PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN MISKONSEPSI SISWA SMP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Fisika
Oleh:
EMI RESMIYATI 0902263
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN MISKONSEPSI SISWA SMP
Oleh
Emi Resmiyati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Emi Resmiyati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Emi Resmiyati
NIM 0902263
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN MISKONSEPSI SISWA SMP
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Hikmat, M.Si. NIP.196908171994031003
Pembimbing II
Drs. Unang Purwana, M.Pd. NIP. 195711301981011001
Mengetahui, Ketua Jurusan
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN MISKONSEPSI SISWA SMP
Emi Resmiyati, NIM. 0902263. Pembimbing Pertama: Drs, Hikmat, M.Si., Pembimbing Kedua: Drs. Unang Purwana, M.Pd., Departemen Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2014
ABSTRAK
Berdasarkan studi pendahuluan dalam pembelajaran IPA pada siswa SMP di Kota Cianjur diketahui bahwa proses pembelajaran lebih bersifat informatif dan lebih sering memunculkan persamaan matematis sehingga siswa cenderung belajar hafalan rumus tanpa memahami konsepnya dengan baik. Kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa dengan cara menerapkan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design
dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian ini adalah 34 orang siswa-siswi kelas VIII pada materi tekanan di salah satu SMP Swasta di kota Cianjur. Pemahaman konsep dan miskonsepsi siswa diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep yang diintegrasikan dengan teknik CRI. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep siswa meningkat dengan effect size Cohen sebesar 3,34 dengan kategori besar. Dari hasil identifikasi CRI menunjukkan bahwa penurunan miskonsepsi siswa pada setiap konsep tekanan < > di atas 0,4 dengan kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa.
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE IMPLEMENTATION OF COGNITIVE CONFLICT STRATEGY IN CONCEPTUAL CHANGE-ORIENTED LEARNING MODEL TO
IMPROVE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ CONCEPTS UNDERSTANDING AND REDUCE MISCONCEPTION
Abstract
Based on preliminary studies in science teaching at the junior high school students in Cianjur, it is known that the learning process is more informative and more often raises mathematical equations so that students tend to learn rote formula without understanding the concept well. Lack of concept understanding of the students will lead to students experiencing misconceptions. Therefore, it needs learning strategies that can improve the concepts understanding and reduce students’ misconceptions by implementing a strategy of cognitive conflict in conceptual change-oriented learning model. The method used was a pre-experimental design with the One Group Pretest-Posttest design of the study. The sample was 34 students of class VIII in one of the private junior high school in Cianjur at the pressure lesson. Concept understanding and misconceptions of students are measured using the integrated test understanding of concepts with CRI technique. The results showed students’ concepts understanding increased with Cohen's effect size of 3.34 with a large category. From the CRI identification indicates that the reduction in the quantity of misconceptions of students in each of the concepts of pressure <ΔM> above 0.4 with the medium category. It can be concluded that the application of cognitive conflict strategy in conceptual change-oriented learning model can improve the students’ concept understanding and reduce misconceptions.
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9
A. Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual ... 9
1. Perubahan Konseptual ... 9
2. Model Pembelajaran Perubahan Konseptual (Conceptual Change Model) ... 11
B. Strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual ... 14
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 14
2. Strategi Konflik Kognitif ... 15
C. Miskonsepsi dan Pemahaman Konsep ... 18
1. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi ... 18
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pemahaman Konsep ... 23
D. Kerangka Pemikiran ... 26
E. Hubungan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep dan Penurunan Miskonsepsi Siswa ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
B. Metode dan Desain Penelitian ... 33
C. Definisi Operasional ... 38
D. Instrumen Penelitian ... 39
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 40
F. Hasil Uji Coba Instrumen ... 43
G. Teknik Pengumpulan Data ... 44
H. Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Pelaksanaan Penelitian ... 49
2. Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Perubahan Konseptual ... 50
3. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 51
4. Hasil Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Metode CRI ... 53
B. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 58
1. Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Perubahan Konseptual... 58
2. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ... 63
3. Hasil Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Metode CRI ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 75
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi dan Cara Mengatasinya ... 19
Tabel 2.2 CRI dan Kriterianya ... 22
Tabel 2.3 Ketentuan untuk Membedakan Antara Tahu Konsep, Miskonsepsi dan Tidak Tahu Konsep untuk Responden Secara Individu ... 23
Tabel 2.4 Hubungan Strategi Konflik Kognitif Pada Model Pembelajaran Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep ... 30
Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design... 34
Tabel 3.2 Nilai Korelasi dan Interpretasinya ... 41
Tabel 3.3 Nilai Korelasi dan Interpretasinya ... 41
Tabel 3.4 Indeks Kesukaran dan Klasifikasinya ... 42
Tabel 3.5 Nilai Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ... 43
Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Instrumen ... 43
Tabel 3.7 Tehnik Pengumpulan Data ... 44
Tabel 3.8 Kriteria Effect Size ... 46
Tabel 3.9 Interpretasi Nilai Penurunan Kuantitas Miskonsepsi ... 47
Tabel 3.10 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran... 49
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksaan Penelitian ... 49
Tabel 4.2 Persentase Keterlaksanaan Model Perubahan Konseptual ... 50
Tabel 4.3 Data Effect Size Cohen Seluruh Soal ... 51
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.5 Rekapitulasi Jumlah Siswa yang Miskonsepsi, Tidak Tahu Konsep dan Tahu ... 54 Tabel 4.6 Rekapitulasi Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Tiap Sub
Konsep Tekanan ... 55 Tabel 4.7 Persentase Remediasi Jumlah Siswa yang Konsepsinya Berubah
dan Tidak Berubah pada setiap Konsep Tekanan ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap-Tahap pada The Conceptual Change Model ... 12
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ... 37
Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata pre-test, post-test, dan Effect Size pada tes pemahaman konsep siswa ditinjau dari kemampuan menjelaskan, membandingkan, dan menyimpulkan ... 52 Gambar 4.2 Grafik jumlah siswa yang miskonsepsi, tidak tahu konsep,
dan tahu konsep ... 55 Gambar 4.3 Grafik Batang Remediasi Jumlah Siswa yang Konsepsinya
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Studi Pendahuluan ... 75
Lampiran A.1 Angket Siswa ... 76
Lampiran A.2 Rekapitulasi Angket Respon Siswa ... 77
Lampiran A.3 Hasil Observasi Kelas ... 78
Lampiran B Perangkat pembelajaran ... 79
Lampiran B.1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1... 80
Lampiran B.1.b Skenario Pembelajaran 1... 83
Lampiran B.1.c Lembar Diskusi 1... 86
Lampiran B.1.d Lembar Kerja Siswa 1 ... 87
Lampiran B.2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ... 90
Lampiran B.2.b Skenario Pembelajaran 2 ... 94
Lampiran B.2.c Lembar Diskusi 2 ... 97
Lampiran B.2.d Lembar Kerja Siswa 2 ... 99
Lampiran B.3.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 ... 103
Lampiran B.3.b Skenario Pembelajaran 3 ... 106
Lampiran B.3.c Lembar Diskusi 3 ... 109
Lampiran B.3.d Lembar Kerja Siswa 3 ... 110
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran B.4.b Skenario Pembelajaran 4 ... 117
Lampiran B.4.c Lembar Diskusi 4 ... 119
Lampiran B.4.d Lembar Kerja Siswa 4 ... 120
Lampiran C Instrumen Penelitian ... 122
Lampiran C.1.a Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual 1 ... 123
Lampiran C.1.b Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual 2 ... 125
Lampiran C.1.c Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual 3 ... 128
Lampiran C.1.d Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual 4 ... 131
Lampiran C.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 134
Lampiran C.3 Lembar Judgement Instrumen ... 150
Lampiran C.4 Soal Pretest dan Posttest ... 154
Lampiran C.5 Lembar Jawaban Pretest dan Posttest ... 162
Lampiran D Analisis dan Hasil Pengolahan Data ... 163
Lampiran D.1 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 164
Lampiran D.2 Hasil Pengolahan Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Perubahan Konseptual ... 175
Lampiran D.3 Hasil Pengolahan Data Skor Effect Size Pemahaman Konsep ... 182
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran E Surat-Surat dan Dokumentasi Penelitian ... 206
Lampiran E.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Perubahan Konseptual ... 230
Lampiran E.2 Lembar Jugtment Instrumemen ... 242
Lampiran E.3 Surat Keterangan Kesediaan Menjadi Pen-judgement .... 245
Lampiran E.4 Surat Izin Uji Instrumen dan Penelitian ... 246
Lampiran E.5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 247
Lampiran E.5 Catatan Konsultasi Penulisan Skripsi ... 248
Lampiran E.6 Dokumentasi Penelitian ... 249
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Salah satu tujuan mata pelajaran IPA yaitu agar peserta didik memiliki
kemampuan mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala
alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Pendidikan IPA menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan komeptensi agar
siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Berdasarkan uraian
tersebut, terlihat bahwa pemahaman konsep sangat penting untuk
dikembangkan pada diri siswa. Jika siswa sudah memiliki pemahaman
konsep yang baik, maka dia akan dapat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Anderson (2010) “siswa dikatakan telah paham jika mereka
mampu menghubungkan pengetahuan baru yang diperoleh dengan
pengetahuan lama mereka”. Oleh karena itu, proses pembelajaran seharusnya mampu membuat siswa terlibat secara aktif dalam memperoleh pemahaman
konsep dengan baik.
Berdasarkan hasil obsevasi di salah satu SMP Swasta di Cianjur yang
terdapat pada Lampiran A.3, menunjukkan bahwa proses pembelajaran
dilakukan oleh guru dalam tiga tahap, yaitu: menyampaikan materi,
memberikan contoh soal, dan memberikan soal-soal latihan. Penyampaian
materi dilakukan oleh guru dengan metode ceramah secara informatif. Hal ini
dapat terlihat pada proses pembelajaran materi tekanan zat padat berlangsung.
Guru mengawali pembelajaran dengan menginformasikan materi yang
dipelajari, kemudian menjelaskan pengertian dan rumus tekanan zat padat di
2
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak ada diskusi dengan sesama siswa dalam proses pembelajaran, hanya
siswa sesekali menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Setelah
penyampaian materi selesai, siswa diberikan contoh persoalan terkait materi
yang telah disampaikan yang disertai penyelesaiannya. Selanjutnya siswa
diberikan latihan soal-soal yang tidak jauh berbeda dengan contoh persoalan
yang telah diberikan. Pada proses pembelajaran tidak ditemukan kegiatan
yang melibatkan siswa dalam proses penemuan pengetahuan melalui
pengalaman secara langsung, sehingga siswa tidak terfasilitasi dalam
membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran fisika yang dilakukan masih belum dapat melibatkan
siswa dalam aktivitas-aktivitas yang menekankan kemampuannya dalam
memahami konsep. Sedangkan berdasarkan tujuan pembelajaran IPA,
pembelajaran fisika seharusnya tidak hanya ditekankan pada kemampuan
matematis saja tetapi hendaknya diorientaskan pada pemahaman terhadap
gejala alam. Hal ini membuat siswa kesulitan dan tidak terbiasa untuk
memahami konsep serta mengatikannya dengan peristiwa sehari-hari. Hal ini
terlihat pada hasil angket yang terdapat pada Lampiran A.2, menunjukkan
bahwa siswa merasa pelajaran fisika sulit untuk dipahami karena siswa
menganggap bahwa pembelajaran fisika banyak mengandung rumus. Siswa
hanya fokus pada perumusan matematis dan menghiraukan konsep yang
terkandung didalamnya. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih
belum bisa menghubungkan hasil pembelajarannya dengan fenomena yang
terjadi dalam kehidupan. Hal ini membuat siswa hanya cenderung belajar
hafalan rumus tanpa memahami konsepnya dengan baik.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, terlihat bahwa siswa kurang
terfasilitasi untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam memahami
3
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa rendah, terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian bahasan tekanan
adalah 60 yang masih kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 70 untuk mata pelajaran IPA. Kurangnya pemahaman konsep yang
dimiliki siswa akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi.
Sebelum melakukan proses pembelajaran formal di sekolah, setiap siswa
sudah memiliki konsepsi awal yang terbentuk dari pengalaman yang telah
dialaminya. Konsepsi awal siswa bisa saja sesuai dengan konsep ilmiah bisa
juga tidak sesuai dengan konsep imliah para ahli. Konsep awal tersebut akan
menjadi masalah jika tidak sesuai dengan konsep ilmiah para ahli. “Konsep
awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah itu biasanya disebut
miskonsepsi atau salah konsep” (Suparno, 2005). Suparno (2005) juga
menyatakan bahwa “faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi
yaitu: siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar.” Menurut
Ansori (Tanpa Tahun:8) “miskonsepsi dapat pula terjadi karena dalam
memahami suatu konsep anak tidak dilibatkan langsung dalam situasi
percobaan.”
Miskonsepsi memliki sifat yang tahan terhadap perubahan, sehingga sulit
sekali untuk diubah. „Penelitan-penelitian terhadap miskonsepsi menujukkan,
miskonsepi bersifat resisten. Hal itu terjadi karena setiap individu
membangun pengetahuannya persis dengan pengalamannya‟ (Sadia et al.dalam Adnyani et al., 2013). Siswa menemukan bahwa konsepsi awal
yang dimilikinya merupakan konsep yang dapat menjelaskan kejadian yang ia
alami dalam kehidupan sehari-hari walaupun ternyata konsepsi tersebut salah
sehingga miskonsepsi tersebut terus menerus dipegangnya. Apabila
miskonsepsi yang terjadi pada siswa dibiarkan, maka akan berakibat semakin
bertambahnya materi yang tidak mampu dipahami dengan tuntas dan pada
4
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini miskonsepsi yang ditemukan pada konsep tekanan oleh
Wilantara (2003) yaitu: (1) semakin besar luas penampang benda yang
bersentuhan maka tekanan yang diteruskan juga semakin besar; (2) tekanan
zat cair terbesar berada pada permukaan atas karena pada tempat tersebut
memilki energi potensial maksimum; (3) benda yang berat pasti tenggelam;
(4) tekanan udara luar bersifat seragam pada setiap tempat. Henny (2012)
dalam penelitian menemukan miskonsepsi pada konsep tekanan, yaitu (1)
tekanan hidrostatis maksimum pada zat cair tepat berada di tengah-tengah
karena tekanan total yang terjadi berasal dari atas, bawah, dan samping; (2)
benda yang berat pasti akan tenggelam dalam zat cair; (3) benda yang
volumenya/bentuknya besar pasti tenggelam dalam zat cair; dan (4) zat padat
pasti akan tenggelam dalam zat cair.
Menurut Suparno (2005) “miskonsepsi sulit dibenahi atau dibetulkan,
terlebih bila miskonsepsi itu dapat membantu memecahkan persoalan
tertentu.” Oleh karena itu diperlukan suatu proses pembelajaran yang dapat membuat siswa memahami konsep-konsep fisika dengan baik sehingga dapat
mereduksi miskonsepsi siswa maka solusi yang ditawarkan oleh peneliti
adalah dengan menggunakan conceptual change model. Model pembelajaran
perubahan konseptual merupakan salah satu model yang dapat digunakan
untuk mengubah konsepsi siswa yang salah (miskonsepsi) menjadi konsep
ilmiah. Model pembelajaran perubahan konseptual (Conceptual Change
Model) dikembangkan di Cornell University sejak tahun 1978. Hasil penelitian
Santyasa (2008) yang menerapkan model pembelajaran perubahan konseptual
menunjukkan bahwa model ini baik dalam pencapaian pemahaman konsep dan
pemecahan masalah siswa pada konsep fisika.
Untuk menanamkan konsep ilmiah pada siswa yang mengalami
5
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konflik kognitif dengan menghadapkan siswa pada suatu keadaan yang
bertentangan dengan konsep yang diyakininya untuk memunculkan
ketidakpuasan dalam diri siswa terhadap konsep tersebut. Kelemahan pada
model perubahan konseptual ini adalah belum terciptanya situasi konflik
kognitif pada tahapan model pembelajarannya. Konflik kognitif mempercepat
terjadinya perubahan konseptual. Konflik kognitif berpengaruh terhadap
proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori Piaget yang menjelaskan
bahwa ketika seorang anak mengalami ketidakseimbangan dalam struktur
kognitifnya, maka ia akan berusaha untuk mencari keseimbangan melalui dua
proses kognitif yaitu jalan asimilasi dan akomodasi. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran yang dapat menimbulkan konflik
kognitif. Strategi konflik kognitif adalah strategi yang cocok diterapkan pada
model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual Change
Model). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marwiah (2014) yang
menerapkan model perubahan konseptual dengan menggunakan startegi
konflik kognitif pada proses pembelajaran dapat menurunkan kuantitas
miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman konsep fluida pada siswa SMK.
Strategi konflik kognitif dapat menciptakan rasa ketidakpuasan siswa
terhadap konsepsi yang dia miliki sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan konsepsi yang kuat pada diri siswa yang sesuai dengan konsepsi
ilmiah. Strategi konflik kognitif berusaha menghadapkan siswa pada sebuah
peristiwa anomali. Secara spesifik Van den Berg (Intan Syahroni, 2010)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa strategi konfik kognitif dalam
pembelajaran fisika cukup efektif untuk mengatasi miskonsepsi pada siswa
dalam rangka membentuk keseimbangan ilmu yang lebih tinggi. Karena
melalui strategi pembelajaran konflik kognitif, siswa dituntut untuk
6
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengungkapkan gagasan atau ide-idenya mengenai materi yang
diajarkan, sehingga siswa tertantang untuk membuktikan gagasan atau
ide-idenya tersebut.
Hasil penelitian Mustafa Baser (2006) yang menerapkan strategi konflik
kognitif menunjukkan bahwa, strategi konflik kognitif dapat meningkatkan
pemahaman konsep kalor dan suhu dalam pembelajaran fisika. Adnyani et al.
(2013:8) juga menemukan strategi konflik kognitif dapat menurunkan
miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
Stepans (Saiwood, 2011) menjelaskan tahapan-tahapan pada Model
Perubahan Konseptual dengan strategi konflik kognitif meliputi : 1) sajian
masalah konseptual untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa; 2) ekspos
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan serta argumentasinya; 3)
konfrontasi konsepsi siswa dengan strategi konflik kognitif yang disajikan
dengan metode eksperimen maupun demonstrasi; 4) akomodasi konsep baru
oleh siswa; 5) pembuatan hubungan diantara konsep dan kemampuan baru; 6)
perluasan pemahaman. Pada Tahap 4 sampai 6 merupakan tahap eksplanasi
untuk mengkonstruksi konsepsi pada siswa yang dapat mengatasi siswa yang
tidak paham konsep.
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Menurunkan Miskonsepsi Siswa SMP”
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, diperoleh
7
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan metode ceramah, guru lebih sering memunculkan
persamaan matematis dan soal-soal hitungan. Aktivitas siswa masih
terbatas pada memperhatikan penjelasan guru sehingga proses
pembelajaran terlihat pasif. Siswa masih cendrung belajaran hafalan
perumusan matematis saja tanpa menghiraukan konsep yang ada di
dalamnya. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan masih belum
dapat melibatkan siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam
memahami konsep. Kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa
jika dibiarkan terus menerus maka akhirnya akan menyebabkan siswa
mengalami miskonsepsi.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat permasalahan bahwa
pembelajaran yang dilakukan di sekolah belum dapat memfasilitasi siswa
untuk memahami konsep fisika dengan baik sehingga akan menyebabkan
siswa mengalami miskonsepsi.
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi penafsiran yang
berbeda-beda, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemahaman konsep (C2) menurut Anderson. Aspek pemahaman
yang diteliti meliputi menjelaskan, menyimpulkan, dan
membandingkan. Pemilihan ketiga aspek ini didasari pada hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suratman (2010)
menunjukkan bahwa dari ke tujuh aspek pemahaman, tiga aspek
yang masih dalam kategori rendah yaitu aspek menjelaskan,
menyimpulkan, dan membandingkan.
b. Peningkatan pemahaman konsep siswa yang dimaksud dalam
8
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Indentifikasi miskonsepsi siswa dilakukan dengan CRI (Certainly of
Response Index) dikembangkan oleh Saleem Hasan (1999).
d. Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah konsep tekanan
untuk siswa SMP.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep dan penurunan
miskonsepsi siswa SMP setelah diterapkan strategi konflik kognitif pada
model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. Untuk
mempermudah pengkajian terhadap masalah secara sistematis, maka
permasalahan dirumuskan dalam rincian pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa pada aspek
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan terhadap konsep
tekanan setelah diterapkan strategi konflik kognitif pada model
perubahan konseptual?
b. Bagaimana penurunan kuantitas miskonsepsi siswa setelah
diterapkan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran
berorientasi perubahan konseptual?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang peningkatan
pemahaman konsep dan penurunan miskonsepsi setelah diterapkan strategi
konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual.
Selanjutnya tujuan ini dirinci sebagai berikut :
1. Memperoleh gambaran peningkatan pemahaman siswa pada aspek
9
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tekanan setelah diterapkan strategi konflik kognitif pada model perubahan
konseptual.
2. Memperoleh gambaran penurunan kuantitas miskonsepsi siswa setelah
diterapkan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi
perubahan konseptual.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Memperkaya hasil penelitian terkait penggunaan strategi konflik kognitif
pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual
Change Model) untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
menurunkan miskonsepsi siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, seperti guru, praktisi pendidikan, dosen atau bahkan
sebagai rujukan bagi penelitian lain.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan skripsi ini terbagi dalam beberapa bab, yang terdiri dari:
1. Bab I berisi latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
2. Bab II berisi kajian pustaka dan kerangkan pemikiran, pada bab ini berisi
tentang kajian model pembelajaran perubahan konseptual, strategi konflik
kognitif dalam pembelajaran berorientasi perubahan konseptual,
pemahaman konsep dan miskonsepsi, serta Hubungan Strategi Konflik
Kognitif pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual
10
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bab III terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, teknik analisis instumen dan analisis
data.
4. Bab IV terdiri dari hasil penelitian dan analisis hasil penelitian.
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini bertempat pada salah satu
Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kabupaten Cianjur.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012: 61). Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa kelas
VIII di salah satu SMP Swasta di Kota Cianjur yang tersebar dalam empat
kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa di salah satu kelas VIII yang berjumlah 34 siswa.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012: 62). Sampel pada penelitian ini adalah satu
kelas pada tingkatan kelas VIII pada salah satu SMP Swasta di Kabupaten
Cianjur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2012: 68). Dalam penelitian
ini yang menjadi pertimbangan adalah saran dan rekomendasi dari guru
mata pelajaran fisika yang mengetahui keadaan siswa di setiap kelas.
34
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pra-experimental design (pra eksperimen) atau yang juga disebut quasi
experimental, yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok
siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok
kontrol). Menurut Sugiyono (2012), dikatakan pre-experimental karena
tidak mungkin mengkontrol atau memanipulasi semua variabel yang
relevan, sehingga masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen (variabel terikat), dimana hasil
eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel independen. Metode ini dipilih karena pada
penelitian ini hanya akan melihat dampak dari penerapan strategi konflik
kognitif pada model pembelajaran perubahan konseptual terhadap
peningkatan pemahaman konsep dan penurunan miskonsepsi siswa bukan
untuk melihat efektivitasnya apabila dibandingkan dengan strategi dan
model pembelajaran lain.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep dan
penurunan miskonsepsi siswa setelah penerapan strategi konflik kognitif
pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual, tanpa
dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan demikian desain penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design.
Desain penelitian ini menggunakan satu kelas yang berperan sebagai
kelompok eksperimen tanpa dibandingkan dengan kelas kontrol.
Alasannya karena peningkatan pemahaman konsep dan penurunan
miskonsepsi sudah dapat diukur meskipun hanya dengan menggunakan
satu kelas.Desain ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1.
35
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Tes awal yang diberikan kepada seluruh siswa sebelum diberi treatment
atau perlakuan.
X1 : Treatment atau perlakuan yang diberikan kepada siswa. Dalam penelitian
ini, perlakuan yang diberikan yaitu strategi konflik kognitif pada model
pembelajaran berorientasi perubahan konseptual.
O2 : Tes akhir diberikan kepada seluruh siswa setelah diberi perlakuan berupa
strategi konflik kognitif dalam model pembelajaran berorientasi
perubahan konseptual.
Instrumen posttest yang digunakan sama dengan instrumen tes yang
digunakan pada saat pretest. Instrumen yang digunakan sebagai pretest
dan posttest pada penelitian ini merupakan instrumen yang telah di
judgment dan diujicobakan terlebih dahulu. Adapun prosedur penelitian
yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir
dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan-persiapan yang akan dilakukan peneliti sebelum melakukan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Studi literatur.
b. Menelaah SK dan KD yang hendak dicapai dalam pembelajaran.
c. Menentukan sekolah yang akan digunakan dalam penelitian.
36
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Melakukan studi pendahuluan.
f. Menyusun RPP dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
g. Menentukan sampel penelitian.
h. Menyusun instrumen penelitian (berupa soal pre-test dan soal
post-test, lembar observasi).
i. Melakukan judgment instrumen (soal pre-test dan soal post-test)
kepada pakarnya, dalam kasus ini Dosen Fisika.
j. Melakukan revisi terhadap instrumen (soal pre-test dan soal
post-test) yang telah di-judgment.
k. Menguji coba instrumen di sekolah yang menjadi tempat
penelitian.
l. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian
melakukan revisi terhadap instrumen penelitian yang kurang
sesuai.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui pemahaman
konsep dan mengukur miskonsepsi tekanan pada siswa sebelum
diberi treatment atau perlakuan.
b. Memberikan treatment atau perlakuan. Perlakuan yang diberikan
berupa strategi konflik kognitif pada model pembelajaran
berorientasi perubahan konseptual.
c. Selama proses pembelajaran pada kelas tersebut, observer
melakukan observasi untuk melihat keterlaksanaan dari RPP pada
lembar obervasi yang telah disediakan.
d. Memberikan tes akhir (post-test) untuk mengetahui pemahaman
konsep dan mengukur miskonsepsi tekanan pada siswa setelah
37
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Akhir
a. Mengolah data dari hasil pre-test dan post-test.
b. Menganalisis hasil pre-test dan post-test.
c. Menganalisis lembar observasi yang telah diisi observer.
d. Memberikan kesimpulan.
e. Menyusun laporan penelitian
Secara singkat prosedur penelitian digambarkan sesuai diagram
dibawah ini.
Diagram Alur Penelitian
Membuat Instrumen Penelitian
Pre-test
Observasi
Judgment/Validasi Ahli Instrumen Penelitian
Penerapan Strategi Konflik Kognitif pada Model Perubahan Konseptual Membuat Perangkat Pembelajaran
Studi Literatur Studi Pendahuluan
TAHAP PERSIAPAN
Studi Literatur
38
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan
strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan
konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan
miskonsepsi siswa. Berikut penjabaran dari variabel penelitian serta definisi
operasionalnya.
1. Variabel Penelitian
a) Variabel Bebas
Gambar 3.1 : Diagram alur penelitian
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP PENUTUP Pengolahan hasil uji instrument
39
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Strategi pembelajaran
konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan
konseptual.
b) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman
konsep dan penurunan miskonsepsi siswa.
2. Definisi Operasional
a) Strategi konflik kognitif pada model berorientasi perubahan
konseptual
Strategi konflik kognitif pada model berorientasi perubahan
konseptual didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada keadaan konflik kognitif yaitu keadaan ketidakpuasan
siswa terhadap konsepsi yang dimilikinya sehingga memungkinkan
terjadinya perubahan konsep yang ajeg pada siswa yang sesuai dengan
konsepsi ilmiah. Pada keadaan konflik kognitif prakonsepsi siswa
dihadapkan dengan kenyataan atau fenomena, yang dimunculkan
dengan demonstrasi atau eksperimen. Ada enam tahap dalam model
ini yakni: (1) Commit to a position or outcome; (2) Expose beliefs; (3)
Confront beliefs; (4) Accomodate the concept; (5) Extend the concept;
(6) Go beyond. Untuk mengukur keterlaksanaan penerapan model
pembelajaran ini digunakan lembar observasi.
b) Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep didefinisikan sebagai salah satu aspek ranah
kognitif pada taksonomi Anderson yang merupakan aspek kognitif
memahami (C2).Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep serta fakta
yang diketahuinya. Dalam hal ini, siswa tidak menghafal secara
40
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman konsep ini akan dibatasi pada menyimpulkan (inferring),
comparing (membandingkan) dan explaining (menjelaskan). Cara
mengukur pemahaman konsep ini adalah dengan menghitung nilai
effect size Cohen.
c) Miskonsepsi Siswa
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep
konsep yang diakui oleh para ahli.. Miskonsepsi siswa yang ditinjau
dalam penelitian ini adalah kuantitas siswa terdeteksi yang mengalami
miskonsepsi pada konsep tekanan. Cara mengukur penurunan
kuantitas miskonsepsi ini diukur dengan menghitung selisih antara
jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi saat pre-test dengan saat
post-test.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini
adalah Lembar Observasi dan Tes Pilihan Ganda dengan CRI.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan strategi
konflik kognitif yang diterapkan pada model pembelajaran berorientasi
perubahan konseptual sesuai dengan RPP yang telah disusun. Observasi
ini dilakukan pada saat implementasi strategi pembelajaran konflik
kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual baik
terhadap aktivitas siswa maupun aktivitas guru. Lembar observasi berisi
list yang harus diamati oleh observer dengan membubuhkan tanda
checklist pada kolom ‘Ya’ atau ‘Tidak’ berdasarkan keterlaksanaan
41
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tes Pilihan Ganda dengan CRI
Soal ini digunakan sebagai tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test)
berbentuk soal pilihan ganda. Setiap butir soal digunakan untuk mengukur
dua variabel yaitu pemahaman konsep dan miskonsepsi siswa secara
bersamaan. Jumlah soal dalam tes ini adalah 20 soal pilihan ganda dengan
empat option (A,B,C D) dan dilengkapi dengan indeks CRI dengan skala
0-5 yang berfungsi untuk membedakan siswa yang paham konsep, tidak
paham konsep, dan miskonsepsi.
E. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen yang akan diujicobakan adalah perangkat soal yang akan
digunakan untuk pretest dan posttest. Sebelum digunakan sebagai instrumen
untuk pretest dan posttest dalam penelitian, terlebih dahulu perangkat soal
dilakukan judgment dan uji coba. Penilaian (judgement) oleh pihak ahli yaitu
oleh tiga dosen ahli. Setelah itu dilakukan uji coba instrumen pada siswa yang
telah memperoleh konsep tekanan. Tujuannya untuk memperoleh keterangan
mengenai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
instrumen tes tersebut. Berikut pemaparan mengenai proses pengembangan
instrumen yang meliputi : validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda.
1. Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur yang hendak diukur (Arikunto, 2011:65). Nilai validitas dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
∑ ∑ ∑
42
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X : skor tiap butir soal
Y : skor total tiap butir soal
[image:33.595.149.494.197.363.2]N : jumlah siswa
Tabel 3.2 Nilai korelasi dan interpretasinya
Nilai rxy Interpretasi
0,80 1,00 Sangat tinggi
0,60 0,80 Tinggi
0,40 0,60 Cukup
0,20 0,40 Rendah
0,00 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2011:75)
2. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen secara sederhana dapat diartikan sebagai tingkat
konsistensi atau keajegan suatu instrumen (Sugiyono, 2004 : 273). Suatu
instrumen yang reliabel akan memberikan hasil yang tetap atau konsisten.
Konsistensi yang dimaksud bukan berarti bahwa data yang dihasilkan
selalu sama, melainkan jika terdapat perubahan, maka perubahan itu pun
terjadi dengan konsisten.
Teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas suatu
instrumen adalah dengan menggunakan metoda belah dua (split half
method). Pada pengujian ini, hanya menggunakan sebuah tes dan
dicobakan satu kali. Reliabilitas tes dapat dihitung dengan persamaan:
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Keterangan:
43
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
⁄ ⁄ : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Tabel 3.3. Nilai korelasi dan interpretasinya
Nilai r11 Interpretasi
0,80 1,00 Sangat tinggi 0,60 0,80 Tinggi 0,40 0,60 Cukup 0,20 0,40 Rendah 0,00 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2011:93)
3. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
yang diujikan tergolong soal yang mudah, sedang atau sukar. Bilangan
indeks kesukaran tersebut memiliki rentang antara 0,00 sampai dengan
1,00. Semakin besar nilai indeks kesukaran, maka semakin mudah butir
soal tersebut. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal
digunakan persamaan:
Keterangan:
: indeks kesukaran
: banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
[image:34.595.126.505.78.736.2]: jumlah peserta tes
Tabel 3.4 Indeks kesukaran dan klasifikasinya
P-P Klasifikasi
0,00 – 0,30 Soal sukar 0,31 – 0,70 Soal sedang 0,71 – 1,00 Soal mudah
(Arikunto, 2011:210)
44
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. (Arikunto, 2011:211). Daya Pembeda butir soal
dapat ditentukan dengan rumusan sebagai berikut :
Keterangan :
D : Daya pembeda butir soal
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itudengan
benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itudengan
benar
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kategori daya pembeda butir soal yang telah diujicobakan dapat
ditentukan berdasarkan interpretasi daya pembeda butir soal pada tabel dibawah
ini :
Tabel 3.5 Nilai daya pembeda dan tingkat kesukaran
Nilai Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Negatif Soal dibuang
0,00-0,20 Jelek
0,21-0,40 Cukup
0,41-0,70 Baik
0,71-1,00 Baik sekali
F. Hasil Uji Coba Instrumen
45
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data hasil uji coba tes pemahaman konsep yang dilakukan pada siswa kelas
[image:36.595.99.543.204.602.2]VIIIdi salah satu SMP Swasta Kota Cianjur dipaparkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Hasil Analisis Uji Instrumen
Berdasarkan hasil analisis uji instrumen, dari 21 soal yang diujicobakan
terdapat 20 soal yang digunakan dalam pretest-posstest dan 1 soal tidak
digunakan dalam pretest-posstest dikarenakan validitas sangat rendah dan
No Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan Reabilitas
Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi skor kriteria
1 0,363 Rendah 0,222 Cukup 0,778 Mudah Digunakan
0,68 Tinggi
2 0,252 Rendah 0,222 Cukup 0,444 Sedang Digunakan
3 0,252 rendah 0,222 Cukup 0,611 Sedang Digunakan
4 0,480 Cukup 0,333 Cukup 0,583 Sedang Digunakan
5 0,158
Sangat
rendah 0,111 Jelek 0,722 Mudah
Dibuang
6 0,533 Cukup 0,556 Baik 0,611 Sedang Digunakan
7 0,415 Cukup 0,333 Cukup 0,611 Sedang Digunakan
8 0,366 Rendah 0,333 Cukup 0,667 Sedang Digunakan
9 0,259 Rendah 0,333 Cukup 0,667 Sedang Digunakan
10 0,361 Rendah 0,333 Cukup 0,5 Sedang Digunakan
11 0,282 Rendah 0,278 Cukup 0,611 Sedang Digunakan
12 0,329 Rendah 0,222 Cukup 0,25 Sukar Digunakan
13 0,494 Cukup 0,389 Cukup 0,444 Sedang Digunakan
No Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan Reabilitas
Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi skor kriteria
14 0,458 Cukup 0,333 Cukup 0,361 Sedang Digunakan
15
0,439
Cukup 0.444 Baik 0,333 Sedang Digunakan
16 0,248 Rendah 0,222 Cukup 0,278 Sedang Digunakan
17 0,462 Cukup 0,333 Cukup 0,333 Sedang Digunakan
18 0,348 Rendah 0,278 Baik 0,222 Sukar Digunakan
19 0,412 Cukup 0,333 Cukup 0,528 Sedang Digunakan
20 0,405 Cukup 0,278 Cukup 0,25 Sukar Digunakan
46
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
daya pembeda jelek, Untuk menentukan reliabilitas dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metoda belah dua (split half method) awal dan
akhir. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai reliabilitas untuk soal
ini sebesar 0,68 dengan kriteria tinggi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh terdiri dari data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui tes berupa soal pilihan ganda
yang dilengkapi dengan CRI. Sedangkan data kualitatif diperoleh melalui
[image:37.595.108.517.348.501.2]lembar observasi. Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data
Data Instrumen Teknik
pengumpulan data
Keterlaksanaan model pembelajaran
Lembar observasi Observasi
Pemahaman konsep siswa dan Miskonsepsi siswa
Soal pilihan ganda Tes tertulis
Soal pilihan ganda Teknik CRI
Tes tertulis
H. Analisis Data
1. Data hasil tes pilihan ganda
Data hasil tes pilihan ganda (pre-test dan post-test) digunakan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa. Seberapa besar
peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat dengan melakukan
perhitungan effect size Cohen. Dengan effect size Cohen ini dapat
mengetahui ketahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap
47
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menerapkan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran
berorientasi perubahan konseptualterhadap pemahaman konsep siswa.
Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel (Oljenik dan Algina, 2003). Variabel-variabel yang terkait biasanya berupa variabel respon, atau disebut juga variabel independen dan variabel hasil (outcome variabel), atau sering disebut variabel dependen. Effect size juga dapat diangap sebagai ukuran mengenai kebermaknaan hasil penelitian dalam tataran praktis. (Huck 2008; More 2007) dalam Santoso (2010, 3).
Selain itu effect size Cohen ini dapat digunakan pada sampel yang sedikit
seperti penelitian one group pretest posttest ini.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan effect size adalah
sebagai berikut:
̅ ̅
(Cohen, 1992, hlm. 3)
Keterangan:
d = effect size
̅ = rata-rata skor pretest ̅ = rata-rata skor posttest = standar deviasi
Adapun persamaan Standar deviasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
√
48
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
= standar deviasi pretest
= standar deviasi posttest
[image:39.595.164.460.258.373.2]Adapun kriteria effect size dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8. Kriteria Effect Size
Effect Size (d) Kategori
≥0,80 Besar
≥0,50 - <0,80 Sedang
≥0,20 - <0,50 Kecil
≥0,00 - <0,20 Tidak Berpengaruh
Cohen(1992, hlm. 3)
2. Data indeks CRI pada tes
Data hasil tes (pre-test dan post-test) digunakan juga untuk
mengetahui penurunan kuantitas siswa yang mengalami miskonsepsi. Hal
tersebut dilakukan dengan menganalisis jawaban dari tiap butir soal
beserta nilai CRI-nya. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1) Tabulasi skor beserta nilai CRI tiap butir soal pada hasil pre-test dan
post-test tiap siswa.
2) Membedakan konsepsi siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep dan
miskonsepsi berdasarkan pada ketentuan dalam Tabel 2.3. Jumlah
siswa yang miskonsepsi pada hasil pre-test dan post-test dapat
diketahui dari tabulasi tersebut. Selanjutnya nilai yang diperoleh
diubah ke dalam bentuk persentase.
3) Melakukan perhitungan penurunan kuantitas miskonsepsi siswa
49
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
= Penurunan kuantitas miskonsepsi
= Jumlah siswa miskonsepsi setelah treatment
= Jumlah siswa miskonsepsi sebelum treatment
Perumusan penurunan kuantitas miskonsepsi di atas dibuat
berdasarkan adaptasi dari nilai gain yang dinormalisasi Hake (1999).
Interpretasi terhadap nilai penurunan kuantitas miskonsepsi
dipaparkan pada Tabel 3.9 yang juga merupakan adaptasi dari kategori
[image:40.595.178.451.370.441.2]nilai gain yang dinormalisasi (Hake, 1999).
Tabel 3.9 Interpretasi Nilai Penurunan Kuantitas Miskonsepsi
Nilai < > Klasifikasi
Tinggi
Sedang
Rendah
3. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran ini diperoleh dari lembar observasi
aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Pengolahan lembar
observasi ini dilakukan dengan memberikan skor 1 jika indikator
langkah-langkah pembelajaran terlaksana dan memberikan skor 0 jika indikator
langkah-langakah pembelajaran tidak terlaksana, selanjutnya skor yang
diperoleh diubah ke dalam bentuk persentase. Adapun persentase data
hasil observasi ini dihitung dengan menggunakan rumus:
50
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh persentase keterlaksanaan model inkuiri yang
diterapkan, kemudian dilakukan interpretasi keterlaksanaan model
pembelajaran berdasarkan tabel berikut :
Tabel 3.10:Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Keterlaksanaan Kategori
0 % - 20 % Sangat kurang
21 % - 40 % Kurang
41 % - 60 % Cukup
61 % - 80 % Baik
81 % - 100 % Sangat baik
51
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan
straetgi konflik pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dan penurunan miskonsepsi
siswa SMP, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan pada pemahaman konsep siswa, dengan effect size
sebesar 3,34 dengan kategori besar. Ditinjau dari tiap aspek
pemahamannya, maka : peningkatan pada aspek menjelaskan meningkat
sebesar 3,68 dengan kategori besar, membandingkan meningkat sebesar
2,21 dengan kategori besar, dan menyimpulkan meningkat sebesar 1,72
dengan kategori besar.
2. Tedapat penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada setiap konsep
tekanan, antara lain: pada konsep tekanan pada zat padat turun sebesar
0,65 dengan kategori sedang, pada konsep tekanan hidrostatis turun
sebesar 0,73 dengan kategori tinggi, pada konsep bejana berhubungan
turun sebesar 0,44 dengan kategori sedang, pada konsep hukum Pascal
turun sebesar 0,48 dengan kategori sedang, pada konsep hukum
Archimedes turun sebesar 0,55 dengan kategori sedang, pada konsep
tekanan udara turun sebesar 0,45 dengan kategori sedang.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang
71
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi miskonsepsi (tahapan satu)
harus lebih ditingkatkan supaya siswa benar-benar teridentifikasi
dengan baik antara siswa yang miskonsepsi dan tidak tahu konsep.
2. Pada penelitian ini penurunan miskonsepsi untuk materi tekanan zat
padat, bejana berhubungan, hukum pascal, hukum archimedes, dan
tekanan udara masih dalam kategori sedang. Untuk penelitian
selanjutnya, percobaan atau demonstrasi yang dilakukan harus dirancang
dengan sangat baik agar konflik kognitif muncul pada diri siswa sehingga
penurunan miskonsepsi siswa dalam kategori tinggi.
3. Peningkatan pemahaman konsep dalam penelitian ini hanya melihat tiga
aspek pemahaman saja, yaitu kemampuan menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelaskan. Untuk peniliti selanjutnya sebaiknya
mampu meningkatkan seluruh aspek pemahaman konsep, yaitu
kemampuan menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan memjelaskan.
4. Dilakukan Penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan pemahaman
konsep dan penurunan miskonsepsi, pada pokok bahasan lain dengan
72
Emi Resmiyati 2014
Penerapan strategi konflik kognitif pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan miskonsepsi siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, N.W., Sadia, I.W., & Natajaya, I. N. (2013). Pengaruh Strategi
Pembelajaran Konflik Kognitif Terhadap Penurunan Miskonsepsi Fisika
Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Bebandem.
Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Baser, Mustafa. (2006). Fostering Conceptual Change By Cognitive Conflict Based Instruction On Students’ Understanding Of Heat And Temperature
Concepts. E u r a s i a J