DAMPAK OPERASIONAL PEMBUKAAN PT SAGO NAULI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT DESA SINUNUKAN II DI KECAMATAN SINUNUKAN (1997- 2013)
DI AJUKAN SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN GELAR SARJANA PENDIDIKAN
Oleh
ELVIYANTO
3102121003
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Elviyanto, NIM 3102121003. Dampak Operasional Pembukaan PT Sago Nauli Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sinunukan II di Kecamatan Sinunukan (1997-2013) Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,1997-2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Untuk mengetahui latar belakang pembukaan PT Sago Nauli Perkebunan kelapa sawit didesa Sinunukan. 2. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Didesa Sinunukan sebelum pembukaan PT Perkebunanan kelapa sawit Sago Nauli. 3. Untuk mengetahui dampak operasional pembukaan PT Sago Nauli perkebunan kelapa sawit tersebut terhadap mata pencaharian sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode Field Research (penelitian lapangan). populasi dalam penelitian ini adalah 2 Desa dan 2 Kelurahan yang mengalami perubahan lahan. Sampel yang di tentukan dalam penelitian ini 133 KK dengan cara mengambil sampel dengan acak proporsional.Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi, angket dan Wawancara. Teknik Analisis data yang digunakan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulilahhirabbila’lamin segala puji hanya milik Allah SWT semoga shalawat dan
salam senantiasa dilimpahkan Allah azza wa jalla kepada segala nabi dan rasul nabi Muhammad
SAW kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
Berkat rahmat dan pertolongan-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Operasional Pembukaan PT Sago Nauli
Perkebunan Kelapa Sawit Tehadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sinunukan II di Kecamatan Sinunukan (1997-2013).
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan
maupun dalam penyajian karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Oleh sebab itu
dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini banyak bantuan yang penulis terima, dari berbagai pihak baik
berupa moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati mengucapkan terimah kasih kepada:
1. Terimakasih kepada Bapak Prof. DR Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Unimed dan
seluruh stafnya.
2. Bapak Dr. Restu, Ms selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I Ibu Dra Nurmala
Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial. Terima kasih untuk kemudahan yang
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik. dan ketua jurusan
Pendidikan Sejarah dan dosen penguji. Terima kasih untuk nasehat, bimbingan serta arahan
selama ini kepada saya.
4. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi Terima kasih atas berbagai
kemudahan serta ilmu yang yang Bapak berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku dosen penguji dan sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah. Terimakasih atas masukan yang Ibu berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi
saya.
6. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku dosen penguji Utama Ahli. Terimakasih atas
masukan yang Ibu berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi saya.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan sejarah. Terima kasih atas
ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama peneliti mengenyam pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
8. Kedua orang tuaku yang sangat aku banggakan, Ayahanda dan Ibundaku “Husen.
/Nurfe,ah ( Alm)”,serta kedua orang tua Angkatku yang aku banggakan yaitu, M. juned
(Alm) dan ibu Angkat ku Siti jaenab. yang selalu menyayangiku dengan segenap hati, membimbing dan mendoakan aku ketika aku terjatuh dalam menghadapi setiap
permasalahan didalam perkuliahanku, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi Sarjana dan
skripsi ini dengan baik.
9. kakak angkat ku, Surya Ningsih, Nuraisah, thomas, dan adik ku Dedek serta sekeluarga
terima kasih untuk semangat yang selalu ditorehkan dengan kata-kata yang memicu penulis
10.Kepada sahabat peneliti, Ermida, Dwita Angriani, Nurhasanah, Jefri Duan Sinulingga,
Juliana. Terima kasih karena dari awal hingga sekarang masih tetap menjadi sahabat yang
telah banyak membantu, memotivasi. mendukung, menerima, memaklumi segala kekurangan
peneliti serta mau berbagi dalam suka dan duka.
11.Kepada teman-teman Reguler B Stambuk 2010, Dini Astri Suci, Noviani Soraya, Sisjayanti
Astrini, Rini Suryani Lumbantobing, Dewi Rahayu, Julianita Tanjung, Aldiva, Mai, Inun dan
semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih kepada kalian telah
menjadi teman yang saling membantu selama di perkuliahan, saya sangat sayang kalian.
12.Kepada teman-teman satu PS, Juliana, Junita, Ruth topanta, yang memberi dorongan atau
motivasi kapada saya sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
13.Kepada Bapak Agus Suryono, Israq, Miraj, sekeluarga. terima kasih atas bantuan serta
pertolongan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan sekripsi ini dengan baik.
14.Kepada teman satu kos M, zikri, kak Surni, Tofik, Imam, Susma, febri Serta Bu kos
Janawari, Bu Sayang (Nur). selaku orang tua Angkat ku di Medan Terima kasih telah
menjadi teman yang mau berbagi kisah baik suka maupun duka.
15.Kepada teman-teman PPLT SMA N 1 Sipispis, Firman, Badri, Amir, Jul, Saddam,
Sayuti,Jontra, Leo, Shaumi, Nikmah, Leni, Herma, Ulli, Hervina. Terima kasih atas
pertemanan selama 3 bulan ini semoga kita semua menjadi orang yang sukses.
16.Semua narasumber yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih saya ucapkan karena tanpa adanaya keterbukaan serta kerja sama dengan berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.
17.Seluruh teman-teman angkatan 2010 SMA Negeri 1 Sinunukan, Widodo, Ayub, Agus r,
saya selama ini sehingga saya kuat dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan dalam
hidup saya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembaca terutama adik-adik
di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, khususnya bagi
penulis sendiri sekarang maupun yang akan datang.
Medan, 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Rumusan Masalah ... ... 5
1.4.Tujuan Penelitian ... ... 6
1.5.Manfaat penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.PerkebunanKelapaSawit ... 7
2.2.Perkebunan PT Sago Nauli ... 12
2.3.AnalisisDampakSosialEkonomi ... 13
2.4.KerangkaBerfikir ... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.JenisPenelitian ... 18
3.2.Lokasi Penelitian... 18
3.3.Sumber Data ... 19
3.5.Teknik Analisis Data ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 22
4.2.Latar belakang Pembukaan PT Perkebunan Kelapa Sawit Sago Nauli. ... 34
4.3.Kehidupan Masyarakat Didesa Sinunukan Sebelum Pembukaan PT Perkebunan Kelapa Sawit Sago Nauli... 41
4.4.Dampak Operasional Pembukaan PT Sago Nauli Perkebunan Kelapa Sawit ... 45
BAB V KESIMPULAN 4.5.Kesimpulan ... ... 62
4.6. Saran ... 63
DAFTARPUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luasdesa di Kecamatan Sinunukan ... 23 Tabel 2 Jumlah penduduk di Kecamatan Sinunukan ... 25 Tabel 3. Pertambahan Penduduk di daerah penelitian 2009-2013 ... 27 Tabel 4. Jumlah Penduduk pendatang dan penduduk asli di daerah
penelitian ... 28
Tabel 5. Mata Pencaharian yang mendominasi Setiap Desa ... 29 Tabel 6. Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sinunukan ... 31 Tabel 7. Pekerjaan Responden Di Daerah Penelitian Sebelum
Mengalami Konversi lahan Hutan Menjadi perkebunan
Kelapa Sawit Tahun 1997 ... 44
Tabel 8. Pekerjaan Responden Di Daerah Penelitian Sesudah Mengalami Konversi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan
Kelapa Sawit... 53
Tabel 9.Jenis pekerjaan yang mengalami peningkatan sebelum dan sesudah mengalami konversi lahan menjadi
perkebunan kelapa sawit… ... 54
Table 10.Pendapatan responden di daerah penelitian sebelum mengalami konversi lahan hutan menjadi perkebunan
kelapa sawit Tahun 1997 ... 55
Table 11.Pendapatan respon didaerah penelitian sesudah mengalami konversi lahan hutan menjadi perkebunan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Reneka Cipta
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Reneka Cipta
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan sang kuli, politik kolonial, tuan kebun dan kuli di Sumatera Timur pada awal abad ke-20. Jakarta
Booth, Anne. 1979. Ekonomi Orde Baru. LP3ES
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas. Jakarta : KPG
Pahan, Iyung.2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta. Penebar Swadaya
Pelzer, Karl J. 1985. Toean Keboen Dan Petani. Jakarta. Sinar Harapan.
Said, Mohammad. 1977. Koeli Koentrak Tempoe Doeloe.Medan : Waspada
Sipayung, Tungkot. 2003. Transformasi Revolusioner Bisnis Perkebunan: IPB Press
Suryo,Djoko. 1991. Sejarah Perkebunan Di IndonesiaKajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media
Soekanto, Soerjono. 1984. Struktur dan proses Sosial. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada :
Suroto, MA.1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja: Gadjah Mada University press
Suroyo, Djuliati. 2000. Eksploitasi Kolonial Abad XIX. Yayasan untuk Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor yang menyebabkan bangsa Eropa tertarik untuk
mengunjungi hingga menjajah Indonesia adalah potensi sumber sumber daya alam
Indonesia yang melimpah.Indonesia dengan Iklim subtropis mempunyai tanah
yang subur pengasil rempah- rempah yang sangat di butuhkan oleh Bangsa
Eropa.oleh karena itu, tidak heran ketika Bangsa Eropa menguasai Indonesia
mereka melakukan eksploitasi sumber daya alam secara besar- besaran. Tanah
Indonesia menjadi sasaran Utama penghasil Rempah–Rempah serta komoditas
lain yang mendapat tempat di pasar Dunia. Suryo (1991:25).
Hal ini terbukti dari diberlakukannya sistem tanam paksa atau
Cultuurstelsel pada tahun 1834. Ketika sistem pajak tanah yang digagas oleh
Raffles tidak dapat memperbaiki keuangan Belanda yang semakin memburuk,
kemudian pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1830 mengangkat Johannes Van
den Bosch sebagi Gubernur Jendral yang baru untuk Indonesia. Untuk
memperbaiki kondisi keuangan tersebut Van den Bosch mengagas sistem tanam
paksa.Suryo (1991:53).
Selama sistem tanam paksa Rakyat Indonesia dipaksa menanam tanaman
yang dapat di jual di pasar Dunia, yaitu kopi, gula, nila, teh, tembakau, kayu
manis dan kapas. Dampak yang ditimbulkan dari sistem tanam paksa tersebut
yang dimiliki oleh para petani habis untuk mengerjakan tanaman yang di wajibkan
oleh pemerintah Hindia Belanda, sedangkan kebutuhan mereka sendiri tidak
mampu terpenuhi dengan baik. Walaupun saat ini Indonesia tidak lagi dikuasai
oleh Bangsa Eropa namun dampak dari keberadaannnya masih dapat dilihat
sampai saat ini.Salah satunya adalah keberadaan perkebunan- perkebunan yang
masih intensif di kembangkan.
Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari keberadaan penjajah di
Bumi Indonesia.Mereka memperkenalkan tanaman- tanaman yang penting dan
bernilai tinggi di pasar nasional maupun internasional.Walaupun lebih banyak
dampak negatip dibandingkan dampak positifnya, tidak dapat di pungkiri bahwa
hal tersebut mengubah sisi kehidupan masyarakat Indonesia.Saat ini pola
perkebunan masih dipertahankan dengan mengunakan sistem yang lebih
manusiawi di bandingakn pada masa penjajah dulu.Sebab saat ini kekuasaan telah
berada sepenuhnya ditangan Indonesia. Suryo (1991:46).
Usaha perkebunan di Sumatera Timur dirintis pertama kali oleh Jacobs
Nienhuys, seorang pengusaha belanda yang mengatakan bahwa tanah ini sangat
cocok untuk usaha perkebunan.Ia memperoleh tanah dari Sultan Mahmud,
penguasa deli saat itu untuk membuka usaha perkebunan tembakau. Usaha
Jacobus Niensuysterus berkembang mulai pada saat hasil perkebunan yang
dibukanya sudah mulai menampakkan hasil dan tidak banyak telah masuk
kepasaran perdagangan Eropa yang dibuktikan sejak pada tahun 1869 Jacobus
Niensuys mendirikanperusahaan Deli Maatschappij yaitu suatu perseroan terbatas
Menurut Breman (1997 : 16) Orang pertama yang perlu disebut dalam
hubungan ini adalah J. Nienhuys. Ia tiba di deli pada 1863 dengan niat khusus
untuk menetap sebagai pengusaha di daerah yang pada waktu itu hampir tidak
dikenal oleh orang Belanda. Dialah peletak dasar budaya tembakau yang
dikemudian hari bakal memasyhurkan pesisir timur sumatera ke seluruh
dunia.Salah satu daerah yang memiliki daerah perkebunan yang cukup luas adalah
Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu Kabupaten di Sumatra Utara
yang di resmikan pada tahun 2000. Kabupaten ini adalah hasil pemekaran dari
Kabupaten Mandailing Natal, dan sekarang telah berdiri sendiri dengan ibu kota
Kecamatan Sinunukan.
Di Kabupaten Mandailing Natal perkebunan merupakan salah satu
perkebunan kelapa sawit yang menjanjikan. Selaindapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan di dalam Negeri,hasil perkebunanperkebunan kelapa sawit
juga merupakan komoditi ekspor yang mendapat tempat di pasar Internasional.
alasan pokok untuk mengembangkan pembukaan perkebunan di Mandailing Natal
adalah komoditi hasil perkebunan seperti karet, kelapa sawit.Kabupaten
Madailing Natal terdapat sekitar 8600 Ha tanah yang telah dipergunakan untuk
lahan perkebunan kelapa sawit, dengan status lahan merupakan perkebunan
rakyat.
Di Kecamatan Sinunukan 1.120 Ha lahan untuk perkebunan kelapa sawit di
Kabupaten Mandailing Natal ini lebih luas dibandingkan dengan lahan yang di
gunakan untuk jenis tanaman lain;(2034 Ha), karet (265,4 Ha), hal ini
menjanjikan.selain itu, setatus lahan yang merupakan perkebunan kelapa sawit
PT Sago Nauli merupakan sarana yang berpotensi untuk mengurangi tingkat
pengangguran melalui lapangan kerja yang tercipta karena adanya
perkebunantersebut. terbukanya lapangan kerja diharapkan pula akan
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah perkebunan.
Di Kecamatan Sinunukan, pemilik- pemilik perkebunan kelapa sawit
secara bersama mengelola lahan- lahan mereka di bantu oleh sebuah koperasi
yang dapat membantu dalam penyediaan sarana perawatan perkebunan mereka.
oleh karena berada di bawah koperasi yang sama, perkebunan mereka kemudian
di sebut perkebunan plasma.karena pihak yang membantu mereka adalah
koperasi maka imbalan yang di berikan oleh petani sesuai dengan hasil panen
yang mereka peroleh.walaupun terkadang banyak tertuang yang diberikan oleh
koperasi kepada petani, namun keberadaan koperasi telah membantu petani
dalam mengelola perkebunanya.dari hasil perkebunan yang mereka miliki tersebut
di harapkan akan dapat meningkatkan taraf hidup mereka terutama dalam bidang
kehidupan sosial ekonomi.
Berdasarkan statistik Data penduduk desa sinunukan 2 terdiri dari 700 kk,
pada umumnya masyarakat desa Sinunuksn bekerja sebagai petani, karyawan
diperusahaan PT Sago Nauli dan bekerja sebagai petanmbang emas. berdasarkan
data statistik pekerjaan 20% bekerja sebagai petani, 20% bekerja sebagai
petambang emas, dan 70% bekerja sebgai kayawan di Perusahaan PT Sago Nauli.
Pembukaan PT Sago Nauli Perkebunan Kelapa Sawit terhadap kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat di Kecamatan Sinunukan (1997-2013).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan pada latar belakang,maka
identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:
a. Latar belakang pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sinunukan
b. Perubahan kehidupan masyarakat sebelum dan sesudah Pembukaan
Perkebunan Kelapa Sawit
c. Dampak Operasional Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit tersebut
terhadap mata pencaharian sosial ekonomi
d. Dampak positip dan negatip pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa
Sinunukan
e. Perkembangan Perkebunan PT Sago Nauli di Desa Sinunukan.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1) Bagaimana latar belakang pembukaan Perkebunan Kelapa sawit didesa
Sinunukan
2) Bagaimana dampak operasional pembukaan Perkebunan Kelapa sawit
tersebut terhadap mata pencaharian sosial ekonomi?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang pembukaan PT Sago Nauli Perkebunan
kelapa sawit didesa Sinunukan.
2. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Didesa Sinunukan sebelum
pembukaan PT Perkebunanan kelapa sawit Sago Nauli.
3. Untuk mengetahui dampak operasional pembukaan PT Sago Nauli
perkebunan kelapa sawit tersebut terhadap mata pencaharian sosial
ekonomi.
1.5. Manfaat penelitian
1. Dapat digunakan untuk bahan rujukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan dampak pembukaan PT Sago Nauli perkebunan kelapa
sawit.
2. Dapat membantu masyarakat memberikan solusi penyediaan lapangan
kerja, terutama dalam bidang pertanian.
3. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa khususnya jurusan Pendidikan
Sejarah mengenai sejarah perkebunan PT Sago Nauli.
4. Sebagai bahan masukan untuk sejarah lokal di Indonesia pada umumnya
dan secara khusus untuk Sumatera Utara.
5. Hasil penelitian ini menjadi gambaran untuk menambah perbendaharaan
ilmu untuk bahan masukan bagi lembaga pendidikan pada umumnya,
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka dapat di
kemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. perkebunan kelapa sawit PT Sago Nauli di wilayah penelitian mulai di bangun
sejak tahun 1997. mulai dari desa sinunukan 1, sinunukan 2, sinunukan 3,
sinunukan 4, dan kampong kapas yaitu luas Perkebunan PT Sago Nauli di
Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal ± 20.000 Ha yang
dikelola PT Sago Nauli di Kecamatan Sinunukan yang terus berkembang.
2. Perubahan ini membawa dampak positf terhadap jumlah penduduk, jenis
pekerjaan (mata pencaharian) dan pendapatan. Dimana jumlah anggota
keluarga banyak yang mengalami perubahan yang di karenakan pertambahan
jumlah anggota keluarga . Hal ini dampaknya terhadap perkebunan kelapa
sawit terutama untuk membuka lapang pekerjaan. Selain karena faktor jumlah
penduduk perkembangan perkebunan kelapa sawit PT Sago Nauli rakyat juga
membawa dampak positf terhadap jenis pekerjaan responden, mereka
memiliki pekerjaan tetap sebagai karyawan/buruh di perkebunan kelapa sawit
PT Sago Nauli. Dengan meningkatnya pendapatan responden maka responden
dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan kesejahteraan masyarakat di
kecamatan sinunukan semakin meningkat. atau lebih tepatnya kehidupan
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah di laksanakan maka peneliti menganjurkan
beberapa saran sebagai bahan masukan antara lain:
1. Melihat perubahan atau perkembangan perkebunan kelapa sawit PT Sago
Nauli akan mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem, oleh karena
itu penulis menyarankan agar pihak yang terkait terutama pemerintah untuk
menerapkan penggunaan lahan secara efektif dan terencana.
2. Di harapkan dalam hal ini perencanaan wilayah terutama pembangunan
wilayah terutama kawasan perkebunan supaya lebih memperhatikan keadaan
lingkungan serta kondisi wilayah tersebut.
3. Peneliti menyarankan kepada PT Sago Nauli agar menambah sarana Umum