• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM

HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK

NEGERI DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Musik

Oleh:

Shandy Eka Permadi

1001327

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM

HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK

NEGERI DEPOK

Oleh

SHANDY EKA PERMADI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana PendidikanMusik

© Shandy Eka Permadi2015

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SHANDY EKA PERMADI

1001327

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME

STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI

DEPOK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen., M.Pd.

NIP. 196204221986092001

Pembimbing II

Iwan Gunawan, S.Pd., M.Sn.

NIP. 197401012003121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Musik

(5)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok, merupakan judul penelitian yang bertujuan agar siswa mampu mengolah dan memproduksi audio dengan alat-alat standar Home Studio. Jarangnya pendidikan nonformal atau kursus yang membuka pembelajaran musik pada bidang Audio Engineering, menjadikan penelitian ini menarik untuk dikaji lebih dalam. Untuk menggali permasalahan yang mengarah kepada rumusan masalah yaitu langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran Audio Engineering, digunakan metode deskriptif yang dibantu dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang sudah didapat diolah melalui teknik reduksi. Temuan hasil penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penutup pada setiap pertemuannya, adapun hasil pembelajaran Audio Engineering diarahkan pada kompetensi afektif, psikomotor, dan kognitif yang mana kognitif sebagai suplemen untuk menunjang proses materi pembelajaran. Hasil akhir pembelajarn ini adalah siswa dintuntut untuk bisa memproduksi dan mengolah audio musik melalui media perekaman digital.

ABSTRACT

(7)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Makna Pembelajaran Seni ... 9

B. Komponen Pembelajaran Seni ... 11

C. Langkah-langkah Pembelajaran ... 22

D. Pendidikan Nonformal... 26

E. Audio Engineering ... 27

F. Home Studio ... 32

G. Efisiensi dan Efektivitas Home Studio ... 32

H. Hardware Home Studio ... 33

I. Software Home Studio ... 43

(8)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 51

B. Desain Penelitian ... 55

C. Metode Penelitian ... 59

D. Definisi Operasional ... 59

E. Instrumen Penelitian ... 61

F. Teknik Pengumpulan Data ... 62

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Hasil Penelitian ... 72

1. Deskripsi Langkah-langkah Pembelajaran ... 72

2. Deskripsi Hasil Pembelajaran... 93

B. Pembahasan ... 147

1. Langkah-langkah Pembelajaran ... 147

2. Hasil Pembelajaran ... 151

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 163

A. Kesimpulan ... 163

B. Saran ... 164

(9)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 3.1. Data anak yang mengikuti program Home Studio Production ... 56 Tabel 3.2. Contoh analisis data dari materi yang diberikan pada program Home

Studio Production ... 71

Tabel 4.1. Data kegiatan pembelajaran beserta materi pembelajaran yang dilakukan pada pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production ... 94

(10)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

(11)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1. Contoh bentuk wavelenght, amplitude, dan frequency ... 30

Gambar 2.2. Salah satu jenis hardisk internal yang berkapasitas 2TB ... 33

Gambar 2.3. Salah satu jenis soundcard standar (memiliki A-D 109 dB dan D-A 106 – 108 dB) ... 35

Gambar 2.4. Salah satu jenis RAM berkapasitas 8 GB ... 35

Gambar 2.5. Salah satu jenis prosesor yang berkualitas tinggi ... 35

Gambar 2.6. Salah satu jenis PC/komputer ... 36

Gambar 2.7. Salah satu laptop jenis Apple Macbook Pro yang sudah memiliki prosesor dan RAM yang tinggi berikut dengan soundcard yang memiliki prosesor pribadi berkualitas tinggi merk UAD (Universal Audio Digital) ... 36

Gambar 2.8. Salah satu jenis Dynamic Microphone yang banyak digunakan ... 37

Gambar 2.9. Salah satu jenis Ribbon Microphone ... 37

Gambar 2.10. Salah satu jenis speaker merk ADAM A7X/A5X yang terkenal saat ini ... 39

Gambar 2.11. Tatacara penempatan speaker yang dinamakan Sweetspot ... 40

Gambar 2.12. Salah satu jenis preamp merk Golden Age (tampak depan dan tampak belakang)... 40

Gambar 2.13. Salah satu jenis compressor merk Golden Age ... 41

Gambar 2.14. Salah satu jenis kabel jack ¼ merk Lava Soar ... 41

Gambar 2.15. Salah satu jenis kabel XLR... 42

Gambar 2.16. Software DAW Pro Tools 10 ... 43

Gambar 2.17. Software DAW Logic Pro X khusus Apple ... 43

Gambar 2.18. Software DAW Ableton Live 9 Suites ... 44

Gambar 2.19. Software DAW Cubase 7.5... 44

Gambar 2.20. Software DAW Fruity Loops Studio 11 ... 44

(12)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.22. Software DAW Adobe Audition 3.0 ... 45

Gambar 2.23. Software DAW Sonar X3 ... 45

Gambar 2.24. Salah satu software plugins VSTI yang terkenal yaitu KOMPLETE Ultimate10 dari Native Instruments ... 47

Gambar 2.25. Salah satu software plugins VST yang terkenal yaitu Waves .. 48

Gambar 2.36. Salah satu software plugins VST yang terkenal yaitu Izotope Ozone ... 48

Gambar 2.27. Salah satu software plugins VST khusus reverb dan delay yaitu Lexicon ... 48

Gambar 3.1. Peta Sekolah Musik KITA Anak Negeri ... 51

Gambar 4.1. Bentuk dari gelombang Sine Waves ... 101

Gambar 4.2. Pengajar menjelaskan bunyi sine waves dalam DAW Pro Tools ... 102

Gambar 4.3. Skala Desibel SPL(dB) ... 103

Gambar 4.4. Visualisasi dari bentuk frekuensi ... 104

Gambar 4.5. Penerangan dari Wavelenght ... 104

Gambar 4.6. Penerangan dari Phase ... 105

Gambar 4.7. Bentuk dari Harmonics... 105

Gambar 4.8. Bentuk dari Envelope ... 106

Gambar 4.9. Salah satu merk mic yang jenisnya dinamic serta Frequency Responsenya ... 108

Gambar 4.10. File, Edit, Channels, View, Option, dan Tools pada gambar ini merupakan salah satu komponen penting dalam DAW Fruity Loops Studio ... 113

Gambar 4.11. Bagian instrument channel pada DAW Fruity Loops Studio ... 117

Gambar 4.12. Bagian instrument channel pada DAW Fruity Loops Studio ... 119

Gambar 4.13. Screen shoot tampilan VSTI yang dipakai oleh Adis pada pembuatan musik guide di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok... 125

(13)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.15. Logo Automation (lingkaran sebelah kiri), dan kolom Automation (lingkaran sebalah kanan ... 138

Gambar 4.16. Proses dalam menciptakan white noise ... 139 Gambar 4.17. Pengaturan untuk membuat automation dalam setiap plugins

pada DAW Studio One ... 139 Gambar 4.18. pengaturan dalam mengaktifkan fungsi automation pada

plugins dalam DAW Studio One ... 140

(14)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR FOTO

halaman

Foto 2.1. Pengaturan Home Studio yang memakai 2 layar monitor ... 31

Foto 2.2. Tatacara umumnya dalam memakai dynamic microphone ... 37

Foto 2.3. Salah satu jenis Condenser Michrophone yang telah diakui kualitasnya oleh para Audio Engineer ... 38

Foto 2.4. Bagian paling belakang adalah reflection filter, bagian tengah adalah mikrofon, dan bagian paling depan adalah pop filter ... 42

Foto 3.1. Gedung Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok ... 53

Foto 3.2. Agus Hardiman (tengah) selaku kepala divisi Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok ... 54

Foto 4.1. Proses pembahasan teori audio kepada Adis ... 74

Foto 4.2. Proses pembahasan karakteristik audio kepada Jilian ... 74

Foto 4.3. Penjelasan materi pengenalan DAW Studio One pada Adis ... 76

Foto 4.4. Penjelasan materi pengenalan DAW Fruity Loops Studio pada Jilian ... 77

Foto 4.5. Proses pengerjaan Anatomi lagu oleh Jilian ... 79

Foto 4.6. Proses pengajar menjelaskan bagian dari Anatomi Lagu pada Adis ... 79

Foto 4.7. Proses pembuatan panduan musik pada siswa Adis dengan dibimbing pengajar ... 81

Foto 4.8. Proses pengenalan plugins dan pembuatan panduan musik pada siswa Jilian ... 81

Foto 4.9. Pengajar menjelaskan tentang fungsi dasar dari efek equalizer ... 83

Foto 4.10. Pengajar menjelaskan tentang fungsi dasar dari efek kepada Adis . 83 Foto 4.11. Adis mencoba memasang dan mengkoneksikan perangkat untuk proses perekaman vokal... 85

Foto 4.12. Pada saat proses Jilian merekam audio vokalnya sendiri ... 85

(15)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 4.14. Pada saat Adis mencoba mengolah hasil audionya dengan dibimbing oleh pengajar ... 89 Foto 4.15. Pada saat pengajar menjelaskan cara mengedit pitch dan timing

pada audio vokal ... 90 Foto 4.16. Pengajar menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengedit

pitch pada audio vokal ... 91

Foto 4.17. Pengajar dan siswa mencari dan merekam suara meja untuk disampling menjadi instrumen musik drum dalam bentuk VSTi .... 92 Foto 4.18. Proses pengolahan data yang telah di rekam untuk diolah menjadi

sampling VSTi ... 93 Foto 4.19. Suasana ruangan kelas Audio Engineering tampak depan ... 100 Foto 4.20. Suasana ruangan kelas Audio Engineering tampak belakang ... 100 Foto 4.21. Pengenalan tentang komponen dasar yang ada pada layar DAW

Studio One melalui OHP di Sekolah Musik KITA Anak Negeri .... 110

Foto 4.22. Gambar Channel Track pada layar DAW Studio One melalui Screen projector di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok ... 111

Foto 4.23. Gambar mixer digital pada layar DAW Studio One ... 111 Foto 4.24. Gambar searching FX pada browser yang terdapat pada DAW

Studio One ... 112

Foto 4.25. Gambar Tool Bar terpadat DAW Studio One melalui Screen projector di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok ... 113

Foto 4.26. Pengajar mempersiapkan DAW Fruity Loops untuk dijelaskan kepada Jilian ... 114 Foto 4.27. Bagian browser pada DAW Fruity Loops Studio ... 115 Foto 4.28. Pengajar menerangkan bagian mixer pada DAW Fruity Loops

Studio ... 116

Foto 4.29. Pengajar menerangkan bagian mixer pada DAW Fruity Loops Studio ... 118

(16)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 4.32. Proses pembuatan beat drum yang diproduksi oleh Jilian pada

DAW Fruity Loops Studio ... 125

Foto 4.33. Pengajar sedang menjelaskan efek compressor... 129

Foto 4.34. Proses Jilian mempraktekan efek equalizer ... 130

Foto 4.35. Proses Jilian merekam vokal ... 133

Foto 4.36. Proses Adis dalam merekam audio vokal ... 134

Foto 4.37. Proses pengajar mengenalkan VSTi ... 136

Foto 4.38. Proses Adis dalam menggunakan automation ... 141

Foto 4.39. Proses plugin waves tune mendeteksi hasil audio Adis ... 143

(17)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi musik khususnya pada bidang perekaman digital, saat ini telah berkembang pesat dikalangan para musisi dalam negeri, mulai dari tingkat amatir sampai kepada tingkat profesional, terutama dalam bisnis perindustrian musik. Jika kita mengikuti perkembangan dunia rekaman dari masa lalu sampai sekarang, akan sangat tampak bahwa perkembangannya sudah sangat jauh. Mulai dari sistem perekaman analog yang kemudian mengalami perubahan pada sistem perekaman digital sebenarnya merupakan kenyataan bersamaan dengan perkembangan musik itu sendiri. Akan tetapi fenomena tersebut belum sejalan dengan program yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan musik, yang pada umumnya dalam isi kurikulumnya sendiri jarang sekali menyentuh tentang persoalan teknologi musik. Sedangkan disisilain, kurikulum yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan seyognya berorientasi pada kenyataan

yang berlaku saat ini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rofifah (http://berita.upi.edu/2013/04/03/memperbarui-kurikulum-berbasis-karakter), antaralain:

Dari masa ke masa kurikulum yang terdapat disetiap negara berubah yang menurut sebagian pakar disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Disamping itu kondisi dan tuntutan zamanpun memaksa pada perubahan atau perkembangan kurikulum dalam pendidikan.

Dari kutipan diatas sangat jelas bahwa berbagai program pembelajaran yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan harus berdasar pada kenyataan sekarang (up to date), demikian pula untuk lembaga pendidikan musik. Jika kita amati bahwa masih sedikit lembaga-lembaga pendidikan yang membuka materi pembelajaran khususnya tentang Audio Engineering. Audio Engineering adalah

(18)

2

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suara. Bidang ini mengacu pada produksi audio, termasuk elektronik, akustik, psikoakustik, juga termasuk memproduksi karya musik. Seorang Audio Engineer harus mahir dengan berbagai jenis media perekaman, seperti tape analog, multitrack recorder, digital audio workstation (DAW), dan pengetahuan

komputer.

Saat ini masih sedikit lembaga-lembaga formal yang membuka pembelajaran tentang Audio Engineering, sedikitnya ada beberapa lembaga yang mulai berkembang tentang pembelajaran Audio Engineer yaitu pada Universitas

Pelita Harapan dalam program “Sound Design & Music Production”, Institut Musik Indonesia (IMI) dalam program “Music and Audio Production”, Institut Sound of Audio Engineering (SAE) Jakarta dalam program “Audio Production

serta pada Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Seni Musik dalam mata

kuliah “Komposisi” yang saat ini masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut karena tidak semua mahasiswa didalamnya merata mengetahui tentang dasar penggunaan teknologi musik yang pada akhirnya masih harus disempurnakan kurikulum tentang pembelajaran ini, serta baru awal tahun ini program tersebut

mulai disosialisasikan oleh dosen kepada mahasiswa secara formal dalam pembelajaran mata kuliah media tekonologi musik. Dengan merujuk pada fenomena tersebut, ada suatu masalah yang menarik perhatian untuk diteliti lebih dalam. Kaitannya dengan masalah tersebut peneliti lebih memfokuskan kajiannya pada Home Studio Production atau yang lebih dikenal dengan sebutan Home Recording, hal tersebut dimaksudkan untuk mengenal tahapan-tahapan dalam

pembelajaran media teknologi musik. yang pada akhirnya penelitian ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam. Salah satu sistem yang dilakukan adalah proses perekaman musik.

(19)

3

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Plugins dalam bentuk perangkat keras (Hardware), mixer dan tape recorder, serta

terbatasnya jumlah track audio menjadikan para Audio Engineer dengan para musisi harus lebih ekstra bekerja keras dan teliti dalam memproduksi audio. Karena kualitas pita analog pada dasarnya hanya bisa dipergunakan kurang lebih tiga kali rekam ulang, serta pita analog tidak tahan lama, sangat bergantung pada perawatan dan suhu udara ruang perawatan, yang pada akhirnya perkembangan teknologi digital menjadi solusi dari banyaknya kekurangan perekaman audio secara analog, yang menjadikan para musisi atau Audio Engineer sebagian besar memutuskan untuk beralih ke sistem perekaman secara digital yang kita kenal dengan sebutan DAW (Digital Audio Workstation).

Perekaman musik di rumah (Home Recording) menjadi topik perbincangan utama para musisi yang tertarik dan bergerak dibidang perekaman, karena hanya dengan bermodalkan komputer/laptop, DAW, Soundcard, dan Midi Controller atau instrumen musik, serta speaker flat yang saat ini sudah banyak

dipasaran dengan harga terjangkau, mereka sudah bisa menciptakan karya musik yang berkualitas di rumah tanpa harus membutuhkan ruangan yang luas dan

tentunya tanpa harus datang ke studio perekaman profesional yang terhitung mahal untuk biaya sewa jasanya. Pada akhirnya topik ini menjadi sangat penting untuk diteliti lebih dalam lagi khususnya tentang dasar memproduksi musik pada Home Recording.

Dengan adanya perkembangan teknologi musik khususnya dibidang sistem perekaman di rumah/ Home Recording seandainya tidak diteliti, peneliti khawatir kurang mendapatkan pengetahuan tentang metode dasar produksi perekaman musik/karya seni yang pada kenyataannya saat ini sudah sangat jauh berkembang dimasyarakat namun sulit didapat informasi tentang pembelajarannya itu sendiri.

(20)

4

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum maju dengan kondisi yang ada saat ini, serta biaya yang relatif mahal di lembaga pendidikan formal sering kali menjadi permasalahan utama para musisi sulit untuk menggali lebih dalam tentang audio engineering, yang pada akhirnya belakangan ini mulai bermunculan beberapa kursus singkat yang membuka tentang pembelajaran dasar Audio Engineering, mulai dari Pro Studio Recording/ studio perekaman profesional, sampai kepada Home Recording/ perekaman audio di rumah, yang saat ini sangat marak diperbincangkan memicu terutama para musisi yang hobi atau yang akan bekerja dibidang perekaman audio ingin mengetahui lebih dalam tentang unsur-unsur dasar utama dalam Audio Engineering.

Sekolah Musik KITA Anak Negeri mempunyai arti singkatan Sekolah Musik KITA (Komunitas Ilmu Tata NAda) untuk Anak Negeri, yaitu salah satu tempat lembaga non formal di daerah Depok Jakarta yang membuka tentang pembelajaran Audio Engineering dimana pembelajaran ini dibina langsung oleh guru yang berpengalaman dibidangnya yaitu Agus Hardiman yang terkenal dimasyarakat dengan nama Art Sonicanya. Namun semua pengajar di Sekolah

Musik KITA Anak Negeri telah bersepakat hanya membawa nama pribadi, dengan visi misi ingin merangkul anak bangsa yang mempunyai potensi dan bakat khususnya dibidang musik. Agus Hardiman merupakan pengajar yang berkompeten dibidang Audio Engineering dan salah satu aktivis sejak lama dibidang musik perekaman baik secara analog sampai ke-era digital.

Pentingnya pembelajaran teknologi musik khususnya dibidang perekaman Home Recording yang sedang banyak berkembang dimasyarakat ini membuat

peneliti ingin mengetahui jauh lebih dalam, dengan harapan dapat meneliti khususnya tentang pembelajaran dasar Audio Engineering, terutama mengenai cara memproduksi audio yang berkualitas di rumah (Home Recording) dengan software digital akan mendapatkan ilmu yang sebelumnya tidak pernah didapat,

dan semoga menjadi bermanfaat untuk para pembacanya terutama para musisi yang terjun langsung dibidang produksi perekaman. Dari ungkapan pernyataan isi diatas, peneliti memfokuskan kajian tersebut melalui judul penelitian

(21)

5

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depok”, dengan harapan hasil temuan penelitian ini bisa berkontribusi bagi referensi khasanah pendidikan seni khususnya dibidang kajian teknologi seni musik yang saat ini sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah maka muncul data-data yang dapat diidentifikasi, dengan mempelajari Audio Engineering peneliti berharap mendapatkan informasi yang sebelumnya belum pernah didapat. Kemudian fakta yang sedang kita alami saat ini yaitu kurangnya lembaga pendidikan di Indonesia yang mengajarkan tentang Audio Engineering khususnya dibidang perekaman musik yang saat ini sudah memasuki perkembangan diera sistem perekaman digital, yang pada akhirnya mulai bermunculan beberapa lembaga non formal

yang mengajarkan tentang Audio Engineering khususnya dibidang yang akan dikaji oleh peneliti yaitu Home Recording. Sekolah Musik KITA Anak Negeri adalah satu lembaga non formal/ kursus singkat didaerah Depok yang membuka

pembelajaran tentang Audio Engineering. Dibina langsung oleh guru yang berpengalaman dibidangnya, yaitu Agus Hardiman selaku pengajar yang berkompeten dibidang perekaman audio. Didalam kursus Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri, terdapat enam klasifikasi program pembelajaran, yaitu Home Studio Production, Pro Studio Production, Laptop for Live Show, iPad Music for Fun, Audio Mixing Techniques dan Audio Mastering

Techniques, dimana tiap program dalam kursus Audio Engineering di Sekolah

(22)

6

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prakteknya mengenai tatacara perekaman suara, proses bunyi suara, dan membuat suatu karya dengan sistem Home Recording.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan dari identifikasi masalah penelitian maka dirumuskan

masalah penelitian, yaitu “Bagaimana Pembelajaran Home Studio Production di sekolah musik Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok?”. Dari rumusan ini secara operasional diobsevasional kajiannya diungkap melalui pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana langkah pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok?

2. Bagaimana hasil dari pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah penelitian, tujuan dari penelitian

ini yaitu untuk memperoleh wawasan tentang bagaimana pembelajaran Audio Engineering dalam program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA

Anak Negeri Depok.

Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjawab pertanyaan penelitian tentang Pembelajaran Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok:

1. Langkah-langkah pembelajaran Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok.

2. Hasil dari pembelajaran Audio Engineering dalam program Home Studio Production di Sekolah Musik Audio Engineering Sekolah Musik KITA Anak

Negeri Depok.

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

(23)

7

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Peneliti

Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai pembelajaran Home Studio Production kepada para musisi dan menjadi bahan referensi untuk mengetahui tatacara perekaman, serta untuk mengajar ditempat kursus atau sekolah yang membuka tentang materi Audio Engineering.

2. Pengajar dan pembelajar (siswa didik)

Semoga dapat menambah eksistensi tentang pembelajaran Audio Engineering dikalangan umum dan semakin terus berkembang baik dari

kurikulumnya, ataupun dari cara pembelajarannya, serta untuk para siswa lebih bermanfaat lebih untuk pengetahuannya tentang perekaman.

3. Mahasiswa

Kuhususnya untuk Mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI dapat belajar dan memanfaatkan media digital, dan menguasai teori dasar untuk memproduksi musik secara digital, serta untuk bahan referensi penelitian lanjutan bagi para mahasiswa yang akan meneliti pembejalaran Audio Engineering.

4. Lembaga (Kursus dan Jurusan Pendidikan Seni Musik FPSD (Fakultas

Pendidikan Seni Desain) UPI)

Semoga penelitian ini bisa bermanfaat untuk melengkapi kekurangan yang ada pada program Home Studio Production yang dibuat oleh Sekolah Musik KITA Anak Negeri. Semoga penelitian ini juga bernmanfaat khususnya untuk jurusan Pendidikan Seni Musik UPI dalam meningkatkan materi tentang pembelajaran teknologi musik khususnya perekaman audio.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.

(24)

8

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II berisi uraian tetang kajian pustaka, kerangka pemikiran. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting, kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoretik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, pembahasan teori-teori dan konsep serta turunannya dalam bidang yang sedang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya, dan posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah konsep pembelajaran Home Studio Production, dan strategi pembelajaran.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian , definisi operasional, instrumen penelitian, pengembangan instrumen antara lain: pengujian Validitas, Reliabilitas, dan hasil uji Validitas dan Reliabilitas, teknik pengumpulan data (wawancara), dan teknik analisis data yang terdiri dari, rincian tahap-tahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis data.

Untuk penelitian kualitatif analisis data dipaparkan secara rinci berdasarkan tahap-tahap analisis yang dilakukan untuk data dari setiap teknik pengumpulan data, sesuai dengan tema-tema utama penelitian.

Bab IV berisi tentang tahapan pembelajaran dan hasil penelitian yang terdiri dari, pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian, pemaparan data kualitatif, serta pembahasan atau analisis temuan.

Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis tahapan pembelajaran serta hasil dari pembelajaran tentang home studio production yang telah diteliti. Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni

(25)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana proses penelitian berlangsung. Peneltian ini dilakukan di Sekolah Musik KITA Anak Negeri yang

berlokasi di Rukan Pesona View Blok J No.5-6, jalan Ir. Juanda, Depok.

Gambar 3.1

Peta Sekolah Musik KITA Anak Negeri (sumber: http://school.artsonica.com)

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan observasi pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2014 dengan Evi selaku direktur utama Sekolah Musik KITA Anak Negeri, data didapatkan tentang latar belakang didirkannya Sekolah Musik KITA Anak Negeri serta program pembelajaran yang ada pada sekolah tersebut.

Sekolah Musik KITA Anak Negeri merupakan salah satu lembaga

(26)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

para musisi yang berdedikasi tinggi dan ingin mencerdaskan anak bangsa melalui musik (lihat foto 3.1).

Foto 3.1

Gedung Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok (Dokumentasi: Shandy Eka Permadi, 12 Juni 2014)

Sekolah Musik KITA Anak Negeri ini baru berdiri pada bulan Januari 2014 silam. Walaupun masih terhitung baru, minat dari yang mendaftar sudah lumayan terhitung banyak. Sekolah Musik KITA Anak Negeri sama halnya kursus musik ditempat lain, membuka pembelajaran tentang instrumen-instrumen musik pada umumnya. Namun ada yang jarang ditemukan di sekolah musik lainnya, yaitu Sekolah Musik KITA Anak Negeri membuka program pembelajaran tentang Audio Engineering khususnya tentang Home Studio Production. Home Studio Production yaitu sebuah kelas program pembelajaran

yang mana siswa akan belajar memproduksi musik dengan situasi Home Recording atau studio dirumah yang bisa dibilang minimalis tidak membutuhkan

ruangan yang khusus dan peralatan standar.

Dari sekian macam bidang pembelajaran musik yang dibuka oleh Sekolah

(27)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

Engineering, yang mana fokus utama programnya kepada Home Studio

Production. Bidang ini mengacu kepada teknologi perekaman musik yang

dipegang langsung oleh pengajar yang berkompeten yaitu Agus Hardiman (lihat foto 3.2).

Foto 3.2

Agus Hardiman (tengah) selaku kepala divisi Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok

(Dokumentasi: Shandy Eka Permadi, 12 Juni 2014 )

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 12 Juni 2014 sampai dengan selesainya penelitian hari Rabu 1 Oktober 2014, didapatkan Home Studio Production memiliki rancangan program bertahap dari dasar sampai kepada yang sulit yang dirancang untuk 32 jam pertemuan dimana

setiap pertemuan memiliki durasi dua jam pelajaran. Namun pada penelitian ini tidak seluruh pertemuan diteliti, penelitian ini difokuskan kepada 10 materi yang sebelumnya telah didiskusikan oleh pengajar serta dosen pembimbing.

(28)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

teknik dasar perekaman audio dengan kondisi di rumah atau yang kita kenal dengan sebutan Home Recording. Pada dasarnya Home Recording tidak membutuhkan ruangan yang khusus, juga tidak diharuskan membutuhkan rancangan akustik ruangan yang kedap suara seperti ruangan studio musik profesional pada umumnya, serta hanya memakai beberapa alat efek berbentuk hardware yang diperlukan seperti preamp salah satunya, sedangkan sebagian

besar lebih memfokuskan memakai software plugins, dimana alat tersebut berbentuk perangkat lunak (software) yang telah dirancang oleh para ahli untuk sistem perekaman digital.

Proses pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production ini dilakukan di ruangan kelas yang tidak terlalu besar namun telah

dirancang akustik ruangannya secara minimalis, dengan persiapan laptop siswa yang harus selalu dibawa, serta berbagai fasilitas untuk menunjang proses pembelajaran seperti laptop pengajar, Screen projector, Analog Mixer (untuk kebutuhan hanya mendengarkan audio, tidak pada pengaplikasiannya), Analog Compressor, Analog Pre-amp, Reflection Filter, Mic Condensor, Headphone,

MIDI Controller, dan instrumen musik jika diperlukan dalam perekaman

(pengamatan tanggal 13 Oktober 2014).

Yang menjadi subjek penelitian pada penelitian ini berjumlah dua orang murid yang mana mereka mengikuti pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production dengan pilihan DAW yang berbeda, yaitu Jilian dengan menggunakan DAW Fruity Loops, dan Adis dengan menggunakan DAW Studio One (lihat tabel 4.1).

Perlu diketahui dari penjelasan pengajar perbedaan pemakaian DAW bukan menjadi hal yang utama pada perekaman saat ini, karena pada dasarnya sistem kerja dari DAW sama saja, hanya terdapat beberapa perbedaan kecil seperti posisi

Keyboard Shortcut yang setiap DAW pasti akan selalu berbeda dan beberapa

(29)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

Diketahui dari hasil diskusi wawancara dengan pengajar untuk memilih murid yang menjadi subjek penelitian, setiap murid tidak mendaftar ditanggal yang sama, serta memiliki waktu dan hari yang berbeda dalam proses pertemuan kelasnya, juga latar belakang kemampuan musik yang seadanya bahkan beberapa baru mengetahui setelah mendapat arahan dari pengajar tentang dasar musik, salah satunya perbedaan akor mayor dan minor (wawancara dengan Agus

Hardiman selaku pengajar).

Tabel 3.1

Data anak yang mengikuti kelas Home Studio Production

Nama Siswa Umur Jenis Kelamin

Siti Adisyah (Adis) 20 Perempuan

Jilian Desaryo 19 Laki-laki

Perlu diketahui karena perbedaan tanggal murid masuk untuk mengikuti program ini, peneliti merangkum materi tersebut dalam satu laporan pertemuan. Berdasarkan diskusi dengan dosen pembimbing dan pengajar di Sekolah Musik KITA Anak Negeri sebelumnya, telah disepakati pengamatan akan melihat sikap,

tingkah laku serta cara pengajar mengarahkan materi kepada murid khususnya yang mengacu kepada rumusan masalah penelitian yaitu langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran yang didapat.

Melalui kurikulum yang telah dirancang langsung oleh Agus Hardiman selaku pengajar, akan membantu murid untuk memahami tentang pengetahuan teori dasar audio serta tatacara memproduksi dan mengolah musik melalui sistem perekaman secara digital. Subjek didalam penelitian ini masing-masing memiliki pengetahuan musik yang masih standar bahkan ada yang belum bisa bermain musik.

Bentuk rancangan kurikulum telah dibahas pada bab dua yang mana peneliti hanya mengambil 10 dari 16 pertemuan pada kurikulum pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production yang dibuat langsung

(30)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dipersiapkan sebaik mungkin agar proses penelitian ini dapat berlangsung dengan baik, teratur dan sistematis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

TAHAP PERSIAPAN

Observasi Awal  Menentukan tema masalah

 Merumuskan Masalah

 Menyusun Instrumen Penelian

Kajian Teori  Pembelajaran

 Komponen Pembelajaran

 Pendidikan Nonformal

 Langkah-langkah pembelajaran

 Audio Engineering

 Pengolahan data (Reduksi, analisis, display, trianggulasi data, dan verivikasi)

Analisis data

Penyusunan data

Draft penelitian

SKRIPSI

Pembelajaran Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri

Depok

TAHAP PELAKSANAAN

Implementasi Instrumen Penelitian Pembelajaran

Program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Catatan Lapangan

 Langkah-langkah Pembelajaran  Hasil Pembelajaran TAHAP PENYUSUNAN  Langkah-langkah Pembelajaran  Hasil Pembelajaran

TEMUAN HASIL PENELITIAN

(31)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

Bagan 3.1

Model Desain Penelitian

1. Tahap Persiapan

Peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu dengan mencari dan mendata beberapa kursus yang membuka program pembelajaran tentang Audio Engineering khususnya tentang pembelajaran dasar perekaman audio. Sejalan

dengan waktu, sekolah itu adalah Indra-Q, Art Sonica, Sekolah Musik Kita Anak Negeri dan Flux Inc. Music. Setiap kursus diatas memiliki materi pembelajaran yang berbeda-beda. Peneliti kemudian mencari sekolah musik yang metode pembelajarannya sesuai dengan judul penelitian yang akan dilakukan, dan memutuskan untuk melakukan penelitian di Sekolah Musik KITA Anak Negeri, yaitu di kelas program Home Studio Production.

Peneliti melakukan kunjungan awal ke Sekolah Kita Anak Negeri Depok pada tanggal 12 Juni 2014 yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan program Home Studio Production. Program tersebut dipegang langsung oleh Agus Hardiman selaku ketua divisi pembelajaran Audio Engineering serta. Lalu pada tanggal 18 Juni 2014 hingga tanggal 1 Oktober

2014, peneliti meneliti siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut juga meminta izin melakukan penelitian pada program Home Studio Production berikut dengan wawancara yang berkaitan dengan rumusan masalah.

Sejalan dengan pembelajaran peneliti mendapatkan izin untuk penelitian lebih lanjut terhadap siswa-siswa yang mengikuti program Home Studio Production. Kemudian peneliti membuat beberapa rumusan masalah dan indikator

(32)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

Dalam kegiatan ini peneliti membuat dan menyusun instrumen penelitian untuk mempermudah pada kegiatan pelaksanaan penelitian berlangsung, yaitu dengan mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pendokumentasian yang diperlukan mengenai pembelajaran pada program Home Studio Produciton di Sekolah Musik KITA Anak Negeri Depok. Setelah

merumuskan masalah, peneliti juga merumuskan asumsi atau anggapan dasar

untuk mempermudah proses hasil penelitian.

Melakukan kajian teori tentang pembelajaran, komponen pembelajaran, pendidikan nonformal, langkah-langkah pembelajaran, dan audio engineering. selanjutnya adalah kajian empirik, kajian ini diperoleh dari hasil pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran program home studio production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah melakukan persiapan, peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan acuan pada perencanaan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan untuk mengumpulkan data-data yang akurat dilapangan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik obsevasi yang dilakukan secara langsung ditempat penelitian dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber berkaitan dengan permasalahan yang ada dilapangan. Selain melakukan observasi dan wawancara, juga dilakukan pendokumentasian yang didapat dari lapangan, dengan mengambil gambar dan merekam beberapa kegiatan melalui audio maupun audio-visual. Peneliti dalam pelaksanaan penelitian berperan sebagai pengamat pada saat siswa lain mengikuti jam kursusnya pada pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA

Anak Negeri. Pada pelaksanaan penelitian, setelah peneliti mengumpulkan

data-data dari lapangan, kemudian mengolah data-data-data-data dan menganalisisnya dilapangan yang disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian.

(33)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, tahapan yang terakhir ditempuh yaitu penyusunan laporan. Dari hasil penelitian yang telah didapatkan di lapangan, peneliti terlebih dahulu membuat laporan atau catatan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, lalu kemudian data hasil penelitian tersebut dianalisis dengan berbagai teknik analisis data. Setelah menganalisis data, hasil penelitian tersebut kemudian disusun dengan menggambarkan dan memaparkan

atau mendeskripsikannya kedalam bentuk tulisan yang dibuat secara sistematis dan akurat.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dianggap tepat untuk menggambarkan, mengungkapkan dan menginterpretasikan fakta-fakta, data-data dan karakteristik masalah yang ditemukan dalam langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran dari pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri. Melalui metode ini,

diharapkan data dapat dipelajari, dipahami, ditafsirkan sesuatu dengan kondisi yang alami. Dalam penelitian ini, proses pembelajaran di kelas Home Studio Production berlangsung apa adanya sesuai dengan materi pembelajaran yang

berlaku. Seluruh data yang terhimpun akan di deskripsikan atau dipaparkan sesuai dengan data naturalistik.

D. Definisi Operasional 1. Pembelajaran

Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar,

(34)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

Pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah pembelajaran nonformal yang dilalui dengan program 16 kali pertemuan, yang mana pada penelitian ini dibahas tentang langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

2. Audio Engineering

Audio Engineering adalah profesi yang bergerak dibidang pengolahan audio. Dalam penelitian ini pengolahan tersebut memfokuskan kepada sistem

perekaman digital, yang mana tujuannya adalah untuk mengolah data MIDI atau

data audio agar menghasilkan kualitas audio yang baik.

3. Home Studio Production

Dari hasil wawancara dengan pengajar di Sekolah Musik KITA Anak Negeri pada tanggal 13 Juni 2014, didapatkan Home Studio Production merupakan kelas pembelajaran perekaman audio, dimana pembelajaran tersebut mengacu kepada beberapa teori dasar tentang audio, kemudian mengenal alat-alat sistem perekaman digital dan bagaimana pengaplikasian prosesnya sampai pada akhirnya adalah mengemas musik agar siap untuk melanjutkan ketahap selanjutnya yaitu Mixing dan Mastering.

Pembelajaran kurikulum program ini dibuat berdasarkan masalah yang ada di lapangan yang pada akhirnya salah satu Audio Engineering yang berpengalaman dalam perkembangan perekaman di Indonesia ini yaitu Agus Hardiman, berdedikasi untuk membuat suatu rancangan program pembelajaran tentang Home Studio Production, yaitu khususnya tentang bagaimana membuat musik di rumah atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Home Recording.

Dalam pembelajaran ini para murid di fasilitasi oleh alat-alat standar

berkualitas untuk proses pembelajarannya, seperti Pre-amp, Compressor, Analog Mixer, Soundcard, OHP/ Screen Projector, Headphone, instrumen musik, dan

Speaker Flat untuk menunjang dalam pembelajaran Audio Engineering pada

(35)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

4. Sekolah Musik Kita Anak Negeri

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan observasi pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2014 dengan Evi selaku direktur utama Sekolah Musik KITA Anak Negeri, data didapatkan tentang latar belakang didirkannya Sekolah Musik KITA Anak Negeri serta program pembelajaran yang ada pada sekolah

tersebut.

Sekolah Musik KITA Anak Negeri mempunyai arti Sekolah Musik Komunitas Ilmu Tata NAda (KITA) untuk Anak Negeri yaitu sekolah nonformal atau kursus musik di daerah Depok Jakarta. Sekolah ini menyediakan pembelajaran musik seperti kursus musik pada umumnya, namun ada perbedaan yang jarang ditemukan di tempat kursus lain yaitu kelas pembelajaran tentang Audio Engineering. Kelas pembelajaran Audio Engineering di Sekolah Musik

KITA Anak Negeri terbagi menjadi empat program yaitu, home studio production, pro studio production, laptop for live show, ipad for fun, mixing

technique, mastering technique.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan dalam mengumpulkan data. “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri “ (Sugiyono, 2012, hlm.59). Peneliti sebagai instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berpedoman pada:

1. Pedoman observasi

Melakukan observasi dengan mengunjungi langsung ke tempat

(36)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

a. Langkah-langkah: Tujuan, materi, strategi, dan media yang digunakan b. Hasil yang diperoleh: Kompetensi yang dihasilkan oleh siswa

2. Pedoman wawancara

Mempersiapkan pertanyaan penelitian tentang langkah-langkah dan hasil pembelajaran. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada setiap narasumber

yaitu pertanyaan yang mengacu kepada masalah penelitian, diantaranya:

a. Pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

b. Proses kegiatan pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri, yang meliputi

aspek:

1) Langkah-langkah pembelajaran program Home Studio Production 2) Hasil pembelajaran program Home Studio Production

3. Mendokumentasikan data

Kegiatan ini digunakan untuk mendokumentasikan dari semua data yang didapat dipergunakan sebagai keterangan yang nyata untuk diolah. Alat bantu yang digunakan adalah:

a. Kamera

Peneliti menggunakan kamera dari smartphone sebagai alat pengumpulan gambar (foto), dan menggunakan digital camera untuk mengumpulkan data yang berupa video.

b. Voice Recorder

Alat perekam suara dari smartphone untuk merekam seluruh paparan atau

informasi yang diperoleh saat peneliti sedang melakukan wawancara.

(37)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

Pengumpulan data merupakan suatu proses untuk menghimpun data yang relevan serta gambaran dari aspek yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan secara akurat dan bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian tentang pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan secara langsung berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan disusun dan dikelompokan, diuraikan, serta dianalisis sehingga diperoleh suatu kesimpulan akhir.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari responden adalah observasi. Observasi dilakukan pada awal penelitian dan pada saat proses penelitian, sampai penelitian selesai. Melalui observasi peneliti memperoleh data berdasarkan fakta yang berhubungan dengan objek penelitian. Peneliti pun menggali informasi secara langsung, tentang masalah yang akan diteliti yaitu mengenai materi tentang pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri. Observasi dilakukan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian berdasarkan pengamatan langsung. Dalan penelitian ini peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi partisipan pasif. Peneliti hanya mengamati saja tanpa terlibat dalam kegiatan pembelajaran, “peneliti dapat dikatakan sebagai partisipasi pasif jika peneliti datang di tempat kegiatan orang

yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.” (Sugiyono, 2012, hlm.66). Kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Observasi awal dilakukan pada hari Kamis 12 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

(38)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

pengurus Sekolah Musik KITA Anak Negeri yaitu Evi dan melakukan kunjungan awal ke Sekolah Musik KITA Anak Negeri yang berlokasi di jalan Ir. Juanda Depok. Informasi yang didapat adalah tentang latar belakang lembaga kursus musik KITA Anak Negeri serta memperkenalkan tentang Agus Hardiman selaku kepala divisi Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

b. Observasi kedua dilakukan pada hari Jumat 13 Juni 2014 pukul 14.30 WIB. Pada observasi ini peneliti bertemu langsung dengan Agus Hardiman selaku kepala divisi serta pengajar Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri. Informasi yang didapat adalah ringkasan materi tentang program yang akan diteliti serta jadwal program para siswa yang akan diteliti dimana setiap siswa mendapat jadwal yang berbeda, dimana pada tanggal ini peneliti baru mendapatkan jadwal dari satu murid yang sudah memulai kursus, dan satu murid yang akan memulai kursus ditanggal 19 Juni 2014.

c. Observasi ketiga dilakukan pada hari Kamis 19 Juni 2014. Kegiatan ini adalah awal dimulai pengamatan terhadap siswa yang telah dipilih menjadi subjek penelitian. Obsevasi secara langsung mengenai teori dasar audio dan perangkat keras (Hardware) audio dan karakteristiknya. Dalam observasi ini diambil beberapa foto dan merekam suasana belajar serta materi pembelajaran sebagai proses mendokumentasi.

d. Observasi selanjutnya akan dipaparkan oleh peneliti secara jelas pada hasil pengamatan ini, dimana peneliti telah merangkum tahapan-tahapan penelitian yang perlu diteliti dalam pembelajaran Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

2. Wawancara

(39)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

through observation”. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan, dengan

wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan hanya melalui observasi.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin, yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar

tentang hal yang akan diteliti (lihat lampiran). Pertanyaan tersebut diajukan kepada informan penelitian, yaitu guru Audio Engineering di Sekolah Musik KITA Anak Negeri, serta para siswa. Wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengungkapkan langkah-langkah, materi yang digunakan, media yang digunakan, dan hasil yang didapat dalam pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA

Anak Negeri. Beberapa wawancara yang dilakukan diantaranya:

a. Pada hari Kamis, 12 Juni 2014, pukul 14.00 WIB. Dilakukan wawancara singkat tentang profil Sekolah Musik KITA Anak Negeri, dan bagaimana asal usul dari Sekolah Musik KITA Anak Negeri itu sendiri bisa membuka kelas khusus tentang Audio Engineering. Kemudian informasi yang didapat adalah Sekolah Musik KITA Anak Negeri bekerjasama dengan para pengajar yang berkompeten dibidangnya salah satunya pengajar Audio Engineering yaitu Agus Hardiman yang merintis dari mengajar di

institut-institut, lalu MusikTek, dan sekarang sedang mengembangkan Art Sonica yang sudah terkenal namanya di lingkungan para musisi yang menyukai tentang Audio Engineering, namun perlu diketahui Evi menegaskan pengajar yang bekerjasama di Sekolah Musik KITA Anak Negeri tidak membawa yayasan atau lembaga pribadinya, melainkan hanya terikat kerjasama atas nama pribadi. Tetapi yang perlu diketahui kurikulum dalam

(40)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

diwakili langsung oleh pribadi mas Agus Hardiman sendiri sebagai pendiri Art Sonica serta pengajar di Sekolah KITA Anak Negeri.

b. Pada hari Jumat, 13 Juni 2014, pukup 14.00 WIB. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan Agus Hardiman selaku pengajar Audio Engineering mengenai ringkasan proses pembelajaran, materi yang

dipelajari, serta kesulitan dan kendala apa saja yang dialami dalam mengajar

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Serta peneliti meminta izin kepada pengajar untuk meneliti dua siswa/siswi yang mengikuti kelas program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri, yang pada akhirnya peneliti mendapatkan dua siswa/siswi diantaranya Adis yang akan bergabung pada tanggal 19 Juni 2014, dan seiring dengan penelitian ini, peneliti mendapatkan satu siswa tambahan yaitu Jilian pada tanggal 7 Agustus 2014.

3. Dokumentasi dan Mendokumentasikan

Adanya hasil produksi audio yang dijadikan sebagai pelengkap data, adanya dokumentasi hasil produksi yaitu berupa hasil audio dalam bentuk WAV/MP3. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan mendokumentasikan data-data proses pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production di Sekolah Musik KITA Anak Negeri.

Mendokumentasikan merupakan salah satu teknik sebagai perlengkapan dalam metode observasi dan wawancara, “Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif” (Sugiyono, 2012, hlm.82). dokumen bisa berbentuk tulisan atau gambar. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, peraturan, sejarah kehidupan, dan biografi. Dokumen berbentuk gambar, misalnya foto, gambar

hidup, sketsa, dan lain-lain.

(41)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

recorder dan mencatat beberapa hasil wawancara. Serta ada pula beberapa

dokumentasi hasil perekaman audio dan visual beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti pembelajaran teknik perekaman vokal pada program Home Studio Production. Teknik dokumentasi melalui audio dan visual ini diharapkan

untuk lebih memudahkan peneliti dalam menganalisis pembelajaran Audio Engineering dalam program Home Studio Production tersebut.

4. Studi Literatur

Studi Literatur dilakukan untuk mempelajari teori-teori mengenai permasalahan yang diteliti dari berbagai sumber yang ada. Semiawan (2010, hlm.18) mengemukakan bahwa, “hasil bacaan dari buku dan jurnal ilmiah akan memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana topik itu dibahas dan dimengerti oleh para penulis atau peneliti sebelumnya”. Buku yang digunakan dalam penelitian ini adalah Digital Home Recording, The Power of Home Recording, dan lain sebagainya. Peneliti juga melihat dan membaca skripsi

mengenai proses perekaman musik. selain itu peneliti juga menggunakan artikel, tabloid serta jurnal yang didapat dari media internet untuk menunjang penelitian.

G. Teknik Pengolahan dan Analisi Data

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, langkah yang ditempuh oleh penliti selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data. Dalam mengolah data, terdapat langkah-langkah dalam pengklasifikasian data yang dibagi menjadi empat bagian. Langkah awal adalah mengkategorikan data yang telah dikumpukan dari masing-masing data hasil penelitian. Langkah berikutnya adalah menganalisis, mencari kesesuaian, hubungan dan perbandingan antara data

dari hasil penelitian di lapangan dengan literatur dan sumber lain berupa teori serta narasumber yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

(42)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis”. Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono, 2012, hlm.88) mengemukakan bahwa<

Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others.

Dari Pernyataan diatas dikatakan bahwa, analisis data digunakan dalam penelitian untuk mencari dan menyusun data yang telah didapatkan tersebut, sehingga tersusun secara sistematis, mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm.91), mengatakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (kesimpulan).

Bagan 3.2

(43)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

1. Deskripsi Data/Display data

Deskripsi data dalam penelitian tentang langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production adalah berupa gambaran proses kegiatan pembelajaran setiap dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan akhir di kelas program Home Studio Production yang diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi, maupun studi literatur. Data tersebut digambarkan apa adanya melalui paparan, pengkategorian, dan pengorganisasisan, sesuai dengan data yang didapat di lapangan.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Setelah data yang diperlukan terkumpulkan, peneliti melakukan proses reduksi membuat rangkuman inti, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang data yang tidak perlu. Data yang telah dirangkum, selanjutnya diproses dan mulai dikaji, kemudian data dipisah-pisahkan dan dikelompokan sesuai dengan permasalahan, untuk kemudian dideskripsikan, diasumsi dan disajikan dalam bentuk informasi tahapan pembelajaran.

Perolehan data yang didapatkan peneliti, adapun yang tidak relevan, maka data tersebut tidak dimasukan dalam penyajian hasil. Namun, tetap disimpan sebagai informasi tambahan bagi peneliti dan dikemudian hari jika data tersebut diperlukan. Reduksi data mempermudah analisis data selanjutnya. Karena semakin lama peneliti berada di lapangan, jumlah data pun semakin banyak, semakin kompleks dan rumit.

Dalam penelitian ini, pereduksian data dilakukan dengan cara memilih hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah yaitu langkah-langkah pembelajaran, serta hasil pembelajaran yang diperoleh dari pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio Production. Contoh reduksi data dari hasil wawancara dengan pengajar yang berupa pernyataan,

(44)

Shandy Eka Permadi, 2015

PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

tersebut akan kita jadikan dasar untuk pola arransemen lagu yang akan digarap. Karena pada akhirnya semakin banyak referensi yang kita dapat maka pengetahuan kita terhadap memproduksi/mengaransemen lagu akan semakin luas.

Dari data hasil wawancara dengan pengajar tersebut peneliti hanya mengambil pernyataan yang digaris bahwahi karena dirasa berkaitan dengan rumusan masalah yaitu mengenai salah satu tahapan pembelajaran tentang materi seni arransemen.

3. Penyusunan dan Penarikan Kesimpulan data (Conclusion Drawing)

Dalam tahap ini peneliti menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, oleh karena itu peneliti melakukan verifikasi terhadap data-data sesuai rumusan masalah yaitu tentang langkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran yang telah dikumpulkan, sehingga kesimpulan dalam penelitian pun dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sebelumnya. Contoh verifikasi data yang dilakukan oleh peneliti ini adalah, mengambil kesimpulan dari seluruh data observasi yang telah dilakukan berupa data tentang lagkah-langkah pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran Audio Engineering pada program Home Studio

Production pada setiap pertemuan.

4. Triangulasi Data

(45)

Gambar

Gambar 3.1 Peta Sekolah Musik KITA Anak Negeri
Tabel 3.2 Contoh analisis data dari materi yang diberikan pada program

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Proses decode akan mengunduh file .txt pada gambar yang dimaksud, dan menampilkan isi kunci atau key yang telah disisipkan sebelumnya pada proses encode , jika

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perilaku

Komunikasi dalam Jaringan memang dapat mendatangkan suatu keutungan, namun kerugian yang kita rasakan juga antara lain, kecuali ... Penyebaran Virus di

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD Inpres Laemanta, bahwa hasil belajar siswa sangatlah rendah dalam memahami materi palajaran khusunya pada mata

Para koordinator lapangan distrik Kuri Wamesa, distrik Windesi, distrik Wasior, distrik Roswar, distrik Roon, distrik Naikere, yang dengan keramahan dan keterbukaannya

Guy Brammertz, Yves Mols, Stefan Degroote, Maarten Leys, Jan Van Steenbergen, Gustaaf Borghs, Matty Caymax, 2006 “Selective epitaxial growth of GaAs on Ge by MOCVD” Journal

Model yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement Division) dan tipe TGT ( Teams Games Tournament ). Metode yang