• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah BAB 11 Audit Sektor Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah BAB 11 Audit Sektor Publik"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas : makalah

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Nur Asia

(02320130214)

Irma Novianti

(02320130202)

Safrina Rismayanti

(02320130215)

Sabti Maisanti

(02320130226)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Audit Sektor Publik” ini tepat

waktu.

Makalah ini meliputi teori, sistem, siklus, teknik dan contoh praktek audit sektor publik di

organisasi sektor publik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga dari makalah ini, kita dapat

menambah pengetahuan mengenai audit sektor publik.

Makassar, November 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN A. Teori Audit Sektor Publik...3

B. Sitem Audit Keuangan Sektor Publik...3

C. Siklus Audit Keuangan Sektor Publik...4

D. Teknik Audit Keuangan Sektor Publik...5

E. Contoh Praktek Audit Sektor Publik di Organisasi Sektor Publik...6

BAB III PENUTUP  Kesimpulan...15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,

kolusi dan nepotisme serta sebagai sumber pemborosan negara. Padahal sektor publik

merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahanyang sumber legitimasinya

berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan masyarakat

kepada penyelenggaraan pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya

pemerintahan yang bersih.

Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisai sektor

publik mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntanbilitas publik serta

value for money dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit terhadap

organisasi sektor publik tersebut.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa teori audit sektor publik?

2. Bagaimana sistem audit keuangan sektor publik?

3. Bagaimana siklus keuangan sektor publik?

4. Apa-apa sajakah teknik audit keuangan sektor publik?

(5)

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Teori audit sektor publik.

2. Sistem audit keuangan sektor publik.

3. Siklus keuangan sektor publik.

4. Teknik audit keuangan sektor publik.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI AUDIT SEKTOR PUBLIK

1. Definisi Audit Sektor Publik

Secara umum Auditing didefinisikan sebagai suatu proses sistematik yang secara objektif terkait evaluasi bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat hubungan antara aserssi tersebut dengan kriteria yang ada, serta mengomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

 Proses Sistematik - Audit merupakan aktivitas terstruktur yang mengikuti suatu urutan yang logis.

 Objesktivitas – hal ini berkaitan dengan kualitas informasi yang disediakan

serta kualitas orang yang melakukan audit. Secara esensial, objektivitas berarti bebas dari prasangka ( freedom from bias).

 Penyediaan dan Evaluasi – hal ini berkaitan dengan pengujian yang mendasari dukungan terhadap asersi ataupun representasi.

(7)

 Asersi – proporsi yang secara esensial dapat dibuktikan atau tidak dapat dibuktikan.

 Derajat Hubungan Kriteria yang Ada – Audit memberikan kecocokan antara asersi dengan kriteria yang ada.

 Mengomunikasikan Hasil – Agar bermanfaat hasil audit perlu

dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Regulasi dalam Audit Sektor Publik

Regulasi dalam Audit Sektor Publik adalah peraturan, kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata suatu aturan, ketentuan yang harus dijalankan dan di patuhi dalam melaksanakan audit sektor publik.

Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan organisasi sektor publik, keuangan organisasi harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan serta kepatuhan.

Sebagai contoh, di organisasi pemerintahan di Indonesia, keuangan Negara wajib di kelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan serta kepatuhan. Oleh karena iitu, untuk mewujudkan itu semua, Undang-undang No 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ditetapkan.

3. Audit Sektor Publik dan Audit Sektor Swasta

Keterangan Audit Sektor Publik Audit Sektor Swasta

Subjek Organisasi pemerintahan yang

bersifat nirlaba seperti sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan

(8)

Negara.

Jenis-jenis Audit

 Audit keuangan (Finansial Audit),

 Audit Kinerja ( Performance Audit),

 Audit untuk Tujuan Tertentu.

4. Jenis-jenis Audit Sektor Publik

Audit keuangan (Finansial Audit)

Audit keuangan merupakan audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan kewajiban yang memadai, apakah laporan keuang telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsipakuntansi umum yang berlaku di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi.

Audit Keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian keuangan berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi serta dicatat secara benar.

Audit Kinerja ( Performance Audit)

Audit Kinerja meliputi audit ekonomi, efisien, dan efektivitas, pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya.

(9)

Audit untuk Tujuan Tertentu

Audit untuk Tujuan Tertentu meruapakan audit khusus di luar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas hal yang diaudit.

Audit untuk Tujuan Tertentu mencakup audit atas hal-hal lain di bidang

keuangan, audit investigatif, dan audit atas sistem pengendalian internal.

5. Audit Keuangan Sektor Publik

Secara spesifikasi, pendefinisian audit keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah ekpresi suatu opini secara jujur tentang posisi keuangan, hasil operas, dan arus kas yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Laporan auditor merupakan media yang mengekspresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu menyangkal suatu opini.

Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan meliputi unsur berikut ini:

 Segmen laporan keuangan.

 Pengendalian internal.

 Pengawasan internal atas penyusunan laporan keuangan.

 Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Pemeriksaan siklus Pendapatan

(10)

Materi pemeriksaan

2. Pemeriksaan Siklus Belanja

Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai proses masing-masing asersi yang signifikan, yan berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja. Adapun peraganya yaitu:

Tujuan

3. Pemeriksaan Aktiva Tetap

(11)

Tujuan

4. Pemeriksaan Jasa personalia

Tujuan pemeriksaan jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di hampir semua entitas. Adapun peraganya yaitu:

Tujuan

5. Pemeriksaan Siklus Investasi ( Pembiayaan)

Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu periode akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor publik umumnya rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi. Adapun peraganya yaitu:

(12)

Tujuan

6. Pemeriksaan Siklus Saldo Kas

(13)

C. SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Siklus dalam audit keuangan sektor publik adalah sebagai berikut:

(14)

D. TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Prosedur Analitis

Prosedur analistis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara data.Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisi vertical, atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran, serta penggunaan model matematis dan statistik.

Contohnya adalah membandingkanitem belanja menurut anggaran dan item realisasi anggaran. Hasil perbandingan itu akan menunjukkan ada tidaknya penyimpangan jumlah realisasi belanja dari jumlah yang dianggarkan sebelumnya.

2. Inspeksi

Inspeksi meliputi pemeriksaan yang rinci terhadap dokumen dan catatan serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara lusa dalam auditing. Inspeksi sering kali digunakan dalam mengumpulkan data Dan mengevaluasi bukti-bukti.

Contohnya adalah pemeriksaan bukti-bukti transaksi seperti rekening bank, kwitansi atau tanda terima lainnyauntuk mengevaluasi apakah transaksi yang dilakukan telah sesuai atau menyimpang dari rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.

3. Konfirmasi

Konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi sektor publik yang diaudit.

(15)

4. Permintaan Keterangan

Kegiatan ini meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor.Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen tau keryawan organisasi sektor publik. Auditor juga dapat secara langsung kepada pihak eksternal.

Contohnya adalah auditor meminta keterangan Bendahara Pengeluaran atas ketidaksesuaian jumlah pengeluaran denga jumlah anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Penghitungan

Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan yaitu (1) perhitungan fisik sumber daya berwujud, seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan (2) akuntansi seluruh dokumen, dengan nomor urut yang telah dicetak.

Contohnya auditor menghitung aset yang telah dibeli bagian pengadaan berdasarka bukti transaksi yang ada.

6. Penelusuran

Dalam penelusuran, auditor memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan dan menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi.

Contohnya adalah auditor membandingkan antara angka yang tertera dalam kwitansi transaksi yang telah dilakukan dan jumlah angka yang tertera dalam jurnal.

7. Pemeriksaan Bukti Pendukung

(16)

Contohnya adalah auditor memilih ayat jurnal “pembelian ATK” di jurnal, kemudian membandingkannya denga kwitansi “pembelian ATK” tersebut atau tanda terima lainnya.

8. Pengamatan

Pengamatan berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatannya dapat berupa pemrosesan rutin atas jenis transaksi tertentu seperti penerimaan kas.

Contohnya auditor mengamati kegiatan Bendahara Gaji dalam menjurnal ketika mengeluarkan gaji para pengawai.

9. Pelaksanaan Ulang

Dalam kegiatan ini auditor melakukan pelaksanaan ulang perhitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan oleh organisasi sektor publik.

Contohnya adalah auditor menghitung ulang penyusutan kendaraan milik organisasi berdasarkan umur komunis yang sebenarnya, kemudian dibandingkan dengan pencatatan beban penyusutan kendaraan yang telah dilakukan.

10. Teknik Audit Berbantuan Komputer

Apabila catatan akuntansi organisasi sektor publik dilaksanakan melalui media elektronik, maka auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan computer untuk membantu melaksanakan beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya.

(17)

11. Pengujian Pengendalian

Terdapat dua jenis pengujian pengendalian, yaitu:

a. Pengujian pengendalian yang berkaitan langsung dengan keefektifan desain kebijakan atau prosedur dan apakah benar-benar digunakan dalam kegiatan organisasi

b. Pengujian pengendalian yang berkaitan dengan keefektifan dan prosedur serta bagaimana pengaplikasiaanya, konsistensinya dengan aplikasi terdahulu, dan oleh siapa aplikasi tersebut dilakukan selama periode audit.

Contohnya adalah auditor membandingkan dokumen petunjuk teknis pegawai, dan mengamati pelaksanaannya di lapangan.

12. Pengujian Substantif

Dua kategori umum pengujian substantif adalah

a. Pengujian analistis yang merupakan prosedur dalam menyediakan bukti-bukti tentang validitas.

b. Pengujian yang terperinci atas transaksi atau neraca merupakan pengujian untuk menydiakan bukti-bukti tentang validitas.

(18)

E. CONTOH PRAKTEK AUDIT SEKTOR PUBLIK DI ORGANISASI

SEKTOR PUBLIK

1. Pemerintahan Pusat

Audit atas pemerintah pusat ditujukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, apakah laporan keuangan menyajikan secara benar dan wajar pada posisi keuangan pemerintah pusat yang berasal dari operasi,perubahannya sesuai sengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Sebagai contoh, audit terhadap siklus belanja pemerintah pusat yang terdiri dari audit terhadap belanja aparat dan belanja pelayanan publik. Belanja aparat dan belanja pelayanan publik terdiri dari belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modal/pembangunan.

2. Pemerintahan Daerah

Audit yang diselenggarakan atas kegiatan pemerintah daerah dapat dibagi menjadi audit keuangan dan audit kinerja.Pada setiap audit, penetapan tujuan untuk menentukan jenis audit yang dilaksanakan serta standar audit yang harus diikuti oleh auditor merupakan langkah awal.

Sebagai contoh, pelaksanaan audit atas kontrak pemborongan pekerjaan atau atas bantuan pemerintah kepada yayasan atau badan hukum lainnya.

3. LSM

Ada dua jenis LSM di Indonesia. Pertama, LSM yang melakukan fungsi control masyarakat sehingga LSM ini mengambil jarak dengan penguasa ataupun lembaga yang dikontrolnya. Kedua,LSM yang melaksanakan program entitas.

(19)

Ada dua jenis audit dalam organisasi LSM yaitu audit kinerja keuangan dan audit kinerja nonkeuangan.

4. Yayasan

Audit yang diselenggarakan atas semua kegiatan yang dilaksanakan yayasan dapat dibagimenjadi audit keuangan dan audit kinerja.

Sebagai contoh, pelaksanaan audit atas kontrak pemborongan pekerjaan atau atas bantuan pemerintah kepada yayasan atau badan hukum lainnya. Audit semacam ini umumnya disebut audit kontrak.

5. Partai Politik

Audit dalam organisasi partai politik juga dibedakan menjadi dua, yaitu audit kinerja keuangan dan audit kinerja nonkeuangan.

(20)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

 Struktur geologi yang #erkem#ang pada daerah peneli!an antara lain #erupa lipatan" sesar naik yang hampir #erarah #arat%!mur" sesar normal dan sesar

- Bahwa terdakwa dalam membuka rekening di Bank Mandiri maupun di Bank BCA menggunakan 2 (dua) nama yaitu atas nama NASRUDDIN dan SYARIFUDDIN karena terdakwa mempunyai 2

Sebuah matriks adalah format standar dimana informasi specific dimasukkan sehingga mendapatkan analisa situasi, dalam kasus ini sebuah situasi pengembangan, untuk dapat sampai

Informasi yang terdapat dalam laporan ini adalah mengenai kelulusan tepat waktu dan rata-rata Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar

Dukungan kelompok tani secara umum berada dalam kategori sedang dengan rataan skor 46,7. Terdapat perbedaan nyata dukungan kelompok tani di dua Kelurahan tersebut, di Kelurahan

Seorang pria berusia 70 tahun datang dengan keluhan sesak napas disertai nyeri dada sebelah kiri, yang muncul saat pasien mulai beraktivitas dan berkurang saat

Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi berdistribusi normal menggunakan metode Lilliefors dan populasi mempunyai variansi yang sama (homogen) menggunakan metode