KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
LANGKAH STRATEGIS
PELAKSANAAN ANGGARAN K/L
TAHUN 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 2
OUTLINE
Isu Strategis Pelaksanaan APBN di akhir Tahun 2018 dan awal Tahun 2019
Evaluasi
Perkembangan
Pelaksanaan
Anggaran Tahun
2018
o Trend Realisasi Belanja K/L
o Penilaian dan Perkembangan IKPA
o Outlook dan Trajectory Belanja
o Data pelaksanaan anggaran di akhir tahun (kontrak, dispensasi)
o Batas akhir pengajuan SPM & penyelesaian SP2D
Langkah –Langkah
Strategis
Pelaksanaan
Anggaran K/L
Tahun 2019
o Reviu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
o Ketertiban Penyampaian Data Supplier dan Kontrak
o Ketepatan Waktu Penyelesaian Tagihan
o Mengantisipasi dan Menyelesaikan Pagu Minus
o Ketepatan Sasaran Penyaluran Bansos dan Banper
o Pengendalian dan Pengelolaan UP/TUP
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3
EVALUASI
PERKEMBANGAN
PELAKSANAAN
ANGGARAN TAHUN 2018
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 4
Tren Realisasi Belanja K/L
Tahun 2018 …(1)
Alokasi belanja K/L tahun 2018
sebesar Rp 847,4 triliun tercatat
mengalami pertumbuhan
40,7%
dibandingkan tahun 2014.
Perbaikan kinerja realisasi tahun
2018 diindikasikan dari tingkat
realisasi semester I sebesar
34,9%
dan triwulan III sebesar
69,2%
dimana lebih tinggi dari tahun 2017
dan sebagai yang tertinggi sejak
tahun 2014 untuk periode yang
sama.
Dalam 5 tahun terakhir, tingkat
realisasi periode triwulan III tahun
2018 tercatat sebagai yang
tertinggi, yaitu mencapai
69,2%
Q1 Q2 Q3 Q4
0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 120.0%
REALISASI BELANJA K/L Per TRIWULAN TAHUN 2014 sd 2018 (% thd APBN)
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 5
Tren Realisasi Belanja K/L
Tahun 2018 …(2)
2014 2015 2016 2017 2018
10.8% 8.5% 10.8% 11.6% 12.2% 29.6%
24.6%
34.3% 33.1% 34.9% 54.9%
48.3%
55.9% 56.4% 60.4%
95.8%
92.0% 89.1% 95.8%
Realisasi Belanja K/L Per Triwulan Tahun 2014 sd 2018 (% thd APBN)
Q1 Q2 Q3
Tingkat realisasi sampai semester I
menunjukkan penyerapan belanja
K/L mulai terdistribusi sejak awal
tahun anggaran.
Meskipun terjadi perlambatan di
tahun 2015, namun sejak tahun
2016 hingga 2017 dan terutama di
tahun 2018, tingkat realisasi pada
semester I semakin meningkat
setiap tahunnya.
Kinerja pelaksanaan belanja K/
L sejak tahun 2014 sd 2018
menunjukkan tren positif
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 6
Tren Realisasi Belanja K/L
Tahun 2018 …(3)
2015 2016 2017 2018
0.0
Realisasi Belanja K/L Per 30 November Tahun 2015 Sd 2018 (Rp Triliun)
Realisasi belanja K/L sampai tanggal
30 November 2018 mencapai Rp
666,6 triliun atau 78,7% terhadap
pagu APBN 2018 yang sebesar Rp
847,4 triliun. Tingkat realisasi ini
tercatat yang tertinggi sejak tahun
2015 untuk periode yang sama.
Tingkat realisasi sampai 30
November 2018 mencapai
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 7
Penilaian Kinerja IKPA
Semakin
Meningkat
0.00
69.45 70.00 67.17
82.63 87.50
Tren Capaian IKPA Semesteran
Tahun 2016 - 2018
Capaian nilai IKPA untuk
semua
aspek
terus
mengalami
peningkatan
sejak tahun 2016
Nilai IKPA semester I tahun
2018
memperoleh
nilai
85,81 atau meningkat tajam
sebesar
18,34
poin
(27,30%)
dibandingkan
Semester I 2016
Capaian tersebut juga lebih
baik jika dibandingkan nilai
IKPA akhir tahun 2017
sebesar
82,19,
atau
meningkat
sebesar
3,62
(4,40%)
Peningkatan
tersebut
menunjukkan
bahwa
kebijakan Langkah-Langkah
Strategis
Pelaksanaan
Anggaran
2018
telah
berhasil
memberikan
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 8
Perkembangan IKPA Agregat K/L
sd. Triwulan III 2018
82,19
82,19
90,27
90,27
0.00
83.93 95.38 89.40 90.27
N
Capaian kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) agregat K/L s.d. Triwulan III 2018 telah meningkat cukup signifikan dengan nilai agregat sebesar 90,27 atau meningkat dari awal tahun 2018 sebesar 82,19.
Capaian kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) agregat K/L s.d. Triwulan III 2018 telah meningkat cukup signifikan dengan nilai agregat sebesar 90,27 atau meningkat dari awal tahun 2018 sebesar 82,19.
IKPA Agregat K/L merupakan agregasi/ konsolidasi dari seluruh transaksi pada IKPA pada seluruh K/L.
IKPA Agregat K/L merupakan agregasi/ konsolidasi dari seluruh transaksi pada IKPA pada seluruh K/L.
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 9
Peningkatan Kinerja IKPA
Mendorong Perbaikan Kualitas Belanja
1) Jumlah
revisi
turun
drastis
:
52.072
(Th. 2017)
7,245
(Triwulan III - 2018)
2)
Outstanding
UP
menurun
:
15,12 T
(Th. 2017)
8,6 T
(Triwulan III - 2018)
3) Ketertiban penyampaian
data kontrak meningkat
:
58,15%
(Th. 2017)
78,04%
(Triwulan III - 2018)
4) Ketertiban penyampaian
LPJ
meningkat
:
61,30%
(Th. 2017)
80%
(Triwulan III - 2018)
5)
Ketertiban
penyelesaian
tagihan SPM LS Kontraktual
meningkat
:
86,84%
(Th. 2017)
90,16%
(Triwulan III - 2018)
IKPA
12 Indikator
6) Volume
dispensasi
SPM
menurun
:
5.146 dokumen
(Th. 2017)
1.652 dokumen
(Th. 2018)
7) Nilai
pagu minus menurun
:
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 10
Outlook Belanja K/L
Tahun 2018
No
Jenis Belanja
(Rp.Triliun)
APBN
(7 Des)
DIPA
Outlook
(ALM Ke-12)% thd
APBN
Prognosa
Dit. PA
Realisasi
sd
Nov
Des
Total
(sd 7
Des)
% thd
APBN
a b c d e f = (e/c) g h i j = (h + i) k = (j/c)
1 51 - Pegawai
227,46 232,47
223,81
98,39%
220,82
199,7
2
11,4
4
211,16
92,83%
2 52 - Barang
338,84 377,11
326,69
96,41%
325,62
265,1
2 3,44
268,57
79,26%
3 53 - Modal
203,88 218,39
185,35
90,91%
194,15
128,2
0
1,62
129,82
63,67%
4 57 - Bansos
77,26
83,27
85,60
110,79
%
81,92
73,38 0,55
73,93
95,69%
TOTAL
847,4
4
911,24
821,46
96,93
%
822,52
666,4
3
17,0
5
683,48
80,65%
Realisasi (sd 7 Des 2018) mencapai Rp 683,48 triliun atau 80,65% (thd APBN 2018) dan
83,20% (thd Outlook ALM).
Dit. PA memproyeksikan total belanja K/L tahun 2018 mencapai Rp 822,52 triliun atau
97,06%
thd APBN 2018. Realisasi pada bulan Desember diperkirakan sebesar Rp 154,61 triliun, termasuk untuk pembayaran jatuh tempo kontraktual sebesar Rp 71,20 triliun dan pembayaran pertanggungjawaban UP sebesar Rp 12,28 triliun.
Ket: Outlook Belanja Bansos 109,11% terhadap APBN karena realokasi BA BUN ke BA K/L untuk tanggap darurat
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 11
Trajectory Realisasi Belanja K/L
Tahun 2018
(Rp Triliun)
Realisasi total Belanja K/L s.d. 30 November 2018 masih terkendali di bawah proyeksi Dit. Pelaksanaan Anggaran.
Belanja pegawai dan barang tercatat realisasinya di atas proyeksi s.d. akhir November. Belanja barang terutama didorong meningkatnya belanja terkait tahapan Pemilu pada KPU serta bantuan pemerintah berupa rehab sekolah pada KEMENDIKBUD dan infrastruktur berbasis masyarakat pada KEMEN PUPR.
sd JULI AGU SEP OKT NOP DES
375.90 441.72
511.49
586.65
667.90
822.52
sd JULI; 375.90
AGU; 441.72
SEP; 511.49
OKT; 586.65
666.43 683.48 Trajectory Target & Realisasi Belanja K/L 2018
Target Cumm Realisasi Cumm
sd JULI AGU SEP OKT NOP DES
132.68 149.01
164.85 181.72
198.31
220.82
sd JULI; 132.68AGU; 149.01
SEP; 164.85OKT; 181.72 199.72
211.16
Target & Realisasi Bel. Pegawai
sd JULI AGU SEP OKT NOP DES
132.84
sd JULI; 132.84 AGU; 163.52
SEP; 194.10
OKT; 228.45 265.12
268.57
Target & Realisasi Bel. Barang
sd JULI AGU SEP OKT NOP DES
54.13 70.73
89.88 107.34
136.01
194.15
sd JULI; 54.13AGU; 70.73
SEP; 89.88OKT; 107.34
128.20 129.82
Target & Realisasi Bel. Modal
sd JULI AGU SEP OKT NOP DES
56.24 58.47 62.66
69.14 74.97
81.92
sd JULI; 56.24AGU; 58.47SEP; 62.66
OKT; 69.1473.38 73.93
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 12
Data Kontrak
Tahun 2018
Nilai kontrak yang jatuh tempo pada Desember mencapai 41,2% dari total nilai kontrak yang
didaftarkan di tahun 2018
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
0
MAR; 30,311.69APR; 28,562.96
MEI; 44,284.90
JUN; 11,765.35
JUL; 20,235.11AGU; 17,915.48
SEP; 12,165.76OKT; 14,506.91NOV; 16,446.38
4,073.47
JAN; 1,074.42FEB; 3,964.89
MAR; 9,454.28APR; 13,915.84MEI; 13,637.96
JUN; 3,062.77
JAN; 999.31FEB; 3,112.01
MAR; 7,728.04APR; 11,617.40MEI; 12,185.07
JUN; 2,724.95
NILAI KONTRAK DIDAFTARKAN JATUH TEMPO KONTRAK REALISASI
Kontrak Realisasi Sisa
1 JAN 21.730,01 1.074,42 999,31 75,11 2 FEB 36.276,85 3.964,89 3.112,01 852,87 3 MAR 30.311,69 9.454,28 7.728,04 1.726,24 4 APR 28.562,96 13.915,84 11.617,40 2.298,44 5 MEI 44.284,90 13.637,96 12.185,07 1.452,89 6 JUN 11.765,35 3.062,77 2.724,95 337,82 7 JUL 20.235,11 16.186,65 12.658,24 3.528,41 8 AGU 17.915,48 11.281,93 9.245,35 2.036,58 9 SEP 12.165,76 27.285,32 22.374,22 4.911,10 1
0 OKT 14.506,91 18.086,49 12.611,26 5.475,22 1
1 NOV 16.446,38 33.986,56 20.441,67
13.544,8 9 1
2 DES 4.073,47 106.337,77 77.545,81 28.791,96
JUMLAH 258.274,87 258.274,87 193.243,32 65.031,54
Nilai Kontrak dan Realisasi
Kontrak Per Bulan
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 13
Dispensasi SPM
Tahun 2018 …(1)
Tingkat disiplin satker meningkat, diindikasikan dari jumlah dispensasi SPM tahun 2018 yang menurun
drastis
N
o
Kewenangan
2016
2017
2018
Jumlah
Nilai
Jumlah
Nilai
Jumlah
Nilai
1
Kanwil DJPb
15.022
4.509,
5
4.666
1.563,9
1.609
648,4
2
Dit. PA
480
748,6
43
76,1
JUMLAH TOTAL
15.022
4.509
,5
5.146
2.312,5
1.652
724,5
Kanwil DJPb Dit. PA
1,609
43 648.4
76.1
Porsi Dispensasi SPM Tahun 2018
Jumlah Nilai
(Nilai dalam miliar rupiah)
1 2 3
Tren Jumlah dan Nilai Dispensasi SPM
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 14
Dispensasi SPM
Tahun 2018 …(2)
Keterlambatan pengajuan tagihan masih mendominasi alasan satker meminta dispensasi
No Keterangan Dispensasi SPM Jumlah SPM Nilai SPM
1 Keterlambatan Pengajuan Tagihan atau Kurang Lengkap Dokumen Tagihan oleh Penyedia 1.136 462.090.216.934
2 Kondisi Kahar/Force Majeure 160 96.431.072.410
3 Kondisi Lain dibuktikan Surat Pernyatan KPA 215 114.556.914.841
4 Pekerjaan dalam Rengka Penanganan Bencana Alam 64 26.520.534.133 5 Permasalahan Pengelolaan Perbendaharaan 69 24.286.110.191
6 Pilkada Serentak 8 640.670.000
Total 1.652 724.525.518.509
(Nilai dalam rupiah)
68.7
7%
9.69%
13.01%
3.87% 4.18%
0.48%
Jumlah SPM
Keterlambatan Pengajuan Tagihan atau Kurang Lengkap Dokumen Tagihan oleh Penyedia
Kondisi Kahar/Force Majeure Kondisi Lain dibuktikan Surat Pernyatan KPA
Pekerjaan dalam Rengka Penanganan Bencana Alam
Permasalahan Pengelolaan Perbendaharaan
0.09%
Nilai SPM
Keterlambatan Pengajuan Tagihan atau Kurang Lengkap Dokumen Tagihan oleh Penyedia
Kondisi Kahar/Force Majeure
Kondisi Lain dibuktikan Surat Pernyatan KPA
Pekerjaan dalam Rengka Penanganan Bencana Alam
Permasalahan Pengelolaan Perbendaharaan
Pilkada Serentak
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 15
Batas Akhir Waktu
Pengajuan SPM & Penyelesaian SP2D …(1)
No.
Jenis SPM
Pengajuan SPM/
Data Kontrak (Pasal
6)
Penerbitan SP2D
(Pasal 8)
1. SPM-UP/TUP/GUP 7 Des 2018 12 Des 2018 (UP/TUP)14 Des 2018 (GUP)
2. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP s.d 31 Agt 2018) 21 Sep 2018
Penyelesaian
SP2D
dilakukan
dengan
prosedur
standar
operasional
dan
norma waktu yang
ditetapkan
oleh
Dirjen
Perbendaharaan
3. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d 15 Sep 2018) 28 Sep 20184. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d 30 Sep 2018) 12 Okt 2018
5. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d 15 Okt 2018) 26 Okt 2018
6. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d 31 Okt 2018) 14 Nov 2018
7. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d 15 Nov 2018) 29 Nov 2018 5 Des 2018
8. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d 30 Nov 2018) 14 Des 2018 20 Des 2018
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 16
Batas Akhir Waktu
Pengajuan SPM & Penyelesaian SP2D …(2)
No.
Jenis SPM
Pengajuan SPM/
Data Kontrak (Pasal
6)
Penerbitan SP2D
(Pasal 8)
10. SPM-LS Non Kontraktual 19 Des 2018 27 Des 2018
11. SPM-KP/KB/KC/IB 14 Des 2018 27 Des 2018
12. SPM-PP 21 Des 2018 27 Des 2018
13. Surat ralat retur/SPPK 27 Des 2018 28 Des 2018
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 17
Batas Akhir Waktu
Pengajuan SPM & Penyelesaian SP2D Beban DIPA BA BUN
No. Jenis SPM Pengajuan SPM Penerbitan SP2D
1. SPM-LS atas beban DIPA BA BUN TA 2018 yang dapat dibayarkan s.d akhir TA 2018
28 Desember 2018
31 Desember 2018 Diberi tanggal 31 Des 2018 2. SPM-LS DAU bulan Januari 2019 diberi tanggal 2
Januari 2019
21 Desember 2018
31 Desember 2018 diberi tanggal 2 Jan 2019 3. SPM-LS Belanja Pensiun bulan Januari 2019 diberi
tanggal 2 Januari 2019
21 Desember 2018
31 Desember 2018 diberi tanggal 2 Jan 2019 4. SPM-LS Pembayaran Utang Dalam Negeri tanggal
2 Januari 2019
28 Desember 2018
2 Januari 2019
diberi tanggal 2 Jan 2019 5. SPM-LS Pembayaran Utang Luar Negeri:
Tanggal valuta 2 Jan 2018 diberi tgl 2 Jan 2019 20 Des 2018 28 Des 2018 diberi tgl 2 Jan 2019 Tanggal valuta 3 Jan 2018 diberi tgl 3 Jan 2019 20 Des 2018 28 Des 2018 diberi tgl 3 Jan 2019 Tanggal valuta 4 Jan 2018 diberi tgl 4 Jan 2018 27 Des 2018 2 Jan 2019 diberi tgl 4 Jan 2019 Tanggal valuta 5 Jan 2018 diberi tgl 5 Jan 2019 28 Des 2018 3 Jan 2019 diberi tgl 5 Jan 2019 6. SPM-Pengesahan BM-DTP dan P-DTP diberi tanggal
31 desember 2018
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 18
LANGKAH STRATEGIS
PELAKSANAAN
ANGGARAN K/L
TAHUN 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 19
Menyusun & Menetapkan
Dokumen Pendukung Pelaksanaan Anggaran
Menetapkan target capaian
output selaras dengan rencana
pencairan anggaran secara
proporsional selama 1 tahun
anggaran.
2
1
Menetapkan juknis pelaksanaan
kegiatan yang mudah dipahami,
dilaksanakan, & akuntabel serta
memuat penanggung jawab
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 20
Melaksanakan Reviu
atas DIPA & Rencana Kegiatan
Meneliti RKA-KL/DIPA pada awal tahun anggaran berupa:
kesesuaian dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
kesesuaian penggunaan kodefikasi pada DIPA yang akan
mempengaruhi proses pencairan anggaran, misalnya kode kantor
bayar, kode lokasi, sumber dana.
Dalam hal diperlukan, segera melakukan revisi anggaran.
1
1
Melakukan reviu atas DIPA secara periodik dan melakukan revisi
DIPA apabila terdapat perubahan kebijakan program/kegiatan pada
K/L.
2
2
Apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan dalam DIPA
misalnya “
tanda blokir
”, segera mempersiapkan dokumen yang
diperlukan untuk menyelesaikan hal tersebut melalui mekanisme
revisi DIPA.
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 21
Meningkatkan Ketertiban
Penyampaian Data Supplier dan Data Kontrak
Segera
menandatangani
kontrak
pengadaan
apabila telah
ditetapkan
apabila telah
ditetapkan
pemenang
lelang.
Memastikan
kebenaran dan
kesesuaian data
supplier pada
SPM dengan
data supplier
pada SPAN.
Memastikan
kebenaran dan
kesesuaian data
supplier pada
SPM dengan
data supplier
pada SPAN.
Menyampaikan data
kontrak termasuk
addendum kontrak
kepada KPPN paling
lambat 5 hari kerja
setelah kontrak/
addendum kontrak
ditandatangani.
Menyampaikan data
kontrak termasuk
addendum kontrak
kepada KPPN paling
lambat 5 hari kerja
setelah kontrak/
addendum kontrak
ditandatangani.
Terhadap kontrak
yang terlambat
diajukan satker,
pendaftaran kontrak
dapat diproses
setelah memperoleh
persetujuan
dispensasi dari
KPPN.
Terhadap kontrak
yang terlambat
diajukan satker,
pendaftaran kontrak
dapat diproses
setelah memperoleh
persetujuan
dispensasi dari
KPPN.
Meningkatkan
koordinasi antar
pejabat
perbendaharaan
dalam
meningkatkan
ketertiban
penyampaian data
supplier
dan data
kontrak ke KPPN.
Meningkatkan
koordinasi antar
pejabat
perbendaharaan
dalam
meningkatkan
ketertiban
penyampaian data
supplier
dan data
kontrak ke KPPN.
1
2
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 22
Memastikan Ketepatan Waktu
Penyelesaian Tagihan
6. Tagihan diselesaikan paling lambat 17 hari kerja setelah
timbulnya hak tagih kepada negara dengan mengikuti
ketentuan:
a. Tagihan diajukan oleh penerima hak kepada PPK paling lambat 5 hari kerja setelah timbul hak tagih kepada negara. b. SPP untuk pembayaran tagihan diterbitkan oleh PPK dan
disampaikan kepada PPSPM paling lambat 5 hari kerja setelah dokumen pendukung dari penerima hak lengkap. c. Penerbitan SPM oleh PPSPM paling lambat 5 hari kerja
sejak SPP diterima dari PPK.
d. Memastikan SPM diterima KPPN selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah SPM diterbitkan.
e. Khusus pada akhir tahun anggaran agar memperhatikan norma waktu penyampaian SPM sesuai pedoman
pelaksanaan anggaran pada akhir tahun anggaran.
1. Menyelesaikan & tidak menunda proses
pembayaran untuk pekerjaan yang telah
selesai.
2. Memastikan batas waktu penyelesaian tagihan
terpenuhi sesuai dengan ketentuan.
3. Memberikan teguran/sanksi kepada pejabat
perbendaharaan Satker yang terlambat dalam
menyelesaikan tagihan sesuai waktu yang telah
ditentukan.
4. Membuat SPM per output dalam satu sumber
dana untuk beberapa akun sesuai dengan jenis
pengeluarannya.
5. Melakukan verifikasi terhadap yang membebani
satu output dalam satu sumber dana yang
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 23
Meningkatkan Akurasi
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 24
Mengendalikan
Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan
Mengoptimalkan pembayaran langsung dalam proses pembayaran.
1
Mengajukan uang persediaan secara rasional dan sesuai kebutuhan
operasional bulanan Satker.
2
Menggunakan uang persediaan secara efektif dan efisien dengan mempercepat
revolving
uang persediaan.
3
Mengoptimalkan pembayaran dengan kartu kredit pemerintah untuk
penggunaan uang persediaan.
4
Memanfaatkan TUP untuk kegiatan mendesak dan sesuai dengan rencana
yang diajukan.
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 25
Mengantisipasi dan Menyelesaikan
Pagu Minus
1
2
3
4
Melakukan pemutakhiran data RKAKL/DIPA, apabila terdapat revisi POK.
Tidak melakukan revisi yang berakibat pada pengurangan alokasi terhadap
pagu yang sudah dikontrakkan.
Memastikan bahwa dalam pengajuan pencairan anggaran, pagu DIPA telah
tersedia/cukup tersedia sampai dengan level akun.
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 26
Memastikan
Penyaluran Bansos dan Banper Tepat Waktu & Tepat Sasaran
Menetapkan pedoman umum/petunjuk teknis/operasional pelaksanaan pembayaran
Bansos dan Banper yang sederhana, mudah dipahami, dan akuntabel.
Menetapkan pedoman umum/petunjuk teknis/operasional pelaksanaan pembayaran
Bansos dan Banper yang sederhana, mudah dipahami, dan akuntabel.
Melakukan verifiksi terhadap penerima Bansos dan Banper dan segera menyalurkan
bantuan kepada penerima Bansos dan Banper apabila data telah akurat.
Melakukan pengendalian terhadap dana Bansos yang mengendap di rekening bank
penyalur.
Segera menyetorkan sisa dana Bansos yang tidak tersalurkan ke rekening kas
negara.
1
2
3
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 27