• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Label reading habits, gender, knowledge, perception PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Label reading habits, gender, knowledge, perception PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL KEMASAN PANGAN PADA MAHASISWA FKM USU MEDAN 2015

Alvira Axza Fransiska Br Gintingˡ , Evawany Y. Aritonang², Zulhaida Lubis³ ˡ Alumni Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU

²Dosen Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155

Email: alvira.fransiska@yahoo.com ABSTRACT

Food label is any information about the food in the form of images, text, a combination of both, or other forms that are included in the packaging of food. The role of the labels on food products is vital in prouding educational advice for the community and into value added products. The labels will did consumers in selecting food products is needed. The study aims to determine the factors associated with the habit of reading food labels on students FKM USU Medan 2015.

This research is an deskriptif using cross sectional design. This study population are reguler students S1 FKM USU 2012-2014. Samples were taken using the method of proportional strata totaling 92 people. Primary data was collected through interviews using a questionnaire with accidental sampling method and presented in the form of a frequency distribution table.

The results showed that 68,5% of the students good knowledge, 55,4% had a moderate perception on food packaging labels, and 47,8% of students have a habit of being in reading food labels. Significantly, there is no relationship between the sexes with the habit of reading food labels (p = 0,223), there was no association with knowledge of the habit of reading the package of food labels label of food packaging (p = 0,195) and there is a correlation between the perception of the habit of reading the food label to label food packaging (p = 0,002).

To the goverment in order to improve the dissemination label food packaging as well as provide insight into the importance of reading to the community about the benefits of reading the information on label of food packaging.

Keywords: Label reading habits, gender, knowledge, perception PENDAHULUAN

Label adalah setiap keterangan men genai barang yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlak u (Peraturan Menteri Perdagangan No.67/ MDAG/PER/11/2013). Jadi label produk p angan harus memberikan informasi yang benar pada konsumen, karena setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas kedalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam, dan

atau dikemasan pangan (Peraturan Pemerin tah Nomor 69 tahun 1999).

Berdasarkan hasil survey The Food and Drug (FDA) pada tahun 2005, mengat akan bahwa dimana 60% sampai 80% konsumen di Amerika membaca produk label pangan sebelum membeli produk makanan baru dan 30% sampai 40% konsumen mengaku bahwa label produk pangan yang mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli jenis produk pangan (Philipson, 2005). Berdasarkan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahun 2003 oleh International Food Information Council (IFIC) mengatakan bahwa masyarakat Amerika membaca label makanan saat memutuskan untuk membeli suatu produk makanan. Lebih

(2)

dari 8 dari 10 konsumen atau sekitar 83% melihat komposisi atau informasi gizi pada label makanan, dimana 11% selalu melihat , 32% hampir selalu melihat, dan 40% kadang-kadang melihat label makanan. Hanya 13% masyarakat Amerika jarang menggunakan informasi label makanan da n 4% yang tidak pernah melakukan pemba caan label pada makanan. Konsumen Ame rika menunjukkan kesadaran yang tinggi terhadap informasi pada label gizi, dimana kandungan gizi yang menjadi perhatian konsumen adalah kalori 89%, diikuti lemak total 81%, natrium 75%, gula 73%, karbohidrat 72%, lemak jenuh 71%, dan kolesterol 66% (Borra, 2006).

Di Indonesia berdasarkan data Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) pada tahun 2007, mengungkapkan bahwa 6,7% konsumen di Indonesia yang mempe rhatikan label dalam memilih produk maka nan.

Rumusan Masalah

Sebagai mahasiswa kesehatan masyarak at yang bergerak dalam preventif dan prom otif, seharusnya mahasiswa kesehatan mas yarakat menanamkan perilaku hidup sehat salah satunya adalah dengan membaca lab el pangan kemasan sebelum mengkonsums i atau membeli suatu produk pangan. Berd asarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan membaca label kemasan pangan pada mahasiswa Fakultas Kesehata n Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Tujuan

Mengetahui faktor faktor yang berhubunga n dengan kebiasaan membaca label kemas an pangan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumate ra Utara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Popu lasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 FKM USU reguler 2012, 2013, dan 2014 yang berjumlah 2005 orang. Sampel yang digunakan adalah sebagian dari populasi mahasiswa S1 FKM USU mulai

masuk tahun 2012, 2013 dan 2014. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

( )

( ) ( ) Metode Pengumpulan Data

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan wawancara langsung pada mahasiswa FKM USU deng an menggunakan kuesioner.

Data Sekunder

Data sekunder, berupa data jumlah mah asiswa S1 FKM USU reguler 2012, 2013, dan 2014. Yang diperoleh dari Direktori Mahasiswa USU.

Metode Analisa Data Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuens i, distribusi proporsi setiap variable indepe nden dan dependen. Kemudian diolah seca ra deskriptif disajikan dalam bentuk tabe1 frekuensi untuk menentukan jumlah persen tase masing-masing variabel.

Analisis bivariat

Analisa data yang dilakukan analisa biv ariat karena untuk mengetahui hubungan a ntara variabel independen dengan depende n, maka kemudian data dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Distribusi Pengukuran Kebias-an Membaca Label KemasKebias-an PanganPada Mahasiswa FKM USU Medan 2015.

Kebiasaan Jumlah (n) Persentase (%)

Baik 7 7,6

Sedang 44 47,8

Kurang 41 44,6

Total 92 100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui dari 92 responden terdapat 44 responden (47,8%) mahasiswa yang memiliki kebiasa an membaca label kemasan pangan dalam kategori sedang. Dari Hal penelitian ini dapat dilihat bahwa mahasiswa FKM USU

(3)

belum memiliki perilaku yang baik dalam membaca label pada kemasan pangan dan kemungkinan mahasiswa FKM USU belum terbiasa membaca label kemasan pangan sebelum membeli suatu produk pangan serta belum sadar tentang manfaat dari membaca label pada kemasan pangan.

Tujuan dari pemberian label kemasan pangan adalah agar masyarakat yang membeli dan mengkonsumsinya memperoleh informasi yang benar dan jelas tentang setiap produk pangan yang dikemas, baik yang menyangkut asal, keamanan mutu, kandungan gizi maupun keterangan lain yang diperlukan, sebelum memutuskan akan membeli atau

mengkonsumsi produk pangan tersebut. Oleh sebab itu label memiliki fungsi sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen untuk menentukan pilihan (Moniharapon, 1998).

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari orang luar, namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan, menurut Benyamin Bloom dalam Notoatmodjo (2003) mengatakan perilaku didukung berdasarkan pengetahuan, sikap dan tindakan.

Tabel 2. Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015.

Jenis Kelamin

Kebiasaan Membaca Label Kemasan

Pangan Total

P value

Baik Sedang Kurang

n % n % n % n %

Laki-laki 5 13,1 18 47,4 15 39,5 38 100,0

0,223

Perempuan 2 3,7 26 48,2 26 48,1 54 100,0

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui dari 92 mahasiswa yang menjadi responden 13,1% mahasiswa laki-laki memiliki kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 47,4% mahasiswa laki-laki memiliki kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 39,5% mahasiswa laki-laki memiliki kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Sementara pada mahasiswa perempuan 3,7% memiliki kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 48,2% mahasiswa perempuan memiliki kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 8,1% mahasiswa perempuan memiliki kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan.

Tidak adanya hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan

jenis kelamin kemungkinan disebabkan karena responden merupakan mahasiswa yang memiliki lingkungan yang sama dalam menempuh pendidikan sehingga dalam Notoatmodjo (2007) lingkungan dapat mempengaruhi perilaku.

Dari hasil uji chi square diketahui bahwa tidak ada hubungan signifikan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan jenis kelamin pada mahasiswa laki-laki dan perempuan.

Tabel 3. Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Pengetah uan Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015.

Pengetahuan Label

Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan

Total P value

(4)

Pangan n % n % n % n %

Baik 6 9,5 33 52,4 24 38,1 63 100

0,195

Sedang 1 3,9 11 42,3 14 53,8 26 100

Kurang 0 0 0 0 3 100 3 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui dari 92 mahasiswa yang menjadi responden terdapat 52,4% mahasiswa me miliki pengetahuan baik tentang label pangan dengan kebiasaan sedang dalam m embaca label kemasan pangan dan 42,3% mahasiswa memiliki pengetahuan sedang tentang label pangan dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan. Berdasarkan hasil diatas mahasisw a memiliki pengetahuan baik tentang label kemasan pangan tetapi dalam kebiasaan membaca label kemasan pangan dapat dikatagorikan sedang membaca label

kemasan pangan dimana dalam teori Green dalam Notoatmodjo (2010) meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperila ku sehat tetapi tidak melakukannya, jadi jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik belum tentu pada aplikasinya seseora ng tersebut melakukannya.

Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label kemasan pangan pada mahasiswa FKM USU.

Tabel 4. Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Persepsi Tentang Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015.

Persepsi Tentang Label Pangan

Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan

Total

P value

Baik Sedang Kurang

n % n % n % n %

Baik 6 18,8 17 53,1 9 28,1 32 100,0

0,002

Sedang 1 2,0 26 51,0 24 47,0 51 100,0

Kurang 0 0 1 11,1 8 88,9 9 100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui dari 92 mahasiswa yang menjadi responden, lebih banyak pada mahasiswa berpersepsi baik dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan sebanyak 53,1% dan paling rendah pada mahasiswa berpersepsi kurang dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan sebanyak 88,9%.

Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan signifikan antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan persepsi tentang label pangan pada mahasiswa FKM USU.

(5)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Kebiasaan membaca label kemasan pangan pada mahasiswa FKM USU yang paling tinggi adalah pada kategori kebiasaan sedang sebanyak 47,8%.

2. Pengetahuan tentang label pangan paling tinggi pada mahasiswa FKM USU adalah pada kategori berpengetahuan baik sebanyak 68,5% dan persepsi tentang label pangan yang paling tinggi pada mahasiswa FKM USU adalah pada kategori berpersepsi sedang sebanyak 55,4%.

3. Ada hubungan signifikan persepsi dengan kebiasaan membaca label kemasan pangan. Sedangkan jenis kelamin dan pengetahuan tentang label pangan tidak memiliki hubungan signifikan dengan kebiasaan membaca label kemasan pangan

Saran

1. Kepada pemerintah agar dapat meningkatkan sosialisasi pentingnya membaca label kemasan pangan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat membaca informasi yang ada pada label pangan.

2. Kepada mahasiswa FKM USU agar selalu memperhatikan informasi labe l pangan kemasan pada saat berbelanja atau sebelum memutuska-n membeli produk pamemutuska-nga

DAFTAR PUSTAKA

Depdag RI, 2007. Hasil Kajian Badan Perl indungan Konsumen Nasional

(BPKN) di Bidang Pangan terkait Perlindungan Konsumen. Jakarta.

Borra, Susan, 2006. Consumer Perspectives on Food Labels, American Society for Nutrition. Am J Clin Nutr May 2006 Vol. 83 No. 5 1235s.

Kasjono, Heru Subaris, Yasril, 2009. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Moniharapon, E.1998. Analisis Klaim Iklan dan Label Pada Produk Pangan. Tesis Pasca Sarjana. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Promosi

Kesehatan dan Ilmu Prilaku. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. PT Rineka Cipta, Jakarta

Undang-undang RI, 1999. Tentang Perlindungan Konsumen.

Philipson, Tomas, 2005. Government Perspective Food Labeling. American Society of Clinical Nutrition. Am J Clin Nutr July 2005 Vol. 82 No. 1 262S-264S. http://ajcn.nutrition.org/content/82/1/ 262s.full. Diakses pada tanggal 11/02/2015

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip ini membuat bank konvensional maupun bank syariah melakukan kegiatan usaha menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat bertindak secara

Akal dan hati adalah sama sebagai substansi yang mengetahui dan berakal, namun berbeda dalam kemampuan menangkap wilayah pengetahuan, di mana hati lebih luas dari akal.. Relasi Akal

The thesis entitled in “The Influence of The Students’ Interest in Application of English Songs on The Students Ability in Pronouncing Words at The Eighth Year Students of MTsN 2

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PADA KANTOR PUSAT

Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya pada gambar 4.6 terjadi peningkatan kapasitas pelanggan dengan cara membandingkan antara sistem FCA dengan channel sharing

perpajakan dapat melakukan pembinaan dan pengawasan dengan baik, dipandang perlu mengatur tentang kewajiban pihak lain memberikan Data dan Informasi yang berkaitan dengan

Hal-hal yang sangat menarik dari kasus revisi taksonomi tersebut adalah, Anderson dan Krathwohl ingin lebih menampakkan atau mempertegas dimensi proses yang menjadi prinsip

Skripsi dengan judul “Analisis Profitabilitas berdasarkan Rasio PEARLS pada Credit Union di Surabaya” ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh