LEMBARAN DATA KESELAMATAN
1. Produk kimia dan identifikasi perusahaan
Nama produk VECTOR® 4230 Styrenic Block Copolymer Identifikasi lain
Sinonim VECTOR® merek dagang terdaftar dari TSRC Corporation
Pabrik Dexco Polymers
12012 Wickchester Lane, Suite 280, Houston, TX 77079, U.S.A.
Telepon +1-281-754-5800
E-mail sdsquestions@tsrc-global.com
Orang penghubung Product Steward Nomor telepon darurat 1-760-476-3960
Kode Akses 333558
Penggunaan yang dianjurkan dan Batas penggunaan Penggunaan yang
dianjurkan
Konversi industri sebagai bahan baku untuk pembuatan artikel atau harta benda.
Batas penggunaan -
2. Identifikasi bahaya
Klasifikasi GHS
Tidak terklasifikasi.
Bahaya fisik
Tidak terklasifikasi.
Bahaya kesehatan
Kategori 3 Bahaya terhadap lingkungan akwatik, bahaya
akut Bahaya lingkungan
Kategori 3 Bahaya terhadap lingkungan akwatik, bahaya
jangka waktu panjang Elemen-elemen label
Tidak ada satapun.
Piktogram
Sinyal Tidak ada satupun.
Pernyataan bahaya Berbahaya ke kehidupan akuatik dengan efek yang bertahan lama.
Pernyataan pencegahan
Pencegahan Hindari pelepasan kelingkungan.
Respons Cuci tangan setelah penangani produk ini.
Penyimpanan Simpan terpisah dari bahan yang tidak cocok.
Pembuangan Buang isinya/kontainernya sesuai dengan peraturan lokal/regional/nasional/internasional.
Bahaya yang lain Tidak diketahui.
3. Komposisi / informasi tentang bahan
Zat atau campuran Campuran
Konsentrasi (%) Nomor CAS
Nama kimia Properti kimia
>= 96 25038-32-8
Polimer isoprina-stirena
0 - < 0.25 110-82-7
Sikloheksana
0 - 0.2 26523-78-4
Tris (nonilfenol) fosfit
0 - 0.1 84852-15-3
Nonifenol
Komentar tentang bahan Semua konsentrasi-konsentrasi adalah persen dari berat.
4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Tindakan pertolongan pertama untuk paparan melalui rute-rute yang beda
Inhalasi Jika menunjukkan gejala, pindahkan ke tempat yang berudara segar. Dapatkan pertolongan medis jika gejala-gejala berlanjut.
Bersentuhan dengan kulit Menyiram kulit dengan sejumlah besar air. Untuk kontak dengan bahan yang panas, langsung merendam area kulit yang terkena dalam jumlah besar air dingin untuk membatalkan panas dan mengurangi tingkat luka bakar termal. Jangan mengelupas polimer dari kulit.
Bersentuhan dengan mata Siram mata dengan air sebagai tindakan pencegahan. Dapatkan bantuan medis bila iritasi berkembang atau berlanjut.
Tertelan Minta korban berkumur dengan air sampai bersih.
Gejala dan efek yang paling penting
Iritasi mata dan selaput mukosa. Iritasi hidung dan tenggorokan.
Perlindungan pribadi untuk penolong pertolongan pertama
Personil pertolongan pertama harus menyadari risiko terhadap mereka sendiri selama penyelamatan.
Catatan untuk doctor Obati sesuai/menurut gejala-gejala.
5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Media pemadam api Semprotan air, busa, serbuk kering atau karbon dioksida.
Media pemadam untuk dihindari
Tidak ada satupun.
Bahaya tertentu Dekomposi termal mungkin akan menghasilkan asap, oksida karbon dan senyawa organik dengan berat molekular lebih rendah yang komposisinya belum digolongkan.
Prosedur memadam kebakaran khusus
Pindahkan wadah dari daerah kebakaran bila Anda dapat melakukannya tanpa risiko. Dinginkan wadah dengan membanjirinya dengan banyak air sampai cukup lama setelah api padam.
Perlindungan petugas pemadam kebakaran
Peralatan pernapasan yang mengisi sendiri dan pakaian pencegah kebakaran yang menutupi seluruh badan harus dikenakan bila dalam keadaan kebakaran. Pemilihan perlindungan pernafasan untuk pemadam kebakaran: ikuti petunjuk pemadaman umum yang ada di tempat kerja.
6. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Tindakan pencegahan perorangan
Hindari menghirup asap dari lelehan produk. Permukaan dapat menjadi licin setelah terkena tumpahan. Pakailah peralatan perlindungan pribadi yang sesuai. Untuk perlindungan pribadi, lihat bagian 8 pada LDK.
Tindakan pencegahan lingkungan
Cegah terjadinya tumpahan atau bocoran lebih lanjut jika aman untuk melakukannya.
Metode membersihkan tumpahan
Menggeserkan-geserkan dengan sekop ke dalam wadah yang cocok untuk didaur ulang atau pembuangan. Untuk pembuangan sampah, lihat bagian 13 pada SDS.
7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
Penanganan
Tindakan-tindakan teknis Sediakan ventilasi yang cukup. Produk ini dapat membentuk debu dan mengumpulkan listrik elektrostatis, yang mungkin akan menyebabkan percikan listrik (sumber penyalaan). Gunakan prosedur arde yang benar.
Tindakan pengamanan Lakukan tindakan untuk menghindari akumulasi muatan elektrostatik.
Nasehat penanganan yang aman
Hindari penghirupan debu dan persentuhan dengan kulit dan mata. Hindari persentuhan dengan bahan panas.
Penyimpanan
Tindakan-tindakan teknis Cegah penumpukan muatan elektrostatis dengan menggunakan teknik pengikatan dan pembumian yang umum.
Kondisi penyimpanan yang sesuai
Jaga dalam wadah orisinil. Untuk mempertahankan mutu produk, jangan simpan di tempat bersuhu tinggi atau terkena sinar matahari langsung.
Bahan yang tidak cocok Simpan jauh dari bahan yang inkompatibel (lihat Bagian 10 dari LDKB).
8. Kontrol pemaparan/perlindungan pribadi
Batas paparan
Indonesia. NAB/KTDS (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas, Lampiran II)
Nilai Jenis
Komponen-komponen
BRSW 1030 mg/l
Sikloheksana (CAS 110-82-7)
300 ppm
Batas paparan pekerjaan
Nilai Batas Ambang ACGIH US
Nilai Jenis
Komponen-komponen
BRSW 100 ppm
Sikloheksana (CAS 110-82-7)
Pedoman pemaparan Ikut prosedur pengamatan standar
Tindakan-tindakan keteknikan Amati batas-batas pemaparan yang berhubungan dengan pekerjaan dan minimalkan resiko penghirupan debu dan asap. Gunakan peralatan tahan-ledakan bila konsentrasi debu/air mungkin tinggi.
Alat Pelindung Diri
Perlindungan pernapasan Jika ventilasi tidak memadai atau berisiko menghirup debu, gunakan peralatan pernapasan yang sesuai dengan filter partikel.
Perlindungan tangan Jika bahan dipanaskan, pakailah sarung tangan utuk mencegah terjadinya luka bakar.
Perlindungan mata Jika kemungkinan terjadi sentuhan dengan bahan, dianjurkan untuk memakai kacamata pelindung dan perisai muka.
Pelindung kulit dan tubuh Direkomendasikan pakaian kerja yang lazim (kemeja lengan panjang dan celana panjang).
Tindakan-tindakan higiena Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan keselamatan industri yang baik.
9. Sifat-sifat Fisika dan Kimia
Rupa Pelet.
Jenis benda (padat cair atau gas)
Zat Padat.
Bentuk Pelet.
Warna Tembus cahaya hingga putih.
Bau Tidak berbau hingga berbau sedikit.
Batas ambang bau Tidak tersedia.
pH Tidak tersedia.
Titik cair/titik beku Tidak tersedia.
Titik didih, titik didih awal, dan jangkauan titik didih
Tidak dapat dipakai.
Titik nyala Tidak dapat dipakai.
Suhu derajat penyalaan-auto Tidak tersedia.
Tingkat mudah terbakar (padatan, gas)
Tidak tersedia.
Batas atas/bawah mudah terbakar atau mudah meledak Batas mudah terbakar - di
bawah (%)
1.3 (untuk pelarut peninggalan)
Batas tingkat mudah terbakar - atas (%)
8 (untuk pelarut peninggalan)
Tekanan uap Tidak dapat dipakai.
Densitas uap Tidak dapat dipakai.
Laju Penguapan Tidak dapat dipakai.
Berat jenis relatif < 1
Berat jenis Tidak tersedia.
Daya larut
Kelarutan (air) Tidak larut Kelarutan (lainnya) Tidak tersedia.
Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak dapat dipakai.
Suhu penguraian Tidak tersedia.
Viskositas Tidak dapat dipakai.
Data yang lain
Sifat-sifat bahan peledak Tidak dapat dipakai.
Sifat-sifat oksidasi Tidak dapat dipakai.
10. Reaktifitas dan Stabilitas
Reaktivitas Stabil di bawah keadaan normal.
Stabilitas Stabil di bawah keadaan normal.
Kondisi yang harus dihindari Suhu di atas 230 °C.
Bahan yang tidak cocok Agen pengoksidasi yang keras.
Produk-produk pembusukan yang berbahaya
Ketika terurai, produk ini membebaskan karbon monoksida, karbon dioksida dan/atau hidrokarbon berbobot molekul kecil.
Kemungkinan reaksi berbahaya
Polimerisasi berbahaya tidak terjadi.
11. Informasi Toksikologi
Toksisitas akut Debu dapat menimbulkan iritasi pada saluran napas, kulit, dan mata.
Hasil-hasil pengujian
Komponen-komponen Jenis
Sikloheksana (CAS 110-82-7)
LD50 Kelinci
Dermal Akut
> 2000 mg/kg
LC50 Tikus besar
Inhalasi
> 32880 mg/l, 4 Jam
LD50 Tikus besar
Lisan
> 5000 mg/kg
Rute-rute paparan Penghirupan. Pemakanan. Kontak dengan mata. Kontak dengan kulit/Kena kulit.
Gejala Iritasi mata dan selaput mukosa. Iritasi hidung dan tenggorokan.
Kerusakan/gangguan kulit Kontak dengan bahan yang meleleh dapat menyebabkan luka-bakar termal.
Gangguan mata/kerusakan mata serius
Dapat menyebabkan iritasi melalui kegores mekanik.
Sensitisasi sistem pernafasan atau kulit
Kepekaan pernafasan Tidak terklasifikasikan Kepekaan kulit Tidak terklasifikasikan
Mutagenitas sel germinal Tidak ada data yang menunjukkan bahwa produk atau setiap komponen yang jumlahnya lebih dari 0,1% bersifat mutagenik atau genotoksik.
Kemampuan bahan kimia menyebabkan kanker
Tidak terklasifikasikan Beracun untuk sistim
reproduksi
Tidak terklasifikasikan
Toksisitas organ target khusus - pemaparan satu kali
Tidak tersedia data
Toksisitas organ target khusus - pemaparan berulang
Tidak tersedia data
Bahaya penghirupan Tidak terklasifikasikan
Dampak kronis Penghirupan debu berulang-ulang dan waktu berkepanjangan menambahkan resiko perkembangan penyakit paru-paru.
Efek-efek interaktif Tidak tersedia data
Informasi lain Tidak ada efek spesifik yang akut atau kronis yang dicacat.
12. Informasi Ekologi
Ekotoksisitas Berbahaya ke kehidupan akuatik dengan efek yang bertahan lama.
Kegigihan/tingkat-penguraian Tidak tersedia data
Bioakumulasi
Oktanol/koefisien partisi air log Kow
Nonifenol (CAS 84852-15-3) 5.71
Sikloheksana (CAS 110-82-7) 3.44
Mobilitas di dalam tanah Produk ini tidak larut dalam air dan akan menyebar/mengapung di permukaan air.
Efek-efek bahaya lain Tidak diketahui.
13. Pembuangan limbah
Metode pembuangan/informasi Buanglah sesuai dengan semua peraturan yang berlaku.
Limbah peninggalan Buang sesuai dengan peraturan lokal.
Pengemasan yang terkontaminasi
Wadah kosong harus dibawa ke tempat penanganan limbah yang telah disetujui untuk didaur-ulang atau dibuang.
14. Informasi pengangkutan
ADR
Tidak disebutkan dalam peraturan sebagai barang berbahaya.
IATA
Tidak disebutkan dalam peraturan sebagai barang berbahaya.
IMDG
Tidak disebutkan dalam peraturan sebagai barang berbahaya.
Tidak dapat dipakai.
Mengangkut dalam jumlah besar menurut Lampiran II dari MARPOL 73/78 dan Kode IBC
15. Peraturan Perundang - undangan
Peraturan yang berlaku
CWC (Undang-undang RI No. 9 tahun 2008 tentang Larangan Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kimia, 10 Maret 2008)
Tidak diatur.
Bahan Berbahaya yang Harus Terdaftar (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia) Tidak diatur.
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 254/MPP/Kep/7/2000, Lampiran 1: Daftar Bahan Berbahaya yang Diatur Tata Niaga Impornya
Tidak diatur.
Kimia Prekursor (Menteri Industri dan Perdagangan No. 647/MPP/Kep/10/2004 mengenai Peraturan tentang Impor Prekursor, Lampiran 1)
Tidak diatur.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun , Lampiran II, Tabel 1: Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dilarang dipergunakan
Tidak diatur.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun , Lampiran II, Tabel 2: Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang terbatas dipergunakan
Tidak diatur.
Keputusan Menteri Perindustrian No. 148 Tahun 1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri, Lampiran: Daftar Bahan Beracun dan Berbahaya
Sikloheksana (CAS 110-82-7)
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun , Lampiran I: Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dipergunakan
Zat-zat yang terdaftar
Sikloheksana (CAS 110-82-7)
Zat-zat terdaftar / Berlaku sampai tahun 2040 Tidak diatur.
16. Informasi lain
Bahan referensi Dokumentasi ACGIH tentang Nilai Batas Ambang dan Indeks Pemaparan Biologis EPA: Database AQUIRE (Database mendapatkan informasi kembali toksisitas akuatik) Monograf IARC. Evaluasi keseluruhan Karsinogenititas
HSDB® - Data Bank Bahan Berbahaya
Program Toxilogi Nasional (NTP) Laporan Karsinogen Diterbitkan oleh Tidak tersedia
Penolakan Informasi dalam lembar ini ditulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman terbaik yang ada saat ini.
Tanggal dikeluarkan 05-Maret-2015
Tanggal revisi -