Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
EFEK NANAS (Ananas comosus (L.) Merr. ) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH TAHUN 2014
Tria Destina, 2014
Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Latar belakang Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang akan diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Banyak obat herbal dan buah-buahan yang dapat menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi, salah satunya adalah buah nanas. Nanas mengandung kalium sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah nanas berefek menurunkan tekanan darah.
Metode Penelitian Dilakukan pada 15 subjek penelitian laki-laki usia 18-25 tahun dengan menggunakan desain eksperimental semu. Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dilakukan sebelum dan sesudah meminum jus nanas. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan alpha = 5%.
Hasil Rerata tekanan darah sesudah meminum jus nanas adalah sebesar 99.87/70.20 mmHg lebih rendah dibandingkan tekanan darah rerata sebelum meminum jus nanas sebesar 109.33/75.80 mmHg, berbeda secara signifikan (p<0,01).
Simpulan Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE EFFECT OF PINEAPPLE (Ananas comosus (L.) Merr. )
IN LOWERING BLOOD PRESSURE IN 2014
Tria Destina, 2014
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Background Hypertension is estimated to be the cause of death of about 7.1 million people worldwide, which is about 13% of the total death. The case of hypertension will increase approximately 80%, especially in developing countries, that expected to be 1.15 billion cases in 2025. Many medicine herbs and fruits that can reduce the incidence of hypertension, such as pineapple. Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) contains potassium which can lower blood pressure. Research Objective wanted to know if the pineapple lowering blood pressure. Methods Research conducted on 15 male subjects aged between 18-25 years old using a quasi experimental design. Measurement of systolic and diastolic blood pressure taken before and after drinking pineapple juice. The data were processed using paired t test with alpha = 5%.
Result The average blood pressure after drinking pineapple juice is equal to 99.87/70.20 mmHg lower than the average blood pressure before drinking pineapple juice at 109.33/75.80 mmHg. There is a significant difference (p<0.01). Conclusions Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) juice lowers systolic and diastolic blood pressure.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 5
2.1.1 Faktor yang mempengaruhi Tekanan Darah ... 6
2.1.2 Faktor Fisiologis Utama ... 8
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Hipertensi ... 17
2.2.1 Definisi ... 17
2.2.2 Epidemiologi ... 17
2.2.3 Klasifikasi ... 18
2.2.4 Penatalaksanaan ... 19
2.2.5 Komplikasi ... 24
2.3 Nanas ... 25
2.3.1 Deskripsi ... 25
2.3.2 Kandungan Nutrisi Nanas ... 26
2.3.3 Klasifikasi ... 26
2.3.4 Budidaya Nanas ... 27
2.3.5 Manfaat Nanas ... 27
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan dan Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 29
3.1.2 Subjek Penelitian ... 29
3.1.3 Ukuran Sampel... . 29
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 30
3.3 Uji Pendahuluan ... 30
3.4 Metode Penelitian ... 30
3.4.1 Desain Penelitian ... 30
3.4.2 Data yang Diukur ... 30
3.5 Variabel Penelitian ... 30
3.6 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.7 Prosedur Kerja ... 31
3.7.1 Persiapan Sebelum Tes ... 31
3.7.2 Pada Hari Tes ... 31
3.7.3 Persiapan Bahan Uji ... 31
3.7.4 Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah ... 31
Universitas Kristen Maranatha
3.8 Analisis Data ... 32
3.9 Hipotesis Statistik ... ... 33
3.10 Kriteria Uji... ... 33
3.11 Aspek Etik Penelitian ... .. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 34
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN ... 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 44
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII ... 18
Tabel 2.3 Kandungan Nutrisi Nanas. ... 26
Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik ... 34
Tabel L 2.1 Paired Samples Statistics ... 42
Tabel L 2.2 Paired Samples Correlations ... 42
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Arteri ... 6
Gambar 2.2 Renin Angiotensin Aldosteron ... 13
Gambar 2.3 Komplikasi Hipertensi. ... 24
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Informed Consent ... 41
Lampiran 2 Analisis Statistik “t” Berpasangan ... 42
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah global yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah meningkatnya prevalensi penyakit hipertensi yang disebabkan perubahan pola hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi makanan-makanan berlemak, kurangnya aktivitas fisik, asupan tinggi garam, stres dan lain-lainnya.
Tekanan darah tinggi berarti meningkatnya tekanan darah secara tidak wajar dan terus-menerus karena rusaknya salah satu atau beberapa faktor yang berperan mempertahankan tekanan darah tetap normal (Jain, 2011). Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyebab kematian yang cukup tinggi dapat menyebabkan kelainan pada sistem sirkulasi darah seperti; serangan jantung, stroke dan payah jantung (Kaplan, 2006).
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak terdapat di Indonesia. Hipertensi banyak mengganggu kesehatan masyarakat, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya yang tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatannya (Gunawan L. , 2001).
Hipertensi menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian. Diperkirakan sekitar 80% terjadi kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang akan diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Nurachmah, 2001).
Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2013 menunjukkan
2 Universitas Kristen Maranatha sampai pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat ke fasilitas kesehatan (Balitbangkes, 2013).
Obat-obatan antihipertensi saat ini juga sudah banyak berkembang, namun obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping yang dapat membahayakan tubuh. Seperti contoh obat golongan ACE Inhibitor dapat menyebabkan batuk kering yang tidak sembuh-sembuh, begitu juga dengan obat antihipertensi Beta Blockers dapat menyebabkan gejala sesak napas dan gangguan tidur. Upaya antisipasi pencegahan penyakit dan pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara tradisional. Penggunaaan obat tradisional atau jamu di masyarakat merupakan suatu kenyataan yang bersifat empiris, untuk mencapai kesembuhan atau pemeliharaan dan peningkatan taraf kesehatan. Kebiasaan ini diwariskan secara turun menurun sehingga bertahan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat walaupun tidak dibuktikan secara ilmiah (DepKes, 2000). Banyak macam obat dan cara mendapatkan kesembuhan misalnya dengan menggunakan bahan seperti akar, batang, daun, buah, dan biji dari suatu jenis obat (Dalimartha; et al, 2008). Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk obat adalah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.). Buah nanas mampu mengurangi insidensi penyakit hipertensi, mengurangi kadar kolesterol sehingga dapat mencegah stroke, efek diuretik, menurunkan demam dan mempercepat penyembuhan luka. Nanas juga merupakan sumber antioksidan alami yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit dan meningkatkan konsentrasi leukosit (Tampubolon, 2002). Nanas dapat dikonsumsi segar, diolah menjadi salad buah ataupun digunakan sebagai minuman untuk menurunkan tekanan darah.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah nanas berefek menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
3 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat akademis
Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh konsumsi nanas terhadap tekanan darah.
1.4.2 Manfaat praktis
Memberikan informasi kepada klinisi, ahli gizi dan masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh konsumsi nanas terhadap tekanan darah.
1.5 Kerangka Pemikiran
Nanas merupakan tanaman buah yang mengandung enzim bromelain, sukrosa, vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, selain itu buah nanas juga mengandung unsur mineral yaitu kalium. Kalium merupakan elektrolit utama untuk mengontrol cairan intraseluler. Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah yaitu kalium menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi penurunan resistensi perifer dan meningkatkan curah jantung. Kalium dapat menghambat pelepasan renin sehingga mengubah aktivitas sistem renin angiotensin. Kalium dapat mengurangi sekresi renin yang menyebabkan penurunan angiotensin II sehingga vasokonstriksi pembuluh darah berkurang dan menurunnya aldosteron sehingga reabsorbsi natrium dan air ke dalam darah berkurang. Penurunan cairan intravaskuler dapat menyebabkan penurunan Cardiac Output. Kalium dapat menyebabkan penurunan potensial membran sehingga otot pembuluh darah relaksasi (Setiawan, 2008).
4 Universitas Kristen Maranatha Antioksidan dalam vitamin C dapat mengintervensi produksi radikal bebas dan peroksida, merangsang sintesis prostaglandin seperti prostasiklin sehingga menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Vitamin C juga menginduksi pelepasan norepinefrin dari kelenjar adrenal sehingga mengurangi kadar natrium dalam plasma (Nezhad & Efthekari, 2009)
1.6 Hipotesis Penelitian
Nanas menurunkan tekanan darah.
Universitas Kristen Maranatha
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Nanas berefek menurunkan tekanan darah.
5.2 Saran
• Nanas dapat digunakan sebagai terapi adjuvan untuk membantu
menurunkan tekanan darah.
• Perlu penelitian lebih lanjut mengenai dosis nanas yang diperlukan untuk
terapi tambahan penderita hipertensi.
• Perlu dilakukan penelitian juga untuk menguji efek lain dari nanas selain
menurunkan tekanan darah.
44 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Tria Destina
Nomor Pokok Mahasiswa : 1110008
Tempat dan Tanggal Lahir : Samarinda, 26 Maret 1993
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Citra Gading Residence Blok B3/1, Samarinda
Riwayat Pendidikan :
TK Cendrawasih Samarinda, lulus tahun 1999
SD Negeri 007 Bhayangkara Samarinda, lulus tahun 2005
SMP Negeri 2 Samarinda, kelas VII tahun 2005-2006
SMP Negeri 8 Malang, lulus tahun 2008
SMA Katolik Santo Albertus Malang, lulus tahun 2011
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, tahun
2011-sekarang
EFEK NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
TAHUN 2014
THE EFFECT OF PINEAPPLE IN LOWERING BLOOD PRESSURE (2014)
Iwan Budiman1, Tria Destina2
1Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 2Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang akan diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Banyak obat herbal dan buah-buahan yang dapat menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi, salah satunya adalah buah nanas. Nanas mengandung kalium sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Tujuan penelitian ingin mengetahui apakah nanas berefek menurunkan tekanan darah. Metode penelitian dilakukan pada 15 subjek penelitian laki-laki usia 18-25 tahun dengan menggunakan desain eksperimental semu. Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dilakukan sebelum dan sesudah meminum jus nanas. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan alpha = 5%.
Hasil rerata tekanan darah sesudah meminum jus nanas adalah sebesar 99.87/70.20 mmHg lebih rendah dibandingkan tekanan darah rerata sebelum meminum jus nanas sebesar 109.33/75.80 mmHg, berbeda secara signifikan (p<0,01).
Simpulan nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik.
Kata kunci : nanas (Ananas comosus (L.) Merr.), tekanan darah
ABSTRACT
Hypertension is estimated to be the cause of death of about 7.1 million people worldwide, which is about 13% of the total death. The case of hypertension will increase approximately 80%, especially in developing countries, that expected to be 1.15 billion cases in 2025. Many medicine herbs and fruits that can reduce the incidence of hypertension, such as pineapple. Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) contains potassium which can lower blood pressure. Research objective wanted to know if the pineapple lowering blood pressure.
Result the average blood pressure after drinking pineapple juice is equal to 99.87/70.20 mmHg lower than the average blood pressure before drinking pineapple juice at 109.33/75.80 mmHg. There is a significant difference (p<0.01).
Conclusions pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) juice lowers systolic and diastolic blood pressure.
Keywords: pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.), blood pressure
PENDAHULUAN
Masalah global yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah meningkatnya prevalensi penyakit hipertensi yang disebabkan perubahan pola hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi makanan-makanan berlemak, kurangnya aktivitas fisik, asupan tinggi garam, stres dan lain-lainnya.
Tekanan darah tinggi berarti meningkatnya tekanan darah secara tidak wajar dan terus-menerus karena rusaknya salah satu atau beberapa faktor yang berperan mempertahankan tekanan darah
tetap normal1. Hipertensi atau yang biasa
disebut tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyebab kematian yang cukup tinggi dapat menyebabkan kelainan pada sistem sirkulasi darah seperti; serangan jantung, stroke dan payah jantung2.
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak terdapat di Indonesia. Hipertensi banyak mengganggu kesehatan masyarakat, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya yang tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatannya3.
Hipertensi menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian. Diperkirakan sekitar 80% terjadi kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang akan diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini4.
Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2013 menunjukkan prevalensi nasional hipertensi pada penduduk umur >18 tahun terjadi penurunan yaitu 31,7 % pada tahun 2007 menjadi sebesar 25,8% pada tahun 2013. Asumsi terjadi penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda sampai pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat ke fasilitas kesehatan5.
Obat-obatan antihipertensi saat ini juga sudah banyak berkembang, namun obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping yang dapat membahayakan
tubuh. Seperti contoh obat golongan ACE
Inhibitor dapat menyebabkan batuk kering
yang tidak sembuh-sembuh, begitu juga
dengan obat antihipertensi Beta Blockers
masyarakat walaupun tidak dibuktikan
secara ilmiah6. Banyak macam obat dan
cara mendapatkan kesembuhan misalnya dengan menggunakan bahan seperti akar, batang, daun, buah, dan biji dari suatu
jenis obat7. Salah satu tanaman yang
berkhasiat untuk obat adalah nanas
(Ananas comosus (L.) Merr.). Buah nanas
mampu mengurangi insidensi penyakit hipertensi, mengurangi kadar kolesterol
sehingga dapat mencegah stroke, efek
diuretik, menurunkan demam dan mempercepat penyembuhan luka. Nanas juga merupakan sumber antioksidan alami yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit dan
meningkatkan konsentrasi leukosit8. Nanas
dapat dikonsumsi segar, diolah menjadi salad buah ataupun digunakan sebagai minuman untuk menurunkan tekanan darah.
BAHAN DAN CARA
Pengujian ini menggunakan buah nanas
jenis Smooth Cayenne sebanyak 500 gr.
Nanas yang sudah matang akan dibersihkan dari kulit kemudian dibuang matanya. Nanas kemudian dipotong-potong dan diblender tanpa air, menghasilkan jus sebanyak 300 ml. Subjek penelitian duduk rileks selama 5 menit dengan kedua telapak kaki menempel pada lantai dan tidak disilangkan. Tekanan darah sistolik dan diastolik akan diukur sebanyak 2 kali dengan selang waktu 5 menit. Kemudian dihitung rerata yang menunjukkan tekanan darah sebelum perlakuan. Selanjutnya, subjek penelitian diminta meminum jus nanas 300 ml dalam waktu singkat. Setelah diistirahatkan selama 5 menit maka tekanan darah akan diukur kembali secara berulang dengan selang waktu 5 menit sampai pengukuran 2 kali berturut-turut tidak berubah yang menunjukkan tekanan darah setelah perlakuan.
Analisis Data
Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rerata tekanan darah sistolik sebelum meminum nanas adalah sebesar 109.33 mmHg (SD= 12. 799) dan rerata sistolik sesudah meminum nanas adalah sebesar 99.27 mmHg (SD= 12.609). Meminum nanas dapat menurunkan tekanan sistolik 9.467 mmHg ditunjukkan melalui hasil penelitian, penurunan tekanan darah sistolik setelah meminum nanas sebesar 99.27 mmHg, lebih rendah dari pada tekanan darah sistolik sebelum meminum nanas sebesar 109.33 mmHg (p<0,01). Sedangkan rerata tekanan darah diastolik sebelum meminum nanas adalah sebesar 75.80 mmHg (SD= 6.784) dan rerata tekanan darah diastolik sesudah meminum nanas adalah sebesar 70.20 mmHg (SD= 6.826). Meminum nanas dapat menurunkan tekanan diastolik sebesar 5.600 mmHg ditunjukkan melalui hasil penelitian, penurunan tekanan darah diastolik setelah meminum nanas sebesar
70.20 mmHg, lebih rendah dari pada
Tabel 4.1
Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum Mengkonsumsi Nanas
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah setelah meminum jus nanas.
Pada penelitian didapatkan bahwa nanas dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, hal ini disebabkan karena nanas mengandung vitamin C dan kalium. Vitamin C yang terkandung dalam nanas dapat merangsang sintesis prostaglandin sehingga menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan menginduksi pelepasan norepinefrin dari kelenjar adrenal sehingga mengurangi kadar natrium dalam plasma. Kadar kalium yang tinggi dalam nanas berpengaruh pada
resting membrane potensial, menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi penurunan resistensi perifer dan tekanan darah menurun.
SIMPULAN
Nanas menutunkan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jain, R. (2011). Pengobatan Alternatif
Untuk Mengobati Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
2. Kaplan, N. M. (2006). Clinical
Hypertension (9th ed.). New York:
Lippincott Williams & Wilkins.
3. Gunawan, L. (2001). Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:
Kanisius.
4. Nurachmah, E. (2001). Nutrisi dalam
keperawatan. Sagung Seto.
5. Dalimartha; et al. (2008). Care Your
Self Hypertension. Jakarta: Penebar
Plus +.
6. Tampubolon, O. T. (2002). Tumbuhan
Obat Bagi Pecinta Alam. [Diambil
kembali 24 September 2014] http:www.rusnasbuah.or.id.
7. Balitbangkes, B. P. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: [Diambil kembali 07 Juli 2014] http://www.depkes.go.id/resources/do wnload/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf.
8. DepKes, R. (2000). Pedoman
Pelaksanaan Uji Klinik Obat. Jakarta.
Universitas Kristen Maranatha 38
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2007). Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
American Heart Association, L. a. (2004). The Seventh Report of The Joint
National Comittee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure. National Institute of Health Publisher.
Astawan. (2007). Kalium Turunkan Tekanan Darah. Jakarta.
Balitbangkes, B. P. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: [Diambil
kembali 07 Juli 2014]
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas %202013.pdf.
BAPPENAS. (2000). Jakarta: [Diambil kembali 11 September 2014]
http://digilib.unila.ac.id/3632/14/BAB%20II.pdf.
Beth, G. (2007). Farmakologi Hipertensi terj. Diana Lyrawati 2008. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dalimartha; et al. (2008). Care Your Self Hypertension. Jakarta: Penebar Plus +.
Debeasi. (2006). Fisiologi Sistem Kardiovaskular dalam Patofisiologi : Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit (6 ed.). (S. A., Penyunt.) Jakarta: EGC.
DepKes, R. (2000). Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat. Jakarta.
Fauci, A. S. (2008). Harrison's Internal Medicine (17th ed.). USA: McGraw –
Hill.
Ganong, W. F. (2008). Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill
Medical.
Gunawan, & Gan, S. (2007). Farmakologi dan Terapi (5th ed.). Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Gunawan, L. (2001). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2010). Textbook Of Medical Physiology (12th ed.).
Philadelphia: Saunders Elsevier.
Universitas Kristen Maranatha 39
In Health 2013, J. (t.thn.). [Diambil kembali, 12 Agustus 2014]
http://inhcms.azurewebsites.net/uploads/FA_InHealth_Gazette_01_April2 013_final_Web.pdf.
Jain, R. (2011). Pengobatan Alternatif Untuk Mengobati Tekanan Darah. Jakarta:
Gramedia.
Kaplan, N. M. (2006). Clinical Hypertension (9th ed.). New York: Lippincott
Williams & Wilkins.
Khomsan, A. (2004). Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Longo, Jameson, Fauci, Braunwald, Kasper, & Hauser. (2011). Harrison's
Principle of Internal Medicine. New York: McGraw Hill.
Mancia, G., Backer, G. D., & Anna, D. (2007). 7 Guidelines For The
Management Of Arterial Hypertension, The Task Force for the Management of Arterial Hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). J Hypertens.
Masud, I. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC.
Mohrman, D. E., & Heller, L. J. (2006). Cardiovascular Physiology (6th ed.).
New York: McGraw Hill.
Nezhad, Z. A., & Efthekari, M. (2009). Modulation of Blood Pressure in
Hypertensive Patients by Vitamin C. Shiraz Iran: Cardivascular Research Center, Shiraz University of Medical Sciences.
Nurachmah, E. (2001). Nutrisi dalam keperawatan. Sagung Seto.
Pedoman Budidaya Buah Nanas. (2013). [Diambil kembali 20 Oktober 2014] http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-buah-nanas.html.
Plantamor. (2012). Nanas. [Diambil kembali 10 Januari 2014]
http://www.plantamor.com/index.php?plant=95%28.
Robert, F. W., & William, R. C. (2002). Statistical Methods for the Analysis of
Biomedical Data (2nd ed.). New York.
Ruhyanudin, F. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Universitas Kristen Maranatha 40
Scanlon, V., & Sanders, T. (2007). Essentials of Anatomy and Physiology (5th
ed.). Philadelphia: F. A Davis Company.
Schrier, R. W. (2000). Manual of Nephrology (5 ed.). USA: Lippincott Williams
& Wilkins.
Setiawan, D. (2008). Care Your Self, Hipertensi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sheps, S. G. (2002). Mayo Clinic on high blood pressure: Taking charge on your
hypertension (2nd ed.). Rochester: Mayo Clinic Health Information.
Sherwood, L. (2010). Human Physiology:From Cells to Systems (7th ed.).
Canada: Nelson education.
Soedarya, P. (2009). Budidaya Usaha Pengolahan Agrobisnis Nanas. Bandung:
Pustaka Grafika.
Sunarjono, H. (2009). Buah-buahan Dataran Tinggi Tropis Iklim Basah :
Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah (2nd ed.). Bandung: Penebar Swadaya.
Supariasa et al. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Tampubolon, O. T. (2002). Tumbuhan Obat Bagi Pecinta Alam. [Diambil kembali
24 September 2014] http:www.rusnasbuah.or.id.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2009). Principles Of Anatomy and Physiology
(12 ed.). New York: Harper and Row.
USDA National Nutrient Database for Standard Reference. (2013). [Diambil kembali 3 September 2014] http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/cgi-bin/list_nut_edit.pl.
Wikimedia. (2009). [Diambil kembali 10 September 2014]
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Main_complications_of_persisten t_high_blood_pressure.svg.
Yogiantoro, M. (2010). Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam (5 ed.). Jakarta Pusat, Indonesia: Interna Publishing.