STUDI KOMPARATIF UU NO. 1 TAHUN 1974 DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM HAL ALASAN-ALASAN
PERCERAIAN (Tinjauan Politik Hukum)
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
ISNA HUSNU AMALIA NIM : 1212065 NIRM : 131410000212
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM (AL-AHWAL AL- SYAKHSHIYYAH)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan telah menyetujui skripsi mahasiswa:
Nama : ISNA HUSNU AMALIA
NIM : 1212065
NIRM : 131410000212
Program Studi : Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) Judul : Studi Komparatif UU NO. 1 Tahun 1974 dengan
Kompilasi Hukum Islam dalam Hal Alasan-Alasan Perceraian (Tinjauan Politik Hukum)
Untuk diujikan dalam Ujian Skripsi.
Nama Tanggal Tanda tangan
M. Husni Arafat, Lc., M.S.I. 8 Agustus 2018 Pembimbing
ABSTRAK
ISNA HUSNU AMALIA (1212065) STUDI KOMPARATIF UU NO. 1 TAHUN 1974 DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM HAL ALASAN- ALASAN PERCERAIAN (Tinjauan Politik Hukum), Program Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum Program Studi Hukum Keluarga Islam (Al- Ahwal Al-Syakhshiyyah) UNISNU Jepara 2018.
Dengan adanya masalah-masalah rumah tangga seperti yang disebutkan dalam pasal 38 UU. No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan pasal 133 Kompilasi Hukum Islam (KHI) yakni penyebab putusnya perkawinan sehingga hubungan perkawinan itu tidak dapat lagi dipertahankan dan jika dilanjutkan akan mengalami kehancuran dan kemadharatan, maka Islam membuka pintu untuk terjadinya perceraian (Amir Syarifudin, 2014:199). Alasan-alasan perceraian yang dapat diterima oleh Pengadilan telah diatur dalam Undang- undang dan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). keduanya menjadi rujukan hakim dalam memutuskan perceraian namun keduanya memiliki substansi yang berbeda. UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan memiliki enam alasan dikabulkannya perceraian, sedangkan KHI memberikan delapan alasan.
Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research), pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang dipakai adalah UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan KHI sedangkan data sekunder adalah pustaka yang mendukung seperti artikel dan jurnal. Dari hasil penelitian, alasan perceraian yang terdapat dalam pasal 116 KHI sama dengan yang disebutkan dalam UU No. 1 Tahun 1974. Hanya ada dua hal tambahan yaitu suami melanggar taklik talak dan peralihan agama yang menyebabkan terjadinya ketidak rukunan dalam rumah tangga.
Kata kunci : Perceraian
ABSTRACT
ISNA HUSNU AMALIA (1212065) COMPARATIVE STUDY OF LAW NUMBER 1 OF 1974th WITH THE COMPILATION OF ISLAMIC LAW IN TERMS OF DIVORCE REASONS (Review of Legal Politics), Undergraduate Program (S-1) in Shari'ah Science and Law of Islamic Family Law Study Program (Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah) UNISNU Jepara 2018.
The existence of household problems as mentioned in article 38 of the Law Number 1 of 1974th concerning marriage and article 133 of the Compilation of Islamic Law, that is the reasons of the breakup of marriage so that the marital relationship can no longer be maintained and if continued it will experience destruction, then Islam opens the door to the occurrence of divorce (Amir Syarifudin, 2014: 199). The reasons for divorce that can be accepted by the Court have been regulated in the Law and in the Compilation of Islamic Law. both become judge’s reference in deciding divorce but both have different substances.
The Law Number 1 of 1974 concerning marriage has six reasons for granted divorce, while Compilation of Islamic Law gives eight reasons.
In compiling this essay, researchers use qualitative research with library research approach, data collection using primary data and secondary data. The primary data used is Law Number 1 of 1974th concerning Marriage and Compilation of Islamic Law, while secondary data are supporting libraries such as articles and journals. From the results of the study, the reason for the divorce contained in article 116 of Compilation of Islamic Law is the same as that stated in Law Number 1 of 1974th. There are only two additional things, these are the husband violates the taklik of divorce and religious transition which causes non- harmony in the household.
Keywords: Divorce
MOTO
The Pessimist Sees Difficulty in Every Opportunity. The Optimist Sees Opportunity in Every Difficulty
-
(Winston Churchill)
Orang Pesimis Melihat Kesulitan di Setiap Kesempatan. Orang Optimis Melihat Kesempatan di Setiap Kesulitan
PERSEMBAHAN
Sebuah karya saya persembahkan kepada :
Suami tercinta, yang membuatku lebih bijak dalam memaknai arti hidup, yang senantiasa memberi semangat dan selalu menciptakan kebahagiaan
Abi dan Ibu, doa dan perjuanganmu selalu menyertai hingga segala pencapaian putrimu sampai saat ini merupakan budi tiada tara yang tak
terbalas
Bapak dan Ibu mertua, dukungan dan doa kalian membuka pintu ridho Allah SWT
Kakak dan ketiga adikku tersayang, peran kalian sungguh berarti dalam hidup ini
Om dan tante, yang tanpa lelah menasehati, mendukung, dan menjadikanku pribadi yang lebih baik sampai saat ini
Keluarga besar yang menyempurnakan arti kebahagiaan Teman-teman di Fakultas Syari’ah dan Hukum UNISNU Jepara Dan teman-teman yang tak dapat saya sebut satu per satu atas segala bentuk
dukungannya
Pada akhirnya semua itu punya arti, karenanya ku persembahkan karya sederhana ini untuk kalian semua...
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
LEMBAR PERSETUJUAN...iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...iv
ABSTRAK...v
ABSTRACT...vi
KATA PENGANTAR...vii
MOTO...viii
PERSEMBAHAN...ix
DAFTAR ISI...x
TRANSLITERASI...xii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...9
C. Tujuan...9
D. Tinjauan Pustaka...9
E. Metode Penelitian...12
F. Sistematika Pembahasan...13
BAB II : TINJAUAN UMUM A. Pengertian dan Macam-Macam Perceraian...15
B. Landasan Epistimologi...18
C. Tujuan dan Hikmah Perceraian...23 BAB III : ALASAN PERCERAIAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI)
A. Sejarah Singkat UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan...26
B. Sejarah Singkat Kompilasi Hukum Islam...32
C. Tinjauan politik hukum terhadap perbedaan alasan-alasan perceraian yang diperbolehkan oleh Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)...38
BAB IV : ANALISIS PERBANDINGAN ALASAN PERCERAIAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 DENGAN KHI A. Analisis Alasan Perceraian Menurut UU No. 1 Tahun 1974...40
B. Analisis Alasan Perceraian Menurut KHI...48
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan...52
B. Saran...52
DAFTAR PUSTAKA...54
RIWAYAT HIDUP...56
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. KONSONAN
Fonem konsonan Bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
ARAB LATIN
Kons. Nama Kons. Nama
ا Alif Tidak dilambangkan
ب Ba b Be
ت Ta t Te
ث Tsa ṡ Es (dengan titik di atas)
ج Jim j Je
ح Cha h Ha (dengan titik di bawah)
خ Kha kh Ka dan ha
د Dal d De
ذ Dzal dh De dan ha
ر Ra r Er
ز Za z Zet
س Sin s Es
ش Syin Sy Es dan ye
ص Shad ṣ Es (dengan titik di bawah)
ض Dlat ḍ De (dengan titik di bawah)
ط Tha ṭ Te (dengan titik di bawah)
ظ Dha ẓ Zet (dengan titik di bawah)
ع ‘Ain ‘ Koma terbalik di atas
غ Ghain gh Ge dan ha
ف Fa f Ef
ق Qaf q Qi
ك Kaf k Ka
ل Lam l El
م Mim m Em
ن Nun n En
و Wawu w We
ـه Ha h Ha
ء Hamzah ’
Apostrof, tetapi hamzah ini tidak dipergunakan untuk hamzah di awal kata
ي Ya y Ye
B. VOKAL
Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut :
1. Vokal rangkap ( ْ وَأ )ْ dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya: al-yawm.
2. Vokal rangkap ( ْ يَأ ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya: al-bayt.
C. MADDAH
Vokal panjang atau Maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya ( ْ ةَحِتاَف لا = - ), ( م وُلُع لا = - ) dan ( ْ ةَم يِق = ).
D. SYADDAH ATAU TASYDID
Dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( ْ دَح = haddun ), ( ْ دَس = saddun ), ( بِّيَط = thayyib ).
E. KATA SANDANG
Dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( ت يَب لا
= al-bayt ), ( ْءآمَّسلا = - ). ْ F. uthah
Atau yang dibaca seperti ber- , transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya ( للاِه لاُْةَي ؤُر = - atau l ).