• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATAN

PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA AKBID YAHMI TANGERANG TAHUN 2014

EVA AULIA

07.13.001.297

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

(2)

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014

Eva Aulia1, Muhammad Hafizurrachman2 1

Akademi Kebidanan Yayasan Husada Madani Tangerang 2

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju 1

evaauliacandra@yahoo.com, 2hafizurrachman@gmail.com

ABSTRAK

Disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan mempunyai peranan yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, tanpa adanya kedua hal tersebut dapat menyebabkan berbagai hambatan yang dapat menghasilkan prestasi belajar yang tidak maksimal. Namun disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan belum menjadi perilaku yang melembaga di kalangan mahasiswa, sehingga mengakibatkan pencapaian prestasi belajar yang kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel sebanyak 70 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Model menggunakan SmartPLS 2.0 dan SPSS 18. Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan tabel, bagan, diagram dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar sebesar 70,45%. Variabel prestasi belajar dipengaruhi langsung oleh beberapa variabel, diantaranya variabel disiplin belajar sebesar 26,22% dan pemanfaatan perpustakaan sebesar 55,14%. Pengaruh tidak langsung disiplin belajar terhadap prestasi belajar melalui pemanfaatan perpustakaan sebesar 44,23%. Disarankan agar lebih meningkatkan disiplin belajar melalui pemberian sanksi pelanggaran aturan yang berlaku dan pemanfaatan perpustakaan melalui pemberian tugas yang mengharuskan mencari literatur di perpustakaan serta pemberlakuan KTI kembali sebagai syarat kelulusan mahasiswa.

Kata kunci : disiplin, belajar, pemanfaatan perpustakaan, prestasi

ABSTRACT

Discipline of learning and use of the library has an important role in the organization of teaching and learning activities, without both of these can cause a variety of obstacles that can produce learning achievement that was not optimal. But the discipline of learning and use of the library has not become institutionalized behavior among students, causing poor learning achievement. The purpose of this research to determine the influence of direct and indirect as well the amount of discipline of learning and use of the library on student achievement AKBID YAHMI Tangerang 2014. This study used a cross-sectional method with a sample of 70 students. This study used a method of analysis using the Structural Equation Model SmartPLS 2.0 and SPSS 18. The results are presented using tables, charts, diagrams and narratives. The results show the direct and indirect influence between variables discipline of learning and use of the library to the learning achievement of 70.45%. Variable learning achievements directly influenced by several variables, including variables discipline of learning 26.22% and use of the library 55.14%. Indirectly influence the discipline of learning to the student achievement through the use of the library by 44.23%. It is recommended that further improve the discipline of learning through the imposition of sanctions for offenders the rules and use of the library by providing tasks that require searching the literature in the library as well the implementation of research (KTI) return as student graduation requirements.

(3)

Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan.1 Menurut tabel Liga Global yang diterbitkan oleh Firma Pendidikan Pearson, bahwa sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di Dunia. Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80. Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34.2

Perguruan tinggi memang merupakan tempat untuk membentuk cendikiawan yang nantinya akan memiliki sejumlah pengetahuan yang luas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara belajar. Keberhasilan dalam prestasi belajar dapat ditunjang faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor dari luar dapat berupa dukungan fasilitas, dana, maupun dorongan orang tua dan orang terdekat lainnya, sedangkan faktor dari dalam dapat berupa disiplin dalam belajar. Faktor penting yang mempengaruhi Prestasi Belajar salah satunya adalah Disiplin Belajar. Di dalam pengelolaan pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran dalam diri akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal.

Menurut Slameto tahun 1995 “Agar siswa

belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan

juga di perpustakaan”.3

Menurut teori yang dikemukakan oleh The Liang Gie, disiplin yang tinggi akan membuahkan prestasi belajar yang tinggi pula dan sebaliknya disiplin yang rendah akan menghambat keberhasilan siswa. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanamkan dan dikembangkan dengan penuh kemauan dan ketangguhan.4 Rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi sering dikaitkan dengan rendahnya disiplin dalam belajar mahasiswa ketika sedang menuntut studi di bangku kuliah.

Menurut penelitian Baker, hampir 80% belajar di perguruan tinggi harus dilakukan dengan membaca. Menurut Roosevelt, sekurang-kurangnya harus membaca 20 buku

setiap tahun untuk mencapai sukses “tinggi”.5

Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik apabila pengajar atau tenaga pendidik dan peserta didik tidak didukung dengan perpustakaan yang memadai.6 Dalam prakteknya di lapangan terkait penggunaan perpustakaan, masih terdapat kecenderungan rendahnya mobilitas dalam mencari sumber informasi pada mahasiswa. Mengunjungi perpustakaan memang belum menjadi perilaku yang melembaga di kalangan mahasiswa.7 Memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi belajar yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi belajarnya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya.8 Untuk melihat seorang mahasiswa dari segi kualitas belajarnya dapat dilihat melalui prestasi belajar yang telah dicapainya. Setelah mengikuti ujian dalam suatu pelajaran tertentu seorang pelajar atau peserta didik memperoleh pencapaian hasil yang disebut prestasi belajar.9

(4)

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang Direktur AKBID YAHMI Tangerang tahun 2014, beliau mengatakan bahwa

“Terdapat tidak sampai setengah dari mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang yang memiliki disiplin dalam belajar yang kurang, sekitar 40% mahasiswa yang memiliki disiplin belajar yang kurang seperti terlambat datang saat kuliah, tidak mengerjakan tugas dan

lainnya” (E. Emi Saputri, S.ST, M.Kes, wawancara, 02 Juli 2014). Terdapat penurunan dalam jumlah kunjungan dan peminjaman buku dari tahun ke tahun di AKBID YAHMI Tangerang, pada jumlah kunjungan perpustakaan pada tahun 2012 sebanyak 397, tahun 2013 sebanyak 378 dan tahun 2014 sebanyak 237. Sedangkan jumlah peminjaman buku pada tahun 2012 sebanyak 176, tahun 2013 sebanyak 168 dan tahun 2014 terhitung sampai bulan Agustus sebanyak 79. Sehubungan informasi yang peneliti dapatkan bahwa dalam persyaratan kelulusan di AKBID YAHMI Tangerang tahun 2014 sudah tidak terdapat lagi penyusunan karya tulis ilmiah (KTI), menurut peneliti hal tersebut menjadi salah satu faktor penurunan presentase kunjungan perpustakaan pada tahun 2014. Peneliti menemukan sebagian indeks prestasi semester (IPS) mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang tahun ajaran 2013/2014 masih ada sejumlah mahasiswa yang kurang dari nilai batas minimum yaitu < 2,75. Presentase mahasiswa yang memiliki indeks prestasi semester (IPS) < 2,75 pada semester 1 sebanyak 40%, semester 2 sebanyak 30%, semester 3 sebanyak 40%, semester 4 sebanyak 10%, semester 5 sebanyak 10% dan semester 6 sebanyak 10%.

Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu disiplin belajar, pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar. Variabel disiplin belajar dengan indikator yang meliputi ketaatan terhadap aturan, ketepatan waktu dan tanggung jawab. Variabel pemanfaatan perpustakaan dengan indikator intensitas kunjungan, jumlah rata-rata peminjaman buku dan tujuan perpustakaan. Sedangkan variabel prestasi belajar dengan indikator Indeks Prestasi Semester (IPS).

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang tahun 2014.

Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel eksogen atau variabel bebas dengan variabel endogen atau variabel terikat yang dilakukan pada waktu bersamaan dan sifatnya sesaat.

Penelitian ini dilaksanakan di AKBID YAHMI Tangerang pada bulan November 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di AKBID YAHMI Tangerang tahun 2014 yang berjumlah 70 orang dengan kriteria responden. Pada pengambilan sampel penelitian ini peneliti menggunakan seluruh anggota populasi dengan teknik non probability sampling.

Jumlah sampel tersebut diambil oleh peneliti langsung melalui objeknya sebanyak 70 mahasiswa. Kriteria responden adalah sebagai berikut: (1) Kriteria inklusi, yaitu mahasiswa semester 3 ke atas di AKBID YAHMI Tangerang tahun 2014 dan mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Semester (IPS). (2) Kriteria Eksklusi yaitu mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang yang memiliki nilai belum lengkap ketika diperiksa.

Dari tahap ini maka proses yang dikembangkan adalah pengumpulan data primer dengan cara penyebaran angket kepada responden di AKBID YAHMI Tangerang dan pengambilan data sekunder berupa daftar nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa yang menjadi responden penelitian. Angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang diketahui.10

Pernyataan dalam angket disebarkan kepada responden dibuat dengan menggunakan skala semantic differential dengan interval 1-5. Skala semantic differential ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. Skala tersebut tersusun dalam satu garis kontinum yang jawab

“sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang “sangat negatif”

(5)

pernyataan yang sudah terbagi dalam 3 indikator yaitu frekuensi kunjungan, rata-rata jumlah peminjaman buku dan tujuan ke perpustakaan.

Uji coba instrumen pada penelitian ini menggunakan uji coba terpakai. Angket yang telah dibuat langsung diujicobakan kepada sampel penelitian, dengan kata lain yaitu melaksanakan uji coba sekaligus pengumpulan data. Dari perolehan data tersebut langsung dijadikan dasar untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya. Teknik uji coba terpakai ini dilakukan karena pertimbangan penghematan dan efisiensi waktu.

Pengolahan data menggunakan SPSS 18 untuk pengolahan statistik deskriptif dan bivariat dengan menggunakan Chi Square, sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar menggunakan SmartPLS 2.0. Dalam pengolahan data dilakukan editing, coding, processing, cleaning dan transforming.

Teknik analisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). Maruyama pada tahun 1998 menyebutkan Structural Equation Model (SEM) adalah sebuah model statistik yang memberikan perkiraan perhitungan dari kekuatan hubungan hipotesis diantara variabel dalam sebuah model teoritis, baik secara langsung atau melalui variabel antara (intervening or mediating variables).12

Adapun langkah-langkah dalam analisis data PLS adalah sebagai berikut : (1) Merancang model structural (Inner Model).

Inner model atau model structural

menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive teori. Perancangan model structural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. (2) Merancang model pengukuran (Outer Model).

Outer model atau yang dinamakan model

pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan model pengukuran menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah refleksif atau formatif. Dala penelitian ini, variabel disiplin belajar, pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar dibentuk model refleksif. (3) Model reflektif. Model reflektif sering disebut juga prinsipal model dimana covarian pengukuran indikator

dipengaruhi oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi dari konstruk laten. Pada model reflektif konstruktif undimensional

digambarkan dengan bentuk elips dan terdapat beberapa anak panah darimonstruk ke indikator model, ini menghipotesiskan bahwa perubahan pada konstruk laten akan mempengaruhi perubahan pada indikator. Model reflektif harus memiliki internal konsisten, oleh karena semua ukuran indikator diasumsikan semuanya valid untuk mengukur suatu konstruk sehingga dua ukuran indikator yang sama reliabilitasnya dapat saling dipertukarkan. Walaupun reliabilitas suatu konstruk akan rendah jika hanya ada sedikit indikator tetapi validitas konstruk tidak akan berubah jika satu indikator dihilangkan. (4) Konstruk diagram jalur. Hasil perancangan

inner model dan outer model yang sudah dibuat kemudian perlu dinyatakan dalam bentuk diagram jalur. Diagram jalur adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan kausal antar variabel. Pembangunan diagram jalur yaitu dimaksudkan untuk memvisualisasikan keseluruhan hubungan variabel yang dihipotesiskan. (5) Model spesifikasi dengan PLS. Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set hubungan: 1) inner model yang spesifikasinya hubungan antar variabel laten (structural model), kemudian diukur dengan menggunakan Q-Square Predictive Relevance

dengan rumus Q2=1-(1-R12)(1-R22), 2) outer model yang menspesifikasikan hubungan antar variabel laten dengan indikatornya atau variabel manifestnya (measurement model), diukur dengan melihat convergent validity dan discriminant validity. Convergen validity dengan nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup untuk jumlah indikator dari variabel laten berkisar 3 sampai 7, sedangkan discriminant validity direkomendasikan nilai AVE lebih besar dari 0,5 dan juga dengan melihat weight relation 3) weight relation dimana nilai kasus dari variabel laten tetap diestimasi.

(6)

diteliti, yang dimana data penelitian tersebut diperoleh. (2) penyajian analisa SEM. Data penyajian analisa SEM dari pengolahan data output yang menggunakan bantuan SPSS 18 dan SmartPLS 2.0, disajikan dalam diagram, tabel dan lain-lain. Penyajian data yang lebih lengkap disajikan dalam lampiran termasuk tampilan angket.

Hasil penelitian dipaparkan oleh peneliti yang berasal dari angket sebagai data primer dan nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) sebagai data sekunder, disajikan dengan bentuk tabel, diagram dan juga narasi.

Hasil

Penyajian hasil penelitian disusun berdasarkan sistematika yang dimulai dengan gambaran analisis univariat yang bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi variabel eksogen dan endogen. Sedangkan analisis bivariat untuk melihat hubungan antara karakteristik responden dengan variabel eksogen dan endogen, serta untuk melihat pengaruh antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Kemudian di akhir penelitian ini diberikan gambaran analisis

Structural Equation Modeling (SEM) untuk

menjelaskan hubungan yang kompleks dari beberapa variabel yang diuji dalam penelitian ini, sehingga penggunaan teknik multivariate

yang lainnya tidak memadai untuk digunakan. Analisis ini memang pada umumnya digunakan untuk penelitian-penelitian yang menggunakan banyak variabel.

Untuk memberikan gambaran tentang tanggapan responden mengenai variabel-variabel penelitian yang menunjukan angka minimum, maksimum, rata-rata, serta standar deviasi dapat digunakan statistik deskriptif pada variabel penelitian. Variabel yang digambarkan mengenai sebaran jawaban antara lain disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan, sedangkan pada variabel prestasi belajar digambarkan dengan mendeskripsikan Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa. Data penelitian ini dikumpulkan dari 70 responden yang meliputi disiplin belajar responden, pemanfaatan perpustakaan oleh responden dan prestasi belajar responden. Penilaian di isi oleh responden untuk menilai pengaruh disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Gambaran sebaran jawaban responden meliputi variabel disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan, serta prestasi

belajar yang dilihat dari nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa yang menjadi responden. Dari 70 responden terdapat 35 responden (50%) yang memiliki nilai dalam disiplin belajar 42-46 dan yang paling sedikit responden yang memiliki nilai dalam disiplin belajar 62-66 dengan jumlah 2 responden (2,9%). Selanjutnya terdapat 25 responden (35,7%) yang memiliki hasil nilai dalam pemanfaatan perpustakaan 15-17 dan yang paling sedikit responden yang memiliki nilai dalam pemanfaatan perpustakaan 24-26 dengan jumlah 1 responden (1,4%). Dalam penilaian prestasi belajar, terdapat 25 responden (35,7%) yang memiliki nilai Indeks Prestasi Semester 2,5-2,6 dan yang paling sedikit responden yang memiliki nilai Indeks Prestasi Semester 2,1-2,2 dengan jumlah 1 responden (1,4%).

Berdasarkan hasil uji deskriptif, maka didapatkan gambaran tentang sebaran karakteristik responden yaitu, dari 70 responden terdapat 54 responden (77,1%) memiliki usia <25 tahun dan yang paling sedikit responden yang memiliki usia >25 tahun sebanyak 16 responden (22,9%). Selanjutnya dilihat dari tingkatan semester responden, terlihat sebagian besar responden ada pada semester 5 dalam pendidikannya dengan jumlah 47 mahasiswa (67,1%) dan yang paling sedikit responden yang sedang berada di semester 3 dengan jumlah 23 responden (32,9%). Kemudian, dari program kelas responden didapatkan sebagian besar dari program reguler sebanyak 57 responden (81,4%) dan yang paling sedikit responden yang berasal dari program ekstensi dengan jumlah 13 responden (18,6%).

Selanjutnya dilakukan pengujian antara sebaran total jawaban responden terhadap karakteristik responden secara bivariat dengan uji Chi Square menggunakan SPSS 18. Hasil dari uji Chi Square tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antar setiap variabel dengan sebaran karakteristik responden, karena dari semua hasil uji tersebut menunjukkan nilai Pvalue>0,05 (0,161-985).

(7)

Evaluasi Outer Model

Gambar 1 Outer Model (Loading Factor)

Evaluasi dengan loading factor dilakukan untuk menilai signifikasi konstruk laten dengan dengan konstruknya, loading factor di atas 0.70 sangat direkomendasikan namun demikian loading factor 0.50 – 0.60 masih dapat ditolerir sepanjang model masih dalam tahap pengembangan.13

Dari gambar 1 maka terlihat bahwa setiap indikator atau dimensi pembentuk variabel laten menunjukkan hasil yang baik yaitu, dengan nilai loading factor yang tinggi dimana masing-masing indikator lebih besar dari 0.70, yaitu indikator ketepatan waktu 0,989977, ketaatan terhadap aturan 0,984159, tanggung jawab 0,977371, pada intensitas kunjungan 0,967946, rata-rata jumlah pinjaman buku 0,970379, tujuan ke perpustakaan 0,978155 dan Indeks Prestasi Semester (IPS) 1,000000. Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator pembentuk variabel laten konstruk disiplin belajar, pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar memiliki Loading Factor lebih

besar dari 0.50 sehingga kriteria uji terhadap indikator diukur dinyatakan valid.

Selain evaluasi dengan loading factor

untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of averange variance extracted (AVE). Konstruk dengan validitas yang baik dipersyaratkan nilai AVE harus di atas 0.50. Hasil evaluasi Average Variance Extracted (AVE) di atas pada disiplin belajar, pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar dinyatakan valid karena nilai AVE di atas 0.50, yaitu pada variabel disiplin belajar 0,983849, pemanfaatan perpustakaan 0,972169 dan disiplin belajar 1,000000 maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi pengukuran model memiliki discriminant validity yang baik

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Composite Reliability dan Cronbach

Alpha, nilai Composite Reliability dan

Cronbach Alpha untuk semua konstruk

(8)

sangat reliabel jika nilainya di atas 0.70. Didapatkan dari hasil pengolahan data bahwa seluruh nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability memiliki nilai lebih besar dari 0,7, yaitu pada nilai Cronbach Alpha disiplin belajar 0,983437, pemanfaatan perpustakaan 0,97066 dan prestasi belajar 1,000000,

sedangkan pada nilai Composite Reliability

disiplin belajar 0,989086, pemanfaatan perpustakaan 0,981009 dan prestasi belajar 1,000000, sehingga dapat dikatakan bahwa konstruk Disiplin Belajar, Pemanfaatan Perpustakaan dan Prestasi Belajar memiliki reliabilitas yang baik.

Evaluasi Inner Model

Gambar 2 Inner Model (T-Statistic) Bootstrapping 70

Inner model disebut juga dengan model struktural dan dapat dievaluasi dengan melihat nilai uji R-Square, T-Statistik, presentase pengaruh langsung dan tidak langsung serta

Predictive Relevance (Nilai Q-Square).

Setelah dilakuakan evaluasi terhadap

Outer Model atau model pengukuran,

dilakukan evaluasi pengujian Inner Model atau model struktural dapat dilihat nilai R-Square

yang berfungsi untuk menilai pada besaran keragaman atau variasi data pnelitian terhadap fenomena yang sedang dikaji. Penilaian model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square

untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel eksogen

tertentu terhadap variabel endogen apakah menpunyai pengaruh yang substantif. Berikut ini adalah hasil pengukuran nilai R-Square

:

Tabel 1 Evaluasi Nilai R-Square

Variabel R-Square

Disiplin belajar

Pemanfaatan perpustakaan 0,802303 Prestasi belajar 0,813623 Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014

(9)

oleh konstruk disiplin belajar sebesar 80% dan sisanya 20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, kemudian pada variabel prestasi belajar didapatkan angka sebesar 0,813623 dapat diinterpretasikan bahwa variabilitas konstruk prestasi belajar dapat dijelaskan oleh konstruk disiplin belajar sebesar 81% dan sisanya 19% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya hasil nilai T-statistik. Pada signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah 1,96, dimana apabila nilai t lebih besar dari 1,96 maka hipotesis akan ditolak. Tabel 2 memberikan output estimasi untuk pengujian model struktural.

Tabel 2 Evaluasi Nilai T-Statistic

Original Sample (O) T-Statistic (|O/STERR|)

Nilai T (CI)

H0 Hipotesis/

Kesimpulan

Disiplin belajar

 Prestasi belajar

0,305219 2,652526 1,96 Ditolak

Berpengaruh Positif dan

Signifikan

Disiplin belajar

 Pemanfaatan perpustakaan

0,895714 23,624422 1,96 Ditolak

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Pemanfaatan

perpustakaan  Prestasi belajar

0,618355 5,549931 1,96 Ditolak

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014

Berdasarkan hasil tabel 2 di atas, didapatkan hasil ketiga hubungan variabel memiliki nilai t-statistik lebih besar dari batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan yaitu 1,96. Pada variabel Disiplin Belajar terhadap variabel Prestasi Belajar sebesar 2,652526>1,96, variabel Pemanfaatan Perpustakaan terhadap variabel Prestasi Belajar sebesar 5,549931>1,96 dan variabel Disiplin Belajar terhadap variabel Pemanfaatan

Perpustakaan sebesar 23,624422>1,96 sehingga dari ketiga hubungan tersebut menghasilkan H0 ditolak. Pada hasil tiga pola

hubungan variabel tersebut secara parsial berpengaruh positif dan signifikan karena nilai t-statistik lebih besar dari batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan yaitu 1,96 sehingga dapat dikatakan pada tiga pola hubungan variabel tersebut signifikan pada α = 5%.

Tabel 3

Presentase Pengaruh Antar Variabel terhadap Variabel Prestasi Belajar

Variabel LVC Direct Rho

Indirect Rho

Total Direct %

Indirect %

Total %

Disiplin belajar

0,859087 0,305219 0,553869 0,859088 26,22% 44,23% 70,43%

Pemanfaatan perpustakaan

0,891743 0,618355 0 0,618355 55,14% 0 55,14%

Total 81,36% 44,23%

Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014

Dari penyajian tabel di atas maka dinyatakan, bahwa pada Disiplin Belajar berpengaruh secara langsung terhadap Prestasi

(10)

sebesar 26,22%, sedangkan untuk pengaruh tidak langsung Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar melalui Pemanfaatan Perpustakaan didapat dengan mengalikan koefesien jalur (Disiplin Belajar  Pemanfaatan Perpustakaan) dengan koefesien jalur (Pemanfaatan Perpustakaan  Prestasi Belajar) didapatkan sebesar 44,23%.

Demikian untuk variabel Pemanfaatan Perpustakaan yang menunjukkan berpengaruh secara langsung. Hasil uji terhadap koefesien parameter antara Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar menujukkan terdapat pengaruh secara langsung sebesar 55,14%.

Nilai hasil dari masing-masing pengaruh langsung variabel laten independent tersebut apabila secara bersama-sama menunjukkan kesesuaian dengan Nilai R Square atau dengan kata lain hal ini menyatakan bahwa variabel Disiplin Belajar dan variabelPemanfaatan Perpustakaan mampu menjelaskan variabel Prestasi Belajar sebesar (26,22%+55,14%) = 81,36%.

Jadi pengaruh tidak langsung Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar melalui Pemanfaatan Perpustakaan adalah :

a. Loading Variabel Correlation (disiplin belajarpemanfaatan perpustakaan) x Rho (disiplin belajarpemanfaatan perpustakaan)

0,895714 x 0,895714 = 0,8023 atau sebesar 80,23%

b. Loading Variabel Correlation

(pemanfaatan perpustakaan)prestasi belajar) x Rho pemanfaatan perpustakaanprestasi belajar)

0,891743 x 0,618355 = 0,5514 atau sebesar 55,14%

Sehingga pengaruh tidak langsung disiplin belajar terhadap prestasi belajar melalui pemanfaatan prestasi belajar adalah sebesar (80,23%x55,14%) = 44,23%.

Sehingga dari analisis di atas dapat dibuat persamaan matematik dari variabel Prestasi Belajar adalah sebagai berikut :

1 = γ1 ξ1 + 1

Pemanfaatan Perpustakaan = 0,896 Disiplin Belajar + 0,104 Faktor Lain

2 = γ2 ξ1 + ᵦ 1+ 2

Prestasi Belajar = 0,305 Disiplin Belajar + 0,618 Pemanfaatan Perpustakaan + 0,077

Faktor lain

Dari persamaan matematik diperoleh bahwa Pemanfaatan Perpustakaan dipengaruhi Disiplin Belajar sebesar 0,896 atau ada

kontribusinya sebesar 89,6% dan sisanya sebesar 10,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal yang sama pada variabel Prestasi Belajar dipengaruhi oleh Disiplin Belajar sebesar 0,305 dan Pemanfaatan Perpustakaan sebesar 0,618 atau ada kontribusinya bersama-sama sebesar 92,3% dan sisanya sebesar 7,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Nilai Q-Square bertujuan untuk menilai besaran keragaman data atau variasi data penelitian terhadap fenomena yang sedang diteliti. Formula yang digunakan untuk mengukur Q-Square (Q2) adalah sebagai

= 0,963154 atau 96,31% Jadi nilai Q-Square adalah 96,31% Galat model = 1 - Q2 model hasil analisis dapat menjelaskan 96,31% keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai dalam penelitian, sedangkan 3,68% merupakan faktor-faktor lain dari luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Diskusi

Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang

Disiplin belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Disiplin belajar adalah kepatuhan peserta didik dalam menaati semua peraturan dan norma yang berlaku di suatu tempat. Adapun disiplin belajar juga merupakan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan kepatuhan pada ketentuan yang berlaku dapat memicu individu atau mahasiswa tersebut untuk berusaha mendapatkan hasil yang bagus dalam belajar.

(11)

= 0,05 atau CI 95% dan adapun besarannya 0,305219. Artinya disiplin belajar memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Fitri Puspitasari tahun 2014 yang berjudul Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidik Akutansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 189 mahasiswa atau seluruh populasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least

Square (PLS). Berdasarkan hasil uji

menggunakan PLS didapatkan Disiplin Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,471, dapat diterima dimana nilai T-Statistic =

4,844 lebih besar dari nilai α = 0,05 (5%) =1,96, maka Signifikan (Positif).

Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Avif Roy Rahman tahun 2011 yang berjudul Pengaruh Motivasi Lingkungan Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post Facto yang bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan subjeknya siswa kelas XI Teknik Audio Video yang berjumlah 34 siswa. Berdasarkan hasil analisis didapatkan variabel disiplin memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar dengan sumbangan efektif sebesar 44,61%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Drs. Udiyono, M.Pd tahun 2011 yang berjudul Pengaruh Motivas Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendididkan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang diambil secara acak dengan teknik random sampling cara undian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis kolerasi dan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi akademik (r = 0,401). Secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua kondisi lingkungan dan

disiplin belajar dengan prestasi akademik (ry (1,2,3) = 0,512) dengan koefisien determinasi (r2 = 0,263) harga Fregresi = 4,274 signifikan pada taraf signifikansi 5%. Sehingga semakin tinggi tingkat disiplin belajar maka akan semakin tinggi pula tingkat prestasi akademik.

Hasil penelitian ini sesuai pula dengan teori yang dikemukakan oleh Gie yang dikutip oleh widiastuti, yaitu disiplin yang tinggi akan membuahkan prestasi belajar yang tinggi pula dan sebaliknya disiplin yang rendah akan menghambat keberhasilan siswa. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanamkan dan dikembangkan dengan penuh kemauan dan ketangguhan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khafid dan Suroso tahun 2007 yang berjudul Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 138 siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel proportional simple

random sampling. Berdasarkan hasil uji

korelasi antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar didapatkan hasil yaitu ada pengaruh antara disiplin belajar terhadap hasil belajar dengan diperoleh t hitung = 3,472 dengan signifikansi 0,001 (signifikan pada taraf signifikansi 5 %) dan besarnya pengaruh disiplin belajar tersebut dapat dilihat dari nilai r2, yaitu sebesar 0,0817 yang berarti besarnya pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi sebesar 8,17%.

Dalam penelitian ini peneliti berasumsi disiplin belajar itu adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan disuatu tempat dan norma-norma yang berlaku, sehingga dengan menanamkan disiplin dalam belajar seorang pasti akan dengan mudah mencapai prestasi belajar yang maksimal.

Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang

(12)

belajar mandiri, tanggung jawab, mengikuti perkembangan IPTEK dan sebagainya.

Pengaruh langsung dan besaran pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014 adalah sebesar 55,14%. Variabel pemanfaatan perpustakaan memiliki pengaruh langsung dan positif secara signifikan terhadap prestasi belajar dengan nilai t-statistik 5,061055 > 1,96 pada α = 0,05 atau CI 95% dan adapun besarannya 0,618355. Artinya, bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Habib Masturi pada tahun 2011 dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa. Jenis penelitiannya menggunakan metode korelasional dengan subjek sebanyak 31 siswa. Berdasarkan hasil pengujian korelasi pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai r tabel = 0,355 dan pada taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,456, r hitung pada taraf signifikan 5% lebih besar dari pada r tabel (r hitung > r tabel) 0,82 > 0,355 maka terdapat korelasi positif antara pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar. Dengan demikian, semakin tinggi pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar siswa di sekolah. Hal ini dapat dibuktikan oleh nilai raport siswa yang tinggi.

Sesuai pula dengan teori yang dikemukakan oleh Sudarnoto, yaitu memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi belajar yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi belajarnya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya.

Sesuai pula dengan teori yang dikemukakan oleh Dani dkk yang dikutip oleh Barnawi dan Arifin, perpustakaan dalam sebuah institusi akan bermanfaat jika memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tigginya prestasi belajar peserta didik, tetapi lebih jauh lagi.

Dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa pemanfaatan perpustakaan memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar, karena dengan memanfaatkan perpustkaan sebagai sumber belajar, peserta didik mendapatkan

informasi dan pengetahuan yang lebih luas sehingga menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi.

Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang

Pengaruh langsung dan besaran disiplin belajar terhadap pemanfaatan perpustakaan mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014 adalah sebesar 80,23%. Variabel disiplin belajar memiliki pengaruh langsung dan positif secara signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan dengan nilai t-statistik 20,745361

> 1,96 pada α = 0,05 atau CI 95% dan adapun

besarannya 0,618355. Artinya disiplin belajar memberikan pengaruh yang baik terhadap pemanfaatan perpustakaan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Christopher dan Menon yang dikutip oleh Omehia dan Obi dalam Jurnalnya yang berjudul Student Characteristics and Use of Library Services in the University of Uyo, yaitu banyak penulis yang telah meringkas survey patron dimana mereka mencatat usia, disiplin dan tingkat pendapatan yang signifikan penentu pemanfaatan perpustakaan dalam lebih dari 90 persen dari penelitian menggunakan variabel tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa mahasiswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi maka akan meningkatkan tingkat pemanfaatan perpustakaan dalam mencari pengetahuan dan informasi yang baru. Karena siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi, tanggung jawab terhadap tugas akademiknya pasti tinggi sehingga dalam proses penyelesaian tugas akademiknya mahasiswa tersebut menggunakan atau memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajarnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka didapatkan temuan sebagai berikut : (1) Tiga hubungan antar variabel berpengaruh

signifikan secara positif dengan taraf α=5%

(0,05 = Confidence 95%) dan sampel 70 mahasiswa. (2) Terbentuk tiga variabel (disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan) yang memiliki pengaruh secara langsung dengan goodness of fit yang signifikan terhadap variabel prestasi belajar. Variabel pemanfaatan perpustakaan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar, dengan Thitung sebesar

(13)

pengaruh semua variabel terhadap prestasi belajar dalam model ini sebesar 70,43%, yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 26,22% dan pengaruh tidak langsung sebesar 44,23%. (4) Nilai Q-Square (predictive relevance) sebesar 96,31%, yang memiliki arti bahwa model secara representatif mampu menjelaskan keragaman serta mampu mengkaji fenomena yang ada di dalam penelitian ini.

Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel prestasi belajar dipengaruhi oleh variabel disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan secara simultan sebesar 70,43%. Artinya sebaik apapun disiplin belajar mahasiswa serta pemanfaatan perpustakaan yang maksimal hanya mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 70,43%, sedangkan 29,57% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Namun pada studi lain mengatakan bahwa prestasi belajar selain dipengaruhi oleh variabel di atas, juga dipengaruhi oleh motivasi diri dan orang tua serta kondisi lingkungan.

Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, adapun saran-saran dalam penelitian selanjutnya, sebagai berikut : (1) Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif, melalui observasi secara langsung dan wawancara sehingga dapat meminimalkan bias penilaian baik oleh rater maupun responden, selain itu model ini perlu penambahan variabel lainnya yang secara teori dapat mempengaruhi prestasi belajar. (2) Dari hasil penelitian ini dapat dilakukan intervensi serta evaluasi terhadap prestasi belajar mahasiswa secara berkesinambungan serta sebagai bahan kajian bagi pembuat kebijakan di AKBID YAHMI Tangerang untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui peningkatan disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan.

Daftar Pustaka

1. Khaeruddin. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Nuansa Aksara : 2007

2. Latief, “Pendidikan Nasional: Indeks

Pendidikan Indonesia Menurun”,

diperoleh pada tanggal 30 Agustus 2014 pukul 21.45 WIB diakses dari http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/ 02/18555569/Indeks.Pendidikan.Indonesi a.Menurun : 2011

3. Puspitasari, Dian. Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Jawa Timur, Skripsi: Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Jawa Timur : 2014

4. Riyadi, Agus. Korelasi Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Kelas VIII di MTs Ma’Arif Sikampuh

Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap

Tahun 2010, Skripsi: Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang : 2011 5. Muljono, Pudji. Pemanfaatan

Perpustakaan Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor, diperoleh pada tanggal 31 Agustus 2014, pukul 15.55 WIB Prasarana Sekolah, Jogjakarta: Ar-ruzz Media : 2012

7. Astuti,. Pengaruh Musik Klasik Terhadap Intensitas Kunjungan Mahasiswa Ke Perpustakaan Program Studi Psikologi

Universitas Diponegoro Semarang,

Skripsi: Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang : 2006

8. Sudarnoto, Abdul. Perpustakaan dan

Pendidikan Pemetaan Peran Serta

Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta : 2007

9. Dariyo, Agoes. Dasar-dasar Pedagogi Modern, Jakarta: PT. Indeks : 2013 10. Suroso, Khafid. Pengaruh Disiplin

Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi, Jakarta : Fakultas Ilmu Ekonomi UNNES : 2007 11. Masturi, Habib. Pengaruh Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa, Jakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN : 2011 12. Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta:

Rineka Cipta : 2010

13. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta : 2013

(14)

15. Ghazali. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least

(15)

Gambar

Gambar 1 Outer Model (Loading Factor)
Gambar 2 Inner Model (T-Statistic) Bootstrapping 70
Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Irigasi Dusun Bina Karya Desa Tunang Kec. 7)

THE EFFECTS OF THE CULTURAL CONFLICTS ON THE MOTHER- DAUGHTER RELATIONSHIPS AS SEEN IN AMY TAN’S THE BONESETTER’S DAUGHTER AND THE JOY LUCK CLUB.. Beserta perangkat yang

13 Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Desa. Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan

Weekly climate data were obtained from the Agency of Meteorology, Climatology and Geophysical (BMKG) and the dengue clinical cases were from Early Warning and Response

Hanya pada subtopik menukarkan ungkapan algebra yang mengandungi tiga sebutan kepada hasil darab dua ungkapan menunjukkan pencapaian yang tidak memuaskan.Terdapat pola-pola

Dari data yang diperoleh dengan menggunakan x-ray konvensional diperoleh bahwa nilai dosis mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan tegangan ekspose dimana harga terendah

122 اهتباجإو .&#34; يو اذه ثحبلا مدختست ةثحابلا ةقيرطلا ةيطابتراا ةفرعم نع دوجو ةقاعلا نب نيرغتما اهمدعو ( ،يميسراحوس 00 : .) فدهيو ثحبلا يطابتراا إ عافترا

Agar dapat dikonsuksi dengan mudah oleh penderita diabetes maka buah pare ini dimodifikasi menjadi kerupuk. Bukan hanya diperuntukkan bagi penderita diabetes saja