• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS APLIKASI LINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS APLIKASI LINE"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS

APLIKASI LINE

DESIGN OF LOCATION DETECTION SYSTEM ON MOTORCYCLE TRAVEL SAFETY BASED ON LINE

APPLICATION

Disusun oleh

PODANG SEKAR LANGIT BAYU AJI 16201060

PROGRAM STUDI D3TT TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2020

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS

APLIKASI LINE

DESIGN OF LOCATION DETECTION SYSTEM ON MOTORCYCLE TRAVEL SAFETY BASED ON LINE

APPLICATION

Proposal Tugas Akhir ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Diploma 3 (.Amd)

Di Institut Teknologi Telkom Purwokerto 2020

Disusun oleh

PODANG SEKAR LANGIT BAYU AJI 16201060

DOSEN PEMBIMBING Muntaqo Alfin Amanaf, S.ST., M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

(3)

i i

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS APLIKASI LINE

DESIGN AND DEVELOPMENT OF WIRELESS SOIL LAND DETECTION SYSTEM BASED ON RADIO FREQUENCY

Disusun oleh Podang Sekar Langit B. A

16201051

Telah dipertanggungjawabkan di hadapan Tim Penguji pada tanggal ……..

Susunan Tim Penguji

Pembimbing I : Muntaqo Alfin Amanaf, S.ST., M.T. ( ) NIDN. 0607129002

Pembimbing II : Fikra Titan Syifa, S.T., M.Eng. ( ) NIDN. 0619028701

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Muntaqo Alfin Amanaf, S.ST., M.T. NIDN.

0607129002

(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya, PODANG SEKAR LANGIT BAYU AJI, menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI LOKASI PADA KEAMANAN PERJALANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS APLIKASI LINE” adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Saya bersedia menanggung risiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam tugas akhir saya ini.

Purwokerto, 6 Agustus 2020 Yang menyatakan,

(Podang Sekar Langit B. A)

(5)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Deteksi Tanah Longsor Secara Nirkabel Berbasis Radio Frekuensi ”. Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Ahli Madya Teknik Telekomunikasi pada Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu, Bapak dan Keluarga serta kerabat tercinta yang telah memberikan motivasi serta doa kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Muntaqo Alfin Amanaf, S.ST., M.T. dan Bapak Fikra Titan Syifa, S.T., M.Eng. selaku pembimbing dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Keluarga D3 Teknik Telekomunikasi serta Saudara – saudari angkatan 2016 khususnya kelas B yang bersama sama berjuang menempuh pendidikan dan belajar bersama penulis.

4. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Purwokerto.

5. Semua pihak yang telah mendoakan, mendukung dan memberikan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir yang penulis susun jauh dari sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan pada penyusunan penelitian selanjutnya. Untuk diskusi lebih lanjut tentang Tugas Akhir ini dapat menghubungi melalui email [email protected] dan pada nomor handphone 0821548201383

(6)

Purwokerto, 6 Agustus 2020 Penulis

Podang Sekar Langit B. A

(7)

ABSTRAK

Kendaraan bermotor merupakan alat yang paling dibutuhkan sebagai media transportasi. Kendaraan dibagi menjadi dua macam, yaitu kendaraan Umum dan pribadi. Namun disamping itu berkendara kendaraan pribadi memiliki resiko adanya kejahatan, terutama kejahatan begal. Begal merupakan salah satu tindak kriminal yang marak terjadi berbentuk kekerasan bagi para korbannya. Penelitian ini merancang sistem deteksi lokasi pada keamanan perjalanan sepeda motor berbasis aplikasi Line.

Sistem ini menggunakan GPS Ublox Neo m6v2, push button dan mokrokontroler NodeMCU Esp8266. Prototipe yang menggunakan mikrokontroler NodeMCU akan dapat mendeteksi lokasi kemudian mengirimkan notifikasi ke polsek terdetak dan pengiriman notifikasi juga dapat dikendalikan jarak jauh apabila motor dalam keadaan di curi. Hasil pengujian GPS Ublox Neo m6v2 dibutihkan waktu beberapa menit untuk mendeteksi lokasi setelah perangkat dihidupkan dan akan lebih cepat mendapatkan sinyal apabila antena diletakan di permukaan logam. Push button akan akan mengendalikan pengiriman yang dilakukan pada NodeMCU. Ketika terjadi kejahatan begal apabila button ditekan maka NodeMCU akan mengirimkan notifikasi ke polsek terdekat sesuai dengan data base yang sudah terdaftar dan apabila motor da lam keadaan di curi maka korban akan mengaktifkan button dari jarak jauh dengan menggunakan line bot pada smartphone sehingga NodeMCU akan mengirim notifikasi ke polsek terdekat. Data base yang digunakan menggunakan layanan google Spreadsheet, data tersebut nantinya akan diakses oleh NodeMCU untuk melakukan perhitungan Euclidean Distance yaitu untuk menentukan lokasi terdekat sebelum melakukan pengiriman.

Kata Kunci - Transportacdsi, Begal, GPS, Button, NodeMCU, Euclidean Distance Polsek, Line Bot.

(8)

ABSTRACT

Motorized vehicles are the most needed tools as a medium of transportation. Vehicles are divided into two types, namely public and private vehicles. But besides that driving private vehicles has the risk of crime, especially crimes begal. Begal is a crime that is rife in the form of violence for the victims. This study designed a location detection system on the safety of motorcycle trips based on Line applications. This system uses Ublox Neo m6v2 GPS, push button and NodeMCU Esp8266 mocrocontroller. The prototype that uses the NodeMCU microcontroller will be able to detect the location and then send the notification to the precinct police and the notification delivery can also be controlled remotely if the motor is stolen. The Ublox Neo m6v2 GPS test results took a few minutes to detect the location after the device was turned on and it would be faster to get a signal if the antenna was placed on a metal surface. The push button will control the delivery made on NodeMCU. When a crime begins, if the button is pressed, NodeMCU will send a notification to the nearest police station in accordance with the data base that has been registered and if the motorcycle is stolen, the victim will activate the button remotely using the line bot on the smartphone so that NodeMCU will send a notification to nearest police station. The data base used is using the Google Spreadsheet service, the data will later be accessed by NodeMCU to calculate Euclidean Distance, which is to determine the nearest location before sending.

Keywords - Transportation, Robber, GPS, Button, NodeMCU, Euclidean Distance Sector Police, Line Bot.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... I HALAMAN PENGESAHAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITASERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

PRAKATA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

ABSTRAK ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.I ABSTRACT ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR ISI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR GAMBAR ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.I DAFTAR TABEL ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.II

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATARBELAKANG ... 1

1.2 RUMUSANMASALAH ... 2

1.3 BATASANMASALAH ... 2

1.4 TUJUAN ... 3

1.5 MANFAAT ... 3

1.6 SISTEMATIKAPENULISAN ... 3

BAB 2 DASAR TEORI...5

2.1 KAJIANPUSTAKA ... 5

2.2 DASARTEORI... 6

2.2.1 PENGERTIANSISTEM ... 6

2.2.2 GPS ... 6

2.2.3 IFTTT ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 2.2.4 EUCLIDEANDISTANCE ... 7

2.2.5 SPREADSHEET ... 9

2.2.6 JSON ... 10

2.2.7 CHATBOT ... 11

2.2.8 MESSAGINGAPILINE ... 12

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...13

3.1 ALATYANGDIGUNAKAN ... 13

3.1.1 NODEMCU ... 13

3.1.2 UBLOXNEO6MV2 ... 15

3.1.3 SWITCH... 16

3.1.4 KABELJUMPER ... 17

3.1.5 LAPTOP ... 17

(10)

3.1.6 SMARTPHONE ... 18

3.2 ALURPENELITIAN ... 18

3.2.1 IDENIFIKASIMASALAH ... 19

3.2.2 ANALISISKEBUTUHANALAT ... 19

3.2.3 PERANCANGANALAT ... 19

3.2.3.1PERANCANGANHARDWARE ... 20

3.2.3.3PERANCANGANSOFTWARE ... 22

3.2.4 ANALISISKEBUTUHANALAT ... 42

3.2.5 PERANCANGANALAT ... 47

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...48

4.1 HASILPERANCANGAN... 48

4.2 PENGUJIANRANGKAIAN ... 48

4.2.1 PENGUJIANGPS ... 48

4.2.2 PENGUJIANPENGIRIMANNOTIFIKASI ... 51

4.2.3 PENGUJIANPENGAMBILANDATABASE... 55

4.2.4 PENGUJIANDETEKSILOKASI ... 59

4.2.5 PENGUJIANLINEBOT... 63

BAB 5 PENUTUP...68

5.1 KESIMPULAN ... 68

5.2 SARAN ... 69

DAFTAR PUSTAKA...70

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Euclidean distance ... 8

Gambar 2.2 penerapa Metode Euclidean ... 9

Gambar 2. 3 JSON Object ... 11

Gambar 2.4 JSON Array... 11

Gambar 3. 1 NodeMCU ... 14

Gambar 3. 2 Ublox Neo m6v2 ... 15

Gambar 3. 3 Toggle Button Switch ... 17

Gambar 3. 4 Kabel Jumper ... 17

3. 5 Spesifikasi Laptop ... 18

Gambar 3. 6 Line Smartphone ... 18

Gambar 3. 7 Flowchart Penelitian ... 19

Gambar 3. 8 Skema perancangan hardware ... 20

Gambar 3. 9 Blok Diagram Cara Kerja Rangkaian ... 21

Gambar 3. 10 Flow Chart Skema kerja alat ... 21

Gambar 3. 11 Tampilan Google Drive ... 23

Gambar 3. 12 Tampilan Membuat Spreadsheet ... 23

Gambar 3. 13 Tampilan Spreadsheet Baru ... 23

Gambar 3. 14 Tampilan Database ... 24

Gambar 3. 15 Tampilan Membuat Script Baru ... 24

Gambar 3. 16 Tampilan project Baru google script ... 24

Gambar 3. 17 Tampilan Scrip Json Spreadsheet ... 26

Gambar 3. 18 Tampilan Scrip Json Spreadsheet ... 26

Gambar 3. 19 Tampilan Nama Project ... 27

Gambar 3. 20 Tampilan Opsi Pemilihan Akses ... 27

Gambar 3. 21 Review Permision ... 28

Gambar 3. 22 Login Gmail ... 28

Gambar 3. 23 Notifikasi Google ... 29

Gambar 3. 24 Notifikasi Google ... 29

Gambar 3. 25 Tampilan apikey ... 30

Gambar 3. 26 Hasl Pembacaan Data Spreadsheet ... 30

Gambar 3. 27 Hasl Pembacaan Data Spreadsheet ... 31

Gambar 3. 28 Membuat Project Baru ... 31

Gambar 3. 29 Tampilan Penambahan Service ... 31

Gambar 3. 30 Tampilan Pemilihan Service ... 32

Gambar 3. 31 Tampilan Koneksi Webhook ... 32

Gambar 3. 32 Keterangan Pada Opsi Webhook ... 33

Gambar 3. 33 Keterangan Pada Opsi Webhook ... 33

Gambar 3. 34 Keterangan Pada Opsi Webhook ... 34

Gambar 3. 35 Tampilan Pemilihan Service ... 34

(12)

Gambar 3. 36 Tampilan Pemilihan Service ... 34

Gambar 3. 37 Login Line... 35

Gambar 3. 38 Verifikasi Line ... 35

Gambar 3. 39 Keterangan Pada Opsi Line ... 35

Gambar 3. 40 Pengaturan Notifikasi Line ... 36

Gambar 3. 41 Pengaturan Notifikasi Line ... 37

Gambar 3. 42 Tampilan Applet Yang Sudah Dibuat ... 37

Gambar 3. 43 Tampilan Bagian-bagaian applet ... 38

Gambar 3. 44 Tampilan Notifikasi Pengiriman Berhasil ... 38

Gambar 3. 45 Tampilan Notifikasi Line ... 39

Gambar 3. 46Tampilan Awal iSYNC ... 39

Gambar 3. 47Tampilan Login iSYN ... 40

Gambar 3. 48 Tampilan Register iSYN... 40

Gambar 3. 49 Tampilan iSYN Setelah Login ... 41

Gambar 3. 50 Tampilan iSYN Setelah Login ... 41

Gambar 3. 51Tampilan Pemberian Nama Project ... 41

Gambar 3. 52 Tampilan iSYN Setelah Login ... 42

Gambar 3. 53 Tampilan Membuat Key ... 42

Gambar 3. 54 Memberi Nama Key ... 43

Gambar 3. 55 Tampilan Nomor Key ... 43

Gambar 3. 56 Tampilan Informasi Project ... 44

Gambar 3. 57 Deteksi Lokasi ... 46

Gambar 3. 58 Skema deteksi lokasi ... 47

Gambar 3. 59 Kode pemrograman deteksi lokasi ... 48

Gambar 4. 1 Prototipe Sstem Deteksi Lokasi ... 49

Gambar 4. 2 Pengujian GPS ... 50

Gambar 4. 3 Tampilan Maps Pengujian GPS ... 51

Gambar 4. 4 Tampilan listing program pengujian GPS ... 51

Gambar 4. 5 Tampilan Delay Deteksi Sihyal GPS ... 52

Gambar 4. 6 Tampilan Pengujian Pengiriman Notifikasi ... 52

Gambar 4. 7 Tampilan listing deklarasi program pengujian pengiriman .... 53

Gambar 4. 8 Tampilan Listing Void Setup Program Pengiriman ... 54

Gambar 4. 9 Tampilan Listing Void Loop Program Pengiriman ... 54

Gambar 4. 10 Tampilan Listing Void Kirim Program Pengiriman ... 55

Gambar 4. 11 Tampilan Listing Void GenJSonObject() ... 56

Gambar 4. 12 Tampilan Pengujian Pengambilan Data Base ... 56

Gambar 4. 13 Tampilan Listing Deklasasi Pengambilan Data Base... 57

Gambar 4. 14 Tampilan Listing Void Setup Pengambilan Data Base ... 58

Gambar 4. 15 Tampilan Listing Void Loop Pengambilan Data Base ... 59

Gambar 4. 16 Tampilan Prcobaan Pengujian Deteksi Lokasi ... 60

Gambar 4. 17 Tampilan Listing Deteksi Lokasi ... 61

Gambar 4. 18 Tampilan Listing Deteksi Lokasi ... 62

(13)

Gambar 4. 20Tampilan Pengiriman Notifikas Berjalan ... 64

Gambar 4. 21 Tampilan Listing Deklarasi Pengujian Line Bot ... 64

Gambar 4. 22 Tampilan Listing Void Call Pengujian Line Bot ... 65

Gambar 4. 23 Tampilan Void connectMQTT, Setup dan Loop ... 66

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Alat dan bahan ... 13

Tabel 3. 2 Konfigurasi Perancangan Hardware ... 20

Tabel 3. 3 Daftar Lokas Polsek ... 44

Tabel 3. 4 Daftar Lokas Pengujian ... 45

Tabel 4. 1 Hasil Uji Coba Deteksi Lokasi ... 50

Tabel 4. 2 Hasil Uji Coba Deteksi Lokasi ... 61

Tabel 4. 3 Hasil Uji Coba keakuratan ... 62

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kendaraan bermotor merupakan media transportasi yang dibutuhkan di masa kini. Berdasarkan kebutuhan kendaraan dibagi menjadi 2 macam, yaitu kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Kendaraan pribadi adalah kendaraan yang digunakan sehari-hari dan hanya digunakan kepentingan pribadi contohnya mobil dan motor sedangkan kendaraan umum merupakan kendaraan yang digunakan untuk angkutan massal, baik itu manusia maupun barang-barang. Contohnya bus, kereta api, angkutan umum adalah merupakan kendaraan yang bersifat umum dan sering dipergunakan sebagai alat transporstasi massal. [1]

Namun disamping itu berkendara kendaraan pribadi memiliki resiko adanya kejahatan, terutama kejahatan begal. Begal merupakan salah satu tindak kriminal yang marak terjadi berbentuk kekerasan bagi para korbannya. Meningkatnya jumlah alat transportasidi Indonesia khususunya sepeda motor berdampak pada tindak kejahatan yang semakin meningkat pula. Diantara yang sering terjadi adalah perampasan, atau dalam kata lain lebih sering dikenal dengan istilah begal. Polda Metro Jaya mencatat ada 80 kasus perampasan terjadi sepanjang Januari 2017 di wilayah hukumnya. 80 kasus itu tersebar di berbagai wilayah di Jakarta dan daerah-daerah penyangganya yaitu Depok, Tangerang, dan Bekasi. [2]

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengamankan diri dari tindak kriminal perampasan motor yang sering dilakukan diantaranya adalah pengendara harus mempersenjatai diri dengan senjata yang diperbolehkan seperti pepper spray.

Menyiapkan ponsel untuk melakukan panggilan darurat ke kerabat atau kantor polisi . Mencegah tindak perampasan dengan tidak melewati jalan yang sepi dan waktu yang larut malam, membiarkan perampas membawa motor untuk menghindari tindak kejahatan yang lebih parah seperti melukai atau bahkan membunuh korban.[3] Namun dari semua cara diatas masih belun bisa mengatasi sepenuhnya. Hal ini dipengaruhi jika menggunakan telepon genggam maka harus mencari kontak terlebih dahulu dan kontak yang dituju memiliki jarak lokasi yang tidak menentu sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pertolongan ke

(16)

ke TKP menjadi lambat jika lokasi TKP dengan lokasi yang dimintai pertolongan terpaut jauh.

Melihat permasalahan tersebut, pada tugas akhir kuliah ini penulis membuat Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line khususnya sepeda motor pada saat terjadi permapasan atau kendala lainya di perjalanan yang dapat membahayakan dapat yang mendeteksi lokasi sepeda motor yang dikendalikan melalui smartphone. Alat pada tugas akhir ini diberi nama “Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line” Menggunakan NodeMCU dan GPS Ublox Neo 6mv2”.

Dengan masalah yang sudah dijelaskan, maka perangkat tersebut sangat diperlukan kendaraan dengan memanfaatkan teknologi GPS (Location Based Service) dan Layanan IFTTT.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah serta batasan masalah maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam proyek akhir ini meliputi:

1. Bagaimana membangun Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line pada sepeda motor menggunakan NodeMCU dan GPS Ublox Neo 6mv2?

2. Bagaimana unjuk kerja dari alat Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line pada sepeda motor menggunakan NodeMCU dan GPS Ublox Neo 6mv2?

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:Sistem bersifat prototype.

1. Ublox Neo 6mv2 sebagai deteksi lokasi dan NodeMCU sebagai sarana pengirim notifikasi.

2. Hanya mencangkup 10 lokasi pengiriman.

3. Pengiriman informasi menggunakan jaringan wifi lokal pada smarthphone dengan menggunakan layanan jaringan seluler

(17)

1.4 TUJUAN

Berdasarkan rumusan permasalahan, selanjutnya diharapkan dapat dicapai tujuan sebagai berikut:

1. Mampu membuat membangun Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line pada sepeda motor menggunakan NodeMCU untuk mengirim notifikasi adanya masalah dan bahaya yang dialami oleh pengendara ke tempat pelayanan keselamatan atau pihak berwajib terdekat secara langsung untuk mendapatkan pertolongan segera dengan menggunakan NodeMCU berbasis jaringan wifi dan mengetahui lokasi sepeda motor menggunakan GPS Ublox Neo 6mv2.

2. Mengetahui unjuk kerja dari alat Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line pada sepeda motor menggunakan NodeMCU dan GPS Ublox Neo 6mv2.

1.5 MANFAAT

1. Sebagai salah satu cara menyelamatkan diri atau meminta pertolongan pada pengguna kendaraan bermotor ketika terjadi kecelakaan atau perampasan.

2. Sebagai salah satu cara mengateahui lokasi kendaraan dan mengirim notifikasi pada lokasi layanan terdekat saat hilang sehingga pertolongan dapat dilakukan secara cepat.

3 Sebagai sarana untuk membantu tracking ketika begal berhasil merampas kendaraan sehingga pelaku dan motor yang dirampas dapat ditemukan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang berkaitan dengan judul penelitian dan sebagai acuan dalam penyusunan tugas akhir.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

(18)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi Analisa dari hasil penelitian. Analisa dan pembahasan mengacu pada dasar teori pada bab 2 dan data hasil pengujian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang poin-poin yang dapat diambil dari penyusunan tugas akhir penulis untuk dapat dijadikan kesimpulan dan saran.

(19)

BAB II DASAR TEORI 2.1 KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Muhammad Miftahuddin Thoyyib pada tahun 2017 yang berjudul

“Sistem Keamanan Sepeda Motor Dari Perampasan Menggunakan Sms Dan Gps Berbasis Arduino Nano” meneliti tentang pelacakan lokasi motor ketika dirampas dengan menggunakan GPS dan mengirim notifikasi melalui Sms dengan mendeteksi pergerakan tanah. Lokasi kendaraan yang bergerak dideteksi oleh GPS dan Arduino nano sebagai mikrokontroler. Sistem ini memberikan informasi berupa SMS ke smartphone, mengendalikan klakson dan mematikan mesin menggunakan SMS[4].

Penelitian Guruh Adi Darma pada tahun 2017 yang berjudul “ Rancang Bangun Prototipe Alat Pelacakan Motor Dengan Sistem Peringatan Dini Menggunakan Mikrokontroler Arduino“ meneliti tentang pembuatan sebuah alat yang dapat menjadi sistem peringatan dini apabila kendaraan bermotor diambil atau berpindah tempat tanpa sepengetahuan pemilik menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Prototipe alat dapat mengetahui perpindahan kendaraan motor secara real-time dan memberi notifikasi pada pemilik kendaraan bermotor apabila berpindah posisi [5].

Penelitian Kiki Setiawan,Supriyadin,Imam Santoso,Roy Buana pada tahun 2018 yang berjudul"MENGHITUNG RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA A* DENGAN FUNGSI EUCLIDEAN DISTANCE“meneliti tentang konsep Pencarian rute terpendek dari jalan Arus Jati menuju kampus STMIK Nusa Mandiri di jalan Kramat Raya dapat ditempuh dengan dua pilihan rute. Teknik ini menggunakan fungsi Euclidean Distance. Konsep tersebut menggunakan selisih koordinat antara kedua titik koordinat. Misalkan titik pertama mempunyai kordinat (1,2). Titik kedua ada di kordinat (5,5).kemdian setiap kordinat titik kedua dikurangkan dengan titik yang pertama. Yaitu, (5-1,5- 2) sehingga menjadi (4,3). Kemudian pangkatkan masing-masing sehingga memperoleh (16,9). Kemudian tambahkan semuanya sehingga memperoleh nilai 16+9 = 25. Hasil ini kemudian diakarkan menjadi 5. Sehingga jarak euclideannya

(20)

adalah 5. Hasil perhitungan (Jarak) diatas masih dalam satuan decimal degree (sesuai dengan format longlat yang dipakai) sehingga untuk menyesuaikannya perlu dikalikan dengan 111.319 km (1 derajat bumi = 111.319 km).[6]

2.2 DASAR TEORI 2.2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Sumantri adalah sekelompok bagian bagian yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu maksud. Bila terjadi kerusakan terhadap salah satu bagian maka sistem atau seluruh bagian tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya. Dengan kata lain, maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.

Pengertian sistem menurut Musanef adalah suatu sarana yang menguasai keadaan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah suatu tatanan dari hal hal yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu keseluruhan.

Pengertian sistem menurut Inu Kencana Syafi’ie adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang terikat satu dengan yang lainnya. Bagian kecil atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Keadaan tersebut yang akan terus terjadi hingga tiba pada saat adanya bagian yang mengganggu kestabilan itu sendiri.

Menurut Indrajit (2000), sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya bekerja bersama-sama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga terbentuk suatu tujuan yang sama. Dalam sebuah sistem apabila terjadi salah satu komponen yang tidak bekerja atau rusak maka sistem tidak akan bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa element yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan yang sama, dan dalam kerjanya akan melibatkan semua element element tersebut.[7]

(21)

GPS atau Global Positioning System adalah sistem yang digunakan untuk untuk menentukan posisi dengan menggunakan satelit. Sistem tersebut pertama kali dikembangkan di Amerika oleh Departemen Pertahanan yang hanya digunakan untuk kepentingan militer. Ada 24 buah Satelit GPS yang mengorbit bumi. 21 buah aktif bekerja dan sisanya adalah cadangan. Satelit berfungsi untuk menerima dan menyimpan data yang dikirim dari stasiun-stasiun pengendali, menjaga informasi waktu dengan ketelitian yang tinggi, dan memancarkan sinyal informasi ke perangkat penerima (receiver). Sistem komunikasi satelite terdapat 2 segmen yaitu segmen bumi dan segmen penerima. Segmen bumi bertugas untuk memantau, mengendalikan satelit ,penentuan serta prediksi orbit, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirimkan data ke satelit. Sedangkan segmen penerima bertugas untuk menerima dan memproses data untuk menentukan posisi, arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna. Pada penelitian ini, menggunakan GPS dengan tingkat akurasi posisi sebesar + 10 meter yang

berfungsi untuk menentukan posisi yang

akan.ditampilkan.pada.peta.Google.Maps.[8]

2.2.3 IFTTT

IFTTT merupakan aplikasi otomatisasi pekerjaan digital di smartphone dengan dasar logika IF This (jika begini) yang menjadi sebuah trigger atau keadaan tertentu yang di setting sendiri, Then That (maka begitu) atau keadaan yang akan dihasilkan dari trigger tersebut. IFTTT digunakan untuk menggabungkan 2 aplikasi atau layanan yang mana layanan pertama sebagai pengirim dan layanan kedua sebagai penerima. IFTTT merupakan rantai yang dapat menggabungkan beberapa aplikasi web yang digunakan sehingga dapat saling menunjang. Agar dapat mengakses IFTTT pengguna diharuskan melakukan login dan membuat insialisasi agar dapat mengakses layanan. Aplikasi IFTTT memungkinkan penggunanya untuk menambahkan fungsi smartphone layaknya sebuah remote untuk mengendalikan barang elektronik yang memiliki koneksi bluetooth dan data internet. Selain hardware, IFTTT juga bisa digunakan untuk menghubungkan servis platform seperti social media. [9]

2.2.4 Euclidean distance

(22)

Euclidean distance adalah perhitungan jarak dari 2 buah titik dalam Euclidean space. Euclidean space diperkenalkan oleh Euclid, seorang matematikawan dari Yunani ser tahun 300 B.C.E. untuk mempelajari hubungan antara sudut dan jarak. Euclidean ini berkaitan dengan Teorema Phytagoras dan biasanya diterapkan pada 1, 2 dan 3 dimensi. Tapi juga sederhana jika diterapkan pada dimensi yang lebih tinggi.

Metode Euclidean adalah suatu metode pencarian kedekatan nilai jarak dari 2 buah variabel, selain mudah metode ini juga tidak memakan waktu, dan proses yang cepat. Euclidean adalah fungsi heuristik yang diperoleh berdasarkan jarak langsung bebas hambatan seperti untuk mendapatkan nilai dari panjang garis diagonal pada segitiga. [10]

Gambar 2.1 Konsep Euclidean distance

Misalkan titik pertama mempunyai kordinat (1,2). Titik kedua ada di kordinat (5,5). Caranya adalah kurangkan setiap kordinat titik kedua dengan titik yang pertama. Yaitu, (5-1,5-2) sehingga menjadi (4,3). Kemudian pangkatkan masing- masing sehingga memperoleh (16,9). Kemudian tambahkan semuanya sehingga memperoleh nilai 16+9 = 25. Hasil ini kemudian diakarkan menjadi 5. Sehingga jarak euclideannya adalah 5.

𝒅 = √(𝒙𝟏 − 𝒙𝟐)

𝟐

+ (𝒚𝟏 − 𝒚𝟐)

𝟐

(23)

Sehingga dari Formula diatas dapat implementasi menjadi : 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 = √(𝐿𝑎𝑡1 − 𝐿𝑎𝑡2)2+ (𝐿𝑜𝑛𝑔1 − 𝐿𝑜𝑛𝑔2)2

Hasil perhitungan (Jarak) diatas masih dalam satuan decimal degree (sesuai dengan format longlat yang dipakai) sehingga untuk menyesuaikannya perlu dikalikan dengan 111.319 km (1 derajat bumi = 111.319 km). Contoh dari penerapan Metode Euclidean untuk mengukur lokasi terdekat pada daerah yang akan dituju dari posisi koordinat GPS pada saat itu

Gambar 2.2 penerapa Metode Euclidean

Berdasarkan gambar tersebut lokasi a merupakan titik dimana posisi pengendara pada saat itu sedangkan lokasi B – E merupakan lokasi yang akan dituju.

2.2.5 Speardsheet

Program pengolah angka atau lembar sebar atau yang sering disebut dengan spreadsheet, merupakan program aplikasi yang sering digunakan dalam kumpulan aplikasi perkantoran. Penggunaanya pun tidak hanya di perusahaan tetapi di berbagai macam organisasi maupun individu. Spreadsheet adalah aplikasi komputer untuk organisasi untuk menyimpan dan menganalisis data dalam bentuk tabel. Pengertian dari spreadsheet menurut I Wayan Wardana adalah suatu tabel nilai-nilai yang disusun dalam baris dan kolom. Setiap nilai dapat memiliki suatu

(24)

hubungan yang telah didefinisikan dengan nilai lainnya. Secara umum aplikasi pengolah angka/spreadsheet berisi lembar kerja kotak-kotak atau sel yang terdiri atas baris dan kolom. Masing-masing sel dapat berisi perhitungan-perhitungan yang diperlukan untuk menyusun berbagi macam keperluan.[11]

2.2.6 JSON

JavaScript Object Notation atau yang disebut juga JSON adalah format pertukaran data yang mudah dibaca, diterjemahkan dan dan dibuat oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data[10]. JSON terbuat dari dua struktur:

Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini.

JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:

Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup).

Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh , (koma).

(25)

Gambar 2. 3 JSON Object

Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.4 JSON Array

Salah satu penerapan JSON adalah di gunakan untuk mengambil data misalnya data mahasiswa dalam perguruan tinggi, dimana aplikasi tersebut menggunakan Web Service sebagai media untuk mendapatkan data mahasiswa pada perguruan tinggi tersebut yang nantinya aplikasi tersebut akan di gunakan oleh mahasiswa untuk mensubmit hasil jurnal mereka untuk di vaidasi dan selanjutnya point yang di dapat dari jurnal tersebut akan tampil di profile masing- masing mahasiswa.[12]

2.2.8 Chatbot

Chatbot adalah istilah yang menggabungkan kata “chat” yang berarti obrolan pesan dan "bot"yang berarti robot atau kendali otomatis, sesuai istilahnya chatbot merupakan teknologi yang menggabungkan antara obrolan dan robot[12].

Ada dua jenis chatbot, yang pertama berfungsi dengan menggunakan machine learning, dan kedua berfungsi berdasarkan seperangkat aturan. Chatbot yang menggunakan machine learning dapat mengerti bahasa, bukan hanya sebatas perintah atau commands. Chatbot yang berfungsi berdasarkan aturan hanya sebatas perintah atau commands yang spesifik dengan tingkat kecanggihannya disesuaikan dengan programnya. [13].

2.2.9 Messaging Api Line

(26)

Line adalah sebuah platform komunikasi yang merupakan smart portal dengan beragam solusi terkait konten, hiburan dan bisnis [14]. Messaging api memungkinkan informasi dikirimkan antara aplikasi chatbot dan aplikasi line melalui platform line. Ketika menambahkan akun chatbot sebagai teman, atau pengguna mengirimkan pesan kepada chatbot, line akan mengirimkan notifikasi dalam format json melalui protokol https ke url yang sudah didaftarkan sebagai webhook. Server aplikasi chatbot kemudian mengirimkan respon berupa chat berdasarkan apa yang sudah diketikan oleh pengirim.

(27)

BAB III

METODE PENELITIA 3.1 Alat Yang Digunakan

Pada perancangan dan pembuatan Sistem Deteksi Lokasi Pada Keamanan Perjalanan Sepeda Motor Berbasis Aplikasi Line dibutuhkan peralatan dan bahan.

Daftar alat dan bahan yang akan digunakan ditampilkan pada table 3.1 di bawah ini.

Tabel 3. 1 Alat dan bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

1 NodeMCU 1

2 Ublox Neo 6mv2 1

3 Push Button 1

4 Kabel Jumper 13

5 Laptop 1

6 Smarth Phone 1

3.1.1 NodeMcu

Untuk melakukan pengiriman informasi yang diperoleh dari GPS ke pihak berwajid digunakan NodeMCU ESP8266 yang mampu mengirimkan data ke internet. NodeMCU pada sistem ini sebagai mikrokontroler yang dapat mengolah informasi dari sensor dan mengirimkan informasi sensor ke internet. NodeMCU memiliki spesifikasi yang mampu berintegrasi dengan WiFi 2.4 GHz. NodeMCU memiliki 30 pin yang mana masing-masing pin terdiri dari pin D dari 0-8, 3 pin power 3v, 5 poin power ground, 1 poin powe 5v (Vin), 1 pin power 3,3 v (Vu), 6 pin S, Tx, Rx, EN, RST, dan A0. NodeMCU memiliki kecepatan pemrosesan datan antara 24-40 MHz yang berkerja pada tegangan input 3,3 – 5V. Ada juga 128 KB RAM dan 4MB memori Flash (untuk penyimpanan program dan data) hanya cukup untuk mengatasi string besar yang membentuk halaman web, data JSON / XML, dan semua yang di lemparkan ke perangkat IoT. Saat ini ESP8266 Mengintegrasikan transceiver Wi-Fi 802.11b / g / n HT40, sehingga tidak hanya dapat terhubung ke jaringan WiFi dan berinteraksi dengan Internet, tetapi juga

(28)

dapat mengatur jaringan sendiri, yang memungkinkan perangkat lain terhubung langsung ke Itu. Ini membuat ESP8266 NodeMCU bahkan lebih fleksibel.

Gambar 3. 1 NodeMCU

NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi antara lain : NodeMCU Versi 0.9, NodeMCU Versi 1.0, dan NodeMCU Versi 1.0 (unofficial board)

 NodeMCU Versi 0.9

Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki memori flash 4 MB sebagai (System on Chip) SoC-nya dan ESP8266 yang digunakan yaitu ESP-12.

Kelemahan dari versi ini yaitu dari segi ukuran modul board lebar, sehingga apabila ingin membuat protipe menggunakan modul versi ini pada breadboard, pin-nya kan habis digunakan hanya untuk modul ini.

 NodeMCU Versi 1.0

Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada versi 1.0 ini ESP8266 yang digunakan yaitu tipe ESP-12E yang dianggap lebih stabil dari ESP-12. Selain itu ukuran board modulnya diperkecil sehingga compatible digunakan membuat prototipe projek di breadboard. Serta terdapat pin yang dikhusukan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) dan PWM (Pulse Width Modulation) yang tidak tersedia di versi 0.9.

 NodeMCU Versi 1.0 (unofficial board)

Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini diproduksi secara tidak

(29)

3.1.2 Ublox Neo 6mv2

Untuk memperoleh informasi berupas posisi kendaraan untuk melacak lokasi kendaraan dibutuhkan adanya modul GPS yaitu Ublox Neo 6mv2. Ublox Neo 6mv2 adalah modul GPS berukuran kecil yang dilengkapi antenna dan Led, Led berfungsi sebagai indikatur jika antenna menerima sinyal dari satelit.Modul ini berkerja pada tegangan 3.3 v memiliki 4 kaki yang mana 2 kaki sebagai input power dan 2 kaki sebagai Tx atau Rx. Pada NodeMCU Kaki Tx terhubung ke kaki D3 sedangkan Rx terhubung ke kaki D4. Ublox Neo 6mv2 berkerja dengan menggunakan antenna untuk menerima sinyal satellite dan akan efektif ketika dilakukan di luar ruangan. Ublox Neo 6mv2 menggunakan modul XM37-1612, Platform MTK, dengan antena aktif high-gain Tingkat TTL, bekerja dengan sistem 3.3V - 5V Baud rate default: 9600 dengan baterai cadangan yang dapat diisi ulang, dapat menyimpan data ephemeris saat dimatikan,dan buat awal yang hangat. Cocok untuk RC quad copter, navigator.

Gambar 3. 2 Ublox Neo m6v2

Modul ini kompatibel dengan APM2 dan APM2.5 dengan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) terpadu yang dapat digunakan untuk menyimpan data konfigurasi. Komunikasi antarmuka menggunakan serial TTL (Transistor Transistor Logic) (RX/TX) yang dapat diakses dari 10 mikrokontroler yang memiliki fungsi UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) atau emulasi serial TTL (pada Arduino dapat menggunakan pustaka komunikasi serial

(30)

/ serial communication library yang sudah tersedia dalam paket Arduino IDE).

Baud rate diset secara default pada 9600 bps. Modul ini dapat memproses hingga 50 kanal sinyal secara cepat dengan waktu Cold TTFF (Cold-Start Time-To-First- Fix, waktu yang diperlukan untuk menentukan posisi dari kondisi mati total) kurang dari 27 detik.

Spesifikasi Modul u-blox NEO-6M

a. Tipe penerima: 50 channel, GPS L1 frekuensi, C/A Code. SBAS (Satellite Based Augmentation System): WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System).

b. Sensitivitas penjejak & navigasi: -161 dBm (reakuisisi dari blank-spot: -160 dBm)

c. Sensitivitas saat baru memulai: -147 dBm pada cold-start, -156 dBm pada hot start

d. Kecepatan pembaharuan data / navigation update rate: 5 Hz

e. Akurasi penetapan lokasi GPS secara horisontal: 2,5 meter (SBAS = 2m) f. Rentang frekuensi pulsa waktu yang dapat disetel: 0,25 Hz hingga 1 kHz g. Akurasi sinyal pulsa waktu: RMS 30 ns (99% dalam kurang dari 60 ns)

dengan granularitas 21 ns atau 15 ns saat terkompensasi h. Akurasi kecepatan: 0,1 meter / detik

i. Akurasi arah (heading accuracy): 0,5°

j. Batasan operasi: daya tarik maksimum 4x gravitasi, ketinggian maksimum 50 Km, kecepatan maksimum 500 meter / detik (1800 km/jam). red: dengan limit seperti ini, modul ini bahkan dapat digunakan di pesawat jet super- cepat sekalipun

3.1.3 Switch

Setelah NodeMCU menerima data dari GPS, maka untuk pengiriman notifikasi dapat diatur oleh Toggle Button Switch. Toggle Button Switch adalah komponen yang digunakan untuk memutus dan menyambung arus dengan cara memindah toggle. Apabila Toggle Switch dipndah ke posisi ON maka akan

(31)

Gambar 3. 3 Toggle Button Switch 3.1.4 Kabel Jumper

Agar semua komponen penunjang dapat terhubung ke arduino maka dibutuhkan kabel khusus untuk mikrokontroler yaitu kabel jumper, kabel jumper terdiri dar 3 macam yaitu male to male artinya semua ujung lancip, male to female artinya yang satu ujungnya lancip dan yang satu ujungnya tumpul dan berlubang, dan female to female artinya kedua ujungnya tumpul dan berlubang. Pada NodeMCU menggunakan ujung kabel female to Female

Gambar 3. 4 Kabel Jumper 3.1.5 Laptop

Agar NodeMCU dapat bekerja untuk memproses , maka NodeMCU harus di isi program sesuai keinginan, untuk mengisi program dibutuhkan laptop atau Komputer. Pada laptop terdapat software yang digunakan untuk mengisi program mikrokontroler yaitu Arduino IDE. Pada perancangan ini menggunakan Laptop Acer Aspire seri E5-471 menggunakan Prosesor Intel Core I3-4005U GPU

(32)

dengan kecepatan 1,7 GHz dan Sebanyak 4 core, RAM sebesar 8 GB dengan versi DirectX 11, BIOS InsydeH2O Versi 03.73.06V1.15 menggunakan sistem operasi Windows 7 Ultimate 64-bit (6.1, Build 7601) dengan system model E5-471G.

3. 5 Spesifikasi Laptop 3.1.6 Smart Phone

Setelah NodeMCU diisi program maka NodeMCU sudah dapat mengoprasikan semua modul dan komponen penujang. Tujuan utama dari program ini yaitu mengirim notifikasi ke lokasi terdekat. Untuk menerima notifikasi yang dikirim oleh NodeMCU maka dibutuhkan smarthphone yang terhubung ke internet. Pada smarthphne terdapat aplikasi line untuk menerima semua pesan baik pesan dari smarthpohne lain maupun pesan notifikasi dari mikrokontroler.

Gambar 3. 6 Line Smartphone 3.2 ALUR PENELITIAN

(33)

Gambar 3. 7 Flowchart Penelitian 3.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah dan menemukan tema penelitian tentang Sistem Tombol Darurat pertolongan bahaya di jalan raya sehingga dapat merancang judul penelitian. Judul yang telah disusun dengan masalah yang ditemukan dilanjutkan dengan analisis kebutuhan alat yang berkaitan dengan judul penelitian dengan membandingkan teori dari penelitian sebelumnya.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Alat

Analisis kebutuhan alat dilakukan dengan membaca jurnal ilmiah, buku dan beberapa artikel dari internet yang menunjang teknologi yang digunakan, cara kerja serta perangkat yang digunakan. Sehinga pada tahap ini dapat ditentukan peralatan yang digunakan pada penelitian Sistem Tombol Darurat peringatan bahaya.

3.2.3 Perancangan Alat

Perancangan alat dilakukan untuk merancang prototipe yang digunakan pada tugas akhir ini. Perancangan terdiri dari perancangan hardware dan software.

Pada perancangan hardware merupakan perancangan yang difokuskan untuk membuat atau menyusun suatu perangkat berdasarkan alat dan bahan yang disediakan. Pada prancangan softwar merupakan perancangan yang difokuskan

(34)

untuk mengoprasikan perangkat yang sudah jadi agar perangkan tersebut dapat digunakan atau beroperasi sebagaimana mestinya.

3.2.3.1 Perancangan hardware

Perancangan dilakukan dengan pengumpulan alat dan bahan yang terdiri dari modul NodeMCU sebagai Mikrokontroler yang digunakan untuk memproses masukan dan keluaran dari modul dan sensor. Ublox Neo 6mv2 pada penelitian ini digunakan untuk menentukan koordinasi atau posisi pengendara ketika berada di perjalanan. Modul Ublox Neo 6mv2 menjadi masukan yang diolah oleh NodeMCU. Selain Ublox Neo 6mv2, SD card dan Push button digunakan sebagai masukan yang diproses oleh NodeMCU. NodeMCU mengolah informasi masukan dari modul Ublox Neo 6mv2 dan Push Button, hasil pengolahan informasi dikirimkan ke Node MCU untuk diolah berdasarkan perintah algoirma. Pada Ublox Neo 6mv2 masukan berupa data koordinat lokasi yang didapat dari sinya satelit, Pada Push Button masukan berupa on/off dalam penekanan tombol.

Gambar 3. 8 Skema perancangan hardware Tabel 3. 2 Konfigurasi Perancangan Hardware

No Pin NodeMcu Pin Modul Keterangan

1 D0 Button Menghubungkan ke kaki button

2 D3 Tx Menghubungkan pin Tx Pada ublox Neo

M6v2

3 D4 Rx Menghubungkan pin Rx Pada ublox Neo

M6v2

4 VCC Vcc Menghubungkan tegangan 3V

(35)

=

Gambar 3. 9 Blok Diagram Cara Kerja Rangkaian

Dari block diagram pada gambar 3.8, menunjukan bahwa informasi yang diterima oleh modul Ublok Neo M6v2 dan push button diproses oleh Node MCU V3.

Informasi dari sensor GPS terbaca sebaga koordinat posisi dan push button membaca informasi sebagai 1 yang artinya button dalam keadaan ditekan dan logika 0 artinya button dalam keadaan tidak di tekan. Jika button terbaca logika bernilai 1 maka akan mengakibatkan NodeMcu mengirim notifikasi apabila terkoneksi sinya wifi, sedangkan apabila terbaca logika bernilai 0 maka NodeMCU tidak akan mengirim Notifikasi. Kemudian setelah data tersebut di proses maka data yang telah diproses oleh mikrokontroler Node MCU v3 di kirim ke protokol IFTTT dengan bantuan sinyal wifi, kemudian di teruskan ke Line dan diterima pada Smartphone sehingga notifikasi akan diterima oleh smartphone target.

Gambar 3. 10 Flow Chart Skema kerja alat

(36)

3.2.3.2 Perancangan software

Pada perancangan perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membuat program untuk mengoprasikan mikrokontroler dalam memproses informasi. Pembuatan ini menggunakan software Arduino IDE dengan bahasa pemrograman Bahasa C++. hasil dari penelitian ini berupa bentuk keluaran dapat ditampilkan pada Smartphone serta mengontrol maupun memonitoring menggunakan smartphone.Untuk menghasilkan bentuk keluaran tersebut dibutuhkan 3 perancangan software yaitu perancangan aplikasi layanan IFTTT, Perancangan data base spreadsheet, dan Perancangan pembuatan line Bot Aplikasi layanan IFTTT berfungsi sebagai triger untuk meneruskan pesan berisi notifikasi ke line pada smarthphone. Kemudian Google Spreadsheet berfungsi untuk menyimpan daftar lokasi yang digunakan sebagai target pengiriman notifikasi pemberitahuan informasi adanya begal dan lokasi kejadianya. Target pengiriman yang dimaksud adalah target yang akan menerima notifikasi berdasarkan koordinat posisi kendaraan pada saat itu atau yang disebut juga sebagai pengiriman notifikasi ke lokasi terdekat agar kejadian perkara dapat cepat ditindak lanjutin. Line bot berfungsi sebagai sistem kendali keamaanan kendaraan dari pencurian. Disini Line Bot digunakan untuk mengatur pengiriman notifikasi atau sebagai tombol jarak jauh ketika motor dirampas oleh pelaku pencurian motor tanpa sepengetahuan si pemilik, Line Bot akan mengirim pesan ke NodeMCU, ketika pesan sudah diterima maka NodeMCU akan mengirimkan notifikasi adanya pencurian motor.

A. Perancangan database menggunakan spreadsheet

Pada gambar di bawah ini merupakan tampilan awal untuk memulai pembuatan database. Masuk ke dalam google drive menggunakan akun gmail. Setelah masuk ke maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

(37)

Gambar 3. 11 Tampilan Google Drive

Setelah berhasil masuk ke dalam firebase muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini, selanjutnya membuat project kemudian pilih Google Spreadsheet.

Gambar 3. 12 Tampilan Membuat Spreadsheet

Tampilan Tambah project pada gambar 3.13 setelah memilih menu Buat project.

kemudian isi data sesuai dengan apa yang akan diteliti.

Gambar 3. 13 Tampilan Spreadsheet Baru

(38)

Tampilan Database pada gambar 3.14 setelah data base dimasukan maka data base siap diakses untuk keperluan penelitian.

Gambar 3. 14 Tampilan Database

setelah membuat data base kemudian membuat google script untuk mengakses atau mengabil data tersebut seperti pada gambar 3.15

Gambar 3. 15 Tampilan Membuat Script Baru

Tampilan project baru google script pada gambar 3.14 Setelah membuat project baru kemudian isi dengan perintah script yang digunakan untuk membaca isi data base menggunakan link api.

(39)

Tampilan script json pada gambar 3.16. Script tersebut digunakan untuk pemrograman membaca isi spreadsheet menggunakan akses link api. Isi spread sheet yang ditampilkan bisa diatur berdasarkan kolom dan baris, misalnya menampilkan isi spreadsheet dari A1 sampai A5 pada sheet 1. pernitah var ss = SpreadsheetApp.openByUrl(""); digunakan untuk membuka link spreadsheet, perintah var sheet = ss.getSheetByName(""); digunakan untuk mengidentifikasi nama sheet yang akan di ambil datanya pada spreadsheet tersebut. Perintah return getUsers(sheet); digunakan untuk membaca atau mengakses isi dari sheet yang sudah teridentifikasi. Perintah function getUsers(sheet) digunakan untuk mengidentifikasi apa saja perintah selanjutnya setelah mengakses sheet tersebut.

Di dalam perintah tersebut terdapat perintah var jo = {}; digunakan untuk memberi tanda kurung, var dataArray = []; digunakan untuk mengubah data menjadi aray, kemudian var rows = sheet.getRange(1,1,sheet.getLastRow()-1, sheet.getLastColumn()).getValues(); digunakan untuk membuka kolom maupun baris sesuai dengan panjang kolom dan baris. Selanjutnya setelah ada perintah identifikasi membaca kolom dan baris kemudian terdapat perintah selanjutnya sebagai opsi menjalankan perinta tersebut yaitu for(var i = 0, l= rows.length; i<l ; i++) perintah tersebut digunakan untuk membaca baris sesuai dengan panjang barus dan pembacaan baris di hitung dari angka 0 sebagai baris pertama. Di dalam perinta tersebut tertapat perintah selanjutnya yaitu var dataRow = rows[i];

perintah tersebut digunakan untuk mengidentifiasikan banyaknya kelompok baris tersebut ada berapa kolom atau mengidentifikasi banyaknya kolom yang ditempati baris. Kemudian perintah record = dataRow[0]; digunakan untuk mengidentifikasi baris pada kolom ke berapa yang akan di baca, syintax [0]

memiliki arti kolom yang dibaca yang dihitung dari 0 sebagai kolom pertama.

Selanutnya Perintah dataArray.push(record); yang digunakan membaca isi pada baris dan kolom yang sudah di ketahui. Setelah data terbaca kemudian data akan akan ditampilkan, untuk menampilkan data yang sudah di baca diperlukan identifikasi terlebih dahulu menggunakan perintah var result = JSON.stringify(dataArray); artinya variable result mengidentifikasikan Json yang berisi data yang sudah dibaca sebagai string. Setelah di jadikan variable kemudian

(40)

variable tersbut ditampilkan sebagai output hasil dari pembacaan tersebut dengan menggunakan perintah return ContentService.createTextOutput(result).

setMimeType(ContentService.MimeType. JSON); artinya perintah tersebut menciptakan output tulisan yang berasal dari variable result yang sudah diidentifikasikan sebelumnya sebagai isi dari hasil pembacaan tersebut. Hasil tersebut akan ditampilkan melalui link dengan menggunakan api key.

Gambar 3. 17 Tampilan Scrip Json Spreadsheet

Setelah scrip sudah di buat kemudian buat api key sebagai project baru untuk link akses pada spreadsheet tersebut seperti pada gambar 3.16

Gambar 3. 18 Tampilan Scrip Json Spreadsheet

(41)

Gambar 3. 19 Tampilan Nama Project

Tampilan tampilan opsi pemilihan akses pada gambar 3.18 setelah memberi nama project. Akses yang digunakan adalah anonymous dan project version di isi angka sesuai dengan jumlah pengeditan script, misalnya script sudah 3 kali edit maka untuk mengedit lagi di simpan dengan ditulis angka 4 sebagai hasil pengeditan ke 4. Kemudian klik deploy.

Gambar 3. 20 Tampilan Opsi Pemilihan Akses

Setelah di deployed, kemudian akan diminta untuk review permissions, maksud dari review permissions adalah untuk meninjau izin berdasarkan alaman email google. Untuk membuat api key barus harus medapat izin dengan menggunakan email google.

(42)

Gambar 3. 21 Review Permision Selanjutnya login akun gmail untuk melanjutkan akses

Gambar 3. 22 Login Gmail

Karena muncul notifikasi aplikasi belum diverivikasi, klik lanjutkan dan buka

(43)

Gambar 3. 23 Notifikasi Google

Setelah login email kemudian klik izinkan Kemudian klik izinkan agar akun google bisa mengakses google spreadsheet

Gambar 3. 24 Notifikasi Google

(44)

Tampilan apikey pada gambar 3.22, Setelah di izinkan maka akan di beri api key untuk mengakses google spreadsheet.

Gambar 3. 25 Tampilan apikey

Tampilan pada gambar 3.25 merupakan hasil pembacaan spreadsheet yang ditampilkan pada web melalui api key. Setelah apikey di buat maka api key dapat digunakan untuk mengakses data spreadsheet apabila alamat link di buka pada website

Gambar 3. 26 Hasl Pembacaan Data Spreadsheet B. Perancangan Notifikasi Menggunakan Layanan IFTTT

Pada gambar di bawah ini merupakan tampilan awal untuk memulai IFTTT.

Daftar akun atau masuk apabilah sudah memiliki akun. Akun IFTTT yang masuk seperti pada gambar di bawah ini.

(45)

Gambar 3. 27 Hasl Pembacaan Data Spreadsheet

Selanjutnya membuat project dengan memilih menu create

Gambar 3. 28 Membuat Project Baru Kemudian klik untuk menambah service pertama sebagai triger

Gambar 3. 29 Tampilan Penambahan Service

Di sini service yang digunakan adalah webhock. webhook merupakan service untuk menambahkan data pada link URL yang kemudian dikirim dan diterima di waktu sama dengan link URL yang sudah ditentukan.

(46)

Gambar 3. 30 Tampilan Pemilihan Service

Tampilan Koneksi Webhook pada gambar 3.18. Setelah memilih service tersebut kemudian klik connect agar service tersebut dalam keadaan aktif.

Gambar 3. 31 Tampilan Koneksi Webhook

Setelah klik conncet akan muncul tampilan berupa keterakan opsi yang akan dijalankan pada aplikasi tersebut seperti pada gambar 3.19 di bawah ini. Opsi yang akan di jalankan adalah menerima permintaan web sebelum di teruskan ke aplikasi lain. Permintaan web yang dimaksud adalah notifikasi yang di kirim dari mikrokontroler dan perintah lainya untuk mengakses service tersebut.

(47)

Gambar 3. 32 Keterangan Pada Opsi Webhook

Tampilan pembuatan triger pada gambar 3.29 setelah memilih opsi yang akan dijalankan. Nama event di isi sesuai dengan nama yang ada pada data base yang akan di uji pada penelitian ini. Even merupakan suatu nama yang digunakan sebagai penerima pernerima notifikasi atau pengiriman yang di tuju ibarat nomor telephone.

Gambar 3. 33 Keterangan Pada Opsi Webhook

Setelah menambahkan service 1 kemudian mendambahkan service 2 sebagai penerima.

(48)

Gambar 3. 34 Keterangan Pada Opsi Webhook

Service 2 yang digunakan pada penelitian ini adalah line yang bisa di akses di semarthphone untuk menerima notifikasi.

Gambar 3. 35 Tampilan Pemilihan Service

Gambar 3. 36 Tampilan Pemilihan Service

Tampilan login line pada gambar 3.33 untuk mengkoneksi ke line diperlukan login untuk verifikasi akun line sebagai sarana untuk menerima notifikasi.

(49)

Gambar 3. 37 Login Line

Line yang telah berhasil muncul tampilan pada gambar 3.34. Setelah login berasil kemudian setujui dan tautkan.

Gambar 3. 38 Verifikasi Line

Setelah klik conncet akan muncul tampilan berupa keterakan opsi yang akan dijalankan pada aplikasi tersebut seperti pada gambar 3.36.

Gambar 3. 39 Keterangan Pada Opsi Line

(50)

Setelah memilih opsi yang dijalankan yaitu mengirim pesan kemudian muncul tampilan seperti pada gambar 3.37 di bawah ini, pada gambar tersebut terbdapat bagian-bagian terkait pengiriman pesan. Recipien merupakan bagian yang digunakan sebagai penerima pesan atau chat room yang digunakan untuk menampilkan pesan. Chat room terdapat opsi pemilihan yaitu pemilihan notifikasi dari line notify itu sendiri atau notifikasi di kirimkan ke grup line, teman chat dan sebagainya. Kemudian messenge merupakan isi dari pesan yang digunakan dalam notifikasi. Isi pesan dapat diatur dari pengaturan itu sendiri atau dari isi notifikasi mikrokontroler berdasarkan sensor yang terbaca atau ouput pemrograman. Pesan pada mikorkontroler diatur menggunakan variable value yang berarti nilai. Setelah semuanya sudah di atur kemudian klik create action.

Gambar 3. 40 Pengaturan Notifikasi Line

Tampilan pada gambar 3.40 merupakan tampilan langkah akhir dari pembuatan prject IFTTT, pastikan receive notifikasi when this aplication dalam keadaan on sebelum klik finish agar bisa digunakan untuk mengirim notifikasi.

(51)

Gambar 3. 41 Pengaturan Notifikasi Line

Pada gambar 3.41 merupakan tampilan project yang sudah di buat dan siap digunakan untuk mengirimkan notifikasi.

Gambar 3. 42 Tampilan Applet Yang Sudah Dibuat

Tampilan bagian-bagian applet pada gambar 3.40 pada gambar tersebut terdapat key yang merupakan kunci akses untuk mengakses service webhook setiap akun

(52)

ifttt yang mengakses webhook memiliki kunci akses yang berbeda-beda.

Kemudian JSON body merupakan isi dari pesan yang akan di kirimkan, pesan di isi berdasakan ouput dari mikrokontroler, misalnya ouput tersebut merupakan hasil dari pembacaan suhu maka isi pesan atau value yang dikirim akan berubah- ubah sesuai dengan pembacaan suhu akibat kondisi tertentu. Kemudian try it with curl from a command line merupakan link yang digunakan untuk mengirim notifikasi apabila link tersebut di buka. pada mikrokotroler link tersebut akan dibuka menggunakan json atau HTTPClient.

Gambar 3. 43 Tampilan Bagian-bagaian appletTampilan Bagian-bagaian applet Tampilan notifikasi pengiriman pada gambar 3.41 ketika link url di buka pada web browser maka akan mucul keterangan bahwa notifikasi atau data sudah terkirim ke line dengan event polsek_1.

Gambar 3. 44 Tampilan Notifikasi Pengiriman Berhasil

Tampilan notifikasi line pada gambar 3.42 ketika pengiriman berhasil maka

(53)

Gambar 3. 45 Tampilan Notifikasi Line C. Perancangan Line Bot Pengendali Jarak Jauh

Pada gambar di bawah ini merupakan tampilan awal untuk membuat line bot.

Masuk kemudian control untuk login. layanan yang digunakan untuk membuat line bot yaitu iSYNC.

Gambar 3. 46Tampilan Awal iSYNC

(54)

Tampilan halaman login gambar 3.46 apabila belum memiliki akun harus mendaftar terlebih dahulu

Gambar 3. 47Tampilan Login iSYN Kemudian isi semua informasi dan klik register

Gambar 3. 48 Tampilan Register iSYN

Setelah akun terdaftar dan berhasil login muncul tampilan seperti pada gambar

(55)

Line dikoneksikan dengan cara scan barcorde melalui fitur tambah teman.

Kemudian setelah terhubung ke line buat project baru.

Gambar 3. 49 Tampilan iSYN Setelah Login

Pada tampilan gambar 3.45 merupakan tampilan daftar project. Pada tampilan tersebut daftar project masih kosong. Karena project masih kosong maka buat project baru

Gambar 3. 50 Tampilan iSYN Setelah Login

Setelah mengeklik new project kemudian beri nama project sesuai yang di inginkan.

Gambar 3. 51Tampilan Pemberian Nama Project

(56)

Pada tampilan gambar 3.46 merupakan tampilan daftar project yang sudah terisi.

Kemudian buka project yang sudah di buat.

Gambar 3. 52 Tampilan iSYN Setelah Login

Setelah project di buka maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.47 Pada gambar tsersebut terdiri dari username dan project auth. Namun untuk mrngakses line bot tersebut dibutuhkan key atau kunci api, namun kunci api belum tertera pada gambar tersebut maka harus membuat key atau kunci api terlebih dahulu.

Gambar 3. 53 Tampilan Membuat Key

Setelah mengeklik new key kemudian beri nama key sesuai yang di inginkan.

(57)

Gambar 3. 54 Memberi Nama Key

Pada tampilan gambar 3.49 merupakan tampilan key yang sudah di buat yang sudah terisi. Apabila key sudah di buat maka nomor key akan tertera pada daftar project. Kemudian klik view data untuk melihat kembali data informasi terkait project yang sudah di buat

Gambar 3. 55 Tampilan Nomor Key

Pada tampilan gambar 3.49 merupakan tampilan ifrmomasi yang mengenai project yang sudah di buat yang terdiri dari nama project, nama key, Id Key, dan link akses untuk mengakses layanan tersebut. Id key dan link akses nantinya akan dugunakan oleh mikrokontroler untuk terbubung ke line bot.

(58)

Gambar 3. 56 Tampilan Informasi Project 3.2.4 Pengujian oprasional alat

Pada penelitian ini menggunakan aplikasi line yang memanfaatkan jaringan wifi. NodeMCU sebagai mikrokontroler yang mengolah informasi semua informasi dari Ublox Neo 6mv2 yang menyatakan lokasi saat ini, kemudian menentukan lokasi terdekat berdasarkan data base yang tersimpan dalam spreadsheet dan akan mengirimkan data ke internet apabila Button Switch ditekan sehingga informasi lokasi pengendara diketahui melalui Smart Phone masing- masing pihak berwajib. Hasil perancangan Hardware dan Software dilakukan pengujian. Pengujian yang mencakup pengujian GPS, pengujian pengiriman, pengujian pengambilan data, pengujian deteksi lokasi, dan pengujian keamanan kendali jarak jauh. Pengujian deteksi lokasi merupakan tujuan paling utama dari oprasional alat tersebut. Pengujian dilakukan mencangkup 10 lokasi dan 10 titik pengujian. Titik pengujian merupakan titik dimana koordinat GPS atau lokasi kendaraan pada saat terjadi adanya begal atau kejahatan. Pengujian deteksi lokasi disajikan pada tabel sebagai berikut

Tabel 3. 3 Daftar Lokas Polsek

Daftar Polsek Lokasi Koordinat

Latitude Longitude

Polsek 1 Hotel Aston -7,416988 109,244950

Polsek 2 IT Telkom -7,435327 109,248733

(59)

Polsek 4 Margono -7,438442 109,268029 Polsek 5 Andang Pangrenan -7,440011 109,244224 Polsek 6 Stikes Harapan Bangsa -7,421528 109,270567

Polsek 7 Geriatri -7,416137 109,230713

Polsek 8 Stikom Yos Sudarso -7,447541 109,244995

Polsek 9 Telkom Akses -7,442030 109,235555

Polsek 10 Rajawali Cinema -7,432453 109,243772

Pada pada titik lokasi merupakan titik dimana yang akan menerima notifikasi ketika tombol. Data lokasi di simpan di goole spreadsheet yang kemudian akan diakses oleh NodeMCU. Lokasi yang menerima notifikasi dari pengirim bergantung pada lokasi GPS pengirim pada saat itu. Lokasi yang menerima notifikasi hanya 1 berdasarkan lokasi paling dekat dengan koordina GPS pengirim. Polsek 1 berada di area dekat hotel aston jalan Prof. Dr. Suharso dengan koordinat -7.416988, 109.244950. kemudian polsek 2 berada di area dekat IT Telkom Purwokerto Jl. DI. Pandjaitan dengan koordinat -7.435327,109.248733.

Polsek 3 berada di area alun-alun Purwokerto Jl. Jendral Sudirman dengan koordinat -7.425035,109.230700. Polsek 4 berada di area dekat Rumah Sakit Margono Purwokerto Jl. Dr. Gumnreg dengan koordinat -7.438442, 109.268029.

Polsek 5 berada di Andang Pangrenan Jl. Kh. Machid Hasyi dengan koordinat -- 7.440011, 109.244224. Polsek 6 berada di area dekat kampus Stikes Harapan Bangsa Purwokerto Jl. Rd. Patah dengan koordinat -7,421528, 109,270567.

Polsek 7 berada di dekat rumah sakit Pavilium Griatri jalan Dr. Angka dengan koordinat -7.416137, 109.230713. Polsek 8 berada di area dekat kampus Stikom Yos Sudarso Purwokerto dengan koordinat JL.SMP 5 Karang Klesem -7.447922, 109.242438. Polsek 9 berada di dekat area kantor PT Telkom Akses Purwokerto Jl. Perintis Kemerdekaan No.789 dengan koordinat -7.442030, 109.235555.

Polsek 10 berada di area dekat area boskop Rajawali Cinema Purwokerto Jl. S.

Parman dengan koordinat -7.432453, 109.243772.

Tabel 3. 4 Daftar Lokas Pengujian

Daftar Titik Lokasi Koordinat

(60)

Pengujian Latitude Longitude Titik Pengujian 1 Mardikenya -7,424166 109,236602 Titik Pengujian 2 Pasar Wage -7,427269 109,248692 Titik Pengujian 3 Moro Mall Purokerto -7,429017 109,240681 Titik Pengujian 4 Stasiun Purwokerto -7,419304 109,222523 Titik Pengujian 5 Mitsubishi Purwokerto -7,437457 109,264096 Titik Pengujian 6 SMA Kristen -7,422772 109,241948 Titik Pengujian 7 SMP Burderan -7,420500 109,232872 Titik Pengujian 8 Ayam Goreng Tantene -7,415238 109,237579 Titik Pengujian 9 Quattro -7,422237 109,230770 Titik Pengujian 10 Fakultas Kedokteran -7,434464 109,267871

Pada titik pengujian merupakan titik dimana GPS tersebut mengirimkan notifikasi apabila ada bahaya. Hal ini merupakan simulasi apabila adanya begal di jalan raya. Pangujian dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat sesuai dengan perencanaan. Jika hasil pengujian tidak sesuai dengan perencanaan akan dilakukan perancanga kembali dan dilakukan pengujian sesuai dengan perencanaan sehingga hasil pengujian sesuai dengan perencanaan.

Gambar 3. 57 Deteksi Lokasi

(61)

Berdasarkan gambar tersebut cara kerja dari sistem dimulai dari smartphone atau wifi yang memancarkan sinyal wifi sebagai input atau output ke NodeMCU, kemudian SD Card, Push Button sebagai input,GPS sebagai input, data yang telah masuh pada NodeMCU akan di proses kemudian output akan di kirim kembali ke wifi, kemudian wifi akan ngirimkan ke layanan IFTTT, kemudian layanan IFTTT sebagai trigger untuk mengirim ke layanan jejaring social sebagai notifikasi.

Notifikasi akan di kirim ke polsek atau layanan bengkel terdekat untuk meminta bantuan akan adanya masalah keamanan ketika berkendara di jalan raya terutama jarak jauh.

Untuk skema deteksi lokasi terdekat adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 58 Skema deteksi lokasi

x dan y sebagai koordina lokasi atau tempa, a dan b sebagai koordinat posisi, A dan B sebagai hasil selisih antara koordinat lokasi dengan koordinat posisi, kemudian koordinat hasil dari selisih koordinat dilakukan perhitungan Euclidean untuk menentukan jarak antara tempat yang dituju dengan posisi. A sebagai longitude dan B sebagai latitude, hasil dari perhitungan Euclidean sebagai variable C. C dalam bentuk array memiliki 5 hasil perhitungan, kemudian dari kelima hasil perhitungan tersebut diambil angka yang terkecil sebagai variable D. Skema jalanya program dapat dituliskan sebagai berikut :

Gambar

Gambar 2.1 Konsep Euclidean distance
Gambar 2.2 penerapa Metode Euclidean
Gambar 3. 3 Toggle Button Switch  3.1.4   Kabel Jumper
Gambar 3. 7 Flowchart Penelitian         3.2.1     Identifikasi Masalah
+7

Referensi

Dokumen terkait