1
Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference/ToR)
Kajian Kebijakan Insentif dengan Pendekatan Yurisdiksi Sesuai Amanat Perda No 7 tahun 2018
Kode WP:
W2.2.1.5: Pilot compensation investment agreements with interested companies in East Kalimantan and evaluate effectiveness of the compensation investments are developed and conducted in at least 2 oil palm companies.
W2.2.1.22: Technical assistance is provided to support the development of provincial and district regulations on sustainable oil palm as mandated by PERDA No. 7 of 2018.
A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia saat ini sedang memprioritaskan penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global, dan perlindungan kualitas lingkungan hidup.
Salah satu sektor yang mendukung ketiga prioritas tersebut adalah sektor perkebunan, khususnya dalam hal ini adalah perkebunan sawit. Di Kalimantan Timur sendiri, perkebunan sawit merupakan komoditas unggulan yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung utama dan berperan penting dalam menggerakan transformasi ekonomi di masa mendatang untuk menggantikan peranan minyak, gas dan batubara. Namun demikian, langkah untuk meningkatkan produksi dan ekspor produk perkebunan sawit beserta target perluasannya di masa mendatang dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks, khususnya dalam membangun perkebunan sawit berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Oleh karenanya, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammerbeit (GIZ), bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Dinas Perkebunan Kabupaten Berau serta para mitra di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten mengembangkan suatu kolaborasi kegiatan dalam pengelolaan perkebunan sawit rendah emisi dan berkelanjutan di Berau dan Kalimantan Timur. Kegiatan ini pun dipayungi dalam suatu kerangka program, yaitu ‘Green Growth Compact’, dimana tujuan yang diharapkan dari kolaborasi ini adalah dapat mendukung kegiatan pembangunan sektor perkebunan sawit di Kalimantan Timur yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip berkelanjutan dan pembangunan rendah emisi, sehingga dapat mendukung percepatan transformasi ekonomi hijau di Kalimantan Timur.
Pada tahun terakhir pelaksanaan program tersebut, adapun kemajuan dari beberapa aktivitas, seperti penyusunan Katalog Kompensasi di Kalimantan Timur adalah telah dilaksanakannya dua kali lokakarya multipihak, yaitu pada 8-9 November 2017, dan 16 Juli 2019, dimana keduanya dilaksanakan di Samarinda, dan satu kali kegiatan diskusi terfokus (FGD) yang melibatkan staf YKAN, untuk penyelesaian katalog untuk subtopik KPH, perhutanan social dan aplikasinya secara spasial. Sedangkan terkait aktivitas sertifikasi berkelanjutan, telah disusunnya peta jalan pembangunan perkebunan sawit di Kaltim dengan menggunakan pendekatan yurisdiksi. Sehingga masih diperlukan strategi penyelesaian khususnya katalog kompensasi Kaltim untuk subtopik perhutanan sosial, dan kawasan ekosistem esensial (KEE).
Selain itu dibutuhkan juga strategi dalam hal penyusunan naskah kebijakan serta draf rancangan pergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 74, Perda Kaltim Nomor 7/2018.
2
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan penyelesaian keluaran- keluaran dari program “BMU-Oil Palm” yang menjadi prioritas, yaitu pembangunan perkebunan kelapa sawit yang rendah emisi dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian pendanaan kepada lembaga-lembaga peneliti lokal yang memiliki kapasitas dan pengalaman melakukan kegiatan fasilitasi pembuatan strategi dan kebijakan terkait sektor perkebunan sawit, mulai dari tingkat tapak (kampung), kabupaten, hingga ke tingkat provinsi Kalimantan Timur.
C. Keluaran Kegiatan
Diharapkan dalam durasi waktu pelaksanaan kegiatan ini, maka dapat menghasilkan antara lain:
1. Adanya dokumen pemutakhiran data untuk katalog kompensasi Kalimantan Timur untuk sector perkebunan sawit, khususnya untuk sub topik Perhutanan Sosial.
2. Adanya dokumen katalog kompensasi Kalimantan Timur untuk sector perkebunan sawit, khususnya untuk sub topik kawasan ekosistem esensial (KEE) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari katalog kompensasi Kalimantan Timur.
3. Adanya dokumen draf naskah kebijakan terkait dengan penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan sesuai dengan Pasal 74 Perda No. 7/2018.
4. Adanya dokumen Rancangan Awal Peraturan Gubernur (draf-0) tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan sesuai dengan amanat Pasal 74 Perda No. 7/2018.
D. Kualifikasi Lembaga/Institusi Pelaksana
Untuk kegiatan ini, maka diharapkan lembaga/institusi yang akan melaksanakan mempunyai kualifikasi sebagai berikut:
1. Memiliki pengalaman dalam urusan kebijakan-kebijakan di sector perkebunan sawit, khususnya pembangunan kemitraaan antara masyarakat dengan sektor swasta dalam konteks kompensasi di Provinsi Kalimantan Timur atau di daerah lainnya.
2. Memiliki pengalaman dalam urusan kebijakan dan kegiatan perhutanan sosial dan kawasan ekosistem esensial, khususnya dalam konteks sektor perkebunan sawit, dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga tapak (kampung).
3. Memiliki pengalaman dalam pengelolaan kegiatan dan pendanaan dengan nilai yang hampir sama yang bersumber dari berbagai lembaga pemberi hibah termasuk dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Kerangka waktu pendanaan kegiatan ini akan dilaksanakan sejak 26 April 2021 sampai dengan 12 Agustus 2021. Kegiatan ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu:
3
1. Penyampaian dokumen ToR dan penawaran kerjasama.
Kegiatan ini akan dilakukan melalui melalui jaringan mitra-mitra Lembaga peneliti atau organisasi sipil lainnya yang sedang bekerja atau memiliki kegiatan di wilayah Kalimantan Timur.
2. Proses seleksi dan pemilihan proposal.
Proposal yang masuk berisikan minimal tentang profil lembaga, tema dan fokus kegiatan, komposisi tim pelaksana, sumber-sumber pendanaan yang dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti bukti-bukti legal (akte pendirian, NPWP,dll), serta pengalaman- pengalaman yang sudah pernah dilakukan. Proposal kemudian akan diseleksi oleh tim review proposal berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disusun.
3. Pengumuman hasil dan proses kontrak untuk mitra terpilih.
Tim review proposal akan menentukan organisasi/lembaga yang akan bekerjasama dan mengumumkannya secara resmi kepada organisasi/lembaga terpilih. Setelah itu tim review proposal akan menyiapkan kontrak kegiatannya.
4. Proses pelaksanaan kegiatan.
Proses pelaksanaan kegiatan akan dilakukan dengan tetap melakukan koordinasi dengan Tim YKAN khususnya dengan tim Projek BMU-IKI.
F. Proses Administrasi dan Prosedur Pelaporan
1. Proses kontrak dengan calon organisasi/lembaga terpilih akan dilakukan melalui skema Contract for Services/CfS, dan dilaksanakan paling lambat dua minggu dari tanggal kesediaan yang disampaikan oleh calon organisasi/lembaga terpilih.
2. Proses pembayaran nilai kontrak akan dilaksanakan dalam empat (4) tahapan, yaitu setelah penandatanganan kontrak, kemudian pada saat pelaporan kemajuan kegiatan yang pertama, kedua, dan laporan final telah selesai diterima dan dikaji (review) oleh YKAN.
3. Pembayaran dilakukan melalui Nomor Rekening organisasi/lembaga yang bersangkutan.
4. Pembayaran dilakukan mekanisme pemotongan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
5. Ada konsekuensi administrasi yang akan diberlakukan dari setiap keterlambatan penyampaian Laporan Kemajuan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan (logis).
6. Adapun nilai kontrak yang akan dikerjasamakan adalah: IDR 112,000,000.- (seratus dua belas juta Rupiah) (gross).
7. Lembaga/Institusi terpilih menyampaikan dokumen-dokumen laporan beserta dengan kelengkapannya kepada penanggung jawab kegiatan yang dikerjasamakan ini (dari YKAN) sesuai dengan kerangka waktu dan anggaran yang ada di dalam ToR kegiatan.
4
G. Tahapan Penyampaian Laporan
KERANGKA
WAKTU BENTUK LAPORAN KELUARAN TAHAPAN
PEMBAYARAN 1) Minggu
keempat April 2021
Penyampaian dokumen tagihan pertama (Invoice) dari Lembaga terpilih.
First (1) payment (20%)
2) Kamis, 6 Mei 2021
Laporan Tahap Pertama. Laporan Tahap Pertama berisi:
a. Penyampaian kerangka penulisan untuk keluaran (output)penulisan pemutakhiran data katalog kompensasi tentang sub topik Perhutanan Sosial. (presentasi).
b. Penyampaian kerangka penulisan untuk keluaran (output)penulisan pemutakhiran data katalog kompensasi tentang sub topik Kawasan ekosistem esensial (KEE).
(presentasi).
c. Penyampaian kerangka penulisan untuk keluaran (output)penulisan naskah kebijakan terkait
penyusunan Rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan. (presentasi).
3) Jumat, 14 Mei 2021
Pembayaran tagihan (invoice) kedua
Second (2nd) payment (30%)
4) Kamis, 17 Juni 2021
Laporan Tahap Kedua. Laporan Tahap Kedua berisi:
a. Penyampaian kemajuan penulisan dari masing-masing bab tentang pemutakhiran data katalog kompensasi mengenai sub topik Perhutanan Sosial. (presentasi).
b. Penyampaian kemajuan penulisan dari masing-masing bab mengenai katalog kompensasi tentang sub topik Kawasan ekosistem esensial (KEE). (presentasi).
c. Penyampaian kemajuan penulisan dari masing-masing bab mengenai penulisan naskah kebijakan terkait penyusunan Rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan. (presentasi).
d. Penyampaian kemajuan penulisan dari masing-masing bab mengenai draf rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan.
(presentasi).
5 5) Jumat, 25 Juni
2021
Pembayaran tagihan (invoice) ketiga
Third (3rd) payment (25%)
6) Jumat, 30 Juli 2021
Laporan Tahap Akhir. Laporan tahap akhir berisi:
1. Katalog kompensasi mengenai sub topik Perhutanan Sosial.
(presentasi).
2. Katalog kompensasi tentang sub topik Kawasan ekosistem esensial (KEE). (presentasi).
3. Naskah kebijakan tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan. (presentasi).
4. Draf awal (draf-0) rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan. (presentasi).
7) Jumat, 6 Agustus 2021
Pembayaran tagihan (invoice) ke-4
Fourth (4th) payment (25%).
H. Tata Laksana Waktu
No. DESKRIPSI
BULAN Apr
21 Mei
21 Juni
21 Juli
21 Agst
21 KELUARAN
1 Proses Administrasi:
1. Penyusunan ToR/KAK.
2. Identifikasi calon lembaga/institusi untuk proses lelang.
3. Penentuan lembaga/institusi terpilih.
4. Proses “Contract for Service/CFS”.
5. Dokumen CFS ditandangani dan pengajuan Invoice pertama.
Mgg
ke-4 1. Draf ToR final.
2. Daftar lembaga yang ikut lelang (CFS).
3. Lembaga terpilih diumumkan.
4. Dokumen Kontrak dalam 2 bahasa.
5. Pembayaran Tahap ke-1 (20%).
2 Laporan tahap Pertama 6
Mei
1. Kerangka penulisan sub topik perhutanan sosial.
2. Kerangka penulisan sub topik KEE.
3. Kerangka penulisan naskah kebijakan rapergub pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan.
4. Pembayaran tahap ke-2 (30%): 14/05/21.
3 Laporan tahap Kedua 17
Juni 1. Kemajuan penulisan sub topik perhutanan sosial.
2. Kemajuan penulisan sub topik KEE.
3. Kemajuan penulisan naskah kebijakan rapergub pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan.
4. Kemajuan penulisan mengenai draf awal rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi
berkelanjutan
5. Pembayaran tahap ke-3 (25%): 25/06/21.
4 Laporan Final 30
Juli 1. Katalog kompensasi Perhutanan Sosial.
2. Katalog kompensasi Kawasan ekosistem esensial (KEE).
3. Naskah kebijakan tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan.
4. Draf awal (draf-0) rapergub tentang pemberian insentif sertifikasi berkelanjutan.
5. Pembayaran Tahap ke-4 (25%): 06/08/21.
5 Berakhirnya kontrak 12
Agst