LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA DASAR 1 MENENTUKAN NILAI MODULUS YOUNG DARI
BESI, KUNINGAN, DAN TEMBAGA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Fisika Dasar 1
Dosen Pengampu: Dr. Setiya Utari, M.Si.
Disusun oleh :
Fathan Muhammad Izzuddin 1506910
Anggota Kelompok :
Alifattun Nazwiyah 1505443
Sri Mulyani 1507520
Suhu (oC) Tekanan (cmHg)
Sebelum 25.50 ± 0.25 68.630 ± 0.005
Sesudah 26.00 ± 0.25 68.690 ± 0.005
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
A. Rumusan masalah
1. Apa variabel bebas, terikat, dan kontrol dalam eksperimen ini? 2. Berapa nilai modulus young dari besi, kuningan, dan tembaga?
3. Apakah nilai modulus young dari besi, kuningan, dan tembaga hasil eksperimen sesuai dengan literatur?
B. Tujuan
1. Mengetahui variabel bebas, terikat, dan kontrol dalam eksperimen ini. 2. Mengetahui nilai modulus young dari besi, kuningan, dan tembaga.
3. Mengetahui kesesuaian nilai modulus young dari besi, kuningan, dan tembaga hasil eksperimen dengan literatur.
C. Dasar Teori
Elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula segera setelah gaya yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah benda berada dalam keadaan seimbang tetapi dipengaruhi oleh gaya-gaya seperti tarikan, dorongan, atau tekanan. Maka Benda tersebut akan mengalami perubahan bentuk. Apabila benda tersebut ke bentuk semulanya setelah gaya yag diberikan tersebut dihilangkan maka benda tersebut dikatakan elastik. Kebanyakan benda dapat dikatakan elastik sampai pada batas-batas tertentu. Jika gaya yang diberikan terlalu besar dan batas elastiknya terlampaui, maka benda tersebut tidak akan kembali ke bentuk semulanya.
Thomas Young (1807) mengemukakan bahwa modulus young adalah perbandingan antara stress normal terhadap strain normalnya (tegak lurus permukaannya). Dalam hal ini modulus young merupakan salah satu dari modulus elastisitas. Modulus Young dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan.
Menurut Hukum Hooke, tekanan atau tarikan yang bekerja pada seutas tali/kawat atau batang akan mengakibatkan perubahan panjang kawat atau pelengkungan pada batang tersebut. Selama dalam batas elastisitas, perbandingan antara tekanan (stress) dengan perubahan realif atau regangan (strain) yang diakibatkan konstan. Untuk perubahan dalam satu dimensi, konstanta tersebut dinyatakan dengan modulus elastisitas/modulus young. Beban yang menimbulkan gaya F pada kawat/tali dengan luas penampang akan memberikan stress sebesar:
P = FA ...1
sedangkan penambahan panjang kawat/tali dibandingkan dengan panjang mula-mula dinyatakan dengan:
R = ∆ l
l ...2
Modulus Young dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami benda tersebut sehingga secara matematis dapat ditulis:
E = Fl//lA
=
A lFl ...3Keterangan:
E = modulus elastisitas (N/m2)
R = tegangan atau stress (N/m)
F = gaya tarik (N)
A = luas penampang (m2)
l = perubahan ukuran panjang (m)
Dalam menentukkan modulus young, pengamatan menggunakan media teleskop kerap dilakukan.
Gambar 2. Gambaran pengamatan menggunakan media teleskop
x dalam gambar merupakan jarak antara meteran skala dengan cermin datar. Pada cermin kaki tiga datar, terdapat 3 kaki yang menyangga cermin tersebut. Sehingga:
dari gambar 3, didapat persamaan:
z=
√
d2 −(
c2
)
2
...4
Untuk mencari modulus young (E) maka harus menghitung terlebih dahulu penyimpangan titik tengah batang uji dari titik seimbangnya ketika diberi beban yang disimbolkan dengan e. Persamaannya dapat ditulis:
e=z ∆ y
2x ...5
Sehingga untuk mendapatkan nilai modulus young, dapat digunakan persamaan:
E= L 3mg
4a3be ...6
Dengan menyubtitusikan persamaan 5 ke persamaan 6 maka didapat
m maka persamaan dapat menjadi
E= L
3gx
2a3bz∝ ...9
D. Alat dan bahan
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan pada saat eksperimen
No
. Nama alat dan bahan Jumlah Spesifikasi
1 Teleskop 1
-2 Main Base 1
-3 Penggaris 1 (... ±0.05) cm
4 Meteran Skala 1
-5 Cermin kaki tiga / Optical
lever 1
-6 Pengait Beban 1
-7 Batang uji kuningan
(Brass test bar) 2
Panjang = (...±0.05)cm
Lebar = (...±0.005)cm
Tebal = (...±0.005)cm
8 Batang uji besi (Iron test
bar) 2
Panjang = (...±0.05)cm
Lebar = (...±0.005)cm
9 Batang uji tembaga
(Copper test bar) 2
Panjang = (...±0.05)cm
Lebar = (...±0.005)cm
Tebal = (...±0.005)cm
10 Meteran 1 (...±0.05)cm
11 Jangka sorong 1 (...±0.005)cm
12 Statif 1
-13 Test Weight 1 (...±0.05)gr
14 Alat tulis 1
-15 Laptop 1
-16 Kalkulator 1
-17 Milimeter blok 1
-E. Prosedur percobaan
1) Mengukur ketebalan dan lebar batang uji (tembaga, besi, dan kuningan) dengan menggunakan jangka sorong dengan memperhatikan skala nol jangka sorong sebelum melakukan pengukuran.
2) Mengukur jarak kaki tiga cermin yaitu c, d, dan z. 3) Mengatur susunan posisi alat yang akan digunakan. 4) Mengukur jarak antara kedua penumpu batang uji (L).
5) Memasang teleskop pada jarak tertentu (x) yang cukup jauh dari cermin datar dimana x.
6) Mengukur massa beban gantung. 7) Merangkai sketsa peralatan.
8) Mengatur posisi dan arah teleskop sehingga bayangan meteran skala dari penggaris pada cermin dapat dilihat jelas melalui teleskop, lalu mencatat skala yang ditunjukkan oleh tanda silang pada teleskop beri nama yo
(langkah ini dilakukan sebelum batang mendapat beban M).
10) Memberikan tambahan beban gantung, dan melakukan langkah ke-8 untuk semua beban gantung yang tersedia (7 beban).
11) Mengurangi beban satu demi satu sampai beban-7, kemudian mencatat kedudukan skala yang tampak pada koordinat teleskop (0,0).
12) Melakukan langkah pertama hingga kesepuluh untuk batang uji yang berbeda.
F. Data Pengamatan
Tabel 2. Data hasil pengukuran tebal (a), lebar (b), dan panjang (L) pada batang uji, serta jarak antara meteran skala dengan cermin datar (x) dan jarak tegak lurus kaki cermin datar (z)
Bahan a (cm) b (cm) L (cm) x (cm) z (cm)
Besi 0.52 1.64 40 162 3.6
Kuninga n
0.52 1.62 40 161 3.6
Tembaga 0.52 1.65 40 161 3.6
1. Besi
Data hasil pengamatan yo dan y1 ketika terjadi penambahan beban dan
pengurangan beban disajikan dalam tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 3. Data penambahan beban pada besi
No
. Massa (gram)
yo (mm) y
1 (mm)
1 277.84 20 28
2 478.86 20 37
3 679.86 20 45
4 880.94 20 54
5 1082.02 20 64
6 1283.04 20 72
Tabel 4. Data pengurangan beban pada besi
No
. Massa (gram) yo (mm) y1 (mm)
1 1484 81 73
2 1283.04 81 65
3 1082.02 81 56
4 880.94 81 47
5 679.86 81 40
6 478.86 81 31
7 277.84 81 20
2. Kuningan
Data hasil pengamatan yo dan y1 ketika terjadi penambahan beban dan
pengurangan beban disajikan dalam tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 5. Data penambahan beban pada kuningan
No
. Massa (gram)
yo (mm) y
1 (mm)
1 277.84 150 173
2 478.86 150 191
3 679.86 150 219
4 880.94 150 227
5 1082.02 150 244
6 1283.04 150 262
7 1484 150 280
Tabel 6. Data pengurangan beban pada kuningan
No
. Massa (gram)
yo (mm) y
1 1484 280 257
2 1283.04 280 239
3 1082.02 280 211
4 880.94 280 203
5 679.86 280 185
6 478.86 280 167
7 277.84 280 150
3. Tembaga
Data hasil pengamatan yo dan y1 ketika terjadi penambahan beban dan
pengurangan beban disajikan dalam tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 7. Data penambahan beban pada tembaga
No
. Massa (gram) yo (mm) y1 (mm)
1 277.84 170 184
2 478.86 170 202
3 679.86 170 216
4 880.94 170 230
5 1082.02 170 244
6 1283.04 170 259
7 1484 170 274
Tabel 8. Data pengurangan beban pada tembaga
No
. Massa (gram)
yo (mm) y
1 (mm)
1 1484 274 257
3 1082.02 274 226
4 880.94 274 212
5 679.86 274 198
6 478.86 274 184
7 277.84 274 170
G. Pengolahan data 1. Besi
a. Kondisi saat penambahan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel3 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 9. Nilai ∆y saat kondisi penambahan beban pada besi
No
. Massa (gram) ∆y (mm)
1 277.84 8
2 478.86 17
3 679.86 25
4 880.94 34
5 1082.02 44
6 1283.04 52
7 1484 61
Sehingga nilai modulus young (E) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik yang dibuat menggunakan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0441 , maka:
E= L
3gx
2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.62)
2
(
0.52×10−2)
3(1.64×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0441)
E=
(
138.911×109)
N/m2 2) Menggunakan microcal originGambar 5. Grafik yang dibuat menggunakan microcal origin
Dari gambar 6, diketahui bahwa α ≈0.0441 dan error B ≈
3) Membuat grafik secara manual
Sehingga:
b. Kondisi saat pengurangan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel4 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 10. Nilai ∆y saat kondisi penambahan beban pada besi
No
1) Menggunakan microsoft excell
Gambar 7. Grafik yang dibuat menggunakan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0432 , maka:
E= L
3
gx 2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.62)
2
(
0.52×10−2)
3(1.64×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0432)
E=
(
141.805×109)
N/m2
2) Menggunakan microcal origin
Gambar 8. Grafik yang dibuat menggunakan microcal origin
Dari gambar 9, diketahui bahwa α ≈0.0432 dan error B ≈
3) Membuat grafik secara manual
Sehingga:
a. Kondisi saat penambahan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel5 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 11. Nilai ∆y saat kondisi penambahan beban pada kuningan
Sehingga nilai modulus young (E) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menggunakan microsoft excell
Gambar 10. Grafik yang dibuat menggunakan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0867 , maka:
E= L
3
gx 2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.61)
2
(
0.52×10−2)
3(1.62×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0867)
E=
(
71.088×109)
N /m22) Menggunakan microcal origin
Gambar 12. Hasil analisis gambar 11 oleh microcal origin
3) Membuat grafik secara manual
∆∝1=
|
∝1−∝2|
=0.04b. Kondisi saat pengurangan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel6 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 12. Nilai ∆y saat kondisi pengurangan beban pada kuningan
5 679.86 95
6 478.86 113
7 277.84 130
Sehingga nilai modulus young (E) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menggunakan microsoft excell
Gambar 13. Grafik yang dibuat menggun akan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0872 , maka:
E= L
3gx
2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.61)
2
(
0.52×10−2)
3(1.62×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0872)
E=
(
70.681×109)
N/m2 2) Menggunakan microcal originGambar 15. Hasil analisis gambar 14 oleh microcal origin
3) Membuat grafik secara manual
∆∝1=
|
∝1−∝2|
=0.025a. Kondisi saat penambahan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel7 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 13. Nilai ∆y saat kondisi penambahan beban pada tembaga
No
. Massa (gram) ∆y (mm)
1 277.84 14
2 478.86 32
4 880.94 60
5 1082.02 74
6 1283.04 89
7 1484 104
Sehingga nilai modulus young (E) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menggunakan microsoft excell
Gambar 16. Grafik yang dibuat menggunakan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0732 , maka:
E= L
3
gx 2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.61)
2
(
0.52×10−2)
3(1.65×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0732)
E=
(
82.668×109)
N/m2 2) Menggunakan microcal originGambar 18. Hasil analisis gambar 17 oleh microcal origin
3) Membuat grafik secara manual
∆∝1=
|
∝1−∝2|
=0.035b. Kondisi saat pengurangan beban
Nilai ∆y yang didapat dari hasil
|
y1−yo|
yang terdapat pada tabel8 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 14. Nilai ∆y saat kondisi pengurangan beban pada tembaga
5 679.86 76
6 478.86 90
7 277.84 104
Sehingga nilai modulus young (E) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menggunakan microsoft excell
Gambar 19. Grafik yang dibuat menggun akan microsoft excell
Dari grafik diketahui bahwa α=0.0712 , maka:
E= L
3
gx 2a3bz∝
E=
(
40×10−2
)
3(9.81)(1.61)
2
(
0.52×10−2)
3(1.65×10−2
)(3.6×10−2
)(0.0712)
E=
(
84.990×109)
N /m22) Menggunakan microcal origin
Gambar 21. Hasil analisis gambar 20 oleh microcal origin 3) Membuat grafik secara manual
∆∝1=
|
∝1−∝2|
=0.009regangan maka nilai E akan bernilai lebih kecil ketika penambahan beban (regangan besar) daripada ketika pengurangan beban.
Berdasarkan hasil pengukuran peneliti, nilai modulus young dari setiap batang uji adalah sebagai berikut:
Nilai modulus young besi, kuningan, dan tembaga pada saat penambahan beban adalah sebagai berikut:
Gambar 15. Nilai Modulus Young berdasarkan hasil pengukuran
Bahan Modulus Young (N/m2)
Microsoft excell Microcal origin Manual
Besi 138.911×109 (138.911±0.027)10(95.7189 ±0.132)109
Kuningan 71.088×109 (
71.088±0.024)109(79.607±0.213)
109
Tembaga 82.668×109 (82.668±0.066)109(84.046±0.213)
109
Nilai modulus young besi, kuningan, dan tembaga pada saat pengurangan beban adalah sebagai berikut:
Gambar 16. Nilai Modulus Young berdasarkan hasil pengukuran
Bahan Modulus Young (N/m2)
Microsoft excell Microcal origin Manual
Besi 141.805×109 141.805±0.056
¿
) 109
(87.514±0.215)109
Kuningan 70.681×109 (67.729±0.023)109(73.373±0.148)
109
Tembaga
(
84.990×109)
(84.990±0.005)109(81.591±0.039)109
Sedangkan Kane & Sterhim (1991) menyebutkan bahwa nilai modulus young setiap batang uji adalah sebagai berikut:
Gambar 17. Nilai Modulus Young berdasarkan literatur
Besi 21×1010
Kuningan 9×1010
Tembaga 11×1010
Menentukan nilai modulus young (E) suatu benda dapat terjadi ketidak pastian dalam variabel bebas benda yaitu massa. Hal ini menyebabkan nilai E batang uji yaitu kuningan, tembaga, dan besi akan berbeda dengan literatur. Ketidakpastian tersebut dapat berupa :
a. Fokus teleskop berubah ketika sedang melakukan pengamatan.
b. Penambahan beban tidak diletakkan secara hati-hati sehingga saat pembacaan skala tidak dalam keadaan setimbang.
c. Alat ukur yang digunakan pada percobaan memiliki ketelitian yang kurang tinggi sehingga perubahan panjang kurang teramati secara tepat.
d. Kesalahan pengamat dalam membaca skala alat ukur (mistar).
e. Keadaan ruangan seperti getaran.
I. Kesimpulan
Dalam eksperimen ini, variabel bebasnya adalah penambahan beban, variabel terikatnya adalah penyimpangan titik tengah batang, dan variabel kontrolnya adalah kondisi geometris dan jenis logam.
Nilai modulus young besi, kuningan, dan tembaga pada saat penambahan beban adalah sebagai berikut:
Gambar 17. Nilai Modulus Young berdasarkan hasil pengukuran
Bahan Modulus Young (N/m2)
Microsoft excell Microcal origin Manual
Besi 138.911×109
(138.911±0.027)10(95.7189 ±0.132)109
Kuningan 71.088×109 (71.088±0.024)109(79.607±0.213)
Tembaga 82.668×109 (
82.668±0.066)109(84.046±0.213)
109
Nilai modulus young besi, kuningan, dan tembaga pada saat pengurangan beban adalah sebagai berikut:
Gambar 18. Nilai Modulus Young berdasarkan hasil pengukuran
Bahan Modulus Young (N/m2)
Microsoft excell Microcal origin Manual
Besi 141.805×109 141.805±0.056
¿
) 109
(87.514±0.215)109
Kuningan 70.681×109 (
67.729±0.023)109(73.373±0.148)
109
Tembaga
(
84.990×109)
(84.990±0.005)109(81.591±0.039)109
Nilai modulus young tidak begitu sesuai dengan literatur, sehingga pengukuran yang dilakukan tidak begitu baik. Namun ordo nilai modulus young hasil pengukuran pada eksperimen ini sesuai dengan literatur sehingga pengukuran ini dapat dikatakan berhasil.
J. Daftar Pustaka
Revolusi Belajar Super Intensif Konsep Dasar The King IPA. 2014. Bandung: Ganesha Operation.
Slideshare.com [online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/AdindaKh airunnisa/laporan-praktikum-fisika-elastisitas-dan-hukum-hooke. (diakses tanggal 07 Maret 2016).