• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPEI Sebagai Pelaksana Kliring Transaksi Obligasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KPEI Sebagai Pelaksana Kliring Transaksi Obligasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

indeks >>

kPei Raih sertifikasi isO 27001:2013

1

kPei sebagai Pelaksana kliring Transaksi Obligasi

negara Ritel di Pasar sekunder melalui eTP

5

keseruan kegiatan kLik di Triwulan i 2017

statistik kilas Peristiwa

7 8

3

Profil Unit Enterprise Risk Management

6

Membangun ‘Awareness’ sejak dini BCMs Hadir Untuk Memastikan Layanan kPei Tidak Terhenti

4

aRTikeL UTaMa

ualitas pelayanan perusahaan semakin meningkat dan dira- sakan oleh pengguna jasa bila perusahaan terus membenahi standar operasional dengan me ngacu pada prinsip-prinsip yang diakui secara in- ternasional. Selain akan meningkat- kan kualitas pelayanan, penerapan prinsip-prinsip global juga bisa mem- inimalkan risiko ope rasional pada core business KPEI. Tahap demi tahap, standar operasional KPEI terus diting- katkan melalui pengajuan ser tifikasi ISO. Setelah ISO 9001, KPEI melanjut- kan untuk menerapkan sertifikasi ISO 27001. Inisiasi sertifikasi ISO 27001

diawali pada akhir 2015 dengan target peningkatan mutu Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasar- kan Sertifikasi ISO 27001:2013.

Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi mengatakan, SMKI bukan semata pendekatan formalitas tapi sudah merupa-

K

Sertifikasi ISO 27001 untuk ruang lingkup yang ditetapkan, diperoleh KPEI setelah berupaya keras

memenuhi standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi berdasarkan standar ISO 27001:2013.

kPei Raih sertifikasi isO 27001:2013

e d i s i 2 I Tr i w u l a n i i

l

2 0 1 7

kan kebutuhan organisasi dalam rangka menca- pai target dan tujuan-tujuan organisasi. “Khusus bagi KPEI, satu orga nisasi yang kental dengan pemanfaatan solusi berbasis informasi teknologi (IT), salah satu fondasi dari implementasi solusi IT yang baik adalah penerapan manajemen kea- manan informasi yang baik,” ujarnya.

Tak bisa dipungkiri bahwa setiap saat bisa timbul ancaman yang bisa mempengaruhi ke- langsungan kuali tas pelayanan KPEI, terutama jika sistem keamanannya tidak dilengkapi de- ngan kaidah dan standar yang ideal. Pada era digital- isasi dengan penggunaan IT sebagai backbone perusa- haan dalam kegiatan transaksi bisnis, menurut Hasan, ancaman terhadap manajemen keamanan informasi bisa dirasakan langsung. Dampaknya bisa berupa keru-

Salah satu fondasi dari implementasi solusi IT yang baik adalah penerapan manajemen keamanan informasi yang baik.

dari kiri - kanan: sunandar (direktur kPei), Hasan Fawzi (direktur Utama kPei) Rudi antoni (direktur PT British standar institution), dan Hendra kusumawidjaja (direktur PT equine Global).

(2)

gian material yang bisa dihitung ang- kanya. Bagi perusahaan yang sangat meng andalkan IT, potensi kerugian bisa sangat besar dan dapat meng- gerus pendapatan perusahaan. An- caman lainnya yang tidak ringan beru- pa immaterial. Kepercayaan dari para pemangku kepentingan yang hilang bisa mengancam keberlangsungan operasional perusahaan. “Pemangku kepentingan bisa saja menjatuhkan vonis bahwa layanan KPEI tidak han- dal jika tidak bisa menghadapi potensi gangguan keamanan layanan informa- si,” tutur Hasan.

Menurut Aditya Gadiri, Kepala Divisi Operasional Teknologi Infor- masi, setelah penetapan prioritas ru- ang lingkup yang akan disertifikasi ISO 27001:2013, KPEI

bersama konsultan pen dam ping melaku- kan gap analysis dan secara terus menerus melengkapi gap terse- but agar KPEI dapat memenuhi seluruh per- syaratan klausul ISO 27001: 2013. Untuk pemenuhan tuntutan

sertifikasi, tersedia acu an yang cuk- up gamblang. Acuan tersebut beru- pa 114 kontrol dari 14 domain yang menjadi standar untuk perbaikan tata kelola.“Selanjut nya dilakukan dua as­

sessment penting yang harus dilalui sebelum dinyatakan siap menuju pro- ses sertifikasi. Diawali dengan selesai- nya audit tahap pertama pada Desem- ber 2016 lalu. Dan dilanjutkan audit tahap kedua yaitu surveillance dan visit pada Februari 2017. Kedua taha- pan ini telah dipenuhi KPEI de ngan baik sehingga KPEI direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 27001: 2013 untuk ruang lingkup yang ditetapkan tersebut,” lanjut Aditya.

Senior Information Security Specia­

list, Indrasusilo D Ajiwardoyo menam- bahkan, pertimbangan lain yang di- jadikan alasan dalam memilih fungsi tertentu untuk menjadi ruang lingkup ISO 27001: 2013 ini, dikarenakan fung- si tersebut menyangkut kelangsungan operasio nal KPEI. Meski terkesan se- pele, menurutnya hal-hal seperti peng- gunaan kartu tanda pengenal atau ID card, pengisian buku tamu, penggu- naan pasword, harus menjadi concern

A r T I K E l U T A M A

karena bisa menjadi identifikasi dini ter- hadap segala kemungkinan gangguan yang bisa timbul. ruang lingkup yang menjadi target sertifikasi tidak bisa ha- nya diselesaikan oleh divisi bersangkutan yang menanganinya. “Alasannya, ruang lingkup ini melibatkan fungsi di area lain- nya seperti fungsi Sumber Daya Manusia dan Umum,” ujarnya.

Sukses tidaknya pemenuhan atas gap analysis, sangat ditentukan dari ke sadaran SDM KPEI. lucia Sintha Sari, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia &

Umum mengatakan, hal yang paling penting terkait SDM adalah soal budaya kerja. Berdasarkan hasil kajian, mayo- ritas dari poin tuntutan perbaikan me- rupakan hal umum yang sudah diketahui namun kerap diabaikan. Misalnya soal

penggunaan password, tanda pengenal, atau ke- giatan mendata tamu. Se- hingga tingkat awa reness SDM perlu ditingkatkan lagi.

Seiring upaya KPEI da- lam menjalani assessment sertifikasi ISO 27001:2013 pada 2016 lalu, Kemen- terian Komunikasi dan In- formatika (KEMKOMINFO) telah menge- luarkan kebijakan melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No 4 Tahun 2016 tentang Sistem Ma- najemen Pengamanan Informasi oleh penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik berdasarkan asas risiko.

Disebutkan dalam peraturan tersebut, pada 2018 nanti, perusahaan berbasis teknologi yang melayani kepentingan masyarakat luas diwajibkan memiliki sertifikat ISO 27001 untuk core business.

Menyikapi peraturan tersebut, KPEI pun sudah melakukan self­assessment dan dipastikan bahwa KPEI termasuk perusa- haan yang diwajibkan untuk melakukan sertifikasi ISO 27001 pada core business.

De ngan demikian, sertifikasi ISO 27001 di KPEI harus berlanjut pada bagian yang terkait dengan core business bahkan serti- fikasi dibutuhkan kelak untuk seluruh as- pek operasional KPEI.

Aditya menambahkan, tentunya, pe ngalaman dalam proses pemenuhan klausul ISO 27001 kemarin merupakan pengalaman yang sangat berharga un- tuk rencana KPEI ke depan dalam rangka memperluas sertifikasi pada fungsi-fungsi lainnya.F [TiM Redaksi]

Sukses tidaknya pemenuhan atas gap

analysis, sangat ditentukan dari kesadaran SDM KPEI.

KPEI Newsletter edisi II- 2017 kembali hadir dengan liputan beberapa kegiatan di triwulan I 2017, salah satunya pencapaian KPEI dalam memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013. Merupakan sebuah pembuktian visi dan komitmen nyata dari Perusahaan terkait keamanan informasi dalam menyediakan layanannya. Selain itu, pencapaian lainnya adalah pemberian kepercayaan Bank Indonesia kepada KPEI dalam menyelenggarakan kliring transaksi Obligasi Negara ritel melalui Electronic Trading Platform (ETP), yang beritanya diulas dalam artikel khusus.

Artikel khusus berikutnya mengupas tentang penerapan Business Continuity Management System. Dan dilanjutkan dengan pengenalan unit termuda di KPEI yaitu Unit Enterprise Risk Management dalam rubrik profil, yang senantiasa mengingatkan untuk membangun budaya sadar risiko “Everybody is a Risk Manager”.

Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat memperkaya wawasan dan selalu bermanfaat bagi para pembaca.

Salam, redaksi E D I T O R I A L

Penerbit:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat:

Direksi PT KPEI Penanggung Jawab:

Sekretaris Perusahaan dewan Redaksi:

Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia alamat Redaksi & sirkulasi:

Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5,

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190,

Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120

Toll Free 0800-100-KPEI (5734) email: customer.care@kpei.co.id website www.kpei.co.id

(3)

kPei mendapat amanah dari OJk untuk menyediakan fungsi kliring dan juga kewenangan dari Bank indonesia

untuk menjalankan proses kliring transaksi Obligasi negara Ritel yang segera diaktifkan kembali melalui eTP.

A r T I K E l K H U S U S

ransaksi pasar sekunder Obli- gasi Negara ritel akan memasu- ki babak baru. Hal itu dimung- kinkan setelah diaktifkan kembali transaksi surat utang dengan konsep melalui Electronic Trading Platform (ETP). Babak baru ini disepakati atas inisiasi OJK, setelah berkoordinasi de- ngan Kementerian Keuangan dengan tujuan meramaikan kembali pasar sekunder obligasi. Selama ini, transak- si pasar sekunder obligasi ne gara ritel kurang likuid karena hanya melibatkan kalangan yang sangat ter- batas akibat dari akses dan informasi yang juga terbatas melalui transaksi diluar bursa (over the counter-OTC).

Sehingga, cenderung ku - rang transparan karena akses ke pasar OTC sangat terbatas

pada kalangan tertentu dan kurang bisa diketahui investor ritel. Melalui program yang dilakukan oleh Tim Pengembang- an Pasar Surat Utang (TPPSU) dengan beranggotakan OJK, BI, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan risiko (DJPPr), dan Self­Regulatory Or­

ganization (SrO) serta Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), telah dikeluarkan kajian atas solusi tidak likuidnya tran- saksi obligasi di pa sar sekunder. Hasil kajian diputuskan bahwa mekanisme yang selama ini sudah berjalan baik di pasar ekuiti dapat diterapkan di pasar sekunder obligasi namun masih tetap memperhatikan sifat nature transak- si obligasi yakni secara bilateral dan dilakukan diluar bursa melalui platform system dan mekanisme ETP. Mulai dari tahap an transaksi sampai dengan pro- ses penyelesaian dan pelaporan menja- di satu integrasi proses yang memudah-

Utang Negara dilaksanakan oleh BI.

Untuk itu, BI memberikan kewenang- an kepada KPEI sebagai pelaksana kli- ring transaksi ETP ini dengan menda- tangani perjanjian antara BI dengan KPEI pada tanggal 20 Maret 2017.

Sejumlah langkah persiapan sudah dilalui KPEI untuk merealisasikan perda- gangan OrI dengan platform baru.

Termasuk melibatkan 11 perusahaan sebagai pilot project, yang terdiri atas 5 bank dan 6 perusahaan sekuritas.

Ada beberapa poin penting yang per- lu dicatat pada tahap satu. Mekanisme per dagangannya yang berlaku adalah quote driven. Proses kliring pada tahap satu ini belum termasuk mekanisme

penjaminan dan dilakukan se- cara trade for trade. “Sedang- kan settlement bisa dilak- sanakan di KSEI maupun di BI,”

ujar Ari Tristanto, Kepala Unit Surat Utang & Derivatif.

Untuk sementara, sistem kliring yang digunakan meru- pakan hasil modifikasi dari sistem kliring untuk transak- si obligasi di bursa efek yak- ni electronic bonds clearing system (e-BOCS). Jika transaksi sudah terjadi, bursa akan mengirimkan data transak- si tersebut ke KPEI untuk proses kliring.

Selanjutnya, KPEI akan mengeluar- kan laporan hasil kliring dan instruk- si settlement. Instruksi ini kemudian digunakan oleh AK untuk melakukan penyelesaian pada sistem c-Best KSEI.

“Bagi partisipan yang belum memiliki rekening di KSEI, penyelesaian tran- saksi masih mengikuti prosedur yang berlaku di pasar OTC, secara manual di Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS),” tambah Suryadi, Kepala Divisi Kliring, Penyele- saian dan Pinjam Meminjam Efek.

Akhirnya, mekanisme ETP telah di- luncurkan pada tanggal 6 April 2017 dengan melibatkan 2 Perusahaan Efek dan 4 Bank Umum sebagai Anggota Kliring ETP. F [TiM Redaksi]

T

kan pelaku dan juga regulator dalam

menjaga transparansi,” ujar Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI, Antonius Herman Azwar.

SrO diberi mandat membangun sistem, merumuskan mekanisme per- dagangan serta merumuskan kom- ponen legal. Untuk mengemban tugas ini, BEI dan KPEI bahkan perlu melaku- kan perubahan anggaran dasar. Sebab, sesuai ketentuan, fungsi bursa efek

dan lembaga kliring penjaminan ha nya terbatas untuk menangani transaksi bursa. Maka anggaran dasar BEI dan KPEI harus diubah.

Tahap Pertama

Sesuai mandat awal Kementerian Keuangan melalui DJPPr, pada tahap awal, ETP akan memfasilitasi perda- gangan sejumlah obligasi negara ritel atau OrI di pasar sekunder. Sedang- kan instrumen lain seperti Sukuk akan menyusul tahap berikutnya. Pelaku pasar yang dapat menggunakan ETP tahap pertama meliputi Perusahaan Efek dan Bank Umum. Pada tahapan selanjutnya, akan diperluas sampai pia- lang pasar uang.

Sesuai dengan UU Penatausahaan Kliring dan Penyelesaian Surat Utang Negara, pelaksana pencatatan kepemi- likan, kliring dan penyelesaian Surat

Gbr ilustrasi

kPei sebagai Pelaksana kliring

Transaksi Obligasi negara Ritel

di Pasar sekunder melalui eTP

(4)

P r O F I l

fungsi-fungsi di perusahaan menjadi tiga lini terpisah.

lini pertama merupa- kan fungsi yang menangani risiko sehari-hari (mana ging risks), yang dilakukan oleh masing-masing unit/divi- si (risk owner). lini kedua me rupakan fungsi yang

mengawasi risiko lebih menyeluruh (overseeing risks) dan memastikan bahwa risk control pada lini pertama dilaksana kan de ngan baik. lini ketiga berfungsi untuk memastikan bahwa fungsi lini pertama dan kedua telah berjalan de ngan baik, dan bersifat in- dependen (independent assurance).

listyarini Hikmaningrum, sosok yang dipercaya manajemen KPEI se- bagai Kepala Unit ErM yang dibantu oleh tiga awak-nya, bertugas untuk memastikan fungsi risk management KPEI telah berjalan dengan baik dan sesuai. Menurut listyarini, selain men- jalankan fungsi risk management, unit ini juga bertugas mengelola business continuity management (BCM). “ErM termasuk dalam lini kedua. Unit ini bertugas mengkoordinasikan pengelo- laan risiko dari seluruh risk owner. Se-

P r O F I l

Unit eRM berfokus pada pembangunan awareness tentang pentingnya risk management dari para risk owner. Pengelolaan risk management adalah strategi

untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi.

nit Enterprise Risk Management (ErM) merupakan unit termuda yang baru saja terbentuk dalam struktur organisasi KPEI pada 28 Maret 2016 lalu. Meski baru dibentuk, namun fungsi risk management yang dijalan- kan oleh unit ini sudah ada dan ber- langsung sejak lama di KPEI. Sebelum- nya, fungsi ini tergabung dalam Divisi Satuan Pengawasan Internal (SPI).

lahirnya unit ErM ini berawal dari adanya rekomendasi Principles for Finan cial Market Infrastructures (PFMI), yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yakni sebuah badan regula- tor pasar modal internasional. Dalam rekomendasinya, disebutkan bahwa kerangka risk management yang di- miliki KPEI sebagai salah satu Finan­

cial Market Infrastructure di Indonesia belum sesuai. Fungsi ErM tidak boleh menyatu dengan fungsi SPI. Pemisah- an fungsi ErM yang selama ini mele- kat pada fungsi internal audit menjadi penting, mengingat fungsi audit sa ngat berbeda dengan fungsi manajemen risiko. Pemisahan ini juga berlandaskan pada konsep manajemen risiko, yaitu Three Lines of Defense, yang membagi

U

Membangun ‘Awareness’ sejak dini

bab banyak risk owner yang karena kesibukannya, tidak sempat terpikir dampak dan kontrol terhadap risiko kegiatan yang muncul. Kami di ErM ini, adalah mitra mereka terkait risiko,”

tutur listyarini. Pengelolaan risiko juga berfungsi untuk mengurangi atau me- nekan risiko sekecil mungkin, sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan de- ngan hasil optimal dan tujuan Perusa- haan dapat tercapai.

Tentunya, karena ini merupakan unit baru, listyarini dan timnya masih dan siap menghadapi banyak tanta- ngan. Menurut listyarini, tantangan terbesar dari Unit ErM ini adalah be- lum terbangunnya awareness dari risk owner, padahal salah satu kegiatan sehari-hari risk owner adalah menge- lo la risiko. Oleh karena itu, dalam dua tahun pertama terbentuknya unit ini, pi hak nya akan fokus membangun awa­

reness. “Kalau awareness sudah terba- ngun maka langkah kami akan lebih mudah, sebab de ngan begitu manaje- men risiko itu sudah menjadi kebutuhan risk owner,” jelas listyarini.

risiko terjadi karena adanya ketidakpastian.

Keberadaan Unit ErM dalam mengantisipa- si ketidakpastian dilakukan de ngan cara melakukan kajian (me lalui taha- pan identifikasi, analisa, dan evalu- asi) ter hadap suatu risiko. Setelah itu dilakukan mitigasi. “Semakin ba nyak risiko yang ditemukan, tentu akan mu- dah diidentifikasi dan diketahui cara penang gulangannya,” katanya.

Dengan konsep manajemen risiko yang sesuai dengan SNI:ISO 31000 yang mengadopsi dari standar internasional ISO 31000 Principles and Guidelines ini, diharapkan KPEI mampu memberikan layanan dan jasa yang lebih baik lagi.

Penyesuaian struktur organisasi sesuai rekomendasi internasional ini juga di- harapkan mampu memantapkan lang- kah KPEI untuk menjadi world class or­

ganization dan mampu bersaing dalam kancah internasional.F

[TiM Redaksi]

Profil Unit Enterprise Risk Management

Menurut listyarini, selain menjalankan

fungsi risk management,

unit ini juga bertugas mengelola

business continuity management.

(5)

Melalui BCMS, KPEI ingin melindungi

karyawan, vital record perusahaan

dengan cara mengidentifikasi

dan mengelola ancaman saat ini

dan yang akan datang.

Menggunakan pen- dekatan secara proaktif dalam menanggapi krisis, KPEI ingin meminimalis- asi kerugian akibat ben- cana. Melalui BCMS pula, KPEI ingin melindungi karyawan, serta vital re­

cord perusahaan dengan cara mengidentifikasi dan

mengelola ancaman saat ini dan yang akan datang. Sehingga, KPEI masih bisa memberikan pelayanan kepa- da para pengguna jasa selama krisis berlangsung. Untuk mempersiapkan tim KPEI agar sigap saat krisis datang, Unit ErM telah rutin mengadakan BCM Drill, yaitu sebuah sarana untuk menguji kesiapan people, process, dan technology dalam implementasi BCMS.

Sampai saat ini, BCM Drill telah dilak- sanakan sebanyak 3 kali, pada Oktober 2015, Mei 2016 dan Oktober 2016.

BCM Drill bertujuan untuk terus mencapai standar Recovery Time Ob­

jective (rTO), Recovery Point Objective (rPO) dan Maximum Allowable Outage (MAO) agar sesuai dengan ketetapan Principle for Financial Market Infra­

structures (PFMI). “Dalam prinsip PFMI juga disebutkan bahwa saat krisis ter- jadi, sistem KPEI harus pulih dalam ku- run waktu 2 jam,” jelas listyarini. Agar sistem pulih dengan cepat, dibutuhkan kecanggihan teknologi, tersedianya

kPei mengandalkan BCMs dalam menghadapi potensi bencana maupun ancaman lain, juga menjaga dan memastikan fungsi-fungsi kritikal perusahaan tetap

berjalan saat krisis berlangsung.

encana merupakan risiko yang tidak pernah diharapkan terjadi oleh siapapun. Bayangkan, apa yang akan terjadi jika jaringan online perbankan dengan ribuan transaksi tiap menitnya tiba-tiba terhenti? Atau apa akibat yang akan terjadi jika ge- dung pusat sebuah perusahaan ter- bakar? Bagaimana dengan aset peru- sahaan dan bagaimana jika data-data penting di dalamnya ikut terbakar?

Agar ancaman seperti di atas tidak berdampak signifikan, maka perusa- haan harus mengantisipasinya. Jangan sampai kejadian atau bencana mun- cul terlebih dahulu baru kesadaran terbangun. Di sinilah pentingnya Unit Enterprise Risk Management (ErM).

Dalam salah satu fungsi utamanya, disebutkan Unit ErM juga bertanggu- ng jawab menjalankan Business Conti­

nuity Management System (BCMS).

Jika risk management merupakan langkah antisipatif sebelum kejadi- an. Maka BCMS adalah langkah pe- nang gulangan pada saat dan setelah keja dian. “Risk management untuk mengindentifikasi potensi terjadinya risiko. Sementara itu, BCMS adalah ma najemen terpadu dan menyeluruh un tuk menjamin kegiatan operasional KPEI tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan/bencana” jelas Kepala Unit ErM listyarini Hikma- ningrum.

infrastruktur penunjang seperti sewa tempat untuk alternate site, membeli server baru, dan lain-lain,” lanjutnya.

listyarini melanjutkan, struktur fungsional BCMS terbagi dua berdasar- kan kondisi, yaitu kondisi normal dan darurat. Untuk kondisi normal, struktur fungsional BCMS terdiri dari beberapa peran, yaitu BCMS Steering Committee yang dipegang oleh Direksi, BC Divi­

sion Head, BC Coordinator dipegang oleh Kepala Unit ErM, BC Coordinator Planning & BC Coordinator Operation­

al dipegang oleh Staf Unit ErM, serta BC Officer yang perannya dipegang oleh perwakilan dari masing-masing unit. Pembentukan struk- tur BCMS normal adalah untuk melakukan update dokumen BCM dan men- jalankan skema BCM Drill.

Sedangkan dalam kon- disi darurat terdiri dari Crisis Management Team (CMT), Continuity Coordi­

nator (CC) dan Crisis Re­

sponse Team (CrT).

Sementara itu, perencanaan pemu- lihan pada kondisi darurat fokus pada proses bisnis kritikal yang diidentifikasi dalam Business Impact Analysis (BIA).

BIA merupakan proses untuk me- nentukan dan mendokumentasikan dampak bisnis dari gangguan terhadap kegiatan yang mendukung produk dan layanan utama. Saat fungsi BCMS per- tama kali dibentuk dengan bantuan pihak konsultan, terdapat 4 fungsi kri- tikal KPEI yang ditemukan dalam men- jalankan kegiatan utamanya antara lain fungsi operasional layanan utama, teknologi informasi, distribusi infor- masi dan customer care. Fungsi kritikal tersebut harus tetap berjalan selama krisis berlangsung.

Diharapkan dengan persiapan dan makin matangnya BCMS KPEI, akan meningkatkan ketahanan bisnis dan operasional Perusahaan. Dengan de- mikian, reputasi dan kepercayaan in- vestor terhadap KPEI semakin mening- kat pula.F [TiM Redaksi]

B

BCMs Hadir Untuk Memastikan Layanan kPei Tidak Terhenti

E D U K A S I

(6)

dibawakan oleh unit Enterprise Risk Man­

agement.

Selain sharing ter- kait pekerjaan, KlIK juga menghadirkan program-program berbasis hobby un- tuk membangkit- kan kreativitas dan berbagi pengalaman diantara KlIK’ers sehingga tuntutan antara pekerjaan dan hobby bisa saling terpenuhi satu sama lain. Untuk para KlIK’ers yang memiliki hobby di bidang fotografi, telah diselenggarakan kegiatan hunting foto ke Pulau Seribu, tepatnya di Pulau Onrust dan Pulau Kelor melalui program CoP Hobi – Fotografi pada 21 Januari 2017. Program ini diikuti oleh 13 anggota CoP Fo- tografi, dan menjadi salah satu aktivitas untuk mengasah kemampuan dalam menghasilkan karya fotografi yang pro- fesional.

Seni musik dan tari juga menjadi program KlIK yang tidak kalah seru, melalui CoP Art Station (COPAS), para KlIK’ers dengan bakat bermusik dan menari dapat melatih kemampuannya masing-masing. Melalui acara Proud to be KPEInation pada 4-5 Februari 2017 di panggung Trans Studio Bandung dalam acara Capacity Building Keluarga Besar KPEI 2017, para anggota COPAS berkesempatan menampilkan Tari Belibis dari Bali dan dilanjutkan penampilan COPAS Band dibawah gemerlap tata cahaya panggung dan kembang api.

Kegiatan KlIK terakhir selama triwulan I 2017 adalah pro- gram rutin yang diselenggarakan oleh CoP Bahasa dengan sebutan Basic English for Office Support. Program ini bertu- juan untuk meningkatkan kemampuan reading, listening, maupun speaking bahasa Inggris para Office Support dan melatih kepercayaaan diri mereka khususnya dalam berbi- cara Inggris. Materi yang dipelajari diantaranya adalah Intro­

ducing Yourself, How to Say Goodbye, Tribute to Mr. Syamsu­

din, Conversation, dan Develop Listening Skill.

keseruan kegiatan kLik di Triwulan i 2017

emasuki tahun 2017, KlIK kembali menghadirkan program-program yang lebih menantang sekaligus fun dalam rangka meningkatkan kreativitas serta inovasi para KlIK’ers dengan lebih banyak memanfaatkan tek nologi sebagai media publikasi, salah satunya de ngan mengoptimalkan penggunaan KM Portal sebagai sarana un- tuk ajang sharing dari seluruh KlIK’ers.

Dengan mengoptimalkan tema tahun sebelumnya yaitu kM kita yang merupakan rangkaian kata klIK’ers, Innova­

tion, Technology dan Awareness, KlIK Team siap melak- sanakan serangkaian kegiatan di tahun 2017 yaitu Thanks KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KlIK untuk KPEI Newslet­

ter, KlIK Campaign, KlIK Team Sharing, CoP sharing, penye- diaan flyer & banner kegiatan KlIK dan Program Reward &

Recognition. Selain itu, untuk mendorong adanya peran aktif KlIK’ers, KlIK akan memasukkan unsur knowledge manage­

ment (Peer Assist, Action After Review dan Retrospect) di se- tiap prosedur di KPEI dan dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur pelaksanaan kegiatan KlIK.

CoP Investasi (COPIN) menjadi CoP pembuka yang menye- lenggarakan sharing “Yuk Nabung reksadana” pada 11-12 Januari 2017 dengan menghadirkan Commonwealth Bank dan Panin Asset Management. Sharing ini bertujuan untuk mendukung program Pasar Modal “Yuk Nabung Saham”

dengan mengganti slogannya menjadi “Yuk Nabung rek- sadana” serta untuk memperluas pengetahuan KlIK’ers (cara tepat memilih produk reksadana sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing KlIK’ers) dengan berinvestasi reksadana.

Thanks KLIK It’s Friday juga kembali hadir dengan men- gundang tim International Organization for Standardiza­

tion (ISO) KPEI pada 13 Januari 2017 untuk sharing tentang ISO 9001 & Dokumen Kontrol. Sharing kali ini dimeriahkan dengan kuis Kahoot! pada akhir acara melalui perangkat mobile masing-masing KlIK’ers. Program Thanks KLIK It’s Fri­

day kedua diselenggarakan pada 24 Februari 2017 dengan tema Business Continuity Management System (BCMS) yang

M

Pemanfaatan kM Portal Untuk Pembe- ritaan kegiatan kLik

E D U K A S I

(7)

Penggunaan (Rp) Biaya (Rp) Total Penggunaan 55,608,334,273,000 1,544,675,952 rata-rata Bulanan 18,536,111,424,333 514,891,984

rata-rata Harian 896,908,617,306 24,914,128

FasiLiTas InTrAdAy

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Data sampai dengan 31 Maret 2017

TRansaksi PinJaM MeMinJaM eFek

Bulan Total Rata-Rata Harian Jumlah

Nilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar) Hari

Januari 2,328,663,900 3,425,100 10 75,118,190 110,487 31

Februari 4,167,843,000 996,500 13 148,851,536 35,589 28

Maret 60,829,863,400 12,485,300 22 1,962,253,658 402,752 31

Total 67,326,370,300 16,906,900 45 748,070,781 187,854 90

POsisi dana JaMinan

Jenis Pasar nilai (Rp) Persentase

Ekuiti 2,349,026,991,603 64.90%

Derivatif-Kontrak Berjangka 596,967,578 0.02%

Surat Utang 1,087,103 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jaminan

Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,269,595,987,379 35.08%

Total 3,619,221,033,663 100.00%

nilai (Rp)

Cadangan Jaminan 139,247,833,382

POsisi CadanGan JaMinan

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Tipe Produk Frekuensi

(kali) Volume

(lembar) nilai (Rp)

index Futures 69 72 32,155,300,000

TRansaksi deRiVaTiF

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 5,152,942,500,000 65.04%

Deposito 2,224,031,576,066 28.07%

Dana Minimum Kas 535,060,792,826 6.75%

Saham Bursa 11,300,000,000 0.14%

Total 7,923,334,868,892 100.00%

kOMPOsisi aGUnan OFFLInE

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase

Uang 269,101,699,222.41 1.93%

Saham 13,528,973,011,769.50 97.07%

Obligasi 139,590,347,204.00 1.00%

Total 13,937,665,058,196.00 100.00%

kOMPOsisi aGUnan OnLInE

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Data sampai dengan 31 Maret 2017

Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 20,938,930 1,020,162,028,645 432,743,835,339,154 268,823,289,100 176,735,921,354,200 65.78 46.99 Tertinggi harian 473,638 35,700,658,271 13,502,266,827,673 10,427,890,300 5,958,096,022,900 68.93 41.62 Rata-rata harian 337,725 16,454,226,268 6,979,739,279,664 4,335,859,502 2,850,579,376,681 65.78 46.99

Terendah harian 175,344 5,950,390,367 4,609,467,070,215 1,675,879,100 1,572,357,598,600 51.75 36.68

PenYeLesaian TRansaksi BURsa

S T AT I S T I K

aCs JUMLaH ak

(ACS) Volume (Lembar) nilai (Rp) ak

serah ak

Terima

Total 15,437,000 6,733,133,500 10 18

Tertinggi harian 13,612,100 2,957,045,000 4 6

Rata-rata harian 643,208 280,547,229 0 1

Terendah harian - - - -

ALTErnATE CAsh sETTLEmEnT (aCs)

Data sampai dengan 31 Maret 2017

(8)

Penyerahan CsR Truk Tangki air dalam Rangka HUT Pasar Modal indonesia ke-39

Sebagai bagian kegiatan sosial dalam rangka memperingati 39 tahun diak- tifkannya kembali pasar modal Indonesia, OJK dan SrO menyerahkan ban- tuan truk tangki air kepada Palang Merah Indonesia (PMI) pada 30 Januari 2017 di Markas Pusat PMI, Jakarta yang sebelumnya telah diserahkan secara simbolik pada 28 Agustus 2016 lalu. Penyerahan truk tangki air dilakukan oleh Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi, Direktur Utama KSEI Friderica Widya- sari Dewi, dan Direktur KSEI Supranoto Prayogo kepada ritola Tasmaya se- bagai Sekretaris Jendral PMI.

K I l A S P E r I S T I W A

Penandatanganan Perjanjian antara kPei dan Bank indonesia

Pada 20 Maret 2017, KPEI dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pen- andatanganan Perjanjian terkait Penyelenggaraan Kliring atas Transaksi Obligasi Negara di Pasar Sekunder. Penandatanganan yang berlangsung di Gedung Serbaguna BI tersebut dilakukan oleh Dyah Virgoana selaku Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI dan Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI.

kunjungan Bisnis Parabellum ke kPei

KPEI menerima kunjungan bisnis dari Parabellum pada 23 Januari 2017 bertempat di ruang rapat KPEI, Jakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkenalkan pemegang saham baru ra- zor risk Technologies ltd, yakni Parabellum, yang sebelumnya dimiliki oleh TMX Group serta mendi- skusikan beberapa persoalan bisnis lainnya dan ben- tuk kerjasama selanjutnya terkait pengembangan sistem risk management KPEI.

Pembukaan Perdagangan Bursa 2017

Seremonial Pembukaan Perdagangan Bursa dise- leng garakan pada 3 Januari 2017 di Mainhall BEI, Jakarta dengan penekanan palm hand screen oleh Wakil Presiden rI Jusuf Kalla yang diidampingi oleh Menteri Keuangan rI Sri Mulyani, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan OJK Muliaman D.

Hadad, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pa sar Modal OJK Nurhaida. Turut hadir pula Kepala Badan Koordi- nasi Penanaman Modal Thomas lembong, Anggota Dewan Komisioner dan Pejabat OJK, Direksi dan De- wan Komisaris SrO serta anak per usahaannya, dan seluruh pemangku kepentingan.

Underwriting network dan Outbond Wartawan Pasar Modal

KPEI bersama dengan BEI dan KSEI serta didukung oleh OJK menyelenggara- kan kegiatan Underwriting Network 2017 di The Anvaya Beach resort, Bali pada 10 Maret 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama yang le bih baik dengan para underwriter, yang pada tahun 2016 telah melaksanakan berbagai sosialisasi terkait kegiatan underwriter.

The 14

th

annual PasLa/RMa Conference

Selaku anggota Pan Asia Securities lending Association/ risk Management Association (PASlA/rMA), KPEI turut menghadiri konferensi (PASlA/rMA) ke-14 pada 7-9 Maret 2017 di Seoul, Korea Selatan.

kunjungan Bisnis Lanjutan JsF bersama kPei dan Pei

Pada 23 Januari 2017, Direksi KPEI bersama Direksi dan Komisaris PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menerima kunjungan delegasi Japan Securities Fi- nancing (JSF) di ruang rapat KPEI, Jakarta. Kun- jungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan pengurus PEI yang merupakan anak perusahaan SrO yang akan melakukan kegiatan securities fi­

nancing di Pasar Modal Indonesia kepada JSF. Dis- amping itu, juga dilakukan penjajakan untuk ker- jasama lebih lanjut antara JSF dengan PEI dalam rangka Implementasi kegiatan usaha PEI tersebut.

sosialisasi Peraturan kPei dan Bei terkait eTP

Sehubungan dengan diterbitkannya peraturan terkait Electronic Trading Platform (ETP), pada 24 Maret 2017 KPEI bersama dengan BEI menyelenggarakan sosiali- sasi Peraturan KPEI tentang Keanggotaan dan Kliring ETP dan Peraturan BEI tentang Perdagangan, Keang- gotaan dan Pengawasan ETP di Main Hall BEI, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini tampak bertentangan dengan pandangan umum yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap kebijakan penentuan tarif BPIH mengingat komponen terbesar

Book enthusiasts, when you require a brand-new book to review, find guide Beginning Chess: Over 300 Elementary Problems For Players New To The Game By Bruce Pandolfini right

Daftar Peserta Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Kerjasama HITI Komda Aceh, Fakultas Pertanian Universitas

dibandingkan dengan kerang darah dari perairan Bondet dan perairan Mundu maka kerang darah dari perairan Mundu lebih cepat mencapai matang gonad dimana kerang darah

bersangkutan, standar prestasi individu yang terlalu tinggi dengan kemampuan yang dimilikinya, seperti misalnya kecenderungan perfeksionis, perasaan rendah diri

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 16 responden yaitu hampir setengahnya (45,7%) memiliki pengetahuan baik tentang penyimpanan ASI, dan sebagian besar yaitu 22

Dalam upaya menjaga netralitas PNS dari pengaruh partai politik dan untuk menjamin keutuhan, kekompakan, dan persatuan pegawai Negeri, serta agar dapat memusatkan segala

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan Sikap Ibu hamil tentang buku KIA di Puskesmas Bangli Tahun 2016.Jenis penelitian ini adalah