EKSISTENSI PEDAGANG RUJAK SIMPANG JODOH TEMBUNG DALAM KAITANNYA MENGENAI BUDAYA KEMISKINAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
FEBRI ARISMA SIHALOHO
3103121023
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Febri Arisma Sihaloho. 3103121023. Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Tembung dalam kaitannya dengan Budaya Kemiskinan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui latar belakang keberadaan pedagang rujak disimpang jodoh. 2. Untuk menguraikan faktor – faktor yang mempengaruhi eksistensi para pedagang simpang jodoh hingga saat ini. 3. Untuk menggambarkan kaitan antara eksistensi pedagang rujak simpang jodoh dengan budaya kemiskinan.
Penelitian ini merupakan penelitian Oral History (Sejarah Lisan) dengan menggunakan metode penelitian lapangan dan didukung oleh metode kepustakaan. Metode penelitian lapangan (Field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung kedaerah penelitian untuk mengobservasi data yang masih dapat ditemui sebanyak – banyaknya yang masih berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah buku – buku serta foto – foto yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan pertolonganNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Tembung Dalam
Kaitannya Dengan Budaya Kemiskinan”. Adapun tujuan Skripsi ini disusun yaitu
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin didalam
menyelesaikan skripsi ini walaupun penulis menyadari bahwa masih memiliki
kekurangan didalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk melengkapi skripsi ini.
Didalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini, penulis menghadapi
beberapa kendala namun berkat bantuan, bimbingan, dukungan dan kerjasama
dari berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Allah yang begitu luar biasa yang selalu ada untuk penulis. Penulis sadar
bahwa tanpa campur tangan Allah didalam kehidupan penulis maka skripsi
ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
3. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah.
6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
penulis yang telah banyak membantu penulis didalam menyelesaikan
skripsi ini. Terimakasih buat pemikiran – pemikiran bapak yang telah merubah beberapa pemikiran penulis. Terimakasih juga buat bimbingan,
arahan, dan masukan - masukan yang selama ini diberikan kepada penulis
dalam menyusun skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik dan penguji penulis yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku dosen penguji ahli yang telah
banyak memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen pembanding bebas yang banyak
memberikan pandangan serta masukan bagi penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
10.Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah serta tata usaha, terimakasih atas
11.Terkhusus kedua orangtua penulis yang terkasih, M. Sihaloho dan
E. Saragih. Terimakasih untuk setiap kasih dan cinta yang tidak pernah
berkesudahan Terimakasih juga buat semua dukungan dan motivasi yang
tidak henti – hentinya diberikan kepada penulis. Skripsi ini spesial penulis persembahkan untuk kedua malaikatku didunia ini “My amazing parents”. 12.Kakak penulis yang terkasih, Sri Hartati Sihaloho dan adik-adik penulis
yang terkasih, Irtantri Sihaloho dan Michael Sihaloho. Terimakasih
penulis ucapkan kepada kalian atas dukungan dan kasih sayang yang
sudah kalian berikan kepada penulis sehingga penulis semakin
bersemangat menyusun skripsi ini.
13.Seluruh keluarga besar yaitu Opung Johannes Turnip / Br. Sinaga.
Terimakasih untuk perhatian, dukungan dan kasih sayang yang diberikan
kepada penulis.
14.Seluruh keluarga besar Sihaloho, terimakasih juga untuk perhatian dan
kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
15.Sahabat SMA ku “PBB Gank” Natalin Sinaga, Rosenta Girsang, Riris Sitanggang dan Fitri Turnip dan seluruh alumni 09 SMAN 1 Percut Sei
Tuan. Terimakasih penulis ucapkan buat kasih sayang, perhatian dan
canda tawa yang selama ini kalian berikan.
16.Sahabat kampusku, Naomi Saragih, Dora Sinaga dan Fitri Lestari.
Terimakasih untuk semua yang sudah boleh kita rasakan selama ini baik
itu susah dan senang. Tidak lupa juga untuk Irma, Dilla, Muna, Ayu.
selesainya dari UNIMED kita tetap bisa berkomunikasi. Semoga guru
sejarah yang professional itu dapat kita terapkan dalam diri kita.
17.Sahabat dan sekaligus temen seperjuangan penulis Kelas A - Reguler 2010
ada Agustinus, Aina, Arinda, Ari, Ayu, Berkat, Boy, Candra, Iqbal, Dedi,
Desi, Dilla, Dora, Eka, Elya, Eros, Evan, Fatwa, Ferry, Fitri, Flora,
Frianko, Hesri, Hestya, Hetti, Hotresly, Indri, Jarahman, Josrai, Juliar,
Junita, Budi, Irma, Radius, Hadi, Mariya, Muna, Naomi, Nelly, Nirwan,
Normayani, Indah, Rina, Pratica, Edo, Rima, Rio, Muslim, Rodearni,
Muslim, Sugi, Susi, Tono, Windah, Yosep. Terimakasih penulis ucapkan
atas kebersamaan selama ini dan untuk setiap canda dan tawa yang ada
dikelas kita. JASMERAH !!!
18.Seluruh teman-teman stambuk 2010 yang telah banyak memberikan
dukungan dan masukan selama proses perkuliahan. Terimakasih juga buat
teman - teman satu PS atas dukungan satu sama lain.
19.Seluruh abang / kakak stambuk Pendidikan Sejarah, terimakasih atas
segala arahan, dukungan yang selama ini diberikan kepada penulis. Penulis
doakan agar yang terbaik selalu menghampiri abang dan kakak.
20.Seluruh adik - adik stambukku, Terimakasih penulis ucapkan buat semua
dukungan yang diberikan selama ini. Kakak berharap agar perkuliahan
kalian lancar.
21.Teman - teman satu PPLT SMA N 2 Bandar yaitu Nande Yoana , Dwi
Kocik, Setia Rumbo, Bou Siska, Bou Khatarina, Melvy, Sari, Kartika,
Kusno. Terimakasih atas segala kebersamaan dan dukungan yang selama
ini diberikan kepada penulis. Semoga kita dapat meraih segala kesuksesan
yang kita impikan. Terimakasih untuk petualangan kita yang penuh warna
di SMANDUDAR. Sukses untuk kita semua Bapak Ibu seperjuangan
22.Terimakasih juga untuk semua siswa – siswa ku ketika PPL di SMAN 2 Bandar terkhusus kelas XI IPA dan XI IPS. Terimakasih atas perhatian
dan kasih sayang yang kalian berikan kepada Ibu bahkan sampai saat ini.
Kalian membuat hari – hari ibu menjadi semakin berwarna dan penuh semangat. Ibu berharap agar kedepannya kalian bisa menjadi seperti yang
kalian impikan. Sukses buat kalian.
Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak
termasuk juga kepada pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu
namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini
bisa bermanfaat bagi semua pembaca.
Medan, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
4.1. Gambaran Umum Desa Bandar Klippa 20
4.1.1. Lokasi Desa Bandar Klippa 21
4.1.2. Sejarah Ringkas Desa Bandar Klippa 22
4.1.3. Kependudukan 24
4.1.4. Administrasi dan Pemerintahan 27
4.1.5. Pendidikan 28
4.1.6. Perekonomian 29
4.1.7. Kualitas Angkatan Kerja 30
4.2. Sejarah Pedagang Rujak Simpang Jodoh Tembung 32 4.2.1. Latar Belakang Penamaan Simpang Jodoh 32 4.2.2. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Rujak Simpang Jodoh 36 4.2.3. Perkembangan Usaha Rujak 40 4.2.3.1. Kondisi Sekitar Daerah Simpang Jodoh 40 4.2.3.2. Kondisi Peralatan – Peralatan Dalam Berjualan Rujak 41 4.3.Kehidupan Pedagang Rujak Simpang Jodoh 43
4.3.1. Kehidupan Ekonomi 43
4.3.1.1. Pola Kehidupan Ekonomi 43
4.3.1.2. Pola Perbelanjaan 44
4.3.1.3. Pola Kebiasaan Makan dan Minum 45
4.3.2. Kehidupan Sosial Pedagang Rujak Simpang Jodoh 46
4.3.2.1. Pola Kehidupan Sosial 46
4.3.2.1.1. Hubungan – hubungan sosial 46
4.3.2.1.2. Hubungan tolong menolong 48
4.3.3. Pola Kehidupan Beragama 50
4.3.3.1. Kewajiban menjalankan ibadah agama 50 4.3.3.2. Keyakinan kepada makhluk dan kekuatan gaib 51
4.3.4. Keluarga 51
4.3.4.1. Mata pencaharian dan tingkat pendapatan 51
4.3.4.2. Biaya hidup 53
4.3.4.3.Pendidikan anak 54
4.3.4.4 Peran serta keluarga dalam perkumpulan 55
4.3.4.5 Prospek kehidupan dimasa depan 56
4.4. Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh 57
DAFTAR TABEL
Luas Wilayah Desa Bandar Klippa menurut penggunaannya 21
Jumlah Penduduk Desa Bandar Klippa 24
Mata pencaharian Penduduk Desa Bandar Klippa 25
Jumlah Gedung Pendidikan desa Bandar Klippa 28
Jumlah Sarana Perekonomian dan Perdagangan desa Bandar Klippa 29
Kualitas Angkatan Kerja desa Bandar Klippa 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kebudayaan tercipta karena keberadaan manusia. Manusialah yang
menciptakan kebudayaan dan memakainya sehingga kebudayaan akan selalu
ada sepanjang keberadaan manusia. Kolektivitas individu yang secara bersama
– sama menciptakan kebudayaan itu disebut masyarakat. Dari pernyataan ini
dapat dikatakan bahwa kebudayaan tidak pernah lepas dari masyarakat dan akan
turut mewarnai kehidupan didalam suatu masyarakat. Salah satu masalah yang
senantiasa dihadapi oleh manusia adalah kemiskinan.
Masalah kemiskinan ini sama tuanya dengan usia manusia itu sendiri
walaupun seringkali kehadirannya tidak disadari oleh manusia yang
bersangkutan. Kemiskinan juga merupakan suatu masalah yang sifatnya global
yang tidak akan pernah habis – habisnya jika diperbincangkan.
Masyarakat dari golongan yang tidak miskin biasanya menilai mereka yang
miskin sebagai orang yang malas, tidak tekun dan tidak stabil dalam pekerjaannya,
tidak mempunyai konsep mengenai hari esok, boros, tidak mempunyai motivasi,
bersikap menerima nasib dan berbagai pola kelakuan yang dianggap tidak sesuai
menurut pola kebudayaan golongan yang tidak miskin. Pandangan yang sepihak
ini tampaknya ada kebenarannya tapi untuk menghindarkan penilaian yang
sepihak tersebut haruslah dipahami mengapa mereka memiliki pola kebudayaan
seperti itu. Alasan yang utama adalah lingkungan kemiskinan dimana mereka
kekurangan maka pola – pola tindakan orang – orang miskin tersebut masuk akal yaitu sebagai perwujudan dari adaptasi mereka dalam lingkungan dan situasi
kemisikinan yang mereka hadapi.
Oscar Lewis, seorang Antropolog berkebangsaan Amerika memperlihatkan
bahwa kemiskinan bukan semata – mata berupa kekurangan dalam ukuran ekonomi yang ditunjukkan oleh rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya namun juga menyangkut kekurangan dalam
ukuran kebudayaan dan kejiwaan (psikologis) dan memberi corak tersendiri pada
kebudayaan yang seperti itu yang diwariskan dari generasi orangtua kepada
generasi anak – anak dan seterusnya melalui proses sosialisasi sehingga dari perspektif ini dapat dikatakan bahwa kebudayaan kemiskinan itu tetap lestari.
Oscar Lewis dalam bukunya The Culture of poverty menyatakan bahwa
kemiskinan adalah kondisi miskin sedangkan kebudayaan kemiskinan adalah cara
hidup orang – orang yang berada dalam kondisi miskin itu. Menurut Oscar, seseorang yang memiliki budaya kemiskinan akan terwujud dalam sikap dan
perbuatannya seperti sifat fatalisme, masa bodoh, cepat putus asa, gampang
menyerah, kurang inisiatif dan tidak memiliki semangat untuk maju.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menyelesaikan masalah kemiskinan
namun nyatanya upaya ini belum maksimal karena sampai sekarang kemiskinan
masih tetap dirasakan oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan perkembangan
kota yang semakin hari terasa semakin pesat. Perkembangan kota yang semakin
pesat menjadikan masyarakat begitu sulit mendapatkan pekerjaan. Fenomena ini
sehingga dengan terpaksa mereka harus bekerja pada sektor informal dimana pada
sektor ini tidak terlalu banyak dituntut keahlian dan bukanlah menjadi sebuah
hambatan bagi masyarakat jika pendidikan yang dimilikinya tidak memadai.
Pekerjaan disektor informal merupakan lapangan pekerjaan yang diciptakan dan
diusahakan sendiri oleh pencari kerja dengan keterbatasan baik modal, fisik,
tenaga maupun keahlian. Salah satu sektor informal yang banyak diminati oleh
masyarakat di kota Medan khususnya kecamatan tembung yaitu berdagang.
Kehidupan pedagang sangat menarik untuk diteliti terutama para pedagang
rujak yang tepatnya berada di simpang jodoh tembung. Pedagang rujak disimpang
jodoh ini sudah mulai berdagang sekitar tahun 1950 an dan usaha ini dilakukan
secara regenerasi bahkan sampai saat ini. Setiap harinya banyak sekali orang yang
berdatangan ke simpang jodoh ini khusus hanya untuk membeli rujak yang
menurut peneliti mempunyai nilai plus pada bumbu rujaknya. Tidak jarang para
pembeli yang datang berasal dari luar kota yang mengetahui keberadaan rujak ini
bahkan baru – baru ini rujak simpang jodoh juga telah diperkenalkan melalui media elektronik sebagai salah satu ciri khas wisata kuliner di Medan.
Namun ada hal yang membuat peneliti merasa penasaran yaitu jika melihat
keadaan para pedagang rujak yang telah digambarkan oleh peneliti maka
seharusnya para pedagang ini sudah harus mengalami kemajuan terutama dibidang
ekonomi yang salah satunya akan terlihat dari perubahan tampilan jualannya yang
akan dikemas atau dikembangkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun
mengapa hal ini belum terlihat? Selain itu, dengan berkembangnya kehidupan
keturunannya pasti akan mendapat pendidikan yang lebih baik lagi namun
mengapa usaha dagang ini dilakukan turun temurun? Apakah benar hal ini
dikarenakan pedagang rujak simpang jodoh tembung memiliki budaya
kemiskinan?
Melihat kondisi yang seperti ini dan untuk menjawab rasa penasaran, peneliti
merasa tertarik dan ingin sekali meneliti kehidupan pedagang rujak yang ada
disimpang jodoh Tembung. Adapun judul penelitian yang dilakukan yaitu
“Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Tembung dalam kaitannya
mengenai Budaya Kemiskinan”. Peneliti memilih daerah tembung untuk diteliti
dikarenakan tempat ini dekat dengan tempat tinggal peneliti dan merupakan salah
satu tempat yang bersejarah dikecamatan medan Tembung.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
peneliti mengidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Latar belakang keberadaan pedagang rujak disimpang jodoh
2. Faktor – faktor para pedagang rujak simpang jodoh dapat bereksistensi 3. Kaitan antara eksistensi pedagang rujak simpang jodoh dengan adanya
budaya kemiskinan
4. Perspektif para pedagang rujak simpang jodoh terhadap kehidupan yang
dijalaninya
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang keberadaan pedagang rujak disimpang jodoh ?
2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi para pedagang simpang jodoh hingga saat ini ?
3. Bagaimana kaitan antara eksistensi pedagang rujak simpang jodoh dengan
budaya kemiskinan ?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui latar belakang keberadaan pedagang rujak
disimpang jodoh.
2. Untuk menguraikan faktor – faktor yang mempengaruhi eksistensi para pedagang simpang jodoh hingga saat ini.
3. Untuk menggambarkan kaitan antara eksistensi pedagang rujak
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, dapat memberi informasi dan menjawab rasa penasaran
tentang eksistensi pedagang rujak simpang jodoh dalam kaitannya
dengan budaya kemiskinan yang ada di masyarakat.
2. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan yang lebih mendalam
mengenai eksistensi pedagang rujak simpang jodoh dalam kaitannya
dengan budaya kemiskinan yang ada di masyarakat dan dapat menjadi
acuan dipenelitian selanjutnya.
3. Bagi pengembangan ilmu sejarah, dapat menjadikan ilmu sejarah lebih
berkembang khususnya pada bidang sejarah sosial dan budaya yaitu
budaya kemiskinan dan lebih memperkenalkan sejarah lisan (oral
history).
4. Bagi masyarakat Tembung, dapat mengetahui bagaimana keadaan
desanya terutama tentang budaya kemiskinan dimasyarakat dan lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai eksistensi pedagang rujak simpang jodoh
Tembung dalam kaitannya dengan budaya kemiskinan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa Keberadaan para pedagang rujak sudah ada sekitar tahun 1950
– an, usaha rujak ini telah dilakukan secara turun – temurun hingga saat ini sudah
sampai kepada generasi keempat. Para pedagang rujak merupakan pendatang yang
melakukan migrasi ke desa Bandar Klippa, mereka merupakan pendatang yang
berasal dari daerah tanjung Balai yang merupakan suku Melayu. Adapun Faktor – faktor yang menyebabkan usaha rujak ini tetap eksis sampai saat ini yaitu rasa
rujak nya yang lezat yang menggunakan bumbu yag unik seperti pisang batu dan
terasi , sifatnya yang regenerasi ( turun - temurun), bersifat tradisional dan
memiliki sisi keromantisan. Keeksisan Para pedagang rujak simpang jodoh
memang memiliki kaitan dalam budaya kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari
perilaku yang ada pada pedagang rujak simpang jodoh ini seperti tetap
dipertahankannya sentir, penggilingan bumbu rujak dan gerobak dari masa ke
masa. Walaupun hal ini jelas tidak menyehatkan namun para pedagang tetap
mempertahankannya dan sampai saat ini, usaha rujak simpang jodoh masih tetap
5.2Saran
Setelah mengetahui eksistensi pedagang rujak simpang jodoh Tembung
dalam kaitannya dengan budaya kemiskinan, maka peneliti memiliki beberapa
saran yaitu :
1. Kepada para pembeli rujak simpang jodoh, jika ingin membeli rujak
kepada para pedagang rujak yang sudah lama berjualan maka jangan
sampai salah pilih. Jangan hanya menilai tukang rujak simpang jodoh
yang paling lama berjualan hanya dari umur nya saja karena ada
beberapa penjual yang masih muda tetapi sudah sangat lama berjualan
bahkan sejak 1 SMP. Selain itu, ada juga yang sudah sangat tua namun
baru sebentar berjualan bahkan belum ada satu tahun.
2. Kepada para pedagang rujak simpang jodoh, agar lebih memperhatikan
kesehatan, jangan karena hanya ingin mempertahankan iri khas rujak
simpang jodoh saja, sampai – sampai mereka tidak peduli lagi dengan kesehatan. Dan juga harus menjaga kebersihan dagangannya. Kalau
bisa, pedagang rujak seharusnya menggunakan stainless untuk menjual
rujaknya agar terhindar dari debu yang akan hinggap ke buah – buahan segarnya, tempat penggilingannya dan beberapa bahan lainnya.
Selain itu, sampah juga harus diperhatikan. Pedagang rujak tidak boleh
membuang sampah sembarangan karena tidak baik bagi kesehatan
3. Kepada pemerintah khususnya kota Medan agar tetap dapat
mempertahankan usaha rujak simpang jodoh ini karena sangat
disayangkan jika suatu saat nanti usaha ini tidak ada lagi. Usaha rujak
disimpang jodoh ini sudah menjadi salah satu wisata kuliner yang
terkenal dikota Medan jadi jangan sampai disia – siakan .
Bahkan kalau bisa, rujak simpang jodoh ini harus diperkenalkan
keberbagai kota melalui media massa seperti media elektronik maupun
media cetak.
4. Kepada para pembaca, agar dapat mempelajari ciri – ciri dari kebudayaan kemiskinan sehingga pembaca tidak memiliki budaya
kemiskinan didalam diri masing - masing. Budaya kemiskinan bukan
hanya ada pada diri orang miskin, siapapun mungkin saja memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Mustamin dan Menno S.1992. Antropologi Perkotaan. Jakarta:
CV Rajawali
Basrowi, M. S . Dr. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Penerbit Ghali Indonesia.
Goudzwaard, Bob dan Harry de Lange. 1998. Di Balik Kemiskinan dan
Kemakmuran. Penerbit Kanisius
Hakim, Arifin.2001.Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Penerbit Pustaka
Satya
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi.Jilid II. Jakarta : Penerbit UI
Press
Kuntjoro – Jakti, Dorodjatun. 1994. Kemiskinan di Indonesia. Jakarta. Penerbit
Yayasan Obor Indonesia
Lee,Everett. 2000 . Teori Imigrasi. Yogyakarta : Pusat Penelitian Universitas
Gadjah Mada
Lewis, Oscar. Kisah Lima Keluarga. Jakarta : Penerbit Yayasan Obor
Indonesia.
Manning, Chris dan Tadjuddin Noer Effendi. 1996. Urbanisasi, Pengangguran
dan Sektor Informal di Kota. Jakarta : Penerbit Yayasan Obor Indoesia
Pui Huen, P. Lim dkk. (ed.). 2000. Sejarah Lisan di Asia Tenggara;
Profil Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Percut Sei Tuan
Desa Bandar Klippa Tahun 2009
Sastwowardyo, Ina. 1992. Teori Kepribadian Rollo May. Jakarta :
Balai Pustaka
Sjamsuddin,Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit
Ombak
Suharto,Edi.2008.Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik .Bandung:
Penerbit Alfabeta
Suparlan, Parsudi. 1993. Kemiskinan di Perkotaan. Penerbit Yayasan