TUJUH STANDAR DAN
TUJUH STANDAR DAN
TUJUH LANGKAH
TUJUH LANGKAH
KESELAMATAN PASIEN
KESELAMATAN PASIEN
TUJUAN
TUJUAN
1.
1.
Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan
Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan
mata ajar tujuh langkah dan tujuh stadar
mata ajar tujuh langkah dan tujuh stadar
keselamatan pasien
keselamatan pasien
2.
2.
Mahasiswa dapat menguraikan topik-
Mahasiswa dapat menguraikan topik-
topik dan jadwal mata ajar
topik dan jadwal mata ajar
tujuh langkah
tujuh langkah
dan tujuh stadar keselamatan pasien
dan tujuh stadar keselamatan pasien
3.
3.
Mahasiswa dapat menggambarkan sistem
Mahasiswa dapat menggambarkan sistem
evaluasi pembelajaran dan buku wajib
evaluasi pembelajaran dan buku wajib
4.
4.
Mahasiswa mampu memahami kompetensi
Mahasiswa mampu memahami kompetensi
yang diharapkan dari mata ajar
CURICULUM VITAE CURICULUM VITAE
Nama
Nama : dr. Arjaty W. Daud, MARS: dr. Arjaty W. Daud, MARS Alamat
Alamat : Jl Kemang Timur XIV / 56 Jak Sel: Jl Kemang Timur XIV / 56 Jak Sel Tmpt / tgl.
Tmpt / tgl. LLahi : Manado,17 Januari 1969 ahi : Manado,17 Januari 1969 Status : Menikah
Status : Menikah Email :
Email : arjatydaudarjatydaud1919@gmail.com@gmail.com,, Hp : 0812 1830 7169
Hp : 0812 1830 7169
PENDIDIKAN
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Manado , Lulus 1995 S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
PELATIHAN / SEMINAR
2015 : Practicum Acreditation JCI Singapore 2011 : Practicum Acreditation JCI Seoul Patient Safety Course, Singapura 2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur 2009 : Hospital Management Asia, Vietnam
Course Risk Management PRMIA Jakarta
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA
Certified Profesional Healthcare Risk Management course, Chicago USA
PENGALAMAN KERJA
PENGALAMAN KERJA
2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka Putih, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo 2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka Putih, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo 2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara 2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara 2013
2013 : : Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra 2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra
2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim 2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim 2010
2010 : : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe AcehKonsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh 2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta
Konsultan RS Aini, RS SardjitoKonsultan RS Aini, RS Sardjito 2007
2007 : Direktur RS Zahirah: Direktur RS Zahirah
Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS DharmaisKonsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS Dharmais
20062006 Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD, Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD, 2004 - 20052004 - 2005 : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic
2003 : General Manajer Cempaka Medical Centre 2003 : General Manajer Cempaka Medical Centre 2003 - 2004
2003 - 2004 : Direktur Operasional RS Sentra Medika : Direktur Operasional RS Sentra Medika 2002 - 2003
2002 - 2003 : Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika: Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika 2000 - 2001
2000 - 2001 : Kepala Bagian Humas RS MMC: Kepala Bagian Humas RS MMC 1999 - 2000
1999 - 2000 : Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC: Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC 1999
1999 : Asisten Konsultan WHO : Asisten Konsultan WHO Umbrella ProjectUmbrella Project Depkes Depkes 1996 -1999
1996 -1999 : Kepala Puskesmas Sindang Barang Kabupaten Cianjur: Kepala Puskesmas Sindang Barang Kabupaten Cianjur
ORGANISASI
ORGANISASI 2007 – 2012 :
2007 – 2012 : Ketua Ketua Bidang Bidang IV (Pelaporan Insiden) IV (Pelaporan Insiden) KKP RS PERSI , Sterring Committe KKP RSKKP RS PERSI , Sterring Committe KKP RS 2005 - Saat ini:Ketua Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK
2005 - Saat ini:Ketua Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI ) / ICRMI
Member of ASQ (American Quality Society)Member of ASQ (American Quality Society), ,
Member of Profesional Risk Management International AssociationMember of Profesional Risk Management International Association
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS
I.
I.
Hak pasien
Hak pasien
II.
II.
Mendidik pasien dan keluarga
Mendidik pasien dan keluarga
III.
III.
Keselamatan pasien dan asuhan
Keselamatan pasien dan asuhan
berkesinambungan
berkesinambungan
IV.
IV.
Penggunaan metoda-metoda peningkatan
Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja, untuk melakukan
kinerja, untuk melakukan
evaluasi dan
evaluasi dan
meningkatkan KP
meningkatkan KP
V.
V.
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP
VI.
VI.
Mendidik staf tentang KP
Mendidik staf tentang KP
VII.
VII.
Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai KP
Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, nilai-
Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan,
nilai-nilai dan kepercayaan masing-masing.
nilai dan kepercayaan masing-masing.
Hasil pelayanan pasien akan bertambah baik bila
Hasil pelayanan pasien akan bertambah baik bila
pasien dan keluarga atau mereka yang berhak
pasien dan keluarga atau mereka yang berhak
mengambil keputusan diikut sertakan dalam keputusan
mengambil keputusan diikut sertakan dalam keputusan
pelayanan dan proses yang sesuai harapan budaya.
pelayanan dan proses yang sesuai harapan budaya.
Pasien diberitahu hak mereka dan bagaimana harus
Pasien diberitahu hak mereka dan bagaimana harus
bersikap.
Fokus area :
Fokus area :
Mengidentifkasi, melindungi dan meningkatkan
Mengidentifkasi, melindungi dan meningkatkan
hak pasien
hak pasien
Memberitahukan pasien tentang hak mereka
Memberitahukan pasien tentang hak mereka
Melibatkan keluarga pasien, bila
Melibatkan keluarga pasien, bila
memungkinkan
memungkinkan
,
,
dalam keputusan tentang pelayanan pasien
dalam keputusan tentang pelayanan pasien
Mendapatkan persetujuan tindakan
Mendapatkan persetujuan tindakan
(informed
(informed
consent)
consent)
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan
dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhannya.
tentang asuhannya.
Pendidikan
Pendidikan
yang
yang
efektif diawali dengan
efektif diawali dengan
asesmen
asesmen
kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya.
kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya.
Pendidikan termasuk pengetahuan
Pendidikan termasuk pengetahuan
yang diperlukan
yang diperlukan
selama proses
selama proses
asuhan,
asuhan,
maupun pengetahuan
maupun pengetahuan
yang
yang
dibutuhkan
dibutuhkan
setelah
setelah
pasien dipulangkan
pasien dipulangkan
(discharged)
(discharged)
ke
ke
pelayanan kesehatan lain atau ke rumah.
Maksud Maksud & & tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan asuhan
asuhan pasien dengan pelayanan yang tersedia di pasien dengan pelayanan yang tersedia di RSRS, , mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan
mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan
pemulangan dan tindakan selanjutnya.
pemulangan dan tindakan selanjutnya.
Hasilnya adalah meningkatkan mutu Hasilnya adalah meningkatkan mutu asuhanasuhan pasien dan pasien dan efsiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah
efsiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah
sakit.
sakit.
Informasi Informasi pentingpenting untuk membuat keputusan yang benar untuk membuat keputusan yang benar tentang :
tentang :
Kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah Kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit.
sakit.
Pemberian pelayanan yang efsien kepada pasien.Pemberian pelayanan yang efsien kepada pasien.
Rujukan ke pelayanan lain baik di dalam maupun keluar Rujukan ke pelayanan lain baik di dalam maupun keluar rumah sakit
RS hrs mendesain proses baru atau memperbaiki
proses yg ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja
melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif
insiden, dan melakukan perubahan utk meningkatkan
kinerja serta KP.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan KP
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program KP
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan “Tujuh
Langkah Menuju KPRS “.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang KP.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk
mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja RS serta
meningkatkan KP.
6. Mendidik staf tentang Keselamatan Pasien
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)
1. RS memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi
untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dgn
KP secara jelas.
2. RS menyelenggarakan diklat yg berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai Keselamatan Pasien :
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI (MKI)
1. RS merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
KP untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, CBANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan iptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS
fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS Anda Anda
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan
identifkasi & asesmen hal yang potensial bermasalah
identifkasi & asesmen hal yang potensial bermasalah
KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar Pastikan staf Anda agar
dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden,
dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.
pelaporan kpd KKP-RS.
LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN,
K
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasienembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien
BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda Dorong staf anda
utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
mengapa kejadian itu timbul
mengapa kejadian itu timbul
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP,
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
melakukan perubahan pada sistem pelayanan
Checklist bagi Pimpinan Rumah Sakit
BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP
Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
Agar RS mampu belajar ttg KP Pimpinan hrs menciptakan budaya keselamatan: staf berbagi informasi secara bebasKP meningkat.
Caranya :
1.Asesmen budaya RS, apakah sudah ada budaya keterbukaan & adil 2.Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana :
- staf dpt berbicara kepada rekan kerja serta para manajer ttg IKP dimana mereka terlibat didalamnya
- penelaahan IKP (Insiden Keselamatan Pasien) fokus pada mengapa hal itu terjadi, bukan sekedar siapa yg terlibat
- staf diperlakukan secara adil & mendpt dukungan bila terjadi IKP
- alat analisis digunakan utk menentukan faktor yg berpengaruh pada kegiatan seseorang
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
KP di RS
KP di RS
Anda.
Anda.
2.
Budaya keselamatan butuh kepemimpinan yg kuat serta kemauan utk mendengarkan.
Kegiatan yang memberikan dampak besar :
1.Briefing tentang KP langsung oleh Pimpinan atau kunjungan para eksekutif
yang
teratur di RS, pertemuan staf & pasien utk secara khusus mendiskusikan hal2 tentang keselamatan
2.Mekanisme yg mendorong staf utk memberikan gagasan2 peningkatan KP. 3. Pimpinan hrs mendorong diskusi ttg IKP yg telah terjadi, telah dicegah atau hampir terjadi (KNC)
4.Mengembangkan mekanisme komunikasi & umpan balik merupakan hal yg vital, agar staf memahami kontribusi mereka dlm KP & mereka terdorong untuk
berpartisipasi
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
RISIKO
RISIKO
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah.
bermasalah.
3.
KP bisa diperbaiki bila para pemimpin RS dpt menjawab secara positif pertanyaan tentang :
1.Apakah KP tercermin dlm strategi, struktur, fungsi & sistem di RS ? KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis, kesehatan & keselamatan, kontrol internal, keluhan & kelalaian klinis,
2.Apakah objektif KP tergambar dlm strategi & rencana clinical governance yg dibuat ?
3.Apakah semua penelitian risiko klinis utk setiap bidang spesialistis diproses ke ”risk register” RS? Apakah selalu up-to-date, melakukan penerapan rencana aksi, ditindak lanjuti dan dipantau?
KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN
KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN
Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
kejadian / insiden,
kejadian / insiden,
serta RS mengatur pelaporan kpd
serta RS mengatur pelaporan kpd
KKP-RS.
KKP-RS.
4.
Pelaporan IKP adalah dasar untuk membangun suatu sistem asuhan pasien yg lebih aman.
Tiga kegiatan yg penting adalah :
1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnya kelompok2 yg tingkat pelaporannya rendah.
2.Pelaporan agar juga disalurkan ke tingkat nasional yaitu KNKPRS utk proses pembelajaran bersama
LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN
PASIEN
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn
pasien.
5.
RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu bilamana telah terjadi suatu yang merugikan dan mereka dilibatkan dalam penelitian insiden.
Ini dapat dilakukan dengan :
1.Membuat suatu kebijakan keterbukaan yg aman
2.Memperoleh dukungan dari tingkat dewan direksi untuk kebijakan dan kemudian memberikan pelatihan kepada staf,
3.Melibatkan para pasien dan bila memungkinkan keluarga mereka & Staf dlm
melakukan analisis akar masalah (RCA) dari IKP yg menuju pada cedera yg parah atau kematian
1.
1.
S
S
peak up if you have questions or concerns: it's your
peak up if you have questions or concerns: it's your
right to know
right to know
2.
2.
P
P
ay attention to the care you are receiving
ay attention to the care you are receiving
3.
3.
E
E
ducate yourself about your diagnosis, test and
ducate yourself about your diagnosis, test and
treatment
treatment
4.
4.
A
A
sk a trusted family member or friend to be your
sk a trusted family member or friend to be your
advocate
advocate
5.
5.
K
K
now what medications you take and why you take
now what medications you take and why you take
them
them
6.
6.
U
U
se a health-care provider that rigorously evaluates
se a health-care provider that rigorously evaluates
itself against safety standards
itself against safety standards
7.
7.
P
P
articipate in all decisions about your care.
articipate in all decisions about your care.
Th 2001 JCAHO melakukan kampanye SPEAK-UP utk pasien / masyarakat
WHO : “ WORLD ALLIANCE FOR PATIENT SAFETY, FORWARD PROGRAMME 2005”
BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP
BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah
untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
6.
Pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih aman hanya bila kita senantiasa belajar dari IKP baik secara lokal maupun nasional.
Hal ini dapat dicapai dengan cara :
1.Gunakan teknik RCA atau audit kejadian yang signifikan untuk menginvestigasi insiden secara efektif,
2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yang setara, telah menerima pelatihan KPRS, dan menjadi tim investigasi RS serta melatih yang lain ; 3.Pimpinan mengambil bagian dlm sekurang2nya satu RCA review setiap tahunnya ; 4.Menganalisis frekuensi, tipe dan tingkatan keparahan insiden, & hasil pembelajaran dari insiden, utk menilai adanya perbaikan yg berkesinambungan.
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
SISTEM KP
SISTEM KP
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian
/ masalah
/ masalah
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
.
.
7.
Kemajuan yg nyata akan terjadi dlm melaksanakan suatu layanan kes yg lebih aman bila perubahan penting telah diimplementasikan.
Langkah pertama haruslah :
1.Telaah pola kegiatan di RS sudah sesuai dengan rekomendasi dan solusi dari temuan secara lokal, regional maupun nasional ;
2.Unit / Komite KP mengendalikan rencana aksi dan penerapannya, serta mengikuti investigasi lokal dan nasional, memastikan rekomendasi
diimplementasi dan dievaluasi, teliti apa yg masih harus dikerjakan, & umpan balik kegiatan RS kepada KNKPRS ;