PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR KELAS X SMK SPP NEGERI SAMARINDA
BERDASARKAN MINAT, PROFIL DAN KESIAPAN BELAJAR MURID DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Materi Pokok: Termokimia
Untuk mengetahui kebutuhan belajar murid, guru menggunakan dua metode, yaitu:
metode observasi (pengamatan secara langsung keseharian murid dalam menyelesaikan tugas- tugas belajarnya) dan metode angket melalui google form berupa penilaian diri (melibatkan murid untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar (minat dan profil) mereka selama ini, termasuk menggunakan angket psikologi yang ada di internet). Sementara, kesiapan belajar murid dilihat dari hasil belajar materi prasyarat yaitu tata nama senyawa kimia. Ternyata, terjadi korelasi positif antara kedua metode tersebut. Berikut adalah hasil pemetaan kebutuhan belajar murid kelas X.
1. Minat
Minat Membaca Menggambar/Melukis Musik/Kesenian
Nama Murid Produk
2. Profil Belajar Murid
Profil Belajar Murid Visual Auditori Kinestetis
Nama Murid
Proses Menggali
informasi dan pemahaman materi melalui visual materi pelajaran
Menggali informasi tentang materi melalui media video fenomena
Menggali informasi dengan
melakukan percobaan sederhana
3. Kesiapan Belajar
Kesiapan Belajar Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm, dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan
dengan cepat dan tepat
Perlu sedikit
bimbingan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm, dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm
berdasarkan hasil percobaan dengan cepat dan tepat (harus melihat buku/
catatan)
Perlu bimbingan khusus dalam melakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm, dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm
berdasarkan hasil percobaan dengan cepat dan tepat
Nama Murid
Proses Melakukan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm, dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan
dengan cepat dan tepat
Perlu sedikit bimbingan
Perlu bimbingan khusus dan intens
Hasil pemetaan ini digunakan sebagai dasar untuk merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdiferensiasi pada materi Termokimia.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS SEKOLAH
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
4.4. Menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokima pada tekanan tetap.
4.4.1. Mengamati terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan.
4.4.2. Menyimpulkan reaksi eksoterm dan endoterm .
4.4.3. Menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengamati terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm, mampu menyimpulkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan, dan mampu menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm melalui eksperimen dan diskusi (bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis).
Nama Sekolah : SMK SPP Negeri Samarinda Kelas / Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik : Termokimia
Alokasi Waktu : 10 menit
Guru : Yeni Ronalisa Saselah, S.Si., M.Pd.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Metakognitif
Prosedur √
Konsep √ √
Fakta √ √
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta Fakta : Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
Konsep : Hukum kekekalan energi, sistem dan lingkungan
Prosedural : prosedur kerja praktikum reaksi eksoterm dan endoterm E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Model Discovery
Learning
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Tahap 1 : Stimulasi
PENDAHULUAN (Persiapan, Apersepsi, Motivasi) 1. Guru memulai dengan mengucapkan salam.
2. Guru menyampaikan korelasi pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran saat ini.
3. Guru menanyakan apakah peserta didik sudah selesai membaca buku yang disarankan dibaca.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Mengamati
5. Guru memberikan stimulasi kepada peserta didik melalui menampilkan sebuah fenomena dalam bentuk video. Diharapkan terjadi diskusi tentang fenomena sehari-hari yang ditampilkan tentang panas pada pembakaran setelah api padam dan suhu kembali sama dengan lingkungan, apa yang terjadi? Apakah terjadi aliran panas? Kemana aliran panas terjadi?
KEGIATAN INTI
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 3 orang (guru menanamkan karakter berkebinekaan global).
2. Guru membagikan LKPD ke masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk membaca dengan teliti dengan memperhatikan fenomena yang disajikan di depan, sehingga siswa dapat menemukan permasalahan yang terjadi.
3. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah.
1 menit
8 menit
Tahap 2 : Problem statement
Tahap 3:
Data Collecting
Tahap 4:
Data processing
Tahap 5:
Verification
Tahap 6:
Menarik kesimpulan
Menanya (Questioning)
4. Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang telah diberikan dengan cara memberikan contoh lain rumusan masalah yang benar.
5. Guru meminta beberapa siswa untuk mengajukan pendapatnya tentang kebenaran fenomena yang telah ditayangkan sebelumnya dan yang lainnya menjadi pendengar yang baik.
6. Guru mengajak siswa untuk menentukan rumusan masalah yang tepat dan sesuai dengan eksperimen pada kegiatan belajar mengajar kali ini dan menuliskan rumusan masalah yang tepat di LKPD masing-masing peserta didik.
Rumusan masalah yang diharapkan :
“Bagaimanakah menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan penyerapan kalor?”
Mengumpulkan Data (Data Collecting)
7. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar untuk melakukan percobaan membedakan reaksi eksoterm dan endoterm. Guru memberi bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan.(Guru menanamkan karakter gotong royong)
Mengasosiasikan/ menganalisis/ menalar
8. Guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan pada kolom data pengamatan.
9. Guru membantu siswa menganalisis data yang diperoleh dari percobaan dengan membimbing anak mengisi LKPD sehingga menemukan suatu konsep perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm. (Guru menanamkan karakter bernalar kritis)
Mengkomunikasikan
10. Siswa menyampaikan hasil pengamatan dan analisis data yang telah dikerjakan.
11. Guru meminta siswa mempersentasikan hasil pengamatan dan analisis data.
12. Guru meluruskan jika ada persentasi siswa tidak sesuai PENUTUP
13. Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data percobaan yang telah dianalisis sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm.
14. Guru meminta siswa menuliskan kesimpulan setiap kelompok pada LKPD masing-masing kelompok.
15. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
1 menit
F. PENILAIAN
No Prosedur Aspek Instrumen
1. Pengetahuan Penugasan Soal
2. Keterampilan Observasi Kinerja Praktikum - Lembar Observasi Kinerja Praktikum
- Rubrik Penilaian Laporan 3. Sikap Observasi pengamatan sikap
(bergotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis)
Lembar pengamatan sikap
Mengetahui,
Samarinda, 14 Juni 2022 Kepala Sekolah
SMK SPP Negeri Samarinda
Guru Mata Pelajaran,
Yeni Ronalisa S, S.Si., M.Pd.
NIP. 19810429 201001 2 013
Lampiran 1.
1. PENILAIAN KOGNITIF a). Asesmen Formatif Kisi-Kisi Soal
1. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi eksoterm dan memberikan contoh reaksi eksoterm.
2. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi endoterm dan memberikan contoh reaksi endoterm.
3. Melalui media grafis dan diskusi siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan aliran energi.
Soal
1. Jelaskanlah mengenai reaksi eksoterm dan berikan contohnya.
2. Jelaskanlah mengenai reaksi endoterm dan berikan contohnya.
3. Jelaskan perbedaaa reaksi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan aliran energi.
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan. Contoh reaksi kapur tohor dan air
30
2 Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem. Contoh reaksi urea dengan air
30 3 Pada reaksi eksoterm kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan, yang ditandai dengan naiknya suhu lingkungan, sedangkan pada reaksi endoterm kalor mengalir dari lingkungan ke sistem, yang ditandai dengna turunya suhu lingkungan.
40
2. PENILAIAN SIKAP (PROFIL PELAJAR PANCASILA) UNSUR PROFIL
PELAJAR PANCASILA
ELEMEN SUB-ELEMEN RUBRIK
bergotong royong kolaborasi kerjasama 3 : aktif dalam kelompok, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain 2 : aktif dalam kelompok, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain 1 : aktif dalam kelompok, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
berkebinekaan global
komunikasi interaksi 3: mampu dengan baik
berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesame teman di kelas/ kelompok
2: cukup mampu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesame teman di kelas/
kelompok
1: kurang mampu dengan baik berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesame teman di kelas/ kelompok
bernalar kritis memperoleh
&
memproses informasi dan gagasan
mengidentifikasi, mengklarifikasi,
& mengolah informasi dan
gsagasan
1 : Mulai Berkembang
Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai sumber
2 : Sudah Berkembang
Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa
3 : Mahir Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta
memprioritaskan beberapa gagasan tertentu
4: Sangat Mahir Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang
kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
DAFTAR NILAI SIKAP (PROFIL PELAJAR PANCASILA)
No Nama
Skore Per Unsur Profil Pelajar Pancasila
Skor Total Nilai Akhir bergotong
royong
berkebinekaan global
bernalar kritis
*) Nilai Akhir = (skore/10) x 100
3. PENILAIAN KETERAMPILAN
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Nama Satuan pendidikan : SMK SPP Negeri Samarinda
Tahun pelajaran : 2021/2022 Kelas/Semester : XI / Ganjil Mata Pelajaran : Kimia
Penilaian keterampilan terdiri dari penilaian diskusi/presentase dan unjuk kerja (mengamati demostrasi)
No Aspek yang dinilai SB B CB
1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan 3. Kemampuan bertanya
4. Kemampuan menyelesaikan masalah 5. Perhatian terhadap jalannya materi/diskusi Keterangan:
SB (sangat baik) : 100 B (baik) : 80 CB (cukup baik) : 70
Instrumen penilain unjuk kerja
No Aspek yang dinilai SB B CB
1. Antusias dalam melaksanakan percobaan 2. Kerjasama dalam kelompok
3. Bekerja secara sitematis sesuai prosedur kerja
4. Menjaga ketertiban selama percobaan berlangsung 5. Menjaga kebersihan dan kerapihan
Keterangan:
SB (sangat baik) : 100 B (baik) : 80 CB (cukup baik) : 70
Lampiran 2.
MATERI AJAR
Pengertian Termokimia
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor, panas dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Pengukuran kalor yang menyertai reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal.
Ada beberapa hal yang perlu dikaji ketika mempelajari perubahan energy yaitu energi panas dan energi kalor. Energi panas adalah energi yang berhubungan dengan gerakan acak dari partikel baik berupa atom, ion, atau molekul di dalam suatu materi karena adanya pengaruh suhu
sedangkan kalor merupakan perpindahan energi panas atau termal dari dua benda yang berbeda suhunya. Pada proses penyalaan api unggun terjadi perpindahan energi panas dari api unggun ke tubuh yaitu dari suhu tinggi ke suhu rendah dalam bentuk kalor.
Energi, Entalpi dan Perubahan entalpi
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (w) atau menghasilkan panas (kalor = q).
Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor. Energi yang dipindahkan danmempengaruhi jumlah total energi sistem disebut energi dalam (U). Perubahan energi dalam sistem dituliskan melalui persamaan: ∆U = q + w
Untuk menentukan jumlah kalor yang berpindah dari atau ke sistem pada tekanan konstan digunakan besaran entalpi(H) yang menyatakan jumlah semua energi dari segala bentuk energi yang ada dalam suatu zat sehingga diperoleh persamaan: qp = ∆H
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem sama dengan perubahan entalpi (∆H). Energi dalam yang disimpan suatu sistem tidak dapat diketahui dengan pasti yang dapat diketahui adalah besarnya perubahan energi bila sistem tersebut mengalami suatu perubahan. Oleh karena itu perubahan entalpi suatu sistem dapat diukur bila sistem mengalami perubahan. Ibarat sebuah dompet seseorang yang tidak dapat dipastikan jumlah uang yang terdapat di dalamnya, tetapi dapat diketahui seberapa banyak orang tersebut memasukkan atau mengeluarkan uangnya atau perubahannya.
Hukum kekekalan energi (hukum I Termodinamika) menyatakan bahwa jumlah energi di alam semesta adalah tetap, sehingga pada perubahan suatu zat menjadi zat baru dapat dirumuskan:
∆Hreaksi = ∆Hproduk - ∆Hreaktan
Sistem dan Lingkungan
Pernahkah Anda meletakkan beberapa tetes alkohol di atas telapak tangan? Apa yang Anda rasakan? Tangan terasa dingin bukan? Hal itu disebabkan oleh karena kalor dari dalam tubuh (lingkungan) diserap oleh molekul alkohol agar ikatan antar molekulnya bergerak menjauh sehingga alkohol berubah wujud menjadi gas (sistem). Tubuh kehilangan kalor yang ditandai dengan telapak tangan terasa dingin.
Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi, sedangkan hal-hal yang diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda beda.
Perbedaan energi/entalpi dalam tiap zat inilah yang menyebabkan terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Dalam suatu reaksi kimia energi yang dilepaskan oleh sistem dalam bentuk kalor akan diserap oleh lingkungan sebaliknya energi yang diserap oleh sistem dalam bentuk kalor sama dengan energi yang dilepaskan oleh lingkungan.
1. Reaksi Eksoterm, umumnya suhu sistem naik sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungan.
2. Reaksi Endoterm, umumnya suhu sistem turun sehingga sistem menyerap kalor dari lingkungan .
Gambar 1. Aliran energi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm (sumber: www.ilmuhitung.com) Sumber: e- Modul Kimia Kemendikbud
Lampiran 3.
Lembar Kerja Peserta Didik Reaksi eksoterm dan Reaksi Endoterm
REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
A. Tujuan Percobaan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan penyerapan kalor.
B. Dasar Teori
Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas menuju benda dingin.
Termokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai suatu reaksi kimia). Aliran kalor yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui konsep sistem-lingkungan.
Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang dipelajari oleh kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen yang sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sementara lingkungan adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian energy total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi kimia ada dua yaitu : perubahan endoterm dan perubahan eksoterm.
1. Reaksi Eksoterm
Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, yaitu perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan. Bila
NAMA SISWA: _____________________________
NAMA KELOMPOK: _________________________
KELAS: ___________________________________
perubahan eksoterm terjadi temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi menurun. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi.
Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif. artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif) 2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang akan mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat.
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr).
Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi Endoterm: ΔH = Hp –Hr >
0 (positip).
C. Rumusan Masalah:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
D. Alat dan Bahan Alat :
1. Termometer 2. Tabung Reaksi 3. Rak Tabung Reaksi 4. Gelas Ukur 10 mL Bahan :
1. Aquadest
2. Kapur tohor (CaO) 3. Urea (CO(NH2)2) E. Prosedur
1. Beri label setiap tabung reaksi dengan angka:
1 (tabung reaksi pertama) 2 (tabung reaksi kedua)
2. Isi masing-masing tabung reaksi dengan 5 mL aquadest,
3. Ukur suhu aquadest tersebut (catat sebagai suhu sebelum reaksi).
4. Tambahkan 1 keping CaO ke dalam tabung reaksi pertama, kocok larutan, catat suhu larutan (suhu pada saat terjadinya reaksi).
5. Tambahkan aquadest dan CO(NH2)2ke dalam tabung reaksi kedua, kocok larutan, catat suhu larutan (suhu pada saat terjadinya reaksi).
6. Hitung perubahan suhu yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi.
7. Buat kesimpulan dari percobaan tersebut.
F. Data percobaan
No.
Tabung Reaktan Suhu Sebelum Reaksi
(0C)
Suhu Saat Reaksi Berlangsung (0C)
1. Aquadest + CaO
2. Aquadest + CO(NH2)2
G. Pembahasan
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
H. Pertanyaan
1. Bagaimana perubahan suhu pada tabung reaksi pertama?
2. Bagaimana perubahan suhu pada tabung reaksi kedua?
3. Reaksi manakah yang termasuk eksoterm?
4. Reaksi manakah yang termasuk endoterm?
5. Apa kesimpulan dari percobaan ini?
I. Simpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________