PENGUKURAT.I KTNERJA
SISTEM INFORMASI IIENGGUNAKAN BALANCED SCONECARD
Fakurrasr*",,"H|".
jlT:i:iff fl:il,kparahyansan Abstract
The Balanced scorecard (BSC)
is a method
createdby
Kaplanand
Nortorito fultill the
needsof mdem arporatlons for pertormane evaliation.
Asit
tums out, BSCis
not onlyapprqriate
for evaluation, but aLso an'eff&fue t@l fff the qeation of mrporate
stratggyas well
asmnmmiaiiig
it throughout the company. On the other hand, informationrxourcvs
nowddaysae
admitted to be of strategic value to the firm,and
shouldfu
optimalUmanaged.
Thispaper descnbos how
BSCmay
be appliedto
the effort of managingthe
firm's information systems, includingits performancd meariurerrlent.
t(ey wordt: balaned sarecard,
intormation systems managementl. Pgrdalrufuan
Batanced
Scoracatd(BSO)
merupakan sebuah metode untuk mengeloladan mengevaluasi' sejauh mana strategi yang dicanangkan
oleh manajemen puncak berhasil dijalankanoleh dMsidivisi atau
karyawan perusahaan. PendekatanBSC kini telah mencapai usia lebih dari
10 tahun dan temyatra popularitasnyaterus
meningkat karena keberhasilan darl sebasian besar perusahaan yang menggunakan BSC tadi.PErusahaan'Sering
dikatakan memiliki lima jenis sumber
daya(resourcesl yaitu: Mqr, Machine/material, Money; Market,
sertalnformasi; Untuk mengelola sumber daya informasi' itulah
makaperusahaan perlu memiliki sebuah sisten intormasi yang,
dalam perusahaan-perusahaan sekarangini,
sering berarti memiliki perangkat-perangkat teknolqt 'inbrmasi. Masatahnya, sistem informasi
dan teknologi informasiitu sendirijuga
perlu dikelola supays sistem tersebutdapat bercperasi dengan baik sehingga informasi perusahaan
pun terkelola dengan baik.Dafam tulisan ini' akan dibahas bagaimana pendekatan
BSCdapat dttdrbpkan atas 'pengelolaan
sistem informasi
perusahaan.Tercakup dahm'
pengelolaan'itu adalah pengukuran kineria
untuk evaluasi.22 Volume 1 1, Nomor 1 , Januad 2007
2, Pengertian Balanced scorecard (BSG)
Balanced scorecard
(Bsc)
adalah suatu cara evaluasi pertormance yang;iffi6angian
otefr h-oU"itr"plan dan
David Nortonnadllafqn
1.990:an. Apa yang
meni"Oi p"nOorong d.ari pengembanganBSC ini
adalah["i"*' liporin-laporan'k"rang"-n .klasik s-epg{i
.ne.ragadan
laporanrugyi.O" i"f"n
Oi1gsakaniiOatitagi
.memenuhikebutuhan
perusahaan modern (Kap|an"no
t|\to'ton, 1996-:vii). Ternyata, {a|a.m perkembangan;;6jri.ya'ASC tid"x
nanya dipakai untuk evaluasi saia' melainkan iugauntuk
menyusunrir.i"gi
ban'mengkomunikasikannyakepada
seluruh jajaran perusahaan (Niven, 2OO2:' 1 3-21 )'Balanced
icorecira merupakan suatu pendekatan di
manaevafuasi pertormaiiiperutanaan
tida1 saia dinilai dari segi finansialnya.ii", r"f"inkan luga lari
sudutpan!3ng
pelanggan (customer)' prosesbisnis intern, Oan'fernampuan untuk lerusahaan-untuk belaiar
dan O"*EmU"ng' ltearnig an'd growth). Hasil dari BSC adalah
suatuffidil -objedives- dan measures (ukuran) untuk menilai
kinerjaljlrr!"t ""n- daum-penilpaian_vJ11jan strategi
perusahaan tersebut[iipi". -"rO Nortoi- i-gSO,
4z-1461.Jika divisualkan dalam
'bentukdiagram
input- priciss
--output, maka gambarannya dapat dilihat dalam Gambar 1..,**.
YzV
Proses Pengemban gan Balanced sarecard (BSC)2.1. Flnanclal PersPectlve
Kap|andanNortonmenyatakan..ba.hwa,meskipun|aporankeuangan akuntansi Lonvension"i Luo"n tidak mencurufi
u.!tu.k mengevaluasikineria perusahaan,-n"tun bukan
berartibahwh
kriteria finansial tidaki"gi,iidtlrkan
untui< melakukan evaluasi tersebut' Gambar 1.Bina Ekonomi Majalah ltmiah Fakultas Ekonomi Unpar 23
Justru, financlal perspectiva.nnrupakan sudut
paDdangpertama
yang haruq diperhgtikan oleh anglis, dan biasanyafinangialperspwtive
ini punyang,
meny.ediqkan,AbjptiveS, utama yang harus dicapai
dengan dukungan perspektif lainnya (Kaplan and Norton, 1996:47, 151).Kaplan dan Norton selanjutnya juga menyebutkan bahwa terdapat
tiga'tema,,finansia|yangmempengaruhistrategiperusahaan,yaitu:
, . o
Cosf Reven.l4e reductiongrowthdan
atauproductivig
revenue miximprovementt .
Agset utilization atau investment strategyTermasuk
ukuran-ukuranuntuk mengukur revenue
grovvth dan revenuemix Adabh
hal-halseperti
sa/es grouvthrate
danprodud
line protitability, Sedangkanuntuk
mengevaluasi keberhasilan menurunkanbiaya / moningkatkan produktivitas, dapat digunakan ukuran
castrduction
rate, indirect al<pensas, dan revenueWr
empbyee. Sedangkan untukmercntukan
assef utilization dapat dihitung ukuran-ukuran seperti ROI (retum-an investmenf). serta payback period.22. Cuatomer Perspectlve
Darf sudut pandang pelarggan (customefl maka dapat dibuat
ukuran-ukuran
(maasures'1yang dapat dipakai
mengevaluasilima hal
yaitu:(Kaplan and Norton, 1996:68)
o
Market Sharec
Customer AcAuisitiono
Customer Retentionc
CustomerSatislactione
CustomerProfitabilityPangsa pasar (market sharQ adalah persentase dari suatu pasar
yang merupakan pelanggan dari perusahaan; mengukur
customeracquisition berarti mengukur seberapa cepat dan seberapa
seringperusahaan dapat menarik pelanggan baru; demikian juga
customerretention
mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan pelanggan agar tetap setia pada perusahaan. Biasanya,halyang
terakhirini sangat
berkaitandengan customer
satisfaction,yaitu
seberapa jauhpelanggan merqga puadsenang dengan kinerja tertentu
perusahaan.Terakhir, customer protitability menghitung seberapa menguntungkannya pelanggan tertentu bagi perusahaan.
2.3, lhternhl Business Process Perspectlve
Untuk dapat mgmperolei
kepuasan pelanggan(customer
percpectivelsehingga
perusahaandapat
memperofehkeuntungan secara
finansial(tinancial
perspectivel,maka proses bisnis-proses bisnis
perusahaan harus disiapkan dengan baik, dikelola, dan dievaluasi secara rutin.u
Volume 11, Nomor 1, Januad 2007Michael Porter telah mengidentifikasi I jenis proses bisnis
yang disusunnya dalamsuatu
model yang terkenal denganistilah The
ValueChain.
Gambar 2. Value Chain Sumber: O'Brien, 2006:49
Porter telah mengidentifikasi bahwa umumnya
perusahaanmemiliki fima buah
primary
activities, yaitu: inbound logistics (penerimaansumber daya dari lingkungan), operations (mengubah sumber
day-a menjadiproduk;,
outbound-logisfics (menguru€ produkyang telah iadi'
menyeranXannyakepada
pelanggan),sa/es &
marketing (usaha-usahauntuk menarik
pelanggansupaya membeli produk
perusahaan), sertiaseruice (fayanan
purni iual). Selain itu, empat ienis support adivities adalah: firin infrastructie (seperti misalnya: tata usaha
perusahaan),human resource managemenf (manajemen sumber daya
manusia),technotogy developmeht (penelitian dan pengembangql),.
sertaprocuretienf (usahd untuk
memperolehsumber daya dari
lingkunganperusahaan) (O'Brien 2006:46-47).
usaha
mengembangkanBSC dalam
perspektif .ini
mencakuppenentuan ukuran lmeasureq dari
masing-masingkegiatan
tersebut,ierutama primary aitivities. Satu
pengecualian dgnaJ.dilakukan di
sini yaitu bahviasejrjmlah
measures mungkin lebih baik dilaksanakan dalam perspektiflain.
Misatnya,proses bisnis
"mewawancaracalon
pegawai"bapd't dievaluasi
dalam fiitan
lnternalBusiness Process
Perspedtye.Namun proses bisnis
"pelatihan karyawan"lebih sesuai apabila
diukur dafam kaitannya dengan Learning And Growth Perspective.Firm lnfrastructure Human Resource Mgmt Technology Development
Service Outbound
Logistics
Sales &
Marketing Operations
lnbound Logistics
Bina Ekonomi Maialah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar 25,
2.4. Leaming
andGrowth Perspective
Perspektif ini mengukur sejauh mana karyawan perusahaan dapat belajar dan berkembang dalam perusahaan. Tiga hal yang diukur dalam konteks iniadalah:
.
Emptoyee Productivity,yaitu tingkat produktivitas karyawan dalam pekerjaannyao
Employee Retention yaitu tingkat kesetiaan karyawan, diukur darijumlah waktu (tahun, bulan) karyawan "betah" bekerja
di perusahaan ini.. Employee Satisfaction yaitu seberapa jauh karyawan
merasapuas bekerja untuk perusahaan ini.
2.5.
Pelaksanaan BSC Dalam PerusahaanTiga buah prinsip utama BSC dalam kaitannya dengan
strategi perusahaan adafah:(1)
cause-and-effect relationships,(2)
pertormance drivers,dan (3) linkages to
financials.(Kaplan and Norton,
1996:149) Mengenai point ke-(3) ini telah disinggungdi
upabab2.1.
sehingga tidak akan dibahas lagi di sini.Strategi perusahaan harus dijabarkan ke BSC
menggunakan cause-and-effect relationsh ip karena strategi perusahaan pada dasarnyaadalah sejumlah hipotesa yang saling terkait (Kaplan and
Norton, 1996:30),dergan demikian
hubungdnantara strategi dengan
evaluasi(ukuran) menjadi jelas . dan diyakini akurasi, validitas,
maupun refiabilitasnya.Sebuah contoh gambaran
cause-and-effect relationshipyang
digambarkan:sebagaisejumlah hipotesa adalah sebagai
tampak dalam Gambar 3.Mana- lemen Rirtko
26 Volume 1 1, Nomor 1, Januari 2007
Pendekatan BSC mengenal dua jenis indicators, yaitu
lag indicatorcdan
tead indicators,Ying
dimaksud dengan lag indicafors atau outcome measures adalah ukuranlukuran yang mengindikasikan kinerjarar" lampau; sedangkan tead indicafors atau pertormance
drivers adalah ukuran-ukuran/ang
mengindikasikan kinerja masa mendatang' Sebagai contoh, pada Sebuah perusahaan asuransi return on equity danstaff
probudivity merupakan lag indicaton tetapi policy
holdersatisfaction merupakan pertormance driver'
Agar penerapan BSC berhasil, maka Niven (2002) menganjurkan agar Batinced
"corecarddilaksanakan
dengan metode cascade, di mana
e!-C dibr"t
pada berbagai tingkat dalam perusahaan, mu.lai yang paling.ti"t"gi. pdOa level 6eO -ninggu yang paling. teknis pada
levelop"i"iionil. Dengan demikian, Gselaraian strategi dengan
operasi"i"Goi
teuineriamin. selain itu, dengal
"91ny.?.usaha ini
maka iomuniXasi antar j-enjang organisasi menjadi lebih baik lagi (Niven,2Q02:201-220).
3.
PengelolaanSistem Informasi
PerusahaanMartin, et al.
menggambarkan bagaimanaproses
perencanaan untukrr*O"t
dayainform?ii
perusahaaniebaiknya
dilaksanakan (Gambar 4)'Gambar 4. Proses Perencanaan Untuk strmberdaya Informasi Dikutip dari: Martin, et al (2005:561)
Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar
Vision of How the Business Should Use
lnfomation
27
Yang menarik untuk
diperhatikandi sini adalah bahwa
proses perencanaanuntuk sumber daya informasi harus
menggunakan p.ola cascadeyang sorupa dengan pola yang dianjurkan oleh Niven. Topatnyahal ini
berlaku untuk:(a)
Business Stratregic Plan,(b) lS
StrategicPhn,
(c) Business Operational Plansand
Budgets, dan(d) lS
Strategic Plans.Artinya, kita dapat
berkesimpulanbahwa metode BSC adalah
sangat cocok untuk diterapkan atas pengelolaan sistem informasi.4. Pengelolaan Slstem Infiormasl Perusahaan Menggunakan BSC
Pengelotaan
sistem informasi
perusahaandengan
menggunakan BSCdapat dihksanakan
dengancara
menerapkan model-modelyang
telah dijelaskan di atas, yaitu:r
Proses perencanaan untuk sumber daya informasi (Gambar 4)o
Penyusunan strategi sebagai serangkaian hipotesa (GambarS).
Proses pengembangan Balanced scorecard(Gambar 1)Yang penting diperhatikan
di
sini adalah bahwak+'tiga
gambar terseburtharus
diintegrasikan menjadisatu
rangkaianproses, bukan
disambung dari satu gambar ke gambar yang lain.Pada dasarnya, proses pengembangan BSC itu
dilakukan berawaf dari assessrnentof the
business dan assessment of informationuse; yang
masing-masingmenghasilkan vision for the busrhess
dan visionof how the
businessshould
use information,Dari visi-visi
inilah,BSC
mulai dikembangkan.Baik
untuksisi
businessmaupun untuk
sisi intormationsystem,
perusahaanharus
menentukanstrategi
usahanya.Seperti yang telah dijelaskan
di
atas, strategi ini sebaiknya digambarkan dalam bentuk rangkaian hipotesa, sehingga dapat ditentukan:o
Apa financial perspective bagi perusahaan/
information system?o
Apa customer perspective bagi perusahaan/
information system?. Apa internal business processes bagi perusahaan /
information system?o Apa
leamingand grovtth
perspectivebagi
perusahaan/
information system?Perlu jugn
diperhatikandari'Gambar 4 di atas, bahwa
untukpengelolaan sistem informasi, tidak diperoleh langsung dari
visi, melainkan dari Arsitektur Informasi yang telah dikembangkan.Setelah
businessstrategic plan dan lS
strategicp/an
selesaidibuat, maka sekali lagi BSC harus dibuat untuk tingkatan
operational plansand budgefg baik dari sisi usaha
maupunsisi sistem
informasi,Gambar 5 menunjukkan proses tersebut, namun
untuk menyederhanakan,yang
digambarkan hanyalah proses-prosesdari
sisiSistem Informasi saja. Jika digambarkan selengkapnya, maka
padabusiness strategic
plan dan busiiess
operational plans and budgefs juga harus dibuat balanced scorecard.Volume 11, Nomor 'l,Juuai2OO7
Vision ol How tn
Busines Should U.s€ lnbrmlion
Proaes Pembuahn Balarwd rmitrcg,rd
PfososPeflSuahn &lat'ffd
gtwrd
Pembuata
n
Batancod*or*ard
PadaTlngkat strategls dan
OPeraslonal
sangat penting untuk diingat bahwa balanced scor&aH
yangdlbuat
bui;
saianarls
sinkron secara vertikal (strategis-
operasional);;hil6
-juga harus sinkron secara horizontal (bisnis
sistemiiifd*"JU. dpiUila
inlulrnasl
dibuat, dan dipergunakan untuk mengelolaoerusahaan maupun fungsi sistem informasi, maka baik
penerapan;1;il; k;munifd'si
daneialuasi
akan berjalan dengan baik.Blna Ekonoml MaJalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar 29
BSC tor lnformalion Sygtem Slrategb Levd
BSCfor lS
O=objectives, M=ffi easuros, T=targets, l=initiatives Gambar 6. SinkronisasiAntar BSC
Gambar 6 menunjukkan bahwa proses pembuatan
Balancedscor&eid altan ;iner€hasill€n,
deliverubltr.,.berupai maas{//$,yang
diperlukan untukdapat mengr*ur,kinerja sistem
informasi perusahaan.Dengan
adanya
measuresyang
diidentifikasidengan tepat, baik
pada tingkat stretegis maupun"pada tingka*operasional;
rnaka 'evafgasi atas kinerjasistem
intormasi,akandapat
dilakukanse€ra ekurat,
vatid, darr reliable.30 Volume 11, Nomor 1, Januarl2007
5. Kesimpulan
Dari
pembahasandi atas maka dapat
disimpulkanbahwa
pengelolaan.sistem informasi perusahaan dengan menggunakan Balanced scorecard adalah sangat dimungkinkan, asalkan syarat sinkronisasi vertikal maupun horisontal sungguh-sungguh diperhatikan dan diadakan.
Evaluasi kineria sistem informasi harus dilakukan pada
duatingkatan, yaitu
strategisdan
operasional.Oleh karena itu
dibutuhkan measuresyang tepat pada kedua tingkatan tersebut,
masing'masinguntuk
perspektif financial, customer,intemal
business processes, serta leaming and growth.Daftar Pustaka
1. Kaplan, Robert S. and Norton, David P. (1996), The
BalancedSioracard:
Transtating Strategy into Action, Harvard Business School Press, Boston.2.
Martin, E.W.; Brown, C.V.; DeHayes, D.W; Hotfer, J.A.; Perkins, W.C.(2005L Managing lnformation Technotogy, sth edition,
Pearson'Prentice Hall, New Jersey.
3.
Niven, Paul R. (2002), Balancedscorecard,6tep-by-step:
Mat<imizingPertormance and Maintaining Resulfs,
Joh"hWiley & Sons,
Inc., Canada4. O'Brien, James A., and
Marakas,George M. (2006)'
Management lnformation Sysfemg 7h edition, McGraw'Hill, Boston.5. Sekaran, Uma (2003), Research
Methodsfor
Business:A
Skilhbuilding Approach,4rh edition, John Wiley & Sons, Inc, Canada.
Bina Ekonomi Malalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar 3l