.. The distances are given

The Marine Environment Protection Committee determined, in accordance with article 16(2)(f)(iii) and g(ii) of the 1973 Convention, that the amendments shall be deemed to have

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian konsumen Extra Joss yang berusia 17- 50 tahun, baik pria maupun wanita yang pernah mengkonsumsi Extra Joss Active rasa krim soda, yang

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap diferensiasi Extra Joss