• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SM-3T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SM-3T"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI

ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DALAM MENGIKUTI

PROGRAM SM-3T

I Nengah Suharse Rigantara

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail:

rigantarasuharse@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T dan (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T. Jenis penelitian ini merupakan penelitian faktorial. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan analisis faktor melalui Statistical Program Social Scence (SPSS) 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat 6 faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T, yaitu kemauan, kemampuan, kesempatan, status sosial, program kegiatan, dan keadaan alam. Besarnya variance explained masing-masing faktor tersebut secara berturut-turut, yaitu kemauan sebesar 63,915%, kemampuan sebesar 14,756%, kesempatan sebesar 13,588%, status sosial sebesar 4,626%, kegiatan program sebesar 2,509%, dan keadaan alam sebesar 0,605%. (2) Faktor kemauan menjadi faktor yang paling dominan yang memiliki variance explained tertinggi, yaitu sebesar 63,915%, artinya total nilai variance explained dari faktor kemauan mampu menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T.

Kata kunci: partisipasi, Pendidikan Ekonomi, program SM-3T ABSTRACT

This study aimed to (1) know the factors affect economic education of Department alumnus participation in joining SM-3T program and (2) dominant factors affect Economic Education Department alumnus participation in joining SM-3T programme. The tipe of this study was factorial study. Data collected used questionnaire, analyzed with factor analysis through Statistical Program Social Scence (SPSS) 16.0 for Windows. Results of this study show that (1) there are 6 factors that affect Economic Education of Department alumnus participation in joining SM-3T programme, such as desire, ability, chance, social status, program activities and natural condition. Amount of variance explained of each factors are desire of 63,915%, ability of 14,756%, chance of 13,588%, social status of 4,626%, program activity of 2,509%, %, and natural condition of 0,650%. (2) Desire is the most dominant factor has the highest variance explained, that is 37,099%, which means total of variance explained from desire can explain Economic Education of Department alumnus participation in joining SM-3T programme.

(2)

PENDAHULUAN

Berbagai permasalahan

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih sering dijumpai, utamanya di daerah 3T yang pada umumnya sulit untuk dijangkau karena dihadapkan dengan segala keterbatasan yang ada, antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (Shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah dan keterbatasan sarana prasarana ( Pedoman Pelaksanaan Program SM-3T, 2012) .

Dengan adanya fenomena

permasalahan pendidikan di daerah 3T secara terus menerus tentu akan menimbulkan kesenjangan yang begitu besar dengan pendidikan yang ada di daerah perkotaan. Dan akan mendorong meningkatnya arus urbanisasi ke daerah perkotaan guna mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kesenjangan yang terjadi masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan kondisi di perkotaan (Peraturan Presiden no 7 tahun 2005). Sedangkan didalam undang-undang pasal 31 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, hal ini tentu harus di perhatikan kembali oleh pemerintah dalam pelaksanaaan pembangunan pendidikan di seluruh Indonesia supaya tidak terjadi suatu kesenjangan antar satu daerah dengan daerah yang lain guna tercapai pemerataan pendidikan.

Menurut Kementrian Pembangunan daerah Tertinggal (2005), faktor utama yang menyebabkan suatu daerah dikatakan tertinggal yaitu dari aspek sarana dan prasarana, hal ini dikarenakan jika suatu daerah memiliki suatu keterbatasan sarana dan prasarana, maka daerah tersebut akan sulit untuk melaksanakan aktivitas ekonomi maupun sosial. Keterjangkauan suatu daerah tentunya akan menjadi suatu pertimbangan bagi para guru yang

mengajar di sana. Walaupun demikian, setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sebagaimana yang telah di amanatkan dalam UU. No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sehingga pemerintah wajib untuk melaksanakan pemerataan di bidang pendidikan antara di perkotaan maupun di daerah 3T.

Dalam Pedoman Pelaksanaan Program SM-3T (2012) menyebutkan bahwa sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Tujuan dari program SM-3T adalah (1) Membantu daerah SM-3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. (2) Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah daerah yang tergolong 3T. (3) Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T. (4) Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan

Profesi Guru (PPG) (Pedoman

Pelaksanaan Program SM-3T, 2012).

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) merupakan salah satu universitas penyelenggara program SM-3T,

(3)

yang setiap tahunnya diikuti oleh berbagai jurusan kependidikan yang berasal dari tujuh fakultas yang bernaung dibawahnya, yaitu diantaranya Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK), dan Fakultas Ekonomi (FE).

Jurusan Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu jurusan di Fakultas Ekonomi (FE) yang setiap tahunnya meluluskan sarjana pendidikan yang cukup banyak yaitu sebesar 210 orang dari tahun 2013-2015. Selama program SM-3T berjalan dari angkatan I sampai angkatan V tercatat peserta dari lulusan Jurusan Pendidikan Ekonomi (UNDIKSHA) yang ikut berpartisipasi sebanyak 18 orang yang terdiri dari angkatan I sebanyak 6 orang, angkatan II sebanyak 9 orang, angkatan III sebanyak 2 orang, Angkatan IV sebanyak 1 orang dan Angkatan V tidak ada yang berpartisipasi.

Dilihat dari jumlah lulusan mahasiswanya, seharusnya Jurusan Pendidikan Ekonomi memiliki berbagai potensi yang dimiliki oleh lulusannya yang dapat dikembangkan melalui partisipasi

dalam program SM-3T guna

mempersiapkan diri menambah bekal dan pengalaman tentang memberikan pendidikan di daerah 3T, yang nantinya dapat mencetak tenaga pendidik yang tangguh dan profesional serta siap untuk di tempatkan di daerah mana saja sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan yang ada di Indonesia.

Dari hasil observasi dan wawancara secara langsung kepada alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi lulusan 3 tahun terakhir dengan sampel sebanyak 100 orang dari jumlah keseluruhan alumni yaitu 210 orang. Dari 100 sampel tersebut diperoleh 53 orang atau 53% belum bekerja dan 47 orang atau 47% sudah bekerja. Sebanyak 53 orang atau 53%, menyatakan bahwa mereka belum memiliki pekerjaan yang tetap dan bahkan ada yang masih menganggur.

Berkaitan dengan pengertian partisipasi Korten (dalam Gultom, 2001:11), menyatakan bahwa “partisipasi sebagai

suatu tindakan yang mendasar untuk bekerjasama yang memerlukan waktu dan usaha, agar menjadi mantap dan hanya berhasil baik dan terus maju apabila ada kepercayaan”. Poerwadarminta (2008:125), mengemukakan partisipasi, “adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan atau turut berperan atau peran serta.” Partisipasi sebenarnya merupakan suatu gejala demokratis dimana seseorang dilibatkan dan diikutsertakan dalam perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai tingkat kematangan dan tingkat kewajiban mereka. Partisipasi juga merupakan keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi serta mendukung mencapai tujuan, bertanggung jawab atas keterlibatannya atau sejumlah orang yang turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, dan peran serta. Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaaan lahirhnya (Sastropoetro, 2007).

Menurut Budiardjo (2000:1), “partisipasi adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kegiatan program.” Gultom (2001) memberikan batasan partisipasi sebagai suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam perencanaan suatu pelaksanaan dari gejala sesuatu yang berpusat pada kepentingannya dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Keith Davis (2001) partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok tersebut dalam usaha mencapai tujuan bersama serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Cohen dan Uphoff (dalam Soetomo, 2008) mengartikan partisipasi sebagai keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan program, memperoleh kemanfaatan dan evaluasi program.

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa konsep partisipasi memiliki makna yang luas dan beragam. Secara garis besar

(4)

dapat ditarik kesimpulan partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta seseorang dalam aktivitas berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan kegiatan yang diharapkan. Wujud dari partisipasi dapat berupa ketersediaan seseorang mengikuti suatu kegiatan untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjalankan dan mengelola suatu kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana demokratis.

Partisipasi yang selama ini sering dijadikan ukuran untuk penilaian tingkat partisipasi adalah partisipasi secara fisik seperti dikemukakan oleh Slamet (2003), berupa keanggotaan dalam organisasi, frekuensi kehadiran, sumbangan yang diberikan, keanggotaan dalam kepengurusan, kegiatan yang diikut, dan keaktifan dalam diskusi. Partisipasi dalam organisasi menurut Sastropoetra (2007) dapat diukur dengan cara: (1) menentukan tingkat kehadiran dalam pertemuan, (2) keterlibatan dalam diskusi, (3) keterlibatan dalam melaksanakan segala aspek organisasi (misalnya, mengikuti kegiatan yang dilaksanakan), (4) keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan keikutsertaan memanfaatkan hasil progam (misalnya, ikut serta dalam latihan progam).Sastropoetra (2007) mengemukakan adanya beberapa bentuk partisipasi yaitu (1) partisipasi dalam bentuk tenaga adalah partisipasi seseorang atau kelompok yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program kegiatan, (2) partisipasi buah pikiran adalah partisipasi berupa sumbangan berupa ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, (3) partisipasi dalam bentuk uang adalah bentuk partisipasi seseorang yang diberikan untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian suatu kegiatan, (4) partisipasi dalam bentuk barang adalah partisipasi seseorang yang diberikan dalam bentuk menyumbang barang, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas, (5) partisipasi yang berupa keahlian adalah bentuk partisipasi dari orang atau kelompok yang mempunyai keahlian khusus, (6) partisipasi representatif adalah partisipasi yang dilakukan dengan cara memberikan

kepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia.

Menurut Y. Slamet (1994), penggolongan partisipasi berdasarkan pada cara keterlibatannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu, (1) partisipasi langsung adalah partisipasi yang terjadi apabila seseorang itu menampilkan kegiatan tertentu di dalam proses partisipasi, (2) partisipasi tidak langsung adalah partisipasi yang terjadi apabila seseorang mendelegasikan hak partisipasinya,

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi seseorang dalam mengikuti suatu program kegiatan. Menurut Slamet (2003) timbulnya partisipasi merupakan ekspresi perilaku manusia untuk melakukan suatu tindakan, dimana perwujudan dari perilaku tersebut didorong oleh adanya tiga faktor utama yang mendukung, yaitu (1) kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi” (Ahmadi, 2003:113), (2) kemampuan, menurut Winardi (2007:319) mendefinisikan “kemampuan sebagai karakteristik individual seperti intelegensia, manual skill,

traits yang merupakan kekuatan potensial

seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil”, (3) kesempatan adalah situasi terbaik yang sedang seseorang hadapi di mana seseorang memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan hasil akhir yang terbaik pula” (Slamet, 2003:18).

Sedangkan menurut Sastropoetro (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi seseorang yaitu, (1) status sosial, menurut Soerjono (2007) status sosial atau kedudukan sosial diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, (2) kegiatan program merupakan kegiatan yang direncanakan dan dikendalikan oleh kelompok organisasi dan tindakan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan, (3) alam sekitar, alam sekitar dalam bahasa Inggris disebut “environment” artinya keadaan sekeliling atau lingkungan. Alam sekitar adalah menuju kepada apa saja yang melingkungi manusia.

Jadi seseorang dapat berpartisipasi terhadap suatu kegiatan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor (1)

(5)

kemauan, (2) kemampuan, (3) kesempatan, (4) status sosial, (5) kegiatan program, dan (6) keadaan alam sekitar. Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru (PNS/GTY), untuk ditugaskan selama satu tahun di daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi

kekurangan guru, sekaligus

mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. Sasaran dari kegiatan SM-3T yaitu Lulusan program studi S-1 kependidikan empat tahun terakhir dari program studi yang terakreditasi (kecuali PGPAUD dan PGSD minimal sudah memiliki ijin operasional) yang sesuai dengan mata pelajaran dan/atau bidang keahlian yang dibutuhkan (Pedoman Pelaksanaan Program SM-3T, 2012).

Dari latar belakang yang telah ditentukan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, (1) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T)? (2) Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T)?

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditentukan, adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui, (1) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T), (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T).

METODE

Populasi pada penelitian ini adalah alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang berpartisipasi mengikuti program SM-3T yang terdiri dari 5 angkatan dengan jumlah sebanyak 18 orang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Populasi

No Angkatan Jumlah

1 Satu ( Tahun 2011) 6 Orang

2 Dua (tahun 2012) 9 Orang

3 Tiga (2013) 2 Orang

4 Empat (2014) 1 Orang

Jumlah 18 Orang

Mengingat jumlah populasi yang sedikit, maka akan diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 18 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan kuesioner atau angket. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 18 responden yang

merupakan seluruh alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi yang mengikuti program SM-3T melalui kuesioner online. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, (1) data primer, diperoleh dari responden secara langsung melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang dijadikan sampel penelitian,

(6)

(2) data sekunder, diperoleh dari dokumen-dokumen atau data-data yang terdapat pada Fakultas Ekonomi yang berupa data alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi, dan pada Lembaga Rektorat Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang berupa data peserta yang dinyatakan lulus untuk mengikuti program SM-3T dari tahun ke tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Statistical

Program Social Scence (SPSS) 16.0 for Windows dengan menggunakan factor analysis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan dan setelah diolah dengan SPSS 16.0 for Windows menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T dapat dijelaskan oleh persentase dari masing-masing faktor. Nilai total Variance Explained digunakan untuk mengetahui persentase dari enam faktor yang dianalisis. Hasil analisis faktor melalui SPSS menunjukkan persentase dari masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Total Variance Explained

Component Intial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of

Variance Cumulative% Total Variance% of Cumulative% 1 2 3 4 5 6 3.835 .885 .815 .278 .151 .036 63.915 14.756 13.588 4.626 2.509 .605 63.915 78.671 92.259 96.886 99.395 100.000 3.835 63.915 63.915

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa (1) faktor kemauan memiliki

eigenvalue sebesar 3,835 dengan nilai

varian sebesar 63,915%, (2) faktor kemampuan memiliki eigenvalue sebesar 0,885 dengan nilai varian sebesar 14,756%, (3) faktor kesempatan memiliki eigenvalue sebesar 0,815 dengan nilai varian sebesar 13,588%, (4) faktor status sosial memiliki

eigenvalue sebesar 0,278 dengan nilai

varian sebesar 4,626%, (5) faktor kegiatan program memiliki eigenvalue sebesar 0,151 dengan nilai varian sebesar 2,509%, dan (6) faktor keadaan alam sekitar memiliki

eigenvalue sebesar 0,360 dengan nilai

varian sebesar 0,605%.

Untuk menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T, dapat dilakukan dengan ekstraksi faktor. Ekstraksi faktor dapat dijelaskan oleh total persentase dari masing-masing faktor utama. Faktor-faktor utama tersebut adalah faktor kemauan memiliki nilai parameter eigenvalue > 1.

Untuk mengetahui distribusi dimensi-dimensi yang belum dirotasi kedalam faktor yang telah terbentuk maka dapat dilihat pada output SPSS 16.0 (Rotated

Component Matrix). Faktor yang mampu

menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

(7)

Tabel 3. Faktor yang menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T

Faktor Eigenvalue Varianced

Explained (%) Faktor Loading

Kemauan 3.835 63.915 .914

Kemampuan .885 14.756 .940

Kesempatan .815 13.588 .869

Status Sosial .278 4.626 .438

Kegiatan Program .151 2.509 .926

Keadaan Alam Sekitar .036 .605 .558

Berdasarkan dari Tabel 3 di atas, dapat dijelaskan bahwa faktor yang memiliki eigenvalue > 1 adalah fakor kemauan, total nilai varianced explained dari faktor kemauan mampu menjelaskan sebesar 63.915%. Dengan demikian 63.915% dari seluruh variabel yang ada, dapat dijelaskan oleh satu faktor yang terbentuk. Kemauan memiliki varianced

explained 63.915%, artinya bahwa faktor

kemauan mampu menjelaskan partisipasi

alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T sebesar 63.915%.

Menentukan nama faktor yang telah terbentuk untuk masing-masing faktor bersifat subjektif, kadangkala variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. Untuk melihat nilai faktor loading dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Rotated Component Matrix Component Matrixa Component 1 Kemauan Kemampuan Kesempatan Status Sosial Kegiatan Program Keadaan Alam Sekitar

.914 .940 .869 .438 .926 .558

Bedasarkan Tabel 4 di atas, faktor yang terbentuk dari faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program dan faktor keadaan alam sekitar. Masing-masing kelompok faktor tersebut memiliki

loading tertinggi disetiap komponen, yaitu

(1) faktor kemauan 0,914, (2) faktor kemampuan sebesar 0,940, (3) faktor kesempatan sebesar 0,869, (4) faktor status sosial sebesar 0,438, (5) faktor kegiatan program sebesar 0,926 dan (6) faktor keadaan alam sekitar sebesar 0,558.

Kemudian untuk menentukan dimensi atau faktor partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T yang paling dominan digunakan parameter koefisien

varimax atau mendekati -1. Nilai yang

mendekati 1 diawali oleh nilai 0,50 sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali oleh -0,50. Secara lebih rinci hasil ringkasan rotasi dari matriks faktor memuat nilai varimax rotation, dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

(8)

Tabel 5. Matriks Rotasi Hasil Anallisis Faktor

Dimensi atau faktor partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program

SM-3T varimax rotation (%)

Kemauan 63.915

Berdasarkan tabel 5 maka faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T adalah faktor kemauan dengan varimax

rotation 63.915 %.

Pembahasan

Partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T dipengaruhi oleh faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program, dan faktor keadaan alam sekitar. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Slamet dan Sastropoetra, bahwa faktor yang mempengaruhi partisipasi, yaitu faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program, dan faktor keadaan alam. Dengan demikian untuk menjelaskan yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T, dapat dilihat dari faktor-faktor yang memiliki

eigenvalue > 1, yaitu faktor kemauan.

Kemauan mempunyai pengaruh besar terhadap partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T. Kemauan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor ini paling dominan disebabkan karena kemauan untuk berpartisipasi merupakan kunci utama bagi tumbuh dan berkembangnya partisipasi seseorang (Slamet, 2003). Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri dalam pengertian, mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya, serta meningkatkan taraf kehidupan. Jadi, pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di

samping itu juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat kepribadian. Sehingga tumbuhnya kemauan alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi berpartisipasi dalam mengikuti program SM-3T didominasi karena adanya kemauan yang besar dalam diri alumni.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan yaitu, (1) faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM-3T) yaitu sebanyak enam faktor. Faktor-faktor tersebut, diantaranya (a) faktor kemauan yang memiliki

eigenvalue sebesar 3,835 dengan nilai

varian sebesar 63,915%, (b) faktor kemampuan yang memiliki eigenvalue

sebesar 0,885 dengan nilai varian sebesar 14,756%, (c) faktor kesempatan yang memiliki eigenvalue sebesar 0,815 dengan nilai varian sebesar 13,588%, (d) faktor status sosial yang memiliki eigenvalue sebesar 0,278 dengan nilai varian sebesar 4,626%, (e) faktor kegiatan program yang memiliki eigenvalue sebesar 0,151 dengan nilai varian sebesar 2,509%, dan (f) faktor keadaan alam sekitar yang memiliki

eigenvalue sebesar 0,360 dengan nilai

varian sebesar 0,605%. (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T adalah faktor yang berasal dari dalam diri alumni, yaitu faktor kemauan sebesar 63.915%.

Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu,(1) disarankan kepada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan

(9)

Ganesha hendaknya memberikan informasi tentang keuntungan berpartisipasi dalam program SM-3T. Karena dengan berpartisipasi mengikuti program SM-3T dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap lulusan Jurusan Pendidikan Ekonomi guna mempersiapkan diri menambah bekal dan pengalaman tentang memberikan pendidikan khususnya di daerah 3T, yang nantinya dapat membentuk menjadi seorang tenaga pendidik atau guru yang tangguh dan profesional. (2) bagi alumni yang mengikuti program SM-3T, mereka akan dapat mengasah potensi dan bakat yang dimiliki. Jadi, diharapkan bagi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi untuk berpartisipasi mengikuti program SM-3T agar dapat menambah bekal dan pengalaman yang nantinya dapat membentuk diri menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional. (3) bagi peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama sebaiknya menguji lebih lanjut, apakah benar faktor kemauan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi alumni dalam mengikuti program SM-3T.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2014. “Pilih CPNS atau SM3T, Potensi dan Realitas ”.Tersedia pada

http://www.diguru.info/2016/02/c pns-atau-sm3t.html (diakses tanggal 14 maret 2016).

Ahmadi, Abu.2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Davis, Keith dkk. 2001. Perilaku dalam

Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003.

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Gultom. 2001. Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. UKSW. Salatiga.

Indonesia, Peraturan Presiden Tentang

Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Nasional, Perpres No.7 tahun

2005

Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

2002. Maju Bersama

Mencerdaskan Indonesia.

Tersedia pada http:// sm-3t.dikti.go.id ( diakses pada tangal 27 desember 2015). Keputusan Menteri Negara Pembangunan

Daerah Tertinggal Republik Indonesia Nomor : 001/kep/M-Pdt/I/2005 Tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal.

Pedoman pelaksanaan Program sarjana mendidik Di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) 2012.

Poerwadarminta, W.J.S. 2008. Kamus

Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Sastropoetra, Santoso, Ahmad. 2007.

Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional.

Bandung: Alumni.

Slamet, Margono. 2003. Mahasiswa Dalam

Pembangunan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

(10)

. 2005. Mahasiswa Dalam

Pembangunan. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Slamet, Y. 1994. Pembangunan

Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta : Sebelas

Maret University Press.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Satu

Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

. 2007. Sosiologi Satu Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono, 2010. Statistik Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Tegeh, I Made. 2016. “Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T)”. Makalah disajikan dalam

Kenali SM-3T untuk Diri dan

Bangsa. HMJ PGSD

Singaraja,12 April 2016.

Winardi. 2007. Manajemen Perilaku Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta:

Gambar

Tabel 3. Faktor yang menjelaskan partisipasi alumni Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam mengikuti program SM-3T

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Antenatal care adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan. guna mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan

Selain itu, Sarle (dalam Rohmadi 2004: 32) juga meyebutkan ciri-ciri ilokusi komisif, yaitu berjanji, bersumpah atau mengancam. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan

OBH diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet hisap yang memiliki rasa yang enak.. sehingga meningkatkan efektivitas

Murid mampu menulis kosa kata dan teks yang didengarnya dengan aksara Jawa.. Murid mampu menuliskan kembali kalimat yang didengarnya dengan aksara

Pada rancangan ketel uap pipa api mini dari PDP 1 (2014) bahwa laju aliran kalor pada pipa api belum dilakukan analisa teoritis, untuk itu perlu dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian PPKn tentang guru PPKn dalam menguatkan karakter tangguh untuk mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa di SMPN 21 Surabaya didapatkan