v ABSTRAK
Dalam Pasal 5 ayat (2) dan (3) Undang-Undang No 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa konsumen wajib untuk beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa serta membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. Konsumen yang ingin menikmati jasa wahana yang ada di Dufan wajib membeli tiket sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh pihak Dufan. Namun, pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2011, sekitar pukul 18.00 WIB, wahana permainan Tornado di Dufan di Ancol Jakarta Pusat mengalami macet pada ketinggian sekitar 4-5 meter dalam posisi miring. 15 (lima belas) orang pengunjung yang menaiki wahana tersebut terjebak di dalamnya, belum ada tindakan tanggung jawab dari pihak Dunia Fantasi. Pihak pengunjung sebagai konsumen telah dirugikan secara psikologis dan materil karena permainan Tornado tidak sesuai harapan konsumen. Adapaun tujuan yang hendak dicapai dalam Legal
Memorandum ini adalah memperoleh hasil mengenai bentuk perlindungan
hukum bagi pengunjung tempat wisata yang mengalami kecelakaan dan kerugian atas kerusakan wahana bermain di tempat wisata Dunia Fantasi sebagai bentuk tanggung jawab pengelola usaha.
Penulisan legal memorandum ini besifat deskriptif analitis, yaitu menekankan pada ilmu hukum dan juga menelaah kaidah-kaidah hukum mengenai perlindungan konsumen yang mengalami kecelakaan di wahana Tornado Dufan menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan kitab undang-undang hukum perdata.