• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MORFOLOGI ARAB BERBASIS KONSTRUKTIVISME DAN ANALOGI Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MORFOLOGI ARAB BERBASIS KONSTRUKTIVISME DAN ANALOGI Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGEMBANGAN MORFOLOGI ARAB BERBASIS KONSTRUKTIVISME DAN ANALOGI

Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Oleh:

Prof. Dr. Aziz Fahrurrozi, MA Raswan, M.Pd., M.Pd.I

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

(3)

PMABKA-Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Diterbitkan pertama kali di Tangerang Selatan, Banten, Indonesia, pada 2017

PBA FITK UIN Jakarta

Jl. Ir. H. Djuanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten E-mail: [email protected]

@ Aziz Fahrurrozi dan Raswan

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

PENGEMBANGAN MORFOLOGI ARAB

BERBASIS KONSTRUKTIVISME DAN ANALOGI Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Penulis: Aziz Fahrurrozi dan Raswan

Editor dan Layout: Raswan dan Syaiful Hakki Desain sampul: M. Arif Rakhman Hakim

(4)

iii

PENDAHULUAN

Alhamdulillah, dengan memohon rahmat dan bimbingan dari Allah SWT, buku „PENGEMBANGAN MORFOLOGI ARAB BERBASIS KONSTRUKTIVISME DAN ANALOGI Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat’ dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Buku ini hadir dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa Belajar bahasa Arab bagi anak Indonesia hampir rata-rata sudah diawali dengan mengenal huruf Alqur‟an sejak usia dini baik SD maupun TK. Dengan demikian huruf hijaiyah yang menjadi dasar pengenalan ashwat arabiyah dan menjadi dasar pembentukan kata dan kalimat Arab telah dikenalnya seberapapun ia dapat mengingat pengalaman lalunya itu ketika ia belajar bahas Arab.

Yang pasti ia belajar tidak berangkat dari modal nol.

Namun banyak yang mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu sulit. Meskipun demikian apa yang dirasakan saat belajar bahasa Arab tidak berubah dengan mengatakan bahasa Arab sulit karena qowaidnya sulit termasuk di dalamnya adalah unsur sharaf atau morfologi.

(5)

iv AZWAN-Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Apa sebenarnya yang ditawarkan oleh sharaf selain bentuk kata yang menjadi simbol makna itu? Bentuk kata atau binyatul kalimat jika tidak dipahami sejak awal belajar maka yang akan terjadi hasil belajarnya tidak pernah membelajarkan. Bahkan pengalaman belajarnya hilang sama sekali saat yang bersangkutan memulai lagi belajar pada tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi. Ini sebuah realitas yang terjadi bisa dibuktikan melalui penelitian.

Ada buku yang masuk kategori best saller, yakni belajar bahasa Arab melalui metode „metode tertentu‟, namun menyangkut penawaran bentuk kata menurut hemat saya masih belum melakukan penyederhanaan wazan lebih dari itu masih seperti kitab-kitab klasik lainnya dalam hal keragaman dan bentuk-bentuk kata yang disajikan. Sementara waktu yang tersedia untuk belajar bahasa Arab di tingkat satuan pendidikan manapun dirasakan sangat tidak memadai. Dengan demikian kita sesungguhnya kita wajib membantu pembelajar untuk mendapatkan cara relative mudah belajar sharaf atau morfologi dengan menggunakan pendekatan analogi dan konstruktivisme.

Inilah yang ingin digagas dengan buku ini.

Perlu dipahami bahwa binyah kalimat itulah yang nantinya membentuk sistem menjadi frase kalimat dan paragraf serta wacana. Demikian halnya saat kita membaca teks bahasa Arab harus terlebih dahulu bisa memetakan atau mengidentifikasi

(6)

Pendahuluan….. v

v

binyah-binyah itu untuk selanjutnya bisa membacanya dengan baik dan benar.

Memang bahasa Arab mempunyai prinsip khusus yang berbeda dengan bahasa – bahasa lain di dunia yaitu “ al-Fahmu lil qiraah wa laisa al qiraah lilfahmi” Memahami untuk bisa membaca dan bukan membaca untuk bisa memahami. Ungkapan itu mempunyai makna bahwa jika seseorang membaca teks bahasa Arab, jika salah membaca maka itu merupakan pertanda dia tidak paham. Dan jika dia tidak paham tetapi bacanya ada yang benar itu tandanya hasil bacaan spekulasi bukan karena dia berpengetahuan.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian dan menjadi pertimbangan kuat perlunya penyederhanaan wazan sharaf adalah bahwa belajar bahasa Arab, kecuali di PBA, BSA, Dirasat Islamiyyah serta jurusan Asia Barat di lingkungan Universitas- Universitas umum, menggunakan teori “all in one system atau nadhariyatul wahdah” di mana belajar bahasa Arab sebagai satu kesatuan dan tidak belajar sharaf ataupun nahwu secara eksplisit, melainkan belajar qawaid secara implisit. Ini berarti waktu yang dipunyai untuk memahami qawaid sangat sedikit, tidak khusus sementara persoalan yang dibelajarkannya sangat kompleks.

Namun demikian cara mengajar guru bahkan juga dosen tidak

(7)

vi AZWAN-Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

berubah. Apa yang terjadi yaitu kegagalan yang berkelanjutan dan kegagalan yang tidak disadari.

Dengan terbitnya buku ini, kami penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Ketua LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Kepala Puslitpen Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Dekan FITK Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Padang dan Jajarannya

7. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Kasim Pekan Baru Riau dan Jajarannya

8. Para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Dan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan buku ini baik langsung maupun tidak langsung tanpa mengurangi rasa hormat yang sebesar-besarnya.

Hanya kepada Allah kita terus memohon pertolongan dan taufik, semoga buku ini menjadi ladang amal bagi kita semua.

Jakarta, Mei 2017

Tim Penulis

(8)

vii DAFTAR ISI

PENDAHULUAN I

DAFTAR ISI V

TUJUAN BUKU AJAR IX

BAB I: Sharaf, Tashrif, Wazan, Mawzun

dan Irregular Verb (3 Huruf) 1

A. Sharaf (

فرصلا

) 1

B. Tashrif(

فيرصتلا

) 5

C. Jenis Tashrif(

فيرصت لا عاوهأ

) 5

D. Wazan(

نزولا

) 9

E. Mawzun (

نوزولما

) 10

F. Irregular Verb (3 Huruf) 11

Latihan Sharaf, Tashrif, Wazan, Mawzun

dan Irregular Verb (3 Huruf) 19

Bab II: Regular Verb (4-6 Huruf) 27

A. Kata Kerja 4 Huruf 28

B. Kata Kerja 5 Huruf 45

(9)

viii PMABKA-Mahir Sharaf dalam 4,5 Jam

C. Kata Kerja 6 Huruf 56

Latihan Teks Regular Verb (4-6 Huruf) 61

Bab III: Tashrif Lughawi 71

A. Tashrif Lughawi (

يوغللا فيرصتلا

) 71

B. Pelaku Orang Ketiga (

بئاغلا

) (satu, dua dan

banyak/laki-laki dan perempuan 73

C. Pelaku Orang Kedua (

بطاخلما

) (satu, dua dan

banyak/laki-laki dan perempuan 74

D. Pelaku Orang Pertama (

ملكتلما

) (satu dan lebih dari satuTashrif Ishthilahi (

يحلاطصالا فيرصتلا

) 75

E. Latihan Tashrif Lughawi 81

F. Berlatih Menemukan Tahsrif Lughawi dalam Teks 85 Latihan Teks Tashrif Lughawi 87

Bab IV: Tashrif Isthilahi 97

A. Fi’l Madhi (

ي ضالما لعفلا

) 99

B. Fi’l Mudhari’ (

عراضلما لعفلا

) 99

C. Mashdar (

ردصلما

) 105

D. Isim Fa’il (

لعافلا مسا

) 111

E. Isim Maf’ul (

لوعفلما مسا

) 115

F. Fi’l Amar (

رمأ لعف

) 121

G. Fi’l Nahyi (

يهه لعف

) 126

H. Isim zaman, isim makan dan isim alat tak perlu

(10)

Daftar Isi….. ix

(

ةلالآ مسا ،ناكلما مسا ،نامسلا مسا

) 131

Latihan Teks Tashrif Isthilahi 133

Bab V: Fenomena yang Jarang: 149 A. Wazan Tashrif yang Jarang Ketemu 149 B. Fi’l Transitif (

يدعتلما

) dan Fi’l Intranstif (

مزلالا

) 152

C. Fi’l Mabni Ma’lum (aktif)

dan Mabni Majhul (pasif) 156

D. Fi’il Mu’tall (

لتعلما لعفلا

) 165

E. Fi’l Mudha’af (

فعاضلما لعفلا

) 170

F. Fi’l Mahmuz (

زومهلما لعفلا

) 174

G. Isim Manqush (

صوقنلما مسالا

),

Maqshur (

روصقلما مسالا

)

dan Isim Mamdud (

ودم لما مسالا

) 177

H. Idgham, Ibdal, dan I’lal 178

I. Mudzakkar/Maskulin dan Muannats/Feminim 182

J. Makrifat dan Nakirah 183

Latihan Teks Fenomena yang Jarang 185

Bab VI: Wazan Ism, Jamak dan Jamak Jamak 199

A. Wazan Ism (

ءامسالأ نزو

) 199

B. Jamak/Pluralis (

عمجلا نز و

) 204

C. Jamak Jamak (

عمجلا عمج

) 205

Latihan Teks Wazan Ism, Jamak dan Jamak Jamak 207

(11)

x PMABKA-Mahir Sharaf dalam 4,5 Jam

DAFTAR PUSTAKA 219

GLOSSARIUM 225

INDEKS 233

DAFTAR RIWAYAT PENULIS 237

(12)

xi

TUJUAN BUKU

Yang paling menjadi problem dalam pembelajaran bahasa Arab adalah kaidah bahasa Arab khususnya sharaf dan nahwu.

Untuk mahir dalam keduanya dibutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Lebih dari itu tak sedikit siswa/santri/mahasiswa sudah belajar lama, namun kemampuannya jauh dari yang seharusnya. Problem ini bukan hanya dihadapi oleh siswa/santri/mahasiswa, bahkan yang sudah bergelar „pengajar‟ pun tak sedikit yang masih lemah.

Banyak pengembangan sharaf yang telah dilakukan oleh para ulama baik ulama Arab maupun ulama Indonesia. Tanpa mengecilkan usaha mereka, hasilnya masih belum sesuai harapan.

Tetap saja pembelajar tidak „pede‟ dengan kemampuannya meski sudah menggunakan berbagai buku dan metode. Karya ulama Arab, yang tujuannya mempermudah atau menyederhanakan kaidah untuk „ajam atau untuk non-Arab, kenyataannya hasil karya mereka belum memberikan dampak signifikan.

Begitu juga dengan karya ulama Indonesia, sebagian mengikuti gaya ulama asli Arab dengan penyesuaian dan penyederhanaan. Sebagian lain dengan modifikasi apa yang dikembangkan oleh ulama Arab. Akan tetapi tetap saja hasilnya belum banyak yang menggembirakan. Yang ada adalah satu dengan lainnya hanya mengklaim kehebatan metodenya tanpa adanya evaluasi yang benar-benar objektif.

(13)

xii PMABKA-Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Penulis menduga apa yang mereka kembangkan masih sebagai opini, dugaan, perasaan bahwa bukunya akan berhasil mensukseskan pembelajaran morfologi Arab. Dengan berbagai iklan, propaganda dan promosi yang besar-besaran sekalipun tetap saja hasilnya belum menggembirakan.

Oleh karenanya, peneliti melihat sangat dibutuhkan pengembangan model pembelajaran sharaf yang berbasis konstruktivisme dan analogi sebagai model pembelajaran modern. Siswa/santri/mahasiswa dibelajarkan bukan diajari sehingga pengetahuan yang akan diperoleh oleh mereka bukan hanya sekedar hafalan melainkan sudah difahami bahkan bisa dikonstruk dalam pikiran dan sanubarinya. Analogi sangat penting dalam pengembangan morfologi Arab karena dengan analogi, cukup dengan faham satu kaidah maka akan perubahan morfologi kata apapun dalam bahasa Arab bisa dikuasai.

Banyak kalangan, tak menyadari bahwa sesungguhnya kaidah morfologi bahasa Arab itu sangat sederhana meskipun banyak wazan akan tetapi banyak diantara wazan itu yang hanya penting sebagai pengetahuan dengan kata lain tak perlu dihafal karena kemunculannya sangat jarang. Misal wazan

لُعفي - لُعف

sangat sedikit kita menjumpai kata yang menggunakan wazan ini dalam bahasa Arab. Untuk apa kita membelajarkan sesuatu yang kasusnya sedikit akan tetapi porsi perhatiannya sama dengan yang lain.

Jika disimpulkan dalam morfologi Arab itu hanya ada 12 wazan yang harus dihafal atau difahami. Empat yang huruf dasarnya tiga, delapan lainnya dari non-tiga huruf kata dasarnya.

Dari dua belas wazan ini, yang huruf dasarnya tiga dikategorikan irregular verb artinya pembuatan mashdar dan fi’l mudhari-nya tak beraturan sementara yang delapan lagi regular jadi pembuatan

(14)

Tujuan Buku….. xiii

mashdar dan fi’l mudhari’-nya sudah jelas ada pagu dan wazan- nya. Sementara terkait dengan isim fail, isim maf’ul, fi’il amar, fi’l nahyi-nya semuanya regular, ada aturan bakunya.

Untuk yang iregular verb bahasa Arab butuh contoh-contoh yang banyak dan bisa dilatihkan untuk mengkonstruk pemahaman siswa dengan menggunakan kamus yang kini sudah banyak dijumpai baik elektronik maupun non-elektronik, online maupun offline. Sementara untuk yang regular hanya butuh sajian rumus dengan beberapa contoh saja kemudian pengembangannya sangat mudah oleh siswa/santri/mahasiswa sendiri. Ide ini perlu dikembangkan secara serius serta disajikan dalam bentuk buku/modul baik elektronik maupun hard dan lebih-lebih jika dipatenkan serta diterbitkan dalam jurnal internasional sehingga kebermanfaatannya akan semakin luas.

Atas dasar hal-hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian pengembangan dengan tema “Pengembangan Morfologi Arab Berbasis Konstruktivisme Dan Analogi: Mahir Sharf Dalam Waktu Cepat

:ةيسايقلاو ةيىينبلا ساسأ ىلع فرصلا ريىطت

تقو يف هيلع ةرطيسلا

عرسأ

” penelitian ini telah menghasilkan satu artikel untuk terbit di jurnal internasional dan satu Narasi Produk yang Berpotensi Dipatenkan/diajukan untuk mendapatkan HaKI sebagaimana buku yang ada di tangan pembaca ini.

Target buku ini tentunya adalah bagaimana siswa mahir sharaf dalam waktu sesingkat-singkatnya. Selain itu kemudian siswa bisa belajar mandiri mengembangkan kemampuan sharaf- nya setelah selesai mengikuti program sharaf ini. Disamping tentunya mereka akan termotivasi untuk terus mengkaji sharaf sehingga pada gilirannya kemampuan bahasa Arabnya meningkat baik aktif-produktif maupun pasif-reseptif.

(15)

xiv PMABKA-Mahir Sharaf dalam Waktu Cepat

Selain itu target besar penulis, tentunya hasil pengembangan ini bisa bermanfaat bagi khalayak ummat islam dan mungkin juga non-Islam yang senang dan membutuhkan kemampuan bahasa Arab. Tentunya juga harus digalakkan pelatihan-pelatihan ke depan yang bisa mempublikasikan hasil pengembangan ini.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Kami sangat memohon dengan kerendahan hati kepada para pembaca untuk memberi masukan pada kekurangan-kekurangan yang mungkin dijumpai dalam buku ini. Semoga ini menjadi amal baik kita semua. Amin….

Referensi

Dokumen terkait