• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN DISERTASI MASITHA DEWI SARI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN DISERTASI MASITHA DEWI SARI NIM"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERUBAHAN STRESS OKSIDATIF MARKER MALONILDIALDEHYDE DAN REDOX ENZYME

GLUTHATHION PEROXIDASE

DENGAN PROGRESIFITAS SYARAF OPTIK PASKA PEMBERIAN GINKGO BILOBA PADA PENDERITA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER

RINGKASAN DISERTASI

MASITHA DEWI SARI NIM 088102004

PROGRAM STUDI DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

HUBUNGAN PERUBAHAN STRESS OKSIDATIF MARKER MALONILDIALDEHYDE DAN REDOX ENZYME

GLUTHATHION PEROXIDASE

DENGAN PROGRESIFITAS SYARAF OPTIK PASKA PEMBERIAN GINKGO BILOBA PADA PENDERITA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER

DISERTASI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K)

untuk dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara

Oleh:

MASITHA DEWI SARI NIM 088102004

PROGRAM STUDI DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PROMOTOR

Prof. dr. H. Aslim D Sihotang, Sp.M(KVR) Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan

KO-PROMOTOR

Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK Guru Besar Tetap Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan

KO-PROMOTOR

Prof. dr. Ropilah Abdul Rahman, MD, M.S. Opthal Guru Besar Tetap Department of Ophthalmology

Universiti Kebangsaan Malaysia Kuala Lumpur

(4)
(5)

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua : Prof. dr. H. Aslim D Sihotang, Sp.M(KVR)

Anggota : Prof. dr.H.Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK

Prof. dr. Ropilah Abdul Rahman, MD, M.S. Opthal Prof. dr. Syamsu Budiono, Sp.M(K)

Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt., Ph.D. dr. Gino Tan, Ph.D, Sp.PK

(6)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Masitha Dewi Sari

NIM : 088102004

Program Studi : Ilmu Kedokteran Jenis Karya : Disertasi

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas disertasi saya yang berjudul:

HUBUNGAN PERUBAHAN STRESS OKSIDATIF MARKER MALONILDIALDEHYDE DAN REDOX ENZYME

GLUTHATHION PEROXIDASE

DENGAN PROGRESIFITAS SYARAF OPTIK PASKA PEMBERIAN GINKGO BILOBA PADA PENDERITA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan disertasi saya tanpa meminta izin dari saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Dibuat di Medan

Pada Tanggal Januari 2013 Yang menyatakan

(7)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Hasil penelitian ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Masitha Dewi Sari Nim : 088102004

Materai 6000

Tanda Tangan

(8)

Kepada kedua orang tuaku, suamiku,anak-anakku tercinta, saudara-saudaraku, ompungku yang kusayangi, serta mertuaku, sebagai kenangan dan teladan.

Wahai manusia, Allah adalah Tuhan yang telah menurunkan Al-Quran kepada kalian Ayat – ayat Al-Quran, ada yang muhkamaat, mudah dipahami, itulah pokok- pokok kandungan Al-Quran. Dan sebagian lagi mutasyaabihaat, ayat- ayat yang sulit dipahami. Adapun orang – orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat, untuk mencari-cari fitnah, dan

menyimpang dari agama Allah Padahal tidak ada yang dapat mengetahui makna – makna yang sulit dipahami kecuali

Allah. Orang – orang yang memiliki ilmu yang dalam berkata, Kami tetap beriman kepada semua ayat-ayat Al-Quran karena semua ayat itu datang dari Tuhan kami. yang. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal (Ulul Albab).

Ali-Imran (3: 7)

(9)

HUBUNGAN STRESS OKSIDATIF MARKER MALONILDIALDEHYDE DAN REDOX ENZYME GLUTHATHION PEROXIDASE DENGAN PROGRESIFITAS SYARAF OPTIK PASKA PEMBERIAN GINKGO BILOBA PADA PENDERITA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER

ABSTRAK

Latar Belakang : Glaukoma merupakan kumpulan penyakit dengan neuropati optik yang ditandai dengan penurunan lapang pandangan dan peningkatan tekanan intraokuli sebagai faktor resiko utama. Glaukoma ini dapat menyebabkan kebutaan apabila tidak ditangani dengan segera. Berbagai patogenesis dikemukakan yang berhubungan dengan terjadinya glaukoma, salah satunya adalah keterlibatan radikal bebas dan redox enzyme. Berbagai antioksidan dan neuroprotektif telah dicoba pada penderita glaukoma tetapi hasilnya belium memuaskan.

Tujuan : Membuktikan hubungan stress oksidatif marker malonildialdehyde dan redox enzyme gluthathion peroxidase dengan progresifitas syaraf optik paska pemberian ginkgo biloba.

Metode : Sebuah studi eksperimental, prospektif, double blind, dengan kontrol telah dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan kadar plasma MDA dan sel darah merah GPx dengan spektrofotometri, pemeriksaan ketebalan retina dan optic nerve head dengan Stratus OCT, pemeriksaan lapang pandangan dengan Optopol 910 dalam menilai progresifitas syaraf optik paska pemberian ginkgo biloba.

Hasil : Subjek terpilih terdiri dari dua kelompok standar + GB dan standar + plasebo. Kelompok standar + GB terdiri dari 20 orang (27 mata) dan kelompok standar + plasebo terdiri dari 20 orang (26 mata). Pemeriksaan kadar plasma MDA dan sel darah merah GPx, tekanan intra okuli, lapang pandangan (MD dan PSD), lapisan serabut syaraf retina, optic nerve head dilakukan pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian. Pada awal penelitian, nilai rerata kadar MDA pada kelompok standar + GB adalah 2,50 ± 0,66 nmol/l dan nilai rerata kadar MDA pada kelompok standar + plasebo adalah 2,23 ± 0,82 nmol/l, nilai rerata kadar GPx pada kelompok standar + GB adalah 24,78 ± 3,24 μ/gHb dan nilai rerata kadar GPx pada kelompok standar + plasebo adalah 24,50 ±3,26 μ/gHb. Tampak penurunan kadar MDA dan peningkatan kadar GPx pada

(10)

kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan bulan keenam (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata MD dan PSD pada kelompok standar + GB masing –masing adalah 0,14 ± 0,04 dan 0,97 ±0,26, dan nilai rerata MD dan PSD pada kelompok standar + plasebo masing –masing adalah 0,18 ± 0,06 dan 0,94 ± 0,23. Tampak peningkatan lapang pandangan (MD dan PSD) pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan keenam (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata LSSR superior, nasal, inferior, temporal pada kelompok standar + GB masing-masing adalah 89,00 ± 8,60, 46,74 ± 5,58, 92,04 ± 4,58 dan 47,52 ±3,03 dan nilai rerata LSSR superior nasal, inferior, temporal pada kelompok standar + plasebo masing-masing adalah 92,96 ± 8,37, 50,92 ± 8,00, 95,58 ± 7,58 dan 49,65 ±7,42. Tampak perubahan ketebalan LSSR yang signifikan secara statistika pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada bulan ketiga dan bulan keenam penelitian (p<0,05). Pada awal penelitian, nilai rerata disc area (DA), cup area (CA), rim area (RA), cup disc ratio (CDR), cup disc ratio vertical (CDRV) dan cup volume (CV) pada kelompok standar + GB masing-masing adalah 2,50 ± 0,62, 1,52 ±0,37, 0,93 ± 0,02, 0,72 ± 0,14, 0,73 ± 0,14, 0,44 ± 0,10 dan nilai rerata disc area (DA), cup area (CA), rim area (RA), cup disc ratio (CDR), cup disc ratio vertical (CDRV) dan cup volume (CV) pada kelompok standar + plasebo masing-masing adalah 2,60 ± 0,68, 1,43 ±0,38, 1,03 ± 0,02, 0,70 ± 0,14, 0,75 ± 0,12, 0,44 ± 0,18. Tampak perubahan nilai optic nerve head ( RA, CDR, CDRV, CV) yang signifikan secara statistika pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05). Dengan menggunakan one way anova untuk menilai kadar MDA pada masing-masing kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05), sedangkan kadar GPx pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keeenam dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Tekanan intraokuli pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Lapang pandangan pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba (p<0,05). Ketebalan LSSR pada kedua kelompok pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Rim area, cup disc area dan cup disc ratio vertical pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian dijumpai perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hasil korelasi memperlihatkan adanya hubungan antara MDA dengan fungsi lapang pandangan (MD dan PSD), tekanan intra okuli dan optic nerve head (disc area dan cup area) pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba dan tampak adanya hubungan antara GPx dengan ketebalan LSSR inferior dan optic nerve head (cup disc ratio vertical dan cup volume)pada kelompok yang mendapat terapi ginkgo biloba.

(11)

Kesimpulan : Ginkgo biloba dapat merubah kadar stress oksidatif marker MDA dan redox enzyme GPx serta menurunkan progresifitas glaukoma dan ditemukan adanya hubungan antara stress oksidatif marker MDA dan redox enzyme GPx dengan progresifitas glaukoma paska pemberian ginkgo biloba.

Kata kunci : glaukoma sudut terbuka primer, ginkgo biloba, MDA, GPx, lapang pandangan, ketebalan LSSR, tekanan intra okuli, progresifitas syaraf optik.

(12)

CORRELATION BETWEEN OXIDATIVE STRESS MARKER MALONILDIALDEHYDE AND REDOX ENZYME GLUTHATHION PEROXIDE WITH OPTIC NERVE PROGRESSION AFTER GIVEN

GINKGO BILOBA IN PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA

ABSTRACT

Background : Glaucoma is a group of disease optic neuropathy with decrease of visual field and increase intra ocular pressure as a important factor. Glaucoma can caused blindness if there is not treat immediately. Oxidative stress is one of pathogenesis of glaucoma. Many trial of antioxidant and neuroprotective in glaucoma, but the result not satisfaction.

Objective : To investigate correlation between oxidative stress marker malonildialdehyde and redox enzyme gluthathion peroxidation with optic nerve progression after given ginkgo biloba in primary open angle glaucoma.

Methods : An experimental study, prospective, double blind , with control, had been conducted including laboratory examination of MDA and GPx level with spektrofotometry, visual field with Optopol 910, retinal thickness with Stratus OCT to measured glaucoma progression after ginkgo biloba treatment.

Result : The subjects were divided into two groups, standard + GB group ang standard + placebo group. Standard + GB group consist of 20 subject (27 eyes) and standard + placebo group consist of 20 subject (26 eyes). Laboratory examination of MDA level, GPx level,visual field examination, retinal nerve fiber layer and optic nerve head examination was done at the beginning, three month and six month exam. Research showed mean value MDA level at the beginning exam for standard + GB and standard + plasebo group were 2,50 ± 0,66 and 2,23 ± 0,62. Mean value GPx level at the beginning exam for standard + GB and standard + plasebo group were 24,75 ± 3,24 and 24,50 ± 3,28. Research showed decreased of MDA level and increased of GPx level at three month and six month exam for the group with ginkgo biloba treatment (p<0,05). Mean value of visual field (MD and PSD) at the beginning examination for standard + GB group and standard + placebo group were 0,14 ± 0,04, 0,97 ± 0,26 and 0,18 ±

(13)

0,06, 0,94 ± 0,23. Treatment of ginkgo biloba showed increase of visual field (p<0,05). Mean value of superior RNFL, nasal RNFL, inferior RNFL, temporal RNFL at the beginning examination for standard + GB group and standard + placebo group were 89,00 ± 8,60, 46,74 ± 5,58, 92,04 ± 4,58, 47,52 ± 3,03 and 92,96 ± 8,37, 50,92 ± 58,00, 95,58 ± 7,58, 49,65 ±7,42. Mean value of optic nerve head (DA, CA, RA, CDR, CDRV, CV) for standard + GB group and standard + placebo group were 2,50 ± 0,62, 1,52 ±0,37, 0,93 ± 0,02, 0,72 ± 0,14, 0,73 ± 0,14, 0,44 ± 0,10 and 2,60 ± 0,68, 1,43 ±0,38, 1,03 ± 0,02, 0,70 ± 0,14, 0,75 ± 0,12, 0,44 ± 0,18. Treatment of ginkgo biloba also showed increase of retinal nerve fiber layer (p<0,05) and showed an alterate optic nerve head (p<0,05). With one way anova statistic, showed a significant difference MDA in group with ginkgo biloba treatment, but in GPx showed a significant difference for the two groups. Visual field showed a significant difference in group with ginkgo biloba treatment. .Mean value of retinal thickness showed a significant difference in the two groups (p<0,05). In optic nerve head, mean value of rim area, cup disc ratio and cup disc ratio vertical showed a significant difference in group with ginkgo biloba treatment (p<0,05). Correlation result showed there was a correlation between MDA and visual field (MD and PSD), intra ocular pressure, optic nerve head and there was a correlation between GPx with retinal nerve fiber layer and optic nerve head.

Conclusion : Ginkgo biloba can alterate MDA level and GPx level, decreased glaucoma progression, and showed a correlation between MDA and GPx with glaucoma progression after ginkgo biloba treatment.

Key words : primary open angle glaucoma, ginkgo biloba, MDA, GPx, retinal thickness, optic nerve head, intraocular pressure, glaucoma progression.

(14)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya perjalanan panjang saya dalam menempuh studi S-3 Kedokteran ini dapat berakhir. Dengan izin-Nya dan disertai semangat berjuang tak pernah padam akhirnya saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Dengan tulus dan segala kerendahan diri perkenankan saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya, untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program studi Doktor.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD, KGEH atas kesempatan, fasilitas dan bantuan biaya pendidikan dalam mengikuti pendidikan program studi S-3. Demikian pula Pembantu Dekan I Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) atas bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan pendidikan S-3.

Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) sebagai Ketua Program Studi S-3 Ilmu Kedokteran dan mantan Rektor Universitas Sumatera Utara, di sela kesibukan menjalankan tugasnya masih bersedia memberikan dukungan dan dorongan. Demikian juga kepada Sekretaris Program Studi S-3 Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.THT-KL yang secara berkesinambungan memberikan dukungan, saran dan motivasi kepada saya selama mengikuti proses pendidikan S-3.

Prof. dr. H. Aslim D Sihotang, SpM(KVR), Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Tiada kata terucap selain syukur Alhamdulillah atas kesediaan dengan

(15)

ikhlas menjadi promotor, bersedia meluangkan waktu membimbing, mendorong, memberi masukan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan ketelitian dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian ataupun penulisan disertasi ini. Saya sangat bangga dapat dibimbing oleh tokoh sekaliber beliau yang benar-benar dapat menjadi panutan sebagai seorang pendidik sejati dengan kedalaman dan keluasan ilmu beliau.

Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK, Guru Besar Tetap Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan sebagai Ko-Promotor yang telah banyak membimbing, mendorong, memberi pengarahan dan saran-saran yang sangat berarti kepada saya. Beliau adalah motivator dan fasilitator terbaik, selalu mengalirkan energi positif, memberi solusi dan mengasah sisi spiritual saya sejak menjalani pendidikan S-3.

Prof. dr. Ropilah Abdul Rahman, MD, M.S, Opthal, Guru Besar Department of Ophthalmology Universiti Kebangsaan Malaysia Kuala Lumpur sebagai Ko-Promotor, yang bersedia membimbing, memberi petunjuk dan dorongan semangat dalam menyelesaikan pendidikan dan disertasi ini. Saya kagum akan kearifan, kelapangan hati dan sikap yang selalu menolong dari beliau.

Penguji disertasi Prof. dr. Syamsu Budiono, Sp.M(K), Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt., Ph.D, dr.Gino Tan, Ph.D, SpPK, Dr. dr. Rosita Juwita Sembiring, SpPK, yang telah bersedia memberikan penilaian dan masukan demi sempurnanya disertasi ini.

Para pemberi kuliah S-3 Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K); Prof.Dr.Sumono, MS; Drs. Sutarman, MSc. Ph.D; Alm. Prof. dr. Iskandar Zulkarnain Lubis, Sp.A(K); Prof. Dr.dr.Rozaimah Zain Hamid, MS, SpFK; dr. Adang Bachtiar, MPH,DSc; Dr. dr. Rosita Juwita Sembiring, SpPK; Dr.drs. Ridwan Siregar, M.Lib; atas pengajaran, bimbingan dan diskusi selama saya mengikuti pendidikan S-3.

(16)

Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD, K-GH, sebagai mantan Ketua Program Studi S-3 Ilmu Kedokteran dan Dr.drg. Ismet Danial Nasution, SpPros, sebagai mantan Sekretaris Program Studi S-3 Kedokteran yang selalu mendorong dan mendukung saya selama pendidikan S-3.

Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata dr. Delfi, M.Ked (Oph) SpM(K), yang telah memberikan izin dan kepercayaan kepada saya untuk mengikuti pendidikan program doktor.

Guru-guru saya di bidang Ilmu Kesehatan Mata dr. Chairul Bahri, SpM, dr. Moh. Dien, SpM, dr. Azman Tanjung, SpM, Prof. dr. H. Aslim D Sihotang, SpM(KVR), dr. Masang Sitepu, SpM, dr. Abdul Gani, SpM (Alm), dr. Bachtiar, SpM, dr. Suratmin, SpM(K), dr. Delfi, M.Ked (Oph), SpM(K), dr.H. Ariyani Atiyatul Amra, M.Ked (Oph), SpM dan seluruh supervisor lainnya, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah banyak mengajarkan Ilmu Kesehatan Mata kepada saya.

Drs. Abdul Jalil Arma, M.Kes yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan di bidang statistik penelitian.

Semua teman sejawat semasa pendidikan S-3 Kedokteran ini atas bantuan informasi ilmiah, dorongan moril dan kekompakan selama pendidikan S-3.

Kepada residen Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang banyak terlibat dalam penelitian, saya mengucapkan terima kasih.

Kepada Laboratorium Prodia Cabang Medan dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Prodia Jakarta saya mengucapkan terima kasih atas bantuan selama melakukan penelitian.

Sembah sujud dan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada ayahanda sekaligus promotor Prof. dr. H. Aslim D Sihotang, SpM (KVR) dan ibunda Hj. Meilina Hutabarat, orang tua yang

(17)

saya kagumi dan cintai, yang telah memberi tauladan, membimbing, mengajarkan kesabaran, kerendahan hati dan selalu bersyukur dalam menghadapi kehidupan ini, serta senantiasa memanjatkan doa yang tulus bagi keberhasilan anak-anaknya. Juga kepada kedua mertua ayahanda (Alm) H. Hasan Abubakar dan Hj. Syamsiah.

Suami yang tercinta dr. Heri Hendri, SpPD, tidak dapat saya ungkapkan kata-kata rasa syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan moril dan semangat yang telah mendampingi saya dalam suka duka menjalani pendidikan S-3. Demikian pula saya ungkapkan rasa cinta kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada anak-anak saya M. Baihaqi Azrai dan Sarah Lola Sari yang merupakan pelita hati dan dasar ketegaran saya. Mereka begitu sabar menanti, mendukung dan memberikan keceriaan bagi saya. Semoga kalian tetap menjadi anak-anak yang soleh, solehah dan membanggakan.

Ompung tercinta H.PTM.Hutabarat yang sangat saya kagumi dan cintai, yang selalu menjadi motivator dan penyemangat selama saya menjalani pendidikan S-3, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Saudara-saudaraku Mardiah Ika Jua Sari dan keluarga, Salman Sihotang, B.Comm, Ec, M.Si dan keluarga, dr. Fayza Sofia Sari dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan, perhatian serta persaudaraan yang erat selama ini. Semoga kita dapat terus membina kerukunan keluarga dan rasa saling mengasihi sampai masa mendatang.

Semua pihak yang telah banyak membantu, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan terbaik. Mudah-mudahan disertasi ini dapat memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan dunia Ilmu dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

(18)

Wabillahi taufiq walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(19)

RIWAYAT HIDUP 1. Data Pribadi

Nama : dr. Masitha Dewi Sari, M.Ked (Oph), SpM.

NIP : 197610242005012001

NIDN : 0024107601

Tempat/Tgl.Lahir : Medan/ 24 Oktober 1976

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Mata FK USU Pangkat/Golongan : Penata / III B

Jabatan : Lektor

Instalasi : Fakultas Kedokteran USU

Alamat Kantor : Departemen/ SMF Ilmu Kesehatan Mata FK USU- RSUP. H. Adam Malik Medan

Jl. Bunga Lau no 17 Medan

Telp : 061- 8368048

Alamat Rumah : Jl. Kutilang no 33 Medan

Telp : 061- 4574304

E-mail : [email protected] Status Perkawinan : Kawin

Nama Suami : dr. Heri Hendri, SpPD 2. Riwayat Pendidikan

 SD : SD Harapan Medan (1988)

 SMP : SMP Harapan Medan (1991)

 SMA : SMA Negeri 1 Medan (1994)

 S-1 : Fakultas Kedokteran USU Medan,

(20)

 Spesialis-1 : Fakultas Kedokteran USU Medan, 2005

 Spesialis-2/ Magister Klinik : Fakultas Kedokteran USU Medan, 2012

3. Riwayat Pekerjaan

 Dosen/ Staf Pengajar Tetap FK USU 2005 – Sekarang

 Dosen/ Staf Pengajar Tetap Ilmu Kesehatan Mata FK USU Sub Divisi Glaukoma 2005 – Sekarang

 Seksi Pendidikan Ilmu Kesehatan Mata FK USU –RSUP.H.Adam Malik Medan 2007 –Sekarang

4. Organisasi Profesi

 Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumatera Utara  Bendahara Persatuan Dokter Mata (PERDAMI) Cabang Sumatera

Utara

5. Pembicara:

 Pertemuan Ilmiah Tahunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) , Judul : “Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Retina di Sumatera Utara” , Batam, 2005.

 Sumatera Ophthalmology Meeting (SOM), Judul : “Anterior Ischemic Optic Neuropathy”, Medan, 2008.

 Seminar Ikatan Dokter Indonesia Cabang Sumatera Utara, Judul : “Penyakit Mata Merah”, Medan, 2009.

 Kongres Nasional Nyeri Indonesia, Judul : “Nyeri pada Mata”, Medan, 2012.

 Instruktur Try Out Ujian Kompetensi Dokter Indonesia, Medan, 2012

(21)

 Penguji Nasional Ujian Dokter Spesialis Mata Indonesia, Jakarta, 2012

6. Poster Ilmiah

 Squamous Cell of Conjunctiva, Pertemuan Ilmiah Tahunan Persatuan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI), Bali, 2004

 Glaukoma Sudut Terbuka Primer, Pertemuan Ilmiah Tahunan Persatuan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI), Bali, 2009

7. Pendidikan Tambahan (Kurus, Workshop, Training, Lokakarya, Simposium, Seminar)

 World Glaucoma Congress, Singapore, 2006

 Kongres Nasional Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Medan, 2006.

 Basic Course of Glaucoma, Singapore, 2007.

 Pertemuan Ilmiah Tahunan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Jakarta, 2007.

 Pertemuan Ilmiah Tahunan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Makassar, 2008.

 World Ophthalmology Congress, Hongkong, 2008.

 Seminar Bioetika dan Hukum Kedokteran, FK USU Medan, 2008.  Update in Oculoplasty and Reconstruction, Medan, 2008.

 Congress Asia Pacific Academy of Ophthalmology, Bali, 2009.  Advanced Science and Technology in Ophthalmology Toward

Vision 2020, Jakarta, 2009.

 Basic and Advance Diagnosis in Vitreoretinal Diagnosis, Cicendo Eye Hospital, Bandung, 2009.

 Lokakarya Gugus Jaminan Mutu (GJM), Medan, 2009.

 Workshop Optical Coherence Tomography, Singapore, 2010.  Workshop Eye Stimulator, Cicendo Eye Hospital, Bandung, 2010.

(22)

 Lokakarya Peran Mitra Bestari dalam Pengendalian Mutu Jurnal, FK USU, Medan, 2010.

 Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah, FK USU, Medan, 2010.

 Simposium dan Lokakarya Optical Coherence Tomography, Cicendo Eye Hospital, Bandung, 2010.

 Kursus Biologi Molekuler dan Imunologi, FK-UGM, Yogyakarta, 2010.

 Pertemuan Tahunan Ilmiah Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Semarang, 2010.

 Pelatihan Stimulated Patients, FK USU, Medan, 2010

 Cornea and Cataract Advance and Surgical Technique, Cicendo Eye Hospital, Bandung, 2011.

 Simposium dan Lokakarya Optical Coherence Tomography II, Cicendo Eye Hospital, Bandung, 2011.

 Seminar Phacoemusification, Jakarta Eye Centre, Jakarta, 2011  Glaucoma and Oculoplasty Course, Jakarta Eye Centre, 2011  Workshop Penyusunan Modul P3D Berbasis Kompetensi, FK USU,

Medan, 2011

 Workshop Ujian Kompetensi Dokter Indonesia, Medan, 2011  Attachment in Singapore National Eye Centre, Singapore, 2011  Workshop Ujian National Dokter Spesialis Mata Indonesia, Jakarta,

2012

 Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Surabaya, 2012

(23)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...vi

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR SINGKATAN...xix

DAFTAR DIAGRAM ...xxi

DAFTAR GAMBAR ...xxii

DAFTAR TABEL ...xxvii

DAFTAR LAMPIRAN ...258 BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang ...……… 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1. Tujuan Umum... 8 2. Tujuan Khusus... 8 1.4. Manfaat Penelitian... 9 1. Manfaat Teoritis... 9 2. Manfaat Metodologis... 9 3. Manfaat Aplikatif... 10 1.5. Orisinalitas... 10

1.6. Potensi Hak atas Kekayaan Intelektual... 11

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN... 12

2.1 Glaukoma Sudut Terbuka Primer... 12

(24)

2. Klasifikasi Glaukoma ... 13

3. Prevalensi... 14 4. Faktor Resiko... 14

2.2. Patogenese Neuropati Optik Glaukoma ... 17 1. Kerusakan Neuron Primer... 18

2. Kerusakan Neuron Sekunder... 21

2.3. Mekanisme Kerusakan Sel Ganglion Retina... 22

2.4. Progresifitas Glaukoma... 31

2.5. Stress Oksidatif Marker Malonildialdehyde... 36

1. Sumber Penghasil Radikal Bebas ... 36

2. MDA Hasil Utama Peroksidasi Lipid ... 39 3. MDA Sebagai Petanda Biologis Stress Oksidatif ... 44

4. MDA dan Glaukoma ... 47

2.6. Redox Enzyme Gluthathion Peroxidase... 48

1. Gluthathion... 48

2. Gluthathion Peroxidase... 49

2.7. Penatalaksanaan... 51

2.8. Ginkgo Biloba... 52

1. Ketersediaan Hayati Flavonoids Oral... 55

2. Peran Ginkgo Biloba pada Sistem Syaraf... 56

3. Ginkgo Biloba dengan MDA dan GPx... 59 2.9. Kerangka Teori... 61

(25)

2.10. Hipotesis Penelitian... 62 1. Hipotesis Mayor... 62 2. Hipotesis Minor... 62 2.11. Kerangka Konseptual... 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 64

3.1. Desain Penelitian... 64

3.2. Alur Penelitian... 64

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 65

3.4. Populasi Penelitian... 65

3.5. Kriteria Sampel Penelitian... 66

3.6. Besar Sampel... 67

3.7. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel... 68

3.8. Bahan dan Cara Kerja... 71

1. Prosedur Kerja Pemeriksaan Tekanan Intraokuli... 72

2. Prosedur Kerja Pemeriksaan Optik Disk... 73

3. Prosedur Kerja Pemeriksaan Lapang Pandangan... 74

4. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata... 78

5. Pemeriksaan Lapisan serabut Syaraf Retina dan Optic Nerve Head... 79.

6. Pengukuran Kadar Plasma MDA... 80

(26)

3.9. Cara Kerja Penelitian... 84

3.10 Manajemen dan Analisa Data... 87

1. Manajemen Data... 87

2. Analisa Data... 88

3.11 Landasan Etik Penelitian... 89

BAB IV HASIL PENELITIAN... 90

4.1. Karakteristik Umum Penelitian ... 90

4.2. Hasil Hubungan Kadar MDA dan GPx dengan Progresifitas Syaraf Optik... 114

BAB V PEMBAHASAN ... 226

5.1. Analisis Karakteristik Umum ... 227

5.2. Analisis Karakteristik Klinis ... 228

5.3. Analisis Hubungan MDA dan GPx dengan Progresifitas Syaraf Optik... 235

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 242 6.1. Simpulan... 242

6.2. Saran... 244

DAFTAR PUSTAKA ... 245

(27)

DAFTAR SINGKATAN

ATP = Adenin Trifosfat

AIF = Apoptotic Inducing Factor

ALEs = Advanced Peroxidation End Products

AMPA = Aminohidroksil Metilisoksazol Propionic Acid ARMD = Age Related Macular Degeneration

BCVA = Best Corrected Visual Acuity DNA = Deoxyribo Nucleic Acid GB = Ginkgo Biloba

GPx = Glutation Peroksidase GSH = Glutation (tereduksi) GSSG = Glutation (teroksidasi) H2O2 = Hidrogen Peroksida HNE = Hydroxynonenal

HPLC = High Performance Liquid Chromatography HSP 70 = Heat Shock Protein

LDL = Low Density Lipoprotein

LSSR = Lapisan Serabut Syaraf Retina MD = Mean Defect

MDA = Malonildialdehyde

m-Glur = G-protein-coupled ‘metabotropic’ glutamat receptors NADPH = Nicotinamide adenin dinucleotida phospat

NMDA = N-methyl D aspartat NO = Nitric Oxide

(28)

ONH = Optic Nerve Head

PARP = Poli ADP Ribose Polimerase POAG = Primary Open Angle Glaucoma PSD = Pattern Standart Defect

PUFA = Polyunsaturated Fatty Acid RGCs = Reactive Carbonyl Compounds ROS = Reactive Oxigen Species SDO = Sawar Darah Otak

Se = Selenium

SOD = Superoksida Dismutase SOR = Spesies Oksigen Reaktif

TBARS = Thiobarbituric Acid Reactive Substancector TIO = Tekanan Intra Okuli

(29)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1. Bagan Kerangka Teori ... 61 Diagram 3.2. Bagan Kerangka Konseptual ... 63

(30)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Stratus OCT... 35

Gambar 2.2. Sumber eksogen dan endogen radikal bebas ... 37

Gambar 2.3. Metabolisme asam arakhidonat dan peroksidase lipid ... 39

Gambar 2.4. Tiga fase reaksi berantai peroksidase ... 41

Gambar 2.5. Tahap skematis peroksidase lipid... 43

Gambar 2.6. Rumus bangun MDA ... 44

Gambar 2.7. Reaksi gluthathion peroxidase dengan oksidan... 50

Gambar 2.8. Stuktur Gingkolides... 53

Gambar 2. 9. Struktur Bilobalides ... 53 Gambar 2.10. Struktur Quarcetin, Kaemferol, Isorhamnetin ... 54

Gambar 2.11. Efek Gingko biloba ... 58

Gambar 4.1. Hubungan MDA dengan TIO pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 114

Gambar 4.2 Hubungan MDA dengan MD pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian ... 118

Gambar 4.3. Hubungan MDA dengan PSD pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 122 Gambar 4.4. Hubungan MDA dengan ketebalan LSSR superior

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir

(31)

penelitian ……….. 126

Gambar 4.5. Hubungan MDA dengan ketebalan LSSR nasal pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir

penelitian ... 130 Gambar 4.6. Hubungan MDA dengan ketebalan LSSR inferior

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga

dan akhir penelitian ... 134 Gambar 4.7. Hubungan MDA dengan ketebalan LSSR temporal

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian ...138 Gambar 4.8. Hubungan MDA dengan ketebalan mean LSSR

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian... 142 Gambar 4.9. Hubungan MDA dengan disc area pada kelompok

kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir

penelitian ... 146 Gambar 4.10. Hubungan MDA dengan cup area pada kelompok

kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir

(32)

Gambar 4.11. Hubungan MDA dengan rim area pada kelompok kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan k etiga dan akhir

penelitian ... 154 Gambar 4.12. Hubungan MDA dengan cup disc ratio pada

kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan bulan

keenam penelitian ... 158 Gambar 4.13. Hubungan MDA dengan cup disc ratio vertical

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

bulan keenam penelitian ... 162 Gambar 4.14. Hubungan MDA dengan cup volume pada

kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir

penelitian ... 166 Gambar 4.15. Hubungan GPx dengan TIO pada kelompok

standar+ GB dan kelompok standar + plasebo

pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 170 Gambar 4.16. Hubungan GPx dengan MD pada kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo

pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 174 Gambar 4.17. Hubungan GPx dengan PSD pada kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo

(33)

Gambar 4.18. Hubungan GPx dengan ketebalan LSSR superior pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian... 182 Gambar 4.19. Hubungan GPx dengan ketebalan LSSR nasal

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian... 186 Gambar 4.20. Hubungan GPx dengan ketebalan LSSR inferior

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian... 190 Gambar 4.21. Hubungan GPx dengan ketebalan LSSR temporal

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan

akhir penelitian... 194 Gambar 4.22. Hubungan GPx dengan ketebalan mean LSSR

pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga

dan akhir penelitian ... 198 Gambar 4.23. Hubungan GPx dengan disc area pada kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo

dari awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 202 Gambar 4.24. Hubungan GPx dengan cup area pada kelompok

(34)

pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian ... 206 Gambar 4.25. Hubungan GPx dengan rim area pada kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian ... 210 Gambar 4.26. Hubungan GPx dengan cup disc ratio pada kelompok standar+ GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 214 Gambar 4.27. Hubungan GPx dengan cup disc ratio vertical pada kelompok standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada awal, bulan ketiga dan akhir penelitian... 218 Gambar 4.28. Hubungan GPx dengan cup volume pada kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo pada

(35)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Karakteristik klinis dasar subjek pada awal penelitian ... 91 Tabel 4.2. Perbandingan nilai BCVA pada awal, bulan ketiga

dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar

+ GB dan kelompok standar + plasebo... 94 Tabel 4.3. Perbandingan nilai TIO pada awal, bulan ketiga dan

bulan keenam penelitian antara kelompok standar +

GB dan kelompok standar + plasebo ... 95 Tabel 4.4. Perbandingan kadar MDA pada awal, bulan ketiga

dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar

+GB dan kelompok standar + plasebo ... 96 Tabel 4.5. Perbandingan kadar GPx pada awal, bulan ketiga

dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar

+GB dan kelompok standar + plasebo ... 97 Tabel 4.6. Perbandingan nilai MD pada awal, bulan ketiga dan

bulan keenam penelitian antara kelompok standar

+GB dan kelompok standar + plasebo ... 98 Tabel 4.7. Perbandingan nilai PSD pada awal, bulan ketiga dan

bulan keenam penelitian antara kelompok standar

+GB dan kelompok standar + plasebo... 99 Tabel 4.8. Perbandingan ketebalan LSSR superior pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara

kelompok standar+GB dan kelompok standar+plasebo ... 100 Tabel 4.9. Perbandingan ketebalan LSSR nasal pada awal, bulan

ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok

standar +GB dan kelompok standar + plasebo……… 101 Tabel 4.10. Perbandingan ketebalan LSSR inferior pada awal,

bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar +

(36)

Tabel 4.11. Perbandingan ketebalan LSSR temporal pada awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar

+ plasebo... 103 Tabel 4.12. Perbandingan ketebalan mean LSSR pada awal,

bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar +

plasebo... 104 Tabel 4.13. Perbandingan nilai ONH disc ratio pada awal, bulan

ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo... 105 Tabel 4.14. Perbandingan nilai ONH cup area ratio pada awal,

bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar +

plasebo ... 106 Tabel 4.15. Perbandingan nilai ONH rim area pada awal, bulan

ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok

standar + GB dan kelompok standar + plasebo... 107 Tabel 4.16. Perbandingan nilai ONH cup disc ratio pada awal,

bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar +

plasebo ... 108 Tabel 4.17. Perbandingan nilai ONH cup disc ratio vertical pada

awal, bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar

+ plasebo ... 109 Tabel 4.18 Perbandingan nilai ONH cup volume pada awal,

bulan ketiga dan bulan keenam penelitian antara kelompok standar + GB dan kelompok standar...110 Tabel 4.19 Karakteristik klinis dasar subjek pada akhir penelitian... 112

(37)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Komisi Etik... 258 Lampiran 2 Informed Consent ... 259 Lampiran 3 Analisis Statistik ... 265

Referensi

Dokumen terkait