dikirim 20 Desesmber 2019, direvisi 25 Desember 2019, diterima untuk publikasi 30 Desember 2019
Rancang Bangun Kemanan Rumah Menggunakan Botfather Telegram
Ajat2
1PT. Haleyora Power Email: [email protected]
Abstrak. Keamanan (security) adalah suatu kondisi dimana manusia atau benda merasa terhindari dari bahaya yang mengancam atau menggangu, selanjutnya akan menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Keamanan dapat diperoleh melalui beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan dan menerapkan teknologi. Penerapan teknologi keamanan sekarang ini telah berkembang sangat pesat, mulai dari metode konvensional sampai berteknologi tinggi. Oleh sebab itu penulis mencoba merancang bangun sistem keamanan rumah berbasis mikrokontroler yang diharapkan dapat bermanfaat terlebih bagi orang yang sering bepergian keluar rumah. Salah satu kontribusi yang dilakukan adalah merancang dan membuat alat keamanan rumah menggunakan BOTFather telegram. Sistem keamanan rumah ini menggunakan teknologi internet untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh. Node mcu esp8266, Sensor PIR sebagai sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object, Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Relay 4 chanel adalah Saklar ( Sakelar ) yang dioperasikan penuh dengan listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian yaitu Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (terpisah angkat Kontak Saklar / Switch) yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu, dan perangkat lunak Arduino digunakan untuk program Node mcuesp8266, sensor PIR, Relay Lampu dan TELEGRAM digunakan sebagai alat untuk mengirim perintah keperangkat secara nyata.
Kata Kunci: Node mcu esp8266, Arduino ide, Telegram, sensor PIR, Relay 4 Chanel dan Lampu.
1 Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat salah satunya dalam komponen-komponen elektronika yang diaplikasikan untuk membantu masyarakat dalam memudahkan pekerjaan mereka sehari-hari dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IOT) yang dapat diterapkan di berbagai bidang industri, salah satunya yaitu pada keamanan dan penerangan adalah suatu kondisi dimana manusia atau benda merasa terhindari dari bahaya yang mengancam atau menggangu, selanjutnya akan menimbulkan perasaan tenang dan
Randika Geraldi
Teknik Elektro Universitas Nusa Putra Email: [email protected]
nyaman. Keamanan dan penerangan dapat diperoleh melalui beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan dan menerapkan teknologi.
Penerapan teknologi keamanan dan penerangan sekarang ini telah berkembang sangat pesat, mulai dari metode konvensional sampai berteknologi tinggi.
Oleh sebab itu penulis mencoba merancang sistem keamanan rumah menggunakan botfather telegram berbasis mikrokontroler yang diharapkan dapat bermanfaat terlebih bagi orang yang sering bepergian keluar rumah.
Suatu sistem keamanan rumah menggunakan botfather telegram telah dirancang untuk mendeteksi suatu pergerakan yang mencurigakan dan mengontrol lampu dengan jarak jauh.
Teknologi pada era globalisasi ini sungguh memiliki peran yang sangat besar untuk bangsa indonesia yang sangat minim dalam perkembangan teknologi terutama di bidang keamanan dan penerangan.
Inovasi jelas di perlukan agar bangsa ini mampu bersaing di kancah internasional dan adanya teknologi yang mampu membantu kerja manusia agar menjadi lebih “efisien dan efektif” jelas perlu di kembangkan di sektor keamanan dan peneragan.
Bayak contoh ketika rumah di tinggalkan berpergian oleh pemiliknya cenderung di memanfaatkan orang jahat untuk mengambil barang yang ada di dalam rumah.Salah satu masalah utama rawan pencurian di rumah adalah kurangnya keamanan dan penerangan itu sendiri.
Minimnya alat yang dapat digunakan untuk membantu kinerja dalam waktu yang genting menjadi hal yang patut di garis bawahi, dengan adanya perkembangan teknologi dalam bidang elektronika, maka dapat membantu memecahkan masalah dalam hal keamanan dan penerangan, sehingga dari permasalahan yang ada tersebut maka penulis mencoba untuk merancang dan menciptakan alat untuk keamanan dan penerangan rumah yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan BOTFather Telegram”. Dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IOT) menggunakan aplikasi Arduino IDE dan Telegram yang terintegrasi dengan modul Node MCU esp8266 dilengkapi PIR (Pasive Infra Red) Sensor (passive infrared sensor) yang berfungsi sebagai pendeteksi detector gerak berbasis PIR (Pasive Infra Red), selain itu alat ini dilengkapi dengan modul relay yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu yang di kontrol menggunakan via telegram.
2 Landasan Teori
Tabel 1. Daftar Penelitian Yang terkait
No
Judul Penelitian, Asal Institusi dan Tahun Penelitian
Nama Pengarang
Metodologi Penelitian
1
Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile
- Universitas Komputer Indonesia (2016)
Abidin, Z.
Perancangan aplikasi ini merupakan salah satu bagian dalam pengembangan dari sistem keamanan dan monitoring rumah pintar secara online
, yaitu untuk memonitor rumah dalam jarak jauh. Menggunakan Node MCU, PIR (Pasive Infra Red) Sensor dan raspberry ,
2
Sistem Keamanan Rumah berbasis Raspberry Pi dan Telegram
-Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung(2015)
Muhamad irfan kurniawan
sistem keamanan rumah berbasis Internet of Things (IoT) memanfaatkan Telegram Messenger. Ketika PIR (Pasive Infra Red) Sensor (Pasive Infra Red) mendeteksi gerak manusia, maka kamera Raspberry Pi akan mengambil foto dan mengirimkan hasilnya kepada pengguna melalui Telegram Messenger.
3
Perancangan sistem keamanan rumah dengan mikrokontroler atmega16 menggunakan bahasa pemrograman c pada perumahan di kabupaten majalengka – Universitas majalengka (2017)
Devi susanti
Dengan menggunakan
Mikrokontroler ATMega16 sebagai sistem kendali, sistem ini
lebih mudah untuk
dikembangkan, karena modul ini memiliki jalur I/O yang cukup banyak. Pada bagian detektor transmitter, laser dinilai cukup efektif untuk menjebak pencuri, karena sifatnya koheren dan tidak kasat mata.
4
Kontrol Lampu Penerangan via SMS Gateway. - Universitas Negri Semarang (2016)
Nur Irpan
Alat ini memungkinkan untuk mengontrol penerangan lampu dengan layanan pesan singkat atau biasa disebut SMS yang menggunakan sistem komunikasi GSM (Global System for Mobile communication).
5
Kontrol Lampu Ruangan Berbasis Web Menggunakan Node MCU ESP8266 –
Dionysius ferdian arranda
Pada implemetasi Sistem Kontrol Lampu Ruangan Berbasis Web menggunakan Node MCU
sekolah tinggi manajemen informatika dan komputer akakom yogyakarta 2017
ESP8266 ini berhasil, user dapat mengontrol lampu dari jarak jauh dan memonitoring apakah lampu dalam keadaan ON atau OFF.
2.1 Node MCU
NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (wifi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi monitoring maupun kontroling pada proyek IOT.
Gambar 1. Node MCU
Node MCU menggunakan bahasa pemrogramanan Lua yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemrograman yang sama dengan bahasa C hanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder
2.2 Relay 4 Channel
Relay adalah Saklar ( Sakelar ) yang dioperasikan penuh dengan listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian yaitu Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (terpisah angkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar membuat dengan arus listrik yang kecil ( daya rendah ) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakkan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.[13]
Gambar 2. Relay 4 Channel
2.3 Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. PIR (Pasive Infra Red) Sensor bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
PIR (Pasive Infra Red) Sensor ini digunakan dalam perancangan detektor gerak, karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakkan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu seperti manusia melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda seperti dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Gambar 3. Sensor PIR
2.4 Telegram
Aplikasi telegram ini memiliki fitur BOT. Bot sendiri merupakan kata lain daripada Robot, dimana robot ini nantinya akan bekerja untuk membantu memudahkan kita dalam kegiatan pengiriman pesan. Untuk membuat bot sendiri sangatlah mudah, kita hanya perlu melakukan Add pada akun @BotFather, Lalu memasukan informasi mengenai bot yang akan kita buat. Nanti kita akan diberikan sebuah code API yang akan kita manfaatkan untuk komunikasi ESP8266 ke internet.
API (Application Programming Inteface) secara singkat merupakan teknologi yang menjadi sebuah jembatan komunikasi, dimana memungkinkan programmer untuk melakukan pertukaran informasi data melalui dua perangkat yang berbeda atau lebih melalui jaringan internet.
Dengan ini perangkat yang tidak melmiliki dedicate ip public dalam melakukan komunikasi dengan perangakat lainnya hanya dengan menggunakan sercet code API.
Dengan adanya teknologi tersebut kita dapat memanfaatkannya untuk membuat sebuah perangkat berbasis IOT (Internet of Things) untuk mematikan dan menghidupkan lampu relay menggunakan perangkat ESP8266 melalui internet dengan API dari bot telegram tersebut.
Gambar 4. Aplikasi Telegram
3 Perancangan Sistem
3.1 Perancangan Umum Sistem
Dalam perencanaan alat Rancang Bangun Sistem Keamanan dan Penerangan Berbasis Node MCU dengan memangfaatkan Aplikasi Telegram Messenger menggunakan PIR (Pasive Infra Red) Sensor, Relay 4 Chanel dan lampu 4 buah, diperlukan adanya suatu blok diagram untuk mengetahui prinsip kerja alat. Adapun blok diagram seperti pada gambar.
Gambar 5. Blok Diagram Sistem
Modul PIR (Pasive Infra Red) Sensoryang digunakan type esp8266, output dari sensor tersebut adaalah dalam bentuk digital sehingga dapat langsung dihubungkan ke pin GPIO pada modul Node MCU esp8266. Pin output pada sensor ini menghasilkan tegangan 0 volt saat sedang tidak mendeteksi gerakan dan 3.3 volt saat sensor mendeteksi gerakan. Representasi digital tegangan 0 volt adalah digit 0 dan tegangan 3.3 volt sebagai digit 1.
Relay 4 Chanel dihubungkan dengan dengan port Node MCU esp8266, Pin output pada relay ini menghasilkan tegangan 0 volt saat tidak masuk tegangan dan 5volt saat sedang menyalakan. Representasi digital tegangan 0 volt dan tegangan 5volt sebagai digit 1.
3.2 Perancangan dan Perakitan Alat
Koneksi PIR (Pasive Infra Red) Sensor dari node mcu esp8266, koneksi ground PIR (Pasive Infra Red) Sensor menyambung ke ground, output menyambung ke D5, dan vcc menyambung ke 3V dari node mcu esp8266. Dan Koneksi relay4 chanel vcc nyambung ke vv 5V dari node mcu, ground yambng ke ground node mcu, in1, in2, in3, in,4 menyambung ke d0, d1, d2, d3. Tegangan 220V masuk ke k1, k2, k3, k4, dari k1, k2, k3, k4, masuk ke lampu 1, 2, 3, 4. Dan ground dari tegangan 220V masuk ke ground lampu 1, 2, 3, 4. Setelah itu koneksikan node mcu esp8266 ke komputer menggunakan kabel USB.
Gambar 5. Blok Diagram Sistem
3.3 Perancangan Antarmuka Aplikasi
Perancangan antarmuka aplikasi ini merupakan bagian yang sangat penting dalam perancangan secara keseluruhan, dikarenakan antarmuka ini adalah bagian yang paling sering digunakan oleh pengguna untuk menjalankan fungsi-fungsi yang ada pada sistem ini. Antarmuka aplikasi ini dibuat dan berfungsi untuk monitoring dan remote pada sensor yang terpasang dengan mikrokontroller Node MCU dan terhubung dengan aplikasi Telegram.
4 Pengujian dan Hasil
4.1 Pengujian Jarak Jangkauan PIR Sensor
Pengujian ini mengukur seberapa jauh PIR (Pasive Infra Red) Sensor dapat bekerja untuk mendeteksi gerakan. Dilakukan 10 kali percobaan pada setiap jarak yang telah ditentukan untuk menguji sensitivitas PIR (Pasive Infra Red) Sensor. Pada Tabel 1 adalah hasil pengujian dari sensitivitas PIR (Pasive Infra Red) Sensor untuk mendeteksi suatu obyek berdasarkan jarak.
Tabel 2. Percobaan Menghidupkan Lampu
JARAK OBJEK (METER)
HASIL PENGUJIAN
PRESENTASE KEBERHASILAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 B B B B B B B B B B 100%
2 B B B B B B B B B B 100%
3 B B B B B B B B B B 100%
4 B B B B B B B B B B 100%
5 B B B B B B B B B B 100%
6 B B B B B B B B B B 100%
7 B B G B B B B G G B 70%
8 B G B B G G B G B B 50%
9 G G G G G G G G G G 0%
10 G G G G G G G G G G 0%
Rata-rata 5,5
Keterangan :
B = Berhasil
G = Gagal
Pada Tabel 2. dapat disimpulkan bahwa jarak maksimum PIR (Pasive Infra Red) Sensor dapat bekerja untuk mendeteksi adanya suatu pergerakan adalah 6 meter. Hal ini karena pada jarak 6 meter tingkat keberhasilan PIR (Pasive Infra Red) Sensor masih berada di angka 100%. Pada jarak 7 dan 8 meter PIR (Pasive Infra Red) Sensor masih dapat mendeteksi gerakan namun tingkat keberhasilannya di bawah90%
dan pada jarak lebih dari 8 meter PIR (Pasive Infra Red) Sensor tidak dapat mendeteksi adanya pergerakan lagi.
4.2 Pengujian Sudut Sensitive PIR Sensor
Langkah-langkah pengujian dilakukan untuk mengetahui sudut optimum PIR (Pasive Infra Red) Sensor dalam mendeteksi gerakan secara horizontal dan vertikal. Objek dalam hal ini manusia akan melintasi PIR (Pasive Infra Red) Sensor dengan membentuk sudut yang bervariasi mulai dari 30º, 45º, 60º, 85º, 90º, 105º, 120º, 135º, 150º.
Jarak objek PIR (Pasive Infra Red) Sensor adalah sejauh 3-4 meter.
Jarak tersebut masih didalam jangkauan sensor PIR. Sesuai dengan table 2. diketahui jangkauan sensor adalah 6 meter. Pengukuran dilakukan diruangan tertutup dan memiliki Air Conditioner (AC). Suhu diatur sebesar 25° Celcius, Suhu ruangan diatur menggunakan termometer analog yang menunjukan angka 25° Celcius.
Tabel 3. Pengujian Sudut Jangkauan Sensor PIR
Sudut posisi objek Hasil Percobaan
Posisi Horizontal Posisi Vertikal 30o Tidak Terdeteksi Tidak terdeteksi
45o Terdeteksi Tidak terdeteksi
60o Terdeteksi Terdeteksi
75o Terdeteksi Terdeteksi
90o Terdeteksi Terdeteksi
105o Terdeteksi Terdeteksi
120o Terdeteksi Terdeteksi
135o Terdeteksi Tidak terdeteksi
150o Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi
Jadi pada tabel percobaan 3. di atas menunjukkan bahwa pengujian pendeteksian objek dimana objek terdeteksi tidak selalu sama pada ujung sudutnya. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya pola pembacaan objek oleh PIR (Pasive Infra Red) Sensor (Polarisasi PIR) tidak berbentuk lingkaran, melainkan berbentuk elips.
4.3 Sensitivitas Sensor PIR Terhadap Suhu Ruangan dan Objek yang Melintas
Pengujian sensitivitas PIR (Pasive Infra Red) Sensorterhadap suhu ruangan dilakukan dengan cara PIR (Pasive Infra Red) Sensordiletakkan pada suatu ruangan ber-AC dan suhu diatur sesuai keinginan sebesar 18o- 30o C, Kemudian suhu ruangan diukur menggunakan termometer analog yang menunjukkan angka yang diinginkan. Kemudian objek (manusia) dengan suhu tubuh normal 36o - 37oC melintasi PIR (Pasive Infra Red) Sensor pada jarak 3-4 meter.
Tabel 4. Pengujian PIR Snsor dalam Suhu Ruangan
Suhu Mendeteksi
18 Ya
19 Ya
20 Ya
21 Ya
21 Ya
22 Ya
23 Ya
24 Ya
25 Ya
26 Ya
27 Ya
28 Ya
29 Ya
30 Ya
Berdasarkan Tabel 4. dapat disimpulkan bahwa pada percobaan di atas suhu ruangan sebesar 18o-30o C tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan PIR (Pasive Infra Red) Sensor mendeteksi adanya suatu pergerakan dari objek (manusia).
Tabel 5. Pengujian Waktu Mendeteksi Gerakan
PERCOBAAN PIR SENSOR
SENSOR MENDETEKSI
1 3
2 5
3 4
4 2
5 4
6 7
7 5
8 8
9 4
10 9
RATA-RATA 5,1
Pengujian PIR sensor waktu mendeteksi gerakan dari 10 percobaan pir sensor mendeteksi gerakan didapatkan delay yang berbeda-beda dan didapatkan rata-rata yaitu sekitar 5.1detik.
4.4 Pengujian Relay 4 Channel dan Lampu
Pengujian waktu kirim menyalakan dan mematikan lampu ke aplikasi telegram.
Tabel 6. Pengujian Waktu Kirim Lampu ke Aplikasi Telegram
PERCOBAAN LAMPU
WAKTU
HIDUP MATI
1 4 3
2 6 2
3 3 5
4 5 8
5 10 13
6 9 6
7 14 4
8 8 2
9 7 9
10 4 10
RATA-RATA 7 6,2
Dari 10 percobaan didapatkan nilai yang berbeda saat menghidupkan dan mematikan lampu dikarenakan jaringan yang tidak stabil dan juga waktu jawaban dari telegram yang lama , saat percobaan ini yang dipakai ialah jaringan indosat.
4.5 Pengujian Keseluruhan
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan mulai dari PIR (Pasive Infra Red) Sensor mendeteksi gerakan manusia, Relay 4 chanel sebagai saklar untuk lampu, Node MCU esp8266 berkomunikasi dengan bot Telegram Messenger untuk mengirim pesan, Telegram Messenger menerima pesan, diterima pengguna.
Gambar 6. Tampilan Alat di Jendela Telegram
Di gambar 6 diberikan beberapa hasil dari pendeteksian sensor pir dengan aplikasi telegram didapatkan tulisan Sensor mendeteksi objek WASPADA, jadi setiap ada objek yang berada di jangkauan sensor PIR dia akan secara otomatis mendapatkan tulisan itu.
Sedangkan apabila kita ingin menyalakan atau mematikan lampu maka kita harus menulis perintah sesuai dengan lampu yang ingin kita nyalakan atau matikan.
5 Kesimpulan
Dari hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Jarak maksimal PIR (Pasive Infra Red) Sensor dapat mendeteksi adanya suatu pergerakan obyek adalah sampai dengan 6 meter.
Artinya pada jarak yang lebih dari 6 meter objek yang dideteksi akan gagal terdeteksi.
2. Pengujian relay dengan lampu berjalan dengan baik, dari lampu 1, 2, 3, dan 4, dan semua nyala dan mati dengan perintah yang dilaksanakan dengan aplikasi telegram , dengan delay waktu yang bervariasi tergantung kecepatan jaringan internet
3. Seluruh sistem terbukti dapat berjalan dengan baik dalam mendeteksi, mengontrol, dan mengirimkan hasilnya sampai di aplikasi telegram pengguna.
4. Dari hasil pengujian dan informasi spesifikasi koneksi internet yang disarankan untuk implementasi sistem ini, berdasarkan delay yang didapatkan maka digunakan jaringan Internet of Things: Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Bot Telegram
5.
Jaringan internet yang dgunakan pada percobaan ini yaitu FTTH Indihome PT. Telkom dengan spesifikasi minimal bandwidth 10Mbps. Hal ini karena didapatkan delay hasil pegiriman pesan deteksi obyek sebesar 7,5 detik dan 4G Indosat sebesar 9,5detik
Referensi
[1] Haribu Tempongbuka, Elia K. Allo, Sherwin RUA Sompie Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor Pir (Infrared Pasif) Dan Sms Sebagai Notifikasi (2017) https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/999 2
[2] Abidin, Z. (2014). Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile. Jurnal Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia, 3(2), 13–17.
Retrieved from http://komputika.tk.unikom.ac.id/jurnal/sistem- keamanandan.13
[3] Alfirman. (2012). Penggunaan Port Parallel Komputer Dan Sensor Untuk Sistem Keamanan Rumah. Jurnal Teknologi Informasi &
Pendidikan, 5(2), 91–101. Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Kriminal 2016. Jakarta. Retrieved from https://bps.go.id/website/pdf_publikasirg/Statistik-Kriminal-
2016.pdf
[4] Kashimoto, Y., Fujiwara, M., Fujimoto, M., Suwa, H., Arakawa, Y., & Yasumoto, K. (2017). ALPAS: Analog-PIR-sensor-based activity recognition system in smarthome. Proceedings - International Conference on Advanced Information Networking
and Applications, AINA, (i), 880–885.
https://doi.org/10.1109/AINA.2017.33
[5] Mekonnen, T., Harjula, E., Koskela, T., & Ylianttila, M. (2017).
SleepyCAM: Power management mechanism for wireless video- surveillance cameras. In 2017 IEEE International Conference on Communications Workshops, ICC Workshops 2017 (pp. 91–96).
https://doi.org/10.1109/ICCW.2017.7962639
[6] Nataliana, D., Anwari, S., & Akbar, M. S. (2017). Implementasi Prototype Sistem Home Security dengan Pemanfaatan Kode Akses berbasis Arduino Mega. Jurnal ELKOMIKA | Vol. 5 | No. 2 | Halaman 119 - 137 Juli - Desember 2017, 5(2), 119–137.
[7] Raspberry Pi Foundation. (2012). Raspberry Pi - Teach, Learn, and Make with Raspberry Pi. Retrieved from https://www.raspberrypi.org/
[8] Sutikno, T., Handayani, L., Stiawan, D., Riyadi, M. A., & Subroto, I. M. I. (2016). WhatsApp, viber and telegram: Which is the best for instant messaging? International Journal of Electrical and Komputer Engineering, 6(3), 909–914.
https://doi.org/10.11591/ijece.v6i3.10271
[9] Codepolitan edisi 19 maret 2016 Magazine. Invasi Internet Of things ditanah air. Diakses melalui https://www.codepolitan.com.
Pada tanggal 25 maret 2018.
[10] Dhenny, R & Dkk (2017). Sistem Pemantau & Pengendalian Rumah Cerdas Menggunakan Infrastruktur Internet Messaging.
Journal Link Vol 26/N0.1 .ISSN 1858-4667
[11] Ellian A, & dkk (2016). Pengontrolan Lampu Melalui Internet menggunakan mikrokontroller Arduino Berbasis Android. Jurnal Transient, Vol 5, No.3. ISSN 2302-992
[12] F. Dwi, & dkk,(2015) “Alat Kendali Lampu rumah menggunakan Bluethoot berbasi Android” Teknik Informatika STIMIK PalComTech
[13] https://infokomputer.grid.id/2017/03/fitur/mengenal-internetof- things-definisi-iot-manfaat-tantangan/ di akses pada tanggal 01 April 2017.
[14] Muzawi, R & et al. 2018. Prototype Pengendali Lampu Jarak Jauh Dengan Jaringan internet berbasis Internet of things (IOT) Mengunakan Raspberry Pi 3, Vol 3 No 1, Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan komunikasi. ISSN 2502-3470..