• Tidak ada hasil yang ditemukan

(ABSTRAK) ANALISIS SISTEM PELUMASAN PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI-5K.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(ABSTRAK) ANALISIS SISTEM PELUMASAN PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI-5K."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM PELUMASAN PADA MESIN

TOYOTA KIJANG SERI-5K

Proyek Akhir

Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma III untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin

oleh

Dheni Anggoro Putro 5250304537

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

ABSTRAK

Dheni Anggoro Putro, 2007. Analisis Sistem Pelumasan pada Mesin Toyota

Kijang Seri-5K. Tugas Akhir. Teknik Mesin DIII. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Mesin terdiri dari bagian-bagian logam (metal parts) yang bergerak seperti poros engkol, batang torak, dan bagian mekanisme katup. Untuk menghindari terjadinya kontak langsung maka perlu diberikan sistem pelumasan. Pelumasan pada mesin sangat penting, karena tanpa pelumasan komponen-komponen mesin akan mengalami gesekan secara langsung, sehingga menimbulkan panas dan mengakibatkan kerusakan berupa keausan yang akhirnya umur mesin dan komponen-komponennya tidak tahan lama.

Tujuan yang ingin diperoleh dalam penulisan laporan proyek akhir adalah untuk mengetahui fungsi minyak pelumas pada sistem pelumasan, komponen-komponen pada sistem pelumasan, cara kerja sistem pelumasan, gangguan yang terjadi pada sistem pelumasan, dan cara mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem pelumasan.

Komponen sistem pelumasan pada Toyota Kijang terdiri dari karter, oil strainer, pompa oli, alat pengatur tekanan oli, indikator tekanan oli, filter oli, bypass valve, dan alat pengukur ketinggian oli. Cara kerja sistem pelumasan adalah dengan cara mensirkulasikan minyak pelumas ke seluruh bagian-bagian mesin yang membutuhkan pelumasan. Gangguan sistem pelumasan yang terjadi pada sistem pelumasan adalah tekanan oli rendah, tekanan oli terlalu tinggi, pemakaian oli boros, oli berubah encer, dan filter oli tersumbat. Cara mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi adalah dengan menganalisa kemungkinan kerusakan sehinggga dapat mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi secara efektif.

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa fungsi minyak pelumas adalah mengurangi terjadinya keausan, sebagai pendingin, membersihkan kotoran-kotoran, dan meredam getaran. Komponen-komponen sistem pelumasan Toyota Kijang adalah karter, oil strainer, pompa oli, alat pengatur tekanan oli, indikator tekanan oli, filter oli, bypass valve, dan alat pengukur ketinggian oli. Gangguan-gangguan yang terjadi antara lain tekanan oli rendah, tekanan oli terlalu tinggi, pemakaian oli boros, oli berubah encer, tidak ada aliran minyak pelumas sama sekali, oli cepat kotor, dan filter oli tersumbat. Cara melakukan pemeriksaan dan mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem pelumasan adalah dengan menganalisa kemungkinan kerusakan sehinggga dapat mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi secara efektif.

Referensi

Dokumen terkait

Syariat Islam telah mengajarkan hukum-hukum fiqih thaharah secara bertahap, terutama akhlak pendidikan seks yang sesuai usia dan dibutuhkannya, seperti dilatih

Selanjutnya medium dimasukkan kembali ke inkubator dengan suhu 37 0 C dan mendiamkan selama 2x24 jam untuk melihat adanya gelembung pada dasar tabung durham.

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat disarankan beberapa hal untuk pimpinan dapat mempertahankan atau lebih meningkatkan lagi cara mereka memimpin dan

Sensor Dengan Akurasi Tinggi dan Cepat Memiliki bermacam sensor untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan Koneksinya dibuat khusus untuk sensor yang bisa langsung dihubungkan dan

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada suhu 45°C larutan NaOCl 5,25% baik yang tanpa penambahan surfaktan maupun yang ditambah surfaktan mampu menghasilkan daya

Berangkat dari ide tentang pembuatan kegiatan yang edukatif, inovatif, kreatif serta menarik pada Kreativitas Mesin Brawijaya (KMB) tahun-tahun sebelumnya yang

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati dan Riyanto(2006) yang menemukan bahwa level transparansi GCG dalam laporan keuangan