• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBERI LISENSI MEREK DALAM PERJANJIAN LISENSI YANG TELAH LEWAT WAKTU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBERI LISENSI MEREK DALAM PERJANJIAN LISENSI YANG TELAH LEWAT WAKTU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBERI LISENSI MEREK DALAM PERJANJIAN LISENSI YANG TELAH LEWAT WAKTU

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

ABSTRAK

Merek sebagai bagian dari HKI memiliki hak eksklusif guna mencegah pihak lain untuk menggunakan merek yang identik atau mirip bagi keperluan perdagangan, dengan hak ekslusif tersebut pemilik merek dapat memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan mereknya melalui perjanjian. Permasalahan akan muncul apabila penerima lisensi tetap menggunakan merek yang dilisensikan walaupun perjanjian lisensi telah habis masa berlakunya yang mengakibatkan pemilik merek mengalami kerugian, maka bagaimanakah penggunaan merek tersebut dan tindakan apa saja yang dapat dilakukan oleh pemilik merek.

Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa dan meneliti studi kasus ini adalah melalui data yuridis normatif dengan data utama berupa data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah yuridis normatif.

Referensi

Dokumen terkait

Asas itikad baik dalam perjanjian lisensi merek juga tersirat dalam Pasal 48 UUM, yang menyatakan bahwa Penerima Lisensi yang beritikad baik, tetapi kemudian

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 76 ayat (1) huruf a dan Pasal 90 serta Pasal 91 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek bahwa pemilik merek

Tindakan passing off dalam system hukum merek di Indonesia dapat dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran merek dengan lebih dekat kepada Pasal 91 Undang- Undang

Pemilik hak merek dapat menempuh gugatan secara perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 76 ayat (1) Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang menyatakan

Lembaga Lisensi adalah salah satu bagian yang terpenting dalam pelaksanaan Haki dibidang Merek Dagang dan Jasa.Kegiatan pelaksanaan Perjanjian Lisensi Merek di

Pasal 3 Undang-undang No.15 Tahun 2001 tentang Merek menyebutkan: “Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam

Ketentuan Pasal 3 Undang-undang No.15 Tahun 2001 tentang Merek merupakan inti terhadap perlindungan hak merek dengan memberikan jaminan kepada pemilik merek dengan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul : Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Atas Merek Berdasarkan Undang– Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek