• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Charlingga, 2013

PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI

SENIOR ALKO BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Charlingga

0800202

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN (UJIAN SIDANG)

Nama : CHARLINGGA NIM : 0800202

Judul : PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR ALKO BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I,

Dr. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001

Pembimbing II,

Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(3)

Charlingga, 2013

PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI

SENIOR ALKO BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Atlet Senior Putra Bola Voli ALKO Bandung)

Oleh

Charlingga

Sebuah skripsi yang Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

©

Charlingga

2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

ABSTRAK

PERBANDINGAN JUMP SERVE DARI SISI KANAN, TENGAH, DAN SISI KIRI TERHADAP HASIL SERVE PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR

ALKO BANDUNG

Dosen Pembimbing : Dr. R. Boyke Mulyana Drs. Basiran, M.Pd

Charlingga 0800202

Sekripsi ini dilatarbelakangi pentingnya teknik serve dalam permainan bola voli, oleh karena teknik serve dapat memberikan pengaruh untuk mmemperoleh angka dalam permainan bola voli. Berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan teknik serve dalam permainan bola voli dapat dilakukan dengan menggunakan teknik jump serve. Adanya system scoring rally point, maka sifat atau peranan teknik serve yaitu jump serve pada sisi kanan, tengah dan sisi kiri hampir sama mematikan permainan lawan dan menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola pada pemain yang berperan sebagai pengumpan, sedangkan yang membedakannya adalah pada posisi-posisi tertentu dimana seorang jumper melakukan serve. Permasalahan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan antara jump serve dari sisi kanan, tengah, dan dari sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung?. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui posisi manakah yang lebih efektif antara teknik jump serve dari sisi kanan, tengah, dan dari sisi kiri terhadap hasil serve atlet bola voli senior ALKO Bandung. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan efektifitas teknik jump serve antara sisi kanan, tengah dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior putra ALKO Bandung.Penelitian ini menggunakan metode ex post facto. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara acak, dengan jumlah sampel 10 orang atlet bola voli senior putra ALKO Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

serve pada cabang olahraga bola voli.

Hasil pengolahan dan analisis data penelitian ini kesimpulanya adalah teknik

jump serve dari sisi kanan, tengah dan sisi kiri memiliki kualitas yang sama dan tidak

(5)

Charlingga, 2013

TINJAUAN TEORETIS, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

A. Olahraga Bola Voli……….

B. Teknik Dasar Bola Voli………..

C. Macam macam Servis Dalam BolaVoli……….

(6)

BAB III

BAB IV

4. Jumping Service………

D. Analisis Gerak Teknik Jump Serve………

1. Sikap Awal Servis………

a). Analisis Gerak Awal Jump Serve………...

b). Sikap Pelaksanaan Jump Serve………..

c). Sikap Akhir Jump Serve………

E. Konsep Ketepatan………….………...

F. Anggapan Dasar Penelitian………....

G. Hipotesis...

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian………..

B. Populasi dan Sampel Penelitian………...

1. Populasi………..

2. Sampel………

C. Desain Penelitian………

D. Intrumen Penelitian………

E. Lokasi dan Pelaksanaan Pengumpulan Data……….

F. Teknik dan Analisis Data………...

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data...

B. Uji Persyaratan…….………..

1. Hasil Uji Rata-rata dan Simpangan Baku ………

(7)

Charlingga, 2013

BAB V

3. Uji Homogenitas Kesamaan Dua Varians...

4. Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan Pendekatan

Analisis Varians (ANAVA)...

C. Diskusi Penemuan……….

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….

B. Saran………

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

44

45

50

53

53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Ketiga Variabel ... 42

4.2. Hasil Pengujian Normalitas dan Lilliefors Ketiga Variabel ... 43

4.3. Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Varians)………….. 44

4.4. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan

Pendekatan Analisis Varians (ANAVA)... 45

4.5.Hasil Presentase Jump Serve Sisi Kanan di Gambarkan dengan

Menggunakan Grafik……… 47

4.6. Hasil Presentase Jump Serve Tengah di Gambarkan dengan

Menggunakan Grafik……… 48

4.7. Hasil Presentase Jump Serve Tengah di Gambarkan dengan

(9)

Charlingga, 2013

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar Halaman

2.1. Lapangan Permainan Bola Voli ... 12

2.2. Sikap Awal Melakukan Jump Serve ... 18

2.3. Sikap Pelaksanaan Melakukan Jump Serve ... 19

2.4. Rangkaian Gerak Jump Serve ... 20

2.5. Analisis Gerak Jump Serve ... 22

2.6. Contoh Gambar Momen Inertia Pada Lempengan Besi ... 23

2.7. Gaya Melalui Titik Berat ... 25

2.8. Impac Pada Jump Serve ... 26

3.3. Lapangan Untuk Tes Jump Serve ... 38

Bagan 3.1. Desain Penelitian ... 35

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Serve dari Sisi Kanan ... 57

2. Data Hasil Tes Serve dari Tengah ... 58

3. Data Hasil Tes Serve dari Sisi Kiri ... 59

4. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Sisi Kanan ... 60

5. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Tengah ... 61

6. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Jump Serve Sisi Kiri... 62

7. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Sisi Kanan ... 63

8. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Tengah ... 64

9. Uji Normalitas Lilliefors Tes Serve Sisi Kiri ... 65

10. Uji Kesamaan Beberapa Varians... 66

11. Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata dengan Menggunakan Pendekatan Analisis Varians (ANAVA) ... 68

12. Daftar Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 71

13. Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke z ... 72

14. Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 73

15. Profil Pelatih Bola Voli Senior Putra ALKO Bandung ... 76

(11)

Charlingga, 2013

17. Dokumentasi Penelitian ... 82

23. Surat Keputusan penelitian ... 85

24. Surat Keterangan ... 89

25. Surat Keputusan ... 90

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke,

Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette.

Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang ukuranya lebih kecil dari bola

basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu

tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini di buat oleh Alfred T. Halstead, yang

setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai

menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan

melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan

oleh 2 regu dan masing-masing regu terdiri dari 6 orang. Permainan ini adalah

kontak tidak langsung, sebab masing-masing regu bermain dalam lapangan sendiri

dan dibatasi oleh jaring atau net. Prinsip bermain bola voli adalah memainkan

bola dengan memvoli dan berusaha menjatuhkannya ke dalam lapangan

permainan lawan dengan cara menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan

mempertahankannya agar bola tidak jatuh dilapangan sendiri. Hal ini seperti yang

dijelaskan Irsyada (2000:13).

Pada awalnya ide dasar permainan bola voli itu adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memanangkan permainan dengan mematikan bola itu didaerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai.

Ada juga yang perlu diperhatikan dalam permainan bola voli yaitu harus

(13)

2

Charlingga, 2013

voli, terutama mental setiap pemain pasti punya karakter masing-masing

diantaranya mempunyai prinsip bermain dalam bola voli.

Adapun mengenai prinsip bermain bola voli yang lain Yudiana dan Subroto

(2010:36) menjelaskan bahwa “Prinsip bermain bola voli adalah menjaga bola

jangan sampai jatuh di lapangan sendiri dan brusaha menjatuhkan bola dilapangan

lawan atau mematikan bola dipihak lawan”.

Permainan bola voli telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga

yang sangat digemari oleh Masyarakat Indonesia, bahkan dunia Internasional.

Permainan bola voli ini adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak

sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, serta masyarakat kota

sampai masyarakat pedesaan.

Penguasaan teknik dasar yang baik merupakan salah satu faktor penentu

dalam mencapai puncak prestasi seorang atlet seperti yang dijelaskan Harsono

(1988:100) bahwa “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerak keseluruhan”. Ada beberapa teknik

dasar yang harus dikuasai oleh atlet dalam permainan bola voli yaitu Servis, Pass,

Spike, dan Blok. Atlet harus didasari dengan teknik, ketika atlet bola voli tidak

menguasai teknik dasar tidak akan berprestasi, karena modal utama pemain bola

voli ialah teknik dasar yang baik. Lebih lanjut Beutelstahl (2011:8) menyatakan

“teknik dasar permainan bolla voli terdiri dari Servis, Dig, Attack, Volley, Blok, Defence”.

Permainan bola voli mempunyai berbagai teknik dasar yang merupakan

salah satu unsur dominan untuk menentukan menang kalahnya suatu regu dalam

suatu pertandingan, salah satu teknik dalam permainan bola voli adalah servis.

Pada mulanya dalam permainan bola voli, servis hanya sebagai awal dimulainya

suatu permainan, namun perkembangannya sekarang ini servis bukan lagi sebagai

pukulan pertama melainkan servis juga sebagai serangan pertama yang sangat

penting untuk memperoleh angka sebagai bagian dari kemenangan yang harus

(14)

3

bahwa “Pada awalnya servis hanya merupakan penyajian bola pertama untuk

mengawali permainan. Dalam perkembanganya bola voli modern, servis

merupakan serangan pertama untuk memperoleh angka”.

Peranan servis dalam bola voli sangat menentukan permainan, bila servis

dilakuan dengan tepat kesasaran yang kosong atau diarahkan ke pemain yang

kurang baik dalam menerima sevis akan menyulitkan lawan. Permainan bola voli

membutuhkan kerjasama tim yang baik, bila seorang pemain kurang baik

menerima servis maka bola yang diumpan ke toser akan kurang baik, sehingga

umpan toser ke seorang spiker kurang baik, akibatnya terjadilah serangan yang

kurang baik pula. Bila lawan melakukan serangan yang kurang baik tentunya kita

bisa menerima bola dengan mudah, dari bola itu kita bisa membuat serangan yang

mematikan.

Permainan bola voli harus diawali dengan servis, karena servis merupakan

awal dari permainan bola voli. Adapun berbagai macam servis yang dijelaskan

oleh Yudiana dan Subroto (2010:52-55) yaitu “servis bawah, Servis atas,

Change-up servis dan Jumping servis”. Namun penulis ingin membahas tentang

jump servis, Yudiana dan Subroto mengatakan “jumping servis dilakukan dari

daerah servis dengan cara melompat. Pemain yang sudah memiliki kemampuan

fisik dan keterampilan tingkat tinggi, melalui perhitungan yang cermat antara

timing lompatan dan timing melambungkan bola, tolakan dilakukan pada batas

akhir garis lapangan permainan.

Jump serve merupakan servis yang sangat mematikan, oleh karena itu

banyak pemain bola voli menggunakan teknik jump serve. Menurut Viera dan

Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:71) bahwa “Jump Serve ini

merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi

lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 atau 3 orang jump server yang dapat

(15)

4

Charlingga, 2013

 Dapat menjatuhkan mental lawan, seperti ada keraguan pada diri pemain itu untuk menerima passing dari seorang jumper

 Mempersulit lawan untuk membangun serangan

 Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan

 Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :

 Awalan 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.

 Lompat pada langkah ke 4 di luar garis belakang dan jatuh di dalam lapangan.

 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.

 Ayunan tangan sama seperti melakukan spike bola tinggi (open spike).

 Step ketiga baru bola dilempar ke atas, setelah melakukan step sekali lagi, server melompat dan memukul bola.

 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike.

Permainan bola voli ialah permainan yang menggunakan srategi yang

matang untuk menjatuhkan mental lawan, oleh karena itu banyak strategi yang

kurang matang, sehingga ketika pada saat menyerang tidak efektif. Menurut Viera

dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:3) bahwa:

dalam bola voli, terdapat 3 metode penyerangan yang sangat efektif, metode pertama yang dipelajari adalah melakukan tips. Tips yang sering kali terlihat sebagai manuver bertahan yang dilakukan ketika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan serangan yang lebih bertenaga. Tetapi sesungguhnya tips juga merupakan teknik menyerang yang sangat efektif karena ia mengganggu perhitungan pemain tim bertahan yang sudah terpola.

Untuk dapat memulai pertandingan dibutuhkan teknik jump serve yang tepat

(16)

5

dalam mengarahkan bola ke arah sasaran lawan yang mempunyai kemampuan

yang kurang baik dalam menerima bola jump serve. Sedangkan posisi servis yang

tepat dan jangkauanya lebih mudah untuk mengarahkan bola belum diketahui.

Apabila jump serve posisi dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri belum diteliti,

maka pemain bola voli pada saat pertandingan tidak tahu posisi mana yang harus

digunakan dalam memulai permainan, bila jump serve dilakukan dengan asal

maka pihak lawan akan mudah menerima jump serve sehingga mereka bisa

membuat serangan yang baik.

Keuntungan yang akan didapat apabila masalah ini diteliti bisa membantu

dan bermanfaat bagi para pelatih dan pemain bola voli dalam mempertimbangkan

jump serve diposisi mana yang akan digunakan untuk memulai suatu permainan

ke arah lawan.

Dengan uraian diatas maka penulis sangat tertarik untuk mengambil

penelitian ini khususnya penelitian perbandingan jump serve dari sisi kanan,

tengah, dan sisi kiri terhadap hasil ketepatan jump serve pada klub bola voli putra

senior ALKO Bandung. Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan

gambaran tentang jump serve dari sisi kiri, tengah, dan sisi kanan.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengajukan

permasalahan yang di anggap penting untuk diteliti lebih lanjut, yaitu sebagai

berikut: Perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri terhadap

hasil serve pada atlet bola voli senior putra ALKO Bandung?.

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk

kegiatan selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektifitas hasil serve antara sisi

(17)

6

Charlingga, 2013

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan

penulis melalui penelitian ini bisa diambil manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Secara teoretis adalah sebagai sumbangan informasi dan keilmuan yang

berarti bagi guru atau pelatih tentang ketepatan jump serve dari sisi kanan,

tengah, dan sisi kiri dalam permainan bola voli.

2. Secara praktis adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih dan pemain

dalam melakukan jump serve ke daerah lawan pada saat memulai

pertandingan.

a. Bagi Peneliti

Sebagai bahan untuk menerapkan teori keilmuan yang berkaitan

dengan jump serve terhadap keterampilan atlet dalam cabang bola voli,

serta mendapatkan pengalaman praktis di lapangan.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi institusi

pendidikan dalam mengembangkan ilmu pendidikan mengenai jump

serve.

c. Bagi Pelatih

Sebagai taktik bagi pelatih dalam merencanakan strategi pada atlet

akan pentingnya taktik terhadap pola penyerangan atau bertahan.

d. Bagi Atlet

Penelitian ini diharapkan dapat membuka dan memahami pola

permainan khususnya pemain bola voli tentang pentingnya memahami

taktik.

E. Anggapan Dasar

Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi atau

(18)

7

Anggapan dasar menurut Arikunto (2006:24) mengatakan bahwa “ anggapan

dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenaranya oleh peneliti yang akan berfungsi

sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam

melaksanakan penelitiannya “.

Anggapan dasar ini merupakan landasan teori didalam pelaporan hasil nanti.

Pentingnya tentang anggapan dasar dijelaskan oleh Arikunto (1993:55) yang

dikutif dari pendapat Winarno Surachmad adalah.

Anggapan dasar atau postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenaranya diterima oleh penyidik itu. Hal ini berarti bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyidik mungkin saja meragu-ragukan sebuah anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran dari sifat anggapan dasar itu. Selanjutnya diartikan pula bahwa penyidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis yang dianggapnya sesuai dengan penyidiknya.

Beberapa anggapan dasar menjadi titik tolak dari pemikiran penulis dalam

penelitian ini yang akan dijelaskan lebih lanjut.

Setiap individu mempunyai tingkat kebugaran jasmani dan kondisi fisik

yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan derajat sehat seseorang dipengaruhi oleh

aktifitas pada masing-masing individu dalam melakukan aktivitas maupun

bergerak.

Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

pencapaian prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, setiap pemain bola voli

dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima. Mempunyai Kondisi fisik yang

prima diharapkan pemain bola voli dapat mengikuti pertandingan maupun latihan

dengan maksimal, serta memberikan pengaruh bagi pengembangan aspek-aspek

latihan seperti teknik, taktik, dan mental.

Metode yang tepat dan sesuai yang digunakan dalam proses penelitian akan

mempermudah dalam pencapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu, semakin tepat

metode yang dipergunakan dalam menyajikan bahan latihan akan semakin efektif

(19)

8

Charlingga, 2013

Seorang pelatih yang tidak menguasai metode- metode dalam proses

pelatihan, tidak akan dapat mencapai tujuan pelatihan yang baik. Oleh karena itu

pelatih sendiri sebagian besar belum mengetahui bahwa jump serve adalah modal

awal serangan utama pada permainan bola voli. Akibatnya akan timbul proses

latihan yang tidak bervariasi dan monoton, sehingga menimbulkan dan kurangnya

perhatian serta kesungguhan belajar pada diri siswa atau atlet.

Menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti (2004:71)

bahwa “Jump serve ini merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan

serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 atau 3 orang

jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan”.

Dalam proses pelaksanaan terdapat beberapa metode yang dapat

dipergunakan untuk mencapai tujuan pelaksanaan, diantaranya adalah metode

perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri. Pada prinsipnya

perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri memiliki kesamaan

dalam pelaksanaanya.

F. Penjelasan istilah

1. Bola voli menurut Barbara dan Bonnie (2004:2) yaitu dimainkan oleh dua

tim dimana tiap tim beranggotakan du sampai enam orang dalam suatu

lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi tiap tim.

2. Servis menurut Beutelstahl (2011:8) adalah sentuhan pertama dengan bola.

Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai permulaan saja, cara

melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis kemudian

berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang.

3. Jump servis menurut Subroto dan Yudiana (2010:55) servis ini dilakukan

dari daerah servis dengan cara melompat.

4. Efektif menurut Arfina (1994:95) adalah ada pengaruh atau akibat.

5. Servis menurut Ma’mun dan Subroto (2001:54) bahwa servis merupakan

awal terjadi suatu permainan.

6. Ketepatan menurut Nasir (2010:1) dalam website

(20)

http://pendidikanolahragadipontianak.blogspot.com/2010/10/komponen-9

kebugaran-jasmani.html adalah kemampuan seseorang untuk

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.

7. Jump Serve menurut Viera dan Fergusson, yang diterjemahkan oleh Monti

(2004:71) bahwa “Jump Serve ini merupakan salah satu senjata ampuh

untuk mengacauan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan

minimal 2 atau 3 orang jumper yang dapat mengacaukan irama permainan

(21)

Charlingga, 2013

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

Seperti yang dipaparkan oleh Surakhmad (1985:131) yaitu “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan

sisi kiri terhadap hasil ketepatan jump serve dalam permainan bola voli. Oleh

karena itu, dibutuhkan metode yang tepat untuk membuktikan kebenaran hipotesis

yang telah diajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan metode penelitian

ex post facto. Tujuan menggunakan metode ex post facto adalah untuk

menyelidiki apakah satu atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin

menyebabkan perbedaan perilaku pada subjek, dengan kata lain, penelitian ini

untuk menentukan apakah perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek (dalam

variable independen) menyebebkan terjadinya perbedaan pada variable dependen.

Seperti dalam sebuah website

http://www.4skipsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2s66WDyMe menjelaskan:

“penelitian ex post facto menguji apa yang telah terjadi pada subjek. Ex post facto secara harfiah berarti “sesudah fakta”, karena kuasa atau sebab yang diselidii tersebut sudah berpengaruh terhadap variable lain. Penelitian ini disebut penelitian kuasal komparatif karena dimaksud untuk menyelidiki kuasa yang mungkin untuk suatu pola perilaku yang dilakukan dengan cara membandingkan subjek dimana pola tersebut ada dengan subjek yang serupa dimana pola tersebut tidak ada atau berbeda”.

Metode ex post facto merupakan penelitian dengan rancangan ex post facto

sering disebut dengan after de fact. Artinya penelitian yang dilakukan setelah

suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga restropective study karena penelitian ini

(22)

32

kejadian dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Metode penelitian ex post facto merupakan prosedur kegiatan peristiwa

yang sudah terjadi dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah ada tidaknya

perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri, serta berapa besar

efektifitas hasil terhadap target.

Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas ke-1 (X1) Jump serve dari sisi kanan

2. Variabel bebas ke-2 (X2) Jump serve dari tengah

3. Variabel bebas ke-3 (X3) Jump serve dari sisi kiri

4. Variabel terikat (Y1) Hasil ketepatan jump serve

Dengan demikian, tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran

yang jelas mengenai perbandingan jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri

terhadap hasil ketepatan sasaran dalam cabang olahraga bola voli.

B. Populasi dan Sampel Pnelitian

1. Populasi

Penentuan populasi bagi seorang peneliti sangat penting, karena

merupakan subyek data dari suatu penelitian yang berada dalam suatu wilayah

yang jelas sifat-sifatnya dan lengkap. Populasi mempunyai makna berkaitan

dengan elemen, yakni unit tempat-tempat diperolehnya informasi. Elemen

tersebut bisa berupa individu, keluarga, kelompok sosial, sekolah, dan kelas,

dengan kata lain populasi adalah sekumpulan dari sejumlah elemen. Sudjana

(1982:5) menjelaskan bahwa:

(23)

33

Charlingga, 2013

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Dalam hal ini Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasan tentang populasi bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas an karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet senior putra SBV ALKO Bandung, yang berjumlah 10 orang.

Penulis mengambil populasi di atas dengan alas an bahwa mereka yang mengikuti

latihan bola voli di ALKO Bandung yang mayoritas sudah memahami dasar-dasar

teknik bola voli, terutama yang ingin di ujicobakan pada atlet yaitu jump serve,

namun dalam implementasi di lapangan terkadang atlet masih bingung harus

berbuat apa di lapangan sehingga penulis berpendapat sangat tepat diadakannya

penelitian ini.

Sampel

Sampel dalam penelitian berarti sekelompok subyek dimana informasi

diperoleh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah semua populasi dijadikan sampel. Oleh karena itu, penelitian ini disebut

juga penelitian populasi. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:134) sebagai berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti. Kemudian Surakhmad (1998:100) menjelaskan bahwa: “Adakalanya masalah penarikan sampel ini ditiadakan sama sekali, dengan memasukan seluruh populasi sebagai sampel, yakni selama jumlah populasi itu diketahui terbatas”. Berdasarkan penjelasan diatas, maka jumlah sampel penelian yang penulis tetapkan sebesar

100% atau sebanyak 10 orang. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang

dari 100 orang.

Sampel merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi obyek

penelitian. Menurut Hasan (2002:58) bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi

(24)

34

dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto. Teknik ex post facto

dalam website

http://www.4skipsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2s66WDyMe bahwa:

teknik ex post facto tidak adanya manipulasi perlakuan dan penempatan subjek secara acak menyebabkan validitas internal dalam penelitian ex post facto kurang dapat dikendalikan dengan kata lain hipotesis tandingan yang logis sulit dibatasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis membuat kriteria sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah: Pemain bola voli putra senior yang telah

menguasai teknik dasar jump serve dalam permainan bola voli, maka yang

diambil untuk menjadi sampel adalah 10 orang.

C. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian ex post facto pengambilan data yang digunakan

harus dipilih sesuai dengan karateristik penelitian. Pada penelitian ini

langkah-langkah yang disusun adalah:

1. Menetapkan masalah penelitian

2. Membandingkan dua kelompok yang terpilih

3. Pemilihan desain dasar penelitian ex post facto

4. Mengumpulkan data

5. Analisis data

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah post tess only, hanya

(25)

35

Charlingga, 2013

Variabel Bebas Variabel Terikat

Jump Serve Dari Sisi Kanan (A ) 1 Ketepatan Hasil Servis (Y ) 1

Jump Serve Dari Tengah (A ) 2 Ketepatan Hasil Servis (Y ) 2

Jump Serve Dari Sisi Kiri (A3) Ketepatan Hasil Servis (Y ) 3

Bagan 3.1

Desain Penelitian

Keterangan :

1

A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari sisi kanan

2

A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari tengah

3

A : adalah penggunaan tes dengan teknik Jump Serve dari sisi kiri

1

Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli

2

Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli

3

Y : adalah ketepatan hasil service dalam cabang olahraga bola voli

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka dapat dibuat

(26)

36

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006:160) adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah.

Berdasarkan pernyataan di atas maka Instrumen penelitian yang digunakan

adalah tes ketepatan servis dari NCSU Volleyball Skills Test Battery dalam Populasi

Sampel

Tes jump serve dari tengah

Hasil

Pengolahan data

Kesimpulan Tes jump serve

dari sisi kanan

(27)

37

Charlingga, 2013

sekripsi Fahmi (2004:41) dengan validitas 0,96 dan reliabilitas 0,90. Adapun

alat-alat pendukungnya adalah yang tertera pada halaman 37.

1. Lapangan voli

2. Bola voli

3. Meteran

4. Kapur putih

Tata cara pelaksanaan tes tersebut sebagai berikut:

Tes ketepatan servis pada cabang olahraga bola voli

a) Tujuan: Untuk mengukur ketepatan service pada cabang olahraga bola

voli.

1. Testee melakukan servis sesuai dengan teknik yang akan digunakan

yaitu teknik jump serve dari sisi kanan, tengah, dan sisi kiri

2. Testee berada di belakang daerah service dan melakukan service sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

3. Apabila bola yang jatuh di luar lapangan dan bola tidak melewati net

dianggap gagal dengan mendapatkan nilai nol sebagai data testee.

4. Bola yang dipukul dan masuk namun terlebih dahulu mengenai net

dianggap sah

5. Bola yang jatuh pada batas pembagian daerah sasaran, diambil nilai

(28)

38

e) Penilaian: Skor diambil dari jatuhnya bola ke daerah sasaran. Jika bola

jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang

dicatat adalah skor yang paling tinggi, dan skor diperoleh dari hasil jumlah

keseluruhan testee dalam 10 kali kesempatan melakukan jump serve.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes yang akan digunakan untuk ketepatan

service dalam permainan bola voli dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3

Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli

Sumber: Volleyball Skills Test Battery

E. Lokasi dan Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data akan lebih lancar bilamana mempersiapkan

jadwal yang terencana, agar kelangsungan penelitian berjalan dengan baik.

Adapun jadwal pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan Club Bola Voli ALKO yang

(29)

39

Charlingga, 2013

2. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua hari dan satu kali pertemuan, yaitu:

a. Hari/Tanggal : Senin, 22-24 April 2013

b. Waktu : 15.00 sampai selesai

F. Teknik dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh.

Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu

akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika agar diperoleh

suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes dikutip dari buku “Modul Statistika” karangan Nurhasan, dkk.

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini adalah

sebagai berikut:

1. Mencari rata-rata dari setiap kelompok data yaitu dengan rumus:

n

2. Menghitung simpangan baku dari kelompok data atau variabel-variabel

(30)

40

S = Simpangan Baku yang dicari

X = Skor mentah

n = Jumlah sampel

X = Rata-rata skor mentah

3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas liliefors.

Prosedur yang digunakan sebagai berikut:

a. Pengamatan, X , 1 X , ...X2 n dijadikan bilangan bakuZ , 1 Z2,

...Zn menggunakan dengan rumus:

S X X Z  1

1

(X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang

dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh

(31)

41

Charlingga, 2013

4. Menguji homogenitas. Uji kesamaan beberapa varians dengan rumus

yang tertera pada halaman 41.

Sampel kel dk 1/dk Si Log Si dk (Log Si)

1 n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)

2 n - 1 1/ n – 1 S Log S n – 1 (Log S)

K n - 1 1/ n - 1 S Log S n – 1 (Log S)

J u m l a h ∑( n - 1) ∑ 1/n - 1 ∑ n – 1 (Log S)

5. Uji kesamaan beberapa rata-rata. Uji ini digunakan untuk

membandingkan parameter berupa nilai rata-rata yang lebih dari dua

kelompok. Uji ini sering pula diistilahkan pendekatan analisis varians

(ANAVA), adapun harga-harga yang diperlukan untuk analisis varians

ini adalah.

Sumber Variansi dk JK RJK F

Rata-rata 1 Ry R = Ry / 1

A / D Rata-rata antar kelompok k - 1 Ay A = Ay/(k-1)

Rata-rata dalam kelompok ∑ ( ni – 1 ) Dy D=Dy/∑(ni-1)

Total ∑ ( ni ) 2

y

Ry = J2/ ∑ni

Ay = ∑(J2/ni) – Ry

∑ 2

y = Jumlah kuadrat dari semua nilai pengamatan

(32)

BAB V

KSIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan hasil penelitian yang diperoleh, maka

penulis akan menyimpulkan secara keseluruhan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Dari hasil pengolahan serta analisis data, maka kesimpulan dari penelitian

ini adalah jump serve dari posisi kanan, tengah, dan sisi kiri lebih efektif, karena

memiliki kualitas yang sama dan tidak ada perbedaan jump serve dari sisi kanan,

tengah, dan sisi kiri terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior ALKO Bandung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan,

ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai

berikut:

1. Bagi para pelatih dan Pembina olahraga dalam proses latihan, hendaknya

memperhatikan dan memberikan beberapa bentuk latihan teknik jump serve

untuk meningkatkan hasil serve dengan teknik yang baik. Dalam hal ini,

hendaknya para pemain bola voli menggunakan teknik jump serve, karena

jump serve ini merupakan serangan utama dalam permainan bola voli

terutama pada posisi kanan, tengah dan sisi kiri , karena dari ketiga model

jump serve memiliki kualitas yang sama terhadap hasil serve pada atlet bola

voli senior ALKO Bandung.

2. Bagi para atlet cabang olahraga bola voli disarankan untuk lebih

(33)

54

Charlingga, 2013

dalam hal ini seorang pemain mempunyai masing-masing karakter serve yang

baik dan tepat. Oleh karena itu teknik jump serve merupakan salah satu

senjata utama awal permainan bola voli, maka sangat penting untuk diterap

kan dalam latihan.

3. Bagi rekan peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang

pengaruh atau perbandingan suatu teknik jump serve terhadap hasil serve pada

atlet bola voli Kota Bandung, penulis menganjurkan untuk mencobakan

bentuk teknik serve lainya yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan cabang

olahraga bola voli dan kondisi pelatihan atau aspek-aspek latihan lainya yang

dapat meningkatkan ketepatan dalam melakukan pukulan serve pada

khususnya, dan umumnya untuk meningkatkan prestasi pada cabang olahraga

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Amung Ma’mun dan Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli.Direktorat Jendral Olahraga.

Arfina, Yani. (1994). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitian Suatu pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Artikata.com. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 April 2011].

Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Edisi Revisi Bandung: CV. PIONIR JAYA.

Barbara dan Bonnie. (2004). Permainan Bola Voli. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dieter, Beutelstahl. (2005). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pioner Jaya.

Fahmi. (2004). Kontribusi Power Lengan dan Power Tungkai Terhadap Ketepatan

Jump Service pada Cabang Olahraga Bola Voli. Skipsi UPI Bandung.

Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Hidayat, R. Imam. (1998). Biomekanika. Bandung: CV Andira.

Irsyada, Machfud. (2000). Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ma’mun, Amung dan Subroto, Toto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam

Permainan Bola Voli, DIRJEN Olahraga. Jakarta.

(35)

56

Charlingga, 2013

http://pendidikanolahragadipontianak.blogspot.com/2010/10/komponenkebugar an- jasmani.html. [29 Oktober 2010].

Nurhasan dan Cholil. D. H. (2008). Statistika. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Nurhasan (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FPOK-UPI.

Sunardi. (Eds). (2008). Melatih Bola Voli Remaja. Yogyakarta: P.T. Citra Aji Parama.

Theng, K.H. (1973). Permainan Volleyball Modern. Bandung: Yayasan Kanisius.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Viera, B. L. dan Fergusson B.j. (1996). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

Website. [Online] Tersedia: http://www.Artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 Maret 2009].

Website. [Online] Tersedia: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-ex-post-facto.html#ixzz2c66WDyMe. [13 Juni 2007].

Yudiana, Yunyun dan Subroto, H. Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK-UPI.

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.3 Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli

Referensi

Dokumen terkait