Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work
non-commercially, as long as you credit the origin creator
and license it on your new creations under the identical
terms.
LAMPIRAN
Interview Guide
Tujuan wawancara : untuk mencari data tentang bagaimana audience framing pada masyarakat tentang pemberitaan pelayanan rumah sakit di Indonesia pada Pemberitaan di Media Online khususnya pada media online Detik.com dan Tribunnews.com.
Poin-poin untuk wawancara narasumber :
Pendapat mengenai judul
Pendapat mengenai berita tersebut
Pendapat mengenai kreadibilitas berita yang dibaca
Pendapat mengenai korban yang masih balita
Pendapat mengenai pelecehan yang dilakukan oleh perawat rumah sakit
Pendapat mengenai malpraktek yang dilakukan rumah sakit
Pendapat tentang efek yang diterima melalui pemberitaan tersebut
Pendapat pelayanan rumah sakit yang dialami/dirasakan oleh narsum
Pendapat tentang citra rumah sakit yang bermasalah tersebut seperti apa sekarang
Key Informan : Pekerja :
Dokter
Perawat
Staff Komsumen :
Ibu yang memiliki anak balita
- yang berekonomi menengah keatas - yang berekonomi menegah kebawah
Perempuan
- Sudah menikah - Single
Pria
- Sudah meikah - Single
- Total narasumber Sembilan, masing-masing kategori satu
OPEN CODING :
CLUSTERING BERDASARKAN STRUKTUR BERITA
Media Judul
Detik.com (Pelecehan Pasien National Hospital Dilakukan di Ruang Pemulihan)
1. judul mendeskripsikan isi berita 2. judul jelas
3. memberikan trauma tersendiri
Tribunnews.com (Pelecehan Seksual Perawat National Hospital Surabaya Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien, Begini Kronologisnya)
1. Click bait
2. Ekpektasi yang tidak terpenuhi 3. Judul menggambarkan kualitas dari
rumah sakit tersebut
Detik.com (Obat Anestesi Bermasalah 2 Pasien Meninggal Usai Disuntik Anestesi, RS Siloam Yakin Sesuai Prosedur)
1. judulnya serem
2. tertarik karena RS besar
Tribunnews.com (Kasus Meninggalnya Dua Pasien, Kementerian Kesehatan Tegur Rumah Sakit Siloam Karawaci)
1. Click Bait
2. Terlalu hyperbola 3. Tidak sesuai ekpektasi
Detik.com (Dinkes DKI Panggil 2 Dokter Jaga yang Tangani Bayi Debora)
1. judulnya menarik simpati 2. semua bisa jadi korban
Tribunnews.com (Dinkes Ungkap
Kesalahan Awal RS Mitra Keluarga Hingga Bayi Debora Meninggal)
1. Click bait 2. Data tidak utuh
Media Isi
Detik.com (Pelecehan Pasien National Hospital Dilakukan di Ruang Pemulihan)
1. Artikel Informatif 2. Isi terlalu singkat
3. Percaya pada kredibilitas 4. Simpati terhadap korban
Tribunnews.com (Pelecehan Seksual Perawat National Hospital Surabaya Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien, Begini Kronologisnya)
1. korban disamarkan
2. tidak imbang tidak ada pernyataan dari pelaku
3. menggambarkan kualitas rumah sakit
Detik.com (Obat Anestesi Bermasalah 2 Pasien Meninggal Usai Disuntik Anestesi, RS Siloam Yakin Sesuai Prosedur)
1. isi berita terlalu panjang 2. berita tidak imbang
3. isi lebih cenderung pro RS
Tribunnews.com (Kasus Meninggalnya Dua Pasien, Kementerian Kesehatan Tegur Rumah Sakit Siloam Karawaci)
1. isi tidak sesuai ekpektasi
2. RS seakan melindungi dokter mereka
Detik.com (Dinkes DKI Panggil 2 Dokter Jaga yang Tangani Bayi Debora)
1. simpati terhadap korban 2. semua orang bisa jadi korban
Tribunnews.com (Dinkes Ungkap Kesalahan Awal RS Mitra Keluarga Hingga Bayi Debora Meninggal)
1. menyalahkan korban 2. Data berita tidak utuh
OPEN CODING :
Artikel 1
Detik.com : Pelecehan Pasien National Hospital Dilakukan di Ruang Pemulihan
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. Judul bisa mendeskripsikan isi berita tersebut.
2. Khawatir ke RS karena berita tersebut 3. Artikel informatif
4. Terlalu singkat
5. Percaya terhadap kredibilitasnya
2. Ade 1. Membaca judul menimbulkan trauma
tersendiri
2. Simpati terhadap korban pelecehan 3. Percaya terhadap kredibilitasnya
4. Berita tidak mempengaruhi dia untuk ke RS
3. Heaveny 1. Judul tidak hyperbola
2. Mempertanyakan kredibilitas berita 3. Kata-kata sangat singkat padat dan jelas 4. Meremehkan pengakuan korban
4. Dokter Gilang 1. Judul jelas mendeskripsikan isinya
2. Berita tidak berimbang, tidak ada penjelasan dari yang tertuduh
3. Tidak lengkap informasinya
4. Mempertanyakan kredibilitas berita.
5. Simpati terhadap korban
5. Patricia 1. Judul sangat jelas
2. Berita tidak lengkap isinya
3. Berita tidak imbang antara korban dan pelakunya
4. Percaya karena media merupakan media besar
5. Meremehkan pengakuan korban tersebut
6. Rikhi 1. Judul mendeskripsikan isi beritanya
2. Hal tersebut tidak dapat diampuni 3. Jadi minat baca melihat judul 4. Meremehkan pengakuan korban 5. Percaya kredibilitas
7. Benny 1. Judul sesuai dengan isinya
2. Tertarik dan jadi minat baca
3. Keingintahuan karena kasus pelecehan 4. Semua bisa jadi korban
5. Simpati terhadap korban
AXIAL CODING :
Judul Berita Mendeskripsikan Isinya
Dalam artikel yang dikeluarkan oleh Detik.com dari enam narasumber yang telah diadakan, terhadap beberapa pembingkaian yang muncul dalam wawancara bahwa judul yang diberikan sesuai isi berita yang ada walaupun beritanya cukup singkat.
Pada paragraf ke dua dari berita tersebut.
“Kalau berdasarkan pengakuan korban, dia mengalami pelecehan seksual ketika dipindahkan dari ruang operasi ke ruang pemulihan.” Ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan saat dihubungi detik.com.” (Detik.com. 2018. Para, 2) Percaya dengan Kredibilitas Berita
Pembingkaian terbanyak kedua mengenai “Kredibilitas dari berita”. Hal ini terbukti saat peneliti menanyakan apakah percaya dengan kredibilitas dari pemberitaan tersebut kebanyakn menjawab percaya karena media tersebut merupakan media yang cukup besar, seperti kata salah satu narasumber yang bernama Patricia mengatakan
“Percaya sih karena berita ini diberitakan oleh media yang sudah besar dan tidak diragukan lagi kredibilitasnya dan juga sudah viral dimana-mana pemberitaan tentang kasus ini”
Simpati Terhadap Korban
Pembingkaian yang ketiga mengenai rasa simpati dari narasumber terhadap korban pelecehan karena korban merupakan perempuan yang baru saja selesai melakukan operasi dan sedang dalam pengaruh bius setengah sadar dan dilecehkan oleh perawat yang seharunya melakukan pekerjaannya dengan professional. Seperti yang ditulis pada paragraf 3.
‘Rudi mengatakan, pasien dilecehkan saat dia dalam keadaan kurang sadar karena masih dalam pengaruh obat bius. Perawat tersebut sepertinya tahu jika si pasien dalam keadaan kurang sadar sehingga berbuat kurang ajar.’ (Detik.com. 2018. Para, 3) Meremehkan Pengakuan Korban
Pembingkaian yang keempat paling banyak juga mengenai kurang percayanya kepada pengakuan korban karena beberapa narasumber merasa bahwa pengakuan korban tidak dapat dipercaya sepenuhnya karena pada saat kejadian korban dalam keadaan tidak sadarkan diri karena masih dalam pengaruh obat bius, bagaimana bisa korban merasakan bahwa dia sedang dilecehkan oleh seorang perawat.
OPEN CODING :
Artikel 2
Tribunnews.com : Pelecehan Seksual
Perawat National Hospital Surabaya Lakukan Pelecehan Terhadap Pasien, Begini Kronologinya
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. Judul Click bait
2. Korban disamarkan
3. Tidak ada pengakuan dari pelaku terkesan menghakimi
4. Kronologi tidak jelas
2. Ade 1. Judul Click bait
2. Pelaku yang tidak professional 3. Nama korban disamarkan
3. Heaveny 1. Judul jelas Click bait
2. Bahasa yang digunakan diberita tidak jelas
3. Nama korban disamarkan
4. Menunjukan kualitas rumah sakit dari indonesia
4. Dokter Gilang 1. judul Click bait 2. kronologi jelas
3. pelaku tidak bisa ditolerin
4. tidak adanya pembelaan dari pelaku
5. Patricia 1. Click Bait
2. Ada ekspektasi yang tidak terpenuhi 3. Tidak ada pendapat atau pengakuan yang
jelas dari pelaku
6. Rikhi 1. Click Bait
2. Berita tidak berimbang
3. Nama korban yang disamarkan 4. Menunjukan kualitas rumah sakit
7. Benny 1. dari judul menggambarkan kualitas
rumah sakit tersebut
AXIAL CODING :
Judul ClickBait
Pembingkaian yang pertama kali muncul adalah artikel ini menggunakan judul yang ClickBait untuk menarik perhatian para pembacanya. Hampir semua narasumber pada sesi wawncara saat pertama kali baca judul dan lalu baca isi berita langsung membingkai bahwa judulnya clickbait para narasumber membayangkan bahwa isi
berita akan ada kronologi lengkap kejadian namun pada isi berita kronologinya sangat singkat.
Nama Korban Disamarkan
Pembingkaian selanjutnya adalah nama korban yang disamarkan, menurut para narasumber pada saat wawancara ini merupakan hal yang sangat benar yang dilakukan penulis mensamarkan nama korban pelecehan apa lagi korban merupakan perempuan karena pemberitaan tersebut akan memiliki dampak dikemudian harinya jadi untuk menlindungi korban dengan cara menyamarkan namanya.
Tidak ada pembelaan atau wawancara pelaku
Pembingkaian ketiga dari pemberitaan ini adalah tidak adanya wawancara atau pengakuan langsung oleh pelaku seperti yang dituliskan pada paragraf 3 bahwa ‘Yudi menegaskan, pelaku memang sudah meminta maaf, Tapi dirinya tidak terima dan memilih melaporkan polisi.’ (tribunnews.com. 2018. Para, 3). Menurut salah satu narasumber dokter gilang berita akan seimbang bila sang pelaku juga menyampaikan langsung atau diwawancara langsung terkait terkasus tersebut.
Menggambarkan Kualitas Rumah Sakit
Pembingkaian terakhir dari pemberitaan ini adalah judul tersebut menggambarkan kualitas dari rumah sakit tersebut, Rikhi salah satu narasumber mengatakan “Kalau melihat dari judulnya ini mungkin menunjukkan sisi kualitas kesehatan dari Negara kita, seperti pelecehan tentu sebenarya kalau jadi perawat memiliki kode etik dan ini mungkin sebagai pengingat untuk pekerja medic untuk lebih baik lagi kedepannya”
OPEN CODING :
Artikel 3 :
Detik.com : Obat Anestesi Bermasalah
2 Pasien Meninggal Usai Disuntik Anestesi, RS Siloam Yakin Sesuai Prosedur
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. isi berita terlalu panjang untuk sebuah media online
2. berita tidak imbang tidak ada dari sisi korban
3. Judulnya serem
4. RS yang mempunyai nama yang cukup besar
2. Ade 1. kasus yang dibahas sangat fatal
2. isinya tidak berimbang
3. faktor RS besar menarik perhatian
3. Heaveny 1. beritanya terlalu panjang
2. tidak imbang terlalu pro RS Siloam 3. meragukan kenetralan jurnalisnya 4. Dokter Gilang 1. beritanya jelas karena menjabarkan
2. bukan kesalahan pihak RS namun pihak farmasinya
5. Patricia 1. kasus yang fatal
2. beritanya informatif
3. namun terlalu kelihatan pro RS 4. tidak ada kronologi jelas
6. Rkhi 1. Kode etik dokter harusnya dicabut
2. Berita tidak imbang terlalu pro RS 3. Mempertanyakan kredibilitas
7. Benny 1. isinya mendetail
2. tertarik karena RS besar
3. berat sebelah tidak ada pendapat korban
AXIAL CODING :
Berita Tidak Imbang Cenderung Lebih Pro Rumah Sakit Siloam
Pada Artikel ke 3 ini hampir semua narasumber menjawab bahwa berita tersebut kelihatan memihak rumah sakit siloam dalam pemberitaan tersebut detik.com isinya hanya dari pihak rumah sakit dan tidak ada keterangan dari dokter maupun korban yang bersangkutan hanya menjelaskan prosedur RS yang dianggap sudah benar dan sesuai prosedur.
RS Besar Bikin Menarik Pembaca
Para narasumber setuju bahwa salah satu faktor mereka ingin membaca berita tersebut karena nama Rumah Sakit yang cukup besar dan memiliki cabang dimana-mana dan membuat penasaran karena “masa dirumah sakit sebesar ini bisa ada kesalahan yang sangat fatal ini”.
OPEN CODING :
Artikel 4:
Tribunnews.com: Kasus Meninggalnya Dua Pasien, Kementerian Kesehatan Tegur Rumah Sakit Siloam Karawaci
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. Click Bait
2. Isi berita tidak seperti ekpektasi 3. Kata-kata tertata rapi
2. Ade Tidak membahas
3. Heaveny 1. Judul terlalu hyperbola 2. Surat teguran tidak la cukup
3. Tetap menganggap kelalaian pihak RS 4. Dokter Gilang 1. Harusnya surat teguran untuk farmasi
2. Judul Click Bait 3. Penulisan tertata rapi 5. Patricia 1. Click Bait
2. Tidak sesuai ekpektasi
3. Harusnya dokternya memberikan keterangan 4. RS seakan melindungi dokter
5. Tidak ada keterangan dari korban 6. Rikhi 1. Isi Tidak Sesuai ekpektasi
2. Dokter yang bersangkutan harusnya memberikan keterangan
7. Benny 1. Click Bait
2. Tertarik karena viral pada waktunya
AXIAL CODING :
Isi Tidak Sesuai Ekpektasi
Pembingkaian yang terjadi pada artikel ke 4 ini, narasumber merasa bahwa judul dan isinya tidak sesuai ekpektasi mereka. Mereka merasa rumah sakit siloam harunsya mendapatkan sanski yang berat agar hal tersebut tidak terulang lagi namun pada isi berita hanya diberikan terguran yang dan itupun hanya perihal bahwa RS Siloam tidak melaporkan kejadian tersebut dengan segera.
OPEN CODING :
Artikel 5:
Detik.com : Dinkes DKI Panggil 2 Dokter Jaga yang Tangani Bayi Debora
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. simpati terhadap korban
2. penulisan berita baik
3. semua orang bisa menjadi korban telat ditangani
2. Ade 1. ada kedekatan tersendiri dengan berita 2. simpati terhadap korban
3. beritanya cukup berimbang 3. Heaveny 1. simpati terhadap korban
2. Kredibilitas bisa dipercaya
3. Semua orang bisa jadi korban di indonesia 4. Dokter Gilang 1. Menyalahkan korban
2. penulisan berita sudah baik
3. harusnya dokter tidak perlu dipanggil karena sudah ditangani saat di ugd, sudah menjalankan tugas sesuia prosedur ugd
5. Patricia 1. simpati terhadap korban yang masih balita 2. beritanya berimbang
3. menggambarkan kualitas rumah sakit tersebut
6. Rikhi 1. simpati terhadap korban
2. penulisan sudah benar dan baik tidak berat sebelah
7. Benny 1. simpati kepada korban yang masih balita 2. kredibilitas berita bisa dipercaya
AXIAL CODING :
Simpati Terhadap Korban
Dalam pemberitaan ini para narasumber membingkai bahwa kasihan dengan korban yang masih balita harus mengalami hal tersebut bahkan sampai meninggal dunia karena telatnya diberi penanganan karena terebentur biaya.
Semua Orang Bisa Menjadi Korban
Meningat sistem rumah sakit di Indonsia terutama Jakarata yang masih mengutamakan uang terlebih dahulu baru diberikan perawatan dan tidak semua rumah sakit menerima pasien bpjs jadi para narasumber membingkai bahwa hal serupa mungkin bisa terulang kembali dan masyarakat di Indonesia kebanyakan yang berekonomi menengah kebawah jadi semua orang bisa menjadi korban disaat tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat.
OPEN CODING :
Artikel 6:
Tribunnews.com: Dinkes Ungkap Kesalahan Awal RS Mitra Keluarga Hingga Bayi Debora Meninggal
No Narasumber Framing
1. Audrey 1. ada penjelasan dari Dinkes 2. penyalahkan korban
3. membela pihak rumah sakit 4. penyajian data yang tanggung
2. Ade 1. kelihatan menyalahkan pihak korban 2. berita tidak terkesan tidak utuh 3. Heaveny 1. data yang disajikan tidak berimbang
2. click bait
3. memojokkan pihak korban
4. Dokter Gilang 1. Penjelasan dari Dinkes cukup membantu 2. Pemberitaan yang terlihat nanggung
3. Pihak rumah sakit sudah melaksanakan prosedur
5. Patricia Tidak membahas
6. Rikhi 1. kekecewaan terhadap rumah sakit 2. terlalu menyalahkan korban 3. data yang nanggung
4. agak berat sebelah
7. Benny 1. Click Bait
2. Terlalu berpihak kerumah sakit 3. Kesalahan dipihak korban
4. Kurang simpati dengan RS tersebut
AXIAL CODING :
Menyalahkan Korban
Pembingkaian yang muncul setelah membaca berita tersebut, para narsumber merasa dalam pemberitaan tersebut terlalu menyalahkan korban yang tidak dari bilang kalau mereka merupakan pasien bpjs. Menurut salah satu narasumber Audrey harusnya pasien atau bukan pasien bpjs pun mereka harus memberikan tindakan terlebih dahulu, kalau hal seperti ini terjadi kan RS nya juga yang terkena dampak rugi jadi banyak pemberitaan yang tidak baik.
Data yang Tidak Utuh
Dalam pemberitaan ini kelihatan datanya tidak utuh dapat dilihat dari paragraf terakhir “Selama ini RS sudah benar menjalankan seperti itu. (Ini) salah informasi. Ini dari keterangan yang kami terima. Setelah ini kami Tanya (juga) ke keluarga, apakah benar kondisi seperti itu?” tutur Koesmedi.”(Tribunnews.com, 2018. Para, 4)
Para narasumber membingkai bahwa berita tersebut tidak utuh karena banyak isi yang tidak jelas maksudnya mau kearah mana pemberitaan tersebut.
SELECTIVE CODING :
Setelah melakukan dua coding, yaitu open coding dan axial coding peneliti memilah mana saja ya cocok untuk dimasukan kedalam skripsi peneliti guna untuk menjawab rumusan masalah dan peneliti mendapatkan 5 frame yang sering muncul pada proses wawancara antara peneliti dengan informan. Berikut 5 frame yang sering muncul dalam proses wawancara:
1. frame ‘kredibilitas media’ : Informan lebih banyak yang percaya dengan kreadibilitas dari media Detik.com dari pada Tribunnews.com karena menurut mereka Detik.com merupakan media yang besar dan mereka jarang sekali menemukan artikel Detik.com yang isinya terlalu berlebihan. Sedangkan ada beberapa informan yang merasa kurang percaya dengan Tribunnews.com karena Tribun sering membuat artikel isinya terlalu berlebihan tidak sesuai fakta.
2. frame ‘simpati terhadap korban’ : informan merasa simpati dengan korban yang masih balita, korban wanita yang dilecehkan dalam keadaan tidak sadar dan dua pasien yang meninggal karena mal praktek, setelah membaca pemberitaan dari Detik.com dan Tribunnews.com.
3. frame ‘click bait selalu menarik’ : Media seringkali menggunakan judul yang click bait agar menarik perhatian pembacanya. Namun click bait membuat informan menjadi memiliki espektasi yang tinggi terhadap isi berita tersebut, pada pemberitaan di media Detik dan Tribun ada judul yang terlalu hiperbola dan membuat informan kecewa karena judul dan isinya tidak sesuai ekpektasi mereka.
4. frame ‘berita tidak berimbang’ : Setelah informan membaca berita tentang meninggalnya dua pasien Siloam setelah disuntik anaastesi pada media Detik.com.
mereka merasa adanya ketidak seimbangan pada pemberitaan yang ditulis media Detik.com dan Tribunnews.com. Informan beranggapan media seakan menggiring pembaca untuk tidak menyalahkan rumah sakit tersebut dan frame ini juga muncul saat informan membaca pemberitaan yang ditulis oleh media Tribunnews.com tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh perawat National Hospital Surabaya kepada pasiennya.
5. frame ‘kedekatan emosional’ : Ada beberapa informan, seperti Ade, Rikhi dan Heaveanny yang pernah merasakan apa yang dialami oleh korban tersebut, jadi informan memahami perasaan korban.
Journalism
Jessica Deciria Japinto
PERSONAL INFORMATION
SKILLS
Jakarta, 9 December 1996
Place,Date of Birth
081949220003
Phone
Cluster Alexsandrite/ AS 1 No 8, Gading Serpong, South Tangerang. Indonesia
Address
EDUCATION BACKGROUND
2014-Now Faculty of Communication Studies, Majoring in Journalism
(Temporary GPA : 3,32 out of 4,00)
Multimedia Nusantara University (UMN)
2011-2014
SMA Negeri 1 Manggar
Social Study Program
SMP Negeri 1 Manggar 2008-2011
2002-2008
SD Baptis Manggar
WORK EXPERIENCE
Part timer Food and Beverages at ICE Camera Person in Graduation UMN 7 and 8
Member of Obscura Photograpy Gen 8
Committe of Obscura Photo Exhibition 2015
TRAININGS AND DEVELOPMENTS ORGANIZATIONAL EXPERIENCES
Committe of Anglocita 2016
Character Bulding Career Bulding TeamWork Bulding
2014 2015 2015
HOBBIES & INTERESTS
PHOTOGRAPHY
TRAVELLING
MUSIC
MOVIES
C U R R I C U L U M V I T A E
Videography/
Photography Anchor/Host Script Writer Sound/Video Editor