Perancangan dan Implementasi
Translucent Database
Menggunakan Algoritma Kriptografi
Rivest Code 6 (RC6)
pada Data Personal Pegawai Sekolah
(Studi Kasus: SMA Kristen Payeti Waingapu)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Reinhart Yohanis Sitaniapessy (672008249)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Menggunakan Algoritma Kriptografi
Rivest Code 6 (RC6)
pada Data Personal Pegawai Sekolah
(Studi Kasus: SMA Kristen Payeti Waingapu)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Reinhart Yohanis Sitaniapessy (672008249)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Database
Menggunakan Algoritma Kriptografi
Rivest Code
6 (RC6)
pada Data Personal Pegawai Sekolah
Studi Kasus : SMA Kristen Payeti Waingapu
Reinhart Yohanis Sitaniapessy1, Magdalena A. Ineke Pakereng2
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia E-mail: [email protected],[email protected]
Abstract
Data security is an integral part of any system that uses the validity and privacy of data, especially if it involves a lot of interested parties. The form of data storage in a database format is also one of the many forms of data handling is applied. High levels of efficiency, better data management, extensive support, and of course, a high level of security, are the criteria that need to be owned by a good database program. Translucent databases can be used as a solution of the problem. Translucent databases is a method for securing personal data is to encrypt the original data of employees, thus those who illegally enter the system can not determine the original data. This method has several features that can be used, among others, the RC6 encryption algorithm, ignorance, and data stunt. The results of this study are an application for data processing school employee, which encode a school employee personal data, so it can provide security in an employee database.
Keywords:Translucent database, RC6, Cryptography
Abstrak
Keamanan data merupakan bagian integral dari setiap sistem yang menggunakan validitas danprivacydata, khususnya apabila melibatkan banyak pihak yang berkepentingan. Bentuk penyimpanan data dalam format database juga merupakan salah satu bentuk penanganan data yang banyak diterapkan. Tingkat efisiensi yang tinggi, manajemen data yang baik, dukungan yang luas, dan tentunya, tingkat keamanan yang tinggi, merupakan kriteria yang perlu dimiliki oleh programdatabaseyang baik. Solusi masalah tersebut adalah metode translucent database. Metode translucent database adalah metode khusus untuk mengamankan data personal. Translucent database dapat menyandikan data asli pegawai, dan pihak yang masuk sistem secara ilegal tidak dapat mengetahui data aslinya. Metode ini memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan antara lain yaitu enkripsi menggunakan algoritma RC6, ignorance, dan stunt data. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi untuk mengolah data pegawai sekolah, yang menyandikan data pribadi pegawai sekolah, sehingga dapat memberikan pengamanan dalamdatabasepegawai.
Kata Kunci:Translucent database, RC6, Kriptografi
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2
Keamanan data merupakan bagian integral dari setiap sistem yang mengutamakan validitas dan privacy data, khususnya apabila melibatkan banyak pihak yang berkepentingan. Dalam suatu jaringan komputer, umumnya data penting yang digunakan bersama-sama diletakkan pada suatu komputer pusat yang disebut server.Serverinilah yang kemudian memperoleh perhatian ekstra guna menjaga agar data yang tersimpan di dalamnya tidak rusak, hilang, atau dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Bentuk penyimpanan data dalam format database juga merupakan salah satu bentuk penanganan data yang banyak diterapkan. Tingkat efisiensi yang tinggi, manajemen data yang baik, dukungan yang luas, dan tentunya, tingkat keamanan yang tinggi, merupakan kriteria yang perlu dimiliki oleh programdatabaseyang baik [1].
SMA Kristen Payeti Waingapu menyimpan data sekolah dalam bentuk file spreadsheet (Microsoft Excel). Salah satu data sekolah yang disimpan adalah data personal guru dan pegawai sekolah. Filetersebut tersimpan pada satu komputer yang difungsikan sebagai server, dengan tujuan dapat diakses dan digunakan bersama-sama. File pada komputer server tersebut dapat diakses oleh pihak yang memiliki hak akses (username dan password) yang terdaftar pada komputer server. Namun ketika file tersebut tersalin pada komputer lain, tidak ada jaminan keamanan untuk file tersebut. SMA Kristen Payeti Waingapu dapat memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh sistem informasi, yaitu sentralisasi data. Server yang dimiliki oleh sekolah dapat dimanfaatkan menjadi database server untuk menyimpan data, salah satunya data pribadi guru dan pegawai sekolah. Tingkat keamanan akan menjadi lebih baik, yaitu selain hak akses pada komputer server, juga hak akses pada aplikasi database server yang ada pada komputer server tersebut. Namun hal ini juga belum cukup aman, karena ketikaharddiskkomputerservertersebut dicuri, maka data yang di dalamnya akan kehilangan perlindungan yang ditawarkan oleh sistem operasi server[1]. SMA Kristen Payeti Waingapu memiliki masalah keamanan data padafile personal guru dan pegawai sekolah, dimana data tersebut dimanipulasi oleh pihak yang tidak memiliki hak akses sehingga data tersebut perlu diamankan.
Solusi masalah tersebut adalah metode translucent database. Metode translucent database adalah metode khusus untuk mengamankan data personal [1][2]. Translucent database dapat menyandikan data asli pegawai, dan pihak yang masuk sistem secara ilegal tidak dapat mengetahui data aslinya. Data asli hanya terlihat jikaadministratorsistem yang membuka kunci pengaman data pegawai.
Berkaitan dengan masalah yang ada maka dilakukan penelitian berjudul “Perancangan dan Implementasi Translucent Database Menggunakan Algoritma KriptografiRivest Code 6 (RC6) pada Data Personal Pegawai Sekolah (Studi Kasus: SMA Kristen Payeti Waingapu)”.
2. Tinjauan Pustaka
arah untuk mengamankan data personal. Enkripsi menggunakan algoritma kriptografi MD5.Peneliti terdahulu memberikan pengaman pada saat data akan disimpan dalam database data personal objek penelitian, sehingga ketika data sudah berada dalam database, maka kondisi data sudah dalam keadaan terenkripsi [3].
Penelitian tentang translucent database yang lain adalah “Perancangan dan Implementasi Translucent database Menggunakan Algoritma Kriptografi AES dan Vigenerepada Data Personal Pegawai Sekolah (Studi Kasus: SMA Sedes Sapientiae Semarang)”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengamankan data personal yang tersimpan di database, sehingga terhindar dari penyalahgunaan/pencurian informasi. Pada penelitian tersebut diterapkan dua algoritma kriptografi untuk pengamanan data personal pegawai sekolah. Algoritma tersebut adalah AES dan Vigenere. Algoritma AES digunakan untuk menyandikan data otentikasi guru dan pegawai. Algoritma Vigenere digunakan untuk menyandikan data personal pegawai dan guru. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebuah aplikasi translucent database untuk data pegawai SMA Sedes Sapientiae, yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan penyimpanan data pegawai sekolah [4].
Pada penelitian "Implementation of RC5 and RC6 Block Ciphers on Digital Images", Mohamed menggunakan RC5 dan RC6 untuk menyandikan citra digital. Penelitian tersebut dipelajari efisiensi dari algoritma RC5 dan RC6, yang diaplikasikan pada citra digital. Hasil analisis keamanan menunjukkan bahwa RC6 lebih aman dari pada RC5 [5].
Berdasarkan penelitian–penelitian terkait translucent database dan algoritma RC6 maka dilakukan penelitian yang membahas tentang metode translucent database untuk menyimpan data personal menggunakan algoritma kriptografi RC6 pada data personal pegawai sekolah, dengan mengambil studi kasus pada SMA Kristen Payeti Waingapu. Ketika data akan disimpan, data tersebut dienkripsi terlebih dahulu sehingga data yang masuk ke dalam database merupakan data yang telah dienkripsi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kerangka ide bagi penelitian translucent databaseselanjutnya dan memberikan softwarebagi SMA Kristen Payeti Waingapu yang dapat membantu menyelesaikan masalah keamanan dalam hal penyimpanandatabasepegawai.
menambahkan data palsu dan mencampurnya dengan data asli. Hanya pengguna yang sah yang dapat membedakan data asli dari data palsu, (5) Stunt data. Translucent database dapat mengganti data dengan cipher data hasil enkripsi, (6) Equivalence. Translucent database dapat menyamarkan informasi yang sensitif dengan menggantikannya dengan nilai yang mirip secara fungsional. Sebagai contoh, data tinggi badan seseorang yang berupa angka, dapat diganti dengan nilai seperti "tinggi", "rata-rata", atau "pendek", dan (7) Quantization. Fitur kuantisasi ini digunakan untuk data angka. Penggunaan fitur ini ditunjukkan dengan adanya penyamaran nilai atau pembulatan nilai, misalnya untuk data titik koordinat. Ketujuh fitur tersebut bukan merupakan definisi yang secara keseluruhan harus dipenuhi oleh translucent database, dengan kata lain, penggunaan salah satu fitur atau penggabungan fitur tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai translucent database [6].
Translucent database ketika diterapkan dalam sebuah database memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan translucent database antara lain [2]: (1) Lebih aman.Translucent database dapat membuat sistem menjadi lebih aman. Bahkan jika penyusup dapat lolos dalam lapisan keamanan password, data personal tetap tidak bisa dicuri, karena pengamanan langsung diberikan pada data sasaran. Bentuk pengamanannya antara lain dapat mengacak data, mengganti data asli dengan data yang disandikan, atau bisa juga menampilkan data dalam sesuatu yang khusus, seperti pengkategorian kelompok data, (2) Lebih privasi. Translucent database banyak berguna bagi organisasi, karena anggota organisasi data personalnya jadi lebih privasi. Hal ini karena hanya si pemilik data saja yang dapat mengakses data. Translucent database dapat mengurangi adanya penyalahgunaan privasi seseorang atau sekelompok orang, (3) Bebas. Translucent database dapat mengurangi jumlah data yang terlihat dalam sebuah informasi. Penyamaran data personal dapat mengurangi rasa ingin tahu orang lain, misalnya dalam sistem informasi pelayanan pos hanya menampilkan data nama pelanggan, dan kode pos yang berkaitan, sedangkan untuk data yang lain diberi pengamanan khusus. Jika ada sebuah penyajian informasi yang memakai translucent database, dapat membebaskan data tersebut dari rasa ingin tahu orang lain, (4) Cepat. Translucent database yang diimplementasikan dalam sebuah sistem tidak mengurangi kecepatan kinerjanya. Penerapan translucent database dapat memperingan dan mempercepat upaya pengamanan data dalam sistem. Fitur-fitur yang dimiliki oleh translucent database dapat digabungkan satu sama lain, untuk dapat meminimalkan terjadinya hambatan karena adanya sebuah pengamanan pada system, dan (5) Fleksibel. Translucent database dapat memberikan fleksibilitas pada sistem. Pengamanan data yang dirancang dapat disesuaikan kebutuhan pemilik dan pengguna sistem. Pengamanan dapat diberikan pada saat data akan disimpan dalam database. Pengamanan juga dapat diberikan pada saat data sudah banyak tersimpan, sehingga menggunakan sebuah sistem tambahan yang berfungsi sebagai pengaman data.
Pada penelitian ini digunakan algoritma RC6 sebagai algoritma untuk proses enkripsi dan dekripsi data. Algoritma RC6 [7] adalah versi yang dilengkapi dengan beberapa parameter, sehingga dituliskan sebagai RC6-w/r/b, dimana parameter w
RC6-w/r/b memecahblock128 bit menjadi 4 buahblock32 bit, dan mengikuti enam aturan operasi dasar sebagai berikut :
A + B Operasi penjumlahan bilangan integer. A–B Operasi pengurangan bilangan integer. AB Operasiexclusive-OR (XOR).
A x B Operasi perkalian bilangan integer.
A<<<B A dirotasikan ke kiri sebanyak variabel kedua (B) A>>>B A dirotasikan ke kanan sebanyak variabel kedua (B)
RC6 memecahblock 128 bit menjadi 4 buahblock 32 bit, maka algoritma ini bekerja dengan 4 buah register 32-bit A, B, C, dan D. Byte yang pertama dari plaintext atau ciphertext ditempatkan padabyte A, sedangkan byte yang terakhirnya ditempatkan padabyteD. Dalam prosesnya akan didapatkan (A, B, C, D) = (B, C, D, A) yang diartikan bahwa nilai yang terletak pada sisi kanan berasal dari register di sisi kiri.
Gambar 1Diagram Proses Enkripsi RC6 [7]
RC6 jika dibandingkan dengan Rijndael dalam hal keceptan enkripsi sedikit lebih lambat tetapi dalam hal ini tidak menggangu hasil penelitian yang dibangun.
3. Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Identifikasi masalah dan studi literatur, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, dan (4) Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian.
Gambar 3Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: identifikasi masalah, yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas, serta mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan metodetranslucent database dan kriptografi RC6 untuk proses pengamanan data personal pegawai dan guru, dan memberikan pengamanan dalam lapisan aplikasi, sehingga hanya guru dan pegawai yang mengetahui password saja yang dapat mengakses data personal pegawai; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perekayasaan perangkat lunak menggunakan sebuah bahasa pemodelan sistem, yaitu UML (Unified Modeling Language), perancangan basis data yang meliputi tabel data autentikasi dan tabel data pegawai dan perancangan antarmuka sistem, dalam sistem yang akan dibangun; Tahap ketiga: implementasi sistem, yaitu membuat aplikasi sesuai perancangan proses pada tahap kedua; dan Tahap keempat: pengujian sistem dan analisis hasil
Identifikasi Masalah dan Studi Literatur
Perancangan Sistem meliputi Perekayasaan Perangkat Lunak, Perancangan Basis data dan Perancangan
Antarmuka Sistem
Implementasi Sistem
pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap aplikasi penyimpan data yang digunakan untuk tempat pegawai menyimpan data personal, dan aplikasi pengaman data, serta melihat hasil yang diberikan apakah sudah sesuai dengan konsep translucent databasemenggunakankriptografiRC6.
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang didapat, maka dalam penelitian ini dilakukan implementasi translucent database pada sistem database pegawai sekolah. Fitur dari metode translucent database yang digunakan adalah fitur encryption,ignorencedanstunt data.
Proses utama dalam sistem yaitu pada saat pegawai melakukan registrasi untuk mendaftarkan data personalnya ke dalam database. Proses ini digambarkan dalam bentukflowchartpada Gambar 4.
Gambar 4Skema Proses Penyimpanan Data Personal Pegawai
Enkripsi tersebut menggunakan algoritma RC6. Kemudian keluar untuk mengakhirinya.
Perancangan proses pada sistem yang dibangun menggunakan diagram UML, yaitu Use-Case Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Use case diagram digunakan untuk menjelaskan fungsi-fungsi yang bersentuhan langsung dengan pengguna.
fungsi pegawai fungsi kepala sekolah
fungsi admin
admin
manage database registrasi pegawai
edit data personal
kepala sekolah
melihat semua data personal pegawai
user
login
Gambar 5Use Case DiagramSistem
Gambar 6Activity DiagramPencatatan Data Pribadi Guru dan Pegawai
merupakan satu dari dua tabel yang terenkripsi. Tabel terenkripsi yang kedua adalah tabel PegawaiLogin, yang diwakili oleh class PegawaiLogin pada desain class diagram. User menggunakan informasi dari tabel Pegawai melalui antarmuka PribadiUI, kemudian dijembatani oleh PegawaiController. Demikian pula antara antarmuka PegawaiLoginUI dijembatani oleh PegawaiLoginController untuk berkomunikasi dengan class PegawaiLogin.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil implementasi sistem berdasarkan rancangan sistem dijelaskan sebagai berikut. Fitur dari metode translucent database yang digunakan adalah fitur encryption, ignorence dan stunt data. Penggunaan fitur dijelaskan sebagai berikut: (1) Fitur Encryption. Sistem menggunakan algoritma kriptografi RC6 untuk menyandikan informasi yang tersimpan pada tabel di database. Terdapat dua proses enkripsi untuk dua tabel. Tabel login pegawai berisi informasi NIK dan password tiap pegawai. Isi pada tabel tersebut dienkripsi dengan menggunakan kunci utama (master key). Kunci tersebut tersimpan di dalam aplikasi. Tabel kedua adalah tabel pribadi pegawai yang berisi informasi data pribadi masing-masing pegawai. Isi dari tabel tersebut dienkripsi dengan menggunakan passwordpegawai, yang tersimpan di dalam tabel login pegawai; (2) Fitur Ignorance. Fitur ignorance yang memiliki arti bahwa sistem database tidak peduli apakah data yang disimpan berupa data plain atau datacipher.Hal ini dicapai dengan cara melakukan proses enkripsi dan dekripsi pada bagian aplikasi, dan bukan pada bagian database, dengan kata lain, data dienkripsi oleh aplikasi sebelum dikirimkan ke sistem database. Demikian pula ketika akan digunakan, data diperoleh dari sistem database, kemudian didekripsi oleh aplikasi. Sistem database tidak perlu mengetahui (ignore) cara ataupun format dari data yang disimpannya; dan (3) Fitur Stunt Data. Fitur ini merupakan implikasi dari fitur encryption. Fitur stunt data berarti mengganti informasi dalam tabel, dengan data cipher hasil enkripsi. Fitur minimization tidak dapat digunakan, karena data yang disimpan harus detail, contohnya adalah alamat. Fitur misdirection tidak dapat digunakan karena selain pengguna yang sah, administrator juga berhak dan perlu untuk melihat data asli. Fitur equivalence dan quantization tidak digunakan karena data yang disimpan bukan merupakan data angka dengan rentang nilai, seperti contohnya adalah data tinggi badan, berat badan, dan koordinat
Gambar 8 merupakan antarmuka form login dimana pegawai harus terlebih dulu melakukan registrasi untuk mengisi data personal pribadinya dengan cara memasukkan NIK / KTP danpassword.
Gambar 9FormData Pribadi Pegawai Sebelum Enkripsi
Gambar 9 merupakan antarmuka form data pribadi pegawai sebelum dan Gambar 10 sesudah proses enkripsi. Setelah berhasil melakukan registrasi maka akan muncul form data pribadi pegawai yang kemudian pegawai tersebut mengisi data pribadi dirinya. Sebelum disimpan ke dalam database pegawai harus mengenkripsi data pribadi dirinya dengan cara mencentang tanda encrypt data, jika tanda tersebut tidak dicentang maka data tidak dapat disimpan.
2. {
3. byte[] kfull = new byte[16]; 4. Array.Copy(k, 0, kfull, 0, k.Length 5. < kfull.Length ? k.Length : kfull.Length); 6. byte[] plain = AddPadding(v);
7.
8. RC6 e = new RC6(kfull, true);
9. byte[] buffer = new byte[plain.Length];
10. for (int i = 0; i < plain.Length; i += BlockSize)
17. public static byte[] Decrypt(byte[] v, byte[] k) 18. {
19. byte[] kfull = new byte[16]; 20. Array.Copy(k, 0, kfull, 0, k.Length 21. < kfull.Length ? k.Length : kfull.Length); 22. RC6 d = new RC6(kfull, false);
23. byte[] buffer = new byte[v.Length];
24. for (int i = 0; i < v.Length; i += BlockSize)
Kode Program 1 menunjukkan perintah untuk dua fungsi kriptografi, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Algoritma RC6 merupakan block cipher, sehingga data perlu dikelompokkan ke dalam blok-blok dengan ukuran 16byte(baris 3). Data yang berjumlah kurang dari 16 byte, dilakukan proses padding (baris 6) untuk tiap blok, baru kemudian dilakukan proses enkripsi (baris 10-13) ataupun dekripsi (baris 24-27).
Fitur Ignorance pada sistem ditunjukkan pada Kode Program 2. Fitur Ignorance pada aplikasi ini berada pada bagian aplikasi, yang berarti aplikasi bertugas menyandikan data sebelum diteruskan ke sistem database untuk disimpan.
Kode Program 2Perintah untuk Proses Enkripsi Data Sebelum Disimpan ke Database 1. internal static void Insert(PegawaiLogin p)
2. {
3. PegawaiLogin cipher = p.Encrypt();
4. using (MySqlConnection conn = new MySqlConnection(Connection.Koneksi))
5. {
6. conn.Open();
7. var command = conn.CreateCommand(); 8. command.Connection = conn;
9. command.CommandText =
10. "INSERT INTO pegawai_login VALUES (@nik, @pwd, @level)"; 11. command.Parameters.Add(
Kode Program 2 menunjukkan perintah untuk enkripsi data sebelum disimpan ke database, yaitu perintah enkripsi untuk tabel PegawaiLogin. Sebelum disimpan, data dienkripsi dengan menggunakan master key (perintah pada baris 21-29). Kemudian hasil enkripsi disimpan ke dalam tabel pegawai_login(perintah pada baris 4-17).
Fitur Stunt Data dapat ditunjukkan pada tabel di database, yaitu berupa ciphertext yang tersimpan pada tabel pribadi maupun pegawai_login. Pada Gambar 11 ditunjukkanstunt datapada tabel pribadi dengan pengecualian yaitu nomor induk karyawan (NIK) karena merupakanprimary keyuntuk tabel pribadi.
Gambar 11Hasil Penggunaan FiturStunt Data
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengkaji fitur translucent database yang digunakan. Ada tiga fitur yang digunakan dari tujuh fitur translucent database yang ada. Fitur yang digunakan yaitu fitur encryption, ignorance, dan stunt data merupakan translucent database. Pengujian fitur dilakukan oleh pengembang aplikasi. Selain pengujian fitur translucent database, juga dilakukan pengujian responden yang dilakukan olehuser.
Tabel 1Hasil Pengujian Pengembang Aplikasi
No FiturTranslucent Database
Hasil Pengujian Kesimpulan
1 Encryption Fitur encryption ditunjukkan
dengan adanya algoritma RC6,
yang menyandikan data pribadi pegawai dan dataloginpegawai. (Kode Program 1)
Berhasil
2 Ignorance Proses enkripsi dan dekripsi
dilakukan pada sisi aplikasi. Data yang dilewatkan di antara aplikasi dan sistem database merupakan datacipher.
(Kode Program 2)
Berhasil
3 Stunt Data Data yang disimpan di dalam
tabel pribadi pegawai dan data
login pegawai merupakan data
cipher. (Gambar 11
Berhasil
No Materi Pengujian Hasil Pengujian
1 Kemudahan penggunaan aplikasi. 3 Responden menyatakan bahwa aplikasi SANGAT MUDAH digunakan karena susunannya mirip dengan FORMULIR DATA GURU DAN PENGAWAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.
2 Kejelasan informasi yang ditampilkan dalam aplikasi
3 Responden menyatakan bahwa informasi yang ditampilkan SANGAT JELAS. Istilah yang digunakan familiar.
3 Keamanan data pribadi 3 Responden menyatakan bahwa merasa SANGAT PERCAYA dengan tingkat keamanan yang disediakan oleh aplikasi.
Berdasarkan hasil pengujian 3 responden, disimpulkan bahwa aplikasi mudah digunakan, menampilkan informasi yang jelas, dan memberikan dukungan keamanan terhadap data yang disimpan.
5. Simpulan
Berdasarkan perancangan dan implementasi translucent database pada data pegawai SMA Kristen Payeti Waingapu, diperoleh kesimpulan bahwa metode translucent database dapat digunakan untuk membuat data pegawai sekolah tersimpan dengan lebih aman. Penggunaan fitur translucent database pada data pegawai sekolah adalah fiturencryption,ignorance, danstunt data.Penggunaan fitur tersebut sudah dapat dikategorikan translucent database. Hasil pengujian user menunjukkan bahwa aplikasi mudah digunakan, menampilkan informasi yang jelas, dan memberikan dukungan keamanan terhadap data yang disimpan. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut adalah: (1) Fitur Misdirection dapat diimplementasikan sebagai tambahan keamanan. Fitur ini akan memberikan kendali keamanan kepada pemilik data secara penuh. Keuntungan yang juga merupakan kelemahaan yaitu hanya pemilik data yang mengetahui data sebenarnya. Kelemahan yang lain adalah tabel akan menjadi lebih besar daripada seharusnya, karena menyimpan data-data palsu yang digunakan untuk mengecoh (misdirect) pihak yang tidak memiliki hak akses.
6. Daftar Pustaka
[1]. Wayner, P. 2009.Disappearing cryptography: Information hiding:
Steganography & watermarking. 3rd edn. Burlington: Morgan Kaufmann. [2]. Wayner, P. 2009.Translucent databases 2nd Edition: Confusion,
misdirection, randomness, sharing, authentication and steganography to defend privacy. CreateSpace.
[3]. Bhattacharya, P. & Karyar, M. 2004.Translucent databases: A Precursor to Privacy Sensitive Databases. CSCI E170- Security, Privacy, and Usability, Fall
Sekolah (Studi Kasus : SMA Sedes Sapientiae Semarang). Skripsi. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
[5]. Mohamed, A. B., Zaibi, G. & Kachouri, A. 2011.Implementation of RC5 and RC6 block ciphers on digital images. In Systems, Signals and Devices (SSD), 2011 8th International Multi-Conference on, pp. 1–6.
[6]. Wayner, P. 2009.Translucent databases Lite: Confusion, misdirection, randomness, sharing, authentication and steganography to defend privacy. CreateSpace.