• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil seseorang mengetahui suatu objek melalui alat indera yang dimiliki. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengar dan indera penglihatan. Pengetahuan sangat dipengaruhi intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek memiliki intensitas atau tingkat yang berbeda – beda. Tergantung dengan bagaimana cara seseorang tersebut menanggapi suatu objek. 17

2. Tingkatan domain pengetahuan, yaitu : a. Tahu (know).

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (comprehension).

Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar.

c. Aplikasi.

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain.

e. Sintesis.

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.

(2)

f. Evaluasi.

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.13

3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Tingkat pendidikan: Kemampuan belajar yang dimiliki manusia sebagai bekal pokok yang wajib dimiliki. Pendidikan sangat berpengaruh dalam penambahan pengetahuan seseorang termasuk pendidikan tentang rokok. Pemberian pendidikan mengenai apa itu sebenarnya rokok serta bahaya yang di akibatkan oleh rokok akan mempengaruhi tingkat pengetetahuan seseorang. Banyaknya orang merokok salah satunya disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang bahaya rokok yang masih rendah.13

b. Jenis Pendidikan : Macam jenjang pendidikan formal yang bertujuan dalam meningkatkan kemampuan belajar seseorang sehingga dapat menambah pengetahuan serta merubah pengetahuannya menjadi lebih baik. Tingkatan pendididkan juga berpengaruh dalam faktor pendorong seseorang untuk mengonsumsi rokok. Semakin tinggi tingkatan pendidikan yang telah di lampaui, maka semakin besar pula tingkat pengetahuan yang telah di dapatkan. Termasuk pengetahuan tentang rokok dan bahayanya. Apabila orang tersebut mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan, maka keinginan merokoknya berbeda dengan dengan orang yang tidak mengetahui secara jelas tentang bahaya rokok. 13

c. Informasi pengetahuan : Melalui informasi yang didapatkan seseorang akan menambah wawasannya serta pengetahuannya menjadi lebih luas. Informasi biasanya didapatkan melalui oranglain, membaca buku maupun berita. Informasi tentang rokok berpengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi sangat berperan aktif dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. 13

(3)

d. Budaya : Budaya memiliki pengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang. Sebab dimana budaya seseorang tinggal memiliki karakteristik yang tersendiri yang mampu mempengaruhi kepribadian seseorang. Sehingga akan berhubungan terhadap pengetahuan seseorang. Budaya sangat berkaitan erat dengan lingkungan hidup seseorang. Sehingga menjadi pemicu utama orang untuk mengonsumsi rokok. Apabila di sekeliling lingkungan keluarga atau pergaulan banyak orang yang mengonsumsi rokok, maka akan mempengaruhi oranglain yang tidak merokok untuk mencoba mulai merokok. 13

4. Pengetahuan Tentang Rokok

Pengetahuan tentang rokok adalah segala bentuk informasi yang diterima seseorang tentang zat – zat yang terkandung didalam rokok dan semua bahaya yang ditimbulkan akibat mengonsumsi rokok. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, tingkat pendidikan, informasi dan budaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kendal pada tahun 2013 dinyatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang rokok dipengaruhi oleh pendidikan dan informasi yang diterima. Sebagian orang mengetahui bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan dan tidak memiliki pengetahuan yang luas tentang bahaya rokok yang sebenarnya.15

B. Sikap

1. Definisi Sikap

Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan menentukan bagaimana individu dapat bereaksi/ berinteraksi terhadap situasi yang terjadi di dalam kehidupannya. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dengan disertai perasaan positif atau negatif. Setiap individu mempunyai sikap positif terhadap objek yang dianggap bernilai dan sikap negatif terhadap suatu objek yang dianggapnya tak bernilai. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya saling berhubungan. Sikap dapat terbentuk melalui

(4)

pengalamannya, meniru apa yang dilihatnya, kepercayaan yang di anggapnya benar, dan apa yang terjadi di sekelilingnya. Faktor tersebut berpengaruh dalam pembentukan sikap seseorang.13

2. Faktor Pembentuk Sikap

Sikap terbentuk atas beberapa macam faktor, diantaranya yaitu:

a. Pengalaman

Melalui pengalaman yang dialami oleh seseorang secara berulang- ulang, sikap akan dapat terbentuk. Pengalaman yang disertai dengan perasaan yang mendalam dan dianggap pantas untuk di terapkan maka akan mempengaruhi terbentuknya sikap.

b. Imitasi (Peniruan)

Peniruan ini dapat terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja.

Terkadang seseorang mempunyai rasa kagum dan minat terhadap suatu mode. Dapat pula seseorang tersebut mengagumi dari sikap seseorang dan mulai di terapkan pada dirinya. Hal tersebut tanpa sengaja akan membentuk sikap yang baru.

c. Sugesti

Disini seseorang terbentuk sikap barunya karena pengaruh yang datang dari oranglain atau sesuatu yang mempunyai wibawa berbeda dalam pandangannya. Sehingga hal tersebut dianggap patut untuk ditiru.

d. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan dilingkungan seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan sikap. Misalnya apabila seseorang tersebut hidup dalam lingkup masyarakat yang mengutamakan kehidupan berkelompok maka, maka sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme.

(5)

e. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti television, radio, dan lain sebagainya mempunyai pengaruh juga dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Hal tersebut dapat menjadi pemicu dalam pembentukan sikap. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan – pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan – pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut cukup kuat, akan memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. 19

3. Hal Yang Menyebabkan Sulit Mengubah Sikap:

a. Adanya dukungan dari lingkungan terhadap sikap yang bersangkutan.

Seseorang selalu ingin mendapatkan respon dan penerimaan yang bagus di dalam lingkungan kehidupannya. Sehingga ia selalu berusaha menampilkan apa yang akan membuatnya diterima. Keadaan yang semacam ini membuat orang tidak dapat dengan cepat mengubah sikapnya.

b. Adanya sikap tertentu yang khas dari sikap dalam kepribadian seseorang (egois) sehingga ia akan sulit dalam merubah sikap. Karena pada umumnya orang yang tergolong egois selalu melakukan sesuatu dengan kehendaknya.20

4. Sikap Terhadap Rokok

Sikap terhadap rokok adalah bagaimana cara seseorang dalam menyikapi dan menerima rokok.13 Sikap tersebut terbentuk karena adanya faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu pengalaman, peniruan, sugesti, pengaruh budaya dan media massa.19 Melalui faktor tersebut seseorang akan mulai mengonsumsi rokok yang di mulai dengan rasa ingin mencoba. Sikap dimulai dari seseorang mau dan memperhatikan rokok

(6)

sebagai stimulus yang diberikan, kemudian seseorang tersebut akan merespon rokok. Selanjutnya, orang tersebut mulai tertarik terhadap rokok dan biasanya mulai berbagi pendapat atau berdiskusi tentang rokok terhadap orang yang berada di sekitarnya. Kemudian seseorang akan membuat pilihannya terhadap rokok dengan segala resiko yang akan ditimbulkan dari rokok tersebut. 19

C. Rokok

1. Definisi rokok

Rokok adalah suatu produk terbuat dari kertas yang berentuk silinder dan berisikan tembakau. Rokok dikonsumsi dengan cara dibakar lalu dihisap. Pertama kali diperkenalkan oleh orang Spanyol pada abad ke- 16.

Rokok dibuat pertama kali sebagai sigaret di Spanyol pada abad ke – 17 dan dikenal sebagai cerutu pada abad ke – 19 di Inggris. Hingga saat ini rokok tersebar dan terkenal di sluruh dunia. Rokok dapat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.22

Rokok mengandung lebih dari 1.000 zat organik, baik berupa gas maupun partikel lainnya yang bersifat racun (toksik), iritasi yang dapat menyebabkan kanker (karsinogenik). Zat tersebut dapat mengganggu kesehatan dan mempengaruhi fungsi kerja organ dalam tubuh. Selain itu juga rokok juga mengandung zat aditif yang dapat menyebabkan seseorang kecanduan untuk selalu mengonsumsinya. 22

2. Zat yang terkandung dalam rokok

Rokok mengandung berbagai macam zat, diantaranya yaitu:

a. Tar

Adalah kumpulan dari ribuan bahan kimia yang terkandung dalam komponen bahan pembuat rokok yang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru serta memicu terjadinya kanker pada tubuh manusia.

Tar berasal dari asap rokok yang dibakar lengket bersama membentuk

(7)

bahan yang berwarna hitam kecoklatan serta menimbulkan bau. Bahan yang dihisap tersebut akan masuk ke dalam jaringan halus yang ada di mulut, tenggorokan dan masuk kedalam paru-paru. Selain itu juga zat lainnya akan terbawa ke dalam saluran darah. Tar terdiri dari berbagai jenis, diantaranya acetone biasa dipakai untuk penghapus cat kuk.

Butane dipake untuk gas cair untuk korek api, Arsenik dipakai untuk racun semut. Cadminum sejenis program yang digunakan untuk accu mobil. Cobalt adalah zat yang meracuni tubuh manusia yang dikeluarkan oleh asap buang knalpot kendaraan. Jadi dapat di simpulkan apabila kita merokok sama hal nya kita menghisap zat-zat tersebut. Akibatnya apabila terlalu sering mengonsumsi rokok akan dapat terserang gangguan kesehataan seperti kanker paru,penyakit jantung dan lain sebagainya.22

b. Nikotin

Nikotin adalah zat yang dapat membuat seseorang menjadi pecandu dan ketergantungan setelah mengonsumsinya (zat aditif). 1 Nikotin terdapat didalam rokok dan merupakan bahan berbahaya yang dapat membahayakan jantung. Zat tersebut membuat kinerja jantung menjadi tidak teratur, mempercepat aliran darah, menimbulkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah dan menimbulkan penggumpalan darah.23

c. Karbonmoniksida

Gas berbahaya pada rokok ini seperti yang ditemukan pada asap pembuangan mobil. Karbonmonoksida menyebabkaan gangguan kinerja kemampuan darah dalam mengikat oksigen. Gas tersebut mampu mengikat zat hemoglobin didalam darah 200 kali lebih kuat dari oksigen. Sehingga mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen dan tubuh pun menjadi kekurangan oksigen. Hal ini sangat berbahaya bagi yang yang pengonsumsi rokok dan menderita enyakit

(8)

jantung serta paru-paru, karena akan mengalami sesak napas.

Karbonmonoksida juga akan merusak lapisan pembuluh darah dan menaikkan kadar lemak pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan.23

d. Arsenic

Arsenic adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh serangga terdiri atas unsur berikut:

1) Nitrogen oksida yaitu unsur kimia yang dapat menyebabkan gangguan saluran serta dapat merangsang terjadinya kerusakan da perubahan kulit tubuh.

2) Amonium karbonat yaitu zat yang dapat menimbulkan plak kuning pada permukaan lidah dan akan merusak indera perasa.23

e. Amonia

Amonia adalah zat yang terdiri atas nitrogen dan hidrogen dan sangat tajam baunya. Amonia sangat mudah memasuki sel yang ada didalam tubuh serta membahayakan.

f. Formic Acid

Formic acid adalah suatu zat yang tidak berwarna tetapi bisa bergerak bebas dan mengakibatkan lepuh. Cairan ini menimbulkan bau yang sangat tajam menusuk. Zat tersebut dapat menyebabkan pernapasan menjadi cepat apabila bertambah didalam peredaran darah.

g. Acrolein

Acrolein adalah sejenis zat yang sedikit banyak mengandung alkohol sehingga sangat mengganggu kesehatan.

h. Hydrogen Cyanide

Hydrogen Cyanide adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Tetapi zat ini tergolong zat ringan yang mudah terbakar dan dapat mengahalangi pernapasan.Cyanide tergolong zat yang mengandung racun berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

i. Nitrous Oksida

(9)

Nitrous Oksida adalah sejenis gas yang apabila terhisap dapat menimbulkan rasa sakit.

j. Formaldehyde

Formaldehyde adalah zat banyak digunakan untuk pengawet dalam laboratorium (formalin).

k. Phenol

Phenol merupakan campuran yang terdiri atas kristal yang dihasilkan oleh desitalisasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang. Zat ini akan terikat pada rotein yang akan menghalangi enzim.

l. Acetol

Acetol merupakan suatu zat yang dihasilkan dari pemanasan aldebyde dan mudah menguap dengan alkohol.

m. Hydrogen Sulfid

Hydrogen sulfid adalah sejenis gas yang mudah terbakar dengan bau keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.

n. Pyridine

Pyridine tergolong cairan yang tidak berwarna tetapi sangat berbau tajam. Zat ini dugunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

o. Methyl Chloride

Methyl Chloride adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu yang unsur utamanya terdiri atas hidrogen dan karbon. Zat ini tergolong zat beracun.

p. Methanol

Methanol adalah sejenis cairan ringan yang ringan dan mudah menguap.

Mengisap atau meminum methanol dapat mengakibatkan kebutaan dan kematian.23

3. Tipe – Tipe Perokok

a. Perokok Aktif (Active Smoker)

Perokok aktif adalah seseorang yang benar – benar memiliki kebiasaan merokok dan tidak dapat meninggal kebiasaannya tersebut. Untuk

(10)

seseorang yang tergolong perokok aktif menganggap bahwa rokok adalah bagian dari hidupnya. Sehingga seseorang tersebut akan melakukan apa saja demi mendapatkan rokok.

b. Perokok Pasif (Passive Smoker)

Perokok pasif adalah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok tetapi terpaksa harus menerima paparan asap rokok dari hembusan seorang perokok aktif. Seseorang tersebut tidak mempunyai rasa kecanduan terhadap rokok. Meskipun tidak tergolong perokok aktif dan tidak pernah merokok tetapi seorang perokok pasif memiliki risiko yang sama bahayanya dengan perokok aktif. 23

4. Bahaya Yang Ditimbulkan Rokok a. Kanker Paru

Dewasa ini penyakit kanker akibat merokok semakin meningkat. Penelitian WHO menjelaskan bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian terbesar didunia. Setidaknya dalam sehari ada lebih dari satu kasus kanker.

Sekitar 80 persen insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok.

Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa efek negatif rokok tak hanya dari nikotin. Dimulai dari asap yang dihasilkan rokok menyebabkan gangguan pada mekanisme pertahanan paru sampai efek negatif lebih dari 45 bahan yang bersifat karsinogen (pemicu kanker).24

b. Tuberkulosis Paru (TBC)

Pada seseorang yang telah mengonsumsi rokok selama 20 tahun lebih ternyata 2,6 kali lebih sering menderita TBC daripada mereka yang tidak merokok. Kebiasaan merokok meningkatkan kematian akibat TBC sebesar 2,8 kali. Akibat racun yang dibawa oleh rokok maka akan merusak mekanisme pertahanan paru – paru. Alat dalam paru yang berfungsi sebagai penahan infeksi akan rusak akibat asap rokok.24

c. Memperlambat Pertumbuhan Anak

(11)

Berdasarkan fakta ilmiah sejak tahun 1986, Amerika Serikat mengatakan bahwa asap rokok yang dihasilkan langsung dari pembakaran rokok dapat memperlambat pertumbuhan serta mengganggu kinerja fungsi paru – paru pada masa kanak – kanak dan meningkat risiko terjadinya penyakit saluran pernapasan. Hal tersebut di akibatkan karena asap rokok mengandung banyak zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.23

d. Intelliegence Quotient (IQ) Anak Rendah

IQ anak akan menjadi terganggu karena paparan zat kandungan yang ada didalam rokok. Misalnya pada seorang ibu hamil yang merokok, tanpa disadari janin akan meghisap racun yang terdapat dalam rokok. Semua zat gizi yang seharusnya diasup oleh bayi akan tersingkirkan oleh asap rokok sehingga menyebabkan janin akan mengalami kekurangan gizi. Hal ini akan memberikan efek buruk bagi janin. Selain itu juga akan menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasannya. Meningkatnya kebutuhan zat besi akibat memenuhi keperluan pembentukan sel – sel darah yang banyak rusak menyebabkan berkurangnya persediaan zat gizi lain seperti vitamin B12, C, asam folat, seng dan asam amino. Zat – zat tersebutlah yang dibutuhkan dalam proses perkembangan sel otak, sehingga akan menyebabkan IQ anak rendah. 24

e. Penyakit Jantung

Pada dasarnya orang yang merokok lebih dari 20 batang rokok per hari memiliki resiko enam kali lipat terkena penyakit jantung dan kanker. Asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang terdapat di asap rokok akan merangsang hormon adrenalin, sehingga metabolisme lemak akan berubah dan menyebabkan kadar HDL atau kolestrol baik menurun.

Adrenalin akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah. Selain itu adrenalin menyebabkan terjadinya pengelompokkan trombosit, sehingga proses penyepitan akan terjadi, baik dipembuluh darah arteri otak atau jantung yang akan menyebabkan penyakit jantung koroner.24Hal ini lah yang menjadi

(12)

penyebab kematian tiba – tiba akibat serangan jantung tanpa peringatan terlebih dahulu lebih sering terjadi pada orang yang yang merokok dibandingkan mereka yang tidak merokok.25

D. Anak Sekolah Dasar 1. Definisi anak SD

Anak sekolah dasar menurut WHO adalah anak yang bersekolah dasar dalam usia 7 – 15 tahun, sedangkan di Indonesia, anak yang sekolah di tingkat dasar berusia 6 – 12 tahun. Usia tersebut tergolong usia belia yang mulai berkembang, berinteraksi dan mulai menangkap semua yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Anak banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial, belajar tentang nilai moral dan budaya dari lingkungan keluarganya. Dalam perkembangan ini anak perlu mendapatkan penambahan pengetahuan melalui belajar dan perlu pengawasan dari guru dan juga orang tua untuk memunculkan kebiasaan-kebiasan dan ketrampilan yang baik.26

Untuk mengembangkan daya nalar anak yaitu dengan cara melatih anak untuk mengungkapkan berbagai pendapat, gagasan atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orangtua atau lingkungan sosial disekitarnya, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep salah benar atau baik-buruk.27

Masa usia sekolah dasar atau masa keserasian sekolah, pada masa ini dibedakan menjadi 2 fase yaitu : masa kelas rendah sekolah dasar (kelas 1,2,3) dan masa kelas tinggi sekolah dasar (kelas 4,5,6). Pada masa kelas tinggi anak mempunyai karakteristik tertentu antara lain :

a. Bersikap banyak bertanya, ingin tahu, kritis dan realistis

b. Mulai memiliki ketertarikan pada hal-hal tertentu dan mata pelajaran tertentu

(13)

c. Pada saat anak kira-kira berusia 11 tahun dia membutuhkan bantuan orang orang disekitarnya untuk membantu dia menyelesaikan tugas- tugasnya, baru setelah berusia lebih dari 11 tahun dia mulai mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri tanpa banyak meminta bantuan orang lain.

d. Anak mulai memiliki kumpulan teman sebaya untuk bersosialisasi dan bermain bersama.28

2. Penyebab Anak Merokok

Anak merokok disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu pengaruh teman, orangtua, lingkungan dan terpengaruh iklan. Anak sekolah dasar ditandai rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak selalu berdampak baik untuk dirinya. Diantaranya rasa ingin tahu yang besar dapat membuatnya meniru perilaku orang dewasa. Anak merokok pada awalnya ingin mencoba karena melihat lingkungan sekitar. Sedangkan penelitian di Lampung menyatakan bahwa pergaulan berhubungan dengan terpengaruhnya anak untuk merokok. Anak yang merokok memiliki teman yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang tidak merokok. 12Pada penelitian yang dilakukan di Kendal pada tahun 2013 menyatakan bahwa pengetahuan anak tentang rokok juga sangat berpengaruh terhadap perilaku merokok.14Sedangkan penelitian di Samarinda pada tahun 2013 juga meyatakan bahwa penerimaan diri dan komformitas terhadap rokok berpengaruh terhadap perilaku anak untuk merokok.16

E. Pusat Kota dan Pinggiran Kota 1. Pusat Kota

Pusat kota adalah wilayah yang memiliki kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kawasan perkotaan yang besar dengan jumlah penduduk diatas satu juta orang dan berdekatan dengan kota satelit disebut sebagai metropolitan.29

(14)

Menurut definisi tersebut, SD Peleburan IV tergolong kriteria SD perkotaan, karena letaknya yang berada di pusat kota Semarang yang memiliki fasilitas perkotaan, sarana prasarana yang mudah di akses sesuai dengan kriteria perkotaan. 29

2. Pinggiran Kota

Pinggiran kota atau Pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.29

Daerah pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kepadatan penduduk rendah

2. Kegiatan di pedesaan didominasi oleh kegiatan pertanian dan peternakan

3. Masih banyak ditemukan hewan liar seperti burung, tikus, tupai, ular.

4. Penduduk terkonsentrasi dalam bentuk kluster yang disebut desa.

5. Hubungan sosial masyarakat masih sangat akrab dan saling bantu.

Menurut definisi tersebut, SD Sendangmulyo II termasuk ke dalam kriteria SD Pinggiran kota. Karena jauh dari pusat kota. Di wilayah SD masih terdapat kebun dan sawah serta adanya fasilitas pendidikan dan lain sebagainya yang terbatas. 29

(15)

F. KerangkaTeori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian 13, 19 Pendidikan

Perilaku Merokok Pengetahuan

Peniruan Informasi

Media Masa

*Budaya -Lingkungan Tempat Tinggal

Sugesti

Sikap

Pengalaman

(16)

G. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian H. Hipotesis

1. Ada perbedaan pengetahuan tentang bahaya rokok antara anak SD perkotaan Semarang dengan anak SD pinggiran kota Semarang.

2. Ada perbedaan sikap tentang bahaya rokok antara anak SD perkotaan Semarang dengan anak SD pinggiran kota Semarang.

SD Berdasarkan letak wilayah :

- SD Daerah Perkotaan - SD Daerah Pinggiran

Kota

Pengetahuan tentang BahayaMerokok

Sikap Tentang Bahaya Merokok

Gambar

Gambar  2.1    Kerangka Teori Penelitian  13, 19 Pendidikan  Perilaku  Merokok Pengetahuan Peniruan Informasi Media Masa *Budaya -Lingkungan Tempat Tinggal Sugesti Sikap Pengalaman
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian  H. Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Konsumen pada keterlibatan rendah, konsumen sadar akan merek dan membentuk keyakinan tentang merek secara pasif. Konsumen membuat keputusan pembelian dengan sedikit

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata lain variabel

Dengan perkiraan harga jual rata-rata batubara 2012F yang diturunkan, valuasi saham ADRO masih cukup atraktif. Kami telah mempertimbangkan usaha perseroan di masa depan dan

Pendapatan yang tinggi tersebut dipengaruhi oleh total penerimaan yang juga tinggi pada pemeliharaan menggunakan herbal kunyit baik melalui pakan maupun melalui

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan likuiditas terha- dap luas pengungkapan laporan keuangan pada

Karakteristik substrat maupun sedimennya pada Kawasan Pantai Ujong Pancu sendiri memiliki karateristik sedimen yang didominasi oleh pasir halus dimana pada

Karena itu, saat perempuan single-parent di RW 15, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong mengalami penderitaan dan menghadapi masalah, mereka akan menyadari bahwa

Istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga memiliki derajat yang tinggi dalam common humanity terlihat ketika mereka dapat menyadari bahwa dirinya bukanlah