• Tidak ada hasil yang ditemukan

p104. Aliran seragam (uniform) bila variabel aliran (y, A, V, Q) konstan kedalaman air disebut kedalaman normal (y n )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "p104. Aliran seragam (uniform) bila variabel aliran (y, A, V, Q) konstan kedalaman air disebut kedalaman normal (y n )"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

umumnya turbulen !

 Aliran laminar  Re < 500  Aliran turbulen  Re > 1000 

 p104. Aliran seragam (uniform) bila variabel aliran (y, A, V, Q) konstan

 kedalaman air disebut kedalaman normal (yn)

 Aliran tidak seragam (non-uniform) bila variabel aliran (y, A, V, Q) tidak

konstan

  bila perubahan aliran dlm jarak pendek disebut aliran berubah

cepat

  bila perubahan aliran dlm jarak panjang disebut aliran berubah

(3)

TIPE ALIRAN Berdasar Bilangan FROUDE (Fr = V/

akar g.y)

 Aliran Sub Kritis (mengalir)  Fr < 1  Aliran Kritis  Fr =1

 Aliran Super Kritis (meluncur)  Fr > 1  Hilir mempengaruhi hulu

(4)

DISTRIBUSI KECEPATAN

(5)

ALIRAN SERAGAM

 Aliran melalui saluran irigasi (buatan) yang tidak ada perubahan penampang.

 Tidak dapat terjadi pada aliran dg V >>> atau I >>>   Rumus Chezy: 𝑉 = 𝐶 𝑅𝐼  Rumus Manning: 𝐶 = 1 2𝑅 1 6  𝑉 = 1 𝑛𝑅 2 3𝑆1 2 

(6)

 Contoh 1:

 Saluran bentuk segi empat dg lebar dasar 5 m. Kedalaman air y = 2 m. Kemiringan dasar saluran 0,001. Koefisien Chezy C = 50. Berapa debit?

 Contoh 2:

 Saluran bentuk trapesium terbuat dari tanah (n=0,022) dg lebar

dasar 10 m dan kemiringan tebing 1:m (vertikal:horizontal) dg m =2. Kemiringan dasar saluran 0,0001. Kedalaman aliran = 2m. Hitung

(7)

 Contoh 3:

 Saluran bentuk segi empat dg lebar dasar 5 m. Kemiringan dasar saluran 0,005. Koefisien Manning n = 0,022. Jika debit = 20 m3/dt. Berapa kedalaman aliran ?

 Contoh 4:

 Saluran bentuk trapesium dg lebar dasar 5 m. Kemiringan tebing 1:1. Terbuat dari pasangan batu (n= 0,025). Kemirinan dasar saluran 0,0005. Debit Q = 10 m3/dt. Berapa kedalaman aliran ?.

(8)

 Luas tampang basah A = [B+(B+2my)] . 𝑦 2 = 5 + 𝑦 𝑦  Keliling basah 𝑃 = 𝐵 + 2 𝑦 1 + 𝑚2 = 5 + 2𝑦 2  Jari-jari hidraulis : 𝑅 = 𝐴 𝑃  Debit = 𝑄 = 𝐴. 𝑉 = 𝐴. 1 𝑁𝑅 2 3𝑆1 2  10 = 5 + 𝑦 𝑦.1 . 𝑅2 3𝑆1 2

(9)

Persamaan di atas diselesaikan dengan iterasi (coba-coba)  y =

1,59 m.

(10)

 LATIHAN DI KELAS

 Saluran dg tampang trapesium (m=1:1,5), lebar dasar 6 m, dan

terbuat dari pasangan dg n = 0,02. Kemiringan dasar saluran 0,001. Jika debit Q = 12 m3/dt, hitung kedalaman aliran.

(11)

Tampang Lintang Ekonomis

 Untuk debit aliran terterntu, tampang /lintang / basah akan minimum / ekonomis apabila saluran mempunyai nilai R maksimum atau P minimum

(12)

 Contoh:

 Saluran trapezium dengan kemiringan tebing 1:2

(horizontal:vertikal). Debit aliran Q = 50 m3/d. Kecepatan rerata V = 1 m/dt. Berapa kemiringan dasar saluran jika koefisien Chezy C = 50 m1/2/d).  𝐴 = 𝐵 + 𝐵 + 2𝑚𝑦 .𝑦 2 = 2𝐵 + 2𝑦 . 𝑦 2 = 𝐵 + 𝑚𝑦 𝑌…1)  m=?

(13)

 A=Q/V= 50 …. 2)

 Dari 1) dan 2)  (B+my).y = 50 .... 3)  Syarat ekonomis:

 B + 2 m y = 2 y √1+m2  B=1,24y ... 4)

 Pers 4) masuk pers 3)  y=5,36 ; B = 6,65 m

 Menghitung kemiringan dasar salran :  Untuk tampang ekonomis : R=y/2 = ...  V=C √RI  1 = 50 √ 2,68 x I  I = 0,00015.

(14)

 Contoh:

 Saluran segi empat dengan luas tampang basah 10 m2. Hitung dimensi ekonomis

dan debit aliran, Jika kemiringan dasar saluran 0,001 dan koefisien Chezy C = 50.

 Jawab:

 Syarat ekonomis: B = 2y

 A = B . y = 10  10 = 2y. y  y = 2,24 m  B = 2 . 2,24 = 4,48 m

 Dimensi saluran: B = 4,48 m dan y = 2,24 m

 P = B + 2y = ...  R = A/P = ...

(15)

SALURAN BENTUK LINGKARAN

 Berapa D = diameter saluran (bentuk lingkaran) yang diperlukan untuk mengalirkan debit 3 m3/dt?, jika kemiringan dasar saluran 0,0001 dan aliran di dalam pipa = 0,9 penuh (0,9 D). Koefisien Manning 0,014.

(16)

 A = Luas ABCD = luas AOCD + luas AOC  = ¼.  D2 . (350°- 2 . 36°52’)/360° + 2 . ½ . BC . OB  = ¼.  D2 . 286° 16’/360° + 2 . ½ . 0,5 D sin Ǿ . 0,5 D cos Ǿ  = 0,744 D2.  P = Busur ADC = . D . 286° 16’/360° = 2,498 D  R = Jari-jari hidraulis:  R = A/P = 0,744 D2 / 2,498 D = 0,298 D  Debit Q = A.V = A. 1/n. R2/3. I1/2.  3 = 0,744 D2. 1/0,014 . (0,298D) 2/3 . (0,0001)1/2.  D = 2,59 m

(17)

KERJAKAN DI KELAS:

 Berapa D = diameter saluran (bentuk lingkaran) yang diperlukan untuk mengalirkan debit 5 m3/dt?, jika kemiringan dasar saluran 0,0001 dan aliran di dalam pipa = 0,6 penuh (0,6 D). Koefisien Manning 0,015.

 V: Kecepatan rata-rata (m/dt)  D: Kedalaman hidrolis (m) = A/T  g: Percepatan gravitasi (m/dt2)  A: Luas tampang (m)

(18)
(19)

ENERGI SPESIFIK (E

S

)

 𝐸𝑠 = 𝑦 + 𝑄 2𝑔𝐴2 2  V: Kecepatan rata-rata (m/dt)  g: Percepatan gravitasi (m/dt2)  y: Kedalaman aliran (m)

(20)

CONTOH 1:

 Saluran bentuk segi empat dg lebar dasar 5 m mengalirkan debit 7,5 m3/dt. Hitung energi spesifik bila kedalaman air 2m.

 PENYELESAIAN:

 Luas Tampang Aliran: A =  Kecepatan aliran: V =  Enegi spesifik: Es =

(21)

CONTOH 2

 Saluran bentuk segi empat dg lebar dasar 10 m mengalirkan debit 25 m3/dt. Hitung kedalaman air, bila energi spesifik adalah

minimum (kedalaman kritis) dan kecepatan kritis.  PENYELESAIAN:

 Debit per satuan lebar: q =  Kedalaman air kritis: yc =  Kecepatan kritis: Vc =

(22)

CONTOH 3

Saluran bentuk trapesium dg lebar dasar 10 m dan

kemiringan tebing 1:1 mengalirkan debit 15 m3/dt.

Hitung kedalaman kritis dan kecepatan kritis.

PENYELESAIAN:

Kedalaman kritis: y

c

=

Penyelesaian dilakukan dengan coba-coba:

y

c

= 1  y

c

= 0,5913  y

c

= 0,6 

Menghitung V

c

:

Luas tampang basah: A

c

=

Kecepatan

(23)

LATIHAN

 Saluran segi 4 dengan lebar 5 m, kedalaman aliran 1.5 m.

Kemiringan dasar 0,0005. Hitung debit aliran jika koefisien Chezy =40 (Jawab Q = 6,495 m3/d)

 Saluran segi 4 dengan lebar 3,5 m, kedalaman aliran 1.5 m

melewatkan debit 5m3/d. Hitung. kemiringan dasar jika koefisien Manning = 0,02 (Jawab I = 0005)

 Saluran trapezium dengan lebar dasar 5 m, kemiringan tebing 1:1. Hitung debit aliran jika kedalaman aliran 1m. Kemiringan dasar 0,001. Koefisien Maning n=0,025 (Q=6,35 m3/d).

 Saluran trapezium dengan lebar dasar 5 m, kemiringan tebing 1:1. Debit aliran Q = 10 m3/d. Hitung kedalaman aliran jika kemiringan dasar 0,001. Koefisien Chezy C = 50 (Jawab y = 1,125 m).

(24)

 Saluran segi 4 dengan luas tampang basah 10 m2. Hitung dimensi ekonomis dan

debit aliran jika kemiringan dasar saluran= 0,001 dan C=50 (Jawab y=2,24m; B=4,46m; Q= 16,726m3/d)

 Saluran segi 4 dengan Q=20 m3/d dengan kecepatan 2 m/d. Hitung dimensi

ekonomis saluran jika koefisien Manning = 0,022. Berapa kemiringan dasar saluran (Jawab I = 00167)

 Saluran trapezium dengan kemiringan tebing 1:2 (vertikal:horizontal). Debit

aliran Q = 25 m3/d. Kemiringan dasar 0,0005. Koefisien Manning n = 0,02. Tentukan dimensi ekonomis (Jawab y = 2,716; B=1,282 m).

 Saluran berbentuk lingkaran dengan i = 0,0001 dan Q=3 m3/d. Apabila aliran di

dalam pipa adalah 0,9 penuh, berapa diameter pipa yg digunakan?. Koef. Manning= 0,0149. (Jwb: D=2,59m).

(25)

Air mengalir dalam saluran bertampang lingkaran dg

diameter 2m. Kemiringan dasar saluran 0,0025. Hitung

debit aliran jika kedalaman aliran 1m. Koefisien Manning

0,015.

JAWAB:

`D =

; I =

; y =

;N =

Luas tampang A = ...  = 1,571m

Keliling basah P = ...  = 3,14m

Jari-jari hidrolis R = ...

Debit Q = ...  = 3,298 m /d

(26)

Contoh

Air mengalir dalam saluran bertampang lingkaran dg diameter D.

Kemiringan dasar saluran 0,0001. Debit aliran = 5 m3/d. Koefisien

Manning 0,015. Berapa D jika aliran di dalam saluran 0,8 penuh.

JAWAB:

Cos = ... 

= 53,13

R = A/P = luas ABCD / luas ADC

A = Luas ABCD = luas AOCD + luas AOC

= ... = 0,6736 D

2

P = Busur ADC

= 253,74

o

/ 360

o

. πD = 2,21 D

R = A / P = ...  = 0,304 D

(27)

Contoh

 Air mengalir dalam saluran bertampang lingkaran dg diameter 3 m. Kemiringan dasar saluran 0,0025. Hitung debit aliran jika aliran di

(28)

CONTOH 4:

Saluran segiempat dengan lebar 10 m, kemiringan dasar

saluran 0,001 dan koefisien Manning n = 0,035,

mengalirkan debit 50 m3/dt. Tentukan kedalaman

normal dan kedalaman kritis aliran.

Penyelesaian:

I = 0,001 n = 0,035

Q = 50

Luas tampang aliran A = ....

Keliling basah P = ...

Jari-jari hidraulis R = ... Kedalaman normal y

n

dihitung dg

rumus Manning:

Q = ... ; y = 5,534 / {(10y/10+2y)}

2/3

.

Dengan coba-coba, ketemu y

n

= 3,445 m

Kedalaman air kritis y

k

dihitung dg rumus: y

k

= ...  =

(29)

CONTOH 5:

 Saluran segiempat dengan lebar 5 m mengalirkan debit 20 m3/dt dg kedalaman normal 2 m. Koefisien Manning n = 0,025. Tentukan kemiringan dasar saluran, kedalaman kritis, angka Froude, dan tipe aliran.

 Penyelesaian:

 I = ? n = 0,025 Q = 20 kedalaman yn = 2 m

 Luas tampang aliran A = ... Keliling basah P = ...; Jari-jari hidraulis R = ...

 Kemiringan saluran dihitung dg rumus Manning: Q = ...; I = 0,00217  Kedalaman air kritis yk dihitung dg rumus: yk =...  = 1,177 m

 Kedalaman hidraulis D = ... = 2 m  V =

(30)

CONTOH 6

Saluran trapezium dengan lebar dasar 2m dg

kedalaman aliran 1m mempunyai kemiringan tebing 1:1.

Koefisien Manning n = 0,022 dan kemiringan dasar

saluran 0,005. Hitung debit aliran dan tentukan tipe

aliran.

Penyelesaian:

Luas tampang aliran A = (B+my)y = ; Keliling basah P =

...;

Jari-jari hidraulis R = ...

Debit aliran dihitung dg rumus Manning: Q = ...

Kecepatan aliran V = ... ; Lebar muka air = T = ...

Kedalaman hidraulis = D =...

(31)

CONTOH 7

Saluran trapezium dengan lebar dasar 15m dg

kemiringan tebing 1:1 mengalirkan debit 100 m3/dt.

Koefisien Manning n = 0,02. Hitung kedalaman kritis dan

kemiringan kritis dari aliran tersebut.

Penyelesaian:

Kedalaman kritis y

k

dihitung dg: y

k

=

Dengan coba= coba (iterasi) diperoleh y

k

= 1,59m

Untuk menghitung kemiringan kritik, dihit7ung dulu

kedalaman kritik (D

k

) dan jari-jari hidraulik kritik (R

k

).

D

k

=

; R

k

=

(32)

LONCAT AIR

 Terjadi jika aliran berubah dari super kritis menjadi sub kritis

(33)
(34)

 Parameter yg dicari adalah y1, y2, dan L (panjang loncat air)  𝑦2 𝑦1 = 1 2 1 + 8𝐹𝑟 2 − 1

 Kehilangan tenaga pada loncat air : Es.  ∆𝐸𝑠 = 𝐸𝑠1 − 𝐸𝑠2 = 𝑦2−𝑦1 3

4𝑦1𝑦2

(35)

CONTOH 1

Saluran segi empat dg lebar 3 m mengalirkan debit Q =

15 m

3

/dt dengan kedalaman 0,6 m sebelum masuk

loncat air. Hitung kedalaman air kritis dan kedalman air

di hilir.

PENYELESAIAN:

Debit aliran per satuan lebar:

q = ... = 5 m

3

/dt/m

Kedlaman air kritis: yc = V --- = 1,366 m

Kecapatan aliran: V1 = --- = --- = 8,33 m/dt

Angka Frude di hulu: Fr1 = --- = --- = 3,435

Kedalaman di hilir, y

2

:

𝑦2 𝑦1

=

1 2

1 + 8𝐹𝑟

2

− 1 ;  y2 = ...

--- = --- ( 1 + 8 Fr

2

– 1) = --- = --- ( 1 + 8 (3,435)

2

– 1) 

y2 = 2,63 m

(36)

CONTOH 2:

Saluran segi empat dg lebar 3 m mengalirkan debit Q =

15 m

3

/dt. Kemiringan dasar saluran 0,004. Koefisien

manning 0,01. Didalam saluran tsb terjadi loncat air.

Tentukan:

Tipe aliran

Kedalaman air setelah loncat air

Panjang loncat air

Kehilangan tenaga pada loncat air

(37)

 PENYELESAIAN:

 a. Kedalaman air kritis: yc = ~ = 1,366 m  Kedalaman air normal: Q = A1. V1

 A1 = ~ R = ~   15 = 3𝑦1 1 0,01 3𝑦1 3+2𝑦1 2/3 0,004 1/2

(38)

Dengan coba2  y1 = 1,08 m

Kecapatan aliran: V1 = --- = --- = 4,63 m/dt

Angka Frude: Fr1 = --- = --- = 1,422 

aliran……… ?

b. Kedalaman di hilir: --- = --- ( 1 + 8 Fr

2

– 1) = =

---( 1 + 8 ---(1,422)

2

– 1)

y

2

= 1,70 m

c. Panjang loncat air: L = 7 (y2 – y1) = = 4,34

m

d. kehilangan tenaga:

(39)

ALIRAN TIDAK SERAGAM

 Aliran seragam:

 y konstan  kedalaman normal  V konstan

 Garis energi // dasar saluran // permukaan air  Aliran TIDAK seragam:

? ? ?

(40)

ENERGI SPESIFIK

 inggi total energi pd setiap tampang di saluran

  Energi Spesifik :

 V = kecepatan rata-rata pd suatu tampang

  α = koefisien koreksi energi = 1,05 – 1,2 (sering dianggap =1)

g

V

y

z

H

2

2

g

V

y

Es

2

2

(41)

Hubungan antara Energi Spesifik &

Kedalaman air:

(42)

 Pada saat Es minimum  kedalaman air kritis (yc)  Bilangan Froude

 V = ...; g = ...; D = ...  𝐷 = 𝐴

𝑇

 Fr < 1  sub kritis (air mengalir)  Fr > 1  super kritis (air meluncur)  Fr = 1  kritis

gD

V

Fr

(43)
(44)

ALIRAN BERUBAH BERATURAN

 Rumus 4.31: sudut <<<<<  diabaikan  Α dianggap = 1

 𝐻 = 𝑧 + 𝑑𝑐𝑜𝑠 + 𝑉2

(45)
(46)

Kemiringan garis energi If dg

Manning

Rumus 4.36a / 4.35b

 𝐼𝑓 = 𝑛2𝑉2 𝑅4/3 atau 𝐼𝑓 = 𝑛2𝑄2 𝐴2𝑅4/3

(47)
(48)

 Menghitung profil muka air berdasar Rumus 4.35

  Hitungan dmulai dr suatu tampang yg diketahui hubungan antara y

& Q

  Hitungan bertahap dr satu tampang ke tampang lain dg jarak

sekecil mungkin

  Jika aliran subkritis: hitungan dari hilir ke hulu   Jika aliran superkritis: hitungan dari hulu ke hilir. 

 METODE PERHITUNGAN:  Metode Integrasi Numerik  Metode Langkah Langsung

(49)
(50)

 𝑧1 + 𝑦1 + 𝑉12 2𝑔 = 𝑧2 + 𝑦2 + 𝑉22 2𝑔 ℎ𝑓  ℎ𝑓 = 𝐼𝑓∆𝑥  𝑧1 − 𝑧2 = 𝐼𝑜∆𝑥  ∆𝑥 = 𝑦2+𝑉22 2𝑔 − 𝑦1+ 𝑉12 2𝑔 𝐼𝑜−𝐼𝑓  ∆𝑥 = 𝐸𝑠2−𝐸𝑠1 𝐼𝑜−𝐼𝑓  𝐼𝑓 = 𝑛2𝑄2 𝐴𝑟2𝑅𝑟2

Referensi

Dokumen terkait

Acara ini mengundang perwakilan pengurus OSIS dari setiap Sekolah Menengah Atas daerah JABODETABEK untuk memberikan pelatihan kepemimpinan agar mereka bisa

pertumbuhannya yang relatif cepat, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan sehingga menjadikan ikan kakap putih cocok untuk usaha

Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam teknik pengumpulan data, penulis

Simbol signifikan adalah sejenis gerak isyarat yang hasnya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yang membuat

Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara

4991/LS-BJ/2016 Pembayaran Sharing Dana Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Yang Dijamin Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Bagian Bulan Juli 2016 Untuk RSUD dr.. Sosodoro 0,00

Jadi dengan Wine ini, pengguna bisa menginstal aplikasi berbasis Windows di Linux Enaknya, paket Wine di Zorin OS ini sudah pula dilengkapi dengan ‘PlayOnLinux‟

Untuk menurunkan aktivitas biologis ikan (pemingsanan ikan) dapat dilakukan dengan menggunkansuhu rendah, menggunakan bahan metabolik atau anestetik, dan arus listrik. Pada