• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Si"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUGAS EKONOMI ISLAM JUDUL MAKALAH:

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS

DISUSUN OLEH:

1. SYAFRIANA FADILLAH (31401305095) Angkatan 2013

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

Latar Belakang...1

Rumusan Masalah...2

Tujuan dan Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

Pengertian, Prinsip, dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Islam ...3

Konsep Dasar, Landasan, dan Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Islam...4

Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing Sistem...8

BAB III PENUTUP...10

Kesimpulan...10

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya terdapat tiga sistem ekonomi yang sekarang di aplikasikan di berbagai belahan dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalis/konvensional, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi islam. Namun pada makalah ini pembahasan akan lebih difokuskan pada perbedaan sistem dan pengaplikasian sistem ekonomi kapitalis dengan ekonomi islam.

Sistem ekonomi kapitalis lebih dikenal oleh masyarakat secara global. Dalam konteks ekonomi, sistem ini telah mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dinegara yang mengaplikasikan sistem ekonomi tersebut. Sistem kapitalis dipengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan diantara sesamanya untuk bertahan. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa kecenderungan antara lain: kebebasan memiliki harta secara perorangan, kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, serta ketimpangan ekonomi. Berdasarkan pada prinsip yang digunakan, maka kemakmuran tidak bisa tersebar secara merata, hingga timbul berbagai permasalahan yang tidak terelakkan, pada akhirnya muncul berbagai solusi untuk meyelesaikan permasalahan tidak meratanya keadilan dalam mendapatkan kesejahteraan, salah satunya yaitu munculnya Sistem Ekonomi Islam.

Sistem ekonomi islam yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad yang lalu, namun perkembangannya baru sangat pesat pada beberapa dekade ini. Sistem ekonomi didasarkan atas sumber islam, yaitu al-Qur’an, dan al-Hadits. Adapun prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu dan masyarakat.

(4)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalisme?

2. Apakah perbedaan Konsep Dasar dan Landasan antara Sistem Ekonomi Islam dengan Kapitalisme?

3. Apakah Keunggulan dan Kelemahan dari masing-masing sistem?

C. Tujuan dan Manfaat Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalisme.

2. Mengetahui perbedaan Konsep Dasar dan Landasan antara Sistem Ekonomi Islam dengan Kapitalisme.

3. Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan dari masing-masing sistem.

Manfaat

Adapun manfaat dari penyusunan makalah dapat dirasakan oleh berbagai pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Penulis : memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi kapitalisme.

2. Bagi Pembaca: menambah wawasan dan membantu memahami perbedaan konsep ekonomi islam dengan ekonomi kapitalisme.

3. Bagi Dosen Pengampu : sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian terhadap penugasan mahasiswa dalam menyusun makalah, yang dijadikan acuan untuk menilai kualitas, kapabilitas, serta tingkat pemahaman mahasiswa terhadap dasar-dasar ekonomi islam yang telah diajarkan.

(5)

1. Pengertian, Prinsip, dan Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Islam 1. Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

Prinsip-prinsip Sistem Ekonomi Kapitalis:

Sistem kapitalis adalah sistem sekuler, yang mengkaji alat pemuas kebutuhan manusia dari aspek materi murni, dan berpedoman pada kaidah pemisahan agama dari kehidupan secara final. Menurut Adam Smith, terdapat tiga prinsip dalam Sistem Ekonomi Kapitalis, yaitu:

1. Freedom, kebebasan ekonomi bermakna tidak adanya tekanan dari pihak tertentu terhadap inisiatif individu untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

2. Self Interest, setiap manusia memilik kebutuhan untuk memenuhi kepentingan pribadinya.

3. Competion, yaitu hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan. Persaingan menjadi kata kunci untuk menjaga kebebasan individu.

Ciri-ciri sistem Ekonomi Kapitalis :

1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

2. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

3. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri

(6)

2. Sistem Ekonomi Islam

M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik Ekonomi Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3).

Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:

1. Berbagai sumber daya sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT.

2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.

4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.

5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.

6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah SWT di hari penentuan di akhirat nanti.

7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).

8. Islam melarang riba dalam segala bentuk. Ciri-ciri Ekonomi Islam:

1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi.

2. Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi.

(7)

2. Konsep Dasar, Landasan, dan Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak haya pada hal-hal yang bersifat aplikatif. Namun mulai dari falsafahnya sudah berbeda. Di atas falsafah yang berbeda ini dibangun tujuan, norma dan prinsip-prinsip yang berbeda pula. Hal dikarenakan keyakinan seseorang mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gaya hidup, dan selera manusia. Dalam konteks yang lebih luas, keyakinan juga mempengaruhi sikap terhadap orang lain, sumber daya, dan lingkungan.

Dalam sistem kapitalis, Tuhan dipensiunkan (retired God). Hal ini direfleksikan dalam konsep “laissez faire” dan “invisible hand”. Dari falsafah ini kita bisa melihat tujuan ekonomi kapitalis hanya sekadar pertumbuhan ekonomi. Asumsinya dengan pertumbuhan ekonomi setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi demi tercapainya kepuasan individu. Begitu pula dengan norma-norma ekonomi. Karena peran Tuhan sudah ditiadakan, semua hal diserahkan kepada individu. Akibatnya dalam sistem kapitalis kepemilikian individu menjadi absolut. Norma-norma yang dibangun berdasarkan pada individualisme dan utilitarianisme. Setiap barang dianggap baik selama bernilai jual. Tidak ada batasan ataupun norma yang jelas, baik dan buruk diserahkan kepada individu masing-masing. Dari sinilah kerusakan berawal. Terjadi kedzaliman terhadap sesama manusia, ketimpangan ekonomi dan sosial, perusakan alam, dan sebagainya. Semuanya terjadi demi meraih kepuasan individu tanpa dibatasi oleh norma-norma agama.

Sedangkan pada Ekonomi Islam, falsafah secara umum dapat dilihat dari surat al-Muthaffifin ayat 1 sampai 6:

(8)

Ayat di atas menunjukkan adanya hubungan yang erat antara agama, keyakinan kepada Allah, keyakinan kepada hari Akhir, perilaku ekonomi, dan sistem ekonomi. Karena itu, dari sisi tujuannya, ekonomi Islam bertujuan mencapai kesejahteraan manusia dalam rangka ibadah kepada Allah. Umat Islam juga meyakini Allah yang menciptakan bumi beserta isinya. Karena itu, pemilik hakiki bumi dan seisinya adalah Allah. Manusia hanya diberi hak pakai (sebagai amanah). Karena itu, manusia memiliki kewajiban untuk mengelolanya sesuai dengan otorisasi Syara’ (berdasarkan norma-norma Islam). Hal ini karena apapun yang dilakukan manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Dampak positifnya adalah manusia akan senantiasa hati-hati dalam bertindak dan akan selalu memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.

Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam

Tabel 1. Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam

Konsep Kapitalis Islam

Sumber kekayaan Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)

Sumber Kekayaan alam semesta dari ALLAH SWT

Kepemilikan Setiap pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya

Sumber kekayayan yang kita miliki adalah titipan dari ALLAH SWT

Tujuan Gaya hidup perorangan

Kepuasan pribadi Untuk mencapai ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan akhirat

(9)

Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan success) dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property atau perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian).

Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem Ekonomi Kapitalis dibangun berdasarkan 3 pilar utama, yaitu:

1. Problem kelangkaan relative (an-Nadrah an-Nisbiyah) atau scarcity problem, dengan kata lain barang dan jasa yang ada, tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang bermunculan dan beranekaragam. Menurut kaum kapitalis, inilah problem ekonomi yang dihadapi masyarakat.

2. Nilai (value) suatu barang yang diproduksi, menjadi dasar penting dalam mengkaji setiap permasalahan ekonomi yang timbul. Pustaka Pelajar, 2006), pilar Ekonomi Islam secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepemilikan (Property/ Tamalluk)

(10)

kedzaliman bagi orang lain. Kedua, tidak semua barang bisa dimiliki individu. Barang-barang yang menyangkut kebutuhan orang banyak tidak bisa dimiliki, seperti padang rumput, sumber air dan sumber energi. Ketiga, terdapat hak milik orang lain atas barang yang dimiliki oleh seorang muslim, dan harus ditunaikan sesuai dengan ketentuan Allah (zakat, infak, shadaqah, dan sebagainya). Keempat, kepemilikan harus didapatkan dengan jalan halal.

2. Pengelolaan (At-Tasharruf) Kepemilikan

Setiap muslim yang telah secara sah memiliki harta tertentu maka ia berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya. Hanya saja dalam memanfaatkan dan mengembangkan harta yang telah dimilikinya tersebut ia tetap wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan Islam yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan harta. Dalam memanfaatkan harta milik individu yang ada Islam memberikan tuntunan bahwa harta tersebut pertama-tama haruslah dimanfaatkan untuk nafkah wajib seperti nafkah keluarga, infak fi sabilillah, membayar zakat dan lain-lain. Kemudian nafkah sunnah seperti sedekah, hadiah dan lain-lain. Baru kemudian dimanfaatkan untuk hal-hal yang mubah. Dan hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang terlarang seperti untuk membeli barang-barang yang haram seperti minuman keras, babi dan lain-lain. Demikian pula pada saat seorang muslim ingin mengembangkan harta yang telah dimiliki, ia terikat dengan ketentuan Islam berkaitan dengan pengembangan harta. Secara umum Islam telah memberikan tuntunan pengembangan harta melalui cara-cara yang sah seperti jual-beli, kerja sama syirkah yang Islami dalam bidang pertanian ,perindustrian maupun perdagangan. Selain Islam juga melarang pengembangan harta yang terlarang seperti dengan jalan aktivitas Riba, Judi, serta aktivitas terlarang lainnya.

3. Distribusi Kekayaan di Tengah-tengah Manusia

Syara’ melarang perputaran kekayaan hanya di antara orang-orang kaya. Kemudian, syara’ mewajibkan perputaran tersebut terjadi di antara semua orang. Allah SWT berfirman : “Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. Al-Hasyr : 7) Di samping syara’ juga telah mengharamkan

(11)

3. Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing Sistem

Sistem Ekonomi Kapitalis

Kebaikan-kebaikan Ekonomi Kapitalisme:

•Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang- barang. •Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik

•Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kelemahan-kelemahan Ekonomi Kapitalisme:

•Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.

•Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain). •Tidak meratanya kesejahteraan masyarakat (tidak menggunakan prinsip keadilan) •Adanya kecenderungan yang kaya semakin kaya, yang miskin makin miskin.

Sistem Ekonomi Islam

Kebaikan-kebaikan Ekonomi Islam:

•Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat, sehingga setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya tidak akan pernah melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan pencapaian tujuan perekonomian dengan cara-cara yang penuh intrik dan tipu daya.

•Sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memberikan batasan-batasan yang diatur sesuai syariat Islam. Karena konsep inti kepemilikan dalam Islam adalah milik absolut dari Allah SWT. Dimana manusia hanya diberi amanah untuk mendayagunakannya sesuai dengan kemaslahatan masyarakat.

(12)

agar tidak terjadi distorsi di dalam perekonomian, hal ini dilakukan agar kepentingan ekonomi setiap pelaku ekonomi dapat terlindungi.

•Memiliki sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi pendapatan melalui instrumen zakat, infak dan shadaqah dari kelompok kaya kepada kelompok miskin.

•Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras.

Kelemahan-kelemahan Ekonomi Islam:

•Kelemahan utama dalam sistem ekonomi Islam saat ini adalah masih belum sistematisnya pembahasan sistem ekonomi Islam secara keilmuan. Hal ini menyebabkannya belum mampu memberikan pembahasan yang terstruktur secara baik seperti sistem ekonomi konvensioanl. Selain itu, masih banyak konsep dalam sistem ekonomi Islam yang belum mampu diaplikasikan secara keseluruhan, karena belum ada negara yang

Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak haya pada hal-hal yang bersifat aplikatif. Namun mulai dari falsafahnya sudah berbeda. Di atas falsafah yang berbeda ini dibangun tujuan, norma dan prinsip-prinsip yang berbeda pula.

Dalam sistem ekonomi kapitalisme, kepentingan individu dijunjung tinggi sehingga bersifat individualisme dan utilitarianisme, dan menyebabkan ketimpangan dan jurang pemisah yang sangat besar antara masysarakat kaya dan miskin. Sedangkan dalam Ekonomi Islam aspek keadilan sangat dijunjung tinggi, karena kepemilikan harta yang mutlak adalah milik Allah SWT.

(13)

memerlukan pengaplikasian sistem ekonomi itu sendiri dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya yang menjadi konsekuensi yang harus diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Adib, Ahmad. Makalah Perbedaan Ekonomi Syariah dan Konvensional. (Online),

(http://www.academia.edu/5396356/Makalah_perbedaan_eko_syariah_dan_konvension al, diakses 3 April 2014)

Muslim, Herianto. Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis. (Online),

(http://www.academia.edu/2998321/kelebihan_sistem_ekonomi_kapitalis, diakses 2 April 2014)

No Name. Perbandingan Ekonomi Islam dengan Ekonomi Konvensional. (Online),

(http://hidupberawaldari.blogspot.com/2012/10/perbandingan-ekonomi-islam-dengan.html, diakses 2 April 2014)

(14)

(Online), (http://tafsir.cahcepu.com/almuthaffifin/al-muthaffifin-1-6. diakses 3 April 2014)

Prawiranegara , Sjafruddin. 2011. Hakikat Ekonomi Islam. Semarang : UNISSULA

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam

Referensi

Dokumen terkait