• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PLERET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PLERET."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMA NEGERI 1 PLERET

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Dosen Pengampu: Nanang Erma Gunawan, M.Ed

Disusun Oleh:

Fadhila Nurul Aini Putri

13104244003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, sehingga penyusun bisa menyelesaikan kegiatan PPL 2016 di SMA Negeri 1 Pleret dengan lancar. Kegiatan PPL 2016 yang telah dilaksanakan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya dan bagi penyusun sendiri pada khususnya.

Laporan ini disusun sebagai tugas akhir pelaksanaan PPL bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta serta merupakan hasil dari pengalaman dan observasi penyusun selama melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Pleret.

Penyusun menyadari keberhasilan laporan ini atas bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan

kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas kepada mahasiswa berupa kegiatan PPL sebagai media mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan dan mengabdikan ilmu di masyarakat pendidikan.

2. Drs. Imam Nurrohmat, selaku Kepala SMA Negeri 1 Pleret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada mahasiswa PPL selama melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Pleret.

3. M. Djazari, M.Pd., selaku DPL PPL SMA Negeri 1 Pleret yang telah memberikan banyak arahan dan dukungan selama PPL.

4. Nanang Erma Gunawan, M.Ed selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama proses pelaksanaan PPL.

5. Jarot Sunarna, S.Pd., selaku koordinator PPL SMA Negeri 1 Pleret yang telah memberikan bimbingan dan bantuan moral maupun material.

6. Siti Qomariyah, S.Pd., selaku guru pembimbing Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan bimbingan selama melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Pleret.

7. Kepala LPPMP UNY beserta stafnya yang telah membantu pengkoordinasian dan penyelenggaraan kegiatan PPL.

8. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Pleret yang banyak membantu dalam pelaksanaan PPL.

(4)

10.Seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Pleret khususnya kelas XA s/d XF

11.Ayah, Ibu, Adik, Kakak, dan semua keluarga di rumah, atas doa dan segala dorongan baik moral maupun material.

12.Teman–teman seperjuangan PPL di SMA Negeri 1 Pleret yang selalu memberi dukungan dan kerja samanya.

13.Seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL.

Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan PPL masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada kesempatan selanjutnya. Untuk itu, penyusun mohon maaf jika belum bisa memberikan hasil yang sempurna kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program PPL. Selain itu penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya, penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bantul, 15 September 2016

Penyusun,

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAK ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ... 1

B. Perumusan Program dan Rancangan ... 12

BAB II PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN A. Persiapan ... 15

B. Praktik Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ... 16

C. Hambatan ... 26

D. Refleksi ... 26

BAB III Penutup A. Kesimpulan ... 27

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(6)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu bimbingan PPL

Lampiran 2. Sampel instrumen idetifikasi masalah siswa Lampiran 3. Rencana pelaksanaan layanan

Lampiran 4. Matrik program kerja individu PPL BK

Lampiran 5. Catatan mingguan kegiatan PPL BK di sekolah Lampiran 6. Dokumentasi

(7)

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMA NEGERI 1 PLERET

Oleh:

Fadhila Nurul Aini Putri NIP 13104244003

ABSTRAK

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan (guru) yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan secara profesional, maka pelaksanaan PPL ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memasuki dunia kependidikan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan. Salah satu tempat yang menjadi lokasi PPL UNY 2016 adalah SMA Negeri 1 Pleret yang beralamat di Kedaton, Pleret, Pleret, Bantul, Yogyakarta.

Kegiatan PPL dilaksanakan pada tanggal 15 Juli - 15 September 2016. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari observasi hingga pelaksanaan PPL yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi layanan. Kegiatan Layanan ini dilaksanakan setelah konsultasi Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) kepada guru pembimbing terlebih dahulu.

Program ini terususn dalam rangka mengoptimalkan perkembangan dan potensi yang dimiliki siswa. Selain itu, juga untuk melatih praktikan sebelum terjun ke lapangan kerja nantinya. Dengan demikian, praktikan memiliki keterampilan dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam seting sekolah sehingga menghasilkan output yang kompeten.

.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menghasilkan calon tenaga kerja yang berperan dalam pendidikan, yaitu menjadi tenaga pendidik atau guru. Pendidik yang profesional harus mempunyai empat kompetensi yakni kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi kepribadian. Lulusan kependidikan dari UNY diharapkan dapat menguasai dan memiliki empat kompetensi tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan UNY dalam mewujudkan tenaga pendidik yang berkompeten dengan memasukkan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa UNY.

Pelaksanaan program PPL mengacu pada Undang-Undang Guru dan Dosen nomor 14 Tahun 2005 khususnya yang berkenaan dengan empat kompetensi guru. Selain itu, program ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya pada Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi “Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki

pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan”. Dipertegas pula pada Bab VI Ayat 1 yang berbunyi “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Program studi atau jurusan kependidikan melaksanakan program KKN KEPENDIDIKAN atau program PPL memiliki visi yakni sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Melalui penerjunan mahasiswa ke lembaga yang telah ditentukan dalam rangka melaksanakan kedua program tersebut, maka diharapkan visi KKN KEPENDIDIKAN atau program PPL dapat tercapai sehingga dapat menuju visi UNY pula yakni Ketaqwaan, Kemandirian dan Kecendekiaan.

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai praktikan telah menempuh kegiatan sosialisasi, yaitu pra-PPL melalui mata kuliah Pembelajaran Mikro dan Observasi di SMA Negeri 1 Pleret.

(9)

sekolah dimulai pada tanggal 18 Juli s/d 15 September 2016 yang diawali dengan Pra-PPL yaitu masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2016/2017. Kegatan PPL di SMA N 1 Pleret terdapat 18 orang mahasiswa dari Program Studi yang berbeda, uraiannya adalah: 2 mahasiswa dari Bimbingan dan Konseling, 2 mahasiswa dari Pendidikan Akuntansi, 2 mahasiswa dari Pendidikan Kimia, 2 mahasiswa dari Pendidikan Fisika, 2 mahasiswa dari Pendidikan Sosiologi, 2 mahasiswa dari Pendidikan Geografi, 2 mahasiswa dari PKNH, 2 mahasiswa dari Pendidikan Sejarah dan 2 mahasiswa dari Pendidikan Biologi

Kegiatan PPL mahasiswa Bimbingan dan Konseling ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta pemahaman mengenai berbagai aspek diri siswa dan pemberian berbagai bentuk program layanan Bimbingan dan Konseling yang sebelumnya

telah disusun terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan Praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa praktikan Bimbingan dan Konseling adalah melakukan

program kerja Bimbingan dan Konseling. Mahasiswa Praktikan Bimbingan dan Konseling yang telah mendapatkan bekal teori serta pelatihan dikelas baik secara individu maupun kelompok diharap mampu menjadi seorang konselor sekolah yang profesional. Oleh karenanya dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan Konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yang antara lain berupa praktek pengalaman lapangan. Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan kesekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal dan mempraktekan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang Bimbingan dan Konseling

A.

Analisis Situasi

1. Letak Geografis

(10)

Dilihat dari wilayahnya yang cukup strategis maka sekolah ini mudah diakses dengan kendaraan pribadi.

2. Kondisi Sekolah

SMA Negeri 1 Pleret memiliki gedung dan tanah yang cukup luas untuk menampung 18 kelas yang masing-masing kelas sebanyak 32 peserta didik. Total keseluruhan peserta didik 481 peserta didik yang terdiri dari 6 kelas X, 3 kelas XI IPA, 3 kelas XI IPS, 3 kelas XII IPA, 3 kelas XII IPS.

SMA Negeri 1 Pleret memiliki visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi :

Cerdas dalam Imtaq, Iptek, cinta seni, budaya dan olahraga

b. Misi :

a. Meningkatkan iman dan taqwa dalam memperkuat kepribadian peserta didik sebagai insan beragama.

b. Meningkatkan kualitas akademik sehingga mampu melanjutkan ke perguruan tinggi

c. Mengembangkan ketrampilan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki sebagai bekal hidup di masyarakat

d. Mengembangkan bakat, minat dan daya kreasi seni untuk melestarikan budaya bangsa yang berkepribadian mulia.

e. Mengembangkan bakat dan minat berolahraga sesuai dengan potensi yang dimiliki sebagai bekal hidup di masyarakat.

(11)

4. Struktur OrganisasiStrukturOrganisasi

5. Guru dan Karyawan

SMA Negeri 1 Pleret memiliki guru dan karyawan sebanyak 59 orang. Berikut daftar nama guru dan karyawan SMA Negeri 1 Pleret tahun pelajaran 2016-2017

8 Dra. Hj. Retnani Sulistyowati, M.Pd 13 Sosiologi

(12)

Katholik

10 Dra. Titik Kuntartiningtyas 15 Bahasa Indonesia

11 Drs. Sriyanto 16 Keterampilan

Elektronika

12 Edi Purwanta, S.Pd 17 Biologi

13 Sri Marwanto, S.Pd 18 Matematika

14 Dra. Siti Mufarokhah 19 Sejarah

15 Dra. Budiarti 20 Ekonomi/Akuntansi

16 Hj. Tri Lestari, S.Pd, M.Pd 21 Sejarah

17 Salimuddin, S.Ag 22 Pendidikan Agama

Islam

30 Hanifah Riastuti, S.Pd 36 Bahasa Inggris

31 Sri Purwanti, S.Pd 37 Geografi

37 Afiri Novi Kurniawan, S.Pd 45 Sosiologi

(13)

39 Ika Dita Kusuma, S.Pd 47 Penjasorkes

3 Hanu Hudodo Bagian Persuratan

4 Darmadi Penerima IDS

5 Sumardi Laboran/Penggandaan

6 Harnanto Kebersihan

7 Subardi Penggandaan

8 Purnadi Persuratan

9 Nur Fitrianingsih, A.Md Perpustakaan

10 Vivin Isnuanita, S.Si Perpustakaan

11 Wahyudi Satpam

12 Nurwanto Kebersihan

13 Marjiyanto Kebersihan

(14)
(15)

B. Sarana dan Prasarana

SMA Negeri 1 Pleret memiliki bangunan dengan kondisi : 1. Ruang kelas terdiri dari :

a. Kelas X : 6 kelas b. Kelas XI IPA : 3 kelas c. Kelas XI IPS : 3 Kelas d. Kelas XII IPA : 3 Kelas e. Kelas XII IPS : 3 Kelas

2. Selain ruang kelas, SMA Negeri 1 Pleret juga memiliki bangunan dan ruangan untuk berbagai macam yang menunjang proses belajar-mengajar di SMA Negeri 1 Pleret, diantaranya :

a. Ruang Tata Usaha

Untuk sementara ruang tata usaha sedang direnovasi, jadi dipindah alihkan ke ruang yang berada tepat di atas ruang guru yang di dalamnya digunakan

juga untuk ruang kepala sekolah. Ruangan TU ini digunakan untuk penyimpanan barang-barang yang dibutuhkan dalam proses belajar-mengajar, diantaranya daftar absensi kelas, dari kelas X-XII. Selain itu ruang tata usaha juga berfungsi sebagai tempat untuk pembayaran biaya pendidikan setiap bulannya.

b. Ruang Pimpinan atau Kepala Sekolah

Ruangan ini sedang mengalami renovasi sehingga untuk sementara dipindah alihkan ke ruang yang tepat berada di atas ruang guru yang digunakan bersamaan dengan ruang tata usaha sementara. Ruangan ini digunakan untuk kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Ruangan ini berfungsi juga sebagai tempat untuk menerima tamu bagi tamu maupun pengawas yang sedang mengadakan penilaian di SMA Negeri 1 Pleret

c. Ruangan Wakil Kepala Sekolah

Ruangan wakil kepala sekolah terdiri dari dua ruangan yang digunakan untuk membantu kinerja dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dibagi

menjadi 4 bidang, diantaranya :

a) Wakil Kepala Sekolah bidang urusan Kurikulum

b) Wakil Kepala Sekolah bidang urusan Sarana dan Prasarana c) Wakil Kepala Sekolah bidang urusan Kesiswaan

(16)

Ruangan ini memuat semua guru bidang studi yang mengampu pembelajaran di SMA Negeri 1 Pleret.

e. Ruang Perpustakaan

Dalam ruang perpustakaan ini memuat berbagai macam buku pelajaran dan buku-buku lain yang menunjang bagi proses belajar-mengajar di SMA Negeri 1 Pleret. Proses peminjaman dan pengembalian dilaksanakan dengan cara menunjukan kartu anggota yang sudah difasilitasi oleh pihak sekolah dengan dibantu dan dilayani oleh 2 orang penjaga perpustakaan yang kompeten dibidangnya.

f. Ruang Ibadah / Masjid

SMA Negeri 1 Pleret merupakan SMA model IMTAQ yang ada di Kabupaten Bantul sehingga tidak mengherankan jika SMA yang berstatus

negeri ini memiliki masjid yang dibangun dengan luas total 153 m2 . Masjid ini digunakan untuk berbagai macam kegiatan agama, diantaranya shalat

dhuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap harinya oleh warga sekolah. Selain untuk sholat berjamaah masjid yang bernama Ulul Albab ini digunakan untuk sholat dhuha, kultum, dan juga untuk kegiatan rohis. g. Ruang Koperasi Siswa

Ruang koperasi siswa ini berisi berbagai macam perlengkapan dan juga alat-alat tulis yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Koperasi ini dikelola oleh pihak sekolah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para siswa yang ada di SMA ini. Barang yang biasanya dibutuhkan siswa adalah alat tulis, buku gambar, serta atribut yang terkait dengan seragam sekolah di SMA Negeri 1 Pleret.

h. Ruang Dapur

Ruangan ini berfungsi untuk menyediakan minuman bagi setiap guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Pleret, selain itu ruang dapur juga digunakan sebagai ruang penggandaan atau ruang fotocopy.

i. Ruang UKS

Ruangan ini digunakan bagi para siswa yang memerlukan istirahat dan juga

bagi siswa untuk berlatih dalam melakukan penanganan terhadap temannya yang membutuhkan pertolongan medis. Mereka tergabung dalam

(17)

Ruang OSIS merupakan ruangan yang digunakan siswa untuk bertukar pikiran dan juga untuk memajukan SMA Negeri 1 Pleret dalam hal organisasi kesiswaan.

k. Ruangan Musik

Ruangan yang memiliki luas total 30 m2 ini digunakan oleh para siswa untuk mengaktifkan kembali atau belajar tentang bagaimana bermusik dengan baik. Dan juga untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik dalam bermusik.

l. Ruang Seni Tari

SMA Negeri 1 Pleret merupakan sekolah berbasis IMTAQ, selain menunjang dan mengedepankan tentang keagamaan, SMA Negeri 1 Pleret juga tidak mengesampingkan kesenian atau bakat dari peserta didik yang

bisa dikembangkan melalui pembelajaran di SMA Negeri 1 Pleret, untuk memberikan ketrampilan hidup bagi peserta didik maka dibutuhkan mata pelajaran tentang ketrampilan, dalam hal ini ketrampilan elektronika. Ketrampilan ini dibimbing oleh tenaga pengajar yamg memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan kompetensi guru.

n. Ruang Ketrampilan Menjahit

Ruang ketrampilan menjahit yang memiliki luas total 72 m2 ini digunakan oleh para siswa untuk mengasah ketrampilan menjahit yang dimilikinya. Ruangan ini juga dilengkapi dengan berbagai macam alat mesin jahit yang difasilitasi oleh pihak sekolah.

o. Ruang Ganti Olahraga

Ruangan ini digunakan oleh para siswa khususnya putri untuk mengganti seragam dengan kaos olahraga.

p. Ruang Satpam

Ruang satpam yang memiliki luas 12 m2 ini digunakan sebagai pos satpam

untuk melayani setiap tamu yang datang dan juga memberikan informasi sementara bagi setiap tamu yang datang ke sekolah.

(18)

Ruang piket yang memiliki luas total 12 m2ini digunakan untuk mengabsensi atau memeriksa daftar hadir siswa dan juga untuk menjadi tempat bagi guru yang tidak bisa hadir berkenaan dengan tugas yang diberikan.

r. Ruang Penjaga Sekolah

Ruangan yang memiliki luas total 45 m2 ini digunakan untuk memberikan pengamanan bagi sekolah sehingga dibutuhkan penjaga sekolah yang membantu pengawasan dalam sekolahan.

s. Laboratorium

Selain ruangan-ruangan yang menunjang untuk kemajuan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran ada juga laboratorium untuk menunjang praktikum mahasiswa, diantaranya :

1) Laboratorium Kimia

Ruangan yang memiliki luas total 236 m2 ini digunakan oleh para siswa

untuk menjalankan praktikum mata pelajaran kimia. 2) Laboratorium Fisika

Ruangan yang memiliki luas total 216 m2 ini digunakan oleh para siswa untuk menjalankan praktikum mata pelajaran fisika dan mengadakan penelitian-penelitian dalam pembelajaran fisika.

3) Laboratorium Bahasa

Ruangan yang memiliki luas total 100 m2 ini digunakan oleh para siswa untuk lebih menambah wawasan peserta didik dalam berbahasa khususnya Bahasa Inggris dalam pembelajaran listening.

4) Laboratorium Biologi

Laboratorium biologi digunakan oleh para siswa untuk mengadakan praktikum pembelajaran biologi. Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai alat praktikum yang disediakan pihak sekolah.

5) Laboratorium Komputer

Ruangan ini digunakan oleh para siswa untuk mengadakan proses pembelajaran dalam hal komputer dan segala macam yang berhubungan

dengan sistem komputer jaringan.

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, terlebih dahulu dilaksanakan pra PPL

(19)

meliputi lingkungan fisik sekolah, perilaku atau keadaan peserta didik, administrasi sekolah dan lain-lain.

Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Pembelajaran

Kurikulum yang saat ini dipakai oleh sekolah adalah KTSP yang digunakan pada setiap tingkat. Sekolah menyusun materi pelajaran berdasarkan kebutuhan, tetapi meteri pokok telah ditentukan pusat.

2. Perilaku Peserta didik

a) Perilaku peserta didik dalam kelas

Peserta didik aktif dalam proses pembelajaran meskipun terkadang ada beberapa yang bercerita dengan temannya. Sebagian besar peserta didik memperhatikan guru saat menjelaskan dan mengajukan pertanyaan atas

materi yang belum dipahami. b) Perilaku peserta didik diluar kelas

Peserta didik berperilaku sopan dan ramah terhadap orang luar yang masuk ke dalam lingkungan sekolah. Peserta didik selalu menyapa ketika bertemu dengan bapak atau ibu guru dan karyawan dengan menundukan kepala, salam atau berjabat tangan.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas yaitu penggunaan metode belum bervariasi sehingga ada beberapa peserta didik yang bosan dan media yang sering digunakan jarang bervariasi hanya memaksimalkan fasilitas sekolah.

Potensi pembelajaran yang ada di SMA N 1 Pleret secara umum cukup baik.

Selaiin itu lingkungan sekolah sudah tertata dengan rapi dan bersih yang sangat mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan.

B.Perumusan Program Dan Rancangan Kegiatan PPL

Kegiatan PPL di sekolah untuk meningkatkan potensi bakat dan minat peserta didik guna menunjang proses belajar mengajar, meningkatkan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Pleret ini mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:

(20)

2. Bagi guru akan lebih membantu terciptanya situasi belajar mengajar yang efektif, lebih aktif, dan inovatif.

3. Bagi peserta didik dapat menyalurkan dan mengembangkan kreativitas serta minat dan bakat lebih berkembang.

4. Bagi penyusun dengan program PPL diharapkan dapat membantu jiwa profesionalisme seorang tenaga kependidikan.

5. Bagi sekolah, kegiatan ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam mendukung kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas sekolah secara akademik maupun non akademik.

Rancangan kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pleret adalah program PPL ini merupakan bagian dari mata kuliah sebesar 3 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa kependidikan. Materi yang ada meliputi program mengajar teori dan

praktek di kelas dengan dikontrol oleh guru pembimbing masing-masing. Pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan dimulai dari tanggal 18 Juli 2016 sampai 15

September 2016. Kegiatan PPL dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam melaksanakan praktik kependidikan dan persekolahan yang sudah terjadwal.

Rancangan kegiatan PPL ini disusun setelah mahasiswa melakukan observasi di kelas sebelum penerjunanPPL yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru, peserta didik di kelas dan lingkungan sekitar dengan maksud agar pada saat PPL nanti mahasiswa benar–benar siap diterjunkan untuk praktik mengajar. Di bawah ini akan dijelaskan

3. Konsultasi dengan guru pembimbing

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) 5. Persiapan pemberian layanan

6. Melaksanakan praktik pemberian layanan Bimbingan dan Konseling 7. Evaluasi

8. Menyusun laporan PPL

Kegiatan

(21)

Pembekalan PPL dilaksanakan di kampus UNY. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan ini untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai hakikat sesungguhnya dari kegiatan PPL. Pembekalan juga dimaksudkan untuk memperkuat mental dan memberikan dorongan bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan kegiatan PPL.

b. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilaksanakan setelah penyerahan oleh DPL Pamong pada tanggal 20 Februari 2016. Pada tanggal 29 Februari 2016 dan tanggal 7 Maret 2016 secara individu oleh setiap peserta PPL di SMA Negeri 1 Pleret. Kegiatan ini bertujuan agar praktik pemberian layanan dapat sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa disekolah. Selain itu dalam kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi lapangan sebelum praktik mengajar. Beberapa hal yang diamati dalam proses

observasi sekolah di SMA Negeri 1 Pleret di antaranya: a) Kondisi Fisik Sekolah

b) Potensi Guru c) Potensi Karyawan

d) Fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar atau Media e) Perpustakaan

f) Laboratorium

g) Bimbingan Konseling h) Bimbingan Belajar i) Ekstrakurikuler

j) Organisasi dan Fasilitas OSIS k) Organisasi dan Fasilitas UKS l) Administrasi (karyawan)

m) Karya Tulis Ilmiah Remaja dan Guru n) Koperasi Sekolah

o) Mushola atau Tempat Ibadah p) Kesehatan Lingkungan

c. Pelaksanaan PPL

Setelah melaksanakan beberapa rangkaian persiapan-persiapan, maka pada tanggal

18 Juli 2016 mahasiswa mulai dalam pelaksanaan PPL.Sekaligus menjadi sebuah titik dimana mahasiswa belajar tentang kehidupanpersekolahan yang sesungguhnya. Ketika sudah berada di lokasi PPL, makamahasiswa harus bisa bermanifestasi menjadi

(22)

d. Penyusunan Laporan PPL

(23)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan

Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016. Selain itu terdapat juga alokasi waktu untuk observasi sekolah dan observasi kelas yang dilaksanakan sebelum PPL dimulai. Program yang direncanakan untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pleret untuk Program Individu meliputi persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil. Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul

selanjutnya dan sebagai sarana persiapan program apa yang akan dilaksanakan nantinya, maka sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, LPPMP membuat berbagai program persiapan

sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran Micro Teaching

Pengajaran Mikro adalah kegiatan yang dilakukan praktikan untuk mempersiapkan praktek mengajar di PPL. Dalam kegiatan ini, praktikan sebelumnya melakukan observasi ke sekolah PPL untuk mengetahui layanan yang dibutuhkan siswa. Kemudian di dalam pembelajaran mikro, praktikan menyusun RPL dengan bantuan dari dosen pembimbing lapangan.

Selain itu dalam pembelajaran mikro, praktikan juga melakukan simulasi bimbingan klasikal dengan materi RPL yang telah dipersiapkan. Dalam simulasi, praktikan mendapatkan masukan dari dosen dan juga rekan mahasiswa lainnya untuk perbaikan. RPL dan simulasi dalam pembelajaran mikro akan dijadikan acuan bagi pelaksanaan bimbingan klasikan pada saat PPL.

2. Pembekalan

Pembekalan PPL dilaksanakan di Abdullah Sigit FIP. Pembekalan PPL dilaksanakan guna memberikan penjelasan mengenai hal apa saja yang harus

diperhatikan praktikan pada saat pelaksanaan PPL. Selain itu pembekalan juga dilakukan untuk mengetahui kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi pada saat

PPL.

3. Observasi

(24)

fisik sekolah. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan gambaran pada mahasiswa tentang keadaan sekolah agar dapat menyesuaikan program-program PPL nantinya. Sementara itu dilakukan pula observasi terkait bimbingan konseling di SMA N 1 Pleret. Berdasarkan observasi yang dilakukan, maka dapat disusun program persekolahan yang harus dijalankan praktikan selama melaksanakan PPL yang terlampir dalam matriks program kerja PPL BK 2016.

Pembimbingan PPL dilaksanakan selama PPL berlangsung dengan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan. Pembimbingan dilaksanakan dengan membahas hambatan-hambatan apa saja yang dialami praktikan selama melaksanakan PPL dan kemudian menemukan solusi dari hambatan tersebut.

B. Praktik Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling 1. Layanan Administratif

a. Data Pribadi Siswa (Angket Siswa)

Data pribadi adalah keterangan atau informasi atau data yang lengkap (utuh) dan menyeluruh tentang pribadi konseli baik fisik maupun psikis.

Tujuan dari inventarisasi data pribadi dalam rangkaian konselor memahami konseli dan konseli memahami dirinya sendiri, untuk mengidentifikasi masalah-masalah beserta faktor-faktor penyebabnya, data tersebut dapat juga digunakan untuk mempertimangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapi konseli. Konselor harus memahami beberapa aspek pribadi individu yaitu perkembangan individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian individu, dan kepribadian individu.

Setiap tahun pelajaran baru dimulai, setiap siswa wajib mengisi data pribadi yang menyangkut diri masing-masing siswa secara perorangan. Himpunan data pribadi dilakukan terpisah untuk setiap siswa. Data pribadi ini meliputi data diri siswa, data orang tua/ wali, dan penghasilan orang tua/ wali. Data ini juga digunakan untuk menentukan siswa yang berhak mendapatkan beasiswa. Lembar ini diisi oleh seluruh peserta didik baru kelas X.

b. Inventori Tugas Perkembangan

Inventori Tugas Perkembangan merupakan instrument yang digunakan memahami tingkat perkembangan peserta didik. Dapat digunakan untuk tingkat individu dan kelompok. Dikembangkan oleh Sunaryo dkk.

(25)

individu maupun kelompok, mengidentifikasi masalah yang mengahambat perkembangan dan membantu peserta didik yang bermasalah dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. ITP mengukur tingkat perkembangan sebelas aspek yaitu : (1) landasan hidup religius, (2) landasan perilaku etis, (3) kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung jawab, (6) peran social sebagai pria atau wanita, (7) penerimaan diri dan pengembangan, (8) kemadirian perilaku ekonomi, (9) wawasan dan persiapan karir, (10) kematangan hubbungan dengan teman sebaya, dan (11) persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.

Inventori Tugas Perkembangan (ITP) digunakan untuk need asssesment siswa kelas X. Angket ITP ini disebar di semua kelas X sebagai

acuan dalam penyusunan program kegiatan PPL. Angket ITP yang telah diisi

selanjutnya diolah menggunakan ATP (Analisis Tugas Perkembangan) yakni program komputer dalam CD yang dapat di instal dan digunakan di komputer

Anda untuk mengolah ITP.

c. Catatan Anekdot (Cummulative Record)

Perekapan catatan anekdot ataupun catatan kejadian meliputi penulisan identitas siswa yang dibawahnya terdapat kolom-kolom yang bertuliskan kejadian baik itu prestasi maupun pelanggaran dan dicatatkan skor dari kejadian tersebut. Pencatatan ini direkap mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII dengan mengacu kepada presensi siswa, data prestasi siswa, dan data-data lain.

d. Perekapan Formulir Siswa

Berdasarkan hasil PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kelas X tahun pelajaran 2016 / 2017 dihimpun data-data yaitu :

1) Formulir Pendaftaran Peserta Didik Baru 2) Formulir Pengenalan Lingkungan Sekolah 3) Surat Pernyataan Orang Tua

4) Surat Kesanggupan Menaati Tata Tertib

Data-data tersebut dihimpun berdasarkan kelas yaitu kelas XA, XB, XC,

XD, XE, dan XF.

2. PENGEMBANGAN BAHAN DAN MEDIA BIMBINGAN

(26)

Bahan bimbingan yang dipergunakan dalam pemberian layanan klasikal salah satunya adalah worksheet. Worksheet yang mahasiswa praktikan gunakan meliputi :

1) Worksheet „Jendela Diriku‟ untuk materi bimbingan klasikal „Kenali Diri‟ 2) Worksheet ‘Membina dan Menjaga Hubungan Sosial‟ untuk materi

bimbingan klasikal Interaksi Sosial.

3) Worksheet „Tipe Belajar Saya‟ untuk materi bimbingan belajar tentang „Learning Style’

4) Worksheet „Ciri-Ciri Kepribadianku‟ untuk materi „Johari Window’

b. Leaflet

Pembuatan leaflet bertujuan sebagai media pemberian informasi. Leaflet

yang dibuat bertemakan tentang gaya belajar. Leaflet ini ditaruh di ruang Bimbingan dan Konseling di pojok informasi..

c. Revitalisasi Papan Motivation Corner

Revitalisasi papan motivation corner dimaksudkan untuk memaksimalkan penggantian papan bimbingan yang berada di depan ruang bimbingan dan konseling. Papan bimbingan yang jarang di upgrade menjadikan siswa malas untuk membaca dan hanya sekedar dilewati saja. Oleh karena itu, pemanfaatan kembali papan motivation corner yang terbuat dari papan magnet diisi dengan kata-kata motivasi dan dapat dengan mudah ditempeli menggunakan magnet.

3. PENYUSUNAN SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Satuan layanan bimbingan dan konseling atau yang kerap disebut dengan Rencana Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan need assesment (Inventori Tugas Perkembangan). Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan ini penulis menyusun sebanyak 6 RPL, meliputi : a) Kenali Diri

b) Menjalin dan Menjaga Hubungan Sosial c) Me 10 Years Later

d) Rahasia Siswa Cerdas e) Memperbaiki Cara Belajar f) Kenakalan Remaja

(27)

4. LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Bimbingan klasikal adalah program yang dirancang untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas. Praktikan memberikan bimbingan secara langsung di kelas. Bimbingan klasikal ini memungkinkan untuk memberikan bimbingan kepada sejumlah siswa sekaligus dalam satu waktu.

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Pleret tidak memiliki jadwal masuk kelas. Praktikan melaksanakan bimbingan klasikal menggunakan jam dari mata pelajaran Teknik Elektronika dan Bahasa Jawa secara bergantian di setiap minggunya. Terdapat 7 materi bimbingan klasikal untuk 6 kelas dalam 7 kali pertemuan dengan durasi pertemuan 2 x 45 menit, dan 6 kali pertemuan dengan durasi 1 x 45 menit. Layanan yang disampaikan di antaranya :

Materi bimbingan klasikal yang dilaksanakan praktikan sebagai berikut: a) Kenali Diri

b) Menjalin dan Menjaga Hubungan Sosial c) Me 10 Years Later

d) Rahasia Siswa Cerdas e) Memperbaiki Cara Belajar f) Kenakalan Remaja

g) Pola Hidup Bersih dan Sehat

(28)

b. Hari, tanggal : Senin, 1 Agustus 2016

Penghambat : Beberapa siswa kurang aktif dalam pembelajaran Solusi : Memberi perhatian lebih di kelas agar siswa dapat aktif

secara keseluruhan

B. Bimbingan Klasikal 2

Bentuk : Diskusi, Expressive Writing dan Materi. Bidang : Pribadi

Sasaran : Siswa kelas X F Materi : Kenali Diri

Pelaksanaan : Rabu, 10 Agustus 2016

Pendukung : Siswa sangat antusias dalam mengikut pembelajaran Penghambat :

 Beberapa siswa masih ramai didalam kelas

 Ada beberapa item dalam worsksheet yang sulit dimengerti

Solusi :

 Mengajak berdiskusi, tukar pendapat dan menunjuk beberapa siswa yang ramai untuk menjelaskan

 Melakukan pengaktifan media

C. Bimbingan Klasikal 3

Bentuk : Diskusi, Permainan dan Materi

Bidang : Sosial

Sasaran : Siswa kelas X D

Materi : Menjalin dan menjaga Hubungan Sosial dengan Teman Sebaya

Pelaksanaan : Kamis, 01 September 2016

(29)

Penghambat :

 Siswa ramai karena terlalu antusias

 Siswa masih sedikit sulit untuk dikontrol Solusi : Menenangkan siswa dengan memberi peringatan

D. Bimbingan Klasikal 4

Bentuk : Diskusi dan Materi. Bidang : Belajar

Sasaran : Siswa kelas X E Materi : Rahasia Siswa Cerdas Pelaksanaan : Senin, 01 September 2016

Pendukung : Siswa sangat antusias dalam mengikut pembelajaran Penghambat : Beberapa siswa masih ramai didalam kelas

Solusi :Memberi Ice breaking

E. Bimbingan Klasikal 5

Bentuk : Diskusi dan Materi. Bidang : Belajar

Sasaran : Siswa kelas X C

Materi : Memperbaiki Cara Belajar Pelaksanaan : Senin, 22 Agustus 2016

Pendukung :

 Beberapa siswa antusias dalam mengikut layanan ini

 Siswa tertarik materi yang mendukung teknik mereka dalam belajar sehari-sehari

Penghambat : Beberapa siswa mengantuk dan ingin segera pulang Solusi : Memberi kesempatan tanya jawab dan ice breaking F. Bimbingan Klasikal 6

Bentuk : Diskusi dan Materi.

Bidang : Pribadi-Sosial Sasaran : Siswa kelas X D Materi : Kenakalan Remaja

Pelaksanaan : Kamis, 08 September 2016

Pendukung : Siswa tertarik pada video di awal materi Penghambat : Bagi siswa materi tampak membosankan

(30)

ataupun meminta kesimpulan G. Bimbingan Klasikal 7

Bentuk : Diskusi dan Materi. Bidang : Karir

Sasaran : Siswa kelas X A Materi : Me 10 Years Later

Pelaksanaan : Kamis, 01 September 2016

Pendukung : Siswa fokus pada worsheet kerena tertarik denganhasil yang akan mereka peroleh

Penghambat :

 Beberapa item soal sulit untuk dipahami

 Ada siswa yang menengerjakan worksheet sangat lambat

Solusi :

 Menjelaskan pada siswa item yang sulit dipahami

 Membantu siswa yang kesulitan dalam mngerjakan worsheet

H. Bimbingan Klasikal 8

Bentuk : Diskusi dan Materi. Bidang : Pribadi

Sasaran : Siswa kelas X D

Materi : Pola Hidup Bersih dan Sehat Pelaksanaan : Selasa, 06 September 2016

Pendukung : Siswa aktif dalam menyampaikan pertanyaan Penghambat : Beberapa siswa masih belum memahami materi

Solusi : Mengajak siswa berperan aktif dalam diskusi dengan pancingan pertanyaan

5. LAYANAN INFORMASI ORIENTASI

Layanan orientasi bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar mereka di lingkungan baru tersebut.

(31)

6. KONSELING INDIVIDUAL Nama :IKW

Kelas :X D

Siswa kesal karena orang tua nya tidak memperbolehkan dirinya untuk bermain dengan teman-temannya. Siswa merasa tidak seperti teman-teman lainnya yang selalu dibolehkan untuk keluar sekedar makan aja Kakak laki-laki nya selalu merendahkan dia karena dianggap tidak memiliki prestasi, siswa merasa diremehkan. Padahal ia merasa sudah melakukan yang terbaik, namun tidak pernah ada yang mengapresiasi, apalagi saat dirinya selalu dilarang untuk keluar orang tua nya, membuat siswa ingin membangkang dan melanggar peraturan tersebut. Diketahui bahwa orang tuanya sangat protektif dan paranoid akan keselamatan anaknya

7. KONSELING KELOMPOK Nama :MRL

Kelas :XI IPS 2

Setelah siswa diamati di lingkungan sekolahnya, dalam segi sosial, siswa merupakan teman yang disegani, ia memiliki beberapa teman khususnya dengan teman yang satu kelas, siswa cukup dikenal oleh banyak siswa dan mencolok di sekolahnya, ia senang bersosialisasi dengan teman-temannya.

Kebiasaan siswa setelah pulang sekolah, siswa menyempatkan untuk berkumpul/nongkrong di suatu tempat yang dekat dengan sekolah (sekitar 500

meter) bersama teman-temannya, sedangkan sore harinya siswa mengikuti les taekwondo, hal ini membuat siswa kelelahan namun ia mengaku kalau dirinya memaksakan diri untuk menyisihkan waktu belajar selama kurang lebih satu jam yaitu pada jam 20.00 WIB-21.00 WIB ,

Di dalam kelas, siswa termasuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, contohnya saat mata pelajaran Akuntansi, siswa banyak mengajukan pertanyaan perihal materi yang masih kurang ia mengerti. Namun dibeberapa mata pelajaran, siswa tidak aktif bahkan terkesan mengabaikan, ia sering tidur dikelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, contohnya saat mata pelajaran Agama, namun saat jam istirahat, siswa tidak merasa mengantuk sama sekali.

(32)

Nama : RDT Kelas :XI IPS 2

Dirumah selalu berisik karena orang dirumah selalu menyalakan televisi menyebabkan siswa sulit konsentrasi, ia kesal dengan keadaan rumahnya yang selalu berisik, walaupun sudah pindah ke rumah neneknya juga masih sama berisik karena televisi yang selalu menyala. Jadi diluar akademiknya, ia ingin menyalurkan hobinya, RDT kecewa karena eskul yang ia inginkan tidak ada disekolahnya, konselor menawarkan pada siswa untuk membentuk satu komunitas yang ia minati, beberapa temannya tertarik, namun belum ada tindak lanjutnya.

8. KOLABORASI DENGAN ORANG TUA

Kolaborasi dengan orang tua siswa meliputi pendampingan orang tua pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru yang berperan dalam melayani konsultasi (media center). Pendampingan Sosialisasi Tata Tertib yakni tentang pengarahan tata tertib

siswa kepada orang tua atau wali siswa.

9. KOLABORASI DENGAN GURU/PRAKTIKAN MATA PELAJARAN LAIN Salah satu guru Agama, menemukan salah seorang siswa kelas XI IPS 2 insial RP yang sering tidak konsentrasi saat pelajaran Agama berlangsung dan tidur di kelas dan di tindak lanjuti denga observasi dan konseling dengan siswa tersebut. Selain itu ada juga pengamatan dari beberapa mahasiswa PPL UNY, seorang Praktikan Mapel Fisika mengaku bahwa ia melihat salah seorang siswi kelas X-D yang terisolir disekolahnya, siswa tersebut berinisial LK, LK duduk sendiri di meja paling depan, perilakunya terlihat normal, dan baik kepada setiap orang. Selain praktikan Fisika tersebut, Praktikan dari Mapel Kimia pun berkata demikian.

10. KOLABORASI DENGAN LEMBAGA TERKAIT

Kolaborasi yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 dengan komunitas Karung Goni yang memberikan sosialisasi mengenai masa depan, siswa diajak untuk bisa bermimpi dan berani untuk menggapai mimpi tersebut, sang pembicara memberi tips dan trik untuk menjadi pribadi yang progresif dan mendapatkan pencapaian yang diinginkan, sasaran acara ini adalah siswa dan siswi baru

11. KUNJUNGAN RUMAH

Salah satu siswa kelas XII IPS 1 berinisial AV terlihat sering datang sekolah terlambat, serta banyaknya frekuensi tidak hadir (absen) pada kegiatan belajar mengajar,

(33)

kepada bapak kepala sekolah. Setelah menemukan rumah siswa yang beralamat di jalan Taman Siswa, kami tidak disambut oleh penghuni rumah dengan respon salah alamat, meskipun para tetangga yakin bahwa rumah tersebut adalah rumah yang dituju. Akhirnya kami konsultasi dengan guru BK, dan guru BK meminta kami untuk memonitor siswa tersebut disekolah.

12. PELAKSANAAN EVALUASI DIRI SISWA

Lembar kerja siswa dalam layanan klasikal tema BK Sosial dengan topik Menjalin dan Menjaga Hubungan Sosial dengan Teman Sebaya di kelas X D, menghasilkan mayoritas siswa memahami dan tertarik dengan materi yang diberikan, namun ada dua orang siswa yang masih ragu-ragu dalam memahami materi yang

diberikan, rencana tindak lanjut akan dilaksanakan layanan klasikal dengan temna serupa namun dengan topik yang berbeda

13. KEMAMPUAN MENJALIN JEJARING KERJASAMA

Ada beberapa kerjasama yang dilakukan oleh mahasiswa PPL UNY dan mahasiswa PPL UIN, diantaranya:

A. Pra-PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah)

Kegiatan mempersiapkan hal-hal terkait PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah). Dilaksanakan pada tanggal 22-29 Juni mulai pukul 07.00 sampai pukul 14.00 . adapun tugasnya yang lebih rinci adalah pengumpulan formulir di Aula SMA NEGERI 1 PLERET, mem-verifikasi data calon siswa baru, dan melakukan daftar ulang. Sedangkan pembagian tugas Screening dan pemilihan ruangan dilakukan diruang kelas XI IPS 2 dan, terdapat 4 (Empat) pos wawancara, diantaranya Pos Kepribadian, Pos Prestasi, Pos Tata Tertib, Pos Kegamaan. Kami mengadakan beberapa kali rapat dalam menyusun kegiatan wawancara, sedangkan penyusunan jadwal dibantu oleh pengurus OSIS SMA NEGERI 1 PLERET.

B. PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah)

Pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah yang dilakukan pada tanggal 18-20 Juli 18-2016 yang bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswa-siswi baru, tugas rinci yang dilakukan adalah pendampingan mengaji sebelum kegiatan dilakukan,

(34)

MPLSBSB, menjaga gerbang dan piket meja tamu serta memonitori siswa baru dan kerja bakti yang dilaksanakan di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

C. Penarikan Mahasiswa PPL UIN Sunan Kalijaga

Pada tanggal 11 Agustus 2016, kegiatan PPL mahasiswa UIN Sunan Kalijaga diakhiri, acara penarikan dilaksanakan di Aula SMA NEGERI 1 PLERET bersama Dosen UIN dan Guru-guru. Mahasiswa UNY bertugas untuk mendokumentasikan, memimpin acara dan mengisi kegiatan.

Kedua pihak masih menjalin komunikasi meskipun sudah tidak bertemu tatap muka, selain Mahasiswa UNY yang membantu Mahasiswa UIN dalam penarikan PPL, sebaliknya mahasiswa UIN pun membantu penarikan PPL UNY yang dilakukan pada tanggal 15 September 2016.

14. Kemampuan Membantu Masalah Siswa

Kegiatan membantu masalah siswa dilakukan dalam bentuk konsultasi baik itu tatap muka secara langsung maupun via media sosial seperti blackberry messenger maupun whatsapp. Konsultasi tersebut salah satunya membahas tentang masalah belajar masuk perguruan tinggi (Klien bernama Ayuningtyas kelas XD, Sayang dan Purwanti Kelas XII IPA 3), konsultasi tentang belajar Khairul kelas XI IPS 2, konsultasi dengan Sosial dan lain sebagainya.

C. Hambatan

Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, praktikan menghadapi berbagai hambatan baik secara teknis maupun non teknis, tetapi berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Dalam pemberian layanan dasar khususnya bimbingan klasikal hambatan yang dialami praktikan yakni tidak adanya jam masuk kelas untuk Bimbingan dan Konseling dan juga materi bimbingan yang diberikan tidak dapat diberikan secara rata pada seluruh kelas. Sedangkan pada saat layanan pengumpulan data hambatannya ada beberapa siswa yang tidak masuk saat dilakukan need assessment dan juga data yang diisi siswa kurang lengkap. Hambatan pada proses konseling yakni siswa susah diajak ke ruang bimbingan dan konseling, mereka lebih nyaman untuk konseling/konsultasi/curhat di UKS atau ruang piket ataupun basecamp. Paradigma tentang bimbingan dan konseling di mata

(35)

D. Refleksi

(36)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terselenggaranya program PPL atau Magang III, merupakan jalan bagi mahasiswa untuk mengetahui kondisi sebuah instansi, khususnya instansi pendidikan secara nyata.PPL kali ini berperan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk

mengaktualisasikan pengembangan diri sebagai calon tenaga pendidik untuk dapat memahami kondisi nyata di sekolah.

Sehingga nantinya mahasiswa dapat menerapkan baik konsep pendidikan, maupun pengalaman disiplin ilmu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan ke dalam dunia pendidikan secara nyata. Mahasiswa dituntut untuk tampil dan berkompeten secara profesional saat lulus dari perguruan tinggi.

Pelaksaan kegiatan PPL atau Magang III oleh mahasiswa UNY secara umum terkhusus Bimbingan dan Konseling UNY di SMA Negeri 1 Pleret, yang dimulai pada tanggal 18 Juli sampai dengan 15 September 2016, secara umum dapat berjalan dengan lancar. Hal ini bisa dilihat dari program-program kerja PPL individu yang tertulis dalam matrik program kerja PPL telah terlaksana. Berdasarkan pelaksanaa kegiatan PPL atau Magang III di SMA Negeri 1 Pleret yang telah dilalui, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada umumnya pelaksanaan program PPL atau Magang III individu berjalan dengan baik. Program-program kegiatan PPL dapat direalisasikan.

2. Kegiatan PPL atau Magang III memberikan suatu pengalaman yang nyata dan berharga, sehingga pengalaman tersebut bisa menjadi ilmu yang akan dikaji ulang di bangku kuliah.

3. Kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan PPL seperti pembelajaran mikro dan observasi merupakan hal yang sangat penting untuk membantu mahasiswa lebih memahami kondisi sekolah dan mempersiapkan pelaksanaan PPL.

4. Meningkatkan pemahaman terhadap karakteristik lingkungan dan karakterisitik siswa di lapangan yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suksesnya pelaksanaan pelayanan program BK.

(37)

Dalam hal ini, di SMA Negeri 1 Pleret kegiatan-kegiatan pendukung tersebut diwujudkan dengan tugas-tugas piket seperti sidak pintu gerbang, tugas piket guru, tugas piket perpustakaan, dan tugas piket UKS.

6. Pelaksanaan PPL membantu mahasiswa untuk memahami bahwa keselarasan dari tiap-tiap unsur di sekolah baik dari segi fisik maupun non fisik termasuk program, peraturan, pendidik, peserta didik, dan lain-lainnya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang kondusif serta hasil belajar yang optimal.

7. Pelaksanaan PPL membantu mahasiswa untuk menemukan masalah-masalah yang nyata dalam dunia pendidikan. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari berbagai faktor dan untuk menanganinya diperlukan ketrampilan dan kinerja profesional sebagai pendidik.

8. Proses layanan bimbingan klasikal akan berjalan lancar apabila didukung oleh adanya kesiapan guru dan penerimaan dari peserta didik, adanya hubungan yang

harmonis anatar guru dan peserta didik, dan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

9. Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai bekal dalam melangkah ke dalam dunia kerja pada bidang pendidikan sesuai keahlian ilmunya. 10. Seorang pendidik perlu memahami karakter peserta didik yang diampunya.

(38)

B. SARAN

1. Bagi Pihak Sekolah

Berikut ini merupakan saran yang mahasiswa berikan kepada pihak sekolah: a. Pihak sekolah hendaknya lebih tanggap dalam merespon program kerja PPL

atau Magang III sehingga program kerja yang sudah tersusun dapat segera terlaksana dengan maksimal.

b. Hendaknya sekolah memberikan bimbingan dan pendampingan secara maksimal pada setiap pelaksanaan program PPL atau Magang III agar program terlaksana dengan baik dan lancar.

c. Hendaknya sekolah lebih manjalin komunikasidan berdiskusi dengan mahasiswa terkait perkembangan, masalah, dan progress yang terjadi di sekolahan.

2. Bagi Universitas

Berikut ini merupakan saran untuk universitas yang akan datang berdasarkan pengalaman mahasiswa selama PPL atau Magang III di SMA Negeri 1 Pleret yaitu:

a. Hendaknya universitas lebih menjalin hubungan kepada sekolah agar tidak terjadi miskomunikasi

b. Hendaknya universitas lebih intens dalam membimbing mahasiswa dalam kegiatan PPL atau magang III.

c. Hendaknya universitas membuat tuntun yang baku terhadap pembuatan laporan terkhusus jurusan BK

3. Bagi Mahasiswa Praktikan yang akan Datang

Berikut ini merupakan saran bagi mahasiswa PPL yang akan datang berdasarkan pengalaman mahasiswa selama PPL atau Magang III di SMA Negeri 1 Pleret: a. Mahasiswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan secara

matang sedini mungkin, sehingga mempermudah dalam proses pelaksaan PPL atau Magang III. Praktikan sebaiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin

dengan mempelajari lebih mendalam materi yang telah diterima dan mengikuti pengajaran mikro dengan makismal.

(39)

c. Sebaiknya menggunakan media yang bervariasi dan mengajak aktif siswa agar siswa antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terutama games atau video motivasi yang menarik karena siswa sangat antusias jika menggunakan metode tersebut

d. Menjalin komukasi dan kerjasama yang baik dengan guru pembimbing, dosen pembimbing, guru pelajaran, mahasiswa mata pelajaran, siswa, serta seluruh elemen sekolah agar pelaksanaan program PPL atau Magang III dapat berjalan dengan lancar.

e. Mahasiswa Praktikan hendaknya berusaha menyesuaikan dinamika yang terjadi di lapangan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta kegiatan pendukung lainnya.

f. Rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan kekompakan dalam satu tim hendaknya

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Muh Nur Wangid, M.Si. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta.

Suwarjo, Eva Imania Eliasa. 2010. 55 Permainan (Games) dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing.

TIM PPL. 2016. Panduan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta. TIM PPL. 2016. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri

(41)
(42)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER 1 TAHUN 2016/2017

A. Topik Layanan : Tips Memperbaiki Cara Belajar

B. Bidang : Belajar

C. Fungsi : Pemahaman

D. Tujuan :

1. Agar siswa dapat menemukan cara belajar 2. Agar siswa dapat memperbaiki cara belajarnya

E. Sasaran : Kelas X C

F. Tanggal Pelaksanaan : Senin, 22 Agustus 2016

G. Waktu : 2x45 menit

H. Tempat pelaksanaan : Ruang Kelas I. Metode/Teknik : Ceramah, Diskusi J. Media/Alat : Laptop, Powerpoint K. Uraian kegiatan

No Tahap Uraian Layanan Waktu

1. Pendahuluan

a. Salam

b. Pembukaan (berdoa, menyapa siswa, mengecek kehadiran, dan menanyakan kabar peserta didik)

2x5 Menit

2. Inti

a. Menjelaskan materi

b. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum mengerti mengenai materi

c. Menjelaskan bahwa setiap individu dalam diperbolehkan dan dianjurkan untuk memiliki pemikiran dan pendapat yang berbeda

d. Senam otak (berburu kelinci, dan menara berputar)

2x35

(43)

3. Penutup

a. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan isi tema yang telah disampaikan.

b. Siswa mengungkapkan kesan dan perasaan yang diperoleh selama kegiatan berlangsung

c. Menutup kegiatan dengan berdoa, salam dan penutup

2x5 Menit

L. Sumber :http://www.hipwee.com/tips/gak-ada-orang-bodoh-di-dunia-ini-kalau-nilaimu-masih-biasa-biasa-aja-berarti-cara-belajarmu-harus-diperbaiki/

M. Evaluasi

1. Penilaian Proses:

a. Keaktifan siswa selama kegiatan berlangsung b. Kesesuaian RPL dengan proses

2. Penilaian Hasil:

a. Siswa memahami materi layanan yang diberikan b. Siswa dapat menemukan cara belajarnya yang baru

3.

Rencana tindakan yang akan diambil oleh siswa setelah mendapatkan layanan

N. Tindak Lanjut : Bimbingan Kelompok O. Lampiran : Lampiran Materi

Bantul, 22 Agustus 2016 Guru Pembimbing

Siti Qomariyah, S.Pd

NIP 19710412 199802 2 008

Praktikan

(44)

Lampiran 2: Materi

Kalau Nilaimu Masih Biasa-Biasa Aja, Berarti Cara Belajarmu Harus

Diperbaiki

“Kenapa Ji? Kok sedih amat kayaknya”

“Aku hanya dapat nilai 60 saat ujian. Padahal aku sudah belajar semalaman” “Yaaah… Yang sabar, ya…”

Kamu mungkin pernah mengalami masa dimana kamu udah belajar semalaman tapi hasil ujian masih gitu-gitu aja. Kesel pasti. Sudah belajar tiap hari sampai begadang pas mau ujian, tapi dapatnya segitu-segitu saja. Kamu mungkin bakal berpikir,

“Apa mungkin aku tidak pintar?”

Sebelum kamu bilang kalau kamu gak pinter, ada baiknya kamu evaluasi dulu cara belajarmu. Siapa tau cara belajar yang selama ini dipakai emang gak cocok untuk kamu. Berikut beberapa tips cara belajar baru biar belajarmu lebih efektif lagi.

1. Bila fokus nya mudah teralihkan oleh hal-hal sepele, coba mulai dengan matikan HP.

HP itu benda paling mengganggu. Meski udah kamu silent, tapi tiap ada SMS atau chat masuk, kamu pasti tau. Bahkan tanpa ada notif apa-apa, kamu juga tetep aja rajin periksa. Tapi justru hal itu bisa merusak konsentrasimu dalam belajar. Alih-alih bisa fokus dengan materi pelajaran, kamu malah lebih sibuk memeriksa HP

2. Cara terbaik untuk menghafal adalah dengan menuliskannya. Kamu bisa bikin catatan kecil biar lebih mudah mengingat semua materi.

Kalau kamu adalah tipe orang yang susah menghafal materi pelajaran, kamu perlu mencoba cara ini. Menulis ulang materi bisa jadi cara alternatifmu untuk mengingatnya. Dalam menuliskan ulang materinya, kamu bisa mereview materi yang sudah diberikan.

Nah, saat mereview tersebut kan kamu bisa sekalian mengingat-ingat materi pelajaran. Toh, kalau kamu punya bentuk catatan dari materi, kamu bisa baca-baca lagi kapanmu kamu mau.

3. Menandai bagian penting dalam catatanmu. Agar mudah bila ingin dibaca lagi, apalagi ketika menjelang ujian.

(45)

Apalagi kalau udah mau ujian. Ketepatan materi yang mau kamu pelajari dan keefektifan belajar bisa dengan cara ini bisa jadi andalanmu

4. Daripada sekadar menghafal materi, coba deh fokus menghafal poin-poin pentingnya aja. Cara ini dijamin bikin kamu lebih cepat menguasai materinya. Salah satu kesalahan pelajar Indonesia dalam belajar adalah kecenderungan mereka untuk menghafal setiap detil materi yang disampaikan. Alih-alih bisa hafal, kamu malah cepat pusing dan bosan kalau cara belajarmu seperti itu.

“Lalu harus bagaimana?”

Ada baiknya kalau kamu memfokuskan belajarmu pada poin-poin penting dalam materi itu saja. Selain mempermudah menghafal, pemahamanmu terhadap materi juga lebih mudah berkembang.

5. Tempelkan catatan kecilmu di dinding kamar. Supaya kamu selalu ingat sama materi pelajaran.

Coba sebutkan palajaran tersulit? Misal yang harus menuntutmu menghafal rumus. Dalam urusan pemahaman materi, kamu bisa lebih cepat menghafal dan memahami kalau setiap hari kamu terekspos dengan materi tersebut. Untuk itu kamu perlu untuk membuat catatan kecil yang bisa ditempel di dinding kamarmu.

Kalau tiap kamu mau tidur dan bangun tidur kamu tempel catatan materi, lama-lama kamu akan jadi ingat dan paham dengan sendiri dan merasa terbiasa dengan catatan tersebut. Cobain sendiri deh kalau gak percaya.

6. Jangan lupa untuk mengatur waktu belajarmu. Baiknya kamu punya jadwal yang jelas demi menyeimbangkan dengan waktu istirahat dan tidurmu.

Semangat belajar sih boleh, bagus malahan. Tapi jangan lupakan istirahat juga. Kamu boleh belajar dengan semangat dan rajin demi menata masa depan, tapi istirahat itu perlu. Kalau kamu gak menyediakan waktu yang cukup untuk istirahat, kasihan tubuhmu.

Otakmu bisa-bisa kecapekan dan malah susah untuk dibuat belajar. Akan percuma kamu belajar setiap hari dengan porsi yang berat kalau pas ujian otakmu gak bisa ingat materinya.

7. Biar kamu usaha sekuat tenaga, hasilnya bakal gak maksimal kalau tanpa dibarengi doa. Jadi jangan lupakan hal yang satu ini, ya!

Ini poin yang paling penting. Dalam setiap usaha yang kita lakukan, ada campur tangan Tuhan yang akan menentukan hasil akhirnya. Jadi selain berusaha giat dengan cara belajar, kamu juga jangan sampai melupakan upaya dengan cara doa. Dengan doa yang tulus dan diterima oleh Tuhan, hasil belajarmu gak mungkin jadi sia-sia.

(46)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER 1 TAHUN 2016/2017

A. Topik Layanan : Rahasia Siswa Cerdas / Bright Student’s Secret

B. Bidang : Belajar

C. Tujuan :

1. Agar siswa dapat menemukan cara belajar 2. Agar siswa dapat memperbaiki cara belajarnya

D. Fungsi : Pemahaman

E. Sasaran : Kelas X E

F. Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 01 September 2016

G. Waktu : 2x45 menit

H. Tempat pelaksanaan : Di Ruang Kelas I. Metode/Teknik : Ceramah, Diskusi J. Media/Alat : Laptop, Powerpoint K. Uraian kegiatan :

No Tahap Uraian Layanan Waktu

1. Pendahuluan

c. Salam

d. Pembukaan (Pelaksana memimpim siswa

untuk berdoa sebelum kegiatan bimbingan dimulai, menyapa siswa serta mengecek

kehadiran siswa)

e. Melakukan pengakraban

f. Mengajak peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan yang akan dilakukan

g. Menyampaikan topik/tema layanan

(47)

2. Inti

e. Menayangkan video f. Refleksi video

g. Menjelaskan materi tentang cara belajar efektif h. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa

yang belum mengerti mengenai materi i. Ice breaking (Kata Berantai)

2x35 Menit

3. Penutup

d. Membagikan lembar tugas

e. Siswa mengungkapkan kesan dan perasaan yang diperoleh selama kegiatan berlangsung f. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan

isi tema yang telah disampaikan.

g. Menutup kegiatan dengan berdoa, salam dan

1. Penilaian Proses :Keaktifan siswa selama kegiatan berlangsung dan kesesuaian RPL dengan proses

2. Penilaian Hasil :Siswa dapat menemukan cara efektif dalam belajarnya N. Tindak Lanjut : Konseling Individu

(48)

LAMPIRAN 2: Materi

RAHASIA SISWA CERDAS DALAM BELAJAR

Belajar keras siang dan malam, jadi penghuni tetap perpustakaan, serta memangkas semua kesenangan mungkin jadi karakteristik yang melekat pada siswa tercerdas dalam kepalamu. Mereka yang berhasil mencatatkan namanya sebagai siswa atau lulusan terbaik memang terkesan belajar keras untuk meraih itu semua.

Namun ternyata anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Mereka yang berhasil meraih prestasi gemilang terbukti tidak pernah belajar sekeras yang kita pikirkan. Hal yang mereka lakukan adalah belajar dengan cara cerdas yang sayangnya tidak diketahui oleh semua orang.

Buat kamu yang punya mimpi menjadi sebaik mereka, berikut ini Hipwee akan ulas cara-cara belajar yang dimiliki oleh murid-murid terbaik. Mau tahu apa saja?

1. Mereka Belajar Di Luar Kebiasaan: Membaca Materi Pelajaran Dari Buku Bacaan Standar

Bukanlah Bagian Dari Cara Mereka Meningkatkan Kemampuan

Ketika siswa lainnya sibuk mencari buku referensi dari perpustakaan atau pinjaman dari kakak kelas, mereka yang punya otak cerdas justru menggunakan cara lain untuk

mendapatkan semua informasi yang menurutnya diperlukan. Berkelana dari satu

perpustakaan ke perpustakaan lainnya, serta mempelajari seluk-beluk ujian dari soal-soal tahun sebelumnya adalah cara belajar tersembunyi dari mereka. Mereka tidak hanya belajar dari sumber yang diberi tahu saja tapi juga mencari sumber lainnya. Rasa ingin tahu yang besar membuat siswa jenis selalu ingin mengeksplorasi berbagai yang tidak tersaji di depan mereka.

2. Tidak Ada Istilah Menunggu Diberi Materi, Buat Mereka Untuk Mendapat Materi Lengkap Itu Harus Dicari Sendiri

Sebagian dari kita mungkin mengandalkan bahan ajar dari guru sebagai materi belajar. Setelah sesi belajar biasanya kita akan langsung meng-copy ke flashdisk dan saat ujian tinggal belajar dari sana semua. Hal berbeda justru dilakukan oleh mereka yang punya nilai mumpuni. Alih-alih belajar dari materi yang sama, mereka justru gencar mencari sumber lainnya. Dengan bantuan intenet, dan sumber lain di perpustakaan mereka berusaha mencari sumber tandingan yang bisa memperkaya khasanah pemikiran. Materi dari dosen hanya dijadikan guide untuk mencari sumber lanjutan yang berhasil membuat mereka mencetak prestasi gemilang. Hal inilah yang menjadikan tugas kuliah dan hasil ujian mereka berakhir dengan nilai mumpuni.

3. Belajar Sepanjang Malam Sampai Kelelahan Tidak Ada Dalam Kamus. Mereka Tahu Betul Belajar Teratur Akan Menghasilkan Keluaran yang Lebih Bagus

Kalau kamu berpikir bahwa mereka yang punya prestasi belajar baik akan menghabiskan malam dengan belajar mati-matian, itu tandanya pemahaman kamu salah besar. Bagi mereka jam belajar tidak ditentukan berdasarkan kuantitas melainkan kualitas. Daripada sibuk menghabiskan satu malam untuk belajar mereka lebih suka belajar dalam waktu yang singkat namun kaya akan manfaat. Disaat belajar dalam waktu yang lama otakmu akan mengalami kelelahan. Rasa lelah tersebutlah yang justru membuat otak tidak bisa diajak bekerja sama secara maksimal.

(49)

mengingat. Ternyata cara belajar ini tidak dianut oleh mereka yang punya indeks prestasi mengagumkan. Mereka justru memilih untuk mencacat ulang materi yang dibaca untuk menguatkan ingatan daripada hanya sekedar memberi tanda pada bagian-bagian dalam buku bacaan.

5. Tidak Kurang Tidur Jadi Salah Satu Kunci Prestasi. Sepadat Apapun Materi yang Menghadang — Menyiksa Diri Dengan Belajar Sepanjang Malam Tidak Akan Dilakukan

Jika kamu ingin mendapatkan nilai yang baik jangan coba-coba memangkas waktu tidurmu dengan semena-mena. Alasannya adalah karena tubuh yang kelelahan tidak akan bisa diajak bekerja sama secara maksimal. Tidur malam sesuai aturan (7-8 jam) menjadi kewajiban untuk menjaga stamina tubuh berada di level terbaik. Dengan istirahat sesuai aturan, rasa lelah akan digantikan dengan kekuatan baru yang justru bisa membantumu meraih prestasi cemerlang. Beristirahat juga memampukan otakmu tetap berkonsentrasi dengan baik. So mulai sekarang bagi kamu doyan bergadang demi belajar lebih baik kurangi kebiasaan tersebut ya. Mereka yang cerdas saja gak sebegitunya kok!

6. Murid-murid Terbaik Memperlakukan Sesi Bertemu Dosen di Kelas Secara Sakral

Siswa-siswa cerdas tidak akan membiarkan dirinya datang ke kelas dengan otak yang

“kosong” tentang materi pelajaran yang hari itu akan dibahas. Satu malam sebelumnya

mereka akan berusaha membaca materi pelajaran, memahaminya, serta mencatat hal-hal apa saja yang ingin ditanyakan. Cara belajar ini efektif untuk membuatmu menjadi lebih

“nyambung” dengan materi yang hari itu akan diajarkan. Poin untung lainnya adalah mereka

yang sering bertanya punya kesempatan lebih besar untuk dikenal oleh guru.

7. Nilai Baik Atau Buruk Tidak Serta Merta Mereka Terima. Segalanya Dievaluasi, Demi Hasil yang Lebih Baik di Kemudian Hari

Setelah ujian berakhir dan mendapatkan hasil, kebanyakan dari kita akan melupakan begitu saja lembar ujian tersebut. Padahal dengan mengevaluasi hasil ujian kita bisa mengetahui di mana letak kesalahan serta membantu menemukan jawaban yang lebih tepat. Mengevaluasi jawaban setelah ujian dilakukan adalah cara para siswa cerdas belajar. Melalui cara tersebut mereak jadi tahu secara persis di mana letak kesalahan dan belajar untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

8. Karena Sadar Tidak Semua Ilmu Didapatkan Dari Bangku Sekolah, Mereka Juga Rajin Mencari Pengalaman Di Luar Sekolah

Tidak hanya mengandalkan kegiatan akademik untuk menggali ilmu, mereka yang berstatus sebagai siswa terbaik juga gemar mencari pengalaman seperti di level organisasi sekolah. Bagi mereka, ilmu yang didapatkan di bangku kuliah tidaklah cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu yang sedemikian besar sehingga tambahan pengetahuan dari luar menjadi begitu esensial untuk dicari dan temukan.

9. Konsisten Dengan Cara Belajar Yang Telah Dibuat Adalah Salah Satu Trik Tersembunyi Yang Mereka Miliki

Kalau kamu sudah punya formulasi belajar yang dirasa efektif tetaplah konsisten untuk menjalaninya. Belajar sesekali jelas tidak akan membuatmu pintar seketika. Sama

(50)

dijalani. Dengan kerja keras dan sikap konsisten, kesempatan untuk menorehkan prestasi cemerlang adalah semakin mudah diwujudkan.

10. Daripada Menggunakan Laptop, Mereka Yang Berprestasi Baik Lebih Suka Mengandalkan Catatan Tangan Untuk Menulis Materi

Meskipun terdengar sepele penelitian membuktikan bahwa menulis dengan tangan memberi kesempatan seorang siswa untuk mencerna informasi dengan lebih baik. Ucapan guru yang dicatat ulang dengan menggunakan tangan juga memiliki peluang besar untuk diingat dengan lebih kuat. Cara belajar ini ternyata banyak diadopsi oleh mereka yang punya nilai akademik baik. Mencatat materi pelajaran menggunakan tangan terbukti berkaitan dengan nilai akademik yang didapatkan.

Belajar itu memang perlu namun yang lebih perlu lagi adalah kamu tahu cara belajar yang efektif dan efisien. Pasalnya belajar tanpa trik justru bikin kamu sulit mendapat hasil terbaik

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan makna hidup rukun dalam kemajemukan teman dengan bahasa yang santun.. Dengan tanya jawab, siswa dapat menemukan makna hidup rukun

Destination branding Pantai Pink memiliki tema pokok perancangan, yaitu wisata alam dan bahari dengan keunikan alam yang tidak dimiliki pantai lainnya di

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan hukum normative, adapun data yang digunakan dalam penelitian ini bertumpu pada studi

Sebagai contoh, epinephrine dan norepinephrine meningkatkan masukan kalsium ke dalam sel oleh mekanisme fosforilasi pada kanal kalsium melalui cyclic AMP (cAMP)-

Bahwa sehubungan dengan butir a di atas, perlu ditetapkan hasil ujian masuk tersebut dengan Surat Keputusan Rektor.. Peraturan Pemerintah

Jumlah Pegawai per Kelurahan Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Lingkungan Pemerintahan Kecamatan Cicendo Tahun 2015..

kota ada beberapa proses yang harus dilakukan agar pesan yang ditujukan dapat diterima oleh khalayak dengan baik sehingga tujuan dari pemberian merek suatu kota tersebut dapat

Sebagaimana telah diuraikan pada bab 1 bahwa tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan