• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas diri. Begitu juga dengan dunia pendidikan, dimana pendidik dituntut dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kualitas diri. Begitu juga dengan dunia pendidikan, dimana pendidik dituntut dapat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan zaman beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi yang memaksa masyarakat mengikuti perkembangannya untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas diri. Begitu juga dengan dunia pendidikan, dimana pendidik dituntut dapat menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan teknologi yang ada agar dapat meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Teknologi mempunyai nilai positif jika digunakan dengan bijak, terutama dalam dunia pendidikan yang akan mempermudah proses pembelajaran. Teknologi membawa pengaruh positif dan banyak manfaat dalam pendidikan di Indonesia seperti internet, komputer, android dan lain sebagainya (Sofyan Hadi, 2017). Perkembangan teknologi merupakan salah satu dari perkembangan zaman yang paling berpengaruh dalam dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dalam pembaharuan sistem dan pembelajaran berbasis teknologi (Maharani, 2015).

Pendidikan ialah proses seseorang memahami suatu pengetahuan atau pemahaman secara spesifik, meningkatkan kualitas sumber daya manusia kearah yang lebih baik dengan multi kemampuan, yakni kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan sebagai proses perubahan tingkah laku peserta didik agar mampu hidup mandiri dalam sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan sekitar (Ismawati dan Tandyonomanu, 2016).

Sistem pembelajaran memiliki beberapa subsistem yang saling mempengaruhi. Subsistem tersebut antara lain peserta didik, guru, media pembelajaran, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, sumber belajar, sarana dan prasarana, serta lingkungan. Jika salah satu subsistem tersebut tidak maksimal, maka pembelajaran juga akan berjalan dengan tidak maksimal.

(2)

Contohnya saat media pembelajaran yang digunakan kurang sesuai, maka materi yang disampaikan guru juga akan sulit diterima oleh peserta didik.

Pembelajaran dapat berhasil dengan dua komponen utama, yaitu metode belajar dan media pembelajaran (Sariastuti, 2019). Dengan adanya dua komponen tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menangkap materi dan prestasi belajar. Media memiliki arti perantara atau pengantar (Sofyan Hadi, 2017). Dalam proses pembelajaran, media mempunyai peran untuk mengantarkan informasi dari guru kepada peserta didik. Media dianggap sebagai solusi yang tepat untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik karena dapat menghargai berbagai karakter peserta didik. Dalam pembelajaran, media memiliki banyak manfaat (Hasanah, 2017) diantaranya yakni : (1) kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik bagi peserta didik, otomatis media dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik; (2) bahan ajar akan lebih bermakna, sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi; (3) metode mengajar akan menjadi lebih bervariasi, sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan guru tidak menghabiskan banyak tenaga; (4) peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan penjelasan guru seperti mengamati, mendemonstrasikan dan lain sebagainya; (5) memperjelas bahan ajar saat guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar; (6) sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar peserta didik; (7) sebagai sumber belajar bagi peserta didik.

Saat ini media yang digunakan guru sangat variatif, salah satu yang banyak dikembangkan dan digunakan adalah media audio visual yakni video. Video dianggap sangat efektif digunakan untuk pembelajaran individu maupun kelompok (Sofyan Hadi, 2017). Keuntungan film atau video adalah melengkapi pengalaman dasar peserta didik saat membaca, berdiskusi, praktik, dan lain sebagainya, lalu film atau video juga dapat menggambarkan suatu proses yang abstrak secara tepat serta dapat diulang-ulang bila perlu (Hasanah, 2017).

(3)

Media video dianggap menarik dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan rasa keingintahuan dan antusiasme mereka dalam belajar, selain itu video juga dapat membuat informasi yang abstrak menjadi terkesan nyata (Sofyan Hadi, 2017). Oleh karena itu media video dianggap efektif untuk digunakan oleh guru sebagai pendidik dalam pembelajaran yang peserta didik anggap sulit atau kurang bisa difahami hanya dengan metode ceramah saja. Video memiliki banyak informasi dan dapat sampai kepada peserta didik secara langsung.

Media video yang paling sesuai dengan karakter peserta didik sekolah dasar adalah video animasi. Animasi merupakan objek diam yang dibuat menjadi gambar bergerak yang seolah- olah hidup sesuai dengan karakter yang telah ditentukan. Animasi dibuat dari kumpulan gambar yang berubah secara beraturan dan bergantian sesuai dengan rancangan. Karena kumpulan dari beberapa gambar, video yang ditampilkan lebih variatif dan berwarna sehingga mampu meningkatkan daya tarik serta rasa keingin tahuan peserta didik.

Berbagai ilmu pengetahuan diberikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satunya matematika. Matematika mempelajari objek yang abstrak, kebenaran, dan berdasarkan logika, pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan saling berhubungan dengan materi matematika yang lainnya. Trends in Internasional Mathematic and Science Study (TIMSS) pada tahun 2007 dan Programme for Internasional Student Assessment (PISA)

pada tahun 2009 menunjukkan bahwa minat belajar matematika di Indonesia sangat rendah pada lima tahun terakhir.

Salah satu materi yang dianggap sulit untuk dipahami oleh peserta didik adalah bilangan bulat. Materi bilangan bulat adalah materi yang abstrak karena bilangan bulat negatif yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik seringkali keliru dalam menentukan hasil penjumlahan maupun pengurangan dalam bilangan bulat. Operasi bilangan

(4)

bulat berupa penjumlahan dan pengurangan sangat penting untuk dipelajari dengan tepat karena banyak materi yang akan terkait.

Analisis kebutuhan awal yang didapatkan melalui observasi yang dilakukan pada bulan September 2020 pada peserta didik dan wali kelas VI SDN Banjarsari I, menunjukkan bahwa peserta didik sulit memahami dan kurang termotivasi dengan pembelajaran Matematika.

Dikonfirmasi oleh wali kelas VI dengan kegiatan wawancara bahwa peserta didik memang sedikit lambat menerima materi matematika terutama pada sub bab operasi bilangan bulat.

Kesulitan yang dialami peserta didik disebabkan karena peserta didik memiliki motivasi belajar yang kurang terhadap matematika. Serta guru yang sedikit kebingungan mengenai media yang digunakan untuk pembelajaran tersebut, biasanya guru hanya menerangkan dengan metode ceramah dan menggunakan garis bilangan bulat saja untuk mengenalkan konsep bilangan bulat pada peserta didik, sehingga peserta didik memiliki pemahaman yang abstrak mengenai bilangan bulat.

Observasi lanjutana memberikan informasi bahwa peserta didik jauh lebih tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan media video animasi. Hal ini ditunjukkan saat peserta didik mengikuti kegiatan belajar bersama menggunakan video animasi yang diakses dari youtube dan membuat peserta didik menjadi sangat tertarik dan termotivasi dengan pembelajaran yang diikuti.

Dilihat dari permasalahan tersebut, media video animasi sangat membantu untuk menunjang pembelajaran operasi bilangan bulat, sehingga perlu dikembangkan media pembelajaran berupa video animasi. Dengan karakter peserta didik yang lebih tertarik dengan video animasi, serta fasilitas sekolah yang memadai seperti LCD dan laptop. Dengan latar belakang tersebut peneliti akan melakukan penelitian dan pengembangan media belajar dengan judul : “Pengembangan Video Animasi Operasi Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VI SD”.

(5)

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yaitu bagaimana pengembangan media video animasi pada mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat kelas VI sekolah dasar ?

C. Tujuan Penelitian & Pengembangan

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian dan pengembangan ini yaitu mengembangkan media video animasi pada mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat kelas VI sekolah dasar.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Pengembangan media video animasi operasi bilangan bulat pada mata pelajaran matematika memiliki karakteristik konten dan konstruk sebagai berikut :

1. Konten

Media pembelajaran video animasi ini berisi materi matematika tentang operasi hitung bilangan bulat. Ruang lingkup materi operasi bilangan bulat meliputi konsep bilangan bulat, mengurutkan dan membandingkan bilangan bulat, operasi hitung bilangan bulat, dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan bulat. Dimana terdapat empat kompetensi dasar yang akan dibahas didalamnya, KD tersebut sebagai berikut :

KD 3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif (termasuk menggunakan garis bilangan).

3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif.

4.1 Menggunakan konsep bilangan bulat negatif (termasuk menggunakan garis bilangan) untuk menyatakan situasi sehari-hari.

(6)

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari- hari.

Indikator 3.1.1 Membaca lambang bilangan bulat positif dan negatif menggunakan garis bilangan.

3.1.2 Menulis lambang bilangan bulat positif dan negatif menggunakan garis bilangan.

3.2.1 Menggunakan konsep bilangan bulat negatif untuk menyatakan situasi sehari-hari termasuk menggunakan garis bilangan.

3.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari termasuk menggunakan garis bilangan.

4.1.1 Mengurutkan bilangan bulat berdasarkan garis bilangan.

4.1.2 Membandingkan bilangan bulat berdasarkan garis bilangan.

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari.

2. Konstruk

Media pembelajaran video animasi kelas VI materi operasi bilangan bulat dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Produk yang dihasilkan berupa video pembelajaran yang berisi materi pelajaran matematika kelas VI SD tentang operasi bilangan bulat, dalam materi tersebut terdapat 2 pokok bahasan yakni materi pendahuluan tentang bilangan bulat serta operasi bilangan bulat yang terdiri dari penjumlahan dan pengurangan.

b. Terdapat contoh soal yang lengkap beserta soal evaluasi untuk mengukur pemahaman peserta didik.

(7)

E. Pentingnya Penelitian & Pengembangan

1. Bagi peserta didik

Mengembangkan pengalaman, motivasi dan minat belajar peserta didik dalam materi operasi bilangan bulat dengan terciptanya pembelajaran yang menarik serta menyenangkan menggunakan media pembelajaran video animasi operasi bilangan bulat. Membantu peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran.

2. Bagi guru

Menyediakan media pembelajaran untuk membantu menyampaikan materi dengan tenaga dan waktu yang lebih sedikit, dapat dijadikan variasi dan referensi dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan.

3. Bagi sekolah

Menambah referensi media pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dapat memaksimalkan fasilitas sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih variatif.

4. Bagi peneliti

Mendapat pengalaman dalam dunia pendidikan yang harus bisa menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan jaman seperti teknologi, menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan video animasi sebagai media pembelajaran.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

1. Asumsi

a. Peserta didik sangat minat dengan kegiatan belajar mengajar dengan mengguanakan media video animasi yang menyenangkan dan bervariatif.

b. Peserta didik lebih mudah memahami materi operasi hitung bilangan bulat dengan media video animasi.

(8)

c. Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk media pembelajaran video animasi.

2. Keterbatasan

a. Materi hanya terbatas pada operasi bilangan bulat kelas VI sekolah dasar.

b. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Banjarsari I Probolinggo pada peserta didik kelas VI, sehingga hanya menyesuaikan karakteristik peserta didik kelas VI SDN Banjarsari I.

c. Media pembelajaran video animasi ini hanya terbatas pada perkembangan kognitif.

G. Definisi Operasional

1. Pengembangan

Pengembangan merupakan proses dengan usaha atau upaya untuk meningkatkan nilai dari berbagai aspek terhadap suatu hal yang sudah ada sebelumnya.

2. Media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang digunakan guru untuk dapat memudahkan tersampainya materi kepada peserta didik, dapat membuat peserta didik memiliki pengalaman lansung sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

3. Video animasi

Kumpulan gambar yang bergerak dan dipenuhi oleh warna yang beragam dan menarik berisikan materi tertentu yang akan disampaikan oleh pembuat kepada konsumennya.

Referensi

Dokumen terkait

Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak

Menurut Haupt dan Haupt 2004 ada beberapa hal yang termasuk kelebihan dari Algoritma Genetika adalah sebagai berikut: 1 Mengoptimalkan dengan variabel kontinu atau diskrit, 2

1) Litologi utama penyusun daerah penelitian adalah endapan Kuarter Gunung Tilu yang merupakan bagian dari gunungapi Kuarter yang menindih komplek batuan gunungapi

Penerapan Konsep Customer Relationship Management Monitoring dan Evaluasi Kinerja Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir Admin Sekolah Kepala Dinas

Dengan hal tersebut tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan operator Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perkawinan dalam Islam merupakan sosial interest, mempunyai manfaat dan kepentingan- kepentingan sosial, yakni: (1) Memelihara kelangsungan jenis manusia yang mendorong

Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah Mahkamah Konstitusi dan beberapa lembaga negara lainnya yang menjadi kewenangan

Penggunaaan model pembelajaran kontekstual berbasis berita diharapkan agar mahasiswa bisa langsung berhubungan dengan kehidupan nyata, karena banyak mahasiswa yang