4% 450 1. http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/641/3/Cover.pdf 4% 401 2. http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/5647/4/COVER.pdf 4% 383 3. http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/5779/5/Cover.pdf
No URLs detected
No URLs detected
No URLs detected
Plagiarism Detector v. 1861 - Originality Report 6/16/2021 1:53:00 PM
Analyzed document: SKRIPSI_17101096_FathurrozaqFadlan_MAF_RDT.docx Licensed to: Heru Priyanto
Comparison Preset: Rewrite Detected language:
Check type: Internet Check
Detailed document body analysis:
Relation chart:
Distribution graph:
Top sources of plagiarism: 14
Processed resources details: 23 - Ok / 1 - Failed
Important notes:
Wikipedia: Google Books: Ghostwriting services: Anti-cheating:
[not detected] [not detected] [not detected] [not detected]
Active References (Urls Extracted from the Document):
Excluded Urls:
Included Urls:
id: 1
id: 2
id: 3 SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IOTDESIGN OF
SOIL MOISTURE AND LIGHT INTENSITY MONITORING SYSTEM IN MICROGREEN PLANTS BASED ON IOTDisusun oleh
F ATHURROZAQ FADLAN17101096
Plagiarism detected: 0.41% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/5647/4/COVE… + 5 resources!
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2020
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IoT DESIGN OF MONITORING SYSTEM OF SOIL MOISTURE AND LIGHT INTENSITY IN MICROGREEN PLANTS BASED on IoT
Disusun oleh F
ATHURROZAQ FADLAN17101096 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK
TELEKOMUNIKASIFAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTROINSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2020
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IoT DESIGN OF MONITORING SYSTEM OF SOIL MOISTURE AND LIGHT INTENSITY IN MICROGREEN PLANTS BASED on IoT
Plagiarism detected: 0.42% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/5779/5/Cover… + 5 resources!
HALAMAN JUDUL
Skripsi ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperolehGelar Sarjana Teknik (S.T.) Di Institut Teknologi Telkom Purwokerto2020
Disusun oleh
FATHURROZAQ FADLAN 17101096
DOSEN PEMBIMBING Mas Aly Afandi
, S.S.T., M.T. Raditya Artha Rochmanto
, ST., M.T. PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2020
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IoTDESIGN OF MONITORING SYSTEM OF SOIL MOISTURE AND LIGHT INTENSITY IN MICROGREEN PLANTS BASED on IoT
Disusun oleh
FATHURROZAQ FADLAN 17101096
Telah dipertanggungjawabkan di hadapan Tim Penguji pada tanggal .... Susunan Tim Penguji Pembimbing Utama
: Mas Aly Afandi, S.
Plagiarism detected: 0.35% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/641/3/Cover.p… + 4 resources!
S.T., M.T. ( ) NIDN. 0617059302 Pembimbing Pendamping : Raditya Artha Rochmanto, ST., M.T.( ) NI
DN. Penguji
1: () NIDN. Penguji 2 : () NIDN. Penguji 3 : () NIDN. Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiInstitut Teknologi Telkom Purwokerto Herryawan Pujiharsono, S.T., M.Eng.
id: 4
id: 5
id: 6 NIDN. 0617068801HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
D engan ini saya, FATHURROZAQ FADLAN, menyatakan bahwa skripsi dengan judul
Referenced: 0.12% in:
"RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IoT"
adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Saya bersedia menanggung risiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi saya ini.Purwokerto
, 2020Yang menyatakan, Ttd bermaterai 6000 (
Fathurrozaq Fadlan)P RAKATAPuji
Plagiarism detected: 0.75% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/641/3/Cover.p… + 5 resources!
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IOT ".Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Teknik Telekomunikasi pada Fakultas Teknik
Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
Allah S
ubhanahu Wa Ta'ala yang sudah memberikan rahmat dan hidayah sehingga dapat memberikan kemudahan dan kelancaran untuk menyelesaikan laporan skripsi.Kedua orang tua yang selalu mendo'akan dan selalu support dalam penyusunan laporan skripsi.
Plagiarism detected: 0.68% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/641/3/Cover.p… + 4 resources!
Bapak Dr. Ali Rohman., M.Si. Selaku Rektor di Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Bapak
Mas Aly Afandi, S.S.T., M.T. selaku pembimbing I yang selalu memberikan masukan dan saran sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.Bapak
Raditya Artha Rochmanto, ST., M.T. selaku pembimbing II yang selalu memberikan masukan dan saran sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.Bapak H
erryawan Pujiharsono, S.T., M.Eng. Selaku ketua program studi S1 Teknik Telekomunikasi.
Seluruh rekan-rekan organisasi kampus dan organisasi luar yang sudah mendukung dalam penulisan pengerjaan laporan skripsi.
Purwokerto , 2020(
Fathurrozaq Fadlan)ABSTRAK
Perkembangan teknologi didunia sudah semakin cepat, salah satu teknologinya internet of things yang sudah banyak di implementasikan dikehidupan sehari-hari. Contoh dari implementasinya yaitu di bidang pertanian, seperti pada proses penanaman, dan perawatan tanaman saat ini masih di lakukan oleh petani. Penelitian ini merancang sebuah alat yang dapat melakukan perawatan penyiraman pada tanaman microgreen yang dapat terhubung dengan koneksi internet. Microgreen merupakan tanaman kecil yang sedang tumbuh dalam fase daun sejatinya. Sensor soil moisture digunakan untuk mengetahui kelembapan pada media tanah yang digunakan untuk kondisi kelembapan yang baik untuk tanaman yaitu 30-80%, lalu untuk nutrisi pengganti sinar matahari menggunakan lampu LED yang memiliki kandungan 400-500 lumen, dan untuk pengiriman data menggunakan modul ESP32 yang sudah terdapat pada NodeMCU. Pada penelitain skripsi ini menggunakan protokol
komunikasi MQTT yang akan di hubungkan dengan platform Antares untuk dapat memonitoring hasil data yang sudah di dapat. Hasil pembacaan dari sensor soil moisture kemedia tanam terbagi menjadi tiga, pertama 30%
merupakan kondisi kering mendapatkan rata-rata 3,09 %, kedua 60 % merupakan kondisi sedang mendapatkan rata-rata 1,79 % dan ketiga 80% merupakan kondisi basah mendapatkan rata-rata 3,10 %. Pada sensor
intensitas cahaya BH1750 hasil pembacaan dari dua pengambilan, pertama dengan jarak 10 cm dari lampu ke sensor mendapatkan rata-rata 0,24 % dan untuk jarak 15 cm dari lampu ke sensor mendapatkan rata-rata 0,09
%. Kata Kunci
: Microgreen, Soil Moisture, NodeMCU 32, MQTTABSTRACT Growth
.Keywords:
Microgreen)DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
iiHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iiiPRAKATA
ivABSTRAK viABSTRACT viiDAFTAR ISI
viiiDAFTAR GAMBAR xDAFTAR TABEL
xiiBAB 1 PENDAHULUAN 11.1
LATAR BELAKANG11.2 RUMUSAN MASALAH31.3 BATASAN MASALAH31.4 TUJUAN41.5
MANFAAT41.6
SISTEMATIKA PENULISAN4BAB 2 DASAR TEORI 62.1
KAJIAN PUSTAKA62.2 DASAR TEORI72.2.1 Microgreen72.2.2 NodeMCU 3282.2.3 Internet Of Things102.2.4
MQTT (Message Queue Telematry Transport)102.2.5 Soil Moisture112.2.6
Lampu LED122.2.7 Pompa DC132.2.8 Relay132.2.9
Sensor BH1750142.2.10
Platform Antares15BAB 3 metode penelitian 163.1
ALAT YANG DIGUNAKAN163.2 ALUR PENELITIAN173.2.1 Studi Literatur173.2.2
Perancangan Hardware183.2.3 Perancangan Software193.3
PENGUJIAN PARAMETER SISTEM253.3.1 Pengujian Kinerja Sensor Soil Moisture253.3.2
Pengujian Kinerja Sensor Intensitas Cahaya BH1750253.3.3
Pengujian Performa Delay Pada Platform Antares25BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 264.1
Hasil PERANCANGAN SISTEM264.1.1 Hasil Perancangan Prototipe264.1.2 Hasil Perancangan Rangkaian274.1.3
Tampilan Data Pada Platform Antares284.1.4 Tampilan Data Subscribe Pada MQTT Antares294.2 ANALISA HASIL EKSPERIMEN304.2.1
Pengujian Sensor Soil Moisture YL-69304.2.2 Pengujian Sensor Intensitas Cahaya BH1750374.2.3
Hasil Pengujian Performansi Delay Pada Platform Antares42BAB 5 PENUTUP 455.1
KESIMPULAN455.2
SARAN45DAFTAR PUSTAKA 47LAMPIRAN
49DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Tanaman Microgreen8Gambar 2.2 Mikrokontroler NodeMCU328Gambar 2.3 Arsitektur Internet of Things10Gambar 2.4 Sistem Kerja MQTT11Gambar 2.5 Sensor Soil Moisture12Gambar 2.6 Lampu LED T5
13Gambar 2.7 Mini Pompa DC13Gambar 2.8 Relay14Gambar 2.9 Sensor Intensitas Cahaya BH1750 15Gambar 2.10 Logo Platform Antares15Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian17Gambar 3.2 Skematik Perancangan
Perangkat Keras18Gambar 3.3 Flowchart Perancangan Program NodeMCU21Gambar 3.4 Flowchart Pembuatan Platform Antares
22Gambar 3.5 Diagram Keseluruhan Rancangan
23Gambar 4.1 Perancangan Prototipe...26Gambar 4.2 Perancangan perangkat27Gambar 4.3 Tampilan data pada platform Antares28Gambar 4.4 Tampilan Subscribe dari
MQTT.Fx29Gambar 4.5 Tampilan Subscribe dari Smartphone30Gambar 4.6 Soil Analyzer Tester Kelembapan
30%
31Gambar 4.7 Grafik Data Pembacaan Sensor 30%
32Gambar 4.8 Soil Analyzer Tester Kelembapan 60%
33Gambar 4.9 Grafik Data Pembacaan Sensor 60%
34Gambar 4.10 Soil Analyzer Tester Kelembapan 80%
35Gambar 4.11 Grafik Data Pembacaan Sensor 80%
36Gambar 4.12 Sensor BH1750 dan Lux Meter 1795
37Gambar 4.13 Grafik Data Pembacaan Sensor BH1750 1795 39Gambar 4.14 Sensor BH1750 dan Lux Meter 1345
39Gambar 4.15 Grafik Data Pembacaan Sensor BH1750 1345 41DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
16Tabel 3.2 Pin Port Alat19Tabel 4.1 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 30%
31Tabel 4.2 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 60%
33Tabel 4.3 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 80%
35Tabel 4.4 Sampel Data Pembacaan Sensor BH1750 1795 38Tabel 4.5 Sampel Data Pembacaan Sensor BH1750 1345 40BAB
1 PENDAHULUANLATAR BELAKANG Microgreen
merupakan salah satu jenis tanaman kecil yang sedang mengalami fasa pertumbuhan daun sejatinya. selain itu microgreen dapat dipanen ketika usia 7-14 hari saat daun sejatinya sudah muncul. Tanaman kecil ini sering disajikan secara mentah yang dapat dikonsumsi secara langsung dan bisa juga disajikan dengan ditambahkan ke salad, burger, sandwitch, atau garnis makanan[1]. Microgreen memiliki lebih dari 25 varietas, dan memiliki kandungan gizi dan vitamin yang lebih tinggi dibanding dengan sayuran yang berukuran dewasa. Setiap varietas microgreen memiliki kandungan gizi dan vitamin sekitar 2 - 40 kali dibandingkan dengan sayuran dewasanya, dan hampir disemua variates tersebut memiliki bioaktif yang lebih tinggi diantaranya tocopherols, karotenoid, filokuinon, asam askorbat dan mineral[2]. Maka dari itu microgreen sangat baik untuk dijadikan bahan makanan diet karena dengan memakan makanan yang kecil tetapi memiliki kandungan yang sangat tinggi[3].Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang setiap tahunnya semakin banyak, menyebabkan tersedianya lahan untuk pertanian berkurang khususnya di daerah perkotaan, dengan sedikitnya lahan pertanian maka menyebabka n harga bahan pokok meningkat[4]. Mahalnya harga bahan pokok makanan, menyebabkan masyarakat Indonesia kekurangan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi dan bervitamin, hal ini menimbulkan gizi buruk terjadi[5]. Maka dari itu menanam microgreen dapat dilakukan diperkotaan, karena microgreen dapat ditanam di lahan yang sempit dan dengan media yang mudah didapat, selain itu microgreen memiliki masa panen yang cepat dan dapat dijadikan bahan pokok makanan yang baik karena memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang tinggi[3].Pada penanaman microgreen perlu memperhatikan kelembapan pada tanah, karena jika kelembapan tanah terlalu lembab atau kering dapat menyebabkan tanaman mati, lalu untuk rentang kelembapan tanahnya yaitu jangan sampai kurang dari 30% dan jadi tidak boleh melebihi 80%[6]. Saat melakukan penyiraman dapat dilakukan secukupnya saja, karena jika dilakukan penyiraman yang terlalu banyak dapat menyebabkan
overwatering yang dimana akan menghentikan proses pertumbuhan pada tanaman[3]. Penanaman saat masih bibit biasanya dengan cara menutup media tanam secara gelap selama 1-2 hari sampai mengeluarkan akar (spourt), setelah itu baru diberikan cahaya yang cukup. Microgreen memerlukan cahaya 6-10 jam/hari, tanaman jangan sampai kekurangan cahaya karena tanaman akan tumbuh menjadi tinggi dan tidak hijau, karena
tanaman akan mencari sumber cahaya dan hal tersebut dapat menghambat untuk fotosintesisnya[7]. Sumber cahaya matahari dapat digantikan dengan cahaya lampu, lampu yang baik untuk menggantikan cahaya matahari agar dapat mempercepat fotosintesis yaitu lampu yang memiliki panjang gelombang cahaya biru dan merah, untuk panjang gelombang biru 400 sampai 500 lumen, dan untuk panjang gelombang merah berkisar 600 sampai 700 lumen [8]. Selain itu cahaya lampu dengan warna putih sangat cocok untuk tanaman, dan batas optimum tanaman menerima cahaya yaitu 1750 lux, karena jika pemberian cahaya diatas 1750 lux secara terus menerus dapat mengakibatkan terjadinya fotodestruktif atau yang disebut titik jenuh tanaman karena terlalu tinggi intensitas cahaya yang diterima [9].P
ada tahun 2017 penelitian dari Helti Anggiana Pratiwi yang berjudul "Pengaruh Warna Cahaya Lampu LED dan Unsur Hara Mo Terhadap Kandungan Antosianin Selada Merah (Lactuca Sativa Var.Crispa) melakukan
penelitian terhadap tanaman selada, pada penelitian ini melakukan pengujian cahaya lampu dengan warna biru, hijau, merah, dan kuning. Melihat dari hasil penelitian ini bahwa untuk cahaya berwarna biru dan merah
mengakibatkan klorofil dan berat kering lebih tinggi, sedangkan untuk warna cahaya LED berwarna hijau dapat mengakibatkan tanaman menjadi tinggi, dan kandungan cahaya LED yang bagus sebagai penyinaran dan nutrisi untuk tanaman selada yaitu dengan menggunakan cahaya biru dan merah karena terdapat kandungan
antosianin yang dapat memberikan pengaruh positif pada tanaman[8]. Pada penelitian yang penulis lakukan yaitu dengan merujuk jurnal tentang cahaya lampu LED pada tanaman selada merah diatas, untuk dapat di implementasikan pada penyinaran tanaman microgreen sebagai pengganti cahaya matahari.Dengan melihat latar belakang dan permasalahan diatas, seperti situasi cuaca yang tidak memungkin dapat mengubah kelembapan dan pencahayaan, hal ini menyebabkan petani harus stay di lokasi untuk menstabilkan parameter tersebut. Maka dari itu agar dapat membantu dan mengefisienkan waktu, petani microgreen memerlukan alat yang dapat memantau kelembapan, mengontrol penyiraman dan pencahayaan lampu melalui platform Antares
of things, maka dari itu penulis mengambil judul skripsi "RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELEMBAPAN TANAH DAN INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN MICROGREEN BERBASIS IoT".RUMUSAN MASALAH
Adapaun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
Bagaimana menjaga parameter kelembapan tanah dan intensitas cahaya agar selalu pada titik optimal perkembangan tanaman microgreen ?Bagaimana mengimplementasikan Internet of Things untuk mempermudah merawat tanaman microgreen ?Bagaimana performa
nsi sistem pengiriman delay yang terjadi di platform Internet Of Thing Antares ?BATASAN MASALAH Batasan masalah dari penelitian ini yaitu :NodeMCU32 digunakan sebagai mikrokontroler dan modul
ESP32 untuk modul pengirimannya.Sensor yang digunakan yaitu soil moisture YL-69, sensor BH750FVI, dan menggunakan pompa DC dan relay sebagai aktuator nya.Lampu LED T5 sebagai pengganti cahaya matahari, dan ak
an dinyalakan selama 8 jam/hari, dan RTC untuk timer pada nyala lampu.Software yang digunakan yaitu Arduino IDE, Wireshark, MQTT dan platform Antares.Kelembapan
tanah yang baik untuk microgreen berkisar 30% - 80%.Intensitas cahaya yang baik untuk tanaman hijau berkisar 400-500 lumen dan dibawah 1750 lux.Lokasi untuk pengujian dilakukan di dalam ruangan/
indoor, dan untuk luasan lahan media penanaman menggunakan nampan berukuran 19x19x 5 cm.Tanaman yang digunakan pada penelitian ini yaitu kangkung dan untuk media tanam yang digunakan yaitu
cocopeat.TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu :Menganalisis
bagaimana kelembapan tanah dan intensitas cahaya agar sesuai dengan parameter yang sudah di
tentukan.Menganalisis apakah implementasi internet of things pada perkebunan microgreen dapat membantu mempermudah dalam merawat tanaman.Menganalisis performansi sistem delay yang terjadi pada platform Antares.MANFAAT
Manfaat yang dapat di ambil dari penulisan ini adalah :
Dapat merancang sebuah alat monitoring dan pengontrolan agar dapat membantu perkebunan microgreen dalam merawat pertumbuhan tanaman sehingga petani tidak harus terjun langsung kelokasi untuk dapat mengatur kondisi agar tetap stabil.Mempermudah petani microgreen untuk dapat memonitoring, mengontrol penyiraman dan pencahayaan dimana saja dan kapan saja, asalkan perangkat ini terkoneksi dengan internet.Dapat menjaga kestabilan kelembapan tanah pada microgreen, karena jika kelembapan tanah tidak stabil dapat menyebabkan tanaman terhambat pertumbuhannya atau bahkan dapat busukSISTEMATIKA PENULISAN
Penelitian ini terbagi menjadi beberapa bab. Bab 1 berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Bab 2 membahas tentang apa dasar teori
mengenai microgreen, IoT, NodeMCU, Sensor Kelembapan tanah, relay, lampu, dan platform Antares.interpolasi yang digunakan. Bab 3 mengenai alur penelitian, sistem perancangan, dan sistem analisisnya. Pada bab 4 membahas mengenai pengambilan data, pengujian sensor, sistem rangkaian dan dilakukan analisis dari hasil yang sudah didapatkan tersebut. Bab 5 berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diambil dari analisi dan kekurangan dari penelitian yang sudah dilakukan. BAB 2 DASAR TEORIKAJIAN PUSTAKA
Pada tahun 2017 penelitian tugas akhir Muhamad Yogi Triansyah yang berjudul "Alat Monitoring Dan Perawatan Tanaman Microgreen Berbasis Modul Mikrokontroler", telah merancang sebuah alat yang dapat merawat
tanaman microgreen. Dalam penelitian ini dapat mengetahui suhu, kelembapan tanah, dan ketinggian pada tanaman, sensor suhu yang digunakan untuk mengetahui suhu ruangan menggunakan LM35, lalu untuk mengetahui kelembapan pada tanah menggunakan sensor soil moisture YL-69 dan untuk mengetahui tinggi tanaman dengan sensor ultrasonik HC-SR04. Monitoring pada penelitian ini menggunakan aplikasi dan untuk koneksi agar terhubung dengan perangkat menggunakan bluetooth. Mengkontrol kendali pencahayaan dan penyiraman melalui aplikasi yang sudah terkoneksi dengan bluetooth, terdapat tombol on/off, dan menggunakan sistem PID untuk penyiraman ketika kelembapan pada tanah tidak sesuai dengan parameter yang sudah
ditentukan[6].Pada tahun 2019 penelitian dari Zettry, Oriza, dan Elfizoon yang berjudul "Sistem Pemantauan Tanaman Sayur Dengan Media Tanam Hidroponik Menggunakan Arduino". Penelitian ini merancang sebuah alat yang dapat mengetahui dan mengontrol parameter pH air pada tanaman hidroponik sayur sawi. Sensor yang digunakan untuk membaca keasaman pada air menggunakan sensor pH, lalu untuk menstabilkan nilai keasaman pada air disediakan pompa cairan nutrisi, dan untuk data pengiriman menggunakan modul Wi-Fi ESP8266 yang sudah terkoneksi dengan Arduino. Pada perancangan perangkat ini juga menambahkan RTC yang digunakan sebagai kontrol pompa cairan nutrisi kepada tanaman, agar pompa cairan tidak terus menerus mengeluarkan cairan tersebut. Perangkat dapat mengirimkan notifikasi pemberitahuan kepada client ketika tanaman tidak tumbuh sesuai dengan normalnya
[10].Penelitian selanjutnya tahun 2018 penelitian dari Sri Mulyono, Muhammad Qomaruddin, dan Muhammad Syaiful Anwar yang berjudul "Penggunaan Node-RED pada Sistem Monitoring dan Kontrol Green House berbasis Protokol MQTT". Penelitian ini tentang sistem internet of things pada green house yang dapat memonitoring dan mengontrol melalui jaringan internet. Penelitian ini akan menggunakan sistem penyiraman yang dapat mengkondisikan suhu udara, kelembapan tanah, kelembapan udara secara otomatis. Sistem ini mengunakan Node-RED dengan menggunakan protokol MQTT, dengan menggunakan protokol MQTT dapat mempermudah penyiraman dan meningkatkan efisien waktu, tenaga, dan energi untuk dapat mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang terdapat di green house[11].DASAR TEORI
id: 7
id: 8 Microgreen
Microgreen
adalah tanaman kecil yang sedang tumbuh dalam fase munculnya daun sejati. Tanaman ini memiliki kandungan nutrisi dan vitamin yang lebih tinggi dibanding dengan sayuran dewasanya, selain itu microgreen dapat
membantu menyembuhkan penyakit, seperti anemia dan kanker. Dalam perawatan microgreen memerlukan sinar matahari untuk proses pertumbuhannya, lalu penyiraman yang merata dan tidak berlebihan bertujuan agar kelembapan tanah tetap terjaga, kelebihan lain dari microgreen yaitu tanaman yang cepat untuk dipanen, masa panen microgreen memerlukan waktu 1-3 minggu setelah penanaman dalam benih[7]. Tinggi tanaman
microgreen yang siap panen biasanya 2,5-7,6 cm, walaupun memiliki ukuran yang kecil tetapi memiliki rasa yang intens, teksture yang lembut dan warnanya cerah. Microgreen sering disajikan untuk bahan siap konsumsi atau dijadikan sayur pada masakan[2].Penanaman microgreen dapat menggunakan baki selain mudah didapat, menggunakan baki memudahkan untuk penanaman dan panennya, berikan lubang pada bawah baki agar ketika melakukan penyiraman yang terlalu banyak air dapat keluar dari lubang tersebut, karena jika air terlalu banyak dan membuat kelembapan tanah terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi busuk[7]. Untuk cara memanen microgreen yaitu dengan memotong pada bagian pangkal batang yang dekat dengan akar. Banyak petani microgreen yang menjual hasil panennya dengan tempatnya sekaligus, karena microgreen sangat mudah rusak dan perlu dicuci, kelebihan menjual dengan tempatnya yaitu dapat di gunakan sesuai kebutuhan dan dapat dipanen di hari selanjutnya[3].Gambar 2.1 Contoh Tanaman Microgreen[7]NodeMCU 32
NodeMCU 32 merupakan sebuah mikrokontroler yang sering digunakan dalam perancangan sebuah alat internet of thing, selain itu nodemcu32 memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya, fitur yang terdapat pada mikrokontroler ini yaitu chips Wi-Fi ESP32, lalu terdapat chip bluetooth juga[12].Gambar 2.2 Mikrokontroler NodeMCU32[12]
Plagiarism detected: 1.26% https://www.edukasielektronika.com/2019/07/arsi… + 3 resources!
Fitur dan Spesifikasi ESP32 : Processors :
Tensilica Xtense 32-bit LC6 microprocessor Clock frequncy : up to 240Mhz
Core : 2 or 1 (depending on variation) Performance : up to 600DMIPS
Ultra low power co-processor : allow you to do ADC conversion.
Wireless connectivity :
Wi-Fi : 802.11 b/g/n/e/i (802.11n @ 2.4 GHz up to 150 Mbit/s) Bluetooth: v4.2 BR/EDR and Bluetooth Low Energy (BLE) Memory :
Internal memory: ROM: 448 KiB, SRAM: 520 KiB, RTC fast SRAM: 8 KiB, RTC slow SRAM: 8 KiB.
eFuse : 1 Kibit
Embedded Flash : 0 MiB (ESP32-D0WDQ6, ESP32-D0WD, and ESP32-S0WD chips), 2 MiB (ESP32-D2WD chip), 4 MiB (ESP32-PICO-D4 SiP module)
External flash & SRAM: ESP32 supports up to four 16 MiB external QSPI flashes
and SRAMs with hardware encryption based on AES to protect developers' programs and data. ESP32 can access the external QSPI flash and SRAM
through high-speed caches.
Plagiarism detected: 0.71% https://www.edukasielektronika.com/2019/07/arsi… + 5 resources!
Peripheral input/output:
Rich peripheral interface with DMA that includes capacitive
touch, ADCs (analog-to-digital converter), DACs (digital-to-analog converter), I2C (Inter-Integrated Circuit), UART (universal asynchronous receiver/transmitter),
CAN 2.0 (Controller Area Network), SPI (Serial Peripheral Interface), I2S (Integrated Inter-IC Sound), RMII (Reduced Media-Independent Interface),
PWM (pulse width modulation), and more.Security : IEEE
802.11 standard security features all supported, including WFA, WPA/WPA2 and WAPI
Secure boot Flash encryption
1024-bit OTP, up to 768-bit for customers
Cryptographic hardware acceleration: AES, SHA-2, RSA, elliptic curve C
ryptography (ECC), random number generator (RNG )[12].Internet Of Things
Internet Of Things merupakan sebuah konsep yang dimana dapat melakukan akses dan interaksi melalui internet yang mempermudah perangkat dalam berkomunikasi. Didalam jaringan terdapat komponen perangkat yang dapat mengubah data analog menjadi data digital, dan dengan dibantu beberapa komponen sensor.
id: 9 data dan juga sebagai pemberi kesimpulan[10]. Internet of things sering di manfaatkan sebagai alat kontrol, monitoring, pertukaran data, dll. Pada zaman sekarang internet of thing sudah banyak di aplikasikan keberbagai bidang, seperti bidang kesehatan, peternakan, perikanan, dan pertanian[13].Gambar 2.3 Arsitektur Internet of ThingsCara kerja IoT yaitu dengan memanfaatkan argumen dari sebuah pemrograman yang pada setiap
perintahnya menghasilkan sebuah komunikasi dengan sesama perangkat yang terhubung secara otomatis tanpa ada bantuan dari manusia, dan dapat dikontrol dari jarak yang jauh. Perkembangan internet of things berawal dari infrastruktur internet, yang sebelumnya hanya smartphone dan komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet, semakin bertambah taun terjadinya perkembangan maka keluar macam macam benda lain yang sudah dapat terkoneksi dengan internet, contohnya yaitu peralatan mesin produksi, mobil, kendaraan umum, bahkan perangkat elektronik lainnya[14].
Plagiarism detected: 0.45% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/640/2/COVER.pdf MQTT (
Message Queue Telematry Transport)Sebuah protokol komunikasi yang dirancang oleh Alen Nipper dan berkolaborasi dengan Andy Stanford pada tahun 1990, berhasil menciptakan sebuah protokol komuniakasi baru yaitu MQTT atau Message Queue Telematry Transport, protokol ini dapat dipadukan dengan sebuah konektivitas machine to machine (M2M), atau bahkan internet of things (IOT
). Prinsip kerja protokol MQTT yaitu dengan melakukan secara langsung endpoint dan publish and subscribe.
Pada penggunaan pub/sub memiliki keuntungan seperti klien dan sumber informasi tidak akan mengetahui satu sama lain, hal ini dikarenakan terdapat penghalang yang disebut broker atau space decoupling[15].Gambar 2.4 Sistem Kerja MQTTTerdapat 2 komponen perangkat lunak pada protokol MQTT, diantaranya yaitu :MQTT Client merupakan perangkat lunak yang nantinya akan terinstal pada sebuah device, pada arduino dapat
menggunakan pubsubclient.MQTT Broker merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatasi publish dan subscribe ketika dikirim dari hadware yang sedang digunakan[15].Soil Moisture
Sensor
yang dapat mendeteksi suatu kelembapan pada tanah yaitu soil moisture, sensor ini memiliki bentuk seperti huruf V yang dinamakan probe. Fungsi dari probe tersebut yaitu untuk dapat melewatkan arus melalui tanah, dan nantinya probe tersebut yang akan ditancapkan pada tanah untuk mengetahui berapa kelembapan pada tanah tersebut. Resistansi yang besar akan sulit untuk menghantarkan arus listrik yang menandakan bahwa tanah tersebut kering, dan sebaliknya ketika resistansi kecil maka kandungan air dalam tanah akan lebih banyak dan hal tersebut mudah untuk menghantarkan arus listrik. Sensor soil moisture memiliki tegangan input 3.3V - 5V, lalu untuk tegangan outputnya sebesar 0 - 4.2V, dan memiliki arus sebesar 35mA. Selain itu sensor ini memiliki range value ADC sebesar 1024 bit yang dimulai dari 0 - 1023[16].Gambar 2.5 Sensor Soil
MoistureLampu LED
LED memiliki kepanjangan dari (Light Emiting Diodes) merupakan sebuah semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya jika diberi arus listrik. Cahaya yang dihasilkan dari LED yaitu monokromatik. Dalam bidang pertanian lampu LED sering dijadikan alternatif untuk dijadikan pengganti dari sinar matahari, selain itu LED dapat membantu untuk mempercepat proses fotosintesis pada tanaman. LED yang bagus untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman yaitu memiliki panjang gelombang biru dengan rentang (400-500nm) hingga merah (600-700nm). Hampir semua tanaman menyerap panjang gelombang cahaya merah dan biru, dapat dilihat dari hal tersebut bahwa panjang gelombang tersebut yang paling efektif untuk fotosintesis
tanaman[8].Gambar 2.6 Lampu LED T5Pompa DC
Peralatan yang dapat membantu mekanis dalam perancangan alat ini yaitu pompa, pompa sendiri dapat digunakan untuk mengambil air dari dataran rendah ke dataran tinggi, dan nantinya akan di keluarkan dengan tekanan yang tinggi. Selain itu pompa juga dapat memperkuat laju pada air. Pompa air biasa tidak dapat bekerja sendiri , maka dari itu pompa agar dapat berjalan secara otomatis harus dengan bantuan motor DC. Mesin pompa DC dapat mengubah energi listrik dan menjadi eneergi mekanik dan sudah tergabung dengan pompa air[17].Gambar 2.7 Mini Pompa DCRelay
Komponen elektronika yang dapat dijadikan saklar atau sebuah switch disebut relay. Relay dapat beroprasi menggunakan arus listrik, selain itu terdapat 2 bagian pada relay diantaranya yaitu elektromagnet (coil) dan saklar mekanikal. Komponen ini memiliki prinsip kerja elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar dan mengalir melalui lilitan kecil tetapi dapat menghantarkan arus listrik dengan tegangan yang tinggi. Beban kapasistas daya DC harus lebih besar seperti penggunaan motor 1 ampere hingga 3 ampere. Susunan yang terdiri pada kontak relay sebagai berikut :Normally Open (NO)
: Relay dapat menutup ketika arus listrik mengalirNormally Close (NC) : Relay akan membuka ketika arus listrik mengalirChange Over (CO) :
Relay memiliki kontak tengah yang dapat melepaskan diri dan membuat kontak lainnya dapat terhubung[17].Gambar 2.8 RelaySensor BH1750
BH1750 adalah s
ebuah sensor atau komponen elektonika yang menggunakan protokol I2C dan dapat merubah besaran cahaya menjadi besaran elektrik. Sensor BH1750 digunakan pada penelitian ini untuk mendeteksi cahaya yang
dipancarkan oleh lampu LED yang nantinya untuk nilai hasil keluarannya dalam satuan lux. Sensor ini memiliki 5 kaki diantaranya yaitu VCC, GND, SDA ,SCL, dan ADDR, dan untuk tegangan inputnya dari 3,3 - 5 v. Gambar 2.9 Sensor Intensitas Cahaya BH1750Platform
AntaresAntares merupakan salah satu platform yang berbasis web server yang sering digunakan untuk
penerapan internet of things. Platform antares sendiri memiliki fitur untuk pengguna umum yang free user (gratis) dan ada juga untuk fitur yang khusus (berbayar) atau dinamkan paid user biasanya sering digunakan untuk projek IoT dalam skala besar. Penggunaan platform anatares pada penelitian ini sebagai penyimpanan untuk data sensor dan dapat menampilkan dalam grafik yang nantinya bisa dilihat dari web untuk memonitoring dan mengontrol[18].Gambar 2.10 Logo Platform Antares[18]BAB
3 metode penelitianALAT YANG DIGUNAKANPada rancang bangun sistem ini terdapat software dan hardware sebagai alat yang digunakan untuk mendapatkan data dan nantinya akan dianalisis. Perancangan alat ini dilakukan untuk dapat mempermudah dalam menjaga kestabilan parameter dan dapat dilakukan monitoring ke penanaman microgreen. Komponen yang digunakan pada penelitian rancang bangun alat ini diantara lain sebagai berikut :Tabel 3.1 Alat dan BahanNo
Alat dan Bahan 1
Laptop Asus X453MA 2
Software Arduino IDE 3
Software Wireshark 4 Platform IoT Antares 5
Sensor Soil Moisture 6
Sensor BH750FVI7 NodeMCU 32 8
Lampu LED 9
Pompa DC 10
Relay 11 RTC
ALUR PENELITIAN Mulai
Pengujian Sistem Berjalan?Tidak Ya
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Alur PenelitianStudi Literatur
Dapat dilihat pada gambar 3.1 merupakan flowchart alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini, tahap awal yaitu dengan melakukan studi literature dimana tahap ini melakukan pengumpulan materi dan referensi yang akan dijadikan acuan, selain itu pada studi literatur membandingkan kajian teori yang ada pada penelitian sebelumnya. Pengumpulan materi bisa melalui jurnal, buku, e-book, dan website.Perancangan Hardware Gambar 3.2 Skematik Perancangan Perangkat KerasPada perancangan hardware sistem monitoring perawatan tanaman microgreen berbasis internet of thing dengan menggunakan protokol MQTT ini, penulis membuat rancangan skematik perangkat keras seperti gambar 3.2 Pada gambar tersebut terdapat masing masing perangkat yang memiliki fungsi berbeda. Perancangan ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU yang berfungsi sebagai pengendali sensor soil moisture, relay, dan digunakan juga sebagai penghubung jaringan komunikasi melalui internet menggunakan modul ESP32 yang sudah terpasang pada NodeMCU tersebut.
Sensor soil moisture merupakan sensor yang digunakan untuk dapat membaca kelembapan pada tanah, dan ketika sensor ini membaca kelembapan pada tanah, sensor soil moisture A0 merupakan kaki data yang terhubung ke NodeMCU32 melalui pin 34. Selain sensor soil moisture terdapat juga sensor BH1750 yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat intensitas cahaya dari penyinaran lampu LED yang digunakan, pin yang digunakan pada sensor ini memerlukan VCC, GND, SDA,dan SCL, untuk SDA dan SCL berada pada pin D21 dan D22 pada NodeMCU32. Data kedua sensor tersebut akan diolah oleh mikrokontroler dan akan ditampilkan melalui platform antares yang sudah di hubungkan.Tabel 3.2 Pin Port AlatAlat
Pin NodeMCU32 VCC
3,3V GND GND SDA D21 SCL D22
Sensor Soil Moisture YL-69VCC, GND, D34
VCC,GND, SDA, SCL RTC DS3231
VCC,GND,SDA,SCL Relay 1
D5 Relay 2
D18 Relay pada rangakain sistem ini menggunakan 2 ch nantinya akan digunakan sebagai saklar yang
menonaktfikan arus listrik pada lampu LED dan pompa DC, pin yang digunakan untuk pompa DC yaitu D5 dan untuk pin lampu menggunakan pin D18 pada mikrokontroler. Lampu LED digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk membantu tanaman agar dapat berfotosintesis, nantinya mikrokontroler akan mengatur relay 1 yang terhubung dengan lampu dan RTC disini berfungsi sebagai waktu untuk mengatur nyala lampu yang menyalakan lampu selama 8 jam dalam sehari dari jam 19.00 - 03.00. Pompa DC digunakan sebagai alat penyiram tanaman ketika parameter kelembapan pada tanah tidak sesuai dengan kondisi dibawah 30%, maka untuk relay 2 yang terhubung dengan pompa DC akan menyala untuk menyiram tanaman. Jaringan komunikasi internet rangkaian ini menggunakan Wi-Fi, dimana perangkat pengiriman menggunakan modul ESP32 yang sudah terpasang pada mikorkontroler NodeMCU, lalu untuk komunikasi ke bagian server menggunakan protokol MQTT, setelah itu data akan dikirimkan ke platform antares yang digunakan oleh user/pengguna. Jadi untuk monitoring dapat di pantau melalui platform tersebut.Perancangan
SoftwarePada perancangan perangkat lunak (software) sistem ini menggunakan sebuah aplikasi Arduino IDE yang berfungsi untuk membuat program agar dapat mengatur sensor dan perangkat lain yang nantinya program tersebut akan dimasukan ke mikrokontroler yang digunakan. Setelah itu dalam perancangan sistem alat ini juga agar dapat memonitoring dan mengontrol perangkat melalui platform antares dengan protokol MQTT.
Pembuatan untuk script program menggunakan aplikasi Arduino IDE, ketika sudah membuat semua sintaks program perlu adanya verify apakah masih ada kesalahan dalam penulisan program atau tidak, setelah program sudah tidak ada kesalahan lagi maka dapat di upload ke NodeMCU sebagai mikrokontroler, selanjutnya masuk ke tahap pengujian program, pada tahapan ini apakah mikrokontroler NodeMCU sudah dapat mengontrol dengan baik atau tidak, jika sudah dapat beroprasi dengan baik maka akan ketahap end atau selesai, tetapi jika program tidak berjalan dengan baik maka kemungkinan proses kembali ke pembuatan program, karena mungkin masih ada program yang belum benar sintaks atau logikanya.Mulai
Insialisasi NodeMCU32 Setting Lampu
8 jam/Hari
Program Sensor Kelembaban Kelambaban
30 % ?Ya Pompa ON Tidak Pompa O
FFSetting Access Key WiFi SSID Password
Program MQTT Publish Program MQTT Subscribe
Program Platform, Projectname dan Devicename Selesai
Gambar 3.3 Flowchart Perancangan Program NodeMCUPada gambar 3.3
merupakan alur program pada mikrokontroler NodeMCU, dari pertama inisialisasi NodeMCU32 terlebih dahulu, lalu dengan memprogram sebuah lampu untuk dapat dikontrol dan menyala selama 8 jam dalam sehari, setelah itu memberikan program parameter untuk sensor soil moisture, dengan parameter kelembapan yang sudah di tentukan yaitu 30%, ketika kelembapan tersebut kurang dari parameter maka pompa akan ON untuk melakukan penyemprotan ke media tanaman, dan jika suhu kelembapan sudah tidak dibawah 30% maka status pompa akan off , selanjutnya perlu setting access key untuk dapat terhubung dengan platform antares, dan setting WiFi SSID dan password agar mikrokontroler dapat terhubung dengan koneksi internet. Selanjutnya memprogram pub and sub untuk komunikasi dengan protokol MQTT nya, dan memasukan kata yang sama pada nama projek, nama device di platofom Antares.Mulai
Pilihan : Login Sign Up Sign Up
Buat Channel di DashboardMasukan Data user Konfigurasi MQTT
Mulai
Gambar 3.4 Flowchart Pembuatan Platform AntaresGambar 3.4
merupakan flowchart dari pembuatan platform antares yang nantinya akan dijadikan website antar muka untuk dapat memonitoring dan mengontrol sistem dalam bekerja merawat tanaman microgreen, selain itu platform ini
dijadikan broker untuk komunikasi protokol MQTT.Gambar 3.5 Diagram Keseluruhan RancanganBerdasarkan gambar 3.5
diatas merupakan diagram keseluruhan dari rancangan sistem perawatan tanaman pada microgreen, dari input yang terdapat sebuah sensor soil moisture, sensor intensitas cahaya, dan RTC. Proses pada diagram terdapat sebuah NodeMCU32 atau sebuah mikrokontroler yang dapat mengolah data dari inputan, dan data tersebut setelah di olah akan diteruskan ke sebuah output yang terdapat relay 2 channel untuk mengatur lampu dan pompa. Selain itu data dapat dikirimkan ke sebuah platform antares dengan menggunakan media modul Wi-Fi yang terpasang pada mikrokontroler. Pada platform antares menggunakan protokol komunikasi MQTT, dimana untuk setiap device dapat terhubung atau menerima sebuah data yang dikirimkan dari perangkat ke sebuah platform antares. Setiap device laptop/smartphone memerlukan sebuah topic untuk dapat subscribe ke sebuah broker, ketika sudah subscribe maka dari broker akan memberikan publish data ke device yang sudah
terhubung.Metode pada protokol MQTT ada dua yaitu publish dan subscribe, dimana publish yang berfungsi untuk mengirimkan data sensor yang dikirimkan dari mikrokontroler ke broker MQTT terlebih dahulu dengan sebuah topic. Sedangkan untuk subscribe berfungsi untuk menerima data dari broker MQTT yang berasal dari publish, dan nantinya pada subscribe data tersebut akan diproses agar dapat dilakukan sistem monitoring.
Fungsi dari MQTT broker disini sebagai jembatan transaksi pengiriman data dari sebuah publish ke subscribe.Mulai
Insialisasi NodeMCU32 dan Modul ESP32 Setting lampu menyala 8jam/hari
Sensor Membaca Mengirim Data dari Sensor ke NodeMCU Proses data di NodeMCU
Pengiriman semua data ke MQTT Broker (Antares) dengan ESP32 Kelambapan
30 % ?Publish pada MQTT Broker Platform Antares Tidak
Ya
Broadcast data ke MQTT Client Pompa DC Menyala
Selesai Gambar 3.6
Flowchart Keseluruhan RancanganP
ENGUJIAN PARAMETER SISTEMAgar dapat mengetahui performasi sistem monitoring suhu kelembapan dan intensitas cahaya microgreen berbasis IoT, maka pada penelitian ini dilakukan 3 pengujian yaitu pengujian kinerja sensor, lampu sebagai pengganti matahari, dan kinerja pengiriman delay pada platform antares.
Pengujian Kinerja Sensor Soil Moisture Pengujian pada sensor soil moisture pada penelitian ini sebagai pengukur pada kelembapan tanah, nantinya akan dilakukan perbandingan antara sensor tersebut dengan alat ukur Soil Moist Ph Analyzer. Pengambilan data sensor soil moisture yl-69 dengan mengambil 3 parameter yaitu 30%, 60%, dan 80%, untuk setiap parameternya dengan mengambil data selama 1 menit dan menggunakan delay 3 detik, nantinya akan mendapatkan 20 data dalam 1 menit dan setelah itu data tersebut di rata-rata hasilnya akan menjadi 1 data, pengambilan tersebut dilakukan selama 20 kali untuk setiap parameternya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keakurasian pembacaan sebuah sensor tersebut.Pengujian Kinerja Sensor
Intensitas Cahaya BH1750Pada pengujian penelitian ini juga menguji kinerja sensor intensitas cahaya, pada penelitian menggunakan lampu LED sebagai pengganti dari sumber cahaya matahari, lampu yang akan digunakan untuk membantu proses fotosintesis tanaman menggunakan lampu warna putih yang memiliki
kandungan 400-500 lumen dan untuk parameter lux dibawah 1750 lux. Pengambilan data dilakukan 2 parameter dengan mengatur jarak lampu dengan jarak sensor, untuk jarak yang digunakan yaitu 10 cm dan 15 cm, dari jarak tersebut akan diketahui perbedaan lux yang terbaca dan nantinya akan dibandingkan dengan LUX Meter.
Pengujian Performa Delay Pada Platform Antares Pengujian delay platform antares bertujuan untuk mengetahui apakah performansi pada platform antares sudah maksimal atau masih terdapat kekurangan, nantinya pengujian akan dilakukan dengan cara memberikan delay 3 detik dan 1 menit pada program arduino IDE. Data yang sudah dikirimkan akan dibandingkan waktu pengirimannya dengan serial monitor, hasil tersebut akan terlihat apakah terdapat perbedaan atau data yang hilang ketika menggunakan delay waktu tersebut.BAB
4 HASIL DAN PEMBAHASANPada bab empat ini merupakan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem, selain itu akan mengetahui pengujian sensor dan cara kerja dan fungsi setiap masing masing komponen yang digunakan. Langkah dalam mengoprasikan dari alat pengukuran kelembapan tanah dan intensitas cahaya akan di tampilkan pada platform Antares yang digunakan sebagai monitoringnya dan data pembacaan sensor dan komponen dapat di ambil melalui platform tersebut. Hasil PERANCANGAN SISTEMHasil Perancangan Prototipe Gambar 4.
1 Perancangan PrototipeGambar 4.1 merupakan gambar dari perancangan prototipe yang sudah di rancangan, terdapat warna kotak pada setiap objeknya, dan berikut penjelasannya:
Kotak garis berwarna merah merupakan sebuah alat yang sudah dibuat untuk dapat mengatur perawatan microgreen, dalam kotak tersebut berisi mikrokontroler dengan NodeMCU ESP32, Soil Moisture YL-69, BH1750, RTC, dan Relay 2 CH.Garis kotak berwarna coklat merupakan tanaman microgreen jenis kangkung yang sudah tumbuh dengan umur sekitar 10 hari.
Garis kotak berwarna hijau merupakan lampu yang digunakan untuk membantu proses pertumbuhan tanaman dan sebagai pengganti sinar matahari juga.
kelembapan tanah pada microgreen.
Garis kotak berwarna kuning merupakan selang dari pompa air yang berfungsi untuk menyitram tanaman microgreen.
Hasil Perancangan Rangkaian Gambar 4.
2 Perancangan perangkatGaris kotak berwarna merah merupakan NodeMCU ESP32 yang merupakan mikrokontroler pada perangkat ini, selain itu NodeMCU 32 terdapat modul WiFi yang digunakan sebagai perangkat pengiriman data atau komunikasi ke platform Antares.
Garis kotak berwarna hijau yaitu sensor soil moisture YL-69 yang digunakan untuk membaca kelembapan pada media cocopeat.
Garis kotak berwarna biru merupakan sensor intensitas cahaya yang berfungsi untuk mengetahui parameter lux yang dipancarkan oleh sebuah lampu LED tersebut.
Garis kotak berwarna kuning merupakan RTC atau real time clock berfungsi untuk memberikan jam waktu nyata dan agar dapat mengatur nyala lampu LED tersebut.
Garis kotak berwarna putih merupakan sebuah relay yang digunakan sebagai saklar pompa DC dan lampu LED.
Garis berwarna coklat merupakan pompa DC digunakan untuk menyiram tanaman microgreen.
Tampilan Data Pada Platform Antares Gambar 4.
3 Tampilan data pada platform AntaresPada gambar diatas merupakan tampilan pada platform antares yang digunakan untuk monitoring data yang dikirimkan dari perangkat sistem yang sudah di buat.
Pada gambar tersebut terdapat 4 data yaitu kelembapan yang dimana dari sensor soil moisture membaca kelembapan media cocopeat, lalu status pompa yang dimana ketika kelembapan kurang dari 30% maka status pompa akan berubah menjadi angka 1 berarti menyala dan ketika kelembapan diatas 30% maka status pompa menjadi angka 0 atau mati. Selanjutnya ada itensitas cahaya yang data tersebut berasal dari sensor BH1750 yang membaca tingkat lux yang dipancarkan dari lampu LED. Data terakhir merupakan status lampu yang menyala selama 8 jam perhari.Tampilan Data Subscribe Pada MQTT
Antares Gambar 4.
4 Tampilan Subscribe dari MQTT.FxGambar 4.4 merupakan tampilan dari device yang men-subscribe ke platform antares yang sudah terhubung. Pada tampilan device yang telah subscribe maka akan diberikan sebuah data yang sama seperti pada platform antares, hanya saja pada tampilannya masih terdapat banyak kode, dan untuk data yang dikirimkan dari platform antares ke device yang sudah subscribe dapat melihat pada tulisan " con" yang dimana semua data akan ditampilkan pada perintah tersebut. Device yang akan terhubung dengan platform antares harus memiliki topic yang sama, pada gambar diatas terdapat kotak berwarna kuning yang merupakan sebuah topic dari platform antares, kelebihan dari protokol MQTT ini dapat memberikan
informasi atau data kesetiap device yang lain dengan menggunakan topic yang sama, karena jika menggunakan topic berbeda device tidak akan bisa men-subscribe dari platform antares tersebut.Selain dapat subscribe melalui pc atau laptop dengan menggunakan aplikasi MQTT.fx, protokol MQTT pada antares juga dapat ditampilkan melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi MQTT Dashboard, aplikasi pada smartphone yang dapat menampilkan data dari komunikasi protokol MQTT. Seperti dengan menggunakan MQTT.fx untuk bisa mendapatkan informasi yang dikirimkan dari plaform antares perlunya memasukan sebuah topic yang sama dari platform antares, dan berikut tampilan dari subscribe melalui smartphone.Gambar 4.
5 Tampilan Subscribe dari SmartphoneANALISA HASIL EKSPERIMENPengujian Sensor Soil Moisture YL-69 Pengujian dilakukan pada sebuah sensor dan sensor yang diuji yaitu sensor soil moisture YL-69 dan sensor BH1750. Pada pengujian sensor soil moisture yaitu dengan melakukan pengambilan data kelembapan pada media cocopeat sebanyak 20 data, untuk setiap data dilakukan pengambilan selama 1 menit dengan delay 3 detik, maka dari 1 menit tersebut akan mendapatkan 20 data lalu data tersebut di rata-rata dan hasilnya akan menjadi 1 data, pengambilan tersebut dilakukan hingga 20 data. Parameter pengmabilan dilakukan pada kelembapan 30%, 60%, dan 80%.Hasil Pengujian Kelembapan Media Tanam 30%
Gambar 4.
6 Soil Analyzer Tester Kelembapan 30%Pada gambar diatas merupakan alat ukur soil analyzer tester yang dapat dapat membaca kelembapan media tanam, soil analyzer tester membaca kelembapan cocopeat yang kering yaitu 30%, sedangkan untuk pembacaan sensor soil moisture dengan rata-rata mendapatkan hasil 30,66% maka selisih pembacaan dari sensor tersebut yaitu 0,66% atau untuk error nya sebesar 2,20%.
Pengujian dilakukan dengan mengambil 20 data rata-rata untuk setiap 1 menitnya, dan berikut untuk data yang diperoleh :Tabel 4.
1 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 30%Baca Data Soil Analyz
erSensor YL-69Error Selisih Data 1 30 32,25 7,50%
2,25
Data 2 30 28,97 3,43%
1,03 Data 3 30 31,84 6,13%
1,84 Data 4 30 32,36 7,87%
2,36 Data 5 30 30,01 0,03%
0,01 Data 6 30 30,36 1,20%
0,36 Data 7 30 28,66 4,47%
1,34 Data 8 30 30,04 0,13%
0,04 Data 9 30 30,93 3,10%
0,93 Data 10 30 30,98 3,27%
0,98 Data 11 30 31,48 4,93%
1,48 Data 12 30 29,82 0,60%
0,18 Data 13 30 30,51 1,70%
0,51 Data 14 30 31,06 3,53%
1,06 Data 15
30,88 2,93%
0,88 Data 16 30 31,12 3,73%
1,12 Data 17 30 30,41 1,37%
0,41 Data 18 30 30,67 2,23%
0,67 Data 19 30 29,94 0,20%
0,06 Data 20 30 31,01 3,37%
1,01 Rata- Rata30 30,665 3,09%
0,926
Pada table 4.1 diatas dapat diketahui
bahwa data untuk pengujian sensor soil moisture dengan kelembapan tanah 30% atau merupakan kondisi kering dengan cara setiap 1 data dilakukan pengamatan selama 1 menit dengan delay 3 detik dan akan mendapatkan 20 data pengamatan lalu dirata-rata dan rata-rata tersebut yang akan diambil untuk setiap 1 data, hal tersebut dilakukan sampai 20 data. Setelah itu 20 data tersebut mendapatkan rata - rata pembacaan sensor soil moisture YL-69 yaitu 30,665 %, untuk rata - rata error yang diperoleh yaitu 3,09%, dan untuk selisihnya rata-rata 0,926.
Dapat di simpulkan dari data diatas untuk data sensor soil moisture kondisi 30% cukup bagus dengan mendapatkan kakuratan sensornya 96,91%.Gambar 4.
7 Grafik Data Pembacaan Sensor 30%Gambar diatas merupakan tampilan dari grafik perbandingan antara Soil Analyzer Tester dan sensor soil moisture YL-69 saat membaca kondisi 30%. Hasil dari data diatas dapat dilihat dari garis berwarna merah merupakan soil analyzer tester dan warna kuning merupakan sensor soil moisture.
Grafik pada sensor soil moisture mengalami naik dan turun pada setiap datanya, hal ini karena sensor tersebut masih memiliki ke error-an dan keakurasian yang tidak sempurna.Hasil Pengujian Kelembapan Media Tanam 60% Gambar 4.
8 Soil Analyzer Tester Kelembapan 60%P
ada gambar 4.8 merupakan pembacaan soil analyzer tester pada cocopeat sedang 60%, sedangkan untuk pembacaan sensor soil moisture dengan rata-rata mendapatkan hasil 60,97% maka selisih pembacaan dari sensor tersebut yaitu 0,97% atau untuk error nya sebesar 1,62%. Pengujian dilakukan dengan mengambil 20 data rata-rata untuk setiap 1 menitnya, dan berikut untuk data yang diperoleh : Tabel 4.2 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 60%Baca Data
Soil Analyzher Sensor
YL-69E
rrorSelisih Data 1 60
61,18 1,97%
1,18 Data 2 60 59,64
0,60%
0,36 Data 3 60 59,88 0,20%
0,12 Data 4 60 60,68 1,13%
0,68 Data 5 60 60,68 0,03%
0,68 Data 6 60 61,96 3,27%
1,96 Data 7 60 61,26 2,10%
1,26 Data 8 60 60,64 1,07%
0,64 Data 9 60 59,63 0,62%
0,37 Data 10 60 62,43 4,05%
2,43 Data 11 60 59,56 0,73%
0,44 Data 12 60 62,16 3,60%
2,16 Data 13 60 60,91 1,52%
0,91 Data 14 60 62,42 4,03%
2,42 Data 15 60 60,96 1,60%
Data 16 60 60,91 1,52%
0,91 Data 17 60 61,33 2,22%
1,33 Data 18 60 60,75 1,25%
0,75 Data 19 60 61,8 3,00%
1,8 Data 20 60 60,8 1,33%
0,8 Rata- Rata60 60,979 1,79%
1,108
Pada table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa data untuk pengujian sensor soil moisture dengan kelembapan tanah 60% atau merupakan kondisi sedang dengan cara setiap 1 data dilakukan pengamatan selama 1 menit dengan delay 3 detik dan akan mendapatkan 20 data pengamatan lalu dirata-rata dan rata-rata tersebut yang akan diambil untuk setiap 1 datanya, hal tersebut dilakukan sampai 20 data. Setelah itu 20 data tersebut mendapatkan rata - rata pembacaan sensor soil moisture YL-69 yaitu 60,979 %, untuk rata - rata error yang diperoleh yaitu 1,79%, dan untuk selisihnya rata-rata 1,108. Dapat di simpulkan dari data diatas untuk data sensor soil moisture kondisi 60% bagus dengan mendapatkan kakuratan sensornya 98,21%.Gambar 4.
9 Grafik Data Pembacaan Sensor 60%Gambar diatas merupakan tampilan dari grafik perbandingan antara Soil Analyzer Tester dan sensor soil moisture YL-69 saat membaca kondisi 60%. Hasil dari data diatas dapat dilihat dari garis berwarna merah merupakan soil analyzer tester dan warna kuning merupakan sensor soil moisture.
Grafik pada sensor soil moisture mengalami naik dan turun pada setiap datanya, tetapi pada parameter 60% ini lebih dominan nilainya diatas dari soil analyzer nya, hal ini karena sensor tersebut masih memiliki ke error-an dan keakurasian yang masih belum sempurna.Hasil Pengujian Kelembapan Media Tanam 80%
Gambar 4.
10 Soil Analyzer Tester Kelembapan 80%P
ada gambar 4.10 merupakan pembacaan soil analyzer tester pada cocopeat basah 80%, sedangkan untuk pembacaan sensor soil moisture dengan rata-rata mendapatkan hasil 82,47% maka selisih pembacaan dari sensor tersebut yaitu 2,47% atau untuk selisih error nya sebesar 3,09%. Pengujian dilakukan dengan mengambil 20 data rata-rata untuk setiap 1 menitnya, dan berikut untuk data yang diperoleh :Tabel 4.
3 Hasil Data Pembacaan Sensor Soil Moisture 80%Baca Data Soil Analyz
erSensor YL-69E rrorSelisih Data 1 80 82,27 2,84%
2,27 Data 2 80 82,42 3,03%
2,42 Data 3
80 82,85 3,56%
2,85 Data 4 80 82,42 3,03%
2,42 Data 5 80 81,64 2,05%
1,64 Data 6 80 82,07 2,59%
2,07 Data 7 80 83,03 3,79%
3,03 Data 8 80 82,27 2,84%
2,27 Data 9 80 82,4 3,00%
2,4 Data 10 80 81,98 2,48%
1,98 Data 11 80 82,08 2,60%
2,08 Data 12 80 83,08 3,85%
3,08 Data 13 80 83,03 3,79%
3,03 Data 14 80 82 2,50%
2 Data 15 80 82,4 3,00%
2,4 Data 16 80
4,02%
3,22 Data 17 80 82,83 3,54%
2,83 Data 18 80 82,7 3,38%
2,7 Data 19 80 82,06 2,58%
2,06 Data 20 80 82,76 3,45%
2,76 Rata- Rata80 82,475 3,10%
2,475
Pada table 4.3
diatas dapat diketahui bahwa data untuk pengujian sensor soil moisture dengan kelembapan tanah 80% atau merupakan kondisi basah dengan cara setiap 1 data dilakukan pengamatan selama 1 menit dengan delay 3 detik dan akan mendapatkan 20 data pengamatan lalu dirata-rata dan rata-rata tersebut yang akan diambil untuk setiap 1 datanya, hal tersebut dilakukan sampai 20 data. Setelah itu 20 data tersebut mendapatkan rata - rata pembacaan sensor soil moisture YL-69 yaitu 82,475 %, untuk rata - rata error yang diperoleh yaitu 3,10%, dan untuk selisihnya rata-rata 2,475. Dapat di simpulkan dari data diatas untuk data sensor soil moisture kondisi 80%
cukup bagus dengan mendapatkan kakuratan sensornya 96,9%.Gambar 4.
11 Grafik Data Pembacaan Sensor 80%Gambar diatas merupakan tampilan dari grafik perbandingan antara Soil Analyzer Tester dan sensor soil moisture YL-69 saat membaca kondisi 80%. Hasil dari data diatas dapat dilihat dari garis berwarna merah merupakan soil analyzer tester dan warna kuning merupakan sensor soil moisture.
Grafik pada sensor soil moisture mengalami naik dan turun pada setiap datanya, tetapi pada parameter 80% ini nilai data sensor selalu lebih tinggi di bandingkan dari soil analyzer tester nya, hal ini karena sensor tersebut masih memiliki ke error-an dan keakurasian yang masih belum sempurna.Pengujian Sensor Intensitas Cahaya BH1750
Pada pengujian sensor intensitas cahaya atau sensor BH1750 yaitu de
ngan dilakukan pengamatan. Pengujiannya dengan cara memberikan kecerahan dan warna lampu yang sama, tetapi pada penelitian ini dengan membedakan jarak lampu, untuk pengujian yang pertama dengan memberikan jarak lampu ke sensor yaitu 10 cm, lalu untuk pengujian yang kedua akan diberikan jarak lampu yaitu 15 cm, dari pengujian tersebut akan mendapatkan data perbedaan dari pembacaan lux dari pancaran lampu tersebut. Selain itu hasil pembacaan akan dibandingkan dengan alat Lux Meter agar dapat mengetahui akurasi dari sensor BH1750.Hasil Pengujian BH1750 (10cm)
Gambar 4.
12 Sensor BH1750 dan Lux Meter 1795Pada gambar diatas merupakan gambar dari pengambilan data pembacaan sensor BH
1750. Kotak warna biru merupakan sensor BH1750 dan untuk kotak warna kuning merupakan Lux Meter, pada pengujian jarak 10cm ini menambahkan sterofoam dengan ukuran tebal 5cm, hal ini karena jarak antara tempat lampu ke papan berjarak 15 cm dan tempat lampu tersebut sudah di paku dengan ukuran tersebut, maka dari itu agar dapat memberikan jarak 10cm dari sensor ke lampu dengan memberikan sterofoam berukuran 5cm.
Pemberian jarak 10cm dengan dilakukan pengamatan selama 3 menit dan menggunakan delay 3 detik akan mendapatkan 60 sampel data, dan untuk rata-rata data dari Lux Meter yaitu 1795 lx dan untuk rata-rata yang didapatkan dari sensor BH1750 yaitu 1794,75. Berikut untuk 20 sampel dari 60 sampel data yang sudah diambil pada jarak 10cm :Tabel 4.
4 Sampel Data Pembacaan Sensor BH1750 1795Waktu L
ux MeterBH1750_1795 Error
Selisih
12.10.02 1795 1795 0,00%
0
12.10.05 1795 1795 0,00%
0
12.10.08 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.11 1795 1795 0,00%
0
12.10.14 1795 1795 0,00%
0
12.10.17 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.20 1795 1795 0,00%
0
12.10.23 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.26 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.29 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.32 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.35 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.38 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.41
1795,8 0,04%
0,8 12.10.44 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.47 1795 1796,6 0,09%
1,6 12.10.50 1795 1796,6 0,09%
1,6 12.10.53 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.56 1795 1795,8 0,04%
0,8 12.10.59 1795 1796,6 0,09%
1,6 Tabel 4.
4 diatas merupakan 20 sampel data dari pengambilan data dengan jarak 10cm, dan hasil yang di dapatkan dari jarak tersebut lebih besar dibandingkan dengan jarak 15cm, hal ini karena sensor lebih dekat dari pancaran lampu yang menyebabkan alat dan sensor akan membaca nilai lebih tinggi. Pada sampel diatas dapat dilihat untuk error pembacaan hampir rata-rata dibawah 1% dan untuk rata-rata keseluruhan 60 data error yang didapatkan yaitu 0,09%, lalu untuk keakuratan pembacaan sensor mencapai 99,91% yang menandakan untuk sensor ini baik dalam pembacaannya.Gambar 4.
13 Grafik Data Pembacaan Sensor BH1750 1795Gambar 4.
13 merupakan tampilan grafik data keseluruhan dari pembacaan sensor untuk jarak 10cm, pada gambar tersebut untuk garis warna biru merupakan hasil dari lux meter dan untuk warna orange merupakan data dari BH1750. Pembacaan alat dan sensor hampir keseluruhan sejajar untuk pembacaanya tetapi terdapat sebuah data yang menurun pada grafik diatas karena saat pengambilan data pada waktu tersebut untuk sensornya terkena bayangan maka dari itu pergeseran atau terhalang sesuatu dari sebuah sensor BH1750 dapat mempengaruhui nilai yang didapatkan.Hasil Pengujian BH1750 (15cm)
Gambar 4.
14 Sensor BH1750 dan Lux Meter 1345Pada gambar diatas adalah gambar dari pengambilan data pembacaan sensor BH1750. Kotak warna biru merupakan sensor BH1750 dan untuk kotak warna kuning merupakan Lux Meter, Selanjutnya untuk pengujian jarak 15cm tidak memberikan sterofoam karena jarak pada lampu ke sensor dan Lux Meter sudah sekitar 15cm. Pengujian jarak 15cm masih sama dengan sebelumnya yaitu melakukan pengamatan selama 3 menit dan menggunakan delay 3 detik akan mendapatkan 60 sampel data, dan untuk rata-rata data dari Lux Meter yaitu 1345 lx dan untuk rata-rata yang didapatkan dari sensor BH1750 yaitu 1341,70. Berikut untuk 20 sampel dari 60 sampel data yang sudah diambil dari jarak 15cm :Tabel 4.
5 Sampel Data Pembacaan Sensor BH1750 1345Waktu Lux Meter
BH1750_1345 Error
Selisih 21.06.02 1345 1343,3 0,13%
1,7
21.06.05 1345 1343,3 0,13%
1,7 21.06.08 1345 1343,3 0,13%
1,7 21.06.11 1345 1343,3 0,13%
1,7 21.06.14 1345 1343,3 0,13%
1,7 21.06.17 1345 1343,3 0,13%
1,7 21.06.20 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.23 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.26 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.29 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.32 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.35 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.38 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.41 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.44
1342,5 0,19%
2,5 21.06.47 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.50 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.53 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.56 1345 1342,5 0,19%
2,5 21.06.59 1345 1342,5 0,19%
2,5 Tabel 4.
5 diatas merupakan 20 sampel data dari pengambilan data dengan jarak 15cm, sebaliknya untuk hasil yang di dapatkan dari jarak 15cm lebih kecil dibandingkan dengan jarak 10cm, hal ini karena sensor lebih jauh dari pancaran lampu yang menyebabkan alat dan sensor akan membaca nilai lebih rendah. Pada sampel diatas dapat dilihat untuk error pembacaan rata-rata dibawah 1% dan untuk rata-rata keseluruhan 60 data error yang didapatkan yaitu 0,24% dan error tertinggi pada jarak 15cm yaitu 0,74%, maka untuk keakuratan pembacaan sensor BH1750 pada jarak 15cm mencapai 99,76% yang menandakan untuk sensor ini baik dalam
pembacaannya.Gambar 4.
15 Grafik Data Pembacaan Sensor BH1750 1345Gambar 4.
15 merupakan sebuah grafik data keseluruhan dari pembacaan sensor untuk jarak 15cm, pada gambar tersebut untuk garis warna biru merupakan hasil dari lux meter dan untuk warna orange merupakan data dari BH1750.
Pembacaan sensor BH1750 pada grafik rata-rata dibawah dari pembacaan Lux Meter, tetapi untuk pembacaan dari sensornya hampir stabil, dan untuk selisih dari pembacaan sensor tidak terlalu jauh dengan lux meter. Sama seperti pada saat pengambilan data pada jarak 10cm bahwa pergeseran dari sensor atau terhalang sesuatu dari sebuah sensor BH1750 dapat mempengaruhui nilai yang didapatkan.Dari pengambilan data sensor intensitas cahaya (BH1750), dapat diketahui bahwa untuk setiap parameter yang diberikan berbeda, dan untuk parameter yang berbeda disini yaitu jarak antara lampu dan sensor, semakin jauh jarak yang diberikan pada sensor maka semakin kecil sensor akan menerima intensitas cahaya, dan ketika diberikan jarak yang semakin dekat maka sensor akan menerima intensitas cahaya
semakin tinggi, dari kedua parameter diatas akan lebih baik menggunakan jarak antara lampu ke sebuah sensor atau tanaman diatas 15cm, karena lebih baik dibandingkan dengan pemberian dibawah 15cm, jika tetap
diberikan dibawah 15cm hal tersebut dapat mengakibatkan fotodestruktif atau tititk jenuh untuk berfotosintesis pada tanaman.Hasil Pengujian Performansi Delay Pada Platform Antares
Pada penguji
an performansi delay dengan melakukan pemantauan pemberian delay 3 detik dan 1 menit, pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui performansi pengiriman delay yang terjadi pada platform Antares. Berikut hasil dari pemantauan yang telah dilakukan.Gambar 4.15 Tampilan Serial Monitor Delay 3 DetikGambar 4.16 Tampilan Platform Antares Delay 3 DetikBerdasarkan dari 2 gambar diatas merupakan tampilan dari delay serial monitor dan platform antares, pada pemberian delay 3 detik pembacaan dan pengiriman terlihat baik, dapat dilihat pada gambar diatas untuk delay yang terjadi pada serial monitor dan platform antares terlihat sama yaitu pada jam 17.21.33 dan berikutnya 17.21.36, jadi pada pemberian delay 3 detik masih berjalan dengan baik. Selain itu pembacaan data juga terlihat masih sama pada jam 17.21.33 mendapatkan kelembapan 47,97, status pompa mati, intensitas cahaya 3,33 dan status lampu mati.Gambar 4.17 Tampilan Serial Monitor Delay 1 MenitGambar 4.18
Tampilan Platform Antares Delay 1 MenitSelanjutnya pada pemberian delay 1 menit, gambar diatas merupakan hasil dari tampilan pembacaan serial monitor dan platform antares. Pada pemberian delay 1 menit terdapat data yang hilang, dapat dilihat pada gambar diatas untuk pembacaan pada serial monitor terlihat berjalan dengan
id: 10
id: 11
id: 12
id: 13
id: 14
id: 15 baik, tampilan serial monitor menunjukan jam 16.56.18 selanjutnya 16.57.18, seharusnya pada tampilan platform antares sama dengan tampilan serial monitor tetapi pada tampilan platform menunjukan pada jam 16.56.19 dan berikutnya menjadi 16.59.20, hal ini membuat data pada jam 16.57 dan 16.58 hilang atau tidak terbaca pada platform antares. Terjadinya keterlambatan atau hilangnya data pada pemberian delay 1 menit bukan karena jaringan internet melainkan kemungkinan dari performansi delay di platform antares, karena pada saat diberikan delay 3 detik untuk pembacaan dan pengiriman data berjalan dengan baik dan data yang ditampilkan juga sama seperti pada serial monitor dan platform antares.BAB
5 PENUTUPKESIMPULAN Berdasarkan
dari perancangan sistem monitoring kelembapan tanah dan intensitas cahaya pada tanaman microgreen dapat disimpulkan sebagai berikut : Perancangan sistem untuk monitoring kelembapan dan intensitas cahaya pada tanaman microgreen berhasil dirancang dan dapat menyalakan pompa air secara otomatis ketika suhu dibawah dari parameter yang sudah ditentukan dan lampu dapat menyala secara otomatis selama 8 jam dalam
sehari.Implementasi sistem ini
dengan tekoneksikan menggunakan WiFi untuk pengiriman data ke platform antares dan menggunakan protokol MQTT, perangkat lain dapat ikut memantau data ketika menggunakan topic yang sama.Kinerja sensor soil moisture pada kelembapan media tanaman microgreen untuk kondisi tanah kering mendapatkan rata - rata 30,665
%, kondisi sedang 60,979%, dan kondisi basah 82,475%, kinerja dari sensor soil YL-69 lumayan baik karena untuk rata rata selisihnya kecil dari setiap parameter.Kinerja dari sensor BH1750 pada pengukuran intensitas cahaya pada jarak 10 cm mendapatkan rata-rata pembacaan 1794,75 lux, dan untuk jarak 15 cm mendapatkan rata-rata pembacaan 1341,70 lux, dari 2 parameter jarak tersebut lebik baik menggunakan jarak 15 cm agar tanaman tidak mengalami fotodestruktif.Kinerja dari delay pada platform antares mengalami performansi yang kurang baik pada pemberian delay 3 detik masih berjalan dengan baik untuk pengiriman data ke platform
antares, tetapi untuk pemberian delay 1 menit terdapat data yang hilang pada tampilan platform antares. SARAN Dengan
melihat kekurangan dan keterbatasan dari perancangan sistem ini maka penelitian selanjutnya dapat
mengembangakan seperti :Diharapakan dapat menambahkan penyiraman spray bertujuan untuk penyiraman lebih merata dan menjangkau semua sisi.
Jika akan mengembangkan penelitian ini lebih baik mengganti sensor soil moisture YL-69 dengan sensor soil analog capacitive, bertujuan untuk tidak mudah korosi pada kakinya dan pembacaannya lebih akurat.Jika ingin monitoring dengan delay 1 menit keatas lebih baik menggunakan platform lain yang memiliki performansi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA [1]
C. Kaiser and M. Ernst, Referenced: 0.01% in:
"Microgreens,"
in University of Kentucky Collage of Agriculture, Food and Evironment, 2018, p. CCD-CP-104.[2]
Z. Xiao,
Plagiarism detected: 0.07% https://shsfeapi1.pdc-gate2.com/get_doc.php?id=5254/MTAu…
G. E. Lester, Y. Luo, and Q. Wang, Referenced: 0.11% in:
"Assessment of vitamin and carotenoid concentrations of emerging food products: Edible microgreens,"
Plagiarism detected: 0.04% https://shsfeapi1.pdc-gate2.com/get_doc.php?id=… + 4 resources!
J. Agric. Food Chem.
, vol. 60, no. 31, pp. 7644-7651, 2012, doi: 10.1021/jf300459b.[3]
E. Franks and J. Richardson, MICROGREENS A GUIDE TO GROWING NUTRIENT-PACKED GREENS.
Layton: Gibbs Smith, 2009.[4]
V. Febriani, E. Nasrika, T. Munasari, Y. Permatasari, and T. Widiatningrum, Referenced: 0.12% in:
"Analisis Produksi Microgreens Brassica oleracea Berinovasi Urban Gardening Untuk Peningkatan Mutu Pangan Nasional,"
vol. 2, no. 2, pp. 58-66, 2019.[5]
D. Krisnansari,
Referenced: 0.04% in:
"NUTRISI DAN GIZI BURUK,"
Mandala Heal., vol. 4, no. 1, pp. 60-68, 2010.[6]
M. Y. Triansyah,
id: 17
id: 18
id: 19
id: 20
id: 21
id: 22
id: 23
id: 24
id: 25
id: 26
id: 27
id: 28
"Alat Monitoring dan Perawatan Tanaman Microgreen Berbasis Modul Mikrokontroler,"
Politeknik Negeri Bandung, 2017.[7]
M. M. Braunstein, Microgreen garden : Indoor Grower's Guide to Gourmet Greens. Summertown: Book Publishing Company, 2013.[8]
H. A. Pratiwi,
Referenced: 0.17% in:
"Pengaruh Cahaya Lampu LED dan Unsur Hara Mo Terhadap Kandungan Antosianin Selada Merah (Lactuca sativa var. crispa)," 2017.[9]
S. Aulia, A. Ansar, and G. M. D. Putra, Referenced: 0.16% in:
"PENGARUH INTENSITAS CAHAYA LAMPU DAN LAMA PENYINARAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans Poir) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR,"
J. Ilm. Rekayasa Pertan. dan Biosist., vol. 7, no. 1, pp. 43-51, 2019, doi: 10.29303/jrpb.v7i1.100.[10]
Z. Buana, O. Candra, and Elfizon, Referenced: 0.09% in:
"Sistem Pemantauan Tanaman Sayur Dengan Media Tanam Hidroponik Menggunakan Arduino,"
Jur. Tek. Elektro, Fak. Tek. Univ. Negeri Padang, vol. V, no. 1, pp. 74-80, 2019.[11]
S. Mulyono, M. Qomaruddin, and M. Syaiful Anwar, Referenced: 0.11% in:
"Penggunaan Node-RED pada Sistem Monitoring dan Kontrol Green House berbasis Protokol MQTT,"
J. Transistor Elektro dan Inform. (TRANSISTOR EI, vol. 3, no. 1, pp. 31-44, 2018.[12]
E. A. Prasetyo,
Referenced: 0.05% in:
"Arsitektur dan Fitur ESP32 (Module ESP32),"
Plagiarism detected: 0.04% https://www.edukasielektronika.com/2019/07/arsitektur-dan-f…
2019. https://www.edukasielektronika.com/2019/07/arsitektur-danfitur-esp32-module-esp32.html (accessed Oct. 06, 2020).[13]
A. Z. Purwalaksana, Referenced: 0.12% in:
"Sistem monitoring ketinggian air dan otomasi penghidupan lampu pada budidaya hidroponik berbasis iot,"
J. Ilm. Maksitek, vol. 5, no. 2, pp. 169-176, 2020.[14]
A. Panatagama,
Referenced: 0.04% in:
"Apa itu Internet of Things."
http://himalkom.cs.ipb.ac.id/blog/2016/02/21/apa-itu-internet-of-things-iot/ (accessed Oct. 05, 2020).[15]
A. W. P. Putra, A. Bhawiyuga, and M. Data, Referenced: 0.12% in:
"Implementasi Autentikasi JSON Web Token ( JWT ) Sebagai Mekanisme Autentikasi Protokol MQTT Pada Perangkat NodeMCU,"
J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 2, pp. 584-593, 2018, [Online]. Available: http://j- ptiik.ub.ac.id.[16]
H. Husdi,
Referenced: 0.11% in:
"Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian Menggunakan Soil Moisture Sensor Fc-28 Dan Arduino Uno,"
Ilk. J. Ilm., vol. 10, no. 2, pp. 237-243, 2018, doi: 10.33096/ilkom.v10i2.315.237-243.[17]
T. R. Palupi,
Referenced: 0.15% in:
"SISTEM MONITORING DAN KONTROL KELEMBABAN UDARA PADA RUMAH JAMUR BERBASIS IoT (Internet of Things) MENGGUNAKAN PROTOKOL MQTT,"
Plagiarism detected: 0.04% http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/640/2/COVER… + 3 resources!
id: 29 Institut Teknologi Telkom Purwokerto, 2018.
[18]
F. I. Dwinata, I. N. P. Permanasari, and M. Y. Darmawan, Referenced: 0.1% in:
"APLIKASI SENSOR CAHAYA BH1750 SEBAGAI SISTEM PENDETEKSI LONGSOR BERBASIS PERGESERAN TANAH,"
J. Sci. appliactive Technol., vol. xx, no. xx, pp. 1-8, 2019, doi: 10.35472/x0xx0000.LAMPIRAN Rangkaian Alat Pada Tanaman Microgreen
Tanaman Microgreen Kangkung Perbandingan
Sensor dengan Alat Tampilan Platform Antares dan Subscribe MQTT Tabel Data dari Sensor
Soil Moisture 30%DATA 1 Soil
DATA 2 Soil DATA 3 Soil 1 32,93 1 29,85 1 33,81 2 33,05 2 30,02 2 34,64 3 33,08 3 30,22 3 33,2 4 33,08 4 29,8 4 33,12 5 33,05 5 29,56 5 33,03 6 33,17 6 29,61 6 32,49 7 32,73 7 29,66 7 32,39 8 32,98 8 29,29
32,73 9 32,81 9 28,44 9 32,4 10 32,78 10 28,14 10 31,25 11 32,02 11 28,51 11 31,17 12 32,32 12 28,73 12 31,71 13 31,88 13 29,12 13 30,76 14 31,78 14 28,36 14 31,25 15 31,2 15 28,49 15 31,37 16 31,5 16 28,27 16 30,75 17 31,56 17 28,36 17 30,83 18 31,34 18 28,12 18 29,98 19 31,05 19 28,05