Tugas Akhir
(MO 0911336)
“Studi Perbandingan Laju Korosi dengan Variasi Cacat Coating pada pipa API 5L X65 dengan Media
Korosi NaCl”
Oleh:
Ika Marcelina S.D 4307 100 071
Dosen Pembimbing: Ir. Imam Rochani, M.Sc
Latar Belakang
Pipa sering digunakan
dalam Industri Korosi
Proteksi pipa Coating (painting)
Rumusan Masalah
Berapa nilai laju korosi pada pipa
ter-coating yang terdapat goresan pada
permukaannya?
Bagaimana morfologi permukaan
daerah cacat coating pada spesimen
dengan menggunakan foto SEM
Tujuan
Mengetahui nilai laju korosi pada pipa
ter-coating yang terdapat goresan pada
permukaannya.
Mengetahui morfologi permukaan daerah cacat
coating
pada spesimen dengan menggunakan
foto SEM (Scanning Electron Microscope).
Manfaat
Memberi gambaran mengenai perilaku laju
korosi dan morfologi permukaan pada
material yang terdapat cacat coating.
Batasan Masalah
Material yang digunakan adalah API 5L Grade X65. Menggunakan 2 jenis sistem coating (cat), yaitu:
a. Zinc ethyl silicate-modified epoxy-polyurethane
b. Zinc ethyl silicate-epoxy-glass flake epoxy
Tanpa pengelasan.
Cacat coating berupa goresan (scratch).
Tanpa perlindungan sacficial anode dan ICCP.
Menggunakan sel 3 elektroda dalam perhitungan laju
korosi.
Media korosi NaCl salinitas 35.
Metodologi Penelitian
Start
Latar Belakang
•Pipa sering digunakan dalam industri
•Korosi tidak dapat dihindari •Pengendalian korosi pada pipa (coating)
•Perlu dilakukan perhitungan laju korosi
Rumusan Masalah
•Berapa nilai laju korosi pada pipa ter-coating yang terdapat goresan pada permukaannya •Bagaimana morfologi permukaan daerah cacat coating pada spesimen dengan menggunakan foto SEM
Batasan Masalah
•Material yang digunakan API 5L X65 •Tanpa Pengelasan
•Diberi coating (2 macam) •Cacat coating berupa goresan •Tanpa perlindungan SA dan ICCP •Menggunakan sel 3 elektroda dalam perjitungan laju korosi
•Media NaCl salinitas 35
•Pengamatan difokuskan pada daerah cacat coating
Studi Literatur
•Penelitian sebelumnya •Jurnal
•Buku yang relevan •Internet
Persiapan material, alat dan media
Persiapan Alat
•Alat uji tarik (di Lab Konstruksi dan kekuatan T. Perkapalan ITS) •Alat foto SEM (di Lab Studi Energi & Rekayasa ITS)
•Alat pemotong spesimen
•Sel 3 elektroda dengan software Echem EDAQ (di Lab Volta Kimia MIPA ITS)
•Mesin CNC (di Lab CNC T. Sistem Perkapalan ITS)
Persiapan Media •NaCl 35 gram •1 liter aquades
Persiapan Material
•Pemotongan spesimen untuk uji laju korosi dan uji tarik (API 5L)
•Spesimen uji korosi berukuran 7x4x2 cm sebanyak 6 buah untuk masing-masing cat. Total 12 spesimen
Sandblasting Coating
Menggores permukaan spesimen Uji Tarik (API 5L)
Lanjutan..
A
Melakukan uji laju korosi dengan menggunakan sel 3
elektroda
Perhitungan Laju Korosi
Pengambilan foto SEM (Scanning Electron Microscope)
Analisa Hasil Laju Korosi dan foto SEM
Kesimpulan
Perhitungan Laju Korosi
Persamaan Faraday
Laju korosi dihitung dengan menggunakan
rumus:
CPR = K (a.i/n.D)
dengan: K = Konstanta (0.00327 untuk mmpy) a = berat atom terkorosi (gram)
i = kerapatan arus (μA/cm2 )
n = jumlah elektron valensi logam terkorosi D = densitas logam terkorosi (gram/cm3)
No
Material
Kode
Tensile Test Result
F. Ult (KN) σ ult (MPa)
1
1
160.5
615.13
2
2
161.0
616.08
3
3
159.0
608.43
Rata-rata
613.21
Hasil Uji Tarik Material API 5L
X65
Nilai hasil uji tarik tersebut masih termasuk dalam klasifikasi material baja 5L Grade X65 untuk nilai kekuatan tarik sesuai dengan standar API 5L-2004, yaitu
sebesar 531 s/d 758 Mpa. Hal tersebut menunjukkan bahwa material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja API 5L Grade X65.
Spesimen uji tarik dan uji laju korosi
Sebelum Patah Sesudah Patah
Pembuatan Goresan pada spesimen
40 mm 25 mm 40 mm 20 mm 70 mm 20 mm 20 mm 70 mm 40 mm 20 mm 40 mm Mesin CNC Endmill berdiameter 3 mmPersentase Cacat Coating
Luas permukaan spesimen = 2(7x4) + 2(2x7) + 2(4x2) = 56 + 28 + 16
= 100 cm2
Luas permukaan cacat coating = 2(0.2x4) + (0.3x4) = 1.6 + 1.2
= 2.8 cm2
Persentase cacat coating (1 gores) = (2.8/100) x 100% = 2.8%
Persentase cacat coating (2 gores) = 2 x ((2.8/100) x 100%) = 2 x 2.8%
Pengujian Laju Korosi
Elektroda Kerja
Elektroda Acuan
Grafik Log I (mA/cm
2) vs V (mV)
Spesimen dengan sistem coating 3 layer
(top coat berwarna coklat) dan 1 goresan
Spesimen dengan sistem coating 3 layer
(top coat berwarna coklat) dan 2 goresan
Lanjutan…
Spesimen dengan sistem coating 4 layer
(top coat berwarna putih) dan 1 goresan
Spesimen dengan sistem coating 4 layer
(top coat berwarna putih) dan 2 goresan
Grafik Hasil Analisis Tafel
y1 = -1.8825x-2.4175 y2 = 1.0263x-0.22 -1.8825x-2.4175 = 1.0263x-0.22 x = -0.755466 (Ecorr) y = 0.10107996 (Icorr)Perhitungan Laju Korosi
CPR = K (a.i/n.D)
9 . 7 2 090315 . 0 845 . 55 00327 . 0 x x x = 0.001044 mmpyHasil Perhitungan Icorr dan Laju Korosi untuk semua spesimen
Kode Spesimen
Icorr Rata-rata Icorr Laju Korosi
(µA/cm2) (µA/cm2) (mmpy) C1A 0.101 0.090315 0.001044 C1B 0.096 C1C 0.074 C2A 0.123 0.129387 0.001495 C2B 0.162 C2C 0.103 P1A 0.061 0.048877 0.000565 P1B 0.046 P1C 0.040 P2A 0.049 0.065461 0.000757 P2B 0.060 P2C 0.088
Hasil Foto SEM
C2B Perbesaran 500x C2B Perbesaran 1000x C2B Perbesaran 2500x
Kesimpulan
Nilai laju korosi untuk sistem coating 3 lapis dengan
persentase cacat coating 2.8% (1 gores) adalah
0.001044 mmpy, untuk persentase coating sebesar
5.6% (2 gores) adalah 0.001495 mmpy, sedang nilai laju korosi untuk sistem coating 4 lapis dengan persentase cacat coating 2.8% (1 gores) adalah 0.000565 mmpy, untuk persentase cacat coating sebesar 5.6% adalah 0.000757 mmpy.
Secara morfologi, permukaan spesimen pada daerah
cacat coating dengan menggunakan foto SEM menunjukkan bahwa sudah ada inisial korosi.
Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya apabila menggunakan
software Echem untuk perhitungan laju korosi, nilai scan rate bisa diperkecil, sekitar 0.1 mV/s.
2. Pada saat melakukan percobaan menggunakan sel 3
elektroda, usahakan jarak elektroda kerja dan elektroda acuan tidak terlalu jauh dan pada jarak yang tetap
namun tidak saling bersinggungan.
3. Untuk analisa yang lebih lengkap, dapat dilakukan foto
SEM-EDX untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dan XRD untuk mengetahui senyawa produk korosi.
Daftar Pustaka
API . 2004. Spesification 5L Forth Second edition, Spesification for
line pipe . Washington : API Published Service.
ASTM .(2002). ASTM A370-02 Standart Test Methods and
Difinition For Mechanical Testing Of Steel Product. Washington :API Published Service
Ersandi, Nicky. 2009. Tugas Akhir. “Studi Ekonomis Pengaruh Post
Weld Heat Treatment terhadap Umur Pipa”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Fu, A.Q and Y.F. Cheng. 2009. Jurnal. “Effect of Alternating Current
on Corrosion of a Pipeline Steel in a Chloride-Containing
Carbonate/Bicarbonate Solution”. Canada : University of Calgary
Fontana, Mars G, 1986, Corrosion Engineering Third Edition,
New York : Mc Graw- Hill.
Kusumo, Eko. 2009. Tugas Akhir. “Studi Pengaruh Scratch
Permukaan Terhadap Laju Korosi pada Pelat Baja Karbon Rendah”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Nurdin, Isdiriani dkk. 2005. Jurnal. “Inhibisi Korosi Baja dalam Air
Kondensat Terkontaminasi CuCl2 Menggunakan Natrium Fosfat”. Jakarta: LIPI.
Lanjutan..
Rahayu, Novita Dwi. 2010. Tugas Akhir. ”Studi Laju Korosi pada
Pipa Bawah Laut API 5L Grade X65 dengan Variasi Kecepatan Media”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Soegiono. 2006. Pipa Laut. Surabaya: Airlangga University Press. Supriyanto, 2007, Pengaruh Konsentrasi Larutan NaCl 2% dan
3,5% Terhadap Laju Korosi Pada Baja Karbon Rendah,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Supomo, Heri 2003. Buku Ajar Korosi. Jurusan Teknik Perkapalan
FTK – ITS Surabaya
Trethewey, K. R. & Chamberlain, J. 1991. Korosi, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka
Utama.
Tarigan, P. 2007. Modul Materi Pelatihan ”Coating Inspector