A. 177
Perawatan Preventif Mesin Bubut
Alfiyan Adinata, Ahmad Rizal A, Berlian Febria N, Era Hasfi S
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275
*E-mail: alfiyanadinata7282@gmail.com
Abstrak
Perawatan adalah suatu kegiatan untuk menjaga atau memelihara fasilitas dan peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan yang direncanakan (Edi Santoso, 2007). Perawatan dapat dilakukan dengan menganalisis resiko terhadap kegagalan yang terjadi maupun yang akan terjadi. Analisis resiko kegagalan dapat dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Dengan metode FMEA kegagalan yang terjadi dapat dikuantifikasikan untuk dibuat prioritas pengendaliannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat daftar perawatan mesin bubut type Maximat V13 dari Emco serta menganalisa resiko kegagalan dengan metode FTA. Hasil penelitian berupa tabel perawatan preventif meliputi daftar perawatan harian, bulanan, dan tahunan sedangkan untuk hasil FTA terdapat tiga komponen kritis meliputi Tool Post, eretan otomatis, dan pompa cooling.
Kata kunci: Mesin bubut; FTA; Perawatan Preventif
PENDAHULUAN
Maintenance yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut perawatan merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk memastikan suatu fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan apa yang pengguna/pemakai inginkan. Untuk pengertian pemeliharaan lebih jelas adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
(Kurniawan, 2013) Tujuan dilakukan perawatan adalah untuk menjaga keandalan (reliability) mesin-mesin agar mesin-mesin tersebut tetap dapat beroperasi dengan baik. Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang baik untuk menjaga kelangsungan proses produksi.
Kegiatan perawatan yang baik harus dilakukan secara tepat dan konsisten. (Syahruddin, 2013)
Semarang, Indonesia.
A. 178
Kebijakan perawatan mesin bubut/peralatan yang diterapkan oleh perusahaan dengan melakukan kebijakan preventive maintanance dan corrective maintanance. Dimana kebijakan tersebut seringkali dianggap tidak efektif dan efisien. Sehingga perlu diadakannya pengukuran efektifitas pada mesin agar masalah-masalah yang berkaitan dengan efektifitas mesin bubut terselesaikan dan dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Adapun tujuan dari preventive maintanance ini yaitu Menentukan kebijakan kegiatan preventive maintanance dan perbaikan yang tepat pada Mesin Bubut dan Meningkatkan daya dukung dan produktivitas dari mesin bubut. Terdapat juga permasalahan yang sering terjadi adalah kurang tepatnya mengatur jadwal untuk melakukan kegiatan perawatan ini yang dapat mengakibatkan kurangnya daya dukung dari mesin dan meningkatnya biaya perawatan tersebut.Proses pemesinan bubut adalah suatu proses pembuatan bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda kerja yang berputar dengan menggunakan alat potong yang berupa pahat. (Nurdjito, dkk, 2016).
Mesin bubut tersusun atas beberapa komponen. Head stock atau kepala tetap adalah komponen mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau pencekam benda kerja yang nantinya akan diproses. Kemudian terdapat kepala lepas atau tailstock yang berfungsi sebagai tempat dipasangnya senter putar, senter tetap, cekam bor dan mata bor bertangkai tirus dimana pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus kepala lepas untuk mendukung proses pengeboran benda kerja, pembubutan benda yang panjang, serta pembuatan permukaan tirus. Setelah itu terdapat meja mesin bubut (Bed Machine). Selanjutnya terdapat eretan memanjang, eretan melintang, dan eretan atas yang berfungsi melakukan gerakan pemakanan yang mendekati atau menjauhi spindle mesin serta membentuk sudut sesuai penyetela (Rizal Gunawan, 2017). Alat yang membawa eretan Ketika bergerak pada mesin bubut adalah poros transporter serta poros pembawa. (Quantumbook, 2019).
Dalam proses pengerjaan benda kerja dengan menggunakan panas tentu akan menciptakan panas yang tinggi. (Daryanto, 1999:1) Sehingga, mesin bubut dilengkapi juga dengan sistem cooling yang berfungsi mensirkulasi cairan pendingin pada semua komponen mesin untuk menyerap panas dengan prinsip perpindahan panas. (Purwono, Hendro, et al.
2019). Cairan pendingin ini juga memiliki fungsi untuk memperpanjang umur pahat serta memperhalus permukaan produk hasil permesinan. (Widarto et al, 2008:315)
Dalam masa pemakaiannya, mesin bubut perlu mendapatkan perawatan untuk menunjang performanya. Proses perawatan (maintenance) adalah kegiatan untuk merawat atau menjaga fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan, penyesuaian, dan
A. 179
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Diharapkan alat ini dapat digunakan untuk proses produksi sesuai dengan waktu yang direncanakan. (Dini Mentari, 2017).
Berdasarkan jenisnya, proses perawatan dibagi menjadi dua yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance. Assauri Sofjan (2008:135) menyatakan bahwa:
“kegiatan perawatan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi”. Sedangkan, breakdown maintenance dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan dengan cara mesin/peralatan dioprasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti. Kebijakan ini merupakan strategi yang sangat kasar dan kurang baik karena dapat menimbulkan biaya tinggi, kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan bagi perusahaan karena diakibatkan terhentinya mesin, keselamatan kerja tidak terjamin, kondisi mesin ini tidak diketahui, dan tidak diperencanaan waktu, tenaga kerja maupun biaya yang baik. (Sanggra Irnandes, 2017)
Mesin bubut yang digunakan dalam proses pembelajaran praktek permesinan di Politeknik Negeri Semarang adalah mesin bubut dengan tipe Maximat V13 dari Emco.
Mengingat pentingnya menjaga performa mesin bubut dalam proses penggunaannya maka peneliti membuat daftar perawatan preventif bubut dan melakukan analisa kegagalan pada Mesin Bubut Emco tipe Maximat V13 dengan menggunakan metode FTA. Metode penelitian ini diawali dengan pengidentifikasian masalah yang dilakukan bersamaan dengan studi pustaka. Kemudian, dilanjutkan perumusan masalah serta analisis hingga akhirnya didapat kesimpulan dari penelitian ini.
-
Gambar 1. Mesin Bubut Emco Tipe Maximat V13
A. 180
METODE PENELITIAN
Penelitian diawali dengan melakukan identifikasi masalah yang dilakukan bersamaan dengan melakukan pencarian studi literatur. Hal ini diakibatkan karena masih terdapat pembatasan kegiatan offline di masa pandemi pada Bulan Juni 2021. Sumber- sumber yang digunakan dalam penyusunan jadwal perawatan mesin bubut ini yaitu :
Jurnal penelitian yang berkaitan tentang mesin bubut dan perawatan pada mesin bubut.
Artikel di internet yang berkaitan dengan mesin bubut.
Buku-buku perkuliahan yang didapat dari internet yang berhubungan dengan topik yang sedang disusun.
Setelah diperoleh permasalahan yang terjadi pada mesin bubut, kemudian mengkaji teori untuk membantu penyelesaian masalah tersebut. Permasalahan kemudian merumuskan dan menentukan tujuan penelitian serta merancang model penelitian. Pengolahan dan analisis data untuk mengidentifikasi resiko dan menganalisis potensi resiko.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menganalisis resiko terjadinya kerusakan dari mesin bubut, maka peneliti melakukan penyusunan Fault Tree Analysis (FTA) pada komponen-komponen :
Fault Tree Analysis (FTA)Tool Post
A. 181
Gambar 2. Diagram FTA Tool Post
Fault Tree Analysis (FTA)Eretan Otomatis
Gambar 3. Diagram FTA Eretan Otomatis
A. 182
Fault Tree Analysis (FTA)Pompa Cooling
Gambar 4. Diagram FTA Pompa Cooling
Kemudian, dari analisis tersebut, proses preventif maintenance untuk mesin bubut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Perawatan Preventif Mesin Bubut Harian
FORM DAN JADWAL PERWATAN MESIN BUBUT Nama Mesin No
Serial Tanggal Spesifikasi EMCO
MAXIMAT V13
MH01 JTM
9 Juni
2021 Scan Barcode
No PERAWATAN PREVENTIF
MESIN BUBUT Teknisi (Menit) Waktu
Cek
List (√) Catatan
FORM PERAWATAN HARIAN MESIN BUBUT 1 Periksa Kondisi visual mesin bubut
M/1h 0.5
2 Periksa Kebersihan Mesin Bubut sebelum
dan setelah digunakan M/1h 0.5
3 Periksa Kondisi Mekanisme Tuas Otomatis
dan eretan atas pada Mesin Bubut M/1h 1
A. 183 4
Pemeriksaan Kondisi dan kesejajaran senter putar dengan spindle atau kepala tetap
Mesin Bubut kemudian dengan Tail Stock M/1h 1 5 Periksa Level Coolant dan katup Keran pada
Mesin Bubut M/1h 1
6 Periksa Kondisi Mekanisme Tuas
Penggantian Arah Pembubutan pada Carriage M/1h
1
7
Periksa Fungsi Switc ON/OFF pada Carriage, saklar emergency dan tombol pada
headstock Mesin Bubut
M/3B/2m/1h 2
8
Periksa kinerja tuas pada masing – masing eretan memanjang dan
melintang M/1h 2
9 Periksa Getaran, Suara dan Temperatur
Gear Box Utama M/1h 2
10 Pelumasan sebelum penggunaan mesin
Bubut M/1h 2
Total Waktu 13 menit
Kebutuhan Teknisi 1 M dan 1 E
Tabel 2. Tabel Perawatan Preventif Mesin Bubut Mingguan
FORM PERAWATAN MINGGUAN MESIN BUBUT 1 Periksa Kondisi Mekanisme Tuas Kondisi
Tuas-tuas Penggantian Speed Mesin M/1h 1 2 Periksa kekencangan Mur/baut pada Seluruhh
Bagian Headstoc dan Bed Mesin M/2m 3
3 Periksa Pelumasan pada jalur eretan, Level
Oli Headstock dan level Oli pada Carriage M/2m 5
4
Penambahan dan Pengujian konsentrasi coolant, tingkat kekerasan air dan
tingkat keasaman pada bak penampungan
M/2m 5
5
Pemeriksaan kesejajaran senter putar dengan bed dan poros
pembawa dan poros transportir pada Mesin Bubut
M/2m 8
6 Periksa Ketelitian Sudut Kemiringan Eretan
Atas M/2m 10
7 Periksa hydrolic / air house dan
Drainase mesin bubut M/2m 10
8 Periksa tekanan pompa coolant mesin bubut M/2m 10
9
Periksa Kondisi Saklar Emergency, Switch ON/OFF pada Carriage, electrical system (control panel) pada eretan dan Fungsi
tombol pada headstock
E/3B/2m/1h 10
10 Pelumasan pada tail stock M/2m 20
Total Waktu Perawatan Mingguan 82 menit
Kebutuhan Teknisi 1 M dan 1 E
A. 184
Tabel 3. Tabel Perawatan Preventif Mesin Bubut Bulanan
FORM PERAWATAN BULANAN MESIN BUBUT 1 Periksa Kekencangan Mur/baut pada Tool
Post Mesin Bubut M/3B 3
2 Periksa kinerja Motor Utama dan Pompa Oli
headstock E/3B 5
3 Periksa Jalur Eretan dan Ketelitian Eretan M/3B 10 4 Periksa Putaran (Rpm) pada Poros Transmisi M/3B 10 5 Periksa gear dan bearing pada poros
pembawa dan Transportir M/3B 10
6 Periksa Kondisi V-Belt dan Pulley M/3B 20 7
Periksa Kondisi Saklar Emergency, Fungsi Switch ON/OFF pada Carriage dan Tombol
headstock dan Wiring Diagram Kelistrikan
E/3B/2m/1h 20
8 Periksa Kondisi Pelumasan Total M/3B 30
Total Waktu Perawatan Bulanan 108 menit
Kebutuhan Teknisi Perawatan Bulanan 1 M dan 1 E
Tabel 4. Tabel Perawatan Preventif Mesin Bubut Tahunan
FORM PERAWATAN TAHUNAN MESIN BUBUT 1 Periksa Kerataan dan kesejajaran Bed Mesin
Bubut M/1T 10
2 Pembongkaran Pompa Coolant E/1T 20
3 Lakukan Pembongkaran hydraulic house M/1T 20
4 Pembongkaran Tuas Carriage, otomatis dan
Transmisi M/1T 30
5 Pembongkaran Motor Mesin Bubut E/1T- 30
6 Pembongkaran Bearing pada poros Transmisi M/1T 45 7 Pembongkaran transmisi guna pengecekan
kesejajaran pulley dengan motor M/1T 45 8
Periksa kondisi,keausan dan kesejajaran gear transmisi pada
Gearbox M/1T 60
9 Pembongkaran Tail Stock M/1T 60
10
Pembongkaran eretan atas, bawah, memanjang dan Poros Pembawa dan
Transportir M/1T 120
Total Waktu Perawatan Tahunan 440 menit
Kebutuhan Teknisi Perawatan Tahunan 2 M dan 1 E
A. 185
KESIMPULAN
Pada penelitian ini telah dibuat daftar perawatan preventif mesin bubut Emco tipe Maximat V13 pada periode harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Kemudian, melalui metode FTA, didapatkan analisa kemungkinan-kemungkinan kerusakan yang terjadi pada tiga buah komponen yang paling kritis dari mesin bubut. Desain sistem perawatan yang baik pada mesin bubut adalah sebuah rangkaian aktivitas yang mencakup segala proses maintenance pada semua komponen mesin bubut yang dilakukan secara berkelanjutan atau continuous. Dengan dibentuknya sistem perawatan ini, diharapkan dapat memberi gambaran tentang rangkaian perawatan preventif yang dilakukan, mengoptimalkan proses pemakaian, serta memperpanjang umur pakai mesin bubut untuk kebutuhan praktikum dan proses pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan.(2008). Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Daryanto.(1999). Perawatan Sistem Pendingin dan Sistem Pelumasan Mobil. Bandung:
Krama Widya, 1.
Gunawan, Rizal. (2016). Jbptppolban :Politeknik Bandung.
Irnandes, Sanggra.(2017). Pengaruh Perawatan Periodik Dan Penggantian Suku Cadang Kendaraan Operasional Terhadap Kelancaran Proses Pelayanan Kemasyarakatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Jurnal Manajemen Dan Bisnis (ALMANA), 64.
Kurniawan, fajar. (2013). Manajemen Perawatan Industri. Buku Beta : Jogjakarta.
Nurdjito, Arifin, Achmad., & Asnawi. (2016). Pengaruh Penggunaan Work Preparation Dan Hand Out Terhadap Kompetensi Praktik Membubut Mahasiswa : Tim Pengembangan Jurnal Ilmiah Universitas Negeri Malang, 5.
Purwono, Hendro et. al. (2019). Analisis Terjadinya Panas Berlebihan pada Mesin Dump Truck HD785-7 : Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Rahajeng TU et. al. (2016). Analisis kecacatan produk menggunakan metode FMEA dan FTA pada PT. XXX.Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Santoso, Edi & Julianto Chairul, Edwin.(2007). Jurnal Inasea, Vol. 8 134 No.2, Oktober 2007: 134-143, Minimasi Downtime Tool Punch Mesin Heading Pada Preventive Maintenance Dengan Metode Age Replacement. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara.
A. 186
Syahruddin.(Oktober, 2013). Analisis Sistem Perawatan Mesin Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Sebagai Dasar Kebijakan Perawatan yang Optimal di PLTD “X” : Politeknik Negeri Balikpapan.
Tiara, Emilia.(2019). Teknik Pemesinan Bubut 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Kejuruan : Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Quantumbook.(2019). Teknik Pemesinan Bubut Kelas XI untuk SMK/MAK.
https://www.quantumbook.id/wp-content/uploads/2019/07/83.-Teknik-Pemesinan- Bubut-Kelas-XI.pdf, 12.
Widarto. et. al. (2008). Teknik Permesinan untuk SMK. Jakarta: Direktorat jenderal manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.