• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN TENGAH SEMESTER TEORI DAN PERILAKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJIAN TENGAH SEMESTER TEORI DAN PERILAKU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN TENGAH SEMESTER TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN

DEAN RIZKI HERVIANTO 1512000157

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS S1 MANAJEMEN

PERBANAS INSTITUTE

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam perilaku keorganisasian, kepemimpinan merupakan salah satu hal penting untuk dipelajari dan dipahami. Kepemimpinan bagaikan kepala dalam suatu organisasi, sehingga apabila kepemimpinan dalam suatu organisasi tidak berlangsung dengan baik akan berpengaruh terhadap kerja badan organisasi itu sendiri. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang atau suatu bentuk kekuasaan yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan individu, kelompok ataupun organisasi.

Kepemimpinan seringkali diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Pada akhirnya nanti kepemimpinan seseorang akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan orang tersebut. Seperti telah diketahui pada bahasan makalah sebelumnya bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk menentukan satu pilihan dari beberapa hal untuk menentukan satu pilihan dari beberapa alternatif sebagai upaya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang tentunya memiliki risiko.Pengambilan keputusan seseorang dengan orang lain nya akan berbeda tergantung bagaimana cara ia memimpin.

Dengan memahami sedikit pendahuluan di atas mengenai kepemimpinan, maka kita dapat mengukur seberapa pentingnya memahami hal tersebut. Setiap anggota organisasi sebagai individu pada awalnya memiliki filsafat, nilai-nilai, prinsip-prinsip, latar belakang pendidikan dan pengalaman, motivasi, tujuan, harapan dan sebagainya yang berbeda-beda dalam bekerja.

Sehingga memiliki pilihan keputusan akan menjadi pemimpin atau yang dipimpin. Kembali kepada kapasitas individu masing-masing. Namun sudah seharusnya setiap orang perlu mengetahui usaha-usaha apa saja yang perlu dilakukan agar seorang individu dapat membentuk suatu perilaku kepemimpinan dalam suatu organisasi sesuai dengan yang diharapkan.

(3)

mendapatkannya ada beberapa faktor yang harus dimiliki. Orang – orang yang berada pada puncak pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur memiliki kekuasaan atau power.

Dalam kontek mempengaruhi perilaku orang – orang yang secara struktur organisasi berada dibawahnya. Setiap pemimpin menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan, untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik.

Setiap atasan selain mempunyai kekuasaan untuk mengatur bawahan mereka juga harus mengetahuhi bagaimana karakter dari bawahannya agar bawahan dapat bekerja dengan baik sebagaimana di inginkan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah “Teori dan Perilaku Organisasi“. Ada juga tujuan lain diantaranya :

1) Pembaca memahami pengertian kepemimpinan dan kekuasaan

2) Pembaca memahami perbedaan yang mendalam antara kepemimpinan dan kekuasaan 3) Pembaca memahami peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan

1.3 Permasalahan Pokok

1) Apa pengertian dari kepemimpinan dan kekuasaan? 2) Apa saja perbedaan antara kepemimpinan dan kekuasaan? 3) Bagaimana peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori yang Mendukung

(4)

Menurut buku Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat, menyebutkan bahwa :

Kekuasaan adalah kemampuan individu atau kelompok untuk mempengaruhi individu atau kelompok lain (masyarakat) agar mereka mau mengikuti keinginan dari yang memegang kuasa.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang (pemimpin/leader) untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin/ pengikut-pengikutnya) sehingga orang lain bertingkah laku sebagaimana yang di kehendaki oleh pemimpin tersebut.

Kekuasaan dan kepemimpinan memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada (Robbins dan Judge, 2007):

1. Kesesuaian Tujuan

Kekuasaan tidak membutuhkan kesesuaian tujuan, hanya ketergantungan, sedangkan kepemimpinan membutuhkan kesesuaian tujuan antara pemimpin dengan orang yang dipimpinnya.

2. Arah Dari Pengaruh

Kepemimpinan berfokus pada pengaruh atasan/pemimpin terhadap bawahannya (downward influence), dan meminimalkan pentingnya bentuk pengaruh ke samping dan ke atas (lateral and upward influence). Sedangkan kekuasaan selain berfokus pada pengaruh terhadap bawahan, juga berfokus pada pengaruh terhadap atasan maupun kepada sesama teman yang berada pada tingkat yang sama.

3. Cara Implementasinya

(5)

4. Pemilik Kekuasaan

Kepemimpinan lebih merupakan kekuasaan yang dimiliki secara individual, sedangkan kekuasaan, bukan hanya dapat dimiliki oleh individu tertentu, namun juga dapat dimiliki oleh beberapa atau sekelompok orang.

Jadi, menurut pendapat saya terhadap teori tersebut adalah pasti diantara kekuasaan dan kepemimpinan memiliki sebuah hubungan yang erat. Kepemimpinan tanpa kekuasaan tidak ada gunanya dan tidak dapat digunakan untuk mengambil keputusan karena pemimpin tersebut tidak memiliki kekuasaan. Selanjutnya kepemimpinan dengan kekuasaan dapat berjalan baik kalau sudah saling seimbang, memiliki kekuasaan dan menjadi seorang pemimipin maka semua kegiatan organisasi dapat berjalan.

Lalu, pendapat lain menurut saya adalah contoh daripada kekuasaan yang biasa dipandang sebagai boss dan kalau mendengar kata “boss”, maka yang ada difikiran kita adalah ia mempunyai sifat yang nge-bossy, hanya memikirkan kekuasaannya dan kepentingan diri sendiri atau golongan bahkan terkadang ia hanya memerintah saja tanpa menuntun bawahannya. Berbeda dengan kepemimpinan yang biasa dipandang sebagai leader, sosok yang berwibawa, berkharisma, dan ia juga memberi perintah tetapi sekaligus menuntun bawahannya. Seperti juga kata pepatah ‘tidak ada prajurit yang salah yang ada adalah dari kopralnya’

2.2 Kasus yang Berkaitan

(6)

berdasi bisa seenaknya tanpa memperdulikan kepentingan rakyatnya. Mungkin itu hanya segelintir orang saja, namun berita seperti itu memang benar adanya.

Dari hal tersebut maka politik mempunyai peran sebagai alat untuk mendapat kekuasaan atau dukungan. Pada buku Robbbins dan Judge. 2007 menjelaskan bahwa ada 2 cara untuk mendapatkan kekuasaan, yaitu :

 dengan spesial skill or knowledge

 dengan melakukan mendekatan atau meloby

Dan menurut pendapat saya mengenai teori tersebut memanglah benar, politik memang mempunyai dampak yang besar daripada meraih kekuasaan. Namun tidak selamanya politik itu buruk, politik juga mempunyai fungsi positif dalam organisasi yaitu bisa mempersatukan orang-orang didalamnya.

Lalu mengenai 2 cara untuk mendapatkan kekuasaan, menurut pendapat saya itu sangat tepat. Karena kalau di diri kita sebagai manusia khususnya diri seorang pemimpin, kalau tidak mempunyai kemampuan atau skill yang mantap, maka kekuasaan tersebut mustahil untuk diraih. Kemudian seseorang pemimpin juga harus mempunyai pengetahuan atau wawasan yang luas. Menurut saya harus cerdas dan cerdik juga. Karena kalau cerdas itu adalah pengetahuan-pengetahuan yang kita didapatkan didalam kelas, lalu kalau cerdik itu adalah ilmu jalanan. Jadi keduanya harus disatu padukan demi menjadi seseorang pemimpin yang baik dan meraih suatu kekuasaan.

Kemudian, menurut buku Robbbins dan Judge. 2007 ada beberapa cara yang perlu diketahui, mengapa seseorang atau sekelompok orang mempunyai kekuasaan. Cara-cara tersebut yaitu :

 Legitimate power

(7)

dan Gubernur yang masing-masing merangkap sebagai kepala daerah tingkat I dan II, dan masing-masing dipilih oleh DPRD tingkat I dan II.

 Coersive Power

Coersive berarti kekerasan, jadi Coersive Power adalah perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan, bahkan mengkin bersifat perebutan atau perampasan bersenjata. Hal ini lazim disebut Kudeta.

 Expert Power

Expert berarti keahlian, jadi Expert Power adalah perolehan kekuasaan melalui keahlian seseorang, maksudnya pihak yang mengambil kekuasaan memang memiliki keahlian untuk memangku jabatan tersebut. Sebagai contoh penempatan dokter sebagi kepala rumah sakit.

 Reward Power

Reward berarti pemberian, jadi Reward Power adalah perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian, sebagai contoh perhatikan bagaimana orang kaya dapat memerintah orang-orang miskin untuk bekerja dengan patuh.

 Reverent Power

Reverent berarti daya tarik, jadi Reverent Power adalah perolehan kekuasaan melalui daya tarik. Walaupun daya tarik seseorang tidak menjadi faktor utama mengapa seseorang ditentukan menjadi kepala, namun daya tarik seperti postur tubuh, wajah yang rupawan dan penampilan serta pakaian yang parlente dapat menentukan dalam mengambil perhatian orang lain dalam usaha menjadi kepala. ………

(8)

Seperti yang telah dibahas, bahwa yang dinamakan Pemimpin adalah orang yang memimpin orang terpilih sebagai pemimpin. ia terpilih sebagai pemimpin karena memiliki keunggulan kompetitif dan atau keunggulan komperatif didalam kelompoknya. Hal ini sangat dibutuhkan dalam mengatur atau mendayagunakan sumber-sumber potensial yang ada dalam organisasinya tersebut.

Di dalam sebuah kepemimpinan, tidak akan lepas juga dari istilah kekuasaan. Kekuasaan ini bersifat dominan. Karena apabila kekuasaan tidak ada dalam diri seorang pemimpin, maka kurang utuh wewenang dari pada pemimpin yang bersangkutan. Banyak seorang ahli yang telah menyatakan definisi-definisi dari kekuasaan.

Kekuasaan (power) erat sekali hubungannya dengan kepemimpinan. Dengan memberikan hubungan yang menyeluruh antara kepemimpinan dan kekuasaan Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta - juta manusia.

Hubungan pemimpin dan kekuasaan adalah ibarat gula dengan manisnya, ibarat garam dengan asinnya. Dua-duanya tak terpisahkan. Kepemimpinan yang efektif (effective leadership) terealisasi pada saat seorang pemimpin dengan kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Ketika kekuasaan ternyata bisa timbul tidak hanya dari satu sumber, kepemimpinan yang efektif bisa dianalogikan sebagai movement untuk memanfaatkan genesis (asal usul) kekuasaan, dan menerapkannya pada tempat yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan kadar ALP secara statistik menunjukkan adanya pengaruh penggunaan deksametason terhadap tikus jika dibandingkan dengan kelompok tikus kontrol.. Hal ini

Pengujian kadar lemak dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian pakan hijauan daun kubis yang terdapat residu pestisida mempengaruhi kadar lemak pada daging

Tuning page adalah bagian gitar yang berfungsi menyetem dawai gitar yang terletak pada bagian atas(Head stock). Jumlah Tuning page sesuai dengan jumlah dawai yang

Dengan menggunakan kodekode televisi John Fiske, peneliti ingin menemukan tanda-tanda yang direpresentasikan dalam teks sinetron Asisten Rumah Tangga serta representasi budaya

Seperti yang telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya bahwa perbedaan antara Ibn hazm dan al-Rafi‟i tentang meminang di atas pinangan orang lain adalah hanya

Kami telah melaksurakan prosedur yarg disepakati seperti yang diuraikan dalam Lampran dari laporan tnt, yang ditErapkan atas Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana

Melihat permasalahan yang dihadapi maka langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan ini maka diadakan pendekatan kepada instansi terkait yaitu

Masuk pada test terakhir atau final test, disini akan dilakukan kembali pengetesan pen- gukuran konduktor, pengukuran tahanan iso-.. lasi, dan pengujian tegangan