• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN BUDAYA III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN BUDAYA III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN BUDAYA III

REVITALISASI IDENTITAS MELALUI BAHASA DAN BUDAYA MARITIM

Penyunting Ahli Dr. I Ketut Sudewa, M.Hum

Penyunting Pelaksana Drs. I Wayan Teguh, M.Hum

DENPASAR, 25 – 26 SEPTEMBER 2018

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2018

(3)

vii

TERJEMAHAN ISTILAH KELAUTAN BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA

Ida Ayu Made Puspani ... 163 FUNGSI DAERAH PESISIR DARI MASA KE MASA DI BALI

(KAJIAN KEPUSTAKAAN)

Ida Ayu Putu Mahyuni ... 172 SISTEM SEWA KONTRAK BERDASARKAN KURS DALAM NIAGA

BANDAR DI BULELENGBALI, PERTENGAHAN ABAD XIX

Ida Ayu Wirasmini Sidemen ... 178 FUNGSI MITOS BHATARA BAGUS BALIAN: PUTRA DEWA DAN PUTRI PENDETA

Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidada ... 186 KONTROVERSIAL PERDAGANGAN KERAMIK KUNO HASIL

PENGANGKUTAN DI LAUT CIREBON JAWA BARAT

Ida Bagus Sapta Jaya ... 197 WISATA BAHARI SEBAGAI DAYA TARIK OBYEK WISATA

POTENSIAL:STUDI KASUS PANTAI SANUR, DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR-BALI

Ketut Darmana ... 203 PELATIHAN PENULISAN JURNALISTIK BAGI SISWA SMAN 1 KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG

Ketut Riana, S.U, Putu Evi Wahyu Citrawati, I Nyoman Darma Putra,

Made Sri Satyawati, Wayan Teguh ... 212 MITOS TOKOH KEBO IWA DI PANTAI SOKA, TABANAN

Luh Putu Puspawati ... 218 PENGAMAN BATIN SEBAGAI SUMBER GAGASAN PENULISAN

KREATIF JURNALISTIK-SASTRA DI SMAN I PETANG KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

Maria Matildis Banda, Ida Bagus Jelantik SP, I Made Suarsa,

Sri Jumadiah dan I Komang Paramartha ... 223 ASPEK MODAL DALAM PENULISAN KARYA SASTRA PRAGMATIS Maria Matildis Banda, Sri Jumadiah ... 232 AMA DAN EMANSIPASI WANITA

Ngurah Indra Pradhana ... 242 VARIASI POLA DESKRIPSI PADA ISTILAH BUDAYA BALI PADA TEKS BERBAHASA INGGRIS

(4)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 212 Denpasar, 25-26 September 2018

PELATIHAN PENULISAN JURNALISTIK BAGI SISWA SMAN 1 KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG

Ketut Riana, S.U, Putu Evi Wahyu Citrawati, I Nyoman Darma Putra, Made Sri Satyawati, Wayan Teguh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana eviwahyu78@gmail.com

ABSTRAK

Penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah/ragam jurnalis tidak dapat dilepaskan dari kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa Nasional maupun sebagai bahasa Negara.Dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, yang penting dicermati adalah fungsinya sebagai lambang kebangsaan (Nasional).Sebagai penutur/pemakai bahasa Indonesia, kita harus bangga memiliki bahasa Nasional yang di dalamnya tercermin nilai-nilai social budaya bangsa. Atas dasar kebanggaan itu, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan, dan rasa kebanggaan memakainya senantiasa kita bina. Dalam kaitan ini, bahasa Indonesia ragam juranlis merupakan salah satu variasi bahasa Indonesia dalam proses pembinaan dan pengembangannya. Penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam tulis-menulis secara cermat tentu dapat meningkatkan rasa kebanggaan penulisnya.

Selain itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta manfaat yang dapat diberikannya pada perencanaan dan pelaksanaan kita, baik melalui penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran di lembaga-lembaga pendidikan maupun melalui penulisan buku-buku, dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Kata Kunci: Pelatihan, Karya Ilmiah, Ragam Bahasa Jurnalis

1. Latar Belakang

Kabupaten Badung terletak ditengah-tengah Pulau Bali, membentang dari utara ke selatan. Kabupaten Badung, merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bali, dengan penghasilan masyarakat dari sektor pariwisata.

Kecamatan Kuta Selatan, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Badung. Terletak diujung selatan Kabupaten Badung, maupun ujung selatan Pulau Bali, kecamatan Kuta Selatan merupakan kecamatan terbaru yang merupakan pecahan dari Kecamatan Kuta. Dahulu sebelum dikembangkan menjadi kecamatan baru, kuta selatan berada di bawah kecamatan Kuta.Potensi yang ada di wilayan Kuta Selatan sangat besar, terutama di sektor Pariwisata.

(5)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 213 Denpasar, 25-26 September 2018

Luas wilayah kecamatan Kuta Selatan 101, 13 km2. Kecamatan Kuta Selatan memiliki 6 kelurahan/desa, yaitu kelurahan Pecatu, kelurahan Ungasan, Kelurahan Kutuh, Kelurahan Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, dan Kelurahan Jimbaran.

Pelatihan tentang Jurnalistik bagi siswa SMA se Kecamatan Kuta Selatan merupakan suatu program Pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membina siswa dalam hal penulisan tentang Jurnalistik yang meliputi pelatihan penulisan karya ilmiah, penulisan majalah dinding (madding), penulisan Koran sekolah, dan lain-lain. Tujuan lainnya agar dapat melatih para siswa mengembangkan kreativitasnya dalam hal ragam jurnalistik.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2017 ini, difokuskan kepada Siswa SMA yang ada di Kecamatan Abiansemal, yang terfokus pada SMAN 1 Kuta Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pengabdian yang berjudul tentang Pelatihan Penulisan Ketrampilan Jurnalistik Bagi Siswa SMA Se Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung,menyasar siswa yang mengikuti ekstra jurnalistik.

SMAN 1 Kuta Selatan merupakan salah satu SMAN yang ada di daerah Kuta Selatan tepatnya diujung Pulau Bali. Terletak di Jalan Ketut Jedug, Desa Kutuh, berada di tengah-tengah kawasan wisata Pantai Pandawa. Sekolah ini berdiri pada 9 September 1999. Pada saat pendirian awal, sekolah ini baru memiliki 70 siswa yang terbagi ke dalam 2 kelas, dengan tenaga pendidi sebanyak 20 orang guru, dan 1 orang pegawai administrasi. Kepala sekolah pertama adalahDrs. I Putu Jaya Kusuma. Pada awal pendirian, sekolah ini menumpang pada kelas di sekolah SMPN 3 Kuta ( sekarang SMPN 2 Kuta Selatan). Pada saat ini SMAN 1 Kuta Selatan telah memiliki gedung tersendiri dengan beberapa fasilitas penunjang yang cukup memadai. Dengan ruang belajar sebanyak 12 kelas, 1 ruang kantor, 2 ruang Lab IPA, 1 lab computer, 1 lab bahasa, 1 ruang UKS, dan 1 kantin sekolah.

(6)

214 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

2. Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah dalam tulisan ini antara lain kurangnya pengetahuan dan keterampilan siswa-siswa SMA dalam penulisan jurnalistik, dan bagaimanakah bentuk penulisan madding serta koran sekolah yang baik sesuai dengan kriteria penulisan jurnalistik?.

3. Pembahasan

Pelatihan penulisan jurnalistik ini merupakan pelatihan pertama yang dilakukan oleh Pengabdi, terutama oleh Prodi Sastra Indonesia.Hal ini didasarkan pada berkembangnya informasi/berita secara online yang sangat pesat, tanpa adanya suatu informasi yang benar, sehingga banyak informasi yang didapatkan secara salah/hoax.

Secara harfiah, kata Jurnalistik berasal dari kata jurnalism atau jurnalisme yang berarti kegiatan mengumpulkan berita. Juga berarti kegiatan mempoduksi surat kabar. Dengan kata lain jurnalisme mengandung maksud kegiatan yang dilakukan oleh seorang wartawan. Sedangkan kata jurnalistik dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang berkaitan dengan pekerjaan kewartawanan. Pengertian yang berkembang di dalam masyarakat, istilah jurnalistik sama dengan jurnalisme yaitu kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit dan menulis untuk dipublikasikan melalui media masa baik media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud media cetak adalah surat kabar, majalah dan lain-lain, sedangkan media elektronik yaitu siaran radio.

Pada pelatihan penulisan jurnalistik di SMAN 1 Kuta Selatan ini diikuti oleh siswa yang memilih ekstra jurnalistik. Karena nantinya mereka yang akan dianggap tepat untuk menjadi seorang jurnalis yang baik. Kedepannya mereka mampu menghasilkan berita yang dapat dibagikan bagi teman-teman di Sekolahnya, seperti madding, ataupun koran kampus. Sekolah ini dipilih sebagai tempat pengabdian karena pada SMAN 1 Kuta Selatan memiliki 1 buah jurnal yang dikelola oleh pihak sekolah, dan dibantu oleh para siswa dalam hal mengedit bahan-bahan tulisan yang masuk.Siswa juga dilibatkan untuk menjadi editor mana tulisan yang layak dan bagus untuk dimuat dalam jurnal sekolahnya.

(7)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 215 Denpasar, 25-26 September 2018

Metode yang dipergunakan dalam pelatihan ini adalah menggunakan metode ceramah, kemudian diberikan latihan tentang bagaimana cara membuat berita yang baik menurut aturan jurnalistik. Ceramah diberikan oleh 2 orang pembicara, yang semuanya merupakan pakar serta wartawan media cetak yang ada di Bali.

Karakteristik Bahasa Jurnalis berbeda dengan karakteristik bahasa non jurnalis.biasanya dalam ragam bahasa ilmiah, kita harus berpatokan pada ragam baku yang sesuai dengan kaidah EYD. Namun dalam ragam Jurnalistik ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti (1) Kalimat harus bersifat lugas, singkat, padat, dan kata-kata yang dipergunakan harus seekonomis mungkin.. (2) Bahasa Jurnalistik harus mengandung unsur 5 W dan 1 H, yaitu :What, Where,

When, Who, Why, dan How. (3) Dalam teras berita diutamakan unsur WHAT dan WHEN, sedangkan unsur lainnya dijabarkan pada paragraf berikutnya. Teras

berita atau yang dikenal dengan istilah Lead adalah paragraf pertama dalam sebuah berita yang mengandung gambaran umum suatu berita. (4) Paragraf dalam sebuah teras berita hendaknya berbentuk berita pendek, antara 1-3 kalimat. (5) Struktur kalimat bersifat sederhana kurang lebih satu kalimat tunggal dengan satu buah gagasan utama. (6) Dalam berita yang baik, hendaknya tidak mencampuradukkan struktur kalimat pasif dan kalimat aktif dalam suatu kalimat. (7) Pada sebuah berita dapat menggunakan kutipan langsung. (8) Pada bahasa Jurnalistik, selalu menghindari kata-kata yang bersifat mubazir, menggunakan ungkapan yang bersifat klise, dan membatasi penggunaan istilah teknis, istilah asing, dan istilah daerah

Contoh

(1) Tentang Mengantarkan Anak di Hari Pertama Sekolah. Judul ini kurang menarik pembaca, karena mungkin saja masyarakat kurang paham maksud judul tersebut. Alangkah baiknya jika, judul dibuat menjadi Mengantarkan Anak Hari Pertama Sekolah membawa dampak yang bagus buat anak. (2) Ujarnya ―memang tidak mudah mengantarkan anak di hari pertama

sekolah, apalagi buat orang tua yang bekerja‖. Jika dilihat dari segi penulisan jurnalistik yang baik, kata ujarnya sebaiknya diletakkan diakhir

(8)

216 Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III Denpasar, 25-26 September 2018

kalimat, sehingga menjadi,―memang tidak mudah mengantarkan anak di hari pertama sekolah, apalagi buat orang tua yang bekerja‖. ujarnya. (3) Mengantarkan anak di Hari Pertama Sekolah. Contoh ini termasuk ke

dalam Teras Berita. Teras berita merupakan paragraf awal atau pertama yang mengandung gambaran umum tentang sebuah berita. Teras berita juga disebut dengan Lead. Biasanya dalam sebuah teras berita terdapat 1— 3 kalimat tunggal dengan satu buah gagasan utama.

(4) ―Kita sebagai orang tua wajib mengantarkan anak-anak kita di hari pertama sekolah, agar membawa dampak positif bagi perkembangan Psikologis mereka‖. Ujar Beliau‖. Dalam sebuah berita yang baik, kutipan itu penting untuk menujukkan bahwa memang berita itu benar adanya dan bukan berita hoax seperti berita-berita yang marak saat ini.

4. Simpulan

Secara harfiah, kata Jurnalistik berasal dari kata jurnalism atau jurnalisme yang berarti kegiatan mengumpulkan berita. Juga berarti kegiatan mempoduksi surat kabar. Dengan kata lain jurnalisme mengandung maksud kegiatan yang dilakukan oleh seorang wartawan. Sedangkan kata jurnalistik dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang berkaitan dengan pekerjaan kewartawanan. Pengertian yang berkembang di dalam masyarakat, istilah jurnalistik sama dengan jurnalisme yaitu kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit dan menulis untuk dipublikasikan melalui media masa baik media cetak maupun media elektronik.

Berita merupakan peristiwa atau wacana yang dituturkan, dikabarkan, atau disebarluaskan melalui sebuah media cetak ataupun media online. Penyebarluasan peristiwa/wacana yang dikemas dalam bentuk berita melalui media massa memerlukan ragam bahasa khusus, yang kemudian dikenal menjadi ragam bahasa media massa atau ragam jurnalistik.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan ragam Jurnalistik antara lain (1) Kalimat harus bersifat lugas, singkat, padat, dan kata-kata yang dipergunakan harus seekonomis mungkin. (2) Bahasa Jurnalistik harus mengandung unsur 5 W dan 1 H, yaitu :What, Where, When, Who, Why, dan How. (3) Dalam teras berita diutamakan unsur WHAT dan WHEN, sedangkan unsur

(9)

Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III 217 Denpasar, 25-26 September 2018

lainnya dijabarkan pada paragraf berikutnya.4) Paragraf dalam sebuah teras berita hendaknya berbentuk berita pendek, antara 1-3 kalimat. (5) Struktur kalimat bersifat sederhana kurang lebih satu kalimat tunggal dengan satu buah gagasan utama. (6) Dalam berita yang baik, hendaknya tidak mencampuradukkan struktur kalimat pasif dan kalimat aktif dalam suatu kalimat. (7) Pada sebuah berita dapat menggunakan kutipan langsung. (8) Pada bahasa Jurnalistik, selalu menghindari kata-kata yang bersifat mubazir, menggunakan ungkapan yang bersifat klise, dan membatasi penggunaan istilah teknis, istilah asing, dan istilah daerah.

Daftar Pustaka

Alwi, H. dkk.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.(ed ketiga). Jakarta : Balai Pustaka

Gunawan, M. 2014. Seandainya Saya Wartawan Tempo.Jakarta: Tempo Publshing.

Rosihan, A. 1984.Bahasa Jurnalistik dan Komposisi.Jakarta: Pradnya Paramita. Widagdho, Joko. 1997. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa di

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widjono, H.s. 2007.Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan adalah dengan cara deskriptif kualitatif dari hasil deskripsi media pembelajaran biologi Struktur neuron ke Sekolah Menengah Pertama,

Metode FMEA dalam identifikasi potensi bahaya dan penilaian tingkat risiko digunakan bersama metode lain untuk mencari penyebab kecelakaan dan perbaikan yang perlu

ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution merupakan kerja sama antar negara anggota ASEAN yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kebakaran hutan dan lahan yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel Transparansi Publik tidak dapat me- moderasi hubungan antara Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan

Aspek utama dalam penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan sikap kemandirian belajar yang dimiliki siswa terhadap hasil belajar yang diperoleh

Kedua, hal-hal penyebab munculnya pertentangan terdapat tiga permasalahan yaitu pernikahan, pola pikir, dan sistem kekerabatan dan empat aspek penyebab munculnya

3 Ketentuan ini secara logis dapat kita pahami sebagai bentuk titah dari konstitusi kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama para pejabat di tataran

Tujuan penelitian adalah mengkaji upaya peningkatan nilai tambah dari kegiatan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) dalam membangun ekonomi masyarakat yang